Anda di halaman 1dari 191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH KEAKTIFAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR


TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP KANISIUS
KALASAN PADA TOPIK BAHASAN OPERASI ALJABAR
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW II TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh:
Chintya Kurniawati
NIM : 121414123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH KEAKTIFAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR


TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP KANISIUS
KALASAN PADA TOPIK BAHASAN OPERASI ALJABAR
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW II TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh:
Chintya Kurniawati
NIM : 121414123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh

kemurahan”

-Matius 5:7-

Dengan hati penuh syukur dan kemurahan hati, kupersembahkan Skripsi ini

untuk :

Tuhan Yesus Kristus,

Papa dan Mama tercinta,

Adik tersayang Rama Mizaell Dwi Nugraha,

Kakak tersayang Maria Anjelina Irawati Ule,

Mas Leonardo Chandra Pratama,

Seluruh keluarga besar dan teman-teman,

Terimakasih atas segala doa dan dukungan yang selalu dilimpahkan.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Chintya Kurniawati. 2017. Pengaruh Keaktifan Belajar dan Motivasi Belajar


Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada Topik
Bahasan Operasi Aljabar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw II Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keterlaksanaan proses model


pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, (2) pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil
belajar siswa (3) pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian ini mengunakan metode kuantitatif. subyek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan. Instrumen pada penelitian ini
meliputi lembar pengamatan keterlaksanaan RPP, lembar pengamatan keaktifan
siswa, kuesioner motivasi belajar serta tes hasil belajar. Validitas isi diperoleh dengan
melakukan uji pakar, yang dilakukan oleh dosen pembimbing dan guru mata
pelajaran. Validitas butir diperoleh dengan uji coba instrumen. Butir soal yang tidak
valid dikonsultasikan kepada pakar untuk revisi. Reliabilitas instrumen motivasi
diperoleh sebesar 𝑟 = 0,685, sedangkan reliabilitas instrumen hasil belajar sebesar
𝑟 = 0,614.
Berdasarkan analisis diperoleh bahwa (1) penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw II telah terlaksana dengan persentase terlaksana sebesar
88,89%, (2) ada pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar siswa dengan
koefisien korelasi sebesar 0,5267 serta kontribusi pengaruh keaktifan belajar terhadap
hasil belajar sebesar 27,74%, (3) ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar
siswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,5006 serta kontribusi pengaruh motivasi
belajar terhadap hasil belajar sebesar 25,06%.

Kata kunci: keaktifan, motivasi, hasil belajar, model pembelajaran, Jigsaw II

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Chintya Kurniawati, 2017. The Influence of Student’s Participation and


Student’s Learning Motivation Toward The Student’s Learning Achievement on
The Topic of Algebra Operations Using Cooperative Learning Type of Jigsaw II
For Grade VIII B of Kanisius Kalasan Junior High School 2016/2017. Thesis.
Mathematics Education Study Program, Faculty of Teachers Training and
Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

The research is aimed to find out (1) the implementation of mathematic learning
using cooperative learning type of Jigsaw II (2) the influence of student’s
participation towards student’s learning achievement (3) the influence of student’s
motivation toward the learning achievement.
The researcher used quantitative method. The participants of this research are
students in grade VIII B Kanisius Kalasan Junior High School 2016/2017. This
research used some instruments such as observation sheet of lesson plan (RPP),
observation sheet of student’s participation, motivation questionnaire sheet and
learning achievement test. The content of validity are obtained by doing an expert test
from a lecturer and a teacher of the subject. The questions of the validity are obtained
by testing the instrument. The invalid questions will be consultated by an expert to be
revised. The motivation of reliability instrument is 𝑟 = 0,685. In the other hand, the
learning result of reliability instrument is 𝑟 = 0,614.
Based on the analysis, it is found that (1) the implementation of the cooperative
learning type of Jigsaw II has been accomplished by the average of the percentage is
about 89,17%, (2) the researcher found that the influence of student’s learning
participation toward the learning achievement with the correlation coefficient is
0,5581 and the contribution of the influence toward the learning achievement is
31,14%, (3) the researcher found that the influence of student’s learning motivation
toward the learning achievement with the correlation coefficient is 0,5336 and the
contribution of the influence toward the learning achievement is 28,47%.

Keywords: participation, motivation, learning result, learning model, Jigsaw II

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas penyertaan-Nya

penyususnan skripsi yang berjudul “Pengaruh Keaktifan Belajar dan Motivasi

Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada

Topik Bahasan Operasi Aljabar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw II Tahun Ajaran 2016/2017” dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini dapat tersusun berkat dukungan, bantuan, dan bimbingan dari

berbagai pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan FKIP.

2. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika.

3. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada

penulis dengan sabar. Terima kasih atas saran, kritik, dan motivasi yang

diberikan selama penyusunan skripsi ini.

4. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam.

5. Bapak Yusup Hidrianto P, S.Pd. selaku kepala SMP Kanisius Kalasan yang

telah memberikan izin untuk penelitian.

6. Bapak Y. Daru Putranta, S.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika yang

telah membimbing dan mendampingi dalam pelaksanaan penelitian di sekolah.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Siswa-siswi SMP Pangudi Kanisius Kalasan kelas VIII B dan VIII C, atas

kerjasamanya dalam membantu pelaksanaan penelitian.

8. Orangtuaku, Agus Hariyanto dan Edita Erniwati yang selalu memberikan

dukungan dan doa serta semangat pantang menyerah selama proses belajar

dan penyusunan skripsi ini.

9. Adikku, Rama Mizael Dwi Nugraha, yang selalu menghibur penulis dikala

sedih dan selalu mendoakan penulis dengan tulus.

10. Keluarga besarku yang ada di Sekolaq Darat, Samarinda, Banyuwangi,

Malang yang selalu memberikan doa dan dorongan.

11. Kakak Maria Anjelina Irawati Ule, yang selalu memberikan dorongan dan

senantiasa membantu penulis jika menghadapi kesulitan dalam belajar.

Penyusunan skripsi ini juga tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuannya.

12. Leonardo Chandra Pratama, yang rela meluangkan waktunya untuk mengantar

penulis dari mencari sekolah sampai melakukan observasi. Penyusunan skripsi

ini juga tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuannya.

13. Sahabat-sahabatku Dian, Nia, Ocep, Dewi dan Vita yang selalu memberikan

dorongan dan semangat.

14. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi

ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak dan

digunakan sebagai acuan penelitian.

Penulis

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………….. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUB LIKASI…………... vi

ABSTRAK…………………………………………………………………. vii

ABSTRACT……………………………………………………………….. viii

KATA PENGANTAR……………………………………………………... ix

DAFTAR ISI………………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xvi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. xvii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xviii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah………………………………………………… 6

C. Pembatasan Masalah………………………………………………… 6

D. Rumusan Masalah…………………………………………………… 6

E. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 7

F. Batasan Istilah……………………………………………………….. 7

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Manfaat Hasil Penelitian……………………………………………. 9

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………….. 11

A. Belajar……………………………………………………………….. 11

1. Pengertian Belajar………………………………………………… 11

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar………………………. 13

B. Hasil Belajar………………………………………………………… 18

C. Motivasi Belajar……………………………………………………... 20

1. Pengertian Motivasi Belajar ..........………………………………. 20

2. Jenis Motivasi Belajar ......................…………………………….. 23

3. Fungsi Motivasi Belajar .................……………………….……... 24

4. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi Belajar ......…………….. 25

D. Keaktifan Belajar …………………………………………………… 25

1. Pengertian Keaktifan Belajar...…………………………………... 25

2. Kategori Keaktifan Belajar.……………………………………… 27

3. Jenis-Jenis Keaktifan Belajar …………..………………………… 29

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar …………... 30

E. Pembelajaran .....................................................……………………. 32

1. Pembelajaran Kooperatif ................................................................ 32

a. Metode Jigsaw ………………………………………………. 34

b. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Tipe Jigsaw II.. 35

F. Operasi Aljabar……………………………………………………… 38

1. Bentuk Aljabar dan Unsurnya……………………………………. 39

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Operasi Bentuk Aljabar…………………………………………... 41

G. Penelitian Terdahulu………………………………………………… 47

H. Kerangka Berpikir…………………………………………………… 48

I. Hipotesis…………………………………………………………….. 49

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………….. 50

A. Jenis Penelitian………………………………………………………. 50

B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………...... 50

C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 50

D. Obyek Penelitian…………………………………………………….. 51

E. Variabel Penelitian…………………………………………………... 52

F. Instrumen Penelitian………………………………………………… 53

1. Instrumen Pembelajaran …………………………………………. 53

2. Instrumen Motivasi Belajar ………………………………………. 53

3. Instrumen Keaktifan Belajar …………………………………….. 55

4. Instrumen Hasil Belajar ………………………………………….. 56

G. Validitas dan Reliabilitas……………………………………………. 56

1. Validitas…………………………………………………………... 57

2. Reliabilitas………………………………………………………... 58

H. Metode Analisis Data ………………………………………………. 60

1. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran ………………………….. 60

2. Analisis Korelasi …………………………………………………. 60

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………….. 65

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………… 65

1. Sebelum Penelitian ……………………………………………… 65

2. Selama Penelitian ……………………………………………….. 67

3. Sesudah Penelitian ………………………………………………. 79

B. Deskripsi Data……………………………………………………….. 79

1. Keterlaksanaan pembelajaran …………………………………... 79

2. Motivasi Belajar …………………………………………………. 80

3. Keaktifan Belajar..………………………………………………. 81

4. Hasil Belajar ……….…………………………………………….. 82

C. Inferensi……………………………………………………………… 83

1. Uji Normalitas…………………………………………………….. 83

2. Uji Korelasi……………………………………………………….. 87

D. Pembahasan………………………………………………………….. 92

E. Keterbatasan Penelitian……………………………………………… 93

BAB V PENUTUP……………………………………………………….. 95

A. Kesimpulan…………………………………………………………... 95

B. Saran…………………………………………………………………. 96

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 98

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 102

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
TABEL 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar …………………… 54
TABEL 3.2 Kriteria Penilaian Kuesioner Motivasi …………...……… 55
TABEL 3.3 Indikator Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa ... 55
TABEL 3.4 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar …….………………………... 56
TABEL 3.5 Intepretasi Tingkat Validitas …………………..…………. 58
TABEL 3.6 Intepretasi Tingkat Reliabilitas...…………..……….……... 59
TABEL 3.7 Kategori Keterlaksanaan RPP ............................................. 60
TABEL 4.1 Validitas Kuesioner Motivasi ……………………….……. 68
TABEL 4.2 Validitas Tes Hasil Belajar ………………………..……… 69
TABEL 4.3 Reliabilitas …………………………..…………………… 69
TABEL 4.4 Data Keterlaksanaan RPP ……………………..…………. 80
TABEL 4.5 Data Motivasi …………...………………………………... 80
TABEL 4.6 Data Keaktifan …….…………………………………….. 81
TABEL 4.7 Data Tes Hasil Belajar ……..……………………………. 82
TABEL 4.8 Uji Normalitas Motivasi ………………………………… 84
TABEL 4.9 Uji Normalitas Keaktifan ………………...………………. 85
TABEL 4.10 Uji Normalitas Hasil belajar …………………………. 86
TABEL 4.11 Korelasi antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar……… 88
TABEL 4.12 Korelasi antara Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar ….…. 90

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ..................................................... 48

Gambar 3.1 Diagram Terserak Korelasi Positif ………………………… 62

Gambar 3.2 Diagram Terserak KorelasiNegatif ..………………………. 62

Gambar 4.1 Diagram Terserak Motivasi Belajar dan Hasil Belajar ……. 89

Gambar 4.2 Diagram Terserak Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar .…... 92

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Halaman
1. RPP ……………………………………………………………. L.1
2. Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Jigsaw ………………... L.8
3. Uji Pakar Lembar Pengamatan Keaktifan …..………................ L.13
4 Uji Pakar Kuesioner Motivasi ..……………………….............. L.15
5 Uji Pakar Soal Tes Hasil Belajar………………......................... L.18
LAMPIRAN B
1. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi…… L.22
2. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas THB ………….……..... L.25
LAMPIRAN C
1. Perhitungan Uji Normalitas Data Tes Hasil Belajar..…………. L.27
2. Perhitungan Uji Normalitas Data Motivasi Belajar..………….. L.28
3. Perhitungan Uji Normalitas Data Keaktifan Belajar ...………... L.29
4. Perhitungan Uji Korelasi Motivasi dan Hasil Belajar…………. L.30
5. Perhitungan Uji Korelasi Keaktifan dan Hasil Belajar………… L.31
LAMPIRAN D
1. Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Jigsaw II ... L.32
2. Sampel Hasil Belajar Siswa…………………………………… L.42
3. Sampel Kuesioner Siswa………………………………………. L.53
4. Sampel Lembar Pengamatan Keaktifan Awal Siswa……….... L.59
5. Sampel Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa………………. L.61
LAMPIRAN E
1. Dokumentasi ………………………………..……………….… L.63
LAMPIRAN F
1. Skor Keaktifan Belajar………………………………………… L.65
2. Skor Motivasi Belajar…………………………………………. L.69
3. Skor Tes Hasil Belajar…………………………………………. L.70

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktivitas dunia pendidikan erat kaitannya dengan belajar dan mengajar.

Menurut W.S Winkel (2009:59) belajar adalah suatu aktivitas fisik, mental

atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,

keterampilan dan nilai sikap, sedangkan “mengajar adalah proses interaksi

antara guru dan siswa dimana guru mengharapkan siswanya dapat menguasai

pengetahuan, keterampilan dan sikap, yang benar-benar dipilih oleh guru”

(Herman Hudojo, 1980:18).

Seorang guru bertanggung jawab atas terselenggaranya proses

pembelajaran sesuai dengan target pencapaian belajar yang telah ditetapkan

oleh pemerintah yaitu berupa standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Standar pelaksanaan proses pembelajaran tersebut tertera dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007

tentang Standar Proses untuk satuan pedidikan dasar dan menengah. Menurut

peraturan tersebut, pelaksanaan pembelajaran harus dilaksanakan sebagai

berikut: “Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi”.

Berdasarkan pengalaman peneliti sewaktu menjalani Program Pengalaman

Lapangan (PPL) di salah satu SMP di Yogyakarta, proses pembelajaran

matematika tidak berlangsung seperti yang diharapkan dalam Permendiknas

tahun 2007 tersebut. Dalam pembelajaran, guru memposisikan diri sebagai

satu-satunya pusat informasi. Materi yang disampaikan saat itu adalah materi

aljabar. Guru menyampaikan pelajaran dengan membacakan materi yang

berasal dari buku paket. Tidak ada interaksi timbal-balik diantara guru dan

siswa. Guru tidak melibatkan siswa dalam mencari dan menghimpun

informasi, tidak membimbing siswa untuk mendalami atau menganalisis

informasi dan tidak mengecek kemampuan siswa di akhir pembelajaran.

Beberapa siswa mengeluh bosan dan beberapa lainnya mengatakan masih

bingung dengan materi yang disampaikan. Menurut peneliti, hal tersebut

merupakan akibat dari proses pembelajaran yang kurang menantang siswa dan

kurang memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang seperti itu bisa menghambat kreativitas dan kemandirian

siswa karena siswa hanya menerima informasi tanpa mencari tahu sendiri.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti dan dua rekan peneliti lakukan

sebanyak dua kali di kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan, menunjukkan

bahwa ada persamaan dalam proses pembelajaran antara salah satu SMP di

Yogyakarta dan SMP Kanisus Kalasan. Saat guru mengajar, sebagian siswa

kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan kurang serius dan terlihat bosan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat ketika guru menjelaskan, ada

siswa yang ngobrol dengan teman, menggambar di buku catatan, memainkan

pulpen dan terus melihat keluar kelas. Ketika diminta untuk mengerjakan soal

latihan, beberapa siswa malah tidak mengerjakannya, ada siswa yang bersikap

acuh tak acuh, ada siswa yang hanya diam saja dan ada pula yang berbincang

dengan teman sebangkunya. Namun, tidak semua siswa melakukan hal-hal itu.

beberapa siswa ada yang bertanya seputar materi, mencatat materi dari papan

tulis, dan ada pula yang menjelaskan materi kepada teman sebangkunya yang

tidak paham. Selama proses pembelajaran terkadang guru memberikan

pertanyaan untuk memancing siswa agar aktif dalam pembelajaran. Namun

tidak semua siswa aktif, hanya siswa tertentu yang aktif dalam pembelajaran

tersebut. Beberapa dari siswa yang aktif tersebut ternyata merupakan salah

satu siswa yang memiliki hasil belajar yang kurang baik. Hal ini peneliti

ketahui ketika peneliti melakukan wawancara.

Hasil wawancara peneliti kepada salah satu guru matematika di SMP

Kanisius Kalasan yang berlokasi di Jalan Tirto Martani, menurut guru

kemampuan matematika siswa masih kurang baik, terutama pada pokok

bahasan operasi hitung pada bentuk aljabar. Kesulitan siswa dalam

mempelajari aljabar terlihat dari hasil ulangan harian mereka saat di kelas VII

pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar. Kurang baiknya hasil

belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal

(Slameto, 2013;54). Jadi sangat banyak kemungkinan-kemungkinan yang

menyebabkan hasil belajar siswa kurang baik, bisa dari faktor eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

misalnya model pembelajaran yang diterapkan guru dan bisa dari faktor interal

misalnya motivasi dan keaktifan belajar siswa itu sendiri.

Aljabar sendiri merupakan cabang ilmu matematika yang mempelajari

konsep penyederhanaan serta pemecahan masalah yang menggunakan simbol

atau huruf tertentu (Pandoyo dan Joko Musono, 1993:4). Aljabar juga

merupakan materi dasar untuk mempelajari materi lain seperti lingkaran dan

fungsi sehingga kemungkinan siswa akan mengalami kesulitan saat

mempelajari materi lain yang menggunakan operasi hitung pada bentuk

aljabar jika mereka tidak menguasainya.

Dari latar belakang yang sudah dijabarkan baik dari pengalaman PPL,

hasil observasi, juga hasil wawancara dapat diketahui bahwa siswa di kelas

VIII B memiliki hasil belajar yang kurang baik tentang materi operasi aljabar

saat di kelas VII. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal

maupun faktor eksternal siswa. Seperti terlihat siswa kelas VIII B

menunjukkan keheterogenan. Mereka berbeda secara individu dalam hal

keaktifan, minat, motivasi, maupun hasil belajar. Beberapa permasalahan

menunjukkan bahwa sebagian siswa bosan dengan model pembelajaran yang

diterapkan oleh guru. Kemudian kebanyakan dari siswa pasif dalam mengikuti

proses pembelajaran, namun ada juga siswa yang aktif. Hal ini terjadi karena

dalam proses pembelajaran jarang sekali siswa melewati proses diskusi yang

mengharuskan mereka untuk menemukan dan menggali informasi itu sendiri,

sehingga sangat jarang interaksi yang terjalin antara guru dengan siswa,

maupun siswa dengan siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan masalah tersebut, peneliti memilih untuk menerapkan model

pembelajaran Jigsaw II di kelas VIII B karena menurut peneliti model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II mengharuskan setiap anggota

kelompok menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, pendapat,

kemampuan dan keterampilan yang dimiliki untuk bersama-sama

meningkatkan pemahaman setiap anggota kelompok. Dengan kata lain, model

pembelajaran Jigsaw II diharapkan bisa membuat semua siswa bisa turut serta

dan aktif dalam proses pembelajaran serta lebih memotivasi siswa karena

model pembelajaran ini mengharuskan siswa menggali informasi sendiri,

bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan pembelajaran teman

sekelompoknya. Kemudian melalui model pembelajaran Jigsaw II diharapkan

mereka bisa berkerjasama dan saling membantu satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang pengaruh keaktifan dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa

kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada topik bahasan operasi aljabar

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan, dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang guru terapkan kurang menarik minat siswa

untuk turut serta dalam pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Kurangnya kemauan siswa untuk aktif saat proses pembelajaran

berlangsung dan hanya mengandalkan informasi dari guru

3. Rendahnya nilai ulangan harian siswa mengenai materi operasi aljabar

saat di kelas VII

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi dan karena keterbatasan

waktu dan tenaga maka penelitian ini dibatasi pada masalah pengaruh

keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII B

SMP Kanisius Kalasan pada topik bahasan operasi aljabar menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II

dalam pembelajaran matematika pada topik bahasan aljabar di kelas VIII

B SMP Kanisius Kalasan?

2. Adakah pengaruh keaktifan belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius

Kalasan terhadap hasil belajarnya melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw II?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Adakah pengaruh motivasi belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius

Kalasan terhadap hasil belajarnya melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw II?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui keterlaksanaan pembelajaran matematika menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pokok bahasan aljabar

di kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan.

2. Mengetahui pengaruh keaktifan belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius

Kalasan terhadap hasil belajarnya melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw II.

3. Mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius

Kalasan terhadap hasil belajarnya melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw II.

F. Batasan Istilah

Pada penelitian ini, akan dijelaskan bebrapa istilah yang memiliki kaitan

dengan judul yang diambil agar tidak menimbulkan pemahaman yang bebeda-

beda. Adapun stilah yang akan dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Belajar

Belajar merupakan proses bagi sesorang untuk mendapatkan perubahan

tingkah laku pada ranah kognitif yang bersifat positif, kontinu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

permanen. Perubahan-perubahan tingkah laku ini diperoleh secara sadar

oleh seseorang yang belajar.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses

belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun

sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses

belajar siswa yang bersifat internal. Sehingga dapat disimpulkan

pembelajaran adalah suatu usaha atau cara yang dilakukan oleh seorang

guru agar terjadi suatu proses belajar terhadap siswa.

3. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran yang berfokus pada

penggunaan kelompok kecil siswa, jadi setiap kelompok dibagi secara

nonhomogen dan terdiri dari empat sampai enam siswa.

