Anda di halaman 1dari 206

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS


TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII
SMP NEGERI 11 PAREPARE

SKRIPSI

OLEH
MAIZIN
NIM 215120076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
JULI 2019

i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS
TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII
SMP NEGERI 11 PAREPARE

SKRIPSI

Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Parepare
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana

OLEH
MAIZIN
NIM 215120076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
JULI 2019

i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
1. Jangan Tunda Sampai Besok Apa
Yang Bisa Engkau Kerjakan Hari
Ini.

2. Manusia Tak Selamanya Benar dan


Tak Selamanya Salah, Kecuali Ia
Yang Selalu Mengoreksi Diri dan
Membenarkan Kebenaran Orang

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini…..


Untuk Bapak Mustarif dan Ibu
Hariah serta Ketiga Kakakku
Sebagai wujud terima kasihku atas
curahan cinta, kasih sayang,
pengorbanan, perhatian serta
doanya….
Untuk semua yang mencintaiku dan
kucintai karena Allah.
_Mzn_
v
ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS TERHADAP


KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK
KELAS VII SMP NEGERI 11 PAREPARE

Nama : Maizin
NIM : 215 120 076
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Parepare
Pembimbing I : Dra. Hastuty Musa, M.Si
Pembimbing II : Sulvianti, S.Pd., M,Pd

Permasalahan utama pada penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah


matematika peserta didik masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bahwa ada pengaruh positif model pembelajaran means ends analysis terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII SMP Negeri 11
Parepare. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain penelitian the
one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII
SMP Negeri 11 Parepare tahun ajaran 2018/2019 semester genap yang terdiri dari 2 kelas.
Sampel pada penelitian ini adalah kelas VII. 2 yang berjumlah 21 orang dengan teknik
pengambilan sampel yaitu cluster random sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh
dengan menggunakan lembar tes dan lembar observasi.
Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata hasil pretest yaitu 33,45
sedangkan nilai rata-rata hasil posttest diperoleh 78,54. Analisis inferensial menggunakan
uji-t one sampel diperoleh nilai probabilitas = 0,000 nilai signifikan probabilitas lebih
kecil dari α atau ρ< α dengan α = 0,05 ini berarti H 0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa ada pengaruh positif model pembelajaran means ends analysis
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII SMP
Negeri 11 Parepare.

Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Means Ends Analysis

vi
ABSTRAK

THE EFFECT OF LEARNING MODEL BASED ON MEANS ENDS ANALYSIS


OF THE SEVEN GRADE STUDENT MATHEMATICAL PROBLEM
SOLVING OF SMP NEGERI 11 PAREPARE

Name : Maizin
Registration of Number : 215 120 076
Department : Mathematics Education
Faculity : Faculty of Teacher Training and Education
University : University Of Muhammadiyah Parepare
First Consultat : Dra. Hastuty Musa, M.Si
Second Consultat : Sulvianti, S.Pd., M,Pd

The main problem in this study is that students' mathematical problem solving
abilities are still limited. This study aims to find out a positive influence on the learning
means ends analysis model on the students’ mathematical problem solving abilities of
Seventh Grade SMPN 11 Parepare. This type of research is a quasi-experimental design
with the one group pretest-posttest design. The population of this study was Seventh
Grade SMPN 11 Parepare academic year 2018/2019 even semester consisting of 2
classes. The sample of this study was class VII.2, which amounted to 21 people with the
sampling technique namely cluster random sampling. The data of this study were
obtained using test sheets and observation sheets.
Based on the descriptive analysis, the average value of the pretest results was
33.45 while the average value of the posttest results was 78.54. Inferential analysis using
the t-test one sample obtained a probability value = 0,000 significant values probability
smaller than α or ρ< α with α = 0.05 this means that H0 is rejected and H1 is accepted.
This shows that there is a positive influence on means ends learning model analysis on
the students’ mathematical problem solving abilities of Seventh Grade SMPN 11
Parepare.

Keywords: Problem Solving Capabilities, Means Ends Analysis

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha

Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan Karunianya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) pada program studi pendidikan matematika.

Selama menyusun skripsi ini terdapat bermacam rintangan dan hambatan

serta kendala yang peneliti hadapi, namun berkat dukungan, bantuan, serta doa

dari berbagai pihak, semuanya bias diselesaikan.

Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak sumbangsih yang diterima baik

berupa motivasi, tenaga, pikiran dan materi dari berbagai pihak. Untuk itu, pada

kesempatan ini peneliti mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Siri Dangnga MS; Rektor Universitas

Muhammadiyah Parepare.

2. Bapak Patahuddin S.Pd., M.Pd; Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Parepare.

3. Ibu Dra. Nurhaedah P, M.Pd dan Bapak Asdar Dollo S.Pd., M.Pd; ketua

Prodi dan sekertaris Prodi Pendidikan Matematika Universitas

Muhammadiyah Parepare.

4. Ibu Dra. Hastuty Musa, M.Si dan Ibu Sulvianti S.Pd., M.Pd; sebagai

pembimbing I dan pembimbing II yang telah mengarahkan peneliti selama

proses penyelesaian skripsi.

viii
5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah

mendidik dan membekali peneliti ilmu, dengan penuh keikhlasan selama

perkuliahan.

6. Ibu Dra. Nasriah B, M.Pd; Kepala SMP Negeri 11 Parepare yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian disekolah tersebut.

7. Bapak Mappeasse, S.Pd; sebagai guru mata pelajaran matematika SMP

Negeri 11 Parepare sekaligus sebagai validator instrument yang digunakan

peneliti dalam ketercapaian penelitian ini.

8. Bapak Muhammad Jumrah S.Pd., M.Pd; yang telah membantu sebagai

validator instrument yang digunakan peneliti.

9. Kawan-kawan seperjuangan di Prodi Pendidikan Matematika, khususnya

kelas D Angkatan 2015.

10. Saudara Mirwansyah yang telah banyak membantu peneliti dalam

penyusunan skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu yang telah membantu

selama penyelesaian skripsi ini.

12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan

satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam

skripsi ini, maka saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan demi

penyempurnaan skripsi.

Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua puhak yang

berkepentingan dan mendapatkan ridha dari Allah SWT. Teriring doa

Jazakumullahu Khairan Katsira.

ix
Billahi fii sabililhaq, fastabiqul khairat.

Wassalam ‘Alaikum Wr.Wb.

Parepare, Juli 2019

Penulis

x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................i
HALAMAN LOGO..........................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN....................................................................v
ABSTRAK........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR......................................................................................viii
DAFTAR ISI....................................................................................................xi
DAFTAR TABEL............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xiv
DAFTAR DIAGRAM......................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..................................................................................3
D. Manfaat Penelitian................................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR...............................5


A. Kajian Pustaka......................................................................................5
1. Hakikat Belajar Matematika............................................................5
2. Model Pembeajaran MEA................................................................6
a. Pengertian Model Pembelajaran..................................................6
b. Pengertian Model Pembelajaran MEA........................................7
c. Karakteristik Model Pembelajaran MEA....................................9
d. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran MEA.............10
e. Sintaks Model Pembelajaran MEA.............................................11
3. Pemecahan Masalah Matematika.....................................................12
a. Pengertian Pemecahan Masalah Matematika..............................12
b. Langkah-langkah Pemecahan Masalah Matematika...................13
c. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika...........15
B. Kerangka Pikir Penelitian.....................................................................16
C. Hipotesis Penelitian..............................................................................17

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................19


A. Pendekatan dan Jenis penelitian...........................................................19
B. Populasi dan Sampel.............................................................................19
C. Definisi Operasional Variabel..............................................................20
D. Instrumen Penelitian.............................................................................20

xi
E. Prosedur Penelitian...............................................................................21
F. Teknik Pengumpulan Data...................................................................23
G. Teknik Analisis Data............................................................................23

BAB IV HASIL PENELITIAN........................................................................29


A. Analisis Statistik Deskriptif..................................................................29
B. Analisis Statistik Infrensial...................................................................44

BAB V PEMBAHASAN..................................................................................46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................49


A. Kesimpulan...........................................................................................49
B. Saran.....................................................................................................50

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................52
LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................54
RIWAYAT HIDUP..........................................................................................201

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Sintaks Model Pembelajaran MEA..................................................................11

3.1 One Group Pretest-Postest...............................................................................19

3.2 Pedoman Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika..............24

3.3 Kriteria Pengkategorian Kemampuan Pemecahan Masalah ........................... 25

3.4 Distribusi Frekuensi Koefisien Gain Ternormalisasi.......................................25

3.5 Pengkategorian Ketuntasan Belajar..................................................................26

3.6 Interpretasi Aktivitas Belajar............................................................................27

3.7 Konversi Nilai Rata-rata Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran...........27

4.1 Hasil Data Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika untuk


Setiap Indikator................................................................................................30

4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kemampuan Pemecahan Masalah


Matematika (Pretest)........................................................................................31

4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Pretest Kemampuan Pemecahan


Masalah Matematika .........................................................................................32

4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar..........................................................32

4.5 Hasil Data Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika untuk


Setiap Indikator................................................................................................34

4.6 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kemampuan Pemecahan Masalah


Matematika (Posttest).......................................................................................35

4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Posttest Kemampuan Pemecahan


Masalah Matematika..........................................................................................35

4.8 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar..........................................................36

4.9 Rangkuman Hasil Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Setiap


Aspek pada Pretest dan Posttest......................................................................37

4.10 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Koefisien Gain Ternormalisasi...............41

4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Koefisien Gain Ternormalisasi...41

xiii
4.12 Hasil One Sampel T-Test pada Data Gain Ternormalisasi..........................45

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Kerangka Pikir Penelitian................................................................................17
4.1 Hasil Pekerjaan Peserta Didik (Pretest)..........................................................29
4.2 Hasil Pekerjaan Peserta Didik (Posttest).........................................................33

xv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
D.4.1 Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Setiap Indikator
Sebelum dan Setelah menggunakkan Model Pembelajaran MEA...............38

D.4.2 Perbandingan Skor Rata-rata Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika


Pretest dan Postest.......................................................................................40

D.4.3 Perbandingan Persentase Aktivitas Peserta Didik Berdasarkan Pertemuan 42

D.4.4 Perbandingan Rata-rata Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ....... 44

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Lampiran A..................................................................................................... 55
Lampiran B.....................................................................................................104
Lampiran C.....................................................................................................126
Lampiran D.....................................................................................................134
Lampiran E.....................................................................................................161
Lampiran F.....................................................................................................172
Lampiran G.....................................................................................................181

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah memiliki peranan

penting dalam membentuk peserta didik menjadi berkualitas, karena matematika

merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis, kritis,

rasional dan sistematis serta melatih kemampuan peserta didik agar terbiasa dalam

memecahkan suatu masalah yang ada disekitarnya. Karena itu, hendaknya

pembelajaran matematika dapat terus ditingkatkan hingga mencapai taraf kualitas

yang lebih baik. Sebab dengan adanya peningkatan hasil pembelajaran

matematika diharapkan dapat berdampak positif pada peningkatan mutu

pendidikan di Indonesia.

Salah satu aspek yang perlu mendapat sorotan dari pelajaran matematika di

sekolah adalah pemecahan masalah. Hal ini ditegaskan dalam NCTM (2000: 4)

yang menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan bagian integral dalam

pembelajaran matematika, sehingga hal tersebut tidak boleh dilepaskan dari

pembelajaran matematika. Pemecahan masalah dalam matematika biasanya

berbentuk soal cerita yang menekankan pada proses berpikir peserta didik dan

tidak hanya mengandalkan hafalan saja. Melalui pembelajaran matematika di

sekolah yang menekankan pada kemampuan pemecahan masalah, peserta didik

diajak berlatih untuk terbiasa dengan suatu masalah dan menyelesaikannya secara

tuntas. Harapannya adalah dengan belajar memecahkan masalah matematika,

peserta didik tidak hanya mempunyai kemampuan pemecahan masalah dalam

matematika saja,

1
namun juga mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah yang akan

mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di SMP Negeri 11

Parepare diperoleh informasi dari guru bidang studi matematika bahwa masih

banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal

pemecahan masalah. Hal ini diperkuat dengan hasil observasi yang telah peneliti

lakukan sebelumnya, dimana lembar jawaban atas soal latihan yang diberikan

menunjukkan bahwa peserta didik tidak mampu mengubah soal pemecahan

masalah matematika kedalam model matematika atau peserta didik tidak mampu

menerjemahkan masalah kedalam bentuk yang lebih sederhana, misalnya jawaban

tidak sesuai dengan yang ditanyakan dalam soal, salah menafsirkan apa yang

diketahui, tidak tepat dalam pemilihan dan penggunaan rumus, bahkan ada yang

hanya menuliskan jawaban akhir tanpa mengidentifikasi hal yang diketahui,

ditanya dan proses penyelesaiannya. Selain itu diperoleh pula informasi tentang

nilai hasil belajar peserta didik yaitu 65, nilai rata-rata tersebut belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.

Penyebab terbesar kurangnya kemampuan pemecahan masalah adalah

ketidakmampuan peserta didik untuk dapat menyaring dan menerjemahkan

masalah kedalam bentuk yang lebih sederhana (membuat model matematika),

juga disebabkan karena strategi, metode, serta model yang diterapkan guru belum

sesuai pada proses pembelajaran. Guru biasanya menggunakan metode ceramah,

tanya jawab dan pemberian tugas, guru juga terkadang menyelingi pembelajaran

dengan metode diskusi kelompok. Namun metode tersebut belum banyak


membantu dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika

peserta didik.

Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah maka diperlukan

suatu model pembelajaran, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran

Means Ends Analysis (MEA), yaitu desain pembelajaran dimana peserta didik

akan mampu merancang dengan benar perencanaan penyelesaian masalah

matematika yang diawali dengan menentukan hal yang diketahui, ditanyakan,

serta mampu menyelesaikan masalah secara tuntas.

Penelitian yang dilakukan oleh Susanti, E (2017) membahas tentang model

pembelajaran MEA yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kemampuan

pemecahan masalah matematika peserta didik mengalami peningkatan setelah

diterapkan model pembelajaran MEA.

Atas dasar pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Means Ends Analysis

Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik Kelas VII

SMP Negeri 11 Parepare”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Apakah ada pengaruh positif model pembelajaran MEA terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII SMP Negeri

11 Parepare?”

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh positif model pembelajaran MEA terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII SMP Negeri

11 Parepare.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Didik

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peserta didik yang kurang aktif

dalam proses pembelajaran sehingga lebih aktif meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah peserta didik pada mata pelajaran matematika.

2. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kreativitas guru

tentang berbagai strategi mengajar yang digunakan untuk meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada mata pelajaran matematika.

3. Bagi Sekolah

Hasil dari penelitian ini akan memberikan masukan tentang upaya yang perlu

dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam proses

belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran matematika.

4. Bagi Peneliti

Sebagai salah satu referensi dan sebagai suatu dorongan dalam meningkatkan

profesionalisme sebagai calon guru dalam mentransfer ilmu yang dimilikinya.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Belajar Matematika

Uno (2014: 130) mengemukakan bahwa “belajar matematika adalah suatu

aktivitas mental untuk memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-

simbol, kemudian diterapkannya pada situasi nyata”. Selain itu Mappaita (Suarni,

2016: 7) mengemukakan hakikat belajar matematika adalah suatu kegiatan

psikologi yaitu mempelajari atau mengkaji hubungan antara objek-objek dalam

suatu struktur matematika serta berbagai hubungan antara struktur-struktur

melalui simbol-simbol sehingga diperoleh pengetahuan baru.

Susanto (2012: 186) mengemukakan bahwa “belajar matematika adalah

belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas peserta didik

yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik serta dapat

meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya

meningkatkan penguasaan yang baik terhadap matematika”. Selain itu Schoenfeld

(Uno, 2014) mendefinisikan bahwa “belajar matematika berkaitan dengan apa dan

bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan untuk memecahkan

masalah”.

Gagne (Suherman, 2003: 33) mengemukakan bahwa:

Ada dua objek yang dapat diperoleh peserta didik dalam belajar
matematika yaitu objek langsung dan objek tidak langsung. Objek tak
langsung antara lain kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah,
belajar mandiri, bersifat positif terhadap matematika, dan tahu bagaimana
semestinya belajar. Sedangkan objek langsung berupa fakta, keterampilan,
konsep, dan aturan.
6

Berdasarkan definisi belajar matematika dari beberapa pakar yang telah

diuraikan sebelumnya, maka dapat simpulkan bahwa belajar matematika adalah

kegiatan yang mempelajari tentang konsep-konsep, struktur-struktur, hubungan-

hubungan, simbol-simbol dari suatu materi yang terdiri dari dua objek yaitu objek

langsung dan objek tak langsung kemudian menerapkan dalam situasi nyata,

sehingga menjadi perubahan pengetahuan dan keterampilan.

2. Model Pembelajaran MEA

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran menurut Adi (Suprihatiningrum, 2014: 142)

merupakan “kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran”.

Maulana (Isrok’atun, 2018: 36) mengemukakan bahwa “model

pembelajaran merupakan pola interaksi peserta didik dengan guru dalam kelas

yang menyangkut strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang

diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar”. Selain itu model

pembelajaran menurut Hamzah (2014: 153) adalah landasan praktik pembelajaran

hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan belajar yang dirancang

berdasarkan proses analisis yang diarahkan pada implementasi kurikulum dan

implikasinya pada tingkat operasioanal di depan kelas.

Qoyce (Suyadi, 2015: 14) menyatakan bahwa “model pembelajaran adalah

suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud disini termasuk


7

penggunaan media pembelajaran, buku-buku, film, komputer, dan lain-lain.

Sejalan dengan itu Joyce dan Will (Rusman, 2012: 133) berpendapat bahwa

“model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing

pembelajaran di kelas”.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang model pembelajaran yang telah

dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

merupakan suatu pola rancangan yang menggambarkan proses interaksi peserta

didik dengan guru, yang mengacu pada sintaks pembelajaran mulai dari awal

sampai akhir dengan menerapkan berbagai macam cara kegiatan belajar mengajar

untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

b. Pengertian Model Pembelajaran MEA

Secara etimologis, MEA terdiri dari tiga unsur kata, yakni: Means berarti

cara, End berarti tujuan, dan Analysis berarti analisis atau menyelidiki secara

sistematis. Berdasarkan tiga unsur tersebut maka MEA dapat diartikan sebagai

desain pembelajaran untuk menganalisis suatu permasalahan melalui berbagai

macam cara pemecahan untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan.

Lestari (2015) mendefinisikan bahwa “MEA merupakan suatu model

pembelajaran yang mengoptimalkan kegiatan penyelesaian masalah melalui

pendekatan heuristik berupa rangkaian pertanyaan yang merupakan petunjuk

untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah”. Selain itu Huda

(Karsono, 2017) mengemukakan bahwa “model pembelajaran MEA merupakan

model untuk menganalisis permasalahan melalui berbagai cara untuk mencapai


8

tujuan akhir yang diinginkan. MEA digunakan untuk menganalisis suatu

permasalahan dengan berbagai cara agar tujuan pembelajaran dapat tercapai”.

Fitriani (Isrok’atun, 2018: 102) mengemukakan bahwa:

MEA adalah suatu proses yang digunakan pada pemecahan masalah yang
mencoba untuk mereduksi perbedaan antara current state (pertanyaan
sekarang) dan goal state (tujuan)”. Current state merupakan suatu
informasi baru hasil dari pemecahan masalah berdasrkan tujuan.
Sedangkan goal state merupakan suatu hasil yang akan dicapai peserta
didik dari permasalahan tersebut.

Shoimin (2013: 103) mengemukakan bahwa “model pembelajaran MEA

adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah, MEA merupakan

metode pemikiran sistem yang dalam penerapannya merencanakan tujuan

keseluruhan”. Selain itu, Suherman (Sahrudin, 2016: 21) menyatakan bahwa

“Model pembelajaran MEA merupakan variasi pembelajaran antara metode

pemecahan masalah dengan sintaks yang menyajikan materinya pada pendekatan

pemecahan masalah berbasis heuristik, mengelaborasi menjadi sub-sub masalah

yang lebih sederhana, mengidentifikasi perbedaan, menyusun sub-sub masalahnya

sehingga terjadi koneksivitas”.

Harto (Juanda, 2014: 108) menyatakan bahwa:

Model pembelajaran MEA merupakan desain pembelajaran dimana


peserta didik mampu merancang dengan benar perencanaan penyelesaian
masalah matematika, yang diawali dengan membuat perencanaan
pemecahan masalah yang terdiri dari tiga komponen, yaitu menentukan hal
yang diketahui, ditanyakan, dan mencari hubungan dari hal yang diketahui
dan ditanyakan, serta menyelesaikan masalah tersebut menggunakan
rumus matematika.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang model pembelajaran MEA maka

dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran MEA merupakan suatu desain

pembelajaran pemecahan masalah melalui kegiatan pemahaman keadaan suatu


9

masalah, menetapkan tujuan sehingga memperoleh informasi baru. Memahami

suatu masalah dilakukan dengan menganalisis permasalahan yang ditandai dengan

mengungkapkan hal yang diketahui dari permasalah tersebut. Kegiatan

menetapkan tujuan dilakukan dengan menuliskan hal yang ditanyakan sehingga

mengetahui tujuan yang akan dicapai.

c. Karakteristik Model Pembelajaran MEA

Penggunaan model pembelajaran MEA dapat lebih memotivasi peserta

didik untuk saling bekerjasama, berpartisipasi aktif, dan menarik perhatian peserta

didik dalam kegiatan pembelajaran, sehingga materi pelajaran yang dipelajari

lebih mudah dipahami. Selain itu, dengan model pembelajaran MEA peserta didik

mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, mampu berpikir kreatif

dan cermat, sehingga memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna

dalam pembelajaran.

Melalui model pembelajaran ini, peserta didik tidak akan dinilai

berdasarkan hasil saja, namun berdasarkan proses pengerjaan. Selain itu peserta

didik juga dituntut untuk mengetahui apa tujuan yang hendak dicapai atau

masalah apa yang hendak diselesaikan, serta memecahkan suatu masalah ke dalam

dua atau lebih sub tujuan dan kemudian dikerjakan berturut-turut pada masing-

masing sub tujuan tersebut.

Model pembelajaran MEA ini lebih memusatkan pada perbedaan antara

pernyataan dari suatu masalah (the current state of the problem) dengan tujuan

yang hendak dicapai (the goal state). Maksudnya disini dalam proses pengerjaan

soal oleh peserta didik, peserta didik tersebut mampu menemukan solusi dari soal
10

tersebut, dimana pada langkah-langkah pengerjaannya peserta didik mampu

melihat perbedaan antara masalah dan tujuan yang akan dicapai.

d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran MEA

Model pembelajaran MEA mempunyai beberapa kelebihan sebagai

pertimbangan penggunaannya dalam pembelajaran. Shoimin (2016: 104)

menyebutkan bahwa terdapat beberapa kelebihan model pembelajaran MEA,

yaitu:

1) Peserta didik dapat terbiasa memecahkan/menyelesaikan soal-soal pemecahan

masalah.

2) Peserta didik berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering

mengekspresikan idenya.

3) Peserta didik memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan

pengetahuan dan keterampilan.

4) Peserta didik dengan kemampuan rendah dapat merespon permasalahan

dengan cara mereka sendiri.

5) Peserta didik memiliki pengalaman banyak untuk menentukan sesuatu dalam

menjawab pertanyaan melalui diskusi kelompok.

6) Memudahkan peserta didik dalam memecahkan masalah.

Model MEA selain memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan sebagai

berikut:

1) Membuat soal pemecahan masalah yang bermakna bagi peserta didik bukan

merupakan hal yang mudah.


11

2) Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami peserta didik sangat

sulit sehingga banyak peserta didik yang mengalami kesulitan bagaimana

merespon masalah yang diberikan.

3) Lebih dominannya soal pemecahan masalah terutama soal yang terlalu sulit

untuk dikerjakan, terkadang membuat peserta didik jenuh.

e. Sintaks Model Pembelajaran MEA

Dalam pembelajaran matematika, MEA dapat diterapkan dengan

mengikuti beberapa tahapan pembelajaran. Menurut Huda (Isrok’atun, 2018), ada

3 tahapan pembelajaran, yakni sebagai berikut:

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran MEA Pada


Pembelajaran Matematika

Tahap Aktivitas Pembelajaran


Tahap 1: Pada tahap awal ini, peserta didik melakukan
Identifikasi Perbedaan antara kegiatan untuk memahami konsep dasar materi
Current State dan Goal State matematika yang terdapat dalam suatu
permasalahan matematika yang dihadapi.
Berdasarkan pemahaman konsep tersebut, peserta
didik mendeskripsikan keadaan suatu
permasalahan matematika dan tujuan akhir
permasalahan tersebut.

Tahap 2: Pada tahap ini, peserta didik secara berkelompok


Organisasi Sub-Goals menyusun dan mencatat langkah-langkah untuk
mencapai tujuan. Langkah demi langkah yang telah
disusun terjadi konektivitas atau keterhubungan
sehingga mampu menyelesaikan masalah.

Tahap 3: Tahap terakhir yakni peserta didik menganalisis


Pemilihan Operator atau Solusi langkah-langkah untuk mencapai tujuan akhir
permasalahan. Kemudian peserta didik menerapkan
dan mengontruksi materi berdasarkan rencana yang
telah ditentukan. Selanjutnya peserta didik
berdiskusi untuk memilih strategi solusi yang
paling mungkin untuk memecahkan permasalahan
yang dihadapi. Kegiatan ini diakhiri dengan
membuat review, evaluasi dan revisi.
12

3. Pemecahan Masalah Matematika

a. Pengertian Pemecahan Masalah Matematika

Polya (Syaharuddin, 2016: 41) menjelaskan bahwa “pemecahan masalah

adalah menemukan makna yang dicari sampai akhirnya dapat dipahami dengan

jelas. Memecahkan masalah berarti menemukan suatu cara menyelesaikan

masalah, mencari jalan ke luar dari kesulitan, menemukan cara di sekitar

rintangan, mencapai tujuan yang diinginkan dengan alat yang sesuai”.

Hudojo (Nurlaelah, 2013: 14) mengemukakan bahwa “pemecahan masalah

merupakan suatu hal yang sangat esensial didalam pembelajaran matematika,

sebab (1) peserta didik menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan,

kemudian menganalisannya dan akhirnya meneliti hasilnya; (2) kepuasan

intelektual akan timbul dari dalam; (3) potensi intelektual peserta didik

meningkat; (4) peserta didik belajar bagaimana melakukan penemuan dengan

melalui proses melakukan penemuan”.

Lestari (2015) mengemukakan bahwa:

Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan menyelesaikan


masalah rutin, non rutin, rutin terapan, rutin non terapan, non-rutin
terapan, dan masalah non-rutin non-terapan dalam bidang matematika.
Masalah rutin adalah masalah yang prosedur penyelesaiannya sekedar
mengulang secara algoritmik. Masalah non-rutin adalah masalah yang
prosedur penyelesaiannya memerlukan perencanaan penyelsaian, tidak
sekedar menggunakan rumus, teorema, atau dalil. Masalah rutin terapan
adalah masalah yang dikaitkan dengan dunia nyata atau kehidupan sehari-
hari. Masalah rutin non-terapan adalah masalah rutin yang prosedur
penyelesaiannya melibatkan berbagai algoritma matematika. Masalah non-
rutin terapan adalah masalah yang penyelesaiannya menuntut perencanaan
dengan mengaitkan dunia nyata atau kehidupan sehari-hari. Masalah non-
rutin non-terapan adalah masalah yang akan berkaitan dengan hubungan
matematika semata.
13

Lencher (Hartono Yusuf, 2014: 3) mendefinisikan “pemecahan masalah

matematika sebagai proses menerapkan pengetahuan matematika yang telah

diperoleh sebelumnya kedalam situasi baru yang belum dikenal. Sebagai

implikasinya, aktivitas pemecahan masalah dapat menunjang perkembangan

kemampuan matematika yang lain seperti komunikasi dan penalaran matematika”.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pemecahan masalah di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah merupakan upaya mencari jalan

keluar yang dilakukan dalam mencapai tujuan yang memerlukan kesiapan,

kreativitas, pengetahuan dan kemampuan serta aplikasinya dalam kehidupan

sehari-hari.

b. Langkah-Langkah Menyelesaikan Masalah Matematika

Langkah pemecahan masalah dijelaskan oleh Polya (Siswono, 2018: 45)

terdiri dari: (1) Memahami masalah (understanding the problem); (2)

merencanakan penyelesaian (devising a plan); (3) melaksanakan rencana

(carrying out the plan); (4) memeriksa proses dan hasil (looking back).

Polya merinci setiap langkah di atas dengan pertanyaan-pertanyaan yang

menuntun seorang problem solver menyelesaikan dan menemukan jawaban dari

masalah. Sebagai contoh pada langkah memahami masalah diajukan pertanyaan-

pertanyaan: Apa yang dicari (ditanyakan)? Apakah data yang diketahui? Syarat-

syarat apa yang diperlukan? Apakah syarat-syarat cukup, tidak cukup, berlebihan

atau kontradiksi untuk mencari yang ditanyakan? Gambarlah modelnya, symbol

yang sesuai, dan pisahkan berbagai syarat. Apakah kamu dapat menuliskannya?

Dapatkah kamu menyatakan dengan kalimatmu sendiri?


14

Langkah merencanakan penyelesaian ditunjukkan dari jawaban-jawaban

peserta didik terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah kamu sudah pernah

melihat masalah ini sebelumnya? Apakah kamu pernah melihat masalah yang

sama tetapi dalam bentuk yang berbeda? Apakah kamu mengetahui soal lain yang

terkait? Apakah kamu mengetahui teorema yang mungkin berguna? Jika kamu

tidak dapat memecahkan masalah itu coba selesaikan yang berkaitan atau yang

lebih sederhana atau yang lebih khusus atau maslah analog? Bagaimana strategi

penyelesaian yang sesuai?

Langkah melaksanakan rencana penyelesaian ditunjukkan dari jawaban-

jawaban peserta didik terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti: Periksalah bahwa

tiap langkah sudah benar? Bagaimana membuktikan bahwa langkah yang dipilih

sudah benar? Dalam langkah memeriksa hasil dan proses, diajukan pertanyaan:

Dapatkah diperiksa sanggahannya? Dapatkah jawaban itu dicari dengan cara lain?

Berdasarkan uraian tentang langkah-langkah penyelesaian masalah yang

dikemukakan diatas, maka untuk menyelesaikan masalah diperlukan kemampuan

pemahaman konsep sebagai prasyarat dan kemampuan melakukan hubungan antar

konsep, dan kesiapan secara mental. Salah satu sebab peserta didik tidak berhasil

dalam belajar matematika selama ini adalah peserta didik belum sampai pada

pemahaman relasi yang dapat menjelaskan hubungan antar konsep. Hal itu

memberikan gambaran bahwa adanya tantangan yang tidak kecil dalam

mengajarkan pemecahan masalah matematika.

c. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Indikator dalam pemecahan masalah menurut Polya sebagai berikut:

1) Memahami Masalah
15

Memahami masalah adalah memahami soal. Peserta didik perlu

mengidentifikasi apa yang diketahui, apa saja yang ada, jumlah, hubungan dan

nilai-nilai yang terkait serta apa yang sedang mereka cari. Beberapa saran yang

dapat membantu peserta didik dalam memahami masalah yang kompleks:

memberikan pertanyaan mengenai apa yang diketahui dan dicari, menjelaskan

masalah sesuai dengan kalimat sendiri, menghubungkannya dengan masalah

lain yang serupa, fokus pada bagian yang penting dari masalah tersebut,

mengembangkan model, dan menggambar diagram.

2) Membuat rencana

Membuat rencana adalah membuat model matematika, peserta didik perlu

mengidentifikasi operasi yang terlibat serta strategi yang diperlukan untuk

menyelesaikan masalah yang diberikan. Hal ini bisa dilakukan peserta didik

dengan cara seperti: menebak, mengembangkan sebuah model, mensketsa

diagram, menyederhanakan masalah, mengidentifikasi pola, membuat tabel,

eksperimen dan simulasi, bekerja terbalik, menguji semua kemungkinan,

mengidentifikasi sub-tujuan, membuat analogi, dan mengurutkan

data/informasi.

3) Melaksanakan rencana/Menyelesaikan Masalah

Tahap melaksanakan rencana, peserta didik perlu mempertahankan rencana

yang sudah dipilih. Jika semisal rencana tersebut tidak bisa terlaksana, maka

peserta didik dapat memilih cara atau rencana lain.

4) Melihat kembali

Tahap terakhir yaitu melihat kembali, peserta didik perlu mengecek kembali

semua informasi yang penting yang telah teridentifikasi, mengecek semua


16

penghitungan yang sudah terlibat, mempertimbangkan apakah solusinya logis,

melihat alternatif penyelesaian yang lain dan membaca pertanyaan kembali dan

bertanya kepada diri sendiri apakah pertanyaannya sudah benar-benar terjawab.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Pemecahan Masalah


Matematika

Secara umum factor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan

masalah matematika peserta didik menurut Andriyani (2018) ditinjau dari aspek

guru dan peserta didik yaitu (1) pertanyaan yang dilontarkan guru tidak

memancing peserta didik untuk bertanya atau berpendapat. (2) guru belum

mampu melakukan improvisasi materi sehingga materi terkesan sulit dipahami.

(3) guru masih melakukan deskriminasi terhadap peserta didik dalam

pembelajaran. (4) pembelajaran yang diberikan oleh guru belum merata sehingga

peserta didik yang tertinggal materi tidak antusias lagi untuk memperhatikan. (5)

kurangnya kemauan dan kesiapan peserta didik untuk belajar matematika, peserta

didik masih takut dalam mengungkapkan pendapat dan maju kedepan. (6)

motivasi dan antusias peserta didik dalam belajar sangat kurang. Lebih lanjut

Ismaimuza (Mahmuza, 2010) mengatakan bahwa rendahnya kemampuan

pemecahan masalah peserta didik dalam pembelajaran matematika perlu

mendapat perhatian serius dari semua kalangan terutama guru matematika.

Banyak factor yang menyebabkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah

matematika peserta didik dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah

pembelajaran yang berpusat pada guru (konvensional) seperti yang sering

diterapkan disekolah-sekolah selama ini, dimana peran guru lebih sehingga siswa

cenderung kurang aktif.


17

Dari beberapa factor tersebut dapat penulis simpulkan bahwa factor-faktor

yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik

adalah sebagai berikut:

1) Factor internal peserta didik meliputi kesehatan jasmani, intelegensi, sikap,

minat, bakat dan motivasi.

2) Factor eksternal peserta didik meliputi keluarga, guru dan staf, masyarakat,

teman, rumah, sekolah, peralaan dan alam.

3) Factor pendekatan peserta didik meliputi strategi dan model pembelajaran.

Dalam hal ini model pembelajaran MEA.

B. Kerangka Pikir Penelitian

Kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran

matematika masih rendah. Hal ini disebabkan peserta didik tidak mampu

mengubah soal pemecahan masalah matematika kedalam model matematika,

selain dari itu model dan metode yang diterapkan guru kurang mengaktifkan

peserta didik, hal tersebut dapat terlihat dari suasana pembelajaran peserta didik

kurang tertarik dan merasa jenuh, sehingga masih terdapat peserta didik yang

bermain, bercanda dan menganggu peserta didik yang lain disebelahnya. Oleh

karena itu diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat untuk membantu

peserta didik dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, salah satunya

dengan menerapkan model pembelajaran MEA, yaitu desain pembelajaran dimana

peserta didik akan mampu merancang dengan benar perencanaan penyelesaian

masalah matematika yang diawali dengan menentukan hal yang diketahui,

ditanyakan, serta mampu menyelesaikan masalah secara tuntas.


18

Setelah model pembelajaran tersebut diterapkan, maka selanjutnya

dilakukan evaluasi untuk mengetahui ada pengaruh positif model pembelajaran

MEA terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik.

Secara sistematis, kerangka pikir dalam penelitian ini terlihat sebagai berikut:

Guru Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik


Rendah

Model Pembelajaran MEA

Penelitian Eksperimen

Evaluasi

Ada Pengaruh Positif Model Pembelajaran MEA


Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Peserta Didik

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan kerangka pikir yang telah diuraikan, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Ada pengaruh positif model pembelajaran

MEA terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP

Negeri 11 Parepare yang ditunjukkan dengan nilai gain lebih besar dari 0,30”.

Untuk pengujian maka hipotesis penelitian dirumuskan dalam bentuk

statistik sebagai berikut:


19

H0 : μg = 0,30 lawan H1 : μg ¿ 0,30

Keterangan:

μg¿Skor rata-rata gain ternormalisasi.

H 0=¿Tidak ada pengaruh positif model pembelajaran MEA terhadap

kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang ditunjukkan dengan

nilai gain lebih besar dari 0,30.

H 1=¿ Ada pengaruh positif model pembelajaran MEA terhadap kemampuan


pemecahan masalah peserta didik yang ditunjukkan dengan nilai gain lebih
besar dari 0,30.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen Semu (Pre

Eksperimen) yang termasuk dalam penelitian eksperimen. Desain penelitian yang

digunakan yaitu the one group pretest-posttest design ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 One Group Pretest-Posttest


Pretest Treatment Postest
O1 X O2
(Sugiyono, 2017: 74)

Keterangan:

O1 : Pretest untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah peserta didik

sebelum menggunakan model pembelajaran MEA.

X : Treatment pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

MEA.

O2 : Posttest untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah peserta didik

setelah menggunakan model pembelajaran MEA.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP

Negeri 11 Parepare tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri dari 2 kelas.

2. Sampel Penelitian
21

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster

random sampling. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Mengidentifikasi seluruh kelas VII yang ada di SMP Negeri 11 Parepare.

b) Memilih satu kelas secara acak dari keseluruhan kelas yang ada.

c) Kelas yang terpilih yaitu kelas VII.2 yang dijadikan sampel dalam penelitian.

C. Definisi Operasional Variabel

Penulis dalam hal ini sebagai peneliti perlu memberi batasan agar tidak

terjadi kesalahan tafsiran dalam memahami istilah dalam penelitian ini, yakni

sebagai berikut:

1. Model pembelajaran MEA adalah desain pembelajaran pemecahan masalah

melalui kegiatan pemahaman keadaan suatu masalah, menetapkan tujuan

sehingga memperoleh informasi baru.

2. Kemampuan pemecahan masalah adalah titik tolak atau sudut pandang

terhadap pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai isu utamanya

untuk berusaha mencari jalan keluar dari kesulitan berdasarkan empat

langkah-langkah yaitu memahami masalah, merancang penyelsaian,

menyelesaikan masalah dan mengecek kembali.

D. Instrumen Penelitian

Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen yang berupa:

1. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Tes kemampuan pemecahan masalah disusun untuk mengetahui dan

mengukur kemampuan pemecahan masalah dengan menggunakan model

pembelajaran MEA. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat langkah


22

fase penyelesaian soal pemecahan masalah menurut Polya, yaitu memahami

masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan

melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan.

2. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data

tentang aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran melalui model MEA.

Adapun aspek-aspek yang dilihat untuk aktivitas peserta didik sebagai

berikut:

a. Peserta didik yang hadir selama pembelajaran.

b. Peserta didik yang memperhatikan penjelasan guru.

c. Peserta didik yang memahami konsep dasar suatu permasalahan matematika.

d. Peserta didik yang mendeskripsikan keadaan suatu permasalahan dan tujuan

akhir permasalahan.

e. Peserta didik yang bekerja sama dengan kelompok untuk menemukan solusi

dari permasalahan yang diberikan.

f. Peserta didik yang menyimpulkan materi yang dipelajari.

3. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk mengamati kemampuan

guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

MEA. Adapun aktivitas guru yang diamati yaitu:

a. Aktivitas guru pada kegiatan pendahuluan.

b. Aktivitas guru pada kegiatan inti.

c. Aktivitas guru pada kegiatan penutup.


23

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap

pelaksanaan, dan tahap analisis data dengan uraian sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain:

a. Melaksanakan observasi awal untuk menentukan sekolah tempat penelitian,

yaitu SMP Negeri 11 Parepare.

b. Membuat kesepakatan dengan pihak sekolah khususnya kepala sekolah dan

guru kelas untuk memnentukan materi yang diteliti serta pelaksanaan

penelitian dengan menggunakan model pembelajaran MEA.

c. Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang

dikonsultasi/divalidasi terlebih dahulu dengan dosen dan guru matematika di

SMP Negeri 11 Parepare.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran meliputi:

a. Melaksanakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika (pretest)

sebelum penggunaan model pembelajaran MEA.

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model MEA.

c. Melakukan pengamatan aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran

langsung.

d. Melaksanakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika (posttest)

setelah menggunakan model pembelajaran MEA.


24

3. Tahap Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) data tes

kemampuan pemecahan masalah matematika; (2) data aktivitas peserta didik

selama pembelajaran yang diperoleh pada tahap pelaksanaan selanjutnya akan

dianalisis untuk memperoleh kesimpulan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan

pemecahan masalah matematika peserta didik sebelum dan setelah mengikuti

proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran MEA.

2. Teknik Observasi

Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data aktivitas peserta didik

selama mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran MEA.

G. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis

statistik deskriptik dan statistik inferensial. Adapun proses pengolahan data dari

kedua teknik analisis tersebut sebagai berikut:

1. Analisis Statistika Deskriptif.

a. Analisis Data Hasil Pre-Test dan Post-Test

Tabel frekuensi rata-rata, persentase dan standar deviasi digunakan untuk

mendeskripsikan skor responden dari kelas eksperimen yaitu analisis data


25

keberhasilan belajar. Tujuan analisis data keberhasilan belajar adalah untuk

mengetahui pengaruh kemampuan pemecahan masalah peserta didik sebelum dan

sesudah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran MEA.

Data hasil penelitian untuk hasil pretest dan posttest untuk tiap indikator

kemampuan pemecahan masalah diperoleh dengan menggunakan pedoman

penskoran berdasarkan Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah


Matematika
Indikator Kemampuan Skor
No Skor Butir Soal
Pemecahan Masalah Maksimal
1 Memahami masalah 3 3 9
2 Merancang soal 2 3 6
3 Menyelesaikan masalah 5 3 15
4 Memeriksa kembali 3 3 9

Selanjutnya untuk skor tiap indikator kemampuan pemecahan masalah

data hasil pretest dan posttest diperoleh dengan menggunakan rumus:

TP
SI = x 100
JP x SM

Keterangan:

SI = Skor perolehan Tiap indikator

TP = Total Skor Perolehan Peserta Didik

JP = Jumlah Peserta Didik

SM = Skor Maksimal Tiap Indikator

Data hasil kemampuan pemecahan masalah yang telah diperoleh dari

uraian tersebut selanjutnya dikategorisasikan kedalam lima kategori yaitu sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dengan kriteria pengkategorian

seperti pada Tabel 3.3.


26

Tabel 3.3 Kriteria Pengkategorian Kemampuan Pemecahan Masalah


Tingkat Penguasaan Kriteria
85 – 100 Sangat Tinggi
70 – 84 Tinggi
55 – 69 Sedang
40 – 54 Rendah
0 – 39 Sangat Rendah
Japa (Rasmawati, 2011)
Perhitungan nilai akhir tes kemampuan pemecahan masalah dalam skala 0-100,

sebagai berikut:

Skor Perolehan Peserta Didik


Nilai Peserta Didik= x 100
Jumlah Skor Maksimum

Data yang diperoleh dari hasil pretest dan postets selanjutnya dianalisis

untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika

peserta didik. Besarnya peningkatan tersebut dihitung menggunakan rumus gain

ternormalisasi menurut Lestari (2015: 235) sebagai berikut:

S posttest −S pretest
Ng=
S max ideal −S pretest

Keterangan:

Ng = Nilai Gain Ternormalisasi

S posttest = Skor posttest

S pretest = Skor pretest

Smax = Skor Maksimum Ideal

Setelah skor rata-rata nilai gain ternormalisasi diperoleh, maka langkah

selanjutnya adalah konversikan ke dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Distribusi Frekuesi Koefisien Gain Ternormalisasi


27

Koefisien Normalisasi Gain Kategori


Ng ≥0,70 Tinggi
0,30 < Ng < 0,70 Sedang
Ng ≤0,30 Rendah

Ketuntasan hasil belajar didasarkan pada standar ketuntasan minimum

matematika di SMP Negeri 11 Parepare yaitu 70 dan dikategorikan dengan

menggunakan kriteria Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Pengkategorian Ketuntasan Belajar


Skor Kategori Keberhasilan Belajar
0−69 Tidak Tuntas
70−100 Tuntas

Disamping itu kemampuan pemecahan masalah peserta didik juga

diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara individual dan klasikal. Peserta

didik dikatakan tuntas secara individual apabila mencapai penguasaan lebih besar

atau sama dengan 70% dan tuntas secara klasikal apabila 85% peserta didik

mencapai penguasaan sekurang-kurangnya 70%.

b. Data hasil observasi peserta didik selama proses pembelajaran dianalisis

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

∑ Ai
Pi= × 100 %
N

Keterangan:

Pi=¿ Persentase peserta didik yang melakukan aktivitas tertentu setiap

pertemuan

∑ Ai=¿ Jumlah peserta didik yang melakukan aktivitas tertentu setiap

pertemuan

N=¿ Jumlah peserta didik yang hadir setiap pertemuan.


28

Interpretasi aktivitas belajar dilakukan sebagaimana yang dikemukakan

Arikunto (2007: 245) seperti pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Interpretasi Aktivitas Belajar

Persentase Aktivitas Belajar Kategori


0≤ nilai< 20 Kurang sekali
20≤ nilai< 40 Kurang
40≤ nilai< 60 Cukup
60≤ nilai< 80 Baik
80≤ nilai ≤ 100 Baik sekali

c. Data Kemampan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran

Data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dianalisis dengan

menghitung nilai rata-rata setiap aspek yang diamati dalam mengelola

pembelajaran dari banyaknya pertemuan dalam penelitian. Selanjutnya nilai skor

rata-rata tersebut dikonversikan dengan kriteria pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Konversi Nilai Rata-rata Kemampuan Guru


Mengelola Pembelajaran
Rata-rata Kriteria
0,00 ≤Tα <¿ 1,50 Tidak Baik
1,50 ≤Tα <¿ 2,50 Kurang Baik
2,50 ≤Tα <¿ 3,50 Baik
3,50 ≤Tα ≤ 4,00 Sangat Baik
Alhadad (Martha, 2014: 99)
Keterangan:

Tα = Tingkat Kemampuan Guru

2. Analisis Statistika Inferensial

a. Uji Prasyarat

Sebelum pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat.

Uji prasyarat yang dimaksud adalah uji normalitas. Pengujian normalitas data

hasil gain ternormalisasi menggunakan metode statistik dengan bantuan SPSS 21.
29

Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal. Statistik uji yang digunakan dalam uji normalitas adalah Shapiro Wilk.

Hipotesis yang akan diuji sebagai berikut:

H0 : Populasi berdistribusi normal

H1 : Populasi tidak berdistribusi normal

Kriteria Pengujian:

Menerima H0 apabila nilai peluang sig p ≥ α (α = 0,05)

b. Uji Hipotesis

Analisis statistik inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis

penelitian. Analisis ini menggunakan uji-t one sample dengan kriteria

pengambilan keputusan H0 diterima jika nilai signifikan p ≥ α dan H0 ditolak jika

nilai signifikan p < α dengan α = 0,05.


BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Analisis Statistik Deskriptif

Berikut ini akan dideskripsikan hasil penelitian mengenai pengaruh model

pembelajaran MEA terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika peserta

didik kelas VII SMP Negeri 11 Parepare. Adapun hasil analisis data kemampuan

pemecahan masalah matematika menggunakan analisis statistik deskriptif adalah

sebagai berikut:

1. Deskriptif Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta

Didik (Pretest)

Pretest memuat materi persegi dan persegi panjang yang disajikan dalam

bentuk uraian sebanyak 3 (tiga) soal. Salah satu hasil pekerjaan peserta didik pada

pretest ditampilkan sebagaimana Gambar 4.1.