4. Jigsaw II

Jigsaw II adalah model pembelajaran yang mana siswa dikelompokkan

secara nonhomogen dan terdiri dari empat sampai enam siswa, kelompok

ini dinamakan kelompok asal (home team), kemudian masing-masing

anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari satu bagian dari

suatu bab kemudian mempelajarinya bersama dengan anggota kelompok

lain yang memiliki tanggung jawab untuk mempelajari satu bagian dari

suatu bab yang sama, kelompok ini dinamakan kelompok ahli (expert

team). Setelah semua kelompok ahli selesai mempelajari bagian dari bahan

akademik masing-masing, maka mereka kembali ke kelompok asal dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjelaskan satu bagian dari suatu bab yang mereka pelajari di kelompok

ahli.

5. Keaktifan Belajar

Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan fisik maupun mental yang

melibatkan intelektual-emosional siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.

6. Motivasi Belajar

Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dari siswa yang

menimbulkan semangat atau keinginan untuk gigih dalam mencapai

keberhasilan belajar.

7. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, pada

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik seseorang ke arah yang

lebih baik. Pada penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah

perubahan tingkah laku pada kemampuan kognitif siswa.

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk

mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan ke dunia

praktis. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan atau

dasar penelitian lanjutan mengenai pengaruh keaktifan dan motivasi

belajar terhadap hasil belajar matematika siswa, untuk kemudian dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

meningkatkan kompetensi dan kesiapan dalam pelaksanaan tugas sebagai

pengajar dan pendidik.

2. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam

merancang proses pembelajaran agar guru senantiasa selalu

memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

3. Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pembaca yang

akan melakukan penelitian serupa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar

1. Pengertian belajar

Slameto (2013:2) merumuskan belajar sebagai suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Lebih jauh Slameto merumuskan ciri-ciri tentang

perubahan tingkah laku yang terjadi dalam belajar sebagai berikut: a)Terjadi

secara sadar; b)Bersifat kontinu dan fungsional; c)Bersifat positif dan aktif;

d)Bukan bersifat sementara; e)Bertujuan dan terarah; dan f)Mencakup seluruh

aspek tingkah laku.

Menurut Herman Hudojo (1988:1) belajar merupakan kegiatan bagi setiap

orang. Pengetahuan keterampilan, kegemaran dan sikap seseorang terbentuk,

dimodifikasi dan berkembang disebabkan oleh belajar. Karena itu seseorang

dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu

proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.

Muhibbin Syah (2009:68) mendefinisikan belajar sebagai tahapan

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

kognitif. Sedangkan Hilgard dan Marquis (dalam Syaiful Sagala,

2014:13) berpendapat bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang

terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran, dan sebagainya

sehingga terjadi perubahan dalam diri. Belajar juga dikatakan sebagai

rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan

pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan

karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sardiman, 2014:21).

Biggs (dalam Muhibbin Syah,2003:67) mendefenisikan belajar dalam tiga

rumusan, yaitu (a)Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar

berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan

fakta sebanyak-banyaknya. Jadi belajar dalam hal ini dipandang dari sudut

berapa banyak materi yang dikuasai siswa; (b)Secara institusional (ditinjau

dari kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses validasi terhadap

penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti intitusional

yang menunjukan siswa telah belajar dapat diketahui dalam hubungannya

dengan proses mengajar. Ukurannya adalah, semakin baik mutu mengajar

yang dilakukan guru, akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang

dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai; (c)Secara kualitatif (ditinjau dari

mutu), belajar adalah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-

pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar

dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi

siswa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar terjadi karena adanya

interaksi seseorang dengan lingkungannya. Interaksi seseorang dengan

lingkungannya menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik. Tidak semua perubahan tingkah laku

adalah hasil dari belajar, karena perubahan tingkah laku dalam belajar

haruslah disadari oleh seseorang yang belajar, berkesinambungan dan

berdampak pada fungsi kehidupan lainnya. Selain itu, perubahan tingkah laku

tersebut juga bersifat positif, terjadi karena peran aktif dari individu yang

belajar, dan bersifat permanen, terarah, dan perubahan yang terjadi meliputi

keseluruhan tingkah laku pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

2. Faktor-faktor yang memengaruhi belajar

Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai

faktor yang memengaruhinya. Muhibbin Syah (2012:156) merumuskan

faktor-faktor tersebut, sebagai berikut:

a. Faktor Internal Siswa

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor

internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

1) Fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan

kondisi fisik individu. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi

fisiologis pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar,

terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik akan

mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Proses belajar,

merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan

ditangkap oleh manusia, sehingga manusia dapat menangkap dunia

luar. Panca indra yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar

adalah mata dan telinga. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa

perlu menjaga panca indra dengan baik, baik secara preventif maupun

secara yang bersifat kuratif. Dengan menyediakan sarana belajar yang

memenuhi persyaratan, memeriksakan kesehatan fungsi mata dan

telinga secara periodik, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan lain

sebagainya.

2) Psikologis

Faktor–faktor psikologis adalah kedaan psikologis seseorang yang

dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang

utama memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan/intelegensi,

sikap, bakat minat dan motivasi siswa. Terutama dalam penelitian ini,

peneliti akan menelaah lebih jauh mengenai motivasi dan keaktifan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

siswa. Slameto (2013:56-59) menambahkan faktor-faktor psikologis

lain yang memengaruhi belajar diantaranya perhatian, kematangan dan

kesiapan

b. Faktor Eksternal Siswa

Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor

eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Muhibbin Syah

(2003:102) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang memengaruhi

belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan

sosial dan faktor lingkungan non-sosial

1) Lingkungan sosial

a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-

teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa.

Hubungan harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi

siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik

dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat

menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.

b) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat

tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan

siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga

dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam

alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.

c) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi

kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua,

demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga,

semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa.

Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau

adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas

belajar dengan baik.

2) Lingkungan Non-Sosial

a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas

dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak

terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan

alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi

aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam

tidak mendukung, proses belajar siswa akan terlambat.

b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat

digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung

sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olah raga dan

lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi dan lain

sebagainya.

c) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini

hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa begitu

juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi

perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan

kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru

harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar

yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.

d) Faktor pendekatan belajar. Pendekatan belajar adalah segala cara

atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan

dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada sangat banyak faktor-

faktor yang memengaruhi belajar. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri, faktor yang berasal

dari luar diri, dan faktor pendekatan belajar. Semua faktor-faktor ini berkaitan

satu dengan yang lainnya. Faktor internal meliputi faktor psikologi dan faktor

fisiologi siswa, faktor eksternal meliputi faktor lingkungan sosial dan

lingkungan non sosial siswa, dan faktor pendekatan belajar berkaitan dengan

jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

B. Hasil Belajar

Abdurarahman dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2012:14) meyatakan hasil

belajar sebagai kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Agus Suprijono (2009:5) menyatakan hasil belajar sebagai pola-pola perbuatan,

nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

Sedangkan Dimyati dan Mudjiono (2009:37) menyatakan hasil belajar sebagai

kemampuan yang diperoleh individu setelah melalui kegiata belajar. Meskipun

secara teoritis belajar menghasilkan perubahan tingkah laku, namun tidak semua

perubahan tingkah laku individu dianggap hasil belajar.

Menurut Muhabbin Syah (2003:118), karakteristik hasil belajar yang

diharapkan adalah: (a)Perubahan itu intensional; dilakukan dengan sengaja dan

disadari, bukan sebuah kebetulan; (b)Perubahan itu positif-aktif; positif artinya

baik, bermanfaat dan sesuai dengan harapan dan aktif artinya tidak terjadi dengan

sendirinya, tetapi dengan usaha; (c)Perubahan itu efektif-fungsional; membawa

pengaruh, makna dan manfaat tertentu bagi siswa.

Menurut Gagne (dalam Winkle, 1989:72) hasil belajar merupakan suatu

kemampuan internal (capability) yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan

memungkinkan orang itu melakukan sesuatu atau memberikan prestasi tertentu

(performance). Gagne merumuskan lima kategori besar dari kemampuan manusia

berkenaan dengan hasil belajar yaitu: (1) informasi verbal yaitu pengetahuan yang

dimiliki seseorang dapat diungkapkan dalam bentuk bahasa, lisan, dan tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Pengetahuan ini diperoleh dari sumber yang menggunakan bahasa lisan dan

tertulis; (2) keterampilan intelektual, yaitu kemapuan untuk berhubungan dengan

lingkungan hidup dan dirinya sendiri menggunakan simbol-simbol (huruf, angka,

kata, gambar) dan gagasan-gagasan; (3) Strategi kognitif, yaitu suatu macam

keterampilan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan tertentu bagi

belajar dan berpikir. Dalam teori belajar modern, strategi kognitif merupakan

suatu proses kontrol, yaitu suatu proses internal yang digunakan siswa untuk

memilih dan mengubah cara-cara memberi perhatian, belajar, mengingat,

berpikir; (4) keterampilan motorik, yaitu cirri khas dari keterampilan motorik

ialah otomatisme, yaitu rangkaian gerak-gerik berlangsung secara teratur dan

berjalan dengan lancar dan supel; (5) sikap, merupakan pembawaan yang dapat

dipelajari dan dapat memengaruhi perilaku seseorang terhadap benda, kejadian

atau makhluk hidup lainnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan

perilaku yang diperoleh secara sadar, bersifat positif-aktif, membawa pengaruh

dan manfaat bagi pebelajar. Perubahan perilaku tersebut mencakup aspek kognitif

(pengetahuan), afektif (perilaku) dan psikomotik (keterampilan).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Motivasi berawal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya

penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat

tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakan/mendesak (Sardiman, 2014:73). Menurut Mc. Donald dalam

Sardiman (2014:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang

yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan.

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan seseorang yang dapat

menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan

suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam individu itu sendiri (motivasi

intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik) (Kompri,2015:3).

Menurut Abin Syamsudin (2004:37), motivasi merupakan suatu kekuatan atau

suatu kedaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk

bergerak ke arah tujuan tertentu baik disadari maupun tidak disadari.

Menurut Muhibbin Syah (2003:151) pengertian dasar motivasi adalah

kedaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

Sedangkan menurut Hamzah B.Uno (2008:3) istilah motivasi berasal dari kata

motif yang artinya kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang

menyebabkan individu bertindak atau berbuat. Motif ini tidak dapat diamati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa

ransangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku

tertentu. Dikatakan juga bahwa motif adalah daya penggerak dalam diri

seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu.

Maslow dalam Robert E. Slavin (2011:102-103) mengajukan teori tentang

motivasi manusia berdasarkan dari hirarki kebutuhan. Kebutuhan terendah

yang ada dalam hirarki merupakan kebutuhan yang paling dominan. Dengan

kata lain, ketika seseorang memiliki beberapa kebutuhan, prioritas kebutuhan

ada pada kebutuhan yang terendah. Ketika kebutuhan terendah itu terpenuhi,

maka kebutuhan baru pun muncul. Begitu seterusnya dengan urutan sebagai

berikut: (1)Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan

paling mendasar dari manusia yang antara lain meliputi kebutuhan untuk

bernafas, makan, minum, seks, tidur, eksresi, keseimbangan hormonal, dsb.

Contohnya, sulit bagi kita untuk duduk dan belajar apabila rasa lapar, lelah

dan kantuk berlebihan menyerang; (2)Kebutuhan akan kemanan. Kebutuhan

akan rasa aman meliputi pengertian bebas dari rasa takut, seperti misalnya

takut akan lingkungan yang tidak aman, terancam secara sosial, takut

kehilangan sesuatu, dsb. Kebutuhan ini biasanya terlihat jelas pada anak-anak,

seperti misalnya rasa takut akan orang asing. Kebutuhan akan rasa aman ini

biasanya terpenuhi pada kebanyakan orang dewasa yang tinggal di lingkungan

yang ramah dan hangat; (3)Kebutuhan akan cinta dan kasih. Fokus pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

kebutuhan ini adalah aspek afeksi dari manusia. Setelah kebutuhan fisiologis

dan rasa aman terpenuhi, manusia sebagai makhluk sosial akan merasa perlu

memenuhi kebutuhannya akan kedekatan dengan orang lain, seperti rasa

pertemanan, kekeluargaan, dan kedekatan seksual; (4)Kebutuhan akan diakui

dan aktualisasi diri. Kebutuhan untuk diakui adalah kebutuhan untuk

diakuinya kemampuan diri dalam hubungan dengan orang lain, sedangkan

aktualisasi diri diartikan sebagai keinginan untuk menjadi lebih dan lebih

sesuai jati diri kita, untuk menjadi apapun yang mampu kita capai;

(5)Kebutuhan keimanan yaitu kebutuhan yang kaitannya dengan Tuhan.

Menurut Agus Suprijono (2009:163) motivasi belajar adalah proses yang

memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Perilaku yang

dimaksud adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dipandang sebagai keseluruhan daya

penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arahan pada

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dapat tercapai.

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.

Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gaiarah, merasa senang

dan semangat untuk belajar. Siswa yang mempunyai motivasi kuat akan

mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar (Sardiman A.M,

2005:73).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan

perubahan energi yang berasal dari dalam diri individu atau dorongan yang

mendasari seorang individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu yang

menimbulkan semangat belajar, terarah dan kegigihan untuk belajar.

2. Jenis Motivasi

Sumadi Suryabrata (2014:72-73) membedakan motivasi menjadi dua

jenis, yaitu motivasi-motivasi intrinsik dan motivasi-motivasi ekstrinsik:

a. Motivasi intrinsik

Motivasi instrinsik adalah atau keadaan yang berasal dari dalam diri

siswa sendiri, yang mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk

didalamnya perasaan siswa menyenangi materi dan kebutuhannya

terhadap materi tersebut. Motivasi ini memberi pengaruh yang relatif lebih

kuat dan bertahan lama.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena

adanya rangsangan dari luar. Pujian dan hadiah, peraturan, teladan

merupakan contoh motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa belajar

(Sardiman A.M,2005:90).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik adalah

motivasi yang berasal dari dalam diri individu dan memiliki peran yang

signifikan dalam memengaruhi hasil belajar. Motivasi ini memberi pengaruh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

kuat dan bertahan lama. Namun bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak

penting. Motivasi yang berasal dari luar individu ini juga diperlukan ketika

keadaan siswa dinamis, berubah-ubah, dan mungkin proses belajar-mengajar

kurang menarik.

3. Fungsi motivasi

Motivasi mendorong timbulnya kelakukan dan memengaruhinya serta

mengubah kelakuan. Menurut Agus Suprijono (2009:163) motivasi bertalian

erat dengan tujuan belajar. Terkait dengan hal tersebut motivasi mempunyai

fungsi a) mendorong peserta didik untuk berbuat; b) menentukan arah

kegiatan pembelajaran yakni ke arah tujuan belajar yang hendak dicapai; dan

c) menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatan-kegiatan

apa yang harus dicapai tujuan pembelajaran dengan menyeleksi kegiatan-

kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut.

Oemar Hamalik (2015:161) menambahkan fungsi penggerak, yaitu

motivasi berfungsi sebagai mesin, dalam artian besar kecilnya motivasi akan

menentukan capat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Sehingga dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi

sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Dengan kata lain,

dengan adanya usaha yang tekun, terutama didasari adanya motivasi, maka

seseorang yang belajar akan dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

4. Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi

Menurut A. M Sardiman (2005:83) motivasi yang ada pada diri setiap

orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang

lama, tidak akan berhenti sebelum selesai)

b. Ulet menghadapi kesulitan

c. Menunjukan minat terhadap berbagai persoalan

d. Lebih senang bekerja mandiri

e. Cepat bosan pada hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu

saja sehingga kurang kreatif

f. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini

g. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

Dapat disimpulkan bahwa orang yang termotivasi akan menjadi sangat

bersemangat dalam melakukan suatu hal tanpa paksaan. Pada siswa akan

ditunjukkan dengan hasil belajar yang optimal.

D. Keaktifan Belajar

1. Pengertian keaktifan belajar

Keaktifan anak dalam belajar merupakan persoalan penting dan mendasar

yang harus dipahami, disadari dan dikembangkan oleh setiap guru di dalam

setiap proses pembelajaran, dan juga berarti harus diterapkan oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

dalam setiap bentuk kegiatan belajar. Keaktifan belajar ditandai oleh adanya

keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional dan fisik jika

dibutuhkan. Daya keaktifan yang dimiliki anak secara kodrati itu akan dapat

berkembang ke arah yang positif bilamana lingkungannya memberikan ruang

yang baik untuk tumbuh suburnya keaktifan itu (dalam Aunurarahman,

2012:119).

Keterlibatan langsung siswa di dalam proses pembelajaran memiliki

intensitas keaktifan yang lebih tinggi. Dalam keadaan ini siswa tidak hanya

sekedar aktif mendengar, mengamati dan mengikuti, akan tetapi terlibat

langsung saat melaksanakan suatu percobaan, peragaan atau

mendemonstrasikan sesuatu. Dengan keterlibatan langsung ini berarti siswa

aktif mengalami dan melakukan proses belajar sendiri. Suatu tindakan tertentu

dapat tumbuh subur menjadi kebisaaan bilamana didukung dengan motivasi

atau keiinginan yang kuat untuk melakukan secara terus-menerus (dalam

Aunurarahman, 2012:121-122).

Secara harafiah keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti sibuk, giat

(Kamus Besar Bahasa Indonesia: 17). Jadi, keaktifan belajar adalah kegiatan

atau kesibukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di

luar sekolah yang menunjag keberhasilan belajar siswa. Menurut Dimyati dan

Mudjiono (2006) (dalam skripsi Ana Karisma, 2015:36) keaktifan adalah

keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam kegiatan pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Sedangkan menurut Sardiman (2001:98) keaktifan adalah kegiatan yang

bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu

rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan adalah suatu

kegiatan fisik maupun mental yang melibatkan intelektual-emosional siswa

dalam kegiatan pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa keaktifan belajar

ditandai dengan adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual,

emosional dan fisik jika dibutuhkan.

2. Katagori keaktifan

Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah.

Aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim di

sekolah-sekolah tradisional. Jenis-jenis aktivitas siswa dalam belajar

(Sardiman, 2014:101) adalah sebagai berikut 1) visual activities, yang

termasuk di dalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar

demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain; 2) oral activities, seperti

menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat,

mengadakan wawancara, diskusi; 3) listenting activities, sebagai contoh

mendengarkan percakapan, diskusi, musik, pidato; 4) writing activities,

seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin; 5) drawing

activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram; 6) motor

activities, yang termasuk didalamnya antara lain melakukan percobaan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

membuat konstruksi, bermain; 7) mental activities, sebagai contoh misalnya:

menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, mengambil

keputusam; 8) emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan,

gembira, bersemangat, bergaiarah, tenang.

Nana sudjana (2016:61) menyatakan salah satu penilaian proses belajar-

mengajar adalah dengan melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam

mengikuti proses belajar-mengajar keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal (1)

turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; (2) terlibat dalam

pemecahan masalah; (3) bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak

memahami persoalan yang diihadapinya; (4) berusaha mencari berbagai

informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; (5) melaksanakan

diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru; (6) menilai kemampuan

dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya; (7) melatih diri dalam memecahkan

soal atau masalah yang sejenis; dan (8) kesempatan menggunakan atau

menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam kegiatan menyelesaikan tugas

atau persoalan yang dihadapinya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dapat dilihat

dari berbagai hal seperti saat siswa memperhatikan, mendengarkan,

berdiskusi, kesiapan siswa, bertanya, keberanian siswa, dan memecahkan

soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

3. Jenis-jenis keaktifan belajar

Jenis-jenis keaktifan belajar siswa dalam proses belajar sangat banyak.

Mohammad Ali membagi jenis-jenis keaktifan siswa dalam proses belajar

tersebut menjadi delapan aktivitas, yaitu:

a. Mendengar, dalam proses belajar yang sngat menonjol mendengar dan

melihat. Apa yang kita dengar dapat menimbulkan tanggapan dalam

ingatan-ingatan, yang turut dalam membentuk jiwa seseorang.

b. Melihat, siswa dapat menyerap dan belajar 8% dari pengelihatannya.

Melihat berhubungan dengan penginderaan terhadap objek nyata, seperti

peraga atau demonstrasi. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam

belajar melalui proses mendengar dan melihat, sering digunakan alat bantu

dengar dan pandang atau yang sering dikenal dengan istilah alat peraga.

c. Mencium, seseorang dapat memahami perbedaan objek melalui bau yang

dapat dicium.

d. Merasa, yang dapat memberi kesan sebagai dasar terjadinya berbagai

bentuk perubahan bentuk tingkah laku bisa juga dirasakan dari benda yang

dikecap.

e. Meraba, dapat dilakukan untuk membedakan suatu benda dengan yang

lainnya.

f. Mengolah ide, dalam mengelolah ide siswa melakukan proses berpikir

atau proses kognisi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

g. Menyatakan ide, tercapainya kemampuan melakukan proses berpikir yang

kompleks ditunjang dengan kegiatan belajar melalui pernyataan atau

mengekspresikan ide.

h. Melakukan latihan, kegiatan proses belajar yang tujuannya untuk

membentuk tingkah laku psikomotorik dapat dicapai dengan melalui

latihan-latihan.

4. Faktor-faktor yang memengaruhi keaktifan

Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan

mengembanggkan bakat yang dimilikinya. Peserta didik juga dapat berlatih

untuk berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan

dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, guru juga dapat merekayasa

sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan peserta

didik dalam proses pembelajaran.

Keaktifan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Gagne dan Briggs dalam

Martinis (2007:84) menyebutkan faktor-faktor yang dapat menuimbuhkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu 1) memberikan motivasi

atau menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka berperan aktif dalam

kegiatan pembelajaran; 2) menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan

dasar kepada peserta didik); 3) mengingatkan kompetensi belajar kepada

peserta didik; 4) memberikan stimulasi (masalah, topik dan konsep yang akan

dipelajari); 5) memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajari;


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

6) memunculkan aktivitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran; 7) memberikan umpan balik (feedback); 8) melakukan tagihan-

tagihan kepada peserta didik berupa tes sehingga kemampuan peserta didik

selalu terpantau dan terukur; 9) menyimpulkan setiap materi yang

disampaikan diakhir pembelajaran.