Tahap Memahami Masalah,
Menuliskan diketahui dan
ditanyakan dalam soal dengan
benar dan lengkap

Tahap Merancang soal, tetapi


indikator tidak terpenuhi
seluruhnya terpenuhi

Tahap Menyelesaikan Masalah,


tetapi indikator tidak seluruhnya
terpenuhi

Tahap Memeriksa Kembali,


memberikan kesimpulan pada
akhir jawaban dengan benar
tetapi kurang lengkap

Gambar 4.1 Hasil Pekerjaan Peserta Didik (Pretest)


31

Keterangan:
= Memahami Masalah
= Merancang Soal
= Menyelesaikan Masalah
= Memeriksa Kembali
Gambar 4.1 diasumsikan representative mewakili hasil pekerjaan peserta

didik. Hasil ini menunjukkan bahwa ada 4 (empat) indikator kemampuan

pemecahan masalah muncul yaitu (1) Memahami masalah, (2) Merancang soal,

(3) Menyelesaikan masalah, (4) Memeriksa kembali. Berdasarkan hal tersebut

maka kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi persegi dan

persegi panjang perlu ditindak lanjuti.

Pretest kemampuan pemecahan masalah yang berbentuk tes uraian

dilakukan sebelum menerapkan model pembelajaran MEA pada peserta didik

kelas VII.2 SMP Negeri 11 Parepare. Selanjutnya hasil pretest kemampuan

pemecahan masalah matematika untuk setiap indikator dapat dilihat pada Tabel

4.1.

Tabel 4.1 Hasil Data Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Setiap
Indikator

Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Skor Kategori


Memahami Masalah 32,80 Sangat Rendah
Merancang Soal 19,84 Sangat Rendah
Menyelesaikan Masalah 41,58 Rendah
Memeriksa Kembali 29,62 Sangat rendah

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa untuk indikator kemampuan pemecahan

masalah yaitu memahami masalah rata-rata kemampuan peserta didik yaitu 32,80

atau berada pada kategori sangat rendah. Indikator kedua yaitu merancang soal

rata-rata kemampuan peserta didik 19,84 atau berada pada kategori sangat rendah.
32

Indikator ketiga yaitu menyelesaikan masalah dengan rata-rata kemampuan

peserta didik 41,59 atau berada pada kategori rendah. Indikator keempat yaitu

memeriksa kembali rata-rata kemampuan peserta didik 29,63 atau berada pada

kategori sangat rendah. Berikut ini analisis deskriptif data hasil tes kemampuan

pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII.2 SMP Negeri 11 Parepare

berdasarkan nilai pretest yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kemampuan Pemecahan


Masalah Matematika Peserta Didik (Pretest)
Statistik Data Pretest
Ukuruan Sampel 21
Skor Ideal 100
Skor Rata-rata 33,45
Median 32,04
Modus 33,33
Standar Deviasi 16,14
Variansi 260,683
Rentang Skor 64,10
Skor Minimum 7,69
Skor Maksimum 71,79

Data Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah 21 dengan skor ideal penilaian 100. Skor rata-rata data yang diperoleh

adalah 33,45. Nilai ini diperoleh dari jumlah seluruh skor yang didapatkan peserta

didik dibagi dengan banyaknya peserta didik. Skor tertinggi adalah 71,79 dan skor

terendah 7,69, jadi rentang skor data adalah 64,10. Modus yang diperoleh dari

data sebesar 33,33, hal ini menunjukkan bahwa nilai frekuensi tertinggi adalah

33,33. Median dari data menunjukkan bahwa 50% data dibawah 32,04 dan 50%

data berada diatas 32,04. Standar deviasi dari data sebesar 16,14. Apabila skor

data pretest dikelompokkan menjadi ke dalam 5 kategori, maka diperoleh

distribusi frekuensi dan presentase skor seperti pada Tabel 4.3.


33

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Pretest Kemampuan


Pemecahan Masalah Matematika
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
85 – 100 Sangat Tinggi 0 0
70 – 84 Tinggi 1 4,8
55 – 69 Sedang 2 9,5
40 – 54 Rendah 2 9,5
0 – 39 Sangat Rendah 16 76,2
Jumlah 21 100

Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil kemampuan pemecahan

masalah matematika peserta didik sebelum diterapkan model pembelajaran MEA

rata-rata berada pada kategori sangat rendah dimana terdapat 76,2% atau 16 orang

peserta didik yang berada pada kategori sangat rendah, 9,5% atau 2 orang peserta

didik berada pada kategori rendah, 9,52 atau 2 orang peserta didik yang berada

pada kategori sedang dan 4,8% atau 1 orang peserta didik yang berada pada

kategori tinggi. Jika dikaitkan dengan Tabel 4.2 rata-rata hasil pretest peserta

didik hanya mencapai 33,45 yang berada pada kategori “sangat rendah”, sehingga

dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika peserta

didik sebelum diterapkan model pembelajaran MEA berada pada kategori “sangat

rendah”.

Jika hasil kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik

sebelum diterapkan model pembeajaran MEA dianalisis dengan persentase

kemampuan ketuntasan belajar, maka hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar


Skor Kategori Ketuntasan Belajar Frekuensi Persentase
70 −100 Tuntas 1 4,8%
0−69 Tidak Tuntas 20 95,2%
Jumlah 21 100
34

Data Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hanya ada 1 orang peserta didik (4,8%)

yang berada pada kategori “Tuntas” dan 20 orang peserta didik (95,2%) yang

berada pada kategori “Tidak Tuntas”. Jika berdasarkan kategori ketuntasan

klasikal sebagaimana telah diuraikan pada BAB III, maka hasil belajar

matematika peserta didik sebelum diterapkan model pembelajaran MEA “belum

tuntas” secara klasikal.

2. Deskriptif Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta

Didik (Posttest)

Posttest memuat materi persegi dan persegi panjang yang disajikan dalam

bentuk uraian sebanyak 3 (tiga) soal. Salah satu hasil pekerjaan peserta didik pada

posttest ditampilkan sebagaimana Gambar 4.2.

Tahap Memahami Masalah,


Menuliskan diketahui dan
ditanyakan dalam soal dengan
benar dan lengkap

Tahap Merancang soal,


menuliskan tahap merancang soal
dengan benar

Tahap Menyelesaikan Masalah,


menuliskan penyelesaian soal
dengan hasil akhir yang benar

Tahap Memeriksa Kembali,


memberikan kesimpulan pada
akhir jawaban dengan benar dan
lengkap.

Gambar 4.2 Hasil Pekerjaan Peserta Didik (Postetest)


35

Keterangan:
= Memahami Masalah
= Merancang Soal
= Menyelesaikan Masalah
= Memeriksa Kembali

Gambar 4.2 diasumsikan representative mewakili hasil pekerjaan peserta

didik. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matemtika

peserta didik meningkat setelah diterapkan model pembelajaran MEA.

Posttest kemampuan pemecahan masalah yang berbentuk tes uraian

dilakukan setelah menerapkan model pembelajaran MEA pada peserta didik kelas

VII.2 SMP Negeri 11 Parepare. Selanjutnya hasil posttest kemampuan pemecahan

masalah matematika untuk setiap indikator dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Data Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Setiap
Indikator
Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Skor Kategori
Memahami Masalah 92,06 Sangat Tinggi
Merancang Soal 59,62 Sedang
Menyelesaikan Masalah 81,58 Tinggi
Memeriksa Kembali 70,89 Tinggi

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa skor untuk tiap indikator kemampuan

pemecahan masalah yaitu memahami masalah 92,06 atau berada pada kategori

sangat tinggi. Indikator kedua yaitu merancang soal 59,62 atau berada pada

kategori sedang. Indikator ketiga yaitu menyelesaikan masalah 81,58 atau berada

pada kategori tinggi. Indikator keempat yaitu memeriksa kembali 70,89 atau

berada pada kategori tinggi. Berikut ini analisis deskriptif data hasil tes

kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII.2 SMP


36

Negeri 11 Parepare berdasrkan nilai posttest yang diperoleh dapat dilihat pada

Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kemampuan Pemecahan


Masalah Matematika Peserta Didik (Posttest)
Statistik Data Posttest
Ukuruan Sampel 21
Skor Ideal 100
Skor Rata-rata 78,54
Median 77,94
Modus 74,35
Standar Deviasi 7,22
Variansi 52,241
Rentang Skor 28,20
Skor Minimum 64,10
Skor Maksimum 92,30

Data Tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah 21 dengan skor ideal penilaian 100. Skor rata-rata data yang diperoleh

adalah 78,54. Nilai ini diperoleh dari jumlah seluruh skor yang didapatkan peserta

didik dibagi dengan banyaknya peserta didik. Skor tertinggi adalah 92,30 dan skor

terendah 64,10. Jadi rentang skor data adalah 28,20. Modus yang diperoleh dari

data sebesar 74,35, hal ini menunjukkan bahwa nilai frekuensi tertinggi adalah

74,35. Median dari data menunjukkan bahwa 50% data dibawah 77,94 dan 50%

data berada diatas 32,04. Standar deviasi dari data sebesar 7,22 yang

menunjukkan bahwa data bervariasi. Apabila skor data pretest dikelompokkan

menjadi ke dalam 5 kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan presentase

skor seperti pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Posttest Kemampuan


Pemecahan Masalah Matematika
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
85 – 100 Sangat Tinggi 5 23,8
70 – 84 Tinggi 14 66,7
55 – 69 Sedang 2 9,5
37

40 – 54 Rendah 0 0
0 – 39 Sangat Rendah 0 0
Jumlah 21 100

Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil kemampuan pemecahan

masalah matematika peserta didik setelah diterapkan model pembelajaran MEA

rata-rata berada pada kategori tinggi dimana terdapat 5 orang peserta didik yang

berada pada kategori sangat tinggi, 14 orang peserta didik yang berada pada

kategori tinggi dan 2 orang peserta didik yang berada pada kategori sedang. Jika

dikaitkan dengan Tabel 4.6 rata-rata hasil posttest peserta didik mencapai 78,54

yang berada pada kategori “tinggi”, sehingga dapat disimpulkan bahwa

kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik setelah diterapkan

model pembelajaran MEA berada pada kategori “tinggi”.

Jika hasil kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik setelah

diterapkan model pembelajaran MEA dianalisis dengan persentase kemampuan

ketuntasan belajar, maka hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar


Skor Kategori Ketuntasan Belajar Frekuensi Persentase (%)
70−100 Tuntas 19 90,5
0−69 Tidak Tuntas 2 9,5
Jumlah 21 100

Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa terdapat 19 orang peserta didik

(90,5%) berada pada kategori “Tuntas” dan 2 orang peserta didik (9,5%) berada

pada kategori “Tidak Tuntas”. Berdasarkan kategori ketuntasan klasikal, maka

hasil belajar matematika peserta didik setelah diterapkan model pembelajaran

MEA “Tuntas” secara klasikal dimana melebihi 85%.


38

Kesimpulan dari uraian diatas yaitu terjadi pencapaian ketuntasan belajar

secara klasikal pada peserta didik kelas VII.2 SMP Negeri 11 Parepare semester

genap tahun ajaran 2018/2019 setelah diterapkan model pembelajaran MEA

dalam proses pembelajaran.

3. Rangkuman Hasil Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah untuk

Setiap Aspek pada Pretest dan Posttest

Sebelum diuraikan lebih lanjut hasil penelitian, terlebih dahulu

dikemukakan aspek-aspek yang dianalisis dari kemampuan pemecahan masalah

matematika peserta didik, yaitu: (1) Memahami masalah atau kemampuan

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal; (2) Merancang soal

atau kemampuan membuat model matematika dari permasalahan; (3)

Menyelesaikan masalah atau kemampuan menyelesaikan masalah berdasarkan

model dan (4) Memeriksa kembali atau kemampuan peserta didik dalam menarik

kesimpulan sesuai permasalahan.

Berdasarkan data pada lampiran C, skor perolehan peserta didik pada

pretest dan posttest dapat dirangkum dalam Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah


untuk Setiap Aspek pada Pretest dan Postest
Pretest Postest
Aspek
Skor Kemampuan (%) Kategori Skor Kemampuan (%) Kategori
1 62 32,80 Sangat Rendah 174 92,06 Sangat Tinggi
2 25 19,84 Sangat Rendah 75 59,52 Sedang
3 131 41,58 Rendah 257 81,58 Tinggi
4 56 29,62 Sangat Rendah 134 70,89 Tinggi

Berdasarkan Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa jika persentase kemampuan

pemecahan masalah untuk setiap aspek tersebut dikelompokkan kedalam lima

kategori kemampuan pemecahan masalah maka terlihat bahwa persentase


39

kemampuan menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal (aspek 1)

pada pretest berada pada kategori sangat rendah dan mencapai kategori sangat

tinggi pada posttest. Selanjutnya persentase kemampuan menuliskan model

matematika (aspek 2) berada pada kategori sangat rendahpada pretest dan

mencapai kategoi sedang pada posttest. Persentase kemampuan menyelesaikan

masalah berdasarkan model matematika (aspek 3) berada pada kategori rendah

pada pretest dan mencapai kategori tinggi pada posttest. Persentase kemampuan

menarik kesimpulan sesuai dengan permasalahan (aspek 4) berada pada kategori

sangat rendah pada pretest dan mencapai kategori tinggi pada posttest.

Untuk melihat perbandingan secara jelas kemampuan pemecahan masalah

peserta didik setiap aspek pada pretest dan posttest digambarkan pada Diagram

4.1.

Sebelum Setelah Peningkatan

100 92,06
90
81,58
80
70,89
70
59,26 59,52
60
50 41,59
39,99 41,27
40 32,8 39,68
29,62
30
19,84
20
10
0
Memahami Merancang Soal Menyelesaikan Memeriksa
Masalah Masalah Kembali

Diagram 4.1 Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Setiap


Indikator Sebelum dan Setelah menggunakkan Model
Pembelajaran MEA
40

Diagaram 4.1 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase skor

pada setiap aspek kemampuan pemecahan masalah untuk setiap indikator terjadi

peningkatan sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran MEA pada

peserta didik kelas VII.2 SMP Negeri 11 Parepare. Hal ini dapat diuraikan sebagai

berikut:

1) Memahami masalah mengalami peningkatan, pada pretest skor memahami

masalah menunjukkan bahwa 32,80 berada pada kategori sangat rendah

sedangkan pada posttest menunjukkan bahwa 92,06 peserta didik mampu

memahami masalah dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan pada masalah matematika.

2) Merancang soal mengalami peningkatan, pada pretest skor merancang soal

menunjukkan 19,84 berada pada kategori sangat rendah sedangkan pada

posttest menunjukkan bahwa 59,52 peserta didik mampu menuliskan tahap

merancang soal dengan benar.

3) Menyelesaikan Masalah mengalami peningkatan, pada pretest skor

menyelesaikan masalah menunjukkan bahwa 41,59 berada pada kategori

rendah sedangkan pada posttest menunjukkan bahwa 81,58 peserta didik

mampu menuliskan penyelesaian soal dengan hasil akhir yang benar.

4) Memeriksa kembali mengalami peningkatan, pada pretest skor

memeriksa kembali 29,62 menunjukkan bahwa berada pada kategori sangat

rendah sedangkan pada posttest menunjukkan bahwa 70,89 peserta didik yang

memberikan kesimpulan pada akhir jawaban secara benar dan lengkap.


41

Untuk melihat perbandingan secara jelas rata-rata kemampuan pemecahan

masalah peserta didik pada pretest dan posttest digambarkan pada Diagram 4.2.

100
90 78,54
80
70
60
50
40 33,45
Column1
30 Skor
Rata-rata
20 Posttest
10
0
Skor rata-rata Skor rata-rata
Pretest Posttest

Diagram 4.2 Perbandingan skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah


Pretest dan Posttest

Diagram 4.2 terlihat bahwa terjadi peningkatan kemampuan pemecahan

masalah pada prettest dan posttest. Dimana pada pretest rata-rata kemampuan

pemecahan masalah peserta didik adalah 33,45 atau berada pada kategori sangat

rendah. Sedangkan pada posttest rata-rata kemampuan pemecahan masalah

peserta didik adalah 78,54 tingkatan ini berada pada kategori tinggi. Dari data

tersebut terlihat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta

didik.

4. Hasil Analisis Koefisien Gain Ternormalisasi


42

Analisis koefisien Gain ternormalisasi digunakan untuk mengetahui

peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik

berdasrkan hasil pretest dan posttest. Adapun hasil analisis statistic deskriptif

untuk data koefisien Gain ternormalisasi dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Data Koefisien Gain


Ternormalisasi Peserta Didik Kelas VII.2 SMP Negeri 11
Parepare
Statistik Data Koefisien Gain Ternormalisasi
Skor Rata-rata 0,66
Modus 0,68
Standar Deviasi 0,13
Variansi 0,017
Rentang Skor 0,41
Minimum 0,42
Maksismum 0,83

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa hasil pretest dan posttest peserta didik data

koefisien gain ternormalisasi sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran

MEA pada peserta didik kelas VII.2 SMP Negeri 11 Parepare diperoleh rata-rata

(mean) sebesar 0,66; modus (mode) sebesar 0,68; standar deviasi sebesar 0,13;

variansi sebesar 0,017; rentang skor sebesar 0,41; nilai minimum sebesar 0,42;

nilai maksimum sebesar 0,83. Apabila dat koefisien gain ternormalisasi

deikelompokkan kedalam tiga kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan

persentase skor pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Koefisien gain


Ternormalisasi
Koefisien Gain
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Ternormalisasi
43

Ng ≥0,70 Tinggi 9 57,1


0,30 <Ng < 0,70 Sedang 12 42,9
Ng ≤ 0,30 Rendah 0 0
Jumlah 21 100

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa terdapat 57,1% atau 9 orang peserta didik

mendapatkan koefisien gain ternormalisasi dalam kategori tinggi, artinya terdapat

peserta didik mengalami peningkatan kemampuan pemecahan masalah

matematika dengan kategori tinggi, dan 42,9% atau 12 orang peserta didik

mendapatkan koefisien gain ternormalisasi dalam kategori sedang, artinya

terdapat peserta didik mengalami peningkatan kemampuan pemecahan masalah

matematika dengan kategori sedang.. Jika melihat skor rata-rata pada Tabel 4.9

untuk data koefisien gain ternormalisasi yakni 0,684 maka rata-rata peningkatan

kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik berada pada kategori

“Sedang”.

5. Aktivitas peserta didik

Aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran diamati dengan

menggunakan lembar pengamatan (lembar observasi). Adpun rata-rata persentase

aktivitas peserta didik yang diamati selama proses pembelajaran berlangsung dari

pertemuan I sampai pertemuan II dapat dilihat pada Diagram 4.3.

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Aktivitas 1 Aktivitas 2 Aktivitas 3 Aktivitas 4 Aktivitas 5 Aktivitas 6

Pertemuan I Pertemuan II
44

Diagram 4.3 Perbandingan Persentase Aktivitas Peserta Didik Berdasarkan


Pertemuan

Diagram 4.3 dideskripsikan sebagai berikut:

1) Persentase aktivitas 1 pada pertemuan I sebesar 90.47% dan 100% pada

pertemuan II. Jadi rata-rata persentase peserta didik yang hadir selama

pembelajaran sebesar 95,23%.

2) Persentase aktivitas 2 pada pertemuan I sebesar 80,95% dan 85,71% pada

pertemuan II. Jadi rata-rata persentase peserta didik yang memperhartikan

penjelasan guru sebesar 85,71%

3) Persentase aktivitas 3 pada pertemuan I sebesar 47,61% dan sebesar 71,42%

pada pertemuan II. Jadi rata-rata persentase peserta didik yang memahami

konsep dasar suatu permasalahan matematika sebesar 59,51%

4) Persentase aktivitas 4 pada pertemuan I sebesar 42,85% dan sebesar 52,38%

pada pertemuan II. Jadi rata-rata persentase peserta didik yang

mendeskripsikan keadaan suatu permasalahan dan tujuan akhir permasalahan

adalah 47,54%

5) Persentase aktivitas 5 pada pertemuan I sebesar 80,95% dan sebesar 92,23%

pada pertemuan II. Jadi rata-rata persentase peserta didik yang bekerja sama

dengan kelompok untuk menemukan solusi dari permasalahan yang diberikan

adalah 86,59%

6) Persentase aktivitas 6 pada pertemuan I sebesar 42,85% dan sebesar 47,61%

pada pertemuan II. Jadi rata-rata persentase peserta didik yang menyimpulkan

materi yang dipelajari adalah 45,24%


45

Berdasarkan uraian sebelumnya maka nilai rata-rata persentase keaktifan

peserta didik dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

MEA sebesar 69,96%. Dengan demikian menurut kriteria interpretasi aktivitas

peserta didik pada BAB III dapat dikategorikan “Baik”

6. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran melalui Model

Pembelajaran MEA

Observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dilaksanakan

sebanyak 2 kali pertemuan. Adapun deskripsi hasil observasi terhadap

kemampuan guru mengelola pembelajaran dapat dilihat pada Diagram 4.4.

4
3.5
3 2,88 3,11
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Pertemuan I Pertemuan II

Diagram 4.4 Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Guru Mengelola


Pembelajaran melalui Model Pembelajaran MEA

Berdasarkan Diagram 4.4 dapat dilihat bahwa rata-rata kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran meningkat yaitu 2,88 pada pertemuan pertama

menjadi 3,11 pada pertemuan kedua. Jika rata-rata kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran tersebut berdasarkan konversi nilai rata-rata sebagaimana

telah disebutkan pada Tabel 3.7 BAB III, maka kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran dengan model pembelajaran MEA berada pada kategori

“Baik”.
46

B. Analisis Statistika Inferensial

1. Uji Prasyarat

Sebelum pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat.

Uji prasyarat yang dimaksud adalah uji normalitas. Pengujian normalitas

bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Statistika uji yang

digunakan dalam uji normalitas adalah Shapiro-Wilk dengan menggunakan

bantuan SPSS 21 For Window. Adapun kriteria uji jika p ¿ α maka dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dimana α = taraf signifikan (0,05)

dan p = Probabilitas (Sig).

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji Shapiro Wilk

diperoleh nilai p pada pretest = 0,443. Hasil tersebut lebih besar dari tarif

signifikan α = 0,05 (0,443 ¿ 0,05), selanjutnya diperoleh nilai p untuk posttest =

0,101. Hasil tersebut lebih besar dari tarif signifikan α = 0,05 (0,698 ¿ 0,05).

Untuk Gain ternormalisasi diperoleh nilai p = 0,65. Hasil tersebut lebih besar dari

tarif signifikan α = 0,05 (0,65 ¿ 0,05). Berdasarkan hal itu maka dapat

disimpulkan bahwa kedua data tersebut merupakan data yang berdistribusi

normal.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan

model pembelajaran MEA untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

matematika peserta didik kelas VII SMP Negeri 11 Parepare pada data Gain

Ternormalisasi. Berdasarkan hasil One Sampel T-Test untuk pengujian hipotesis

dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil One Sampel T-Test pada Data Gain Ternormalisasi
47

Koefisien Normalisasi Gain t-hit


One Sampel T −Test
Sig
Koefisien Gain Ternormalisasi 23,189 0,000

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa hasil nilai t-hitung sebesar 23,189 dengan

p = 0,000. Jika dibandingkan dengan taraf signifikansi α = 0,05 maka p < α , ini

berarti H0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara signifikan penerapan

model pembelajaran Means Ends Analysis berpengaruh positif terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII SMP Negeri

11 Parepare.
BAB V
PEMBAHASAN

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya yang

menyatakan bahwa apakah ada pengaruh positif model pembelajaran MEA

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII

SMP Negeri 11 Parepare. Dimana pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebanyak

empat kali pertemuan, dengan rincian dua kali pertemuan proses pembelajaran

dan dua kali pertemuan pemberian tes kemampuan pemecahan masalah

matematika peserta didik yaitu pretest dan posttest.

Pertemuan pertama, peneliti memberikan tes awal (pretest) kemampuan

pemecahan masalah. Pemberian tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

pemecahan masalah matematika peserta didik sebelum diterapkan model

pembelajaran MEA. Berdasarkan hasil tes, rata-rata kemampuan pemecahan

masalah matematika peserta didik masih rendah yakni 33,45. Maka dapat

disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matemtika peserta didik

berda pada kategori “sangat rendah”.

Pertemuan kedua dan ketiga peneliti menjelaskan materi tentang persegi

dan persegi panjang. Pada pembelajaran kali ini peneliti mulai menerapkan model

pembelajaran MEA dimulai dengan peserta didik diperkenalkan dengan suatu

masalah, kemudian membimbing peserta didik untuk memahami konsep dasar

materi matematika yang terdapat dalam suatu permasalahan matematika yang

dihadapi, menyusun dan mencatat langkah-langkah untuk mencapai tujuan,

menganalisis langkah-langkah untuk mencapai tujuan akhir permasalahan,

menerapkan dan mengontruksi materi berdasarkan rencana yang telah ditentukan,


49

tahap akhir berdiskusi untuk memilih strategi solusi yang paling mungkin

untuk memecahkan masalah.

Pertemuan keempat atau terakhir, peneliti melakukan tes (posstest)

kemampuan pemecahan masalah matematika dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik setelah menerapkan

model pembelajaran MEA. Berdasarkan hasil tes tersebut, rata-rata nilai peserta

didik yaitu 78,54 atau berada pada kategori “tinggi”. Nilai rata-rata yang

diperoleh mengalami peningkatan, maka model pembelajaran MEA dapat

diterapkan khususnya pada materi persegi dan persegi panjang.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh dalam penelitian ini dijelaskan sebagai

berikut:

1. Hasil Analisis Deskriptif

a. Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik

Setelah dilakukan penelitian dan analisis data diperoleh hasil pretest

peserta didik kelas VII.2 SMP Negeri 11 Parepare yaitu hanya 4,8% peserta didik

yang tuntas dari 21 peserta didik dengan nilai rata-rata 33,45. Setelah diterapkan

model pembelajaran MEA ketuntasan belajar peserta didik mencapai 90,5%

dengan nilai rata-rata lebih besar dari KKM yaitu 78,54. Analisis deskriptif untuk

uji Gain juga menunjukkan bahwa skor rata-rata koefisien Gain ternormalisasi

sebesar 0,66 yang artinya pengaruh penerapan model pembelajaran MEA untuk

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas

VII.2 SMP Negeri 11 Parepare termasuk pada kategori “sedang”. Hal ini berarti

bahwa terdapat pengaruh positif model pembelajaran MEA terhadap kemampuan


50

pemecahan masalah matematika pada peserta didik kelas VII.2 SMP Negeri 11

Parepare.

b. Aktivitas peserta didik

Analisis aktivitas peserta didik dari pertemuan I sampai pertemuan II

diperoleh nilai rata-rata persentase keaktifan peserta didik adalah 69,96%. Hal ini

berarti bahwa persentase keaktifan siswa termasuk dalam kategori “Baik”.

c. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

Analisis kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dari pertemuan I

sampai II, diperoleh nilai rata-rata kemampan guru dalam mengelola

pembelajaran adalah 2,99. Berdasarkan kriteria interpretasi kemampuan guru

mengelola pembelajaran pada BAB III, kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran berada pada kategori “Baik”.

2. Hasil Analisis Statistika Inferensial

Menurut hasil perhitungan Statistika Inferensial dengan mengunakan uji-t

satu sampel menunjukkan bahwa ada pengaruh positif model pembelajaran MEA

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika pada peserta didik kelas

VII SMP Negeri 11 Parepare setelah diterapkan model pembelajaran MEA.

3. Kendala-kendala menggunakan model pembelajaran MEA dalam

pembelajaran.

Adapun kendala-kendala yang diperoleh selama proses penelitian meliputi:

a. Alokasi waktu yang sangat terbatas

b. Motivasi belajar peserta didik yang masih kurang


51

c. Keberanian dan kepercayaan diri peserta didik untuk mengungkapkan

ide/pendapat dan pertanyaan yang ada dalam benak mereka yang masih

kurang

d. Peneliti masih kesulitan dalam pengelolaan kelas


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa Ada pengaruh yang positif model pembelajaran MEA terhadap

kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 11 Parepare,

pengaruhnya dapat dilihat dari:

1. Skor rata-rata nilai gain ternormalisasi sebesar 0,66 dan hasil uji t one sample

menunjukkan nilai Sig (p) = 0,000 yang kurang dari 0,05 (p < α ), hal ini

berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi ada pengaruh positif model

pembelajaran MEA terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika

peserta didik kelas VII SMP Negeri 11 Parepare.

2. Rata-rata hasil kemampuan pemecahan masalah sebelum diterapkan model

pembelajaran MEA pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 11 Parepare

adalah 33,45 atau berada pada kategori sangat rendah.

3. Rata-rata hasil kemampuan pemecahan masalah setelah diterapkan model

pembelajaran MEA pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 11 Parepare

adalah 78,54 atau berada pada kategori tinggi.

4. Persentase rata-rata aktivitas peserta didik sebesar 69,96% sehingga dapat

dikatakan bahwa aktivitas peserta didik untuk seluruh pertemuan berada pada

kategori baik
53

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukkan

beberapa saran:

1. Kepada peserta didik agar membiasakan diri dalam menyelesikan masalah

mengikuti langkah-langkah penyelesaian masalah sehingga melatih

kemampuan pemecahan masalahnya.

2. Diharapkan kepada guru matematika untuk menggunakan model pembelajaran

MEA agar peserta didik dapat mengeksplor kemapuan pemecahan masalah.

3. Peneliti menyarankan kepada peneliti lain, untuk mengkaji lebih lanjut model

pembelajaran MEA pada materi lain dalam matematika


DAFTAR PUSTAKA

Ali Hamzah. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta:


Rajawali Pers

Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hartono, Yusuf. 2014. Matematika; Strategi Pemecahan Masalah. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Juanda. M., Johar, R., dan Ikhsan, M. 2014. Peningkatan Kemampuan


Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa SMP melalui Model
Pembelajaran Means Ends Analysis(MEA). Jurnal Kreano.

Karsono, Nugroho, J., Mahfud, H. 2017. Penerapan Model Means Ends Analysis
(MEA) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Mata
Pelajaran Matematika Pada Siswa Sekolah Dasar. PGSD FKIP Universitas
Sebelas Maret. (Online) diakses Januari 2019

Lestari., Yudhanegara. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT.


Rafika Aditama.

Martha, Inneke Rheyza., Setianingsih, Rini. 2014. Penerapan Model


Pembelajaran Kooperatif ditinjau dari Tipe Kecerdasan Musikal,
Interpersonal dan Logik Matematik pada Materi Persegi dan Persegi
Panjang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, (Online), Vol.3, No.1,
(https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=escr=s&frm=1&source=web&cd=2&ved=2ahUKE, diakses
pada 13 Mei 2019)

National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). 2000. Principles and


Standars for School Mathematics. Reston, VA: NCTM.

Nurlaelah. E, Muhsin, Johar, R. 2013. Peningkatan Kemampuan Pemahaman


dan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pembelajaran dengan
Pendekatan Kontekstual. Jurnal Peluang, Volume 2 Nomor 1

Prasetya, Windi., Asri Lubis. 2015. Penerapan Strategi Pembelajaran Problem


Based Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata
Diklat Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Jurnal education Building, (Online), Vol. 1, No. 1,
(http://download.portalGaruda.org/article, di akses 11 Januari 2019)
53

Rasmawati. 2011. Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning Terhadap


Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Peserta Didik Kelas XI
SMK Negeri 3 Pinrang. Skripsi tidak diterbitkan. Parepare: UMPAR.

Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Rosmala, A dan Isrok’atun. 2018. Model-Model Pembelajaran Matematika.


Jakarta: Bumi Aksara.

Saharudin, Asep. 2016. Implementasi Model Pembelajaran Means Ends Analysis


untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Uniska Volume 4 Nomor 1. (online)
diakses 10 Januari 2019

Siswono, T.Y. 2018. Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan


Pemecahan Masalah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:


FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Syaharuddin. 2016. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika


dalam Hubungannya dengan Pemahaman Konsep Ditinjau dari Gaya
Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Binamu Kabupaten Jeneponto. Tesis:
UNM. (Online).

Suarni. 2016. Pengaruh Penerapan Metode Peer Lessons Terhadap Hasil Belajar
Matematika Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 11 Parepare. Skripsi
tidak diterbitkan. UMPAR.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:


Alfabeta.

Suprihatiningrum, Jamil. 2014. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.


Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Susanti, E. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Means-Ends Analysis Terhadap


Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII SMP
Negeri 2 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi: STKIP
PGRI LUBUKLINGGAU. [Online] Tersedia:
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://mahas
iswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL%2520Elisa%2520Susanti
%2520(4014016.pdf&ved=2ahUKEwje8_DNqKfcAhXaaN4KHbYAD-
oQFjAAegQIBxAB&usg=AOvVaw0eGIkKlmZwjyrNwmfA07NF.
Diakses tgl 22 Juni 2018.
54

Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:


Susanto.

Suyadi. 2015. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Tim Penyusun Prodi. 2018. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Panduan Teknik
Penulisan Skripsi). Parepare: Universitas Muhammadiyah Parepare.
Uno, Hamzah. 2014. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara
55
56

LAMPIRAN
57

Lampiran A

Perangkat Pembelajaran
A.1 Silabus
A.2 RPP
A.3 Bahan Ajar
A.4 LKPD
56

SILABUS SATUAN PENDIDIKAN

Sekolah : SMP NEGERI 11 PAREPARE


Kelas /Semester : VII (Tujuh)/Genap
Mata Pelajaran : Matematika

KI. 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI. 2 : Menghargai dan menghayati perilau jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI. 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI. 4 : Mengolah, menyeji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) da ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar
Pelajaran Waktu
3.7 Menjelaskan rasio dua besaran Perbandingan Mencermati permasalahan sehari-hari yang 17 JP Buku teks
(satuannya sama dan berbeda)  Membanding berkaitan dengan penggunaan konsep rasio matematika
kan dua atau perbandingan. Misal: peta, denah, Kemdikbud,
3.8 Membedakan perbandingan senilai besaran maket, foto, komposisi bahan makanan lingkungan
dan berbalik nilai dengan  Perbandinga pada resep, campuran minuman, dan
menggunakan table data, grafik, dan n senilai komposisi obat pada resep obat.
persamaan  Perbandinga Mengumpulkan informasi tentan model
n berbalik matematika dari konsep perbandingan
4.7 Menyelesaikan masalah berkaitan nilai sebagai hubungan fungsional antara suatu
dengan rasio dua besaran (satuannya besaran dengan besaran lain berbentuk
sama dan berbeda) perbandingan senilai, perbandingan
57

Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar
Pelajaran Waktu
4.8 Menyelesaikan masalah yang berbalik nilai
berkaitan dengan perbandingan Mengumpulkan informasi mengenai
senilai dan berbaik nilai strategi menyelesaikan masalah nyata yang
melibatkan konsep perbandingan
Menyajikan hasil pembelajaran
perbandingan senilai dan berbalik nilai
Memecahkan masalah yang berkaitan
perbandingan senilai dan berbalik nilai.

3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai Aritmetika Mencermati kegiatan-kegiatan sehari-hari 15 JP Buk teks matematika
situasi terkait aretmetika sosial Sosal berkaitan dengan transaksi jual beli, kondisi kelas 7 kemdikbud,
(penjualan, pembelian, potongan,  Harga untung, rugi, dan impas Peristiwa sehari-hari,
keuntungan, kerugian, bunga penjualan Mencermati cara menentukandiskon dan lingkungan.
tunggal, persentase, bruto, neto, tara) dan pajak dari suatu barang Uang mainan, barang
pembelian Mengamati konteks dalam kehidupan di disekolah
4.9 Menyelesaikan masalah yang  Keuntungan, sekitar yang terkait dengan bruto, netto, dan
berkaitan dengan aritmetika sosial kerugian, dan tara
(penjualan, pembelian, potongan, impas Mengumpulkan informasi tentang cara
keuntungan, kerugian, bunga  Persentase melakukan manipulasi Aljabar terhadap
tunggal, persentase, bruto, neto, tara) untung dan permasalahan sehari-hari yang berkaitan
rugi dengan aritmetika sosial
 Diskon Menyajikan hasil pembelajaran tentang
 Pajak aritmetikan sosial
 Bruto, tara, Memecahkan masalah yang berkaitan
dan netto dengan aritmetika sosial
 Bunga
58

Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar
Pelajaran Waktu
tunggal
3.10 Menganalisis hubungan antar sudut Garis dan sudut Mencermati model gambar atau objek yang 15 JP Buku teks
sebagai akibat dari dua garis sejajar  Garis menyatakan titik, garis, bidang, atau sudut matematika kelas 7
yang dipotong oleh garis  Kedudukan Mencermati perasalahan sehari-hari yang kemdikbud,
transversal garis berkaitan dengan penerapan garis dan lingkingan.
 Membagi sudut. Alat peraga bilangan,
4.10 Menyelesaikan masalah yang garis Mencermati kedudukan dua garis, jenis- berbagai bangun
berkaitan dengan hubungan antar  Perbandinga jenis sudut, hubungan antar sudut.
sudut sebagai akibat dari dua garis n ruas garis Mencermati sudut-sudut yang terbentuk
sejajar yang dipotong oleh garis  Pengertian dari dua garis yang dipotong oleh garis
transversal sudut transversal.
 Jenis-jenis Mencermati cara melukis dan membagi
sudut sudut menggunakan jangka.
Menyejikan hasil pembelajaran tentang
 Hubungan
garis dan sudut .
antar sudut
Memecahkan masalah yang berkaitan
Melukis
dengan garis dan sudut
sudut

3.11Mengaitkan rumus keliling dan luas Bangun Datar Mencermati benda di lingkungan sekitar 20 JP Buku teks
untuk berbagi jenis segiempat (segi empat dan berkaitan dengan bentuk segitiga dan segi matematika kelas 7
(persegi, persegipanjang, belah segitiga) empat kemdikbud,
ketupat, jajar genjang, trapezium Pengertian segi Mengumpulkan informasi tentang unsur- lingkungan
dan layang-layang) dan segitiga empat dan unsur pad segi empat dan segitiga
segitiga - Mengumpulkan informasi tentang jenis, Alat peraga
4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual sifat dan kara segiempat dan
yang berkaitan dengan luas dan Jenis-jenis dan - Karakteristik segitiga dan segiempat segitiga
59

Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar
Pelajaran Waktu
keliling segiempat (persegi, persegi sifat-sifat berdasarkan ukuran dan hubungan antar
panjang, belah ketupat, jajar bangun datar sudut dan sisi-sisi
genjang, trapezium dan layang- - Mengumpulkan informasi tentang rumus
layang) dan segitiga. Keliling dan keliling dan luas segiempat dan segitiga
luas segiempat melalui pengamatan atau eksperimen
dan segitiga - Mengumpulkan informasi tentang cara
menaksir luas bangun datar tidak
Menaksirluas beraturan menggunakan pendekatan luas
bangun datar segitiga dan segiempat
yang tak - Menyajikan hasil pembelajaran tentang
beraturan segiempat dan segitiga
- Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan segiempat dan segitiga

3.12 Menganalisis hubungan antara data Penyajian Data: - Mencermati penyajian data tentang 8 JP Buku teks
dengan cara penyajiannya (table, - Jenis data informasi di sekitar yang disajikan matematika kelas 7
diagram garis, diagram batang dan - Tabel dengan table, ataupun diagram dari kemdikbud, Data
diagram lingkaran) - Diagram berbagai sumber media. Missal: Koran, sehari-hari
garis majalah, dan televisi lingkungan
4.12MMenyajikan dan menafsirkan data - Diagram - Mencermati cara penyajian data dalam
dalam bentuk tabel, diagram garis, batang bentuk table, diagram garis, diagram Data faktual
diagram batang, dan diagram - Diagram batang, dan diagram lingkaran
lingkaran lingkaran - Mengumpulkan informasi tentang jenis
data yang sesuai untuk disajikan dalam
bentuk-bentuk table, diagram garis,
diagram batang, dan diagram lingkaran
- Mengumpulkan informasi tentang cara
60

Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar
Pelajaran Waktu
menafsirkan data yang disajikan dalam
bentuk table, diagram garis, diagram
batang, dan diagram lingkaran
- Menyajikan hasil pembelajaran tentang
penyajian data dalam bentuk table,
diagram batang, garis dan lingkaran
- Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan penyajian data dalam bentuk
table, diagram batang, garis dan
lingkaran

Parepare, Februari 2019


Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 11 Parepare .... Guru Pamong

Dra. Nasriah B, M.Pd Mappeasse, S.Pd


NIP. 19650830 199002 2 002 NIP. 197001110 199412 1 003
61

RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
s

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 11 Parepare


Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ semester : VII/ Genap
Materi pokok : Persegi dan Persegi Panjang
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 1 (satu)

A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong) satuan, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosialnya dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
KI-4: Mencoba, mengelolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis membaca
menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lainnya yang sama denga sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.11. Mengaitkan rumus keliling dan luas 3.11.1 Menyelesaikan masalah yang
untuk berbagai jenis segiempat berkaitan dengan menghitung
(persegi, persegi panjang, belah keliling dan luas persegi dan
ketupat, jajar genjang, trapezium dan persegi panjang.
layang-layang) dan segitiga 3.11.2 Menggunakan sifat-sifat persegi
4.11. Menyelesaikan masalah kontekstual dan persegi panjang dalam
62

yang berkaitan dengan luas dan keliling menyelesaikan permasalahan


segiempat (persegi, persegi panjang, nyata.
belah ketupat, jajar genjang, trapezium 3.11.3 Menurunkan rumus luas dan
dan layang-layang) dan segitiga keliling persegi dan persegi
panjang

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan, individu dan kelompok, diskusi kelompok
peserta didik dapat:
1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas persegi
dan persegi panjang
2. Menggunakan sifat-sifat persegi dan persegi panjang dalam menyelesaikan
permasalahan nyata.
3. Menurunkan rumus luas dan keliling persegi dan persegi panjang
D. Materi Pelajaran
Persegi dan Persegi Panjang
E. Metode pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran Saintifik
2. Model : Means-Ends Analysis (MEA)
3. Metode : Tanya jawab, diskusi dan penugasan
F. Media
1. Lembar kerja
G. Alat
1. Penghapus, penggaris, meja
2. Kertas, busur derajat
H. Sumber belajar
1. Buku Peserta Didik Abdur Rahman As’ari, dkk. Edisi Revisi 2017 Matematika
SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
2. Buku Guru Abdur Rahman As’ari, dkk. Edisi Revisi 2017 Matematika SMP/MTs Kelas
VII Semester 2 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
3. Buku pendukung yang sesuai, internet dan ingkungan kelas
4. Bahan Ajar (terlampir )
63

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


KEGIATAN PEMBELAJARAN NILAI
KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA DIDIK KARAKTER
KEGIATAN AWAL (±10 Menit)
1. Memeriksa kesiapan peserta 1. Peserta didik mengikuti Disiplin
didik mengikuti pelajaran dan pelajaran dengan disiplin dan
mengecek kehadiran siswa. mendengarkan guru mengabsen
Rasa ingin
tahu, disiplin
2. Menyampaikan kepada 2. Peserta didik mendengarkan
peserta didik bahwa topik informasi yang disampaikan
yang akan dibahas adalah oleh guru dengan disiplin. Rasa ingin
persegi dan persegi panjang tahu, tekun

3. Guru menginformasikan cara 3. Peserta didik memperhatikan Disiplin


belajar yang akan digunakan dan memahami penjelasan dari
yaitu model pembelajaran guru
Means Ends Analysis.
Tanggung
jawab
4. Guru menyampaikan tujuan 4. Peserta didik mendengarkan
pembelajaran yang ingin dan memahami tujuan belajar
dicapai yang ingin dicapai.

5. Memotivasi peserta didik 5. Peserta didik memberikan


dengan Tanya jawab untuk beberapa contoh manfaat
membahas manfaat mempelajari persegi dan
mempelajari materi persegi persegi panjang
dan persegi panjang
KEGIATAN INTI (±60 Menit)

6. Guru mengarahkan peserta 6. Peserta didik membentuk Rasa ingin


didik untuk membuat kelompok kemudian duduk tahu
kelompok yang terdiri dari 4- bersama anggota kelompoknya.
5 orang.

Rasa ingin
7. Guru membagikan Lembar 7. Peserta didik memperhatikan tahu dan
Kerja Peserta Didik (LKPD) LKPD yang dibagikan oleh guru kreatif
mengenai persegi dan
persegi panjang. 8. Peserta didik mendengarkan
8. Guru menjelaskan mengenai penyampaian oleh guru dan Kreatif dan
proses pengerjaan LKPD. mengerjakan LKPD. tanggung
Permasalahn yang terdapat jawab
dalam LKPD harus
diselesaikan oleh peserta
didik mengikuti tahapan
64

KEGIATAN PEMBELAJARAN NILAI


KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA DIDIK KARAKTER
yang ada serta beberapa
pertanyaan dalam LKPD
harus didiskusikan untuk
membantu peserta didik
dalam memahami konsep
persefi dan persegi panjang.

Tahap 1: Mengidentifikasi perbedaan antara pernyataan sekarang dengan


tujuan
9. Peserta didik dituntut untuk 9. Bersama anggota kelompoknya, Kerja Keras
memecahkan masalah dalam peserta didik berusaha
LKPD yang berkaitan dengan memecahkan masalah yang
persegi dan persegi panjang terdapat dalam LKPD

10. Gurur mengarahkan peserta 10. Peserta didik mengamati Disiplin dan
didik untuk mengamati kasus yang berhubungan tekun
kasus yang berhubungan dengan persegi dan persegi
dengan persegi dan persegi panjang.
panjang.
Kerja Keras
11. Guru mengarahkan peserta
didik diarahkan untuk 11. Peserta didik menguraikan
menguraikan pernyataan pernyataan masalah yang ada
masalah yang ada dan dan mengidentifikasi
mengidentifikasi perbedaan perbedaan yang terdapat pada
yang terdapat pada masalah masalah.
tersebut.
Tahap 2: Menyusun sub goal untuk mengurangi perbedaan
12. Guru membimbing peserta 12. Peserta didik menyusun sub Kerjasama
didik untuk menyusun sub goal dalam masalah
goal dalam masalah
Disiplin
tersebut
13. Peserta didik memperoleh
13. Guru mendorong peserta informasi baru
didik untuk mendapatkan
informasi yang tepat. Teliti, kerja
sama, kreatif
14. Peserta didik aktif dalam
kelompoknya
14. Guru mendorong peserta
didik untuk berpartisipasi
aktif dalam kelompoknya.

Tahap 3: Memilih operator atau solusi yang tepat


15. Guru membimbing peserta 15. Peserta didik mengerjakan Tanggung
didik untuk mengerjakan pernyataan yang telah jawab
pernyataan yang telah diuraikan secara bertahap
diuraikan secara bertahap menggunakan operas-operasi
65

KEGIATAN PEMBELAJARAN NILAI


KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA DIDIK KARAKTER
menggunakan operas- yang sesuai.
operasi yang sesuai.