Keaktifan dapat ditingkatkan dan diperbaiki dalam keterlibatan siswa pada

saat belajar. Hal tersebut seperti dijelaskan oleh Moh. Uzer Usman (2009:26-

27) cara untuk memperbaiki keterlibatan siswa diantaranya yaitu abadikan

waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar mengajar, tingkatkan

partisipasi siswa secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar, serta

berikanlah pengajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan mengajar

yang akan dicapai. Selain memperbaiki keterlibtan siswa atau keaktifan siswa

dalam belajar. Cara meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam

belajar adalah mengenali dan membantu anak-anak yang kurang terlibat dan

menyelidiki penyebab dan usaha apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan

keaktifan siswa, sesuaikan pengajaran dengan meningkatkan usaha dan

keinginan siswa untuk berpikir secara altif dalam kegiatan belajar.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan

dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah pemberian motivasi atau

menarik perhatian siswa, memberikan feedback, memberikan stimulus dan

lain-lain. Kemudian keaktifan siswa yang rendah juga bisa ditingkatan, salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

satu caranya dengan abadikan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar

mengajar, pengajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan mengajar

yang akan dicapai.

E. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta

didik. Diantara keduanya terjadi komunikasi yang intens dan terarah menuju

target yang diharapkan (Trianto, 2009:17). Slavin menyatakan bahwa dalam

proses pembelajaran siswa harus terlibat aktif dan menjadi pusat kegiatan

pembelajaran di kelas (dalam Muhammad Faturrohman, 2015:44). Dalam proses

pembelajaran, baik guru maupun siswa bersama-sama menjadi pelaku

terlaksananya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini akan mencapai hasil

yang maksimal apabila pembelajaran berjalan secara efektif. Menurut Wragg

pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memudahkan siswa untuk

mempelajari sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, konsep, nilai

dan bagaimana hidup serasi dengan sesama, atau sesuatu hasil belajar yang

diinginkan (dalam Asep Jihad, 2013:12).

1. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

berlandaskan paham konstruktivisme. Menurut Slavin (dalam Trianto,

2010:74) teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

kognitif yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan

mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan

aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.

Kemudian Slavin juga mengatakan bahwa pendekatan konstruktivis dalam

pengajaran menerapkan pembelajaran kooperatif secara intensif, atas dasar

teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-

konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-

masalah itu dengan temannya (dalam Trianto, 2010: 74). Model pembelajaran

kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama

antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan guru berperan

sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah

pemahaman yang lebih tinggi. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu

model pembelajaran yang mengupayakan tiap individu menyimpang

pencapaian tujuan individu lain guna mencapai tujuan bersama. Dengan kata

lain, pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran yang menggunakan

pendekatan melalui kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dan

memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.

Model pembelajaran kooperatif mempunyai cukup banyak tipe model

pembelajaran, diantaranya ada STAD (Student Teams Achievement

Devisions), TGT (Teams Games Tournaments), Snowball Throwing, Jigsaw,

Learning Together, CLS (Cooperative Learning Structures), GI (Group


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Investigation), CI (Complex Instruction) dan masih banyak lagi. Lebih jauh

dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai pembelajaran tipe Jigsaw II.

a. Metode Jigsaw II

Jigsaw adalah model pembelelajaran kooperatif yang didesain untuk

meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya

sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari

materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan

mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya. Jigsaw pertama kali

dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-

temannya di Universitas Texas. Metode ini dikenal dengan Jigsaw

orisinil. Menurut Slavin (2016:245), dalam Jigsaw orisinil, para siswa

membaca bagian-bagian yang berbeda dengan yang dibaca oleh teman

satu timnya. Ini bermanfaat untuk membantu para ahli menguasai

informasi sehingga membuat tim sangat menghargai kontribusi tiap

anggotanya. Jigsaw orisinil membutuhkan waktu yang lebih sedikit,

bacaannya singkat, hanya satu bagian dari seluruh unit yang harus

dipelajari. Bentuk adaptasi Jigsaw yang lebih praktis dan mudah yaitu

Jigsaw II (Slavin, 2016:237). Kelebihan dari Jigsaw II adalah bahwa

semua siswa membaca semua materi terlebih dahulu.

Jigsaw tipe II dikembangkan oleh Slavin (dalam Trianto,2009:74-75)

dengan sedikit perbedaan. Dalam Jigsaw II, siswa bekerja dalam tim yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

heterogen. Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang memwakili

seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras

dan etnis. Siswa diberikan tugas untuk membaca beberapa bab atau unit,

dan diberikan lembar ahli yang terdiri dari topik-topik yang berbeda yang

harus menjadi fokus perhatian masing-masing anggota tim saat mereka

membaca. Setelah semua selesai membaca, siswa-siswa dari tim yang

berbeda yang mempunyai fokus topik yang sama bertemu dalam

kelompok ahli untuk mendiskusikan topik mereka sekitar tiga puluh

menit. Para ahli tersebut kemudian kembali kepada tim mereka dan secara

bergantian mengajari teman satu timnya mengenai topik mereka. Yang

terakhir adalah para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh

topik dan skor kuis akan menjadi skor tim (Slavin, 2016:237).

b. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tipe JigsawII

Metode mengajar tipe Jigsaw ini mengharuskan siswa untuk aktif

karena keaktifan siswa sangat dibutuhkan (Imas Kurniasih dan Berlin

Sani, 2016:24).

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan metode pembelajaran

tipe Jigsaw II menurut Slavin (2016:66-67) adalah sebagai berikut:

1) Orientasi

Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan.

Memberikan penekanan tentang manfaat penggunaan metode Jigsaw II


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

dalam proses belajar mengajar. Mengingatkan senantiasa percaya diri,

kritis, kooperatif dalam model pembelajaran ini. Peserta didik diminta

belajar konsep secara keseluruhan untuk memperoleh gambaran

keseluruhan dari konsep.

2) Pengelompokan

Misalkan dalam kelas ada 30 orang siswa, yang kita tahu

kemampuan matematikanya dan sudah di-ranking. Selanjutnya kita

membagi menjadi 5 grup (A-E) dengan isi tiap-tiap grupnya heterogen

dalam kemampuan matematikanya.

Tiap grup akan berisi : Grup A (A1 ,A2 ,A3 ,A4 ,A5 ,A6); Grup B

(B1, B2, B3, B4, B5, B6); Grup C (C1, C2, C3, C4, C5, C6); Grup D

(D1, D2, D3, D4, D5, D6); dan Grup E (E1, E2, E3, E4, E5, E6)

3) Pembentukan dan pembinaan kelompok expert

Selanjutnya grup itu dipecah menjadi kelompok yang akan

mempelajari materi yang kita berikan dan dibina supaya jadi expert,

berdasarkan indeksnya.

Kelompok 1 (A1, B1, C1, D1, E1)

Kelompok 2 (A2, B2, C2, D2, E2)

Kelompok 3 (A3, B3, C3, D3, E3)

Kelompok 4 (A4, B4, C4, D4, E4)

Kelompok 5 (A5, B5, C5, D5, E5)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Kelompok 6 (A6, B6, C6, D6, E6)

Tiap kelompok ini diberi konsep matematika sesuai dengan

kemampuannya. Setiap kelompok diharapkan bisa belajar topik yang

diberikan dengan sebaik-baiknya sebelum ia kembali ke dalam grup

sebagai tim ahli. Tentunya peran pendidik cukup penting dalam fase

ini.

4) Diskusi kelompok ahli dalam grup

Expertist (pesera didik ahli) dalam konsep tertentu ini, masing-

masing kembali dalam grup semula. Pada fase ini kelima grup (1-5)

memiliki ahli dalam konsep-konsep tertentu. Selanjutnya

mempersilahkan anggota grup untuk mempresentasikan kehliannya

kepada grupnya masing-masing, satu persatu dalam proses ini

diharapkan akan terjadi sharing pengetahuan antara mereka.

Aturan dalam fase ini adalah:

1) Siswa memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap

anggota tim mempelajari materi yang diberikan.

2) Memperoleh pengetahuan baru merupakan tanggung jawab

bersama, jadi tidak ada yang selesai belajar sampai setiap anggota

menguasai konsep.

3) Tanyakan pada anggota grup sebelum bertanya kepada pendidik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

4) Pembicaraan dilakukan secara pelan agar tidak mengganggu grup

lain.

5) Akhiri diskusi dengan merayakannya agar memperoleh kepuasan.

5) Tes (penilaian)

Pada fase ini guru memberikan tes tertulis untuk dikerjakan oleh

siswa yang memuat seluruh konsep yang didiskusikan. Pada tes ini

siswa tidak diperkenankan untuk bekerja sama. Jika mungkin tempat

duduknya agak dijauhkan.

6) Penghargaan kelompok

Penilaian pada pembelajaran kooperatif berdasarkan skor

peningkatan individu, tidak didasarkan pada skor akhir yang diperoleh

siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-

rata skor sebelumnya. Setiap siswa dapat memberikan kontribusi poin

maksimum pada kelompoknya dalam sistem skor kelompok. Siswa

memperoleh skor untuk kelompoknya didasarkan pada skor kuis

mereka melampaui skor dasar mereka.

F. Operasi Aljabar

Aljabar adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari konsep

penyederhanaan serta pemecahan masalah yang menggunakan simbol atau huruf

tertentu (Pandoyo dan Joko Musono, 1993:4)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

1. Bentuk aljabar dan unsur-unsurnya

Menurut Dewi Huharini dan Marsigit (2009:2) bentuk aljabar adalah suatu

bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk

mewakili bilangan yang belum diketahui. Bentuk seperti (𝑥 + 5) disebut

bentuk aljabar.

Contoh bentuk aljabar yang lain adalah 2𝑥, – 3𝑝, 4𝑦 + 5, – 3𝑥 + 7, (𝑥 +

1)(𝑥– 5), dan – 5𝑝(𝑥– 1)(2𝑥 + 3). Huruf-huruf 𝑥, 𝑝, dan 𝑦 pada bentuk

aljabar tersebut disebut variabel.

Selanjutnya, pada suatu bentuk aljabar terdapat unsur-unsur aljabar, meliputi

variabel, konstanta, faktor, suku sejenis, dan suku tak sejenis (Endah Budi

Rahayu, 2008:2).

a. Variabel, konstanta dan faktor

Pada bentuk aljabar 5𝑥 + 3𝑦 + 8𝑥– 6𝑦 + 9, huruf 𝑥 dan 𝑦 disebut

variabel. Menurut Dewi Nuharini (2008:5) variabel adalah lambang

pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas.

Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan

huruf kecil a, b, c, ..., z.

Adapun bilangan 9 pada bentuk aljabar di atas disebut konstanta.

Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan

tidak memuat variabel.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Jika suatu bilangan 𝑎 dapat diubah menjadi 𝑎 = 𝑝 × 𝑞 dengan 𝑎, 𝑝, 𝑞

bilangan bulat, maka 𝑝 dan 𝑞 disebut faktor-faktor dari 𝑎. Pada bentuk

aljabar di atas, 5𝑥 dapat diuraikan sebagai 5𝑥 = 5 × 𝑥 atau 5𝑥 = 1 × 5𝑥.

Jadi, faktor-faktor dari 5𝑥 adalah 1, 5, 𝑥, dan 5𝑥.

Adapun yang dimaksud koefisien adalah faktor konstanta dari suatu

suku pada bentuk aljabar. Perhatikan koefisien masing-masing suku pada

bentuk aljabar 5𝑥 + 3𝑦 + 8𝑥 – 6𝑦 + 9. Koefisien pada suku 5𝑥 adalah

5, pada suku 3𝑦 adalah 3, pada suku 8𝑥 adalah 8, dan pada suku – 6𝑦

adalah –6

b. Suku sejenis dan suku tak sejenis

1) Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk

aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih. Suku sejenis

adalah adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-

masing variabel yang sama. Contoh: 5𝑥 dan −3𝑥, 2𝑥 2 dan −8𝑥 2 , 𝑦

dan 4𝑦.

Suku tak sejenis adalah adalah suku yang memiliki variabel dan

pangkat dari masing-masing variabel yang tidak sama. Contoh: 5𝑥 dan

−3𝑥 2 , −𝑦 dan −8𝑥 2 , 𝑥 dan 4𝑦.

2) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi

jumlah atau selisih. Contoh: 3𝑥 dan 4𝑎2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

3) Suku banyak adalah jumlah atau selisih dari beberapa suku satu.

Setiap suku satu disebut suku dan suku yang tidak memuat variabel

disebut suku konstan dari suku banyak. Pangkat tertinggi pada suatu

suku banyak menunjukkan orde atau derajat dari suku banyak tersebut

(Xu Jiagu, 2010:7). Contoh: 2𝑥2 𝑦3 + 2𝑦 dan 3𝑥2 + 4𝑥 − 1

2. Operasi bentuk aljabar

a. Penjumlahan bentuk aljabar

Pemahaman mengenai pengertian suku-suku sejenis dan suku-suku

tidak sejenis sangat bermanfaat dalam menyelesaikan operasi

penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Bentuk-bentuk aljabar

dapat dijumlahkan atau dikurangkan dengan memperhatikan koefisien dari

suku-suku sejenis (Marsigit, 2009:3).

Menurut Nuniek Avianti (2008:2) penjumlahan bentuk aljabar,

memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1) Sifat komutatif

Secara umum, untuk setiap bilangan real 𝑎 dan 𝑏 berlaku:

𝑎+𝑏 = 𝑏+𝑎

Pada operasi aljabar berikut:

2𝑥 + 7𝑥 = 7𝑥 + 2𝑥

9𝑥 = 9𝑥
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Bentuk penjumlahan diatas adalah salah satu contoh penjumlahan

bentuk aljabar.

2) Sifat asosiatif

Secara umum, untuk setiap bilangan real 𝑎, 𝑏 dan 𝑐 berlaku:

𝑎 + (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 + 𝑏) + 𝑐

Pada bentuk operasi aljabar berikut:

3𝑥 2 + (𝑥 2 + 4𝑥 2 ) = (3𝑥 2 + 𝑥 2 ) + 4𝑥 2

3𝑥 2 + 5𝑥 2 = 4𝑥 2 + 4𝑥 2

8𝑥 2 = 8𝑥 2

3) Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan

Secara umum, untuk setiap bilangan real 𝑎, 𝑏 dan 𝑐 berlaku:

𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 = 𝑎(𝑏 + 𝑐)

Perhatikan operasi berikut:

5
(8 × 𝑥5 ) + (8 × 2𝑥5 ) = 8 × (𝑥5 + 2𝑥 )

8𝑥 5 + 16𝑥 5 = 8 × (3𝑥 5 )

24𝑥 5 = 24𝑥 5

b. Perkalian bentuk aljabar

Menurut Nuniek Avianti (2008:3) sifat distributif merupakan konsep

dasar perkalian pada bentuk aljabar. Jika 𝑎, 𝑏 dan 𝑐 adalah bilangan real

maka 𝑎(𝑏 + 𝑐) = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐. Sifat seperti ini disebut sifat distributif. Sifat

distributif juga berlaku untuk perkalian bentuk aljabar. Bentuk umum dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

suku dua adalah 𝑎𝑥 + 𝑏, dengan 𝑎 ≠ 0 dan 𝑥 variabel pada bilangan

real.

Dengan demikian, sifat distributif perkalian bilangan 𝑘 dengan 𝑎𝑥 +

𝑏 adalah sebagai berikut:

𝑘(𝑎𝑥 + 𝑏) = (𝑘 × 𝑎𝑥) + (𝑘𝑏) = 𝑘𝑎𝑥 + 𝑘𝑏

Dengan cara yang sama, 𝑘(𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐) = 𝑘𝑎𝑥 2 + 𝑘𝑏𝑥 + 𝑘𝑐

Untuk perkalian suku dua 𝑎𝑥 + 𝑏 dengan 𝑐𝑥 + 𝑑, hukum distributif

dikenakan sebagai berikut:

(𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑐𝑥 + 𝑑) = 𝑎𝑥(𝑐𝑥 + 𝑑) + 𝑏(𝑐𝑥 + 𝑑)

= (𝑎𝑥 × 𝑐𝑥) + (𝑎𝑥 × 𝑑) + (𝑏 × 𝑐𝑥) + (𝑏 × 𝑑)

= 𝑎𝑐𝑥 2 + (𝑎𝑑 + 𝑏𝑐)𝑥 + 𝑏𝑑

Bentuk aljabar juga memiliki sifat komutatif yaitu 𝑎 × 𝑏 = 𝑏 × 𝑎 dan

sifat asosiatif yaitu 𝑎 × (𝑏 × 𝑐) = (𝑎 × 𝑏) × 𝑐.

Perhatikan operasi berikut:

 2𝑥 × 7𝑥 = 7𝑥 × 2𝑥

14𝑥 2 = 14𝑥 2

 2 × (3𝑥 × 2𝑥 2 ) = (2 × 3𝑥) × 2𝑥 2

2 × 6𝑥 3 = 6𝑥 × 2𝑥 2

12𝑥 3 = 12𝑥 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

c. Pengurangan

Untuk memahami sifat-sifat operasi pengurangan pada bentuk aljabar,

harus diingat kembali sifat operasi penjumlahan. Sifat operasi

penjumlahan yang pertama adalah sifat komutatif. Melalui contoh berikut,

dapat dilihat bahwa sifat komutatif tidak berlaku pada pengurangan.

7𝑥 − 2𝑥 = 5𝑥 ≠ 2𝑥 − 7𝑥 = −5𝑥

Sifat asosiatif juga tidak berlaku bagi pengurangan, seperti yang

diperlihatkan pada contoh dibawah ini

7𝑥 2 − (5𝑥 2 − 4𝑥 2 )

= 7𝑥 2 − 𝑥 2

= 6𝑥 2

2
(7𝑥2 − 5𝑥 ) − 4𝑥2

= 2𝑥 2 − 4𝑥 2

= −2𝑥 2

Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan berlaku pada operasi

pengurangan (Harahap, 1979:6), seperti yang diperlihatkan berikut ini.

𝑎(𝑏 − 𝑐)

= 𝑎𝑏 − 𝑎𝑐

(𝑎 × 𝑏) − (𝑎 × 𝑐)

= 𝑎𝑏 − 𝑎𝑐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

d. Pembagian

Hasil pembagian dua bentuk aljabar dapat diperoleh dengan

menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar

tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang dan

penyebutnya.

Contoh:

3 2 2
6𝑎3 𝑏2 3𝑎2 𝑏×2𝑎𝑏
6𝑎 𝑏 : 3𝑎 𝑏 = = = 2𝑎𝑏, 𝑎, 𝑏 ≠ 0
3𝑎2 𝑏 3𝑎2 𝑏

Untuk memahami sifat-sifat operasi pembagian pada bentuk aljabar,

harus diingat kembali sifat operasi perkalian. Sifat operasi perkalian yang

pertama adalah sifat komutatif. Melalui contoh berikut, dapat dilihat

bahwa sifat komutatif tidak berlaku pada pembagian

4𝑥𝑦 + 8𝑥 2𝑥(2𝑦 + 4)
= = 2𝑦 + 4 , dengan 𝑥 ≠ 0
2𝑥 2𝑥
2𝑥 2𝑥 1
= = , dengan 𝑥, 𝑦 ≠ 0
4𝑥𝑦 + 8𝑥 2𝑥(2𝑦 + 4) 2𝑦 + 4

Ternyata pada operasi pembagian, tidak berlaku sifat komutatif.

Begitu juga dengan sifat asosiatif pembagian. Sifat tersebut tidak

berlaku pada operasi pembagian, seperti yang diperlihatkan berikut

ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

27𝑥 5 ÷ (9𝑥 4 ÷ 3𝑥 2 )

= 27𝑥 5 ÷ 3𝑥 2

= 9𝑥 3

4 2
(27𝑥5 ÷ 9𝑥 ) ÷ 3𝑥

= 3𝑥 ÷ 3𝑥 2
1
=𝑥

Begitu juga dengan sifat distributif pembagian terhadap penjumlahan dan

pengurangan. Sifat tersebut tidak berlaku pada operasi penjumlahan dan

pengurangan, seperti yang diperlihatkan berikut ini:

6 3 6
(12𝑥 ÷ 2𝑥 ) − (12𝑥 ÷ 4𝑥3 )

= 6𝑥 3 − 3𝑥 3

= 3𝑥 3

12 𝑥 6 ÷ (2𝑥 3 − 4𝑥 3 )

= 12𝑥 6 ÷ (−2𝑥 3 )

2𝑥 3 × 6𝑥 3
= = −6𝑥 3
−2𝑥 3

Ternyata (12𝑥6 ÷ 2𝑥3 ) − (12𝑥6 ÷ 4𝑥3 ) ≠ 12 𝑥6 ÷ (2𝑥3 − 4𝑥3 ). Jadi

pada pembagian tidak berlaku sifat distributif pembagian terhadap

pengurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

6 3 6 3
(24𝑥 ÷ 2𝑥 ) + (24𝑥 ÷ 8𝑥 )

= 12𝑥 3 + 3𝑥 3

= 15𝑥 3

24 𝑥 6 ÷ (2𝑥 3 + 8𝑥 3 )

= 24𝑥 6 ÷ (10𝑥 3 )

10𝑥 3 × 2.4𝑥 3
=
10𝑥 3

= 2.4𝑥 3

Ternyata (24𝑥6 ÷ 2𝑥3 ) + (24𝑥6 ÷ 8𝑥3 ) ≠ 24 𝑥6 ÷ (2𝑥3 + 8𝑥3 ) Jadi

pada pembagian tidak berlaku sifat distributif pembagian terhadap

penjumlahan.

G. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian terdahulu Ana Karisma (2015:vii) bahwa keaktifan

belajar memiliki kontribusi sebesar 22.66% dari hasil belajar dengan koefisien

korelasi sebesar 0.467 dan persamaan regresi 𝑦 = 24.13 + 0.38𝑥. Selain itu, dari

hasil penelitian juga diperoleh adanya pengaruh motivasi sebesar 7.69% terhadap

hasil belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0.28 dan persamaan regresi 𝑦 =

29.76 + 0.22𝑥, Kunny (2014:vii) bahwa model pembelajaran Jigsaw II

berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan belajar. Rata-rata

keterlaksanaan RPP sebesar 83.36%. Keaktifan berpengaruh terhadap hasil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

belajar siswa dengan kontribusi sebesar 21.92% dan dengan persamaan regresi

𝑦 = 21.53 + 1.54𝑥, sedangkan pengaruh motivasi terhadap hasil belajar adalah

sebesar 15.05% (Novita Rizki, 2015:vii).

H. Kerangka Berpikir

Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor

yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar adalah keaktifan dan

motivasi belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif khususnya tipe Jigsaw II

dapat mengupayakan agar siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran jika

dilakukan secara efektif dan efisien.

Keaktifan

Hasil Belajar
Motivasi

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Keberhasilan pembelajaran juga sangat dipengaruhi oleh keberhasilan

setiap anggota kelompok dalam memahami dan menyampaikan materi kepada

teman sekelompoknya. Sehingga diharapkan dalam satu kelompok memiliki

tingkat pemahaman yang sama. Siswa diharapkan juga untuk aktif bertanya,

mengemukakan pendapat dan gagasannya, dan bertanggung jawab atas apa

yang sudah menjadi tugasnya. Dengan demikian, peneliti beranggapan bahwa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II jika dilakukan dengan efektif dan

efisien akan terlihat pengaruh keaktifan dan motivasi belajar terhadap hasil

belajar siswa.

I. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir, dan penelitian relevan maka

hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Keaktifan belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika

siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan.

2. Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan-hubungan antara

keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Oleh

karena itu, pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

kuantitatif dengan pendekatan korelasional.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Kalasan kelas VIII B

semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Penelitian dilakukan dengan diawali

observasi selama bulan Juli 2016, dilanjutkan dengan pengambilan data pada

bulan Juli-Agustus 2016.

SMP Kanisius Kalasan berdiri pada tahun 1965, beralamat di Jl. Krajan

Tirtomartani, Kalasan. Pada tahun ajaran 2016/2017, sekolah ini memiliki 8

kelas terdiri dari 3 kelas IX, 3 kelas VIII, dan 2 kelas VII dengan jumlah

siswa sebanyak 228 siswa. Jumlah guru sebanyak 12 orang dengan guru

matematika sebanyak 2 orang.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:61).

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2014:62).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Kanisius

Kalasan yang terdiri dari 25 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 10

siswa perempuan, sedangkan sampelnya adalah 23 siswa kelas VIII B SMP

Kanisius Kalasan. Ukuran sampel diperoleh berdasarkan tabel penentuan

jumlah sampel dari populasi dengan taraf signifikansi 0,05 (Sugiyono,

2014:71). Pemilihan sampel, peneliti lakukan dengan cara mengundi siswa-

siswa tersebut sampai terpilih sebanyak 23 siswa, teknik sampling ini dikenal

dengan simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata (Sugiyono,1996:68).

D. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran, keaktifan belajar,

motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan

pada pokok bahasan operasi aljabar, dengan menggunakan model

pembelajaran Jigsaw II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

E. Variabel Penelitian

Pada saat pengambilan data, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw II. Saat peneliti

menerapkan model pembelajaran Jigsaw II, pengamat mengamati peneliti

dengan menggunakan lembar observasi yang dirancang khusus untuk itu, dari

situ peneliti memperoleh skor katerlaksanaan pembelajaran.

Variabel dalam penelitian ini meliputi:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi dan keaktifan

belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan dalam mengikuti

pembelajaran matematika pada materi operasi aljabar.

Data keaktifan berupa skor yang diperoleh melalui pengamatan

pengamat selama proses pembelajaran. Data motivasi berupa skor yang

diperoleh siswa setelah mengisi kuesioner yang telah dirancang secara

khusus.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika

siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada materi operasi aljabar.

Data hasil belajar berupa skor hasil belajar yang diperoleh dari

pemberian tes hasil belajar kepada siswa, dengan soal-soal yang dirancang

secara khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen, yaitu:

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran pada penelitian ini adalah Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun sesuai dengan kurikulum

KTSP, menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. RPP

terlampir.

2. Instrumen Motivasi Belajar

Instrumen motivasi belajar dalam penelitian ini berupa kuesioner yang

didasarkan pada hirarki kebutuhan menurut A Maslow dalam Robert E.

Slavin (2011:102-103). Instrumen ini memuat 20 pernyataan yang berisi

lima tanggapan (selalu, sering, kadang-kadang, jarang, tidak pernah).

Tabel 3.1 merupakan tabel kisi-kisi kuesioner motivasi. Kuesioner

motivasi ini terdiri dari 4 aspek dan terbagi menjadi 8 indikator. Indikator

pertama terdiri dari 4 pernyataan, indikator kedua terdiri dari 1 pernyataan,

indikator ketiga terdiri dari 3 pernyataan, indikator keempat terdiri dari 2

pernyataan, dan indikator kelima, keenam, ketujuh, sampai kedelapan

berturut-turut terdiri dari 3 pernyataan, 2 pernyataan, 3 pernyataan dan 2

pernyataan. Dari semua pernyataan yang ada, terdapat 12 pernyataan yang

masuk dalam jenis pernyataan positif, sedangkan 8 lainnya masuk dalam

jenis pernyataan negatif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Tabel 3.1 Kisi-kisi Koesioner Motivasi


Jenis Peryataan Jumlah
No Aspek Indikator No Soal
Positif Negatif Soal
Adanya
Kebutuhan pemenuhan 1, 5, 9,
1 1, 9 5, 17 4
fisiologis kebutuhan jasmani 17
sebagai manusia
Adanya
pemenuhan
kebutuhan dasar 13 13 - 1
untuk memulai
belajar
Adanya
Kebutuhan
pemenuhan
2 akan rasa 6, 10, 14 10 6, 14 3
kebutuhan rasa
aman
aman secara fisik
Adanya
pemenuhan
2, 18 2, 18 - 2
kebutuhan rasa
aman secara psikis
Kebutuhan Adanya usaha agar
akan rasa dianggap sebagai
3 7, 15, 19 7 15, 19 3
cinta dan warga
social komunitasnya.
Adanya perasaan
diterima oleh 3, 11 3, 11 - 2
lingkungannya.
Kebutuuha
n akan Adanya keinginan
4 8, 16, 20 8, 16 20 3
penghargaa untuk berpreatasi
n
Adanya
usahauntuk
bertanggung 4, 12 4 12 2
jawab pada tugas
yang diberikan
Jumlah item soal 20
Pemberian skor untuk masing-masing butir soal tergantung dari jenis

pernyataan dan pilihan jawaban yang dipilih. Berikut ini merupakan tabel

pemberian skor untuk masing-masing butir soal:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel 3.2 Kriteria penilaian kuesioner motivasi


Skor
Pilihan Jawaban
Positif Negatif
Selalu (SL) 5 1
Sering (SR) 4 2
Kadang-kadang (KK) 3 3
Jarang (JR) 2 4
Tidak Pernah (TP) 1 5

3. Instrumen Keaktifan Belajar

Instrumen keaktifan belajar pada penelitian ini berupa lembar

pengamatan keaktifan, yang diisi oleh pengamat saat proses pembelajaran

berlangsung. Pengamat akan memberi tanda (√) pada pilihan selalu,

sering, kadang, jarang atau tidak pernah pada masing-masing aktivitas

yang disusun sesuai indikator. Pengamatan dilakukan sebanyak dua kali

oleh 6 orang pengamat, para pengamat tersebut bergantian melakukan

pengamatan. Pengamat pada pertemuan pertama adalah Ira, Dedy, Adit,

Inda, sedangkan pengamat pada pertemuan kedua adalah Mei, Dian, Adit,

Dedy.

Tabel 3.3 Indikator Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa

No Aspek Indikator Jumlah item soal

1. Keaktifan belajar, Memperhatikan,bertanya,


dalam hubungan menjawab, mengikuti instruksi
5
dengan guru

2. Keaktifan belajar, Memperhatikan, Berdiskusi,


dalam hubungan bertanya, menanggapi 5
dengan siswa lain pertanyaan, memberi solusi

Pengisian lembar observasi keaktifan siswa dilakukan dengan cara

pengamat mengamati 1-2 kelompok yang sebelumnya sudah dibagi. Posisi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

pengamat adalah di dalam kelas dan berdiri di samping kelompok-

kelompok yang mereka amati.

4. Instrumen Hasil Belajar

Instrumen hasil belajar berupa tes hasil belajar, yang digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran

sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Instrumen ini berisi 8

pertanyaan dengan 1 soal tentang mengidentifikasi unsur-unsur aljabar, 3

soal tentang penjumlahan dan pengurangan aljabar, 2 soal tentang

perkalian dan pembagian aljabar, dan 2 soal tentang perpangkatan aljabar.

Tabel 3.4 Kisi-kisi tes hasil belajar


Kompetensi
Materi Indikator Soal No Soal Jumlah
Dasar
1. Melakukan Operasi Siswa mampu mengenal dan
operasi aljabar mengidentifikasikan unsur-unsur 1 1
Aljabar bentuk aljabar
2.a
Siswa mampu memahami
penjumlahan dan pengurangan 2.b 3
bantuk aljabar
3
Siswa mampu memahami 4
perkalian dan pembagian bentuk 2
aljabar 5.a
Siswa mampu memahami operasi 6.a
2
perpangkatan bentuk aljabar 6.b

G. Validitas dan Reliabilitas

Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang

dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Nana

Sudjana, 1989:12). Validitas isi untuk instrumen keaktifan dan motivasi

peneliti lakukan pada tanggal 18 Juli 2016, sedangkan validitas isi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

instrumen hasil belajar peneliti lakukan pada tanggal 26 Juli 2016. Peneliti

melakukan validitas isi di kampus III Universitas Sanata Dharma dan Sekolah

SMP Kanisius Kalasan.

Validitas butir untuk instrumen motivasi, peneliti lakukan pada tanggal 25

Juli 2016, sedangkan validitas butir untuk instrumen hasil belajar pada tanggal

11 Agustus 2016. Peneliti melakukan validitas butir atau uji coba instrumen di

kelas VIII C SMP Kanisius Kalasan.

1. Validitas

a. Validitas Isi

Validitas isi adalah pengujian yang dilakukan dengan

membandingkan antara isi instrumen dengan kisi-kisi instrumen yang

telah ditetapkan. Pengujian ini dilakukan sebelum pengambilan data.

Jadi, sebelum dilakukan pengambilan data terlebih dahulu dilakukan

validasi isi, dengan meminta pertimbangan dari para pakar.

b. Validitas Butir

Validitas butir adalah pengujian butir-butir instrumen yang lebih

lanjut setelah dikonsultasikan dengan para pakar. Validasi ini biasa

dilakukan dengan menguji cobakan butir-butir instrumen, kemudian

setelah diuji cobakan maka hasilnya dianalisis dengan menghitung

korelasi antara skor butir instrumen dengan rumus berikut:

𝑛 ∑ 𝑋𝑌−∑ 𝑋 ∑ 𝑌
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑛 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 ][𝑛 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 ]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 : koefisien korelasi validitas butir
n : banyaknya responden
X : skor tiap butir soal untuk setiap siswa
Y : skor total setiap siswa
Selanjutnya, hasil perhitungan validitas instrumen diinterpretasikan

sebagai berikut oleh Nugraha dalam Haris dan Jihad (2013:180):

Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Validitas


Intepretasi Nilai r
Sangat Tinggi 0,80 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00
Tinggi 0,60 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0.80
Sedang 0,40 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,60
Rendah 0,20 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,40
Sangat Rendah 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,20

Pada uji coba soal ini, butir soal dikatakan valid apabila ada

korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total (Sugiyono,

2010:183).

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan suatu instrumen dalam

menilai apa yang ingin dinilai. Artinya, kapanpun instrumen tersebut

digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Nana Sudjana,

1989:16).

Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan

rumus Cronbach Alpha, sebagai berikut:

𝑁 ∑ 𝑠𝑖 2
𝑟11 = [ ] [1 − 2 ]
𝑁−1 𝑠𝑡
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

dengan:

2 2
2 (∑ 𝑋) 2 (∑ 𝑌)
∑𝑋 − 𝑛 ∑𝑌 − 𝑛
𝑠𝑖 2 = ; 𝑠𝑡 2 =
𝑛 𝑛

Keterangan:
𝑟11 = Reliabilitas
𝑁 = Banyaknya item
n = banyaknya siswa
X = jumlah skor tiap item
Y = skor total
𝑠𝑖 2 = Varians skor tiap item

𝑠𝑡 2 = Varians total skor

Selanjutnya, hasil perhitungan reliabilitas instrumen diinterpretasikan

sebagai berikut oleh Guilford dalam Haris dan Jihad (2013:181):

Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Reliabilitas


Intepretasi Koofisien Reliabilitas
Sangat Tinggi 0,90 < 𝑟11 ≤ 1,00
Tinggi 0,70 < 𝑟11 ≤ 0.90
Sedang 0,40 < 𝑟11 ≤ 0,70
Rendah 0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40
Sangat Rendah 𝑟11 ≤ 0,20

Pada uji coba soal ini, butir soal dikatakan reliabel apabila 𝑟11

memenuhi kategori sedang, tinggi dan sangat tinggi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

H. Metode Analisis Data

1. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran

Keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran matematika dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dianalisis dari

lembar pengamatan keterlaksanaan RPP berdasarkan perhitungan

persentase sebagai berikut:

jumlah terlaksana
presentase keterlaksanaan RPP = × 100%
jumlah keseluruhan

Nilai 1 diberikan apabila tanda (√) pada lembar pengamatan

keterlaksanaan RPP diberikan pada kolom ‘YA’, sedangkan nilai 0

diberikan apabila tanda (√) diberikan pada kolom ‘TIDAK’.

Data mentah yang diperoleh tersebut dideskripsikan dengan rumusan

menurut Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 sebagai berikut:

Tabel 3.7 Kategori Keterlaksanaan RPP


Kategori Keterlaksanaan RPP Interpretasi
Amat Baik 90 < 𝑥 ≤ 100
Baik 80 < 𝑥 ≤ 90
Cukup 70 < 𝑥 ≤ 80
Kurang 𝑥 < 70

2. Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui ada atau tidak adanya

hubungan antar variabel. Menurut Supardi (2013:165), analisis korelasi

merupakan suatu bentuk analisis inferensial yang digunakan untuk

mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat melalui analisis koefisien determinasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Korelasi sendiri merupakan angka yang menunjukkan arah dan

kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam

bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan

dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi (Sugiyono, 2014:224).

Koefisien korelasi berada di antara bilangan -1 sampai +1. Bila hubungan

antara dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi +1 atau -1,

maka hubungan tersebut sempurna. Sedangkan jika nilai koefisien korelasi

bernilai 0 maka dapat dikatakan variabel-variabel tersebut tidak

berkorelasi. Bilangan negatif menunjukkan korelasi negatif artinya

berbanding terbalik. Sedangkan bilangan positif menunjukkan arah

berbanding lurus atau korelasi positif artinya memiliki arah yang sama

(Sudjana, 2012:14). Menurut Arikunto (2006:170) arah korelasi

ditunjukkan oleh tanda hitung yang ada di depan indeks. Jika tanda positif

(+), maka arah korelasinya positif, sedangkan kalau negatif (-), maka arah

korelasinya negatif. Lebih singkatnya dapat diartikan jika diperoleh angka

positif, berarti korelasinya positif dan jika diperoleh angka negatif, berarti

korelasinya negatif (Arikunto, 2006:276)

Cara yang lebih sederhana untuk melihat korelasi potisif atau negatif

adalah dengan menganalisis diagram terserak. Untuk mengetahui

hubungan antar variabel, maka kita dapat menggambarkan variabel bebas

pada absis X dan variabel terikat pada absis Y.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Tinggi

Rendah Tinggi

Gambar 3.1 Diagram Terserak Korelasi Positif

(Nana Sudjana, 2012:148)

Gambar 3.1 adalah gambar diagram terserak yang variabel-

variabelnya memiliki hubungan yang positif, hal ini dapat dilihat dari garis

pada diagram terserak yang menunjukkan gejala dari kiri bawah ke kanan

atas.

Tinggi

Rendah Tinggi

Gambar 3.2 Diagram Terserak Korelasi Negatif

(Nana Sudjana, 2012:148)

Gambar 3.2 adalah gambar diagram terserak yang variabel-

variabelnya memiliki hubungan yang negatif, hal ini dapat dilihat dari

garis pada diagram terserak yang menunjukkan gejala dari kiri atas ke

kanan bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis korelasi untuk mengetahui

pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar maupun pengaruh

keaktifan belajar terhadap hasil belajar.

Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi tersebut, dilakukan

perhitungan dengan tahap sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisis berdistribusi normal atau tidak pada taraf signifikasi 0,05.

Apabila data berdistribusi normal, maka selanjutnya dapat dilakukan

perhitungan uji korelasi product moment Pearson. Namun jika data

tidak berdistribusi normal, maka dilakukan perhitungan uji korelasi

Spearman Rank.

b. Uji Korelasi Product Moment Pearson

Pada uji korelasi product moment, koefisien korelasi diperoleh dari

rumus berikut:

𝑛 ∑(𝑋. 𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟=
√(𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ). (𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 )

dengan:

r = koefisien korelasi

n = banyak siswa

X = skor tiap butir

Y = skor total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dapat dikatakan ada korelasi, baik

antara antara motivasi belajar dengan hasil belajar maupun antara

keaktifan belajar dengan hasil belajar.

c. Uji Korelasi Spearman Rank

Rumus korelasi Spearman Rank adalah sebagai berikut:

6 ∑ 𝑑𝑖 2
𝑟 = 1−
𝑛(𝑛2 − 1)

Dengan:

𝑟 = koefisien korelasi

𝑑𝑖 = beda antara rank

𝑛 = banyak siswa

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Spearman Rank maka dapat dikatakan ada

korelasi, baik antara motivasi belajar dengan hasil belajar maupun

antara keaktifan belajar dengan hasil belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Seperti yang sudah direncanakan, penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII

B SMP Kanisius Kalasan. Jumlah siswa kelas VIII B adalah 25 orang dan

sampelnya adalah 23 orang dari kelas tersebut. Seluruh siswa selalu hadir saat

penelitian berlangsung. Sebelum melaksanakan penelitian, lebih tepatnya saat

melakukan observasi, peneliti mengadakan tes seputar materi tentang operasi

aljabar yang mereka terima saat kelas VII. Tujuan dari diadakan tes ini adalah

untuk persiapan membagi mereka menjadi kelompok-kelompok asal dan

kelompok-kelompok ahli. Pembagian kelompok ini peneliti lakukan secara

nonhomogen. Tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Sebelum Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa

persiapan yang diawali dengan penentuan sekolah. Peneliti memutuskan

untuk melakukan penelitian di SMP Kanisius Kalasan atas saran dari

beberapa orang yang pernah melakukan penelitian di sana. Setelah peneliti

berhasil menentukan sekolah, peneliti membuat surat ijin yang ditujukan

untuk kepala sekolah. Surat ijin peneliti serahkan pada bulan Mei 2016.

Dua minggu setelah kepala sekolah menerima surat tersebut, peneliti

diminta untuk mengahadap dan diberi tahu bahwa peneliti diijinkan untuk

melakukan penelitian di SMP tersebut. Setelah itu, tibalah saat dimana

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

peneliti melakukan observasi. Observasi di kelas VIII B SMP Kanisius

Kalasan dilakukan peneliti pada tanggal 11 Juli 2016 dan tanggal 12 Juli

2016. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui masalah dalam proses

pembelajaran yang berlangsung dan keadaan awal siswa. Berdasarkan

hasil observasi diketahui bahwa kegiatan pembelajaran sudah berjalan

cukup baik. Saat pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan

tanya jawab. Namun beberapa siswa kurang serius dalam mengikuti proses

pembelajaran. Hal ini terlihat ketika guru menjelaskan, ada siswa yang

ngobrol dengan teman, menggambar di buku catatan, dan terus melihat

keluar kelas. Ketika diminta untuk mengerjakan soal latihan, beberapa

siswa malah tidak mengerjakannya, ada siswa yang bersikap acuh tak

acuh, ada siswa yang hanya diam saja dan ada pula yang berbincang

dengan teman sebangkunya. Namun, tidak semua siswa melakukan hal-hal

itu. Sebagian siswa ada yang bertanya seputar materi, mencatat materi dari

papan tulis, dan ada pula yang menjelaskan materi kepada teman

sebangkunya. Saat proses pembelajaran, guru sering memberikan

pertanyaan untuk memancing siswa agar aktif dalam pembelajaran.

Namun tidak semua siswa aktif, hanya siswa tertentu yang aktif dalam

pembelajaran.

Setelah melakukan observasi, peneliti menganalisis masalah-masalah

yang ada, kemudian peneliti mulai merumuskan judul. Setelah judul

disetujui oleh dosen pembimbing, peneliti langsung menyusun RPP yang

akan digunakan dalam proses pembelajaran, kemudian lembar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

keterlaksanaan RPP untuk mengukur kesuksesan peneliti dalam

melaksanakan pembelajaran, lembar observasi keaktifan untuk melihat

keaktifan siswa saat pelaksanaan pembelajaran Jigsaw II, selain itu peneliti

juga menyusun kuesioner untuk melihat motivasi siswa dan soal tes hasil

belajar untuk melihat hasil belajar siswa.