16. Guru mengarahkan peserta 16. Peserta didik untuk Toleransi


didik untuk menguraikan menguraikan masalah sampai
masalah sampai tujuan tujuan akhir atau penyelesaian
akhir atau penyelesaian akhir soal didapatkan
akhir soal didapatkan
Tanggung
Jawab
17. Guru membimbing peserta 17. Peserta didik menyiapkan
didik untuk menyiapakan laporan hasil pengerjaan
laporan hasil pengerjaan LKPD, kemudian memaparkan
LKPD hasil pekerjaannya serta
memberikan kesimpulan. Rasa ingin
tahu
18. Guru memberikan 18. Peserta didik bertanya apa
kesempatan untuk bertanya yang belum dipahami
kepada peserta didik yang
lain atas kesimpulan yang
diberikan
19. Peserta didik mendengarkan Disiplin
19. Guru memberikan
penjelasan dari guru
penguatan terhadap hasil
diskusi kelas

KEGIATAN AKHIR (± 10 menit )


20. Guru melakukan refleksi 20. Peserta didik memberikan Jujur
terhadap materi yang telah tanggapan dan masukan
dibahas. terhadap materi pembelajaran
yang telah dibahas.
Disiplin
21. Guru membantu peserta 21. Peserta didik membuat
didik untuk membuat rangkuman tentang persegi
rangkuman tentang persegi dan persegi panjang.
dan persegi panjang. 22. Peserta didik mencatat soal Mandiri
yang diberikan
22. Guru memberikan tugas
Pekerjaan Rumah (PR)
untuk perorangan

J. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Komptensi Sikap Spritual dan Sosial
No Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan
66

Butir Pelaksanaa
Instrumen
Instrumen n
1. Observasi Observasi Terlampir Saat Penilaian untuk dan
( Catatan pembelajaran pencapaian pem-
Jurnal) berlangsung belajaran (Assess-
ment for and of
learning)

b. Komptensi Pengetahuan
Contoh Waktu
Bentuk
No Teknik Butir Pelaksanaa Keterangan
Instrumen
Instrumen n
1 Tes Tes Uraian Terlampir Setelah Penilaian untuk
Tertulis pembelajaran pembelajaran
usai (Assessment of
learning).
2 Penugasa Tes Uraian Terlampir Saat Penilaian untuk
n pembelajaran atau sebagai
berlangsung pembelajaran
(Assessment for
and as learning)

2. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
a. Bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20 %
b. Belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara ≤ 20 % dan
50%.
c. Pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas  50%

Parepare, April 2019


Guru Pamong Mahasiswa

Mappeasse, S.Pd Maizin


NIP. 197011101994121003 NIM. 215120076
67

Lampiran 1: Lembar Penilaian Sikap (sesuai e-rapor & Panduan Penilaian)


Petunjuk :
a. Amati perkembangan sikap peserta didik menggunakan instrumen jurnal pada setiap
pertemuan.
b. Isi jurnal dengan menuliskan sikap atau perilaku peserta didik yang menonjol, baik
yang positif maupun yang negatif. Untuk peserta didik yang pernah memiliki catatan
perilaku kurang baik dalam jurnal, apabila telah menunjukkan perilaku (menuju) yang
diharapkan, perilaku tersebut dituliskan dalam jurnal (meskipun belum menonjol).
Indikator : Sikap Spritual
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan;
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;
3. Memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan;

Indikator : Sikap Sosial


Disiplin Tanggung Jawab Kejujuran
 Datang tepat waktu  Mengerjakan/ mengum-  Tidak Menyontek
 Patuh pada tata pulkan tugas sesuai dengan pada saat ujian.
tertib sekolah waktu yang ditentukan  Tidak menyalin PR
 Melaksanakan tugas pada temannya
individu/kelompok

Jurnal Perkembangan Sikap Spritual dan Sikap Sosial


Guru Mata Pelajaran
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Catatan Nilai Tindak
No Tanggal Nama Peserta Didik Ket Ttd
Prilaku Karakter Lanjut
1

Lampiran 2 : Instrumen Penilaian Pengetahuan


68

1. Tes Tertulis

a. Kisi-Kisi
Kompetensi Bentuk Jum
No. Materi Indikator Soal
Dasar Soal Soal
1. 2.11. Mengaitkan Persegi dan 1. Menentukan keliling Uraian
Persegi Panjang persegi 1
rumus keliling
dan luas untuk
2. Menentukan luas dan Uraian 1
berbagai jenis
keliling persegi
segiempat panjang
(persegi,
persegi
panjang, belah
ketupat, jajar
genjang,
trapezium dan
layang-layang)
dan segitiga

b. Instrumen Soal
1. Papan catur berbentuk persegi dengan panjang sisi-sisinya 50 cm. tentukan keliling papan
catur tersebut!
2. Kebun Pak Ahmad berbentuk persegi panjang. Panjangnya 64m dan lebarnya 25m.
tentukan keliling dan luas kebun pak Ahmad tersebut!

c. Pedoman Penskoran
NO. Kunci Jawaban Soal Uraian Skor
1. Diketahui : s = 50 cm 3
Ditanyakan : Keliling papan catur
Penyelesaian : K = 4 x s 2
K=s+s+s+s
K = 50 + 50 + 50 + 50 5
69

K = 200 3
Jadi, keliling papan catur tersebut adalah 200 cm.
Skor 13
2. Diketahui : p = 64 m
3
l = 25 m
Ditanyakan : Tentukan luas dan keliling kebun pak ahmad 2
Penyelesaian : 5
a. K = 2 (p + l )
3
K = 2 (64 + 25)
K = 2 (89)
5
K = 178
Jadi keliling kebun Pak Ahmad adalah 178 m. 3
b. L = p x l
L = 64 x 25
L = 1600
Jadi luas kebun pak Ahmad adalah 1600 m.
Skor 21
Skor Maksimum 24

Skor perolehan
Nilai Akhir = ------------------------ x 100
Skor Maksimum

2. Penugasan

Kisi-Kisi
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Teknik
1. 4.11. Menyelesaikan Persegi dan 1. Menyelesaikan Penugasan
masalah Persegi Panjang masalah kontekstual
kontekstual yang terkait dengan keliling
berkaitan dengan dan luas persegi
luas dan keliling panjang
segiempat
(persegi, persegi
panjang, belah
ketupat, jajar
genjang,
70

trapezium dan
layang-layang)
dan segitiga

Instrumen Soal
1. Diketahui luas suatu meja berbentuk persegi panjang 24m2 dan panjang salah satu sisinya
8 m, hitunglah lebar dan keliling meja tersebut!
2. Keliling suatu papan tulis berbentuk persegi panjang adalah 72 cm dan lebarnya 8 cm
kurang dari panjangnya. Hitunglah panjang dan lebar papan tulis tersebut!
71

BAHAN AJAR
PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

A. Pengertian Persegi Panjang

Kalian pasti sering menjumpai benda-benda seperti dibawah ini.

Coba amati bentuk-bentuk sisinya. Apa yang kalian pikirkan tentang bentuk sisi
bangun - bangun pada gambar di atas? Sisi benda-benda pada gambar tersebut berbentuk
persegi panjang.
Perhatikan gambar berikut ini dan diskusikan dengan temanmu bagaimana persegi
panjang diperoleh dari jajargenjang.

(i) (ii) (iii )

Jadi, kita peroleh :

(iv )
72

Gambar di atas menunjukkan bahwa persegi panjang dapat diperoleh dari sebuah
jajargenjang yang dipotong oleh sebuah segitiga siku-siku (gambar (i) dengan potongannya
tersebut digeser seperti pada gambar (ii) sehingga diperoleh bangun (iii)

A B Perhatikan persegi panjang ABCD


pada gambar disamping!
Masih ingatkah kamu bagaimana sudut pada
persegi panjang?
Apakah keempat sudutnya siku-siku?
C D

Persegi panjang adalah jajargenjang yang salah satu


sudutnya siku-siku.
73

B. Menentukan Sifat-sifat Persegi Panjang

Sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari sisi, diagonal dan sudutnya. Untuk mengetahui sifat-
sifat persegi panjang, lakukan kegiatan berikut!

Kegiatan Peserta Didik

Kerjakan Secara Mandiri!


Alat dan Bahan : kertas, gunting, penggaris, busur derajat.
1. Ambillah selembar kertas yang berbentuk persegi panjang.
2. Namailah persegi panjang tersebut dengan ABCD.
3. Hubungkan titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan tandailah titik potong kedua
ruas garis tersebut dan beri nama titik O.
4. Sisi. Gunakanlah penggaris untuk mengukur sisi pada persegi panjang ABCD tersebut.

AB = cm BC = cm
CD = cm DA = cm

 Bandingkan panjang AB dan CD, DA dan BC!


 Apa yang dapat kalian simpulkan?
5. Diagonal. Gunakanlah penggaris untuk mengukur panjang diagonal pada persegi panjang
ABCD tersebut.

AC = cm BD = cm OA = cm
OB = cm OC = cm OD = cm

 Bandingkan panjang AC dan BD.


 Bandingkan panjang OA, OB, OC dan OD.
 Apa yang dapat kalian simpulkan?
Kegiatan Peserta Didik 74

6. Sudut. Gunskanlah busur derajat untuk mengukur sudut berikut ini

∠ DAB = ……O ∠ AOB = ……O


∠ ABC = ……O ∠ BOC = ……O
∠ BCD = ……O ∠ COD = ……O
∠ CDA = ……O ∠ AOD = ……O

 Bandingkan ∠ DAB , ∠ ABC , ∠ BCD dan ∠CDA


 Bandingkan ukuran ∠ AOB , ∠ B OC ,∠COD DAN ∠ AOD
 Apa yang dapat kalian simpulkan?
7. Guntinglah semua pojok persegi panjang ABCD dan kemudian letakkanlah saling
bersisian. Apakah keempat sudut tersebut membentuk satu putaran penuh?
75
Hasil Kegiatan Peserta Didik

Berdasarkan kegiatan di atas, kesimpulan apa yang kalian peroleh!


Tulislah hasil simpulanmu dalam tabel berikut ini!
Tanda (√ ) berarti memenuhi
Tanda (x) berarti tidak memenuhi
A. Sisi Persegi

Sifat-sifat Persegi Panjang


Sisi-sisi yang berhadapan sejajar
Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang
Semua sisi sama panjang

B. Diagonal Persegi

Sifat-sifat Persegi Panjang


Diagonal sama panjang
Diagonal saling tegak lurus
Diagonal saling membagi dua sama panjang

C. Sudut pada Persegi

Sifat-sifat Persegi Panjang


Jumlah sudut yang berdekatan 180o
Sudut yang berhadapan sama besar
Semua sudut siku-siku
Jumlah semua sudut 360o
76

Contoh Soal:
Pak Wandri mempunyai kebun pisang berbentuk persegi panjang. Jika persegi panjang yang
merupakan gambaran dari kebun pisang tersebut panjang salah satu diagonalnya adalah 24
meter dan panjang diagonal lainnya (3y) meter, tentukan nilai y!

Penyelesaian Contoh Soal:

Jawab: A B

D C
Diketahui:
Misalkan BD adalah diagonal persegi panjang dengan panjang 24m dan AC
adalah diagonal lainnya yang panjangnya (3y)m.
Ditanyakan:
Nilai y = ……..?
Penyelesaian:
Ingat! Persegi panjang mempunyai diagonal yang sama panjang, maka:
AC = BD
3y = 24
24
y =
3
y = 8
Jadi, nilai y adalah 8.
77
C. Menentukan Keliling Persegi Panjang

Mungkin di antara kalian pernah mendengar orang mengatakan “saya tadi lari mengelilingi
lapangan bola itu”. Atau kamu mungkin pernah mendengar orang mengatakan “sekeliling
rumah itu sudah dipagar”. Bahkan waktu SD gurumu pernah menyuruhmu mengukur
keliling meja belajarmu.
Bagaimana caranya?
Ya! Caranya adalah dengan mengukur panjang sisi-sisi yang membatasi meja tersebut.

Untuk lebih jelasnya lakukan kegiatan berikut!

Kegiatan Peserta Didik

Kerjakan bersama dengan teman sebangkumu!

A. Alat dan bahan : meja dan penggaris


B. Fungsi Alat : untuk menemukan rumus keliling persegi panjang
C. Prinsip kerja : prinsip kerja alat ini adalah untuk menemukan rumus
keliling persegi panjang. Untuk mencari keliling persegi panjang
cukup menjumlahkan panjang semua sisi-sisi yang membatasi meja.
D. Langkah kerja :
1. Perhatikan meja yang ada di depan temapat duduk kalian masing-masing
2. Ukurlah panjang sisi-sisi meja tersebut menggunakan penggaris
3. Jumlahkan panjang semua sisi-sisi yang membatasi meja.
4. Apa yang dapat kalian simpulkan?
Hasil Kegiatan Peserta
Didik 78

Berdasarkan kegiatan di atas, kesimpulan apa yang kamu peroleh!


Tulislah hasil simpulanmu dalam tabel berikut ini.

Jumlah panjang semua sisi yang


No meja Panjang meja Lebar meja
membatasi meja

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:


 Jumlah semua panjang sisi yang membatasi meja pada persegi panjang menyatakan
…………
Perhatikan persegi panjang ABCD di samping! A B
Jika keliling persegi panjang dinyatakan dengan K,
panjang persegi panjang dinyatakan dengan p dan
lebar dinyatakan dengan l, maka kelilingnya dapat D C
ditentukan sebagai berikut:

K = ………………
= ……………....
79
D. Menentukan Luas Persegi Panjang

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kalian pernah mendengar orang mengatakan “kebun
itu luas sekali” dan mungkin juga pernah mendengar orang bertanya “berapakah luas tanah
itu?” orang yang ditanya akan menjawab “tanah itu luasnya 1000m2 mungkin atau 15 ha dan
sebagainya”. Maukah kalian mengetahui cara menentukan luas kebun atau luas tanah itu?
Jika YA, kerjakan lembar kerja berikut!

LKPD
Kerjakanlah bersama dengan teman kelompokmu!
A. Alat dan Bahan : bangun datar persegi panjang dan persegi satuan.
B. Fungsi alat : untuk menemukan rumus luas persegi panjang.
C. Prinsip kerja : prinsip kerja alat ini adalah untuk menemukan rumus luas
persegi panjang. Untuk mencari luas persegi panjang cukup
menghitung banyaknya persegi satuan yang menutupi persegi
panjang.
D. Langkah kerja :
1. Amati bangun datar yang bentuknya persegi panjang yang ada dalam kelas.

2. Setiap kelompok mengambil sebuah persegi panjang dan persegi-persegi yang telah
disediakan secukupnya untuk menutupi persegi panjang yang diambil tersebut.
Catatan: Persegi satuan = segiempat yang semua sisinya sama panjang dengan
panjang sisinya adalah satu (satu satuan panjang)
3. Ukurlah panjang dan lebar persegi panjang dengan penggaris, kemudian tutuplah
persegi panjang tersebut dengan persegi-persegi satuan.
4. Hitunglah banyaknya persegi-persegi satuan yang menutupi persegi panjang.
Hasil

Berdasarkan lembar kerja di atas, kesimpulan apa yang kamu peroleh?


Tulislah hasil simpulanmu dalam tabel berikut ini!
80

Nama Kelompok Panjang Lebar Banyaknya pesegi satuan

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:


 Banyaknya persegi satuan pada persegi panjang menyatakan …….

Luas Persegi Panjang

Jika luas persegi panjang dinyatakan dengan

L, panjang dinyatakan dengan p dan lebar

dinyatakan dengan l, maka diperoleh:

L=
81

Contoh Soal:
Buku gambar Rina berbentuk persegi panjang. Panjangnya 45cm dan lebarnya
30cm. hitunglah luas buku gambar Rina!

Penyelesaian Contoh Soal:


Jawab:
Diketahui:
Panjang (p) = 45cm dan Lebar (l) = 30cm
Ditanyakan:
L = ……?
Penyelesaian:
L=pxl
L = 45 x 30
L = 1350
Jadi, luas buku gambar Rina adalah 1350cm2.

Contoh Soal:
Sebuah taman kota berbentuk persegi panjang. Panjangnya 400m dan lebarnya
150m. di sekeliling taman kota tersebut akan ditanami pohon pelindung dengan
pohon pertama ditanam di pojok taman dan jarak antar pohon 50m. berapa banyak
pohon pelindung yang akan ditanam?
82

Penyelesaian Contoh Soal:


Jawab:
Diketahui:
Panjang taman kota (p) = 400m
Lebar taman kota = 150m
Jarak antar pohon pelindung = 50m
Ditanyakan:
Banyaknya pohon pelindung yang akan ditanam?
Penyelesaian:
Keliling taman kota = Keliling persegi panjang
= 2 ( p + l)
= 2 (400 + 150)
= 2 (550)
= 1100
Banyaknya pohon pelindung yang akan ditanam = 1100 : 50
= 22
Jadi, banyaknya pohon pelindung yang akan ditanam adalah 22 pohon.
83

Rangkumanku…..

a. Pengertian persegi panjang


Persegi panjang adalah jajargenjang yang salah satu sudutnya siku-siku.
b. Sifat-sifat persegi panjang
 Sisi-sisi yang berhadapan sejajar
 Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang
 Kedua diagonalnya sama panjang
 Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang
 Jumlah ukuran sudut yang berdekatan 180o
 Semua sudutnya siku-siku
 Jumlah ukuran semua sudutnya 360o
c. Rumus keliling persegi panjang
Persegi panjang dengan ukuran panjang p cm dan l cm mempunyai keliling: K =
2 (p + l) cm
d. Rumus luas persegi panjang
Persegi panjang dengan ukuran panjang p cm dan l cm mempunyai luas:
L = (p x l) cm2
84

B. Pengertian Persegi

Kalian tentu pernah melihat benda-benda seperti di bawah ini!

Coba amati bentuk-bentuk sisinya. Apa yang kalian pikirkan tentang bentuk sisi bangun -
bangun pada gambar di atas? Sisi benda-benda pada gambar tersebut berbentuk persegi.

Perhatikan gambar berikut ini dan diskusikan dengan temanmu bagaimana hubungan persegi
dengan persegi panjang.

Persegi adalah persegipanjang yang sepasang


sisi yang berdekatan kongruen.

Perhatikan gambar berikut ini dan diskusikan dengan temanmu bagaimana hubungan
persegi dengan belah ketupat.
85

Persegi adalah belah ketupat yang


.
salah satu sudutnya siku -siku
86

C. Menentukan Sifat-sifat Persegi

Sifat-sifat persegi ditinjau dari sisi, diagonal, dan sudutnya. Untuk mengetahui sifat-sifat
persegi, lakukan kegiatan berikut!

Kegiatan Peserta Didik

Kerjakan Secara Mandiri!


Alat dan Bahan: kertas, penggaris, dan busur derajat.
1. Ambillah selembar kertas yang berukuran persegi.
2. Namailah kertas tersebut dangan ABCD.
3. Lukislah diagonal-diagonal persegi ABCD tersebut dan tandailah perpotongan kedua
diagonal tersebut dan beri nama titik O!
4. Sisi. Gunakanlah penggaris untuk mengukur sisi pada persegi ABCD tersebut.

AB = ….. cm BC = …… cm
CD = ….. cm DA = …… cm

 Bandingkan panjangnya?
 Apa yang dapat kalian simpulkan?
5. Diagonal. Gunakanlah penggaris untuk mengukur diagonal pada persegi ABCD
tersebut.

AC = ….. cm BD = …… cm
OA= ….. cm OB = …… cm
OC= ….. cm OD = …… cm

 Bandingkan panjangnya AC dan BD?


 Bandingkan panjang OA, OB, OC dan OD.
 Apa yang dapat kalian simpilkan?
87
Kegiatan Peserta Didik

6. Sudut. Gunakanlah busur derajat untuk mengukur sudut berikut ini!

∠ AOB = ……O ∠ DAB = ……O


∠ BOC = ……O ∠ ABC = ……O
∠ COD = ……O ∠ DCB = ……O
∠ DOA = ……O ∠ ADC = ……O

7. Guntinglah semua pojokan dari persegi ABCD dan kemudian letakkanlah saling
bersisian! Apakah keempat sudut tersebut satu putaran penuh?
88

Hasil Kegiatan Peserta Didik

Berdasarkan kegiatan di atas, kesimpulan apa yang kalian peroleh!


Tulislah hasil simpulanmu dalam tabel berikut ini!
Tanda (√ ) berarti memenuhi
Tanda (x) berarti tidak memenuhi
D. Sisi Persegi

Sifat-sifat Persegi
Sisi yang berhadapan sejajar
Sisi yang berhadapan sama panjang
Semua sisi sama panjang

E. Diagonal Persegi

Sifat-sifat Persegi
Diagonal sama panjang
Diagonal saling berpotongan tegak lurus
Diagonal saling membagi dua sama panjang

F. Sudut pada Persegi

Sifat-sifat Persegi
Jumlah sudut yang berdekatan 0o
Sudut yang berhadapan sama besar
Sudut-sudut dalam persegi dibagi dua sama
besar oleh diagonal-diagonalnya
Semua sudut siku-siku
Jumlah semua sudut 360o
89

Contoh Soal: Kamar tidur Ani berbentuk persegi seperti


tampak pada gambar di samping. Jika
panjang sisi kamar Ani (x + 2) dan (3x – 4)
meter.
Tentukan:
a. Nilai x
b. Panjang sisinya

Penyelesain Contoh Soal:


Jawab:
Diketahui:
Panjang Sisi 1 = (3x – 4) m
Panjang Sisi 2 = (x + 2) m
Ditanyakan:
a. Nilai x = …....?
b. Panjang sisi = ……?
Penyelesaian:
a. Ingat! Persegi mempunyai sisi yag sama panjang, maka:
Panjang sisi 1 = Panjang sisi 2
(3x – 4) = (x +2)
(3x – x) = (2 + 4)
2x =6
6
x =
2
x =3
b. Untuk mengetahui panjang sisi kamar Ani yang berbentuk persegi, dapat
disubtitusikan nilai x ke (3x – 4) atau ke (x + 2). Missal disubtitusikan nilai x = 3
ke (x + 2) maka diperoleh:
(x + 2) = (3 + 2) = 5

Jadi, nilai x adalah 3 dengan panjang sisinya 5m.


90

D. Menentukan Keliling Persegi

Ridho ingin mengukur keliling buku gambarnya. Buku gambar idho berbentuk persegi.
Bagaimana cara Ridho mengukur keliling buku gambarnya? Dapatkah kamu membantunya?
Agar kamu bias membantu Ridho, kerjakan Lembar Kerja berikut!

LKPD

Kerjakan bersama dengan teman kelompokmu!


A. Alat dan Bahan : Ubin/Keramik
B. Fungsi Alat : Untuk menemukan rumus keliling
C. Prinsip Kerja : prinsip kerja alat ini adalah menemukan rumus keliling
persegi. Untuk mencari keliling persegi cukup menjumlahkan panjang
semua sisi yang membatasi ubin/keramik tersebut. Dengan cara itulah
kalian akan tahu keliling suatu persegi.
D. Langkah Kerja:
1. Perhatikan Keramik yang ada di lantai kelas kalian
2. Ukurlah panjang sisi keramik tersebut dengan menggunakan penggaris
3. Jumlahkan panjang semua sisi-sisi yang membatas keramik
4. Apa yang dapat kalian simpulkan?
91

Hasil

Berdasarkan kegiatan yang telah kalian lakukan, kesimpulan apa yang kamu peroleh?
Tulislah hasil simpulanmu dalam tabel berikut ini!
Panjang Sisi Keramik Jumlah Panjang Semua Sisi yang
Membatasi Keramik

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:


 Jumlah panjang semua sisi yang membatasi keramik pada persegi menyatakan
…………..

Perhatikan persegi ABCD di samping! A B


Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + DA

Ingat! AB = BC = CD = DA
=
= D C

Jika panjang sisi persegi dinyatakan dengan s, maka kelilingnya dapat ditentukan sebagai
berikut:

Keliling Persegi = ………


92

E. Menentukan Luas Persegi

LKPD

Kerjakan bersama dengan teman kelompokmu!


A. Bahan : bangun datar persegi dan persegi satuan.
B. Fungsi Alat : untuk menemukan rumus keliling
C. Prinsip Kerja : Prinsip kerja alat ini adalah menemukan rumus luas
persegi. Untuk mencari luas persegi cukup menghitung banyaknya
persegi satuan yang menutupi persegi.
D. Langkah Kerja :
1. Amati bangun datar yang bentuknya persegi yang ada disekeliling kalian (benda
sudah disediakan oleh guru)

2. Setiap kelompok mengambil sebuah benda berbentuk persegi dan persegi-persegi


satuan yang telah disediakan secukupnya untuk menutupi persegi yang diambil
tersebut.
Catatan: Persegi satuan = segiempat yang semua sisinya sama panjang dengan
panjang sisinya adalah satu (satu satuan panjang)
3. Ukurlah panjang sisi benda berbentuk persegi dengan penggaris, kemudian tutuplah
persegi tersebut dengan persegi-persegi satuan.
4. Hitunglah banyaknya persegi-persegi satuan untuk menutupi benda berbentuk persegi
tersebut.
5. Amati ukuran panjang sisi persegi dengan banyaknya persegi satuan yang digunakan
untuk menutupi persegi tersebut.
93

Hasil

Berdasarkan lembar kerja di atas, kesimpulan apa yang kamu peroleh!


Tulislah hasil kesimpulanmu dalam tabel berikut ini.
Banyaknya Persegi
Nama Kelompok Panjang Sisi
Satuan

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:

 Banyaknya persegi satuan pada persegi menyatakan ………..

Luas Persegi
Jika luas persegi dinyatakan dengan L dan panjang sisi
persegi dinyatakan dengan s, maka diperoleh:

L=
94

Contoh Soal:

Sebuah dapur berbentuk persegi panjang


berukuran 5m x 4m. jika lantai dapur itu akan
dipasangi keramik yang berukuran 25cm x 25cm,
berapa keeping keramik yang diperlukan untuk
menutup seluruh ruangan dapur?

Penyelesaian Contoh Soal:


Jawab:
Diketahui:
Panjang dapur = 5m = 500cm
Lebar dapur = 4m = 400cm
Ukuran kemarik = 25cm x 25cm
Ditanyakan:
Banyaknya keramik yang diperlukan = ……?
Penyelesaian:
 Luas dapur = 500cm x 400cm
= 200.000cm2
 Luas keramik = 25cm x 25cm
= 625 cm2
Banyaknya keramik yang diperlukan = luas dapur : luas keramik
= 200.000 : 625
= 320
Jadi, banyaknya keramik yang diperlukan untuk menutupi seluruh ruangan dapur adalah 320
keping.
95
Rangkumanku…..

a. Pengertian Persegi
Persegi adalah persegi panjang yang sepasang sisinya berdekatan kongruen. Dapat
pula didefinisikan, persegi panjang adalah belah ketupat yang salah satu sudutnya
siku-siku.
b. Sifat-sifat Persegi
 Sisi-sisi yang berhadapan sejajar
 Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang
 Semua sisi sama panajng
 Kedua diagonalnya sama panjang
 Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang
 Kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus
 Jumlah sudut yang berdekatan 180o
 Sudut yang berhadapan sama besar
 Semua sudutnya siku-siku
 Jumlah semua sudutnya 360o
c. Rumus Keling Persegi
Persegi dengan panjang sisi s cm mempunyai keliling; K = (4 x s) cm
d. Rumus Luas Persegi
Persegi dengan sisi s cm mempunyai luas; L = s2 cm2
96
LEMBAR KERJA KELOMPOK:
PESERTA DIDIK ________________

Nama Anggota Kelompok:


Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang 1. ____________

2. ____________

3. ____________

4. ____________

5. ____________
Kompetensi Dasar:

3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat (persegi, persegi
panjang, belah ketupat, jajar genjang, trapezium dan layang-layang) dan segitiga
Indikator:
1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas persegi dan
persegi panjang
2. Menggunakan sifat-sifat bangun datar dalam menyelesaikan permasalahan nyata.
3. Menurunkan rumus luas dan keliling persegi dan persegi panjang.
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang, peserta didik
mampu menggunakan rumus keliling dan luas persegi panjang serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
Alokasi Waktu: 40 Menit

Petunjuk:
1. Diskusikan LKPD ini dalam kelompok masing-masing
2. Lengkapilah bagian-bagian yang masih ksong dengan benar
3. Setiap anggota kelompok diharapkan berpartsipasi aktif dalam penyelesaian LKPD
ini.
97
LKPD

Kerjakanlah bersama dengan teman kelompokmu!


A. Alat dan Bahan : bangun datar persegi panjang dan persegi satuan.
B. Fungsi alat : untuk menemukan rumus luas persegi panjang.
C. Prinsip kerja : prinsip kerja alat ini adalah untuk menemukan rumus luas
persegi panjang. Untuk mencari luas persegi panjang cukup
menghitung banyaknya persegi satuan yang menutupi persegi
panjang.
D. Langkah kerja :
5. Amati bangun datar yang bentuknya persegi panjang yang ada dalam kelas.

6. Setiap kelompok mengambil sebuah persegi panjang dan persegi-persegi yang telah
disediakan secukupnya untuk menutupi persegi panjang yang diambil tersebut.
Catatan: Persegi satuan = segiempat yang semua sisinya sama panjang dengan
panjang sisinya adalah satu (satu satuan panjang)
7. Ukurlah panjang dan lebar persegi panjang dengan penggaris, kemudian tutuplah
persegi panjang tersebut dengan persegi-persegi satuan.
8. Hitunglah banyaknya persegi-persegi satuan yang menutupi persegi panjang.
98

Hasil

Berdasarkan lembar kerja di atas, kesimpulan apa yang kamu peroleh?


Tulislah hasil simpulanmu dalam tabel berikut ini!
Nama Kelompok Panjang Lebar Banyaknya pesegi satuan

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:


 Banyaknya persegi satuan pada persegi panjang menyatakan …….

Luas Persegi Panjang

Jika luas persegi panjang dinyatakan dengan

L, panjang dinyatakan dengan p dan lebar

dinyatakan dengan l, maka diperoleh:

L=
99

LKPD

Kerjakan bersama dengan teman kelompokmu!


A. Alat dan Bahan : Ubin/Keramik
B. Fungsi Alat : Untuk menemukan rumus keliling
C. Prinsip Kerja : prinsip kerja alat ini adalah menemukan rumus keliling
persegi. Untuk mencari keliling persegi cukup menjumlahkan panjang
semua sisi yang membatasi ubin/keramik tersebut. Dengan cara itulah
kalian akan tahu keliling suatu persegi.
D. Langkah Kerja:
5. Perhatikan Keramik yang ada di lantai kelas kalian
6. Ukurlah panjang sisi keramik tersebut dengan menggunakan penggaris
7. Jumlahkan panjang semua sisi-sisi yang membatas keramik
8. Apa yang dapat kalian simpulkan?
100

Hasil

Berdasarkan kegiatan yang telah kalian lakukan, kesimpulan apa yang kamu peroleh?
Tulislah hasil simpulanmu dalam tabel berikut ini!
Panjang Sisi Keramik Jumlah Panjang Semua Sisi yang
Membatasi Keramik

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:


 Jumlah panjang semua sisi yang membatasi keramik pada persegi menyatakan
…………..

Perhatikan persegi ABCD di samping! A B


Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + DA

Ingat! AB = BC = CD = DA
=
= D C

Jika panjang sisi persegi dinyatakan dengan s, maka kelilingnya dapat ditentukan sebagai
berikut:

Keliling Persegi = ………


101

LKPD

Kerjakan bersama dengan teman kelompokmu!


A. Bahan : bangun datar persegi dan persegi satuan.
B. Fungsi Alat : untuk menemukan rumus keliling
C. Prinsip Kerja : Prinsip kerja alat ini adalah menemukan rumus luas
persegi. Untuk mencari luas persegi cukup menghitung banyaknya
persegi satuan yang menutupi persegi.
D. Langkah Kerja :
6. Amati bangun datar yang bentuknya persegi yang ada disekeliling kalian (benda
sudah disediakan oleh guru)

7. Setiap kelompok mengambil sebuah benda berbentuk persegi dan persegi-persegi


satuan yang telah disediakan secukupnya untuk menutupi persegi yang diambil
tersebut.
Catatan: Persegi satuan = segiempat yang semua sisinya sama panjang dengan
panjang sisinya adalah satu (satu satuan panjang)
8. Ukurlah panjang sisi benda berbentuk persegi dengan penggaris, kemudian tutuplah
persegi tersebut dengan persegi-persegi satuan.
9. Hitunglah banyaknya persegi-persegi satuan untuk menutupi benda berbentuk persegi
tersebut.
10. Amati ukuran panjang sisi persegi dengan banyaknya persegi satuan yang digunakan
untuk menutupi persegi tersebut.
Hasil 102

Berdasarkan lembar kerja di atas, kesimpulan apa yang kamu peroleh!


Tulislah hasil kesimpulanmu dalam tabel berikut ini.
Banyaknya Persegi
Nama Kelompok Panjang Sisi
Satuan

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:

 Banyaknya persegi satuan pada persegi menyatakan ………..

Luas Persegi
Jika luas persegi dinyatakan dengan L dan panjang sisi
persegi dinyatakan dengan s, maka diperoleh:

L=
103

Lampiran B

Instrumen Penelitian
B.1 Kisi-Kisi
B.2 Lembar Tes kemampuan
pemecahan Masalah Pretest
B.3 Lembar Tes Kemampuan
pemecahan Masalah Posttest
B.4 Pedoman penskoran Pretest
B.5 Pedoman Penskoran Postest
B.6 Lembar Observasi Aktivitas
Pesrta Didik
B.7 Lembar Observasi Kemampuan
Guru Mengelola Pembelajaran
104

KISI-KISI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PRETEST DAN POSSTEST

Nama Sekolah : SMP Negeri 11 Parepare


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Genap
Banyak Soal : 3 (Tiga)
Bentuk Soal : Essay
Alokasi Waktu : 60 Menit

Indikator Kemampuan Pemecahan Nomor


Kompetensi Dasar Indikator Soal Jumlah Soal
Masalah Soal
3. 11. Mengaitkan rumus 3.11.1 Menyelesaikan masalah 1. Memahami Masalah 3 1
keliling dan luas yang berkaitan dengan 2. Merencanakan Penyelesaian
untuk berbagai jenis menghitung keliling 3. Menyelesaikan Masalah
segiempat (persegi, dan luas berbagai jenis 4. Memeriksa Kembali
persegi panjang, segiempat (persegi,
belah ketupat, jajar persegi panjang, belah
genjang, trapezium ketupat, jajar genjang,
dan layang-layang) trapezium dan layang-
dan segitiga layang) dan segitiga
105

Indikator Kemampuan Pemecahan Nomor


Kompetensi Dasar Indikator Soal Jumlah Soal
Masalah Soal
3.11.2 Menggunakan sifat- 1. Memahami Masalah 2
sifat persegi dan 2. Merencanakan Penyelesaian
persegi panjang dalam 3. Menyelesaikan Masalah
menyelesaikan 4. Memeriksa Kembali
permasalahan nyata.
3.11.3 Menurunkan rumus 1. Memahami Masalah 3
luas dan keliling 2. Merencanakan Penyelesaian
berbagai jenis 3. Menyelesaikan Masalah
segiempat (persegi, 4. Memeriksa Kembali
persegi panjang, belah
ketupat, jajar genjang,
trapezium dan layang-
layang) dan segitiga
106

INSTRUMEN PENELITIAN
TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH (PRETEST)
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Persegi dan Persegi Panjang
Kelas/Semester : VII/Genap
Waktu : 60 Menit

Petunjuk:
1. Tuliskan Nama, Nis, dan Kelas Pada Lembar Jawaban Anda!
2. Jangan gunakan Tipe-X jika mengalami kesalahan penulisan (cukup
dicoret)
3. Kerjakan soal secara sistematis menurut langkah-langkah pemecahan
masalah

SOAL:
1. Kebun nenek Ani berbentuk persegi panjang dengan panjangnya 7 meter Dan

lebarnya 6 meter. Disekeliling kebun itu, akan dipasangi pagar dengan biaya

Rp. 135.000,00 per meter. Berapakah biaya yang diperlukan Nenek Ani untuk

pemasangan pagar tersebut?

2. Ibu mempunyai selembar kain berbentuk persegi panjang dengan keliling

100m. perbandingan ukuran panjang dan lebar kain tersebut adalah 3 : 2.

Hitunglah luas kain yang dimiliki Ibu?

3. Sebuah taman berbentuk persegi dengan panjang sisinya 10m. dalam taman

tersebut terdapat sebuah kolam ikan yang berbentuk persegi panjang dengan

ukuran panjang 8m dan lebar 6m. Jika lahan yang masih kosong akan ditanami

bunga, berapakah luas tanah dalam taman yang dapat ditanami bunga?
107

INSTRUMEN PENELITIAN
TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH (POSTEST)
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Persegi dan Persegi Panjang
Kelas/Semester : VII/Genap
Waktu : 60 Menit

Petunjuk:
4. Tuliskan Nama, Nis, dan Kelas Pada Lembar Jawaban Anda!
5. Jangan gunakan Tipe-X jika mengalami kesalahan penulisan (cukup
dicoret)
6. Kerjakan soal secara sistematis menurut langkah-langkah pemecahan
masalah

SOAL:
4. Kebun Pak Adi yang berada dibelakang rumah berbentuk persegi. Di sekeliling

kebun Pak Adi tersebut akan ditanami pohon mangga dengan jarak antar pohon

adalah 10m. jika sisi kebun itu 50m, maka berapa banyak pohon manga yang

akan ditanam Pak Adi?

5. Rina membuat sarung bantal bayi berbentuk persegi panjang. Perbandingan

panjang dan lebar sarung bantal tersebut adalah 4 : 3. Apabila luasnya 1.200

cm, hitunglah keliling sarung bantal tersebut!

6. Luas kebun Pak Rahmat berbentuk persegi panjang dengan panjang dan lebar

masing-masing 14m dan 7m , sedangkan luas kebun pak mamat berbentuk

persegi. Jika luas kebun pak Rahmat sama dengan 2 kali luas kebun pak

Mamat, maka tentukanlah keliling kebun Pak Mamat tersebut!


108

RUBRIK PENSKORAN INDIKATOR KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Aspek yang Dinilai Reaksi Terhadap Soal (Masalah) Skor


Tidak menuliskan apa yang diketahui
dan dinyatakan dari soal 0
Menuliskan diketahui dan ditanyakan
1
tetapi salah
Memahami Masalah Menuliskan diketahui dan ditanyakan
2
tetapi tidak lengkap
Menuliskan diketahui dan ditanyakan 3
dari soal dengan benar dan lengkap

Tidak menuliskan apapun 0


Menuliskan tetapi tidak benar 1
Merancang Soal
Menuliskan tahap merancang dari soal 2
dengan benar

Tidak Menuliskan apapun atau 0


menuliskan hasil akhir tetapi salah
Menuliskan hasil akhir dengan benar 1
Menyelesaikan 2
Menuliskan penyelesaian soal tetapi
Masalah/
salah
Melakukan Perhitungan 3
Menuliskan penyelesaian soal tetapi
sebagian
Menuliskan penyelesaian soal tetapi 4
hasil akhir salah
Menuliskan penyelesaian soal dan hasil 5
akhir benar

Tidak memberikan kesimpulan pada 0


akhir jawaban
1
Memberikan kesimpulan pada akhir
Memeriksa jawaban setiap bagian soal tetapi salah
Kembali/Menyimpulka Memberikan kesimpulan pada akhir 2
n jawaban setiap bagian soal dengan benar
tetapi kurang lengkap
Memberikan kesimpulan pada akhir 3
jawaban setiap bagian soal secara benar
dan lengkap
109

PENSKORAN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PRETEST

No Indikator Kemampuan
Soal dan Penyelesaiannya
Soal Pemecahan Masalah
1. Memahami Masalah Diketehui:
Kebun berbentuk persegi panjang
Panjangnya = 7m
Lebarnya = 6m
Biaya pembuatan pagar Rp. 135.000,00
Ditanyakan:
Berapa biaya pembuatan pagar Nenek
Ani?
Merencanakan Penyelesaian:
Penyelesaian Misal p = panjang
l = lebar
K = keliling
B = biaya yang diperlukan untuk
pemasangan pagar
K=2(p+l)
B = K x 135.000
Menyelesaikan Masalah K = 2 ( p + l )
= 2 (7 + 6)
= 2 (13)
= 26
B = 26 x 135.000
= 3.510.000
Memeriksa Kembali Jadi, biaya yang diperlukan untuk
pemasangan pagar kebun Nenek Ani
adalah Rp. 3.150.000,00
Total Skor Nomor 1
2. Memahami Masalah Diketahui:
Selembar kain berbentuk persegi
panjang.
Panjang : Lebar = 3 : 2
Keliling = 100 m
Ditanyakan:
Luas kain yang dimiliki Ibu?
Merencanakan Penyelesaian:
Penyelesaian Misal:
p = panjang kain
l = lebar kain
110

No Indikator Kemampuan
Soal dan Penyelesaiannya
Soal Pemecahan Masalah
L = luas kain
K = Keliling kain
K = 100 m
p:l =3:2
p 3
=
l 2
2p = 3l
3
p= l
2
L=pxl
K = 2 (p + l)
3
100 = 2 ( l + l)
2
Menyelesaikan Masalah 5
100 = 2 ( l l)
2
100 = 5l
100
l =
5
l = 20
3 3
p = l = (20) = 30
2 2
L=pxl
= 30 x 20
= 600
Memeriksa Kembali Jadi, luas kain yang dimiliki ibu adalah
600 m2
Total Skor Nomor 2
3. Memahami Masalah Diketahui:
Pada taman, s = 10m
Pada kolam ikan, p = 8m dan l = 6m
Ditanyakan:
Luas tanah dalam taman yang dapat
ditanami bunga?
Merencanakan Penyelesain:
Penyelesaian Misal: Sisi Taman = s (m)
Panjang kolam ikan = L (m)
Lebar kolam ikan = K (m)
L taman = s2
L kolam ikan = p x l
111

No Indikator Kemampuan
Soal dan Penyelesaiannya
Soal Pemecahan Masalah
Menyelesaikan Masalah L taman = s2 = (10)2 = 100
L kolam ikan = p x l = 8 x 6 = 48
Luas tanah dalam taman yang bias
ditanami bunga = L taman – L kolam
ikan
= 100 – 48
= 64
Memeriksa kembali Jadi, Luas tanah dalam taman yang dapat
ditanami bunga adalah 64m2.
Total Skor Nomor 3
Skor Maksimum

Skor Perolehan
Nilai Akhir = Skor Maksimum x 100
112

PENSKORAN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH POSTEST

Indikator
No
Kemampuan Soal dan Penyelesaiannya
Soal
Pemecahan Masalah
1. Memahami Masalah Diketahui :
Kebun Pak Adit berbentuk persegi.
Sisi kebun = 50 m
Jarak antar pohon = 10 m
Ditanyakan :
Berapa banyak pohon manga yang akan
ditanam Pak Adi?
Merencanakan Penyelesaian:
Penyelesaian Misal :
Sisi kebun = s (m)
Jarak antar pohon = J (m)
Keliling tanah = K (m)
K=4xs
Menyelesaikan = 4 x 50
Masalah = 200
k
Banyak Pohon =
j
200
= 10
= 20
Memeriksa Kembali Jadi banyak pohon mangga yang ditanam di
kebun Pak Adit adalah 20 pohon.
Skor Soal Nomor 1
2. Memahami Masalah Diketahui:
Sarung bantal berbentuk persegi panjang.
Panjang : lebar = 4:3
Luas = 1.200 cm2
Ditanyakan:
Tentukan keliling sarung bantal yang dibuat
Rina?
Merencanakan Penyelesaian:
Penyelesaian Misal :
Panjang sarung bantal = p (cm)
Lebar sarung bantal = l (cm)
Luas sarung bantal = L (cm2)
Keliling sarung bantal = K (cm)
L = 1200 cm2
p:l=4:3
K = 2 (p + l)
L=pxl
113

Indikator
No
Kemampuan Soal dan Penyelesaiannya
Soal
Pemecahan Masalah
Menyelesaikan p 4 4
Masalah l
= 3
= 3p = 4l = p = l
3
L=pxl
4
1200 = l x l
3
3600 = 4l2
4l2 = 3600
3600
l2 =
4
l = 900
2

l = √ 900
l = 30
4
p= l
3
4
p = (30)
3
p = 40
K = 2 (p + l)
= 2 (40 + 30)
= 2 (70)
= 140
Memeriksa Kembali Jadi, keliling sarung bantal yang dibuat Rina
adalah 140 cm
Skor Soal Nomor 2
3. Memahami Masalah Diketahui:
Luas kebun Pak Rahmat berbentuk persegi
panjang.
p = 14m
l = 7m
Luas kebun Pak Mamat berbentuk Persegi.
Luas Kebun Pak Rahmat = 2 kali luas kebun
Pak Mamat
Ditanyakan:
Keliling kebun Pak Mamat?
Merencanakan Penyelesaian:
Penyelesaian Misal:
Luas kebun Pak Rahmat = L.K.R
Luas kebun Pak Mamat = L.K.M
Keliling kebun pak Mamat = K.K.M
L.K.R = p x l
L.K.M = s x s
L.K.R = 2 x L.K.M
pxl = 2xsxs
114

Indikator
No
Kemampuan Soal dan Penyelesaiannya
Soal
Pemecahan Masalah
Menyelesaikan 14 x 7 = 2 s2
Masalah 98 = 2 s2
2 s2 = 98
98
s2 =
2
s = 49
2

s = √ 49
s =7
K.K.M = 4s
= 4(7)
= 28
Memeriksa Kembali Jadi, Keliling kebun pak Mamat adalah 28m.
Skor Soal Nomor 3
Skor Maksimum

Skor Perolehan
Nilai Akhir = Skor Maksimum x 100
115

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES


PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 11 Parepare
Nama Guru : Maizin
Pengamat : Lindasari
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Waktu : 2 JP
Pertemuan ke- :1

I. Petunjuk Pengisian

Berilah tanda cek ( √ ) dalam kolom sesuai dengan pengamatan yang

dilakukan berdasarkan aktivitas yang diamati.

II. Kategori Pengamatan

Adapun aktivitas peserta didik yang diamati yaitu:

1. Peserta didik yang hadir selama pembelajaran.

2. Peserta didik yang memperhatikan penjelasan guru.

3. Peserta didik yang memahami konsep dasar suatu permasalahan matematika.

4. Peserta didik yang mendeskripsikan keadaan suatu permasalahan dan tujuan

akhir permasalahan.

5. Peserta didik yang bekerja sama dengan kelompoknya untuk menemukan

solusi dari permasalahan yang diberikan.

6. Peserta didik yang menyimpulkan materi yang dipelajari


116

III. Lembar Aktivitas

Aktivitas Ket.
No. Nama Peserta didik
1 2 3 4 5 6
1 Adam Handika √ √ √ √ √ √

2 Abdul Mukmin Mustakim √ √ √

3 Alfian √ √ √ √

4 Agus Basri √ √ √

5 Aldi Ramadhan √ √ √

6 Anggriani √ √ √ √ √ √

7 Anastasya √ √ √ √ √ √

8 Diva Okavia Ramadhan √ √ √

9 Elis Septi Anis √ √ √ √ √

10 Ernawati √ √ √ √ √ √

11 Ismail √ √

12 Irgi Anis a a a a a a
13 Muh. Agus Alisyar a a a a a a
14 Muh. Agil √
15 Muh. Zain Alie √ √

16 Muhammad Sofyan Tang √ √ √ √ √ √

17 Perdi Arisandi √ √ √

18 Rahmawati √ √ √ √ √

19 Suci Ramadhani √ √ √ √ √

20 Siti Aisyah √ √ √ √ √ √

21 Nurul Safirah √ √ √ √ √ √
117

IV. Catatan Observer

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Parepare, 2019
Observer,

...........................
118

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES


PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 11 Parepare
Nama Guru : Maizin
Pengamat : Puja Lestari Yusti
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Waktu : 3 JP
Pertemuan ke- :2

I. Petunjuk Pengisian

Berilah tanda cek ( √ ) dalam kolom sesuai dengan pengamatan yang

dilakukan berdasarkan aktivitas yang diamati.

II. Kategori Pengamatan

Adapun aktivitas peserta didik yang diamati yaitu:

1. Peserta didik yang hadir selama pembelajaran.

2. Peserta didik yang memperhatikan penjelasan guru.

3. Peserta didik yang memahami konsep dasar suatu permasalahan matematika.

4. Peserta didik yang mendeskripsikan keadaan suatu permasalahan dan tujuan

akhir permasalahan.

5. Peserta didik yang bekerja sama dengan kelompoknya untuk menemukan

solusi dari permasalahan yang diberikan.