2. Selama Pelaksanaan Penelitian

a. Uji Coba Instrumen

Sebelum menggunakan instrumen-instrumen yang peneliti buat,

instrumen-instrumen tersebut terlebih dahulu diserahkan kepada pakar

untuk dilakukan validasi isi. Setelah validasi isi, dilakukan lagi

validitas butir dimana instrumen-instrumen tersebut diuji cobakan

kepada siswa kelas VIII C, yang mana kelas tersebut telah lebih dulu

menerima materi yang akan diujikan. Uji coba instrumen motivasi

dilakukan pada tanggal 25 Juli 2016, sedangkan uji coba instrumen tes

hasil belajar dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2016. Untuk uji coba

instrumen, perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen terdapat

pada lampiran B. Butir soal yang tidak valid, juga pernyataan yang

tidak valid dari kuesioner motivasi, telah direvisi dan disetujui oleh

para pakar. Hasil uji coba instrumen adalah sebagai berikut:

1) Kuesioner Motivasi

Validasi kuesioner motivasi diujicobakan kepada 24 siswa

kelas VIII C. Peneliti menggunakan tingkat kepercayaan 0,05

sehingga diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙=0,396 (Emzir, 2008:265).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Tabel 4.1 Validitas Kuesioner Motivasi


No.
N ∑X ∑Y 𝒓𝒙𝒚 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 VALID/TIDAK
Pernyataan

1 24 82 1566 0,459 0,396 VALID


2 24 57 1566 0,265 0,396 TIDAK VALID
3 24 70 1566 0,454 0,396 VALID
4 24 94 1566 0,198 0,396 TIDAK VALID
5 24 81 1566 0,430 0,396 VALID
6 24 84 1566 0,439 0,396 VALID
7 24 84 1566 0,439 0,396 VALID
8 24 75 1566 0,537 0,396 VALID
9 24 93 1566 0,443 0,396 VALID
10 24 83 1566 0,482 0,396 VALID
11 24 76 1566 0,513 0,396 VALID
12 24 81 1566 0,457 0,396 VALID
13 24 81 1566 0,120 0,396 TIDAK VALID
14 24 78 1566 0,574 0,396 VALID
15 24 65 1566 0,323 0,396 TIDAK VALID
16 24 103 1566 0,401 0,396 VALID
17 24 71 1566 0,401 0,396 VALID
18 24 52 1566 0,286 0,396 TIDAK VALID
19 24 73 1566 0,474 0,396 VALID
20 24 83 1566 -0,054 0,396 TIDAK VALID
Dari tabel di atas, terdapat 6 butir pernyataan yang tidak

valid. Butir pernyataan yang tidak valid tersebut

dikonsultasikan kepada pakar untuk kemudian direvisi dengan

mengubah susunan kalimat sehingga lebih mudah dipahami

oleh siswa.

2) Tes Hasil Belajar

Validasi tes hasil belajar diujicobakan kepada 25 siswa kelas

VIII C. Peneliti menggunakan tingkat kepercayaan 0,05 sehingga

diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙=0,404 (Emzir, 2008:265).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Tabel 4.2Validitas Tes Hasil Belajar


No
N ∑X ∑Y 𝒓𝒙𝒚 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 VALID/TIDAK
Soal

1 25 307 3577 -0,044 0,404 TIDAK VALID


2.a 25 540 3577 0,553 0,404 VALID
2.b 25 445 3577 0,303 0,404 TIDAK VALID
3 25 345 3577 0,805 0,404 VALID
4.a 25 495 3577 0,682 0,404 VALID
4.b 25 440 3577 0,570 0,404 VALID
5.a 25 500 3577 0,461 0,404 VALID
5.b 25 505 3577 0,883 0,404 VALID
Dari tabel di atas, terdapat 2 butir soal yang tidak valid. Butir

soal yang tidak valid tersebut dikonsultasikan kepada pakar untuk

kemudian direvisi.

3) Reliabilitas Butir Soal

Uji reliabilitas terhadap instrumen dilakukan untuk mengetahui

reliabel atau tidaknya suatu instrumen penelitian. Berdasarkan

perhitungan, reliabilitas motivasi adalah sebesar 0,685 sedangkan

motivasi tes hasil belajar adalah sebesar 0,614.

Tabel 4.3 Reliabilitas


𝒓𝟏𝟏 Kriteria Keterangan
Motivasi 0,685 Sedang Karena kuesioner motivasi masuk
ke dalam kategori sedang maka
kuesioner motivasi dapat dikatakan
reliabel
THB 0,614 Sedang Karena soal THB masuk ke dalam
kategori sedang maka soal THB
dapat dikatakan reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

b. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Tipe

Jigsaw II

Proses pengambilan data penelitian dilakukan selama 3 kali

pertemuan atau 6 jam pelajaran, dimana setiap satu jam pelajaran

terdiri dari 40 menit. Proses pengambilan data terdiri dari 2 kali

pertemuan untuk proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk

melaksanakan tes akhir dan pengisian kuesioner. Pada saat

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Jigsaw II, dilakukan pula pengambilan data untuk keaktifan dan data

keterlaksanaan RPP yang dilakukan oleh 5 orang pengamat.

1) Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2016

pada jam pertama dan kedua. Pertemuan pertama diikuti oleh

seluruh siswa. Jumlah siswa kelas VIII B adalah sebanyak 25 siswa

dengan 23 siswa sebagai sampelnya. Sebelum peneliti

melaksanakan penelitian di kelas VIII B, peneliti terlebih dahulu

mempersiapkan beberapa hal seperti materi, RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran), lembar observasi keterlaksanaan RPP,

lembar observasi keaktifan siswa, LKS (Lembar Kerja Siswa),

ruang kelas serta membagi pengamat ke dalam kelompok. Adapun

rincian kegiatan pembelajaran yang berlangsung adalah sebagai

berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

a) Pendahuluan

Peneliti dan 4 orang pengamat memasuki kelas dan

mengucapkan salam. Sebelum memulai pembelajaran, peneliti

mengajak seluruh siswa untuk berdoa, doa dipimpin oleh ketua

kelas. Setelah berdoa, peneliti mengecek kehadiran siswa

dengan cara bertanya kepada siswa yang bertugas mengisi buku

kehadiran. Peneliti tidak lupa menyampaikan tujuan

pembelajaran yaitu untuk belajar materi operasi aljabar, disertai

dengan sedikit penjelasan tentang model pembelajaran yang

akan diterapkan yaitu Jigsaw II. Peneliti menjelaskan kepada

siswa bahwa dalam pembelajaran ini, siswa akan berada di

dalam kelompok-kelompok kecil yang tiap kelompoknya

beranggotakan 5 orang. Masing-masing anggota kelompok

bertanggung jawab atas belajar teman-teman satu

kelompoknya. Setelah itu, peneliti memberikan apersepsi

dengan cara mengingatkan sedikit materi aljabar kelas VII.

Pada pertemuan ini peneliti menanyakan adakah yang tahu

aljabar itu apa. Kebanyakan siswa menjawab yang ada huruf-

hurufnya itu. Selanjutnya peneliti bertanya huruf-huruf pada

bentuk aljabar biasa disebut dengan apa, kebanyakan siswa

menjawab variabel. Kemudian peneliti bertanya ada yang tahu

angka yang ada disebelah variabel itu dinamakan apa, agak

ragu-ragu mereka menjawab konstanta. Selajutnya peneliti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

bertanya lagi kalau angka tadi dinamakan konstanta, maka

angka yang tidak berada di sebelah variabel pada bentuk

aljabar dinamakan apa, siswa menjawab koefisien. Setelah

mendengar jawaban dari siswa, peneliti menekankan kepada

mereka bahwa koefisien adalah angka yang melekat pada

variabel, sedangkan konstanta adalah angka yang tidak melekat

pada variabel. Peneliti bertanya sekilas juga tentang suku satu,

suku dua, suku tiga dan suku-suku polinomial, sebagian besar

dari siswa tahu. Peneliti tidak lupa memberikan motivasi

kepada siswa dengan cara memberitahu bahwa operasi aljabar

akan digunakan untuk mempelajari materi lain seperti fungsi

dan persamaan lingkaran. Terakhir, peneliti membagi siswa

menjadi 5 kelompok asal yang beranggotakan 5 siswa tiap

kelompok, sesuai dengan jumlah pembagian materi operasi

aljabar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian

dan perpangkatan. Kelompok dibagi secara nonhomogen. Pada

saat itu, keempat orang pengamat mulai berada di tegah-tengah

kelompok.

b) Kegiatan Inti

Pada pembelajaran ini guru memberikan kesempatan bagi

siswa untuk membaca sekilas tentang materi yang akan

dipelajari yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian,

pembagian dan perpangkatan pada bentuk aljabar. Kemudian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

guru mempersilahkan siswa untuk membagi materi tersebut

kepada masing-masing anggota kelompok mereka, kelompok

ini dinamakan kelompok asal.

Peneliti meminta siswa yang membahas materi yang sama

berkumpul menjadi satu dengan kelompok lain yang juga

membahas materi yang sama, kelompok ini dinamakan

kelompok ahli. Siswa di kelompok ahli memulai diskusi

mereka dan peneliti hanya mengamati. Setelah kelompok-

kelompok ahli sudah selesai melakukan diskusi, peneliti

memberikan soal latihan berupa LKS kepada setiap anggota

kelompok ahli, soal yang diberikan sesuai dengan materi yang

mereka diskusikan dan peneliti meminta mereka untuk

mengerjakannya secara individu. Setelah itu, peneliti

memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham

tentang materi yang mereka diskusikan untuk bertanya kepada

peneliti. Beberapa siswa yang membahas materi perpangkatan

bertanya mengapa operasi perpangkatan harus diubah ke

bentuk perkalian, peneliti menjawab diubah ke bentuk

perkalian karena mengingat bahwa perpangkatan adalah

perkalian yang berulang. Kemudian peneliti memberikan

kesempatan lagi kepada siswa untuk bertanya, namun tidak ada

siswa tidak bertanya lagi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran, penelti lupa untuk mengarahkan

setiap kelompok siswa untuk membuat kesimpulan dari materi

yang sudah mereka pelajari dalam kelompok ahli. Peneliti

hanya menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya

mereka akan kembali ke kelompok asal, kemudian menjelaskan

materi hasil diskusi mereka kepada anggota kelompok satu per

satu sampai semua anggota menyampaikan hasil diskusinya.

Peneliti juga menyampaikan bahwa setiap anggota kelompok

asal tidak hanya bertanggung jawab untuk belajarnya sendiri

tetapi juga bertanggung jawab agar teman satu kelompoknya

paham dan mengerti. Selain lupa untuk mengarahkan siswa

membuat kesimpulan, peneliti juga lupa untuk mengucapkan

salam penutup di akhir pembelajaran.

2) Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2016

pada jam keempat dan kelima. Pertemuan kedua diikuti oleh

seluruh siswa. Jumlah siswa kelas VIII B adalah sebanyak 25 siswa

dengan 23 siswa sebagai sampelnya. Model pembelajaran yang

digunakan adalah Jigsaw II dan materi yang diajarkan adalah

operasi aljabar. Sebelum peneliti melaksanakan penelitian di kelas

VIII B, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan beberapa hal

seperti materi, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), lembar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

observasi keterlaksanaan RPP, lembar observasi keaktifan siswa

dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Adapun rincian kegiatan

pembelajaran yang berlangsung adalah sebagai berikut:

a) Pendahuluan

Peneliti dan 4 orang pengamat memasuki kelas dengan

mengucapkan salam. Sebelum memulai pembelajaran peneliti

mengecek kehadiran siswa. Peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran yaitu untuk belajar materi operasi aljabar. Pada

tahap ini peneliti meminta siswa secara bersama-sama

membentuk meja dan kursi yang ada menjadi seperti pada

pertemuan sebelumnya. Hal ini tidak berlangsung lama, karena

peneliti dan semua pengamat juga ikut membantu.

b) Kegiatan Inti

Peneliti mempersilahkan siswa untuk membaca kembali

hasil diskusi dan belajar mereka dipertemuan sebelumnya.

Setelah itu peneliti memerintahkan siswa untuk duduk bersama

kelompok asal mereka. Kemudian siswa mulai menjelaskan

materi yang sebelumnya dibahas di kelompok ahli kepada

siswa kelompok asal. Peneliti kembali mengingatkan bahwa

setiap siswa bertanggung jawab atas teman satu kelompoknya.

Mereka harus menjelaskan materi sampai waktu yang telah

peneliti tetapkan berakhir. Siswa dalam kelompok asal

menjelaskan materi secara bergatian dan peneliti mengamati


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

aktivitas setiap kelompok. Saat waktu yang ditetapkan oleh

peneliti selesai, masih ada 1 sampai 2 anggota kelompok yang

belum menjelaskan materinya, sehingga peneliti memberikan

tambahan waktu sekitar 10 menit.

Setelah waktu untuk menjelaskan berakhir, peneliti

memberikan soal latihan kepada setiap anggota kelompok asal

seputar materi yang mereka pelajari hari ini, kemudian

meminta mereka untuk megerjakannya secara individu. Setelah

selesai mengerjakan soal latihan, peneliti memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Pada saat itu, banyak

siswa yang bertanya baik mengenai materi penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian, sampai materi

perpangkatan. Salah satu siswa masih kebingungan

menentukan suku-suku sejenis sehingga dia mengalami

kesulitan untuk menjumlahkan dan mengurangkan. Kemudian

peneliti memberikan contoh, misal ada bentuk aljabar 3𝑥 + 4𝑦,

variabel x kamu anggap balon, kemudian variabel y kamu

anggap karet. Peneliti bertanya jika kamu punya 2 balon dan 2

karet berarti bentuk aljabarnya seperti apa, siswa menjawab

2𝑥 + 2𝑦. Setelah mendengar jawaban siswa peneliti bertanya

lagi jika ada 3 balon dan 4 karet, 3 balon tadi sejenis dengan

yang mana, siswa menjawab sejenis dengan 2 balon. Peneliti

bertanya kembali, kalau 4 karet sejenis dengan yang mana,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

siswa menjawab sejenis dengan 2 karet. Jadi jika semua

dijumlahkan berarti berapa total balon dan karet yang kamu

miliki ada berapa, siswa menjawab 5 balon dan 6 karet bu. 5

balon dan 6 karet bentuk aljabarnya seperti apa, kemudian

siswa menjawab 5𝑥 + 6𝑦, peneliti langsung memberinya

pujian dengan mengatakan “nah itu bisa”.

Peneliti kembali memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya boleh kepada peneliti atau teman sekelompoknya.

Siswa lebih memilih bertanya kepada teman sekelompok.

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran, guru mengarahkan setiap

kelompok asal siswa untuk membuat kesimpulan dari materi

yang sudah mereka pelajari hari itu. Siswa menyimpulkan

materi sesuai dengan apa yang mereka pelajari hari itu.

Kemudian, peneliti bertanya tentang kesan mereka selama

mengikuti pembelajaran dan mereka menjawab senang dan

enak pembelajarannya. Setelah itu, peneliti menginformasikan

kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya

yaitu tes akhir yang mencakup semua materi yang sudah

dipelajari selama dua kali pertemuan. Pada akhir pembelajaran,

peneliti lupa untuk mengucapkan salam penutup dikarenakan

bel yang menandakan bahwa pelajaran telah berakhir sudah

berbunyi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

3) Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2016

pada jam pertama dan kedua. Pertemuan ketiga ini diikuti oleh

seluruh siswa. Jumlah siswa kelas VIII B adalah sebanyak 25 siswa

dengan 23 siswa sebagai sampelnya. Pada pertemuan ketiga,

peneliti dan salah satu rekan peneliti memasuki ruang kelas sambil

mengucapkan salam. Setelah itu peneliti berdoa bersama siswa,

doa dipimpin oleh ketua kelas. Setelah berdoa, peneliti mengecek

kehadiran siswa. Pada pertemuan ini peneliti menyampaikan

kepada siswa, bahwa pada hari ini akan dilaksanakan tes akhir dan

dilanjutkan pengisian kuesioner motivasi, kemudian peneliti

membacakan petunjuk pengerjaan soal. Setelah itu memriksa

kesiapan siswa dengan meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis

yang akan digunakan serta memita mereka untuk memasukkan

semua buku ke dalam tas. Peneliti dan Ira membagikan soal

kemudian siswa mengerjakannya selama 70 menit. Bagi siswa

yang telah selesai mengerjakan tes hasil belajar langsung

mengambil lembar kuesioner yang sudah peneliti siapakan di atas

meja. Setelah mengisi kuesioner motivasi, siswa kembali

meletakkan kuesioner tersebut di atas meja. Bagi yang belum

selesai mengerjakan, ketika waktu tes hasil belajar berakhir,

peneliti meminta semua siswa untuk mengumpulkannya, kemudian

10 menit yang tersisa digunakan untuk mengisi kuesioner motivasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Ketika bel berbunyi peneliti megucapkan terimakasih atas

kerjasamanya selama ini, kemudian peneliti mengucapkan salam

penutup.

3. Setelah pelaksanaan Penelitian

Setelah melaksanakan penelitian, peneliti mengolah data yang telah

diperoleh pada saat penelitian. Kemudian setelah selesai mengolah data,

peneliti menganalisis hasil yang diperoleh. Tahap terakhir, peneliti

menyusun laporan.

B. Deskripsi Data

Instrumen kuesioner motivasi belajar dan tes hasil belajar diberikan

kepada siswa secara langsung, sedangkan instrumen keaktifan belajar diisi

oleh pengamat saat peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Jigsaw II. Berikut data yang diperoleh dari siswa kelas

VIII B SMP Kanisius Kalasan.

1. Keterlaksanaan Pembelajaran

Selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, dilakukan pengamatan

keterlaksanaan pembelajaran oleh dua orang pengamat. Pada pertemuan

pertama dilakukan oleh Ira dan Adit kemudian pada pertemuan kedua

dilakukan oleha Adit dan Dian, sehingga diperoleh data sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Tabel 4.4 Data Keterlaksanaan RPP


Skor
Pertemuan I Pertemuan II
Pengamat 1 13 11
Pengamat 2 13 11
Skor Terlaksana 26 22
Skor Maksimal 30 24
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada pertemuan pertama ada 2 orang

pengamat dan skor keterlaksanaan RPP diperoleh sebesar 26 dari skor

maksimal 30, sedangkan pada pertemuan kedua ada 2 orang pengamat dan

skor keterlaksanaan RPP diperoleh sebesar 22 dari skor maksimal 24.

a. Statistik

Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terlaksana dengan

presentase keterlaksanaan RPP sebesar 88,89%. Presentase

jumlah terlaksana
keterlaksanaan RPP diperoleh dari rumus × 100%.
jumlah keseluruhan

2. Motivasi Belajar

Kuesioner motivasi belajar diperoleh secara langsung dengan

memberikan 20 pernyataan dengan 5 pilihan jawaban.

Tabel 4.5 Data Motivasi (n = 23)


Nomor Urut Siswa Skor Siswa
1 66
2 65
3 68
4 78
5 63
6 63
7 67
8 83
9 51
10 72
11 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

12 79
14 75
15 53
16 55
17 80
18 63
19 53
20 81
21 85
23 71
24 68
25 61

3. Keaktifan Belajar

Lembar observasi keaktifan diisi oleh observer saat mengamati

aktivitas siswa di kelas saat peneliti mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran Jigsaw II. Lembar observasi berisi 10 butir pernyataan.

Tabel 4.6 Data Keaktifan (n = 23)


Nomor Urut Siswa Skor Siswa
1 58
2 69
3 80
4 61
5 78
6 75
7 66
8 80
9 55
10 83
11 86
12 73
14 61
15 65
16 50
17 80
18 43
19 84
20 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

21 79
23 77
24 51
25 87

4. Hasil Belajar Matematika

Tes hasil belajar siswa diisi oleh siswa setelah proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II

berakhir. Tes hasil belajar berisi 8 pertanyaan dengan 1 soal tentang

mengidentifikasi unsur-unsur aljabar, 3 soal tentang penjumlahan dan

pengurangan aljabar, 2 soal tentang perkalian dan pembagian aljabar, dan

2 soal tentang perpangkatan aljabar.

Tabel 4.7 Data Tes Hasil Belajar (n = 23)


Nomor Urut Siswa Skor Siswa
1 70.00
2 79.00
3 45.0
4 53.13
5 37.5
6 78.00
7 48.75
8 89.38
9 34.38
10 88.75
11 83.13
12 83.75
14 83.13
15 35.63
16 45.00
17 83.75
18 46.25
19 82.50
20 73.75
21 90.00
23 41.25
24 45.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

25 80.25

C. Inferensi

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan

hasil belajar, maupun keaktifan dengan hasil belajar, maka diperlukan uji

korelasi. Uji korelasi adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

kekuatan hubungan antara dua variabel melalui sebuah bilangan yang disebut

koefisien korelasi (Walpole, 1988:370). Koefisien korelasi bisa dihitung

melalui dua cara, yakni Korelasi Product Moment dan Korelasi Spearmen

Brown.