6. Peserta didik yang menyimpulkan materi yang dipelajari


119

III. Lembar Aktivitas

Aktivitas Ket.
No. Nama Peserta didik
1 2 3 4 5 6
1 Adam Handika √ √ √ √ √

2 Abdul Mukmin Mustakim √ √ √ √ √

3 Alfian √ √ √ √ √ √

4 Agus Basri √ √ √ √

5 Aldi Ramadhan √ √ √

6 Anggriani √ √ √ √ √

7 Anastasya √ √ √ √ √ √

8 Diva Okavia Ramadhan √ √ √ √ √ √

9 Elis Septi Anis √ √ √ √ √ √

10 Ernawati √ √ √ √

11 Ismail √ √ √ √ √

12 Irgi Anis √
13 Muh. Agus Alisyar √ √ √

14 Muh. Agil √ √

15 Muh. Zain Alie √ √ √ √ √

16 Muhammad Sofyan Tang √ √ √ √ √ √

17 Perdi Arisandi √ √ √

18 Rahmawati √ √ √ √ √ √

19 Suci Ramadhani √ √ √ √

20 Siti Aisyah √ √ √ √ √ √

21 Nurul Safirah √ √ √ √ √
120

IV. Catatan Observer

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Parepare, 2019
Observer,

...........................
121

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU DALAM PROSES


PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 11 Parepare


Nama Guru : Maizin
Pengamat : Mappeasse, S.Pd
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Waktu : 2 JP
Pertemuan ke- :1

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda cek ( √ ) dalam kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan yang

dilakukan berdasarkan aktivitas yang diamati dengan keterangan di bawah ini:

1=¿ Kurang baik


2=¿ Cukup
3=¿ Baik
4=¿ Sangat baik

Skor Kategori
NO. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
I PENDAHULUAN
1. Guru memeriksa kebersihan kelas, √
kesiapan belajar, berdoa dan mengecek
kehadiran peserta didik.
2. Guru mengecek penguasaan kompetensi √
pembelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya dengan tanya jawab
3. Guru menyampaikan kompetensi/tujuan √
pembelajaran yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Guru menyampaikan garis besar √
cakupan materi dan kegiatan yang
dilakukan.
5. Guru menyampaikan lingkup dan teknik √
penilaian yang akan dilakukan.
II KEGIATAN INTI
A. Penguasaan Materi
1. Menunjukan penguasaan materi √
pembelajaran
2. Menyampaikan materi sesuai dengan √
122

Skor Kategori
NO. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
hirarki belajar
B. Model Pembelajaran
1. Guru meminta peserta didik mengamati √
masalah yang diberikan
2. Guru memberikan kesempatan kepada √
peserta didik merumuskan pertanyaan-
pertanyaan terkait masalah yang diamati
3. Peserta didik menjawab jawaban √
sementara atas pertanyaan/masalah yang
diberikan
4. Pembagian kelompok secara hiterogen √
5. Pemberian tugas pada masing-masing √
kelompok
6. Guru membimbing kelompok yang √
kesulitan menjawab soal
7. Perwakilan kelompok √
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8. Peserta didik memberi tanggapan atas √
jawaban kelompok lain
III PENUTUP
1. Peserta didik diarahkan guru untuk √
memberikan kesimpulan terkait materi
yang telah dipelajari
2. Menyampaikan kegiatan belajar yang √
akan dikerjakan pada pertemuan
berikutnya
3. Mengucapkan rasa syukur dan salam √
penutup.

Catatan Observer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Parepare, 2019
Observer
123

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU DALAM PROSES


PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 11 Parepare


Nama Guru : Maizin
Pengamat : Mappeasse, S.Pd
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Waktu : 3 JP
Pertemuan ke- :2

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda cek ( √ ) dalam kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan yang

dilakukan berdasarkan aktivitas yang diamati dengan keterangan di bawah ini:

1=¿ Kurang baik


2=¿ Cukup
3=¿ Baik
4=¿ Sangat baik

Skor Kategori
NO. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
I PENDAHULUAN
1. Guru memeriksa kebersihan kelas, √
kesiapan belajar, berdoa dan mengecek
kehadiran peserta didik.
2. Guru mengecek penguasaan kompetensi √
pembelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya dengan tanya jawab
3. Guru menyampaikan kompetensi/tujuan √
pembelajaran yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Guru menyampaikan garis besar √
cakupan materi dan kegiatan yang
dilakukan.
5. Guru menyampaikan lingkup dan teknik √
penilaian yang akan dilakukan.
II KEGIATAN INTI
A. Penguasaan Materi
1. Menunjukan penguasaan materi √
pembelajaran
2. Menyampaikan materi sesuai dengan √
124

Skor Kategori
NO. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
hirarki belajar
B. Model Pembelajaran
1. Guru meminta peserta didik mengamati √
masalah yang diberikan
2. Guru memberikan kesempatan kepada √
peserta didik merumuskan pertanyaan-
pertanyaan terkait masalah yang diamati
3. Peserta didik menjawab jawaban √
sementara atas pertanyaan/masalah yang
diberikan
4. Pembagian kelompok secara hiterogen √
5. Pemberian tugas pada masing-masing √
kelompok
6. Guru membimbing kelompok yang √
kesulitan menjawab soal
7. Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil kerja √
kelompoknya
8. Peserta didik memberi tanggapan atas √
jawaban kelompok lain
III PENUTUP
1. Peserta didik diarahkan guru untuk
memberikan kesimpulan terkait materi √
yang telah dipelajari
2. Menyampaikan kegiatan belajar yang
akan dikerjakan pada pertemuan √
berikutnya
3. Mengucapkan rasa syukur dan salam √
penutup.

Catatan Observer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Parepare, 2019
Observer
125

Lampiran C

Analisis Data
C.1 Analisis Skor Kemampuan
Pemecahan Masalah untuk
Setiap Indikator (Pretest)
C.2 Analisis Skor Kemampuan
Pemecahan Masalah untuk
Setiap Indikator (Posttest)
C.3 Analisis N-Gain
Ternormalisasi
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Untuk Setiap Indikator
Indikato
I II III IV Jumlah
Memahami Merancang Menyelesaikan Memeriksa Ni
No Nama r Masalah Soal Masalah Kembali Nilai
No Ak
Bobot
3 2 5 3 13
Aspek
1 Adam Handika 1 1 0 2 0 3
2 1 0 0 0 1 7 17.
3 1 0 2 0 3
2 Abdul Mukmin 1 1 0 2 0 3
Mustakim 2 1 0 2 0 3 9 23.
3 1 0 2 0 3
3 Alfian 1 1 0 2 1 4
2 1 0 2 0 3 12 30.
3 2 0 2 1 5
4 Agus Basri 1 1 1 2 1 5
2 1 1 2 1 5 15 38.
3 1 0 3 1 5
5 Aldi Ramadhan 1 0 0 2 0 2
2 0 0 0 0 0 8 20.
3 0 0 3 3 6
6 Anggriani 1 2 1 2 2 7
2 1 1 3 2 7 22 56.
3 2 1 3 2 8
7 Anastasya 1 3 1 2 1 7
2 0 0 2 0 2 10 25.
3 0 0 1 0 1
8 Diva Oktavia 1 2 1 3 3 9
Ramadhan 2 0 0 2 0 2 14 35.
3 0 0 3 0 3
9 Elis Septi Anis 1 2 0 3 2 7
2 1 1 3 1 6 20 51.
3 2 0 3 2 7
10 Ernawati 1 1 1 3 1 6
2 2 0 3 1 6 18 46.
3 2 1 2 1 6
11 Ismail 1 1 0 2 0 3
2 0 0 0 0 0 3 7.6
3 0 0 0 0 0
12 Irgi Anis 1 1 1 2 1 5
2 2 0 1 0 3 13 33.
3 2 0 2 1 5
13 Muh. Agus 1 2 0 2 2 6
Alisyar 2 1 0 1 1 3
14 35.
3 1 0 3 1 5

14 Muh. Agil 1 1 1 2 0 4
2 0 1 0 0 1 13 33.
3 1 1 3 3 8
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Untuk Setiap Indikator
Indikato
I II III IV Jumlah
Memahami Merancang Menyelesaikan Memeriksa Ni
No Nama r Masalah Soal Masalah Kembali Nilai
No Ak
Bobot
3 2 5 3 13
Aspek
15 Muh. Zain Alie 1 0 0 2 0 2
2 0 0 0 0 0 5 12.
3 1 0 2 0 3
16 Muhammad 1 0 1 2 0 3
Sofyan Tang 2 0 1 0 0 1 7 17.
3 0 1 2 0 3
17 Perdi Arsandi 1 0 0 2 0 2
2 0 1 0 0 1 9 23.
3 0 0 3 3 6
18 Rahmawati 1 0 0 3 3 6
2 0 0 2 0 2 11 28.
3 0 0 2 1 3
19 Suci Ramadhani 1 3 1 3 2 9
2 0 0 2 0 2 13 33.
3 0 0 2 0 2
20 Siti Aisyah 1 1 1 5 2 9
2 2 1 2 2 7 28 71.
3 2 2 5 3 12
21 Nurul Safirah 1 3 1 3 2 9
2 2 1 2 1 6 23 58.
3 3 0 3 2 8
Jumlah Skor 62 25 131 56
Skor Maksimum 9 6 15 9
Skor Perolehan Tiap
32,80 19,84 41,58 29,62
Indikator
%Ketercapaian 32,80% 19,84% 41,58% 29,62%
Analisis Skor Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Setiap Indikator (Pretest)

Skor Perolehan
Nilai Akhir= x 100
39

Total Skor Maksimal


Skor Perolehan Tiap Indikator = x 100
Jumlah Peserta Didik x Skor maksimal
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Untuk Setiap Indikator
I II III IV
Indikator Memahami Merancang Menyelesaikan Memeriksa Jumlah
No Nama Masalah Soal Masalah Kembali Nilai
No
Bobot
3 2 5 3 13
Aspek
1 Adam Handika 1 3 1 3 2 9
2 3 1 3 2 9 29
3 3 1 5 2 11
2 Abdul Mukmin 1 2 1 4 2 11
Mustakim 2 3 1 4 1 9 30
3 3 0 5 2 10
3 Alfian 1 3 1 5 2 11
2 3 1 4 3 10 34
3 3 2 5 2 12
4 Agus Basri 1 3 1 4 3 11
2 3 1 4 2 10 31 7
3 3 1 4 2 10
5 Aldi Ramadhan 1 2 2 3 2 9
2 2 1 4 2 8 29
3 3 1 5 3 12
6 Anggriani 1 3 2 3 2 10
2 3 1 5 3 12 32
3 3 1 4 2 10
7 Anastasya 1 3 2 5 3 13
2 3 2 3 0 8 34
3 3 2 5 3 13
8 Diva Oktavia 1 3 1 3 1 8
Ramadhan 2 3 2 5 3 13 34
3 3 2 5 3 13
9 Elis Septi Anis 1 1 1 2 0 4
2 3 1 4 3 12 28
3 3 1 5 3 12
10 Ernawati 1 3 1 5 3 12
2 3 1 5 3 12 30
3 3 0 2 1 6
11 Ismail 1 2 1 3 2 8
2 3 2 3 2 10 29
3 2 2 5 2 11
12 Irgi Anis 1 1 2 2 2 7
2 2 1 4 2 9
26
3 3 2 4 1 10

13 Muh. Agus 1 3 1 3 3 10
Alisyar 2 2 2 3 0 7 25
3 2 1 2 3 8
14 Muh. Agil 1 3 0 5 3 11
2 3 0 5 3 11 28
3 3 0 3 0 6
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Untuk Setiap Indikator
I II III IV
Indikator Memahami Merancang Menyelesaikan Memeriksa Jumlah
No Nama Masalah Soal Masalah Kembali Nilai
No
Bobot
3 2 5 3 13
Aspek
15 Muh. Zain Alie 1 3 1 4 3 11
2 3 1 4 2 10 32
3 3 2 4 2 11
16 Muhammad 1 2 2 5 3 12
Sofyan Tang 2 3 1 3 1 8 32
3 3 1 5 3 12
17 Perdi Arsandi 1 3 1 3 2 10
2 2 1 4 2 9 29 7
3 2 2 4 2 10
18 Rahmawati 1 3 2 5 3 12
2 3 1 5 3 12 34 8
3 3 2 3 1 9
19 Suci Ramadhani 1 3 0 5 2 9
2 3 2 5 2 12 31
3 3 1 5 1 10
20 Siti Aisyah 1 3 1 5 3 12
2 3 1 5 3 12 36
3 3 1 5 3 12
21 Nurul Safirah 1 3 1 3 2 9
2 3 1 5 0 9 30 7
3 3 1 5 3 12
Jumlah Skor 174 75 257 134
Skor Maksimum 9 6 15 9
Skor Perolehan Tiap 92,06 59,52 81,58 70,89
Indikator
%Ketercapaian 92,06% 59,52% 81,58% 70,89%
Analisis Skor Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Setiap Indikator (Posttest)
131

ANALISIS DATA NORMALISASI GAIN PESERTA DIDIK


SMP NEGERI 11 PAREPARE

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA


KELAS/SEMESTER : VII.2/GENAP
MATERI : PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

No Nama Peserta Didik Pretest Postest N-Gain Kategori


1 Adam Handika 17,94 74,35 0,69 Sedang
2 Abdul Mukmin Mustakim 23,07 76,92 0,70 Tinggi
3 Alfian 30,76 87,17 0,81 Tinggi
4 Agus Basri 38,46 79,48 0,67 Sedang
5 Aldi Ramadhan 20,51 74,35 0,68 Sedang
6 Anggriani 56,41 82,05 0,59 Sedang
7 Anastasya 25,64 87,17 0,83 Tinggi
8 Diva Oktavia Ramadhan 35,89 87,17 0,80 Tinggi
9 Elis Septi Anis 51,28 71,79 0,42 Sedang
10 Ernawati 46,15 76,92 0,57 Sedang
11 Ismail 7,69 74,35 0,72 Tinggi
12 Irgi Anis 33,33 66,66 0,50 Sedang
13 Muh. Agus Alisyar 35,89 64,10 0,44 Sedang
14 Muh. Agil 33,33 71,79 0,58 Sedang
15 Muh. Zain Alie 12,82 82,05 0,79 Tinggi
16 Muhammad Sofyan Tang 17,94 82,05 0,78 Tinggi
17 Perdi Arsandi 23,07 74,35 0,67 Sedang
18 Rahmawati 28,20 87,17 0,82 Tinggi
19 Suci Ramadhani 33,33 79,48 0,69 Sedang
20 Siti Aisyah 71,79 92,30 0,73 Tinggi
21 Nurul Safirah 58,97 76,92 0,44 Sedang

Keterangan:

Skor Postets−Skor Pretest


N−Gain=
100−Skor Pretest
131

Daftar Rekapitulasi Observasi Aktivitas peserta Didik Melalui Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis pada
Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 11 Parepare

Pertemuan Ke-
Jumlah
Jumlah Rata-Rata
No Jenis Aktivitas Peserta Kategori
PTM 1 Pesentase(%) PTM 2 Peserta Didik Persentase(%) (%)
Didik yang
yang Hadir
Hadir
1 Aktivitas I 19 19 90,47 21 21 100 95,23 Baik Sekali
2 Aktivitas II 17 19 80,95 19 21 90,47 85,71 Baik Sekali
3 Aktivitas III 10 19 47,61 15 21 71,42 59,51 Cukup
4 Aktivitas IV 9 19 42,85 11 21 52,38 47,54 Cukup
5 Aktivitas V 17 19 80,95 20 21 92,23 86,95 Baik Sekali
6 Aktivitas VI 9 19 42,85 10 21 47,61 45,23 Cukup
Rata-rata untuk Seluruh Aktivitas 69,96 Baik
133

Daftar Rekapitulasi Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran


Melalui Model Pembelajaran Means Ends Analysis
Kelas VII SMP Negeri 11 Parepare

Pertemuan
No Jenis Kemampuan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Kemampuan I 3 3
2 Kemampuan II 3 3
3 Kemampuan III 3 4
4 Kemampuan IV 3 4
5 Kemampuan V 3 3
6 Kemampuan VI 3 3
7 Kemampuan VII 3 3
8 Kemampuan VIII 3 3
9 Kemampuan IX 3 3
10 Kemampuan X 3 3
11 Kemampuan XI 3 3
12 Kemampuan XII 3 3
13 Kemampuan XIII 3 3
14 Kemampuan XIV 2 3
15 Kemampuan XV 2 3
16 Kemampuan XVI 3 3
17 Kemampuan XVII 3 3
18 Kemampuan XVIII 3 3
Total Skor 52 56
Jumlah Item Kemampuan 18 18
Skor Ideal 72 72
Rata-rata Kemampuan 2,88 3,11
Kategori Baik Baik
134

Lampiran D

Lembar Validasi
D.1 Lembar Validasi RPP
D.2 Lembar Validasi LKPD
D.3 Lembar Validasi Bahan AJar
D.4 Lembar Validasi Tes
Kemampuan Pemecahan
Masalah
D.5 Lembar Validasi Aktivitas
Peserta Didik
D.6 Lembar Validasi Kemampuan
Guru dalam Mengelola
Pembelajaran
135

LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. PETUNJUK PENILAIAN
Bapak/Ibu dimohon kesediaannya untuk memberikan penilaian dengan memberi
tanda cek () pada angka yang sesuai dengan pernyataan yang diberikan. Arti dari angka-
angka tersebut dapat ditafsirkan dari pernyataan-pernyataan pada kutub rentangan. Adapun
arti masing-masing angka tersebut adalah sebagai berikut:

1 = Tidak relevan 3 = Relevan

2 = Kurang relevan 4 = Relevan Sekali

B. ASPEK PENILAIAN

SKALA
No URAIAN
PENILAIAN

1 2 3 4

I TUJUAN
1. Kemampuan yang terkandung dalam kompetensi dasar. √
2. Ketepatan penjabaran kompetensi dasar kedalam indikator

pencapaian hasil belajar.
3. Kesesuaian antara banyaknya indikator pencapaian hasil √

belajar dengan waktu yang disediakan √


4. Kejelasan rumusan indikator pencapaian hasil belajar.

5. Operasional rumusan indikator pencapaian hasil belajar.
6. Kesesuaian indikator pencapaian hasil belajar dengan √
tingkat perkembangan peserta didik.
II. MATERI

1. Kesuaian materi (pokok bahasan dan sub pokok bahasan) √


dengan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar.
2. Ketepatan urutan penyajian sub pokok bahasan √
136

3. Kesesuaian materi dengan tingkat perkembangaan √


intelektual peserta didik.
No URAIAN SKALA
PENILAIAN

1 2 3 4

III SARANA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

1. Dukungan sarana yang digunakan terhadap pembelajaran √

2. Kesesuaian alat bantu dengan materi pembelajaran √

IV METODE DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Dukungan metode dan kegiatan pembelajaran terhadap √


pencapaian hasil belajar.

2. Dukungan metode dan kegiatan pembelajaran terhadap



proses penanaman konsep.

V. WAKTU
1. Kejelasan alokasi waktu setiap kegiatan /fase pembelajaran √
2.Rasionalitas alokasi waktu untuk setiap kegiatan/fase

pembelajaran.

C. KOMENTAR UMUM

Mohon penilai menuliskan butir-butir saran/komentar di bawah ini, atau menuliskan langsung
pada naskah.

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Parepare,..................................2019
137

LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

B. PETUNJUK PENILAIAN
Bapak/Ibu dimohon kesediaannya untuk memberikan penilaian dengan memberi
tanda cek () pada angka yang sesuai dengan pernyataan yang diberikan. Arti dari angka-
angka tersebut dapat ditafsirkan dari pernyataan-pernyataan pada kutub rentangan. Adapun
arti masing-masing angka tersebut adalah sebagai berikut:

1 = Tidak relevan 3 = Relevan

2 = Kurang relevan 4 = Relevan Sekali

B. ASPEK PENILAIAN

SKALA
No URAIAN
PENILAIAN

1 2 3 4

I TUJUAN

1. Kemampuan yang terkandung dalam kompetensi dasar.

2. Ketepatan penjabaran kompetensi dasar kedalam indikator
pencapaian hasil belajar.

3. Kesesuaian antara banyaknya indikator pencapaian hasil
belajar dengan waktu yang disediakan

4. Kejelasan rumusan indikator pencapaian hasil belajar.

5. Operasional rumusan indikator pencapaian hasil belajar.

6. Kesesuaian indikator pencapaian hasil belajar dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
138

II. MATERI

1. Kesuaian materi (pokok bahasan dan sub pokok bahasan) √


dengan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar.

2. Ketepatan urutan penyajian sub pokok bahasan
3. Kesesuaian materi dengan tingkat perkembangaan √

intelektual peserta didik.


No URAIAN SKALA
PENILAIAN

1 2 3 4

III SARANA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

1. Dukungan sarana yang digunakan terhadap pembelajaran √



2. Kesesuaian alat bantu dengan materi pembelajaran

IV METODE DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN



1. Dukungan metode dan kegiatan pembelajaran terhadap
pencapaian hasil belajar.

2. Dukungan metode dan kegiatan pembelajaran terhadap √


proses penanaman konsep.

V. WAKTU
3. Kejelasan alokasi waktu setiap kegiatan /fase pembelajaran √
4.Rasionalitas alokasi waktu untuk setiap kegiatan/fase

pembelajaran.
C. KOMENTAR UMUM

Mohon penilai menuliskan butir-butir saran/komentar di bawah ini, atau menuliskan langsung
pada naskah.

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
139

Parepare,..................................2019
140

LEMBAR VALIDASI
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Means Ends Analysis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta

Didik Kelas VII SMP Negeri 11 Parepare”, Peneliti juga menggunakan “Lembar Kegiatan

Peserta didik (LKS)” Untuk itu peneliti meminta Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian

terhadap LKS yang digunakan tersebut. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda cek (√ )

pada kolom yang sesuai dengan matriks uraian aspek yang dinilai dengan memperhatikan

relevansi antara aspek penelitian dan butir pernyataan. Penilaian menggunakan rentang

penilaian sebagai berikut.

1. Tidak relevan

2. Kurang relevan

3. Relevan

4. Sangat relevan

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, Bapak/Ibu juga diharapkan memberikan

komentar pada lembar yang telah disediakan. Atas bantuan penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan

terima kasih.

Tabel Penilaian

Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
Format
Kelengkapan struktur LKS (judul, petunjuk
belajar, kompetensi yang ingin dicapai,

1 informasi pendukung (ilustrasi dan gambar),



langkah mengerjakan soal, dan tempat kosong
untuk menuliskan jawaban)
Kejelasan format penulisan LKS (jenis huruf, √
2
ukuran huruf, sistem penomoran)
Isi
141

Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4

1 LKS disajikan secara sistematis √


Kesesuaian LKS dengan indikator yang akan √
2
dicapai

3 Kesesuaian tugas dengan urutan materi √


Masalah yang diangkat sesuai dengan tingkat √
4
kognisi peserta didik
Bahasa
Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah √
1
bahasa Indonesia yang baik dan benar
Bahasa yang digunakan singkat, jelas, dan √
2
tidak menimbulkan pengertian ganda
Kesederhanaan bahasa yang digunakan serta √

3 kesesuaian bahasa dengan taraf berpikir


peserta didik

4 Kejelasan petunjuk atau arahan √

Saran Validator

.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Penilaian umum terhadap lembar observasi aktivitas peserta didik selama proses
pembelajaran
a. Dapat digunakan tanpa revisi
b. Dapat digunakan dengan revisi kecil
c. Dapat digunakan dengan revisi besar
d. Belum dapat digunakan
Parepare, 2019
142

LEMBAR VALIDASI
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Means Ends Analysis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta

Didik Kelas VII SMP Negeri 11 Parepare”, Peneliti juga menggunakan “Lembar Kegiatan

Peserta didik (LKS)” Untuk itu peneliti meminta Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian

terhadap LKS yang digunakan tersebut. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda cek (√ )

pada kolom yang sesuai dengan matriks uraian aspek yang dinilai dengan memperhatikan

relevansi antara aspek penelitian dan butir pernyataan. Penilaian menggunakan rentang

penilaian sebagai berikut.

5. Tidak relevan

6. Kurang relevan

7. Relevan

8. Sangat relevan

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, Bapak/Ibu juga diharapkan memberikan

komentar pada lembar yang telah disediakan. Atas bantuan penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan

terima kasih.

Tabel Penilaian

Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
Format
Kelengkapan struktur LKS (judul, petunjuk
belajar, kompetensi yang ingin dicapai,
informasi pendukung (ilustrasi dan gambar), √
1
langkah mengerjakan soal, dan tempat kosong
untuk menuliskan jawaban)
2 Kejelasan format penulisan LKS (jenis huruf, √
143

Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
ukuran huruf, sistem penomoran)
Isi

1 LKS disajikan secara sistematis √


Kesesuaian LKS dengan indikator yang akan √
2
dicapai

3 Kesesuaian tugas dengan urutan materi √


Masalah yang diangkat sesuai dengan tingkat √
4
kognisi peserta didik
Bahasa
Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah √
1
bahasa Indonesia yang baik dan benar
Bahasa yang digunakan singkat, jelas, dan √
2
tidak menimbulkan pengertian ganda
Kesederhanaan bahasa yang digunakan serta √

3 kesesuaian bahasa dengan taraf berpikir


peserta didik

4 Kejelasan petunjuk atau arahan √

Saran Validator

.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Penilaian umum terhadap lembar observasi aktivitas peserta didik selama proses
pembelajaran
a. Dapat digunakan tanpa revisi
b. Dapat digunakan dengan revisi kecil
c. Dapat digunakan dengan revisi besar
d. Belum dapat digunakan
Parepare, 2019
144

LEMBAR VALIDASI
BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran


Means Ends Analysis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta
Didik Kelas VII SMP Negeri 11 Parepare”, Untuk itu peneliti meminta Bapak/Ibu untuk
memberikan penilaian terhadap instrumen yang dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan
dengan memberi tanda cek () pada kolom yang sesuai dalam matriks uraian aspek yang
dinilai dengan melihat relevansi antara aspek penilaian dan butir pernyataan. Penilaian
menggunakan rentang penilaian sebagai berikut:
1 = Tidak relevan

2 = Kurang relevan

3 = Relevan

4 = Sangat relevan

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dapat juga Bapak/Ibu memberikan komentar


langsung di dalam lembar pengamatan.

Atas bantuan penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih banyak.

A. PENILAIAN
Skala Penilaian
No.
ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4

I. FORMAT

1. Kejelasan pembagian materi

2. Jenis dan huruf yang sesuai
II. BAHASA
1. Kebenaran tata bahasa √

2. Kesederhanaan struktur kalimat

3. Kejelasan petunjuk atau arahan
4. Sifat komutatif bahasa yang √
digunakan
III ISI
1. Penggunaan bahasa yang digunakan √
145

jelas √
2. Kebenaran materi/isi √
3. Sesuai dengan silabus √
4. Kesesuaian alokasi waktu yang
digunakan

B. KESIMPULAN PENILAIAN SECARA UMUM


Lingkari yang sesuai pendapat ibu/bapak
C. LEMBAR VALIDASI BAHAN AJAR
a. Tidak relevan
b. Kurang relevan
c. Relevan
d. Sangat relevan
D. LEMBAR VALIDASI BAHAN AJAR INI :
a. Belum dapat digunakan dan masih memerlukan informasi
b. Dapat digunakan dengan revisi banyak
c. Dapat digunakan dengan revisi sedikit
d. Dapat digunakan tanpa revisi

E. SARAN VALIDATOR:
...................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

Parepare,..................................2019

LEMBAR VALIDASI
BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN
146

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran


Means Ends Analysis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta
Didik Kelas VII SMP Negeri 11 Parepare”, Untuk itu peneliti meminta Bapak/Ibu untuk
memberikan penilaian terhadap instrumen yang dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan
dengan memberi tanda cek () pada kolom yang sesuai dalam matriks uraian aspek yang
dinilai dengan melihat relevansi antara aspek penilaian dan butir pernyataan. Penilaian
menggunakan rentang penilaian sebagai berikut:
1 = Tidak relevan

2 = Kurang relevan

3 = Relevan

4 = Sangat relevan

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dapat juga Bapak/Ibu memberikan komentar


langsung di dalam lembar pengamatan.

Atas bantuan penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih banyak.

F. PENILAIAN
Skala Penilaian
No.
ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4

I. FORMAT

1. Kejelasan pembagian materi

2. Jenis dan huruf yang sesuai
II. BAHASA
1. Kebenaran tata bahasa √

2. Kesederhanaan struktur kalimat

3. Kejelasan petunjuk atau arahan
4. Sifat komutatif bahasa yang √
digunakan
III ISI
1. Penggunaan bahasa yang digunakan √
jelas
2. Kebenaran materi/isi √
147

3. Sesuai dengan silabus √


4. Kesesuaian alokasi waktu yang √
digunakan

G. KESIMPULAN PENILAIAN SECARA UMUM


Lingkari yang sesuai pendapat ibu/bapak
H. LEMBAR VALIDASI BAHAN AJAR
a. Tidak relevan
b. Kurang relevan
c. Relevan
d. Sangat relevan
I. LEMBAR VALIDASI BAHAN AJAR INI :
1. Belum dapat digunakan dan masih memerlukan informasi
2. Dapat digunakan dengan revisi banyak
3. Dapat digunakan dengan revisi sedikit
4. Dapat digunakan tanpa revisi

5. SARAN VALIDATOR:
.........................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Parepare,..................................2019
148

LEMBAR VALIDASI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH


Satuan Pendidikan : Sekolah Menegah Pertama
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Persegi dan Persegi Panjang
Kelas/Semester : VII/2
Peneliti : Maizin
Nama Validator : Mappeasse, S.Pd
Pekerjaan/Jabatan : Guru Matematika
A. Petunjuk:
1. Kami mohon agar Bapak/Ibu memberikan penilaian ditinjau dari beberapa aspek, penilaian
umum dan saran-saran untuk merevisi tes kemampuan pemecahan masalah yang kami susun
dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Means Ends
Analysis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik Kelas VII
SMP Negeri 11 Parepare”
2. Untuk penilaian ditinjau dari beberapa aspek, dimohon kepada Bapak/Ibu memberikan tanda cek
(√) pada kolom nilai yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.
3. Untuk penilaian umum, dimohon Bapak/Ibu mengikuti nilai angka yang sesuai dengan penilaian
Bapak/Ibu.
4. Untuk saran-saran revisi, Bapak/Ibu dapat langsung menuliskannya pada naskah yang perlu
direvisi, atau menuliskannya pada kolom saran yang kami sediakan.

B. Keterangan Skala Penilaian:


1 : berarti “sangat kurang”
2 : berarti “kurang”
3 : berarti “baik”
4 : berarti “sangat baik”
C. Penilaian Ditinjau dari Beberapa Aspek

Bidang SkalaPenilaian
Kriteria
Telaah 1 2 3 4
Materi Soal 1. Soal-soal sesuai dengan indikator √
2. Soal-soal sesuai dengan aspek yang diukur √

3. Batasan pertanyaan dirumuskan dengan jelas
4. Mencakup materi pelajaran secara √
respresentatif
Konsrtuksi 1. Petunjuk mengerjakan soal dinyatakan dengan √
149

jelas
2. Kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran √
ganda

3. Rumusan pertanyaan soal menggunakan
kalimat tanya atau perintah yang jelas
Bahasa 1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan √
kaidah bahasa Indonesia
2. Menggunakan bahasa yang sederhana dan √
mudah dimengerti
3. Menggunakan istilah (kata-kata) yang dikenal √
peserta didik
Waktu Waktu yang digunakan sesuai √

D. Penilaian Umum:

Kesimpulan Penilaian secara umum

(mohon lingkari angka di bawah ini sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu)

1. Sangat kurang, sehingga belum dapat dipakai dan masih memerlukan


konsultasi.

2 : Kurang, sehingga dapat dipakai tetapi dengan banyak revisi

33 : Baik, sehingga dapat dipakai tetapi dengan sedikit revisi

4 : Sangat baik, sehingga dapat dipakai tanpa revisi.

E. Komentar dan Saran Perbaikan

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
                                                          Parepare, 2019

LEMBAR VALIDASI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH


150

Satuan Pendidikan : Sekolah Menegah Pertama


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Persegi dan Persegi Panjang
Kelas/Semester : VII/2
Peneliti : Maizin
Nama Validator : Mappeasse, S.Pd
Pekerjaan/Jabatan : Guru Matematika
A. Petunjuk:
1. Kami mohon agar Bapak/Ibu memberikan penilaian ditinjau dari beberapa aspek, penilaian
umum dan saran-saran untuk merevisi tes kemampuan pemecahan masalah yang kami susun
dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Means Ends
Analysis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik Kelas VII
SMP Negeri 11 Parepare”
2. Untuk penilaian ditinjau dari beberapa aspek, dimohon kepada Bapak/Ibu memberikan tanda cek
(√) pada kolom nilai yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.
3. Untuk penilaian umum, dimohon Bapak/Ibu mengikuti nilai angka yang sesuai dengan penilaian
Bapak/Ibu.
4. Untuk saran-saran revisi, Bapak/Ibu dapat langsung menuliskannya pada naskah yang perlu
direvisi, atau menuliskannya pada kolom saran yang kami sediakan.
B. Keterangan Skala Penilaian:
1 : berarti “sangat kurang”
2 : berarti “kurang”
3 : berarti “baik”
4 : berarti “sangatbaik”
C. Penilaian Ditinjau dari Beberapa Aspek

Bidang SkalaPenilaian
Kriteria
Telaah 1 2 3 4
Materi Soal 1. Soal-soal sesuai dengan indicator √
2. Soal-soal sesuai dengan aspek yang diukur √

3. Batasan pertanyaan dirumuskan dengan jelas
4. Mencakup materi pelajaran secara √
respresentatif
Konsrtuksi 1. Petunjuk mengerjakan soal dinyatakan dengan √
jelas

2. Kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran
151

ganda √
3. Rumusan pertanyaan soal menggunakan
kalimat tanya atau perintah yang jelas
Bahasa 1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan √
kaidah bahasa Indonesia
2. Menggunakan bahasa yang sederhana dan √
mudah dimengerti
3. Menggunakan istilah (kata-kata) yang dikenal √
peserta didik
Waktu Waktu yang digunakan sesuai √

D. Penilaian Umum:

Kesimpulan Penilaian secara umum

(mohon lingkari angka di bawah ini sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu)

1. Sangat kurang, sehingga belum dapat dipakai dan masih memerlukan


konsultasi.

2 : Kurang, sehingga dapat dipakai tetapi dengan banyak revisi

33 : Baik, sehingga dapat dipakai tetapi dengan sedikit revisi

4 : Sangat baik, sehingga dapat dipakai tanpa revisi.

E. Komentar dan Saran Perbaikan

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
                                                          Parepare, 2019
152

LEMBAR VALIDASI
PENGAMATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran


Means Ends Analysis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta
Didik Kelas VII SMP Negeri 11 Parepare”, Untuk itu peneliti meminta Bapak/Ibu untuk
memberikan penilaian terhadap instrumen yang dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan
dengan memberi tanda cek () pada kolom yang sesuai dalam matriks uraian aspek yang
dinilai dengan melihat relevansi antara aspek penilaian dan butir pernyataan. Penilaian
menggunakan rentang penilaian sebagai berikut:

1 = Tidak relevan

2 = Kurang relevan

3 = Relevan

4 = Sangat relevan

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dapat juga Bapak/Ibu memberikan


komentar langsung di dalam lembar pengamatan.

Atas bantuan penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih banyak.

Skala Penilaian
No.
BUTIR PERNYATAAN 1 2 3 4

I. FORMAT

1. Petunjuk pengisian lembar observasi



dinyatakan dengan benar.
2. Aktivitas peserta didik dinyatakan dengan √

jelas. √
3. Kolom pengisian
II. BAHASA
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan √

kaidah bahasa indonesia yang benar. √


153

2. Menggunakan bahasa yang sederhana dam


mudah dimengerti.
III ISI

1. Sesuai dengan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran.
2. Seluruh aspek yang dinilai terdapat dalam √
kolom penilaian.
3. Aktivitas peserta didik terurut dengan jelas. √

VII. Saran validator:


.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
VIII. Penilaian umum terhadap Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta didik:
a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan revisi kecil

c. Dapat digunakan dengan revisi besar

d. Belum dapat digunakan

Parepare,..................................2019
154

LEMBAR VALIDASI

PENGAMATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran


Means Ends Analysis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta
Didik Kelas VII SMP Negeri 11 Parepare”, Untuk itu peneliti meminta Bapak/Ibu untuk
memberikan penilaian terhadap instrumen yang dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan
dengan memberi tanda cek () pada kolom yang sesuai dalam matriks uraian aspek yang
dinilai dengan melihat relevansi antara aspek penilaian dan butir pernyataan. Penilaian
menggunakan rentang penilaian sebagai berikut:

1 = Tidak relevan

2 = Kurang relevan

3 = Relevan

4 = Sangat relevan

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dapat juga Bapak/Ibu memberikan


komentar langsung di dalam lembar pengamatan.

Atas bantuan penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih banyak.

Skala Penilaian
No.
BUTIR PERNYATAAN 1 2 3 4

I. FORMAT

1. Petunjuk pengisian lembar observasi



dinyatakan dengan benar.
2. Aktivitas peserta didik dinyatakan dengan √

jelas. √
3. Kolom pengisian
II. BAHASA
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan √
155

kaidah bahasa indonesia yang benar.


2. Menggunakan bahasa yang sederhana dam √

mudah dimengerti.
III ISI

1. Sesuai dengan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran.
2. Seluruh aspek yang dinilai terdapat dalam √
kolom penilaian.
3. Aktivitas peserta didik terurut dengan jelas. √

VII. Saran validator:


.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
VIII. Penilaian umum terhadap Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta didik:
a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan revisi kecil

c. Dapat digunakan dengan revisi besar

d. Belum dapat digunakan

Parepare,..................................2019
156

LEMBAR VALIDASI
PENGAMATAN AKTIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran

Means Ends Analysis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta

Didik Kelas VII SMP Negeri 11 Parepare”. Untuk itu peneliti meminta Bapak/Ibu untuk

memberikan penilaian terhadap instrumen yang dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan

dengan memberi tanda cek () pada kolom yang sesuai dalam matriks uraian aspek yang

dinilai dengan melihat relevansi antara aspek penilaian dan butir pernyataan. Penilaian

menggunakan rentang penilaian sebagai berikut:

1 = Tidak relevan

2 = Kurang relevan

3 = Relevan

4 = Sangat relevan

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, Bapak/Ibu juga diharapkan memberikan

komentar pada lembar yang telah disediakan. Atas bantuan penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan

terima kasih.

Tabel Penilaian

Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
Format
Petunjuk pengisian lembar observasi √
1
dinyatakan dengan benar
2 Aktivitas guru dinyatakan dengan jelas √

3 Kolom pengisian √
Isi
157

Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
Kesesuaian dengan aktivitas guru dalam √
1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Urutan pengamatan sesuai dengan urutan √
2 aktivitas dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Dirumuskan secara jelas, spesifik dan √
3
operasional sehingga mudah diukur
4 Setiap aktivitas guru dapat teramati √
Setiap aktivitas guru sesuai tujuan √
pembelajaran
Bahasa
Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah √
1
bahasa Indonesia yang baik dan benar
Menggunakan bahasa yang sederhana dan √
2
mudah dimengerti.

Saran Validator:

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

Penilaian umum terhadap Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran:

a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan revisi kecil

c. Dapat digunakan dengan revisi besar

d. Belum dapat digunakan

Parepare, 2019
158

LEMBAR VALIDASI
PENGAMATAN
AKTIVITAS GURU DALAM
PROSES PEMBELAJARAN

Dalam rangka

penyusunan skripsi dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Means Ends Analysis

Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik Kelas VII SMP

Negeri 11 Parepare”. Untuk itu peneliti meminta Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian

terhadap instrumen yang dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda

cek () pada kolom yang sesuai dalam matriks uraian aspek yang dinilai dengan melihat

relevansi antara aspek penilaian dan butir pernyataan. Penilaian menggunakan rentang

penilaian sebagai berikut:

1 = Tidak relevan

2 = Kurang relevan

3 = Relevan

4 = Sangat relevan

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, Bapak/Ibu juga diharapkan memberikan

komentar pada lembar yang telah disediakan. Atas bantuan penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan

terima kasih.

Tabel Penilaian

Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
Format
Petunjuk pengisian lembar observasi √
1
dinyatakan dengan benar
2 Aktivitas guru dinyatakan dengan jelas √
159

Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
3 Kolom pengisian √
Isi
Kesesuaian dengan aktivitas guru dalam √
1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Urutan pengamatan sesuai dengan urutan √
2 aktivitas dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Dirumuskan secara jelas, spesifik dan √
3
operasional sehingga mudah diukur
4 Setiap aktivitas guru dapat teramati √
Setiap aktivitas guru sesuai tujuan √
pembelajaran
Bahasa
Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah √
1
bahasa Indonesia yang baik dan benar
Menggunakan bahasa yang sederhana dan √
2
mudah dimengerti.

Saran Validator:

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

Penilaian umum terhadap Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran:

a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan revisi kecil

c. Dapat digunakan dengan revisi besar

d. Belum dapat digunakan

Parepare, …….............. 2019


160
160

Lampiran E

Hasil Analisis Data


E.1 Hasil Analisis Deskriptif
(SPSS)
E.2 Distribusi Frekuensi
E.3 Pengkategorian dan
ketuntasan Belajar
E.4 Histogram dan Plot
Kemampuan Pemecahan
Masalah
E.5 UJi Normalitas
E.6 Uji Hipotesis
161

A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

Statistics
Pretest Posttest N_Gain
Valid 21 21 21
N
Missing 0 0 0
Mean 33.4510 78.5043 .6625
Std. Error of Mean 3.52328 1.57723 .02857
Median 32.0450 a
77.9440a .6874a
Mode 33.33 74.35c .42c
Std. Deviation 16.14568 7.22778 .13092
Variance 260.683 52.241 .017
Skewness .716 -.028 -.578
Std. Error of Skewness .501 .501 .501
Kurtosis .252 -.359 -.734
Std. Error of Kurtosis .972 .972 .972
Range 64.10 28.20 .41
Minimum 7.69 64.10 .42
Maximum 71.79 92.30 .83
Sum 702.47 1648.59 13.91
25 21.7900 b
73.7100b .5755b
Percentiles 50 32.0450 77.9440 .6874
75 40.3825 83.8786 .7845
a. Calculated from grouped data.
b. Percentiles are calculated from grouped data.
c. Multiple modes exist. The smallest value is shown
162

DISTRIBUSI FREKUENSI
Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
7.69 1 4.8 4.8 4.8
12.82 1 4.8 4.8 9.5
17.94 2 9.5 9.5 19.0
20.51 1 4.8 4.8 23.8
23.07 2 9.5 9.5 33.3
25.64 1 4.8 4.8 38.1
28.20 1 4.8 4.8 42.9
30.76 1 4.8 4.8 47.6
Valid 33.33 3 14.3 14.3 61.9
35.89 2 9.5 9.5 71.4
38.46 1 4.8 4.8 76.2
46.15 1 4.8 4.8 81.0
51.28 1 4.8 4.8 85.7
56.41 1 4.8 4.8 90.5
58.97 1 4.8 4.8 95.2
71.79 1 4.8 4.8 100.0
Total 21 100.0 100.0

Postest Kemampuan Pemecahan Masalah


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
64.10 1 4.8 4.8 4.8
66.66 1 4.8 4.8 9.5
71.79 2 9.5 9.5 19.0
74.35 4 19.0 19.0 38.1
76.92 3 14.3 14.3 52.4
Valid
79.48 2 9.5 9.5 61.9
82.05 3 14.3 14.3 76.2
87.17 4 19.0 19.0 95.2
92.30 1 4.8 4.8 100.0
Total 21 100.0 100.0
N_Gain
163

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
.42 1 4.8 4.8 4.8
.44 1 4.8 4.8 9.5
.44 1 4.8 4.8 14.3
.50 1 4.8 4.8 19.0
.57 1 4.8 4.8 23.8
.58 1 4.8 4.8 28.6
.59 1 4.8 4.8 33.3
.67 1 4.8 4.8 38.1
.67 1 4.8 4.8 42.9
V.68 1 4.8 4.8 47.6
a
.69 1 4.8 4.8 52.4
l
.69 1 4.8 4.8 57.1
i
d .70 1 4.8 4.8 61.9
.72 1 4.8 4.8 66.7
.73 1 4.8 4.8 71.4
.78 1 4.8 4.8 76.2
.79 1 4.8 4.8 81.0
.80 1 4.8 4.8 85.7
.81 1 4.8 4.8 90.5
.82 1 4.8 4.8 95.2
.83 1 4.8 4.8 100.0
Total 21 100.0 100.0
164

PENGKATEGORIAN DAN KETUNTASAN BELAJAR

Kategori Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Sangat Rendah 16 76.2 76.2 76.2
Rendah 2 9.5 9.5 85.7
Valid Sedang 2 9.5 9.5 95.2
Tinggi 1 4.8 4.8 100.0
Total 21 100.0 100.0

Ketuntasan Belajar Pretest


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Tuntas 20 95.2 95.2 95.2
Valid Tuntas 1 4.8 4.8 100.0
Total 21 100.0 100.0

Kategori Postest Kemampan Pemecahan Masalah


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Sedang 2 9.5 9.5 9.5
Tinggi 14 66.7 66.7 76.2
Valid
Sangat Tinggi 5 23.8 23.8 100.0
Total 21 100.0 100.0

Ketuntasan Belajar Postest


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Tuntas 2 9.5 9.5 9.5
Valid Tuntas 19 90.5 90.5 100.0
Total 21 100.0 100.0
165

Kategori Koefisien Gain Ternormalisasi


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
0,30 < Ng < 0,70 = Sedang 12 57.1 57.1 57.1
Valid Ng ≥ 0,70 = Tinggi 9 42.9 42.9 100.0
Total 21 100.0 100.0
166

HISTOGRAM DAN PLOT KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH


Histogram Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Pretest

Plot Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Pretest


167

Histogram Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Postest

Plot Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Postest


168

Histogram N_Gain Ternormalisasi

Plot N_Gain Ternormalisasi

B. ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL


1. Uji Normalitas

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest .154 21 .200 *
.956 21 .443
Posttest .123 21 .200 *
.968 21 .698
N_Gain .179 21 .078 .914 21 .065
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
169
170

2. Uji Hipotesis

One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2-tailed) Mean 95% Confidence Interval of
Difference the Difference
Lower Upper
N_Gain 23.189 20 .000 .66252 .6029 .7221
171

Lampiran F

Surat-surat Penelitian
F.1 Surat Permohonan Validasi
F.2 Surat Pernyataan Validasi
F.3 Surat Permohonan Izin
Penelitian
F.4 Surat Keterangan Izin
Penelitian
172
173
174
175
176
177
178
179
180

Lampiran G

Lembar Jawaban Peserta


Didik dan Dokumentasi
G.1 Lembar Jawaban
Pretest
G.2 Lembar Jawaban
Posttest
181

Dokumentasi
182
183
184

RIWAYAT HIDUP
Maizin. Lahir di Pinrang tanggal 18 April 1997. Anak bungsu

dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak (Mustarif) dengan

Ibu (Hariah). Penulis memulai pendidikan dasar di SD Negeri

169 Duampanua pada tahun 2003 sampai tahun 2009,

kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Duampanua pada tahun 2009

dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan

tingkat atas di SMA Negeri 8 Pinrang sampai pada tahun 2015. Pada tahun 2015

penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi pada salah satu

Universitas terkemuka yang ada di Sulawesi selatan yaitu Universitas

Muhammadiyah Parepare dan mengambil program studi Pendidikan Matematika

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada tahun 2019 penulis

menyelesaikan studi dengan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Means Ends Analysis terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 11 Parepare”. Selama menempuh

pendidikan di Universitas Muhammadiyah Parepare, penulis pernah aktif dalam

organisasi internal kampus yaitu PIKOM IMM DJAZMAN AL-KINDI FKIP.

Anda mungkin juga menyukai