Statistika inferensi mensyaratkan masing-masing variabel harus

berdistribusi normal. Oleh karena itu, inferensi diawali dengan uji normalitas

atau uji syarat.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas sendiri, harus dilakukan karena dalam

statistika inferensi mensyaratkan data harus berdistribusi normal.

a. Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa

Hipotesis

𝐻0 : Data Berdistribusi Normal

𝐻1 : Data Tidak Berdistribusi Normal

Taraf Signifikasi (α ) = 0,05

Daerah Penolakan :𝐻0 ditolak apabila 𝑑𝑚𝑎𝑥>𝑑𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Statistik:

Tabel 4.8 Uji Normalitas Motivasi


𝒙 𝒇 𝑭 𝑺𝒏 (𝒙) ̅
𝒙 𝒔 𝒛 𝑭𝟎 (𝒙) |𝑺𝒏 (𝑿𝒕 ) − 𝑭𝟎 (𝑿𝒕 ) |

51 1 1 0,04 67,91 10,0087 -1,69 0,0455 0,002


53 2 3 0,13 67,91 10,0087 -1,49 0,0681 0,062
55 1 4 0,17 67,91 10,0087 -1,29 0,0985 0,075
61 1 5 0,22 67,91 10,0087 -0,69 0,2451 0,028
62 1 6 0,26 67,91 10,0087 -0,59 0,2776 0,017
63 3 9 0,39 67,91 10,0087 -0,49 0,3121 0,079
65 1 10 0,43 67,91 10,0087 -0,29 0,3859 0,049
66 1 11 0,48 67,91 10,0087 -0,19 0,4242 0,054
67 1 12 0,52 67,91 10,0087 -0,09 0,4641 0,058
68 2 14 0,61 67,91 10,0087 0,01 0,504 0,105
71 1 15 0,65 67,91 10,0087 0,31 0,6217 0,030
72 1 16 0,70 67,91 10,0087 0,41 0,6591 0,037
75 1 17 0,74 67,91 10,0087 0,71 0,7611 0,022
78 1 18 0,78 67,91 10,0087 1,01 0,8438 0,061
79 1 19 0,83 67,91 10,0087 1,11 0,8665 0,040
80 1 20 0,87 67,91 10,0087 1,21 0,8869 0,017
81 1 21 0,91 67,91 10,0087 1,31 0,9049 0,008
85 2 23 1,00 67,91 10,0087 1,71 0,9564 0,044
51 1 1 0,04 67,91 10,0087 -1,69 0,0455 0,002
53 2 3 0,13 67,91 10,0087 -1,49 0,0681 0,062
55 1 4 0,17 67,91 10,0087 -1,29 0,0985 0,075

𝐷ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑚𝑎𝑘𝑠 |𝑺𝒏 (𝒙𝒕 ) − 𝑭𝒐 (𝒙𝒕 )| = 0.105

𝐷𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.274 (pada taraf signifikasi 0.05 dan n = 23)

Kesimpulan:

Karena 𝑑𝑚𝑎𝑥 = 0.105 < 𝑑𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.274 maka 𝐻0 gagal ditolak,

sehingga data berdistribusi normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

b. Uji Normalitas Data Keaktifan Belajar Siswa

Hipotesis

𝐻0 : Data Berdistribusi Normal

𝐻1 : Data Tidak Berdistribusi Normal

Taraf Signifikasi (α ) = 0,05

Daerah Penolakan :𝐻0 ditolak apabila 𝑑𝑚𝑎𝑥>𝑑𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Statistik:
Tabel 4.9 Uji Normalitas Keaktifan
𝒙 𝒇 𝑭 𝑺𝒏 (𝒙) ̅
𝒙 𝒔 𝒛 𝑭𝟎 (𝒙) |𝑺𝒏 (𝑿𝒕 ) − 𝑭𝟎 (𝑿𝒕 ) |

43 1 1 0,04 69,61 12,7876 -2,08 0,0188 0,025


50 1 2 0,09 69,61 12,7876 -1,53 0,0630 0,024
51 1 3 0,13 69,61 12,7876 -1,46 0,0722 0,058
55 1 4 0,17 69,61 12,7876 -1,14 0,1271 0,047
58 1 5 0,22 69,61 12,7876 -0,91 0,1814 0,036
60 1 6 0,26 69,61 12,7876 -0,75 0,2266 0,034
61 2 8 0,35 69,61 12,7876 -0,67 0,2514 0,096
65 1 9 0,39 69,61 12,7876 -0,36 0,3594 0,032
66 1 10 0,43 69,61 12,7876 -0,28 0,3897 0,045
69 1 11 0,48 69,61 12,7876 -0,05 0,4801 0,002
73 1 12 0,52 69,61 12,7876 0,27 0,6064 0,085
75 1 13 0,57 69,61 12,7876 0,42 0,6628 0,098
77 1 14 0,61 69,61 12,7876 0,58 0,7190 0,110
78 1 15 0,65 69,61 12,7876 0,66 0,7454 0,093
79 1 16 0,70 69,61 12,7876 0,73 0,7673 0,072
80 3 19 0,83 69,61 12,7876 0,81 0,7910 0,035
83 1 20 0,87 69,61 12,7876 1,05 0,8531 0,016
84 1 21 0,91 69,61 12,7876 1,13 0,8708 0,042
86 1 22 0,96 69,61 12,7876 1,28 0,8997 0,057
87 1 23 1,00 69,61 12,7876 1,36 0,9131 0,087

𝐷ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑚𝑎𝑘𝑠 |𝑺𝒏 (𝒙𝒕 ) − 𝑭𝒐 (𝒙𝒕 )| = 0.110

𝐷𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.274 (pada taraf signifikasi 0.05 dan n = 23)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Kesimpulan:

Karena 𝑑𝑚𝑎𝑥 = 0.110 < 𝑑𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.274 maka 𝐻0 gagal ditolak, sehingga

data berdistribusi normal.

c. Uji Normalitas Data Tes Hasil Belajar Siswa

Hipotesis

𝐻0 = Data Berdistribusi Normal

𝐻1 = Data Tidak Berdistribusi Normal

Taraf Signifikasi (α ) = 0,05

Daerah Penolakan :𝐻0 ditolak apabila 𝑑𝑚𝑎𝑥>𝑑𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Statistik:
Tabel 4.10 Uji Normalitas Hasil Belajar
𝒙 𝒇 𝑭 𝑺𝒏 (𝒙) ̅
𝒙 𝒔 𝒛 𝑭𝟎 (𝒙) |𝑺𝒏 (𝑿𝒕 ) − 𝑭𝟎 (𝑿𝒕 ) |

34,38 1 1 0,04 65,15 20,4139 -1,51 0,0655 0,022


35,63 1 2 0,09 65,15 20,4139 -1,45 0,0735 0,013
37,50 1 3 0,13 65,15 20,4139 -1,35 0,0885 0,042
41,25 1 4 0,17 65,15 20,4139 -1,17 0,121 0,053
45,00 3 7 0,30 65,15 20,4139 -0,99 0,1611 0,143
46,25 1 8 0,35 65,15 20,4139 -0,93 0,1762 0,172
48,75 1 9 0,39 65,15 20,4139 -0,80 0,2119 0,179
53,13 1 10 0,43 65,15 20,4139 -0,59 0,2776 0,157
70,00 1 11 0,48 65,15 20,4139 0,24 0,4052 0,073
73,75 1 12 0,52 65,15 20,4139 0,42 0,6628 0,141
78,00 1 13 0,57 65,15 20,4139 0,63 0,7357 0,170
79,00 1 14 0,61 65,15 20,4139 0,68 0,7517 0,143
80,25 1 15 0,65 65,15 20,4139 0,74 0,7704 0,118
82,50 1 16 0,70 65,15 20,4139 0,85 0,8023 0,107
83,13 2 18 0,78 65,15 20,4139 0,88 0,8106 0,028
83,75 2 20 0,87 65,15 20,4139 0,91 0,8186 0,051
88,75 1 21 0,91 65,15 20,4139 1,16 0,877 0,036
89,38 1 22 0,96 65,15 20,4139 1,19 0,883 0,074
90,00 1 23 1,00 65,15 20,4139 1,22 0,8888 0,111

𝐷ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑚𝑎𝑘𝑠 |𝑺𝒏 (𝒙𝒕 ) − 𝑭𝒐 (𝒙𝒕 )| = 0.179

𝐷𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.274 (pada taraf signifikasi 0.05 dan n = 23)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Kesimpulan:

Karena 𝑑𝑚𝑎𝑥 = 0.179 < 𝑑𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.274 maka 𝐻0 gagal ditolak, sehingga

data berdistribusi normal.

2. Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat. Oleh karena itu, peneliti melakukan uji

korelasi untuk melihat hubungan-hubungan yang ada antara motivasi dan

keaktifan terhadap hasil belajar. Karena semua data motivasi, keaktifan

dan hasil belajar berdiatribusi normal, maka pegujian korelasi

menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson. Berikut merupakan

uji korelasi antara motivasi belajar terhadap hasil belajar dan korelasi

antara keaktifan belajar terhadap hasil belajar:

a. Uji Korelasi Antara Motivasi dan Hasil Belajar

Hipotesis:

𝐻0 = Tidak ada korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar

siswa

𝐻1 = Ada korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa

Taraf Signifikasi (α) = 0,05

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,404 (pada taraf signifikasi 0.05 dan n = 23)

Daerah Penolakan: 𝐻0 ditolak apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Statistik:

Tabel 4.11 Uji Korelasi antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
Nomor Urut
X Y 𝑿𝟐 𝒀𝟐 X ×Y
Siswa

1 66 70,00 4356 4900,00 4620,00


2 65 79,00 4225 6241,00 5135,00
3 68 45,00 4624 2025,00 3060,00
4 78 53,13 6084 2822,27 4143,75
5 63 37,50 3969 1406,25 2362,50
6 63 78,00 3969 6084,00 4914,00
7 67 48,75 4489 2376,56 3266,25
8 85 89,38 7225 7987,89 7596,88
9 51 34,38 2601 1181,64 1753,13
10 72 88,75 5184 7876,56 6390,00
11 62 83,13 3844 6909,77 5153,75
12 79 83,75 6241 7014,06 6616,25
14 75 83,13 5625 6909,77 6234,38
15 53 35,63 2809 1269,14 1888,13
16 55 45,00 3025 2025,00 2475,00
17 80 83,75 6400 7014,06 6700,00
18 63 46,25 3969 2139,06 2913,75
19 53 82,50 2809 6806,25 4372,50
20 81 73,75 6561 5439,06 5973,75
21 85 90,00 7225 8100,00 7650,00
23 71 41,25 5041 1701,56 2928,75
24 68 45,00 4624 2025,00 3060,00
25 61 80,25 3721 6440,06 4895,25

Jumlah 1564 1497,25 108620 106694 104103

𝑛 ∑(𝑋. 𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟=
√(𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ). (𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 )

(23×104103)−(1564×1497,25)
𝑟=
√(23×108620−15642 )(23×106694−1497,252 )

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0.5006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Kesimpulan:

Karena 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,5006 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,404 maka 𝐻0 ditolak. Jadi ada

korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar.

R = 𝑟2 = 0.50062 =0,2506

Presentase nilai R = 25,06%. Ini berarti, motivasi belajar berkontribusi

sebesar 25,06% terhadap hasil belajar siswa. Untuk melihat arah

hubungan, hubungan positif atau hubungan negatif, maka perhatikan

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=0,5006, karena koefisien korelasi merupakan bilangan posititf

berarti korelasinya positif atau dengan menganalisis diagram terserak

berikut, diperoleh:

Y
100
90
80
Hasil Belajar

70
60
50
40
30
20 X
40 50 60 70 80 90
Motivasi Belajar

Gambar 4.1 Diagram Terserak antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar

Gambar diagram terserak pada Gambar 4.1 menunjukkan variabel-

variabelnya memiliki hubungan yang positif, hal ini dapat dilihat dari

garis pada diagram terserak yang menunjukkan gejala dari kiri bawah

ke kanan atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang

positif antara motivasi belajar dan hasil belajar.

b. Uji Korelasi Antara Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar

Hipotesis:

𝐻0 = Tidak ada korelasi antara keaktifan belajar dan hasil belajar

siswa

𝐻1 = Ada korelasi antara keaktifan belajar dan hasil belajar siswa

Taraf Signifikasi (α) = 0,05

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,404 (pada taraf signifikasi 0.05 dan n = 23)

Daerah Penolakan: 𝐻0 ditolak apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Statistik:

Tabel 4.12 Uji Korelasi antara Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar
Nomor Urut
X Y 𝑿𝟐 𝒀𝟐 X ×Y
Siswa

1 58 70,00 3364 4900,00 4060,00


2 69 79,00 4761 6241,00 5451,00
3 80 45,00 6400 2025,00 3600,00
4 61 53,13 3721 2822,27 3240,63
5 78 37,50 6084 1406,25 2925,00
6 75 78,00 5625 6084,00 5850,00
7 66 48,75 4356 2376,56 3217,50
8 80 89,38 6400 7987,89 7150,00
9 55 34,38 3025 1181,64 1890,63
10 83 88,75 6889 7876,56 7366,25
11 86 83,13 7396 6909,77 7148,75
12 73 83,75 5329 7014,06 6113,75
14 61 83,13 3721 6909,77 5070,63
15 65 35,63 4225 1269,14 2315,63
16 50 45,00 2500 2025,00 2250,00
17 80 83,75 6400 7014,06 6700,00
18 43 46,25 1849 2139,06 1988,75
19 84 82,50 7056 6806,25 6930,00
20 60 73,75 3600 5439,06 4425,00
21 79 90,00 6241 8100,00 7110,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

23 77 41,25 5929 1701,56 3176,25


24 51 45,00 2601 2025,00 2295,00
25 87 80,25 7569 6440,06 6981,75

Jumlah 1601 1497,25 115041 106694 107256,5

𝑛 ∑(𝑋. 𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟=
√(𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ). (𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 )

(23×107256,5)-(1601×1497,25)
𝑟=
√(23×115041-16012 )(23×106694-1497,252 )

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,5267

Kesimpulan:

Karena 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,5267 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,404 maka 𝐻0 ditolak. Jadi ada

korelasi antara keaktifan belajar dan hasil belajar.

R = 𝑟2 = 0,52672 =0,2774

Presentase nilai R = 27,74%. Ini berarti, keaktifan belajar

berkontribusi sebesar 27,74% terhadap hasil belajar siswa. Untuk

melihat arah hubungan, hubungan positif atau hubungan negatif, maka

perhatikan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=0,5267, karena koefisien korelasi merupakan

bilangan posititf berarti korelasinya positif atau dengan menganalisis

diagram terserak berikut, diperoleh:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Y
100

90

80
Hasil Belajar 70

60

50

40

30

20 X
40 50 60 70 80 90
keaktifan Belajar

Gambar 4.2 Diagram Terserak antara Keaktifan Belajar dan Hasil

Belajar Gambar diagram terserak pada Gambar 4.2 menunjukkan

variabel-variabelnya memiliki hubungan yang positif, hal ini dapat

dilihat dari garis pada diagram terserak yang menunjukkan gejala dari

kiri bawah ke kanan atas.

Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang

positif antara keaktifan belajar dan hasil belajar.

D. Pembahasan

1. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Jigsaw II sudah terlaksana dengan baik karena keterlaksanaan dengan

presentase keterlaksanaan RPP sebesar 88,89% di kelas VIII B SMP

Kanisius berada pada kategori baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara motivasi dan hasil

belajar diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.5006 atau 25,06% dan

hasil analisis koefisien korelasi dan diagram terserak menunjukkan

bahwa ada korelasi yang positif antara motivasi dan hasil belajar.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang

positif antara motivasi belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius

Kalasan terhadap hasil belajarnya.

3. Pengaruh antara keaktifan belajar terhadap hasil belajar

Koefisien korelasi antara keaktifan dan hasil belajar yang diperoleh

pada perhitungan sebelumnya adalah 0,5267 atau 27,74% dan hasil

analisis koefisien korelasi dan diagram terserak menunjukkan bahwa

ada korelasi yang positif antara keaktifan dan hasil belajar.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang

positif antara keaktifan belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius

Kalasan terhadap hasil belajarnya.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa kelemahan dalam

proses pelaksanaannya yaitu:

1. Pembagian kelompok didasarkan pada nilai tes awal dan kurang

mempertimbangkan faktor lain sehingga terdapat beberapa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

kelompok yang anggotanya kurang dapat berdinamika dengan

baik.

2. Pada saat proses pengambilan data, terdapat beberapa

pembelajaran yang berjalan kurang kondusif. Hal ini terjadi karena

peneliti kurang mampu mengendalikan kelas yang gaduh. Selain

itu, siswa menjadi kurang fokus ketika dipertengahan jam kelas

tersebut seharusnya istirahat namun diubah jam istirahat di akhir

pembelajaran.

3. Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw II ini dapat membangkitkan antusias siswa dalam

pembelajaran dan dapat membantu siswa dalam belajar. Hanya saja

membutuhkan banyak waktu sehingga peneliti membagi satu tahap

pembelajaran Jigsaw II menjadi dua kali pertemuan, dimana

pertemuan pertama siswa berada dalam kelompok ahli dan pada

pertemuan kedua siswa berada dalam kelompok asal.

4. Semua reliabilitas soal yang hanya berada pada kategori sedang.

5. Jadwal pelajaran matematika di sekolah tidak pasti setiap

minggunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas VIII B SMP Kanisius

Kalasan, maka dapat dambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterlaksanaan RPP dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw II

sudah terlaksana dengan baik meskipun masih ada beberapa tahapan

dalam rencana pembelajaran yang belum terlaksana. Dari hasil analisis

data diperoleh presentase keterlaksanaan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran Jigsaw II sebesar 88,89%.

2. Ada korelasi motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa dengan

koefisien korelasi sebesar 0,5006. Dari koefisien korelasi tersebut

diperoleh kontribusi atau pengaruh motivasi belajar sebesar 25,06%

terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian, secara umum dapat

disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap

hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan.

3. Ada korelasi keaktifan belajar terhadap hasil belajar siswa dengan

koefisien korelasi sebesar 0,5267. Dari koefisien korelasi tersebut

diperoleh kontribusi atau pengaruh motivasi belajar sebesar 27,74%

terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian, secara umum dapat

disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa berpengaruh positif terhadap

hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan.

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan pengalaman yang

diperoleh selama proses penelitian, maka saran yang dapat peneliti berikan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi calon guru dan guru

Untuk menumbuhkan motivasi dan meningkatkan keaktifan siswa,

pembelajaran matematika, sebagai pembelajaran materi yang abstrak,

harus disampaikan semenarik mungkin dengan metode dan strategi

penyampaian yang berbeda-beda agar siswa tidak bosan dan tertarik untuk

mempelajarinya. Guru juga sedapat mungkin harus tegas dan melibatkan

semua siswa dalam proses pembelajaran, sehingga tidak ada siswa yang

tidak sungguh-sungguh mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, guru

harus selalu menambah pengetahuan tentang dunia pendidikan, agar bisa

selalu memberikan hal-hal yang baru seperti metode-metode mengajar

yang menarik untuk siswa.

2. Bagi calon peneliti

Demi kelancaran penelitian, sebaiknya calon peneliti harus benar-

benar menguasai konsep yang akan dilakukan selama penelitian, mulai

dari persiapan seperti menyiapkan instrument-instrumen yang diperlukan,

bagaimana penelitian akan dilakukan, sampai bagaimana hasil penelitian

akan diproses. Dengan hal ini, diharapkan kegiatan penelitian dan

penyusunan skripsi dapat dengan mudah dan lebih cepat dilaksanakan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Instrumen kuesioner hendaknya menggunakan bahasa yang singkat

dan mudah dipahami siswa. Instrumen keaktifan juga hendaknya

menggunakan bahasa yang singkat dan mudah di pahami, dan disusun

secara sistematis sesuai proses pembelajaran yang berlangsung agar

pengamat tidak kesulitan saat mengisi. Selain itu, peneliti harus cukup

tegas mengawasi siswa mengerjakan tes hasil belajar, agar siswa tidak

berdiskusi atau menyontek sehingga nilai yang diperoleh benar-benar

sesuai kemampuan mereka.

3. Bagi orang tua

Prestasi belajar siswa bukan semata-mata tanggung jawab sekolah.

Peran orang tua juga sangat penting dalam hal ini. Seperti yang telah

dibahas, motivasi timbul setelah beberapa tahap kebutuhan dasar dipenuhi.

Sehubungan dengan hal ini, orang tua diharapkan sangat memperhatikan

kebutuhan anak-anak, mendukung serta memberi perhatian, sehingga

anak-anak dapat merasakan kehadiran orang tua dalam proses

pendidikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin. 2004. Psikologi Kependidikan.Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Asep Jihad dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Persindo.

Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta.

Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Avianti Nuniek. 2008. Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya.
Jakarta: Depdikbud.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dwi, Yosafat. 2016. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar pada Mata
Pelajaran PKn Menggunakan Media Audio-Visual untuk Siswa Kelas II
SDN Kledokan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta:


PT. Raja Grafindoo Persada.

Budi Rahayu, Endah dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Harahap. 1979. Penuntun Matematika. Jakarta: Yudhistira.

Herman Hudoyo. 1980. Tendensi Pendidikan Matematika di Beberapa Negara.


Jakarta: P3G.

______________ . 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.

Karisma, Ana. 2015. Pengaruh Keaktifan dan Motivasi Belajar Siswa terhadap
Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Prisma dan Limas dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II di Kelas
VIII SMPK Kemasyarakatan Kalibawang Tahun Pelajaran 2014/2015.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Repupblik Indonesia. 2007.


Permendiknas Republik Indonesia nomor 41 tahun 2007: Standar Proses
untuk Sekolah Dasar dan Menengah . Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Repupblik Indonesia.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Materi


Pelatihan Guru: Implementasi Kurikulum 2013 (SMP/MTs: IPA). Jakarta:
Kementrian Pendidikan dana Kebudayaan Republik Indonesia.

Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.

Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Ragrafindo Persada.

Nana Sudjana. 2003. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

____________. 2012. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru


Algensindo.

Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Pandoyo dan Djoko Musono. 1993. Matematika untuk Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Kelas I. Jakarta: Depdikbud.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sardiman A.M. 1986. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

____________. 2005. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. 2011. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, Edisi Kesembilan
Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks.

______________ . 2016. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Jakarta:


Nusa Media.

Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumadi Suryabrata. 1984. Psikologi Pendidikan, Edisi V. Jakarta: Rajawali Perss.

Supardi. 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Jakarta: PT. Prima Ufuk
Semesta.

Tritanto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:


Rineka Cipta.

______. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Askara.

Uno, Hamzah B. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang


Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Walpole. 1988. Pengantar Statisika, Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Winkel, W. S. 1989. Psikolog Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

___________. 2009. Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Xu Jiagu, 2008. Lecture Notes on Mathematical Olympiad Courses. Singapore:


World Scientific.

Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN A
1. RPP

2. Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Jigsaw II

3. Uji Pakar Lembar Keaktifan Belajar

4. Uji Pakar Koesioner Motivasi Belajar

5. Uji Pakar Soal Tes Hasil Belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Kanisius Kalasan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII/1

A. Standar Kompetensi

1. Memahami bentuk aljabar

B. Kompetensi Dasar

1.1 Melakukan operasi aljabar

C. Indikator

1.1.1 Mampu menjelaskan pengertian variable, konstanta dan

koefisien.

1.1.2 Mampu menentukan variable, konstanta dan koefisien.

1.1.3 Mampu mengenal suku satu, suku dua, suku tiga, suku banyak

dan suku-suku sejenis.

1.1.4 Mampu menyelesaikan soal operasi penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian dan pemangkatan pada

bentuk aljabar.

D. Tujuan Pembelajaran

1.1.1.1 Siswa mampu menjelaskan pengertian variable, konstanta dan

koefisien dengan benar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L2

1.1.1.2 Siswa mampu menentukan variable, konstanta dan koefisien

dengan tepat.

1.1.3.1 Siswa mampu mengenali suku satu, suku dua, suku tiga, suku

banyak dan suku-suku sejenis.

1.1.4.1 Siswa mampu menyelesaikan soal penjumlahan, pengurangan,

perkalian, pembagian dan pemangkatan dengan benar dan

tepat.

E. Materi Ajar

Aljabar

 Pengertian Koefisien, Variabel, Konstanta dan Suku

 Koefisien

 Variable

 Konstanta

 Suku

 Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar

 Operasi Penjumlahan

 Operasi Pengurangan

 Operasi Perkalian

 Operasi Perpangkatan

 Operasi Pembagian

F. Alokasi Waktu

2 x 80 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L3

G. Metode Pembelajaran

1. Kooperatif tipe Jigsaw 2

H. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
Pertemuan 1
1 1.1 Kegiatan Awal
a. Guru atau peneliti memberi salam
pembuka sebelum pembelajaran.
b. Guru atau peneliti berdoa bersama
siswa untuk memulai pembelajaran.
c. Guru atau peneliti mengecek kehadiran
dan mempersiapkan siswa mengikuti
pembelajaran. 12 menit
d. Guru atau peneliti menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada pertemuan hari ini.
e. Guru atau peneliti memberikan
apersepsi dan motivasi kepada siswa
agar mengikuti pelajaran dengan baik.
f. Guru atau peneliti membagi siswa
menjadi beberapa kelompok yang
heterogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L4

1.2 Kegiatan Inti


 Eksplorasi
Kerja mandiri: siswa membaca dari
sumber belajar mengenai pengertian
koefisien, variable, konstanta dan suku,
serta operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian suatu bilangan
dengan bentuk aljabar ,operasi
perkalian bentuk aljabar dengan bentuk
aljabar, operasi perpangkatan pada
bentuk aljabar dan pembagian pada
bentuk aljabar.
 Elaborasi
 Siswa mulai berada dalam
kelompok asal dan membahas
materi yang sudah dibagi oleh guru
atau peneliti.
 Siswa yang membahas materi yang
sama berkumpul menjadi satu
dengan kelompok lain yang juga
membahas materi yang sama, dan
mereka disebut kelompok ahli.
Guru atau peneliti berkeliling
mengamati kerja kelompok-
60 menit
kelompok ahli.
 Guru atau peneliti memberikan soal
latihan seputar materi yang
dipelajari hari ini.
 Konfirmasi
 Guru atau peneliti memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L4
L5

bertanya.
 Guru atau peneliti menanggapi
pertanyaan siswa.

1.3 Penutup
 Guru atau peneliti mengarahkan
setiap kelompok ahli siswa untuk
membuat kesimpulan dari materi
pelajaran yang sudah dipelajari.
 Guru atau peneliti
menginformasikan kegiatan yang 8 menit
akan dilakukan pada pertemuan
selanjutnya, yaitu kembali ke
kelompok asal dan menjelaskan
materi yang tadi di bahas
dikelompok ahli.
 Salam penutup
Pertemuan 2

1.1 Kegiatan Awal


a. Guru atau peneliti mengucapkan salam
untuk membuka pelajaran. 5 menit

b. Guru atau peneliti berdoa bersama-


sama dengan siswa untuk memulai
pelajaran.
c. Guru atau peneliti mengecek kehadiran
siswa dan mempersiapkan siswa
mengikuti pembelajaran.
d. Guru atau peneliti menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada pertemuan hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L6
L4

2.2 Kegiatan Inti


 Eksplorasi
Kerja mandiri: Mempersilahkan siswa
kembali membaca hasil belajar mereka
saat berada di kelompok ahli.
 Elaborasi
 Siswa mulai berada dalam
kelompok asal dan mulai
menjelaskan materi yang kemarin
dibahas dalam kelompok ahli.
 Memberikan soal latihan kepada
setiap kelompok asal seputar materi
yang mereka pelajari hari ini.

 Konfirmasi 70 menit
 Guru atau peneliti memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
 Guru atau peneliti menanggapi
pertanyaan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L7
L4

2.3 Penutup
 Guru atau peneliti mengarahkan siswa
untuk membuat kesimpulan dari materi
pelajaran yang sudah dipelajari.
 Guru atau peneliti menginformasikan
kegiatan yang akan dilakukan pada 5 menit
pertemuan selanjutnya, yaitu
melaksanakan tes hasil belajar dan
mengisi kuesioner.
 Salam penutup

I. Penilaian
1. Teknik penilaian

Teknik penilaian adalah penilaian hasil soal ulangan yang

dikerjakan secara tertulis oleh siswa.

J. Sumber Belajar

1. Buku paket

2. Buku-buku penunjang yag relevan

3. Internet

Mengetahui,

Yogyakarta, 18 Juli 2016

Dosen Pembimbing Guru Pembimbing

( Beni Utomo, M.Sc ) (Y. Daru Putranta, S.Pd )


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L8

LEMBAR KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELJARAN

KOOPERATIF TIPE JIGSAW II

No Kegiatan Keterangan

Pertemuan 1 Ya Tidak

1 1.1 Kegiatan Awal

a. Salam pembuka sebelum pembelajaran.

b. Berdoa bersama untuk memulai pembelajaran.

c. Mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa

mengikuti pembelajaran.

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan hari ini.

e. Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa

agar mengikuti pelajaran dengan baik.

f. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang

heterogen.

1.2 Kegiatan Inti

 Eksplorasi

Kerja mandiri: siswa membaca dari sumber

belajar mengenai pengertian koefisien, variabel,

konstanta dan suku, serta operasi penjumlahan,

pengurangan, perkalian suatu bilangan dengan

bentuk aljabar ,operasi perkalian bentuk aljabar

dengan bentuk aljabar, operasi perpangkatan pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L8
L9

bentuk aljabar dan pembagian pada bentuk

aljabar.

 Elaborasi

 Siswa mulai berada dalam kelompok asal dan

membahas materi yang sudah dibagi oleh guru

atau peneliti.

 Siswa yang membahas materi yang sama

berkumpul menjadi satu dengan kelompok lain

yang juga membahas materi yang sama, dan

mereka disebut kelompok ahli.

 Memberikan soal latihan kepada setiap

kelompok ahli seputar materi yang mereka

pelajari hari ini.

 Konfirmasi

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya.

 Guru atau peneliti menanggapi pertanyaan

siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L10
L8

1.3 Penutup

 Mengarahkan setiap kelompok ahli siswa

untuk membuat kesimpulan dari materi

pelajaran yang sudah dipelajari.

 Guru atau peneliti menginformasikan kegiatan

yang akan dilakukan pada per-temuan

selanjutnya, yaitu kembali ke kelompok asal

dan menjelaskan materi yang tadi di bahas

dikelompok ahli.

 Salam penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L8
L11

LEMBAR KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELJARAN

KOOPERATIF TIPE JIGSAW II

No Kegiatan Keterangan

Pertemuan 2 Ya Tidak

1 1.4 Kegiatan Awal

g. Salam pembuka sebelum pembelajaran.

h. Berdoa bersama untuk memulai pembelajaran.

i. Mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa

mengikuti pembelajaran.

j. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

1.5 Kegiatan Inti

 Eksplorasi

Mempersilahkan siswa kembali membaca hasil

belajar mereka saat berada di kelompok ahli.

 Elaborasi

 Siswa mulai berada dalam kelompok asal dan

mulai menjelaskan materi yang kemarin

dibahas pada kelompok ahli.

 Memberikan soal latihan kepada setiap

kelompok asal seputar materi yang mereka

pelajari hari ini.

 Konfirmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L8
L12

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya.

 Guru atau peneliti menanggapi pertanyaan

siswa.

1.6 Penutup

 Mengarahkan setiap siswa untuk membuat

kesimpulan dari materi pelajaran yang sudah

dipelajari.

 Guru atau peneliti menginformasikan kegiatan

yang akan dilakukan pada pertemuan

selanjutnya, yaitu melaksanakan tes hasil

belajar dan mengisi kuesioner.

 Salam penutup

Mengetahui,

Yogyakarta, 18 Juli 2016

Dosen Pembimbing Guru Pembimbing

( Beni Utomo, M.Sc ) (Y. Daru Putranta, S.Pd)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA


No Aspek yang Dinilai
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1 Mematuhi instruksi guru sehubung-
an dengan metode pembelajaran
2 Menyimak penjelasan guru tentang
langkah-langkah pembelajaran
3 Menunjukan sikap antusias terhadap
proses pembelajaran
Berkonsentrasi mengikuti proses
pembelajaran
5 Bertanggung jawab mengerjakan
latihan soal yang diberikan
6 Aktif mempelajari materi yang
diberikan guru
7 Aktif bertanya dan mengemukakan
pendapat
8 Aktif berdiskusi bersama teman
sekelompok
9 Berjanggung jawab menyelesaikan
bersama soal latihan
10 Mencatat materi dengan lengkap di
buku catatan

L13
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mengetahui,

Yogyakarta, 18 Juli 2016

Dosen Pembimbing Guru Pembimbing

( Beni Utomo, M.Sc ) ( Y. Daru Putranta, S.Pd )

L14
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L15

KISI-KISI INSTRUMEN MOTIVASI BELAJAR

Jenis Pernyataan
No Aspek Indikator No Soal Jumlah
Positif Negatif
Adanya pemenuhan
Kebutuhan
1 kebutuhan jasmani 1, 5, 9, 17 1, 9 5, 17 4
fisiologis
sebagai manusia
Adanya pemenuhan
kebutuhan dasar
13 13 - 1
untuk memulai
belajar
Kebutuhan Adanya pemenuhan
2 akan rasa kebutuhan rasa 6, 10, 14 10 6, 14 3
aman aman secara fisik
Adanya pemenuhan
kebutuhan rasa 2, 18 2, 18 - 2
aman secara psikis
Kebutuhan Adanya usaha agar
akan rasa dianggap sebagai
3 7, 15, 19 7 15, 19 3
cinta dan warga
sosial komunitasnya.
Adanya perasaan
diterima oleh 3, 11 3, 11 - 2
lingkungannya.
Kebutuuhan
Adanya keinginan
4 akan 8, 16, 20 8, 16 20 3
untuk berpreatasi
penghargaan
Adanya usahauntuk
bertanggung jawab
4, 12 4 12 2
pada tugas yang
diberikan
Jumlah item 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L16

KUESIONER MOTIVASI

Nama Lengkap/Kelas/No.Absen :…………….

FAKTA

Isilah table berikut ini dengan jujur sesuai dengan kondisi yang kamu alami sehari-hari
dengan mata pelajaran matematika, dengan cara memberi tanda centang (v) pada pilihan
jawaban yang kamu pilih.

Keterangan :
SL : Selalu
SR : Sering
KK : Kadang-Kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah

No Pernyataan SL SR KK JR TP
1 Saya sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah
2 Saya membaca kembali catatan matematika saya di rumah
Saya berlatih mengerjajkan soal latihan dengan gembira di dalam
3
kelas
Saya langsung mengerjakan tugas yang diberikan guru hari itu
4
juga
5 Saya belajar hanya ketika besok ada ulangan saja
Saya merasa takut untuk bertanya kepada guru ketika saya
6
bingung
Saya membantu teman ketika ada teman yang kesulitan dalam
7
memahami pelajaran
Saya menulis pekerjaan saya di papan tulis, ketika guru
8
memberikan kesempatan
9 Saya berusaha menjaga kesehatan dengan jajanan sehat
10 Saya memperhatikan guru dengan serius
Saya bersemangat ikut belajar kelompok agar saya menjadi lebih
11
paham
12 Saya berhenti belajar ketika saya tidak bisa mengerjakan sesuatu
Saya membawa peralatan belajar seperti jangka, busur, penggaris,
13
pensil dan lain-lain saat pelajarran matematika
Saya mencontek pekerjaan tugas teman, ketika saya tidak bisa
14
mengerjakan tugas tersebut
Saya membiarkan teman saya membuat kegaduhan saat guru
15
sedang mengajar
Saya ingin belajar lebih giat lagi ketika saya mampu mengerjakan
16
soal ulangan
17 Saya tidur terlalu malam
18 Saya mengikuti les matematika di luar sekolah
19 Saya mementingkan bermain bersama teman daripada belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L17

Saya tidak suka membaca buku matematika, karena isinya rumit


20
dan tidak menyenangkan

Mengetahui,

Yogyakarta, 18 Juli 2016

Dosen Pembimbing Guru Pembimbing

( Beni Utomo, M.Sc ) (Y. Daru Putranta, S.Pd )


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L18

KISI-KISI TES HASIL BELAJAR

No
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Jumlah
Soal
1.1 Melakukan Operasi Aljabar Siswa mampu mengenal dan
operasi aljabar mengidentifikasikan unsur-unsur 1 1
bentuk aljabar
Siswa mampu memahami 2.a
penjumlahan dan pengurangan 2.b 3
bentuk aljabar 3

Mampu siswa mampu memahami 4.a


perkalian dan pembagian bentuk 2
aljabar 5.a

Siswa mampu memahami operasi 6.b


2
perpangkatan bentuk aljabar 6.a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L19

TES HASIL BELAJAR


Operasi Aljabar

Nama :
No. Absen :
Kelas :
Petunjuk
 Isilah data diri anda dengan menulis nama, kelas no absen pada tempat yang
telah tersedia!
 Bacalah setiap soal dengan teliti!
 Kerjakan soal tersebut dalam lembar jawab yang disediakan!
 Waktu pengerjaaan 70 menit

1. Diketahui bentuk aljabar dibawah ini 𝟐𝒙𝟑 + 𝟐𝒚𝟐 + 𝟒𝒚 − 𝟏


Tentukan manakah yang merupakan :
 Suku
 Variabel
 Konstanta / suku konstan
 koefisien
2. Tentukan hasil penjumlahan bentuk-bentuk aljabar berikut!
a. 2𝑎 + 3𝑏 − 3𝑐 dengan −𝑎 + 2𝑏 − 1
b. −4𝑎 − 𝑏 + 6 dengan 3𝑎 + 2𝑏 − 4
3. Tentukan hasil pengurangan bentuk aljabar 3𝑚2 + 5 − 2𝑛 − (3𝑚2 − 7𝑛 − 5)
4. Tentukan hasil kali dari bentuk- bentuk aljabar (3𝑥 + 4𝑦 + 1)(1 − 𝑦)!
−8𝑥 2 +2𝑥 4 𝑦 2 −4𝑥𝑦
5. Tentukan hasil bagi dari bentuk aljabar !
2𝑥

6. Tentukan hasil perpangkatan bentuk-bentuk aljabar berikut!


a. (2𝑎)2 b. (𝑥 + 1)3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L20

PEDOMAN PENSKORAN

No. Soal Penyelesaian Skor Skor


total
1. Diketahui bentuk aljabar Suku:2𝑥 3 , 𝑦 2 , 4𝑦, −1 10
dibawah ini Variabel :𝑥 , 𝑦 15
𝟐𝒙𝟑 + 𝟐𝒚𝟐 + 𝟒𝒚 − 𝟏 Konstanta:−1 20
Tentukanmanakah yang Koefisien : 2, 2, 4 30
merupakan :
30
 Suku
 Variabel
 Konstanta /
sukukonstan
 koefisien
2. Tentukan hasil ( 2𝑎 + 3𝑏 − 3𝑐) + (−𝑎 + 2𝑏 − 1)
penjumlahan bentuk- = 2𝑎 + 3𝑏 − 3𝑐 − 𝑎 + 2𝑏 − 1
bentuk aljabar berikut! = 2𝑎 − 𝑎 + 3𝑏 + 2𝑏 − 3𝑐 − 1 10 30
a. 2𝑎 + 3𝑏 − 3𝑐 dengan = 𝑎 + 5𝑏 − 3𝑐 − 1 20
−𝑎 + 2𝑏 − 1 30
b. −4𝑎 − 𝑏 + 6 dengan (−4𝑎 − 𝑏 + 6) + (3𝑎 + 2𝑏 − 4)
3𝑎 + 2𝑏 − 4 = −4𝑎 − 𝑏 + 6 + 3𝑎 + 2𝑏 − 4 10
30
= −4𝑎 + 3𝑎 − 𝑏 + 2𝑏 + 6 − 4 20
= −𝑎 + 𝑏 + 2 30
3. Tentukan hasil ( 3𝑚2 + 5 − 2𝑛 ) − ( 3𝑚2 − 7𝑛
pengurangan bentuk −5)
aljabar 3𝑚2 + 5 − 2𝑛 − = 3𝑚2 + 5 − 2𝑛 − 3𝑚2 + 7𝑛 + 5 20
(3𝑚2 − 7𝑛 − 5) = 3𝑚2 − 3𝑚2 − 2𝑛 + 7𝑛 + 5 + 5 60
= 5𝑛 + 10 40

60
4. Tentukan hasil kali dari = (3𝑥 + 4𝑦 + 1)1 15
bentuk- bentuk aljabar
− (3𝑥 + 4𝑦 + 1)𝑦
berikut!
(3𝑥 + 4𝑦 + 1)(1 − 𝑦) = 3𝑥 + 4𝑦 + 1 − 3𝑥𝑦 − 4𝑦 2 − 𝑦 30
60
= 3𝑥 − 3𝑥𝑦 + 4𝑦 − 𝑦 − 4𝑦 2 + 1 45
= 3𝑥 − 3𝑥𝑦 + 3𝑦 − 4𝑦 2 + 1 60

5. Tentukan hasil bagi dari −8𝑥 2 2𝑥 4 𝑦 2 4𝑥𝑦 30


= + −
bentuk aljabar berikut! 2𝑥 2𝑥 2𝑥 60
3 2
= −4𝑥 + 𝑥 𝑦 − 2𝑦
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L21

−8𝑥2 + 2𝑥4 𝑦2 − 4𝑥𝑦 60


2𝑥
6. Tentukan hasil = (2𝑎)(2𝑎) 25
perpangkatan bentuk- = 4𝑎2 30
30
betuk aljabar berikut!
a. (2𝑎)2
3 = (𝑥 + 1)(𝑥 + 1)(𝑥 + 1) 20
b. (𝑥 + 1)
40
= (𝑥 2 + 2𝑥 + 1)(𝑥 + 1)
= (𝑥 2 + 2𝑥 + 1)𝑥 + (𝑥 2 + 2𝑥 + 1)1 60 100
= 𝑥 3 + 2𝑥 2 + 𝑥 + 𝑥 2 + 2𝑥 + 1 80
3 2
= 𝑥 + 3𝑥 + 3𝑥 + 1
100
Total 400

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


Nilai siswa = × 400
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

Mengetahui,

Yogyakarta, 26 Juli 2016

Dosen Pembimbing Guru Pembimbing

( Beni Utomo, M.Sc ) ( Y. Daru Putranta, S.Pd )


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN B
1. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi

2. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas THB


Data Uji Coba Kuesioner Motivasi
Nomor Skor Butir Soal
Jumlah
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 2 3 2 3 5 5 2 2 2 3 4 2 2 3 3 2 3 2 3 57
2 3 2 3 2 5 3 3 3 5 3 3 4 2 3 3 5 2 1 3 5 63
3 4 3 2 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 64
4 2 3 3 5 1 2 2 2 3 4 4 4 3 4 2 3 2 1 3 4 57
5 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3 3 63
6 3 2 3 4 3 1 1 5 4 4 2 2 4 2 2 5 3 3 3 3 59
7 4 2 3 3 2 4 4 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 1 2 3 55
8 5 2 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 2 86
9 5 2 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3 2 3 2 5 3 1 3 3 67
10 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 2 5 4 2 2 5 63
11 5 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 4 4 2 5 1 4 3 61
12 5 3 4 5 3 5 5 5 3 3 5 4 3 4 3 4 3 1 3 5 76
13 2 3 2 5 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 2 5 2 2 3 3 63
14 5 3 3 4 3 3 3 2 5 4 3 5 5 4 3 5 3 1 3 5 72
15 2 3 3 5 4 5 5 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 67
16 2 2 3 3 5 5 5 3 5 3 4 1 5 3 1 5 2 2 1 3 63
17 4 2 4 5 3 3 3 4 4 5 5 5 2 4 3 5 4 1 4 3 73
18 3 1 3 4 3 3 3 3 5 3 2 4 2 4 3 3 3 4 3 4 63
19 5 3 4 5 4 5 5 4 5 5 4 3 4 4 3 5 3 3 3 3 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20 3 3 1 4 3 5 5 3 2 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 65
21 3 3 2 5 2 2 2 2 5 5 2 3 5 3 3 5 3 1 5 3 64
22 4 1 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 57
23 1 1 3 5 3 3 3 1 3 3 2 4 5 3 3 5 4 1 3 4 60
24 2 3 2 3 4 3 3 3 5 3 1 5 5 4 3 4 3 5 3 4 68
L22

Jumlah 82 57 70 94 81 84 84 75 93 83 76 81 81 78 65 103 71 52 73 83 1566


Perhitungan Validitas
N ∑XY ∑X ∑Y (1*2) - (3*4) N ∑X2 (∑X)2 (6*7) - (8) N ∑Y2 (∑Y)2 (10*11) - 12 sqrt (9*13) Rxy
No Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 (5/14)

1 24 5450 82 1566 2388 24 316 6724 860 24 103492 2452356 31452 5200.84 0.459
2 24 3752 57 1566 786 24 147 3249 279 24 103492 2452356 31452 2962.28 0.265
3 24 4624 70 1566 1356 24 216 4900 284 24 103492 2452356 31452 2988.71 0.454
4 24 6167 94 1566 804 24 390 8836 524 24 103492 2452356 31452 4059.66 0.198
5 24 5364 81 1566 1890 24 299 6561 615 24 103492 2452356 31452 4398.07 0.430
6 24 5571 84 1566 2160 24 326 7056 768 24 103492 2452356 31452 4914.79 0.439
7 24 5571 84 1566 2160 24 326 7056 768 24 103492 2452356 31452 4914.79 0.439
8 24 4994 75 1566 2406 24 261 5625 639 24 103492 2452356 31452 4483.06 0.537
9 24 6151 93 1566 1986 24 387 8649 639 24 103492 2452356 31452 4483.06 0.443
10 24 5481 83 1566 1566 24 301 6889 335 24 103492 2452356 31452 3245.99 0.482
11 24 5063 76 1566 2496 24 272 5776 752 24 103492 2452356 31452 4863.32 0.513
12 24 5369 81 1566 2010 24 299 6561 615 24 103492 2452356 31452 4398.07 0.457
13 24 5308 81 1566 546 24 301 6561 663 24 103492 2452356 31452 4566.47 0.120
14 24 5163 78 1566 1764 24 266 6084 300 24 103492 2452356 31452 3071.74 0.574
15 24 4280 65 1566 930 24 187 4225 263 24 103492 2452356 31452 2876.09 0.323
16 24 6784 103 1566 1518 24 461 10609 455 24 103492 2452356 31452 3782.94 0.401
17 24 4696 71 1566 1518 24 229 5041 455 24 103492 2452356 31452 3782.94 0.401
18 24 3458 52 1566 1560 24 152 2704 944 24 103492 2452356 31452 5448.92 0.286
19 24 4838 73 1566 1794 24 241 5329 455 24 103492 2452356 31452 3782.94 0.474
20 24 5408 83 1566 -186 24 303 6889 383 24 103492 2452356 31452 3470.75 -0.054
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L23
Perhitungan Reliabilitas
Total
No Soal N n ∑X ∑X2 (∑X)2 Varians ∑Y ∑Y2 (∑Y)2 St2 Reliabilitas Kategori
Varians

1 24 20 82 316 6724 1.493


2 24 20 57 147 3249 0.484
3 24 20 70 216 4900 0.493
4 24 20 94 390 8836 0.910
5 24 20 81 299 6561 1.068
6 24 20 84 326 7056 1.333
7 24 20 84 326 7056 1.333
8 24 20 75 261 5625 1.109
9 24 20 93 387 8649 1.109
10 24 20 83 301 6889 0.582
19.090 1566 103492 2452356 54.604 0.685 sedang
11 24 20 76 272 5776 1.306
12 24 20 81 299 6561 1.068
13 24 20 81 301 6561 1.151
14 24 20 78 266 6084 0.521
15 24 20 65 187 4225 0.457
16 24 20 103 461 10609 0.790
17 24 20 71 229 5041 0.790
18 24 20 52 152 2704 1.639
19 24 20 73 241 5329 0.790
20 24 20 83 303 6889 0.665
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L25

Data Uji Coba Tes Hasil Belajar


Perhitungan Validitas
N ∑XY ∑X ∑Y (1*2) - (3*4) N ∑X2 (∑X)2 (6*7) - (8) N ∑Y2 (∑Y)2 (10*11) - 12 sqrt (9*13) Rxy
No Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 (5/14)

1 25 43409 307 3577 -12914 25 4589 94249 20476 25 683679 12794929 4297046 296624.87 -0.044
2 25 88570 540 3577 282670 25 14100 291600 60900 25 683679 12794929 4297046 511556.55 0.553
3 25 70660 445 3577 174735 25 11025 198025 77600 25 683679 12794929 4297046 577451.96 0.303
4 25 79870 345 3577 762685 25 13125 119025 209100 25 683679 12794929 4297046 947898.90 0.805
5 25 102575 495 3577 793760 25 22425 245025 315600 25 683679 12794929 4297046 1164537.56 0.682
6 25 89800 440 3577 671120 25 20650 193600 322650 25 683679 12794929 4297046 1177472.67 0.570
7 25 81920 500 3577 259500 25 12950 250000 73750 25 683679 12794929 4297046 562945.06 0.461
8 25 126875 505 3577 1365490 25 32475 255025 556850 25 683679 12794929 4297046 1546871.06 0.883

Perhitungan Reliabilitas
Total
No Soal N n ∑X ∑X2 (∑X)2 Varians ∑Y ∑Y2 (∑Y)2 St2 Reliabilitas Kategori
Varians

1 24 20 307 4589 94249 27.582


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 24 20 540 14100 291600 81.250


3 24 20 445 11025 198025 115.582
4 24 20 345 13125 119025 340.234
2613.866 3577 683679 12794929 6273.207 0.614 sedang
5 24 20 495 22425 245025 508.984
L26

6 24 20 440 20650 193600 524.306


7 24 20 500 12950 250000 105.556
8 24 20 505 32475 255025 910.373
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN C
1. Uji Normalitas THB

2. Uji Normalitas Motivasi Belajar

3. Uji Normalitas Keaktifan Belajar

4. Uji Korelasi antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar

5. Uji Korelasi antara Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L27

UJI NORMALITAS DATA TES HASIL BELAJAR

𝒙 𝒇 𝑭 𝑺𝒏 (𝒙) ̅
𝒙 𝒔 𝒛 𝑭𝟎 (𝒙) |𝑺𝒏 (𝑿𝒕 ) − 𝑭𝟎 (𝑿𝒕 ) |

34,38 1 1 0,04 65,15 20,4139 -1,51 0,0655 0,022


35,63 1 2 0,09 65,15 20,4139 -1,45 0,0735 0,013
37,50 1 3 0,13 65,15 20,4139 -1,35 0,0885 0,042
41,25 1 4 0,17 65,15 20,4139 -1,17 0,121 0,053
45,00 3 7 0,30 65,15 20,4139 -0,99 0,1611 0,143
46,25 1 8 0,35 65,15 20,4139 -0,93 0,1762 0,172
48,75 1 9 0,39 65,15 20,4139 -0,80 0,2119 0,179
53,13 1 10 0,43 65,15 20,4139 -0,59 0,2776 0,157
70,00 1 11 0,48 65,15 20,4139 0,24 0,4052 0,073
73,75 1 12 0,52 65,15 20,4139 0,42 0,6628 0,141
78,00 1 13 0,57 65,15 20,4139 0,63 0,7357 0,170
79,00 1 14 0,61 65,15 20,4139 0,68 0,7517 0,143
80,25 1 15 0,65 65,15 20,4139 0,74 0,7704 0,118
82,50 1 16 0,70 65,15 20,4139 0,85 0,8023 0,107
83,13 2 18 0,78 65,15 20,4139 0,88 0,8106 0,028
83,75 2 20 0,87 65,15 20,4139 0,91 0,8186 0,051
88,75 1 21 0,91 65,15 20,4139 1,16 0,877 0,036
89,38 1 22 0,96 65,15 20,4139 1,19 0,883 0,074
90,00 1 23 1,00 65,15 20,4139 1,22 0,8888 0,111

𝑫𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝑚𝑎𝑘𝑠 |𝑺𝒏 (𝒙𝒕 ) − 𝑭𝒐 (𝒙𝒕 )| = 0.179

𝑫𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 0.274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L28

UJI NORMALITAS DATA MOTIVASI

𝒙 𝒇 𝑭 𝑺𝒏 (𝒙) ̅
𝒙 𝒔 𝒛 𝑭𝟎 (𝒙) |𝑺𝒏 (𝑿𝒕 ) − 𝑭𝟎 (𝑿𝒕 ) |

51 1 1 0,04 67,91 10,0087 -1,69 0,0455 0,002


53 2 3 0,13 67,91 10,0087 -1,49 0,0681 0,062
55 1 4 0,17 67,91 10,0087 -1,29 0,0985 0,075
61 1 5 0,22 67,91 10,0087 -0,69 0,2451 0,028
62 1 6 0,26 67,91 10,0087 -0,59 0,2776 0,017
63 3 9 0,39 67,91 10,0087 -0,49 0,3121 0,079
65 1 10 0,43 67,91 10,0087 -0,29 0,3859 0,049
66 1 11 0,48 67,91 10,0087 -0,19 0,4242 0,054
67 1 12 0,52 67,91 10,0087 -0,09 0,4641 0,058
68 2 14 0,61 67,91 10,0087 0,01 0,504 0,105
71 1 15 0,65 67,91 10,0087 0,31 0,6217 0,030
72 1 16 0,70 67,91 10,0087 0,41 0,6591 0,037
75 1 17 0,74 67,91 10,0087 0,71 0,7611 0,022
78 1 18 0,78 67,91 10,0087 1,01 0,8438 0,061
79 1 19 0,83 67,91 10,0087 1,11 0,8665 0,040
80 1 20 0,87 67,91 10,0087 1,21 0,8869 0,017
81 1 21 0,91 67,91 10,0087 1,31 0,9049 0,008
85 2 23 1,00 67,91 10,0087 1,71 0,9564 0,044

𝑫𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝑚𝑎𝑘𝑠 |𝑺𝒏 (𝒙𝒕 ) − 𝑭𝒐 (𝒙𝒕 )| = 0.105

𝑫𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 0.274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L29

UJI NORMALITAS DATA KEAKTIFAN

𝒙 𝒇 𝑭 𝑺𝒏 (𝒙) ̅
𝒙 𝒔 𝒛 𝑭𝟎 (𝒙) |𝑺𝒏 (𝑿𝒕 ) − 𝑭𝟎 (𝑿𝒕 ) |

43 1 1 0,04 69,61 12,7876 -2,08 0,0188 0,025


50 1 2 0,09 69,61 12,7876 -1,53 0,0630 0,024
51 1 3 0,13 69,61 12,7876 -1,46 0,0722 0,058
55 1 4 0,17 69,61 12,7876 -1,14 0,1271 0,047
58 1 5 0,22 69,61 12,7876 -0,91 0,1814 0,036
60 1 6 0,26 69,61 12,7876 -0,75 0,2266 0,034
61 2 8 0,35 69,61 12,7876 -0,67 0,2514 0,096
65 1 9 0,39 69,61 12,7876 -0,36 0,3594 0,032
66 1 10 0,43 69,61 12,7876 -0,28 0,3897 0,045
69 1 11 0,48 69,61 12,7876 -0,05 0,4801 0,002
73 1 12 0,52 69,61 12,7876 0,27 0,6064 0,085
75 1 13 0,57 69,61 12,7876 0,42 0,6628 0,098
77 1 14 0,61 69,61 12,7876 0,58 0,7190 0,110
78 1 15 0,65 69,61 12,7876 0,66 0,7454 0,093
79 1 16 0,70 69,61 12,7876 0,73 0,7673 0,072
80 3 19 0,83 69,61 12,7876 0,81 0,7910 0,035
83 1 20 0,87 69,61 12,7876 1,05 0,8531 0,016
84 1 21 0,91 69,61 12,7876 1,13 0,8708 0,042
86 1 22 0,96 69,61 12,7876 1,28 0,8997 0,057
87 1 23 1,00 69,61 12,7876 1,36 0,9131 0,087

𝑫𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝑚𝑎𝑘𝑠 |𝑺𝒏 (𝒙𝒕 ) − 𝑭𝒐 (𝒙𝒕 )| = 0.110

𝑫𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 0.274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L30

UJI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR


Nomor Urut
X Y 𝑿𝟐 𝒀𝟐 X ×Y
Siswa

1 66 70,00 4356 4900,00 4620,00


2 65 79,00 4225 6241,00 5135,00
3 68 45,00 4624 2025,00 3060,00
4 78 53,13 6084 2822,27 4143,75
5 63 37,50 3969 1406,25 2362,50
6 63 78,00 3969 6084,00 4914,00
7 67 48,75 4489 2376,56 3266,25
8 85 89,38 7225 7987,89 7596,88
9 51 34,38 2601 1181,64 1753,13
10 72 88,75 5184 7876,56 6390,00
11 62 83,13 3844 6909,77 5153,75
12 79 83,75 6241 7014,06 6616,25
14 75 83,13 5625 6909,77 6234,38
15 53 35,63 2809 1269,14 1888,13
16 55 45,00 3025 2025,00 2475,00
17 80 83,75 6400 7014,06 6700,00
18 63 46,25 3969 2139,06 2913,75
19 53 82,50 2809 6806,25 4372,50
20 81 73,75 6561 5439,06 5973,75
21 85 90,00 7225 8100,00 7650,00
23 71 41,25 5041 1701,56 2928,75
24 68 45,00 4624 2025,00 3060,00
25 61 80,25 3721 6440,06 4895,25

Jumlah 1564 1497,25 108620 106694 104103

𝑛 ∑(𝑋. 𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟=
√(𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ). (𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 )

(23×104103)−(1564×1497,25)
𝑟=
√(23×108620−15642 )(23×106694−1497,252 )

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0.5006
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,404
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L31

UJI KORELASI KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR

Nomor Urut
X Y 𝑿𝟐 𝒀𝟐 X ×Y
Siswa

1 58 70,00 3364 4900,00 4060,00


2 69 79,00 4761 6241,00 5451,00
3 80 45,00 6400 2025,00 3600,00
4 61 53,13 3721 2822,27 3240,63
5 78 37,50 6084 1406,25 2925,00
6 75 78,00 5625 6084,00 5850,00
7 66 48,75 4356 2376,56 3217,50
8 80 89,38 6400 7987,89 7150,00
9 55 34,38 3025 1181,64 1890,63
10 83 88,75 6889 7876,56 7366,25
11 86 83,13 7396 6909,77 7148,75
12 73 83,75 5329 7014,06 6113,75
14 61 83,13 3721 6909,77 5070,63
15 65 35,63 4225 1269,14 2315,63
16 50 45,00 2500 2025,00 2250,00
17 80 83,75 6400 7014,06 6700,00
18 43 46,25 1849 2139,06 1988,75
19 84 82,50 7056 6806,25 6930,00
20 60 73,75 3600 5439,06 4425,00
21 79 90,00 6241 8100,00 7110,00
23 77 41,25 5929 1701,56 3176,25
24 51 45,00 2601 2025,00 2295,00
25 87 80,25 7569 6440,06 6981,75

Jumlah 1601 1497,25 115041 106694 107256,5

𝑛 ∑(𝑋. 𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟=
√(𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ). (𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 )

(23×107256,5)-(1601×1497,25)
𝑟=
√(23×115041-16012 )(23×106694-1497,252 )

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,5267

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,404
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN D
1. Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Jigsaw II

2. Sampel Hasil Belajar Siswa

3. Sampel Kuesioner Siswa

4. Sampel Lembar Pengamatan Keaktifan Awal Siswa

5. Sampel Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L33
L32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L34
L32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L36
L35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L37
L35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1
L38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2
L39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1
L40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2
L41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L42

SAMPEL JAWABAN TES HASIL BELAJAR


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L56
L57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L59

Keaktifan Awal Siswa


SAMPEL LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN AWAL SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L60
SAMPEL LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA

1. KELOMPOK AHLI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L62

2. KELOMPOK ASAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN E
1. Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L63

DOKUMENTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN F
1. Skor Keaktifan

2. Skor Motivasi

3. Skor Hasil Belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L65

KEAKTIFAN AWAL SISWA


No Skor Hasil Pengamatan
Jumlah
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

S1 3 3 2 2 3 2 1 1 2 3 22
S2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
S3 3 3 2 2 3 2 1 1 2 3 22
S4 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 20
S5 4 4 3 3 4 3 2 3 5 3 34
S6 4 5 5 4 3 4 2 2 3 3 35
S7 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 18
S8 4 4 4 3 2 4 1 1 5 5 33
S9 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 21
S10 3 3 2 2 2 3 1 1 2 3 22
S11 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 35
S12 3 3 2 1 2 2 1 1 3 3 21
S13 2 3 2 1 3 3 1 1 3 3 22
S14 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 35
S15 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 20
S16 2 2 1 1 2 2 1 1 2 3 17
S17 3 4 3 3 4 3 1 1 5 3 30
S18 3 3 3 2 2 1 1 1 2 3 21
S19 3 3 3 3 3 3 1 2 4 3 28
S20 2 2 2 2 3 2 1 2 3 3 22
S21 2 2 2 2 3 3 1 1 3 3 22
S22 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 19
S23 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 32
S24 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 22
S25 3 3 3 5 4 4 2 2 5 5 36
Total Skor 629
Rata-rata Skor 25.16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L66

SKOR KEAKTIFAN SISWA SAAT DITERAPKAN JIGSAW II

No Skor Hasil Pengamatan 1


Jumlah
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

S1 5 5 4 5 4 2 2 2 2 3 34
S2 3 2 4 3 4 2 3 3 3 2 29
S3 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 43
S4 5 5 2 2 3 3 3 3 4 4 34
S5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 43
S6 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 45
S7 1 4 4 3 4 4 4 5 5 4 38
S8 5 5 4 3 2 3 4 4 5 5 40
S9 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 31
S10 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 44
S11 4 3 5 5 5 5 5 5 4 3 44
S12 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 42
S13 5 5 3 2 3 3 3 3 3 3 33
S14 3 4 4 3 5 5 5 5 5 5 44
S15 4 3 5 5 5 5 4 3 2 4 40
S16 4 4 1 3 3 3 3 2 1 5 29
S17 4 3 4 4 4 4 3 3 5 3 37
S18 5 5 3 2 3 1 1 1 1 1 23
S19 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 45
S20 3 3 3 3 4 2 1 3 2 2 26
S21 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 46
S22 3 2 2 3 1 2 5 2 1 3 24
S23 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 40
S24 4 2 2 4 4 3 3 3 3 2 30
S25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Total Skor 932
Rata-rata Skor 37.28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L67

No Skor Hasil Pengamatan 2


Jumlah
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

S1 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 24
S2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 40
S3 3 3 3 3 5 4 3 4 4 5 37
S4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 27
S5 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 35
S6 3 3 2 2 4 2 3 3 5 3 30
S7 3 3 2 2 4 2 2 4 4 2 28
S8 5 4 3 4 4 4 3 4 5 4 40
S9 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 24
S10 4 4 5 5 4 3 3 3 4 4 39
S11 4 4 5 3 5 5 5 3 4 4 42
S12 2 4 3 3 4 3 2 3 3 4 31
S13 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 28
S14 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 17
S15 2 2 2 2 3 2 2 2 3 5 25
S16 3 2 2 2 3 1 3 2 2 1 21
S17 4 5 5 5 4 4 5 3 4 4 43
S18 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 20
S19 4 4 3 4 4 3 3 5 4 5 39
S20 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 34
S21 4 3 4 2 4 2 4 4 3 3 33
S22 2 1 1 3 2 1 5 2 2 2 21
S23 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 37
S24 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21
S25 3 4 3 2 4 3 5 4 4 5 37
Total Skor 773
Rata-rata Skor 30.92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L68

NO SKOR SKOR
TOTAL
SISWA PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2

1 34 24 58
2 29 40 69
3 43 37 80
4 34 27 61
5 43 35 78
6 45 30 75
7 38 28 66
8 40 40 80
9 31 24 55
10 44 39 83
11 44 42 86
12 42 31 73
13 33 28 61
14 44 17 61
15 40 25 65
16 29 21 50
17 37 43 80
18 23 20 43
19 45 39 84
20 26 34 60
21 46 33 79
22 24 21 45
23 40 37 77
24 30 21 51
25 50 37 87
TOTAL SKOR 1707
RATA-RATA SKOR 68.28
SKOR MOTIVASI
Nomor Pernyataan
Total Skor
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 4 4 66
2 4 3 3 4 5 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 5 3 1 3 4 65
3 4 3 2 2 5 3 3 2 5 3 3 3 3 5 5 3 3 3 4 4 68
4 5 3 3 4 4 5 3 5 5 4 5 5 5 3 3 5 2 1 3 5 78
5 4 2 2 3 2 3 3 3 4 5 2 4 5 4 3 3 3 2 3 3 63
6 2 3 3 2 5 5 4 3 4 3 3 2 2 5 4 5 2 1 3 2 63
7 5 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 67
8 4 3 5 5 5 5 3 5 2 4 4 5 5 3 5 4 4 2 5 5 83
9 3 2 2 1 3 1 1 5 4 2 3 5 2 1 5 3 2 1 2 3 51
10 5 3 3 3 5 3 3 3 5 3 4 3 4 3 3 3 4 5 4 3 72
11 3 2 3 4 3 2 5 2 4 3 4 2 2 4 3 5 3 1 3 4 62
12 3 3 3 3 3 5 3 5 5 5 3 5 5 4 5 5 3 1 5 5 79
13 5 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 2 4 3 3 64
14 2 2 3 4 5 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 5 3 4 5 75
15 3 1 2 3 1 3 2 2 4 5 3 2 3 3 2 5 1 1 4 3 53
16 5 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 3 55
17 5 3 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 1 5 5 80
18 2 3 3 3 3 4 2 4 4 2 3 5 3 3 4 5 1 1 5 3 63
19 2 1 3 2 3 5 4 2 2 3 2 3 2 3 4 5 2 1 2 2 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20 3 3 3 3 5 3 3 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 2 5 5 81
21 5 4 3 3 5 5 5 3 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 5 5 85
22 2 1 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 1 4 3 4 2 1 2 1 44
23 3 3 3 3 5 5 3 3 5 3 3 3 2 3 5 5 3 1 5 5 71
24 5 3 4 4 4 5 3 5 4 2 4 3 2 3 3 4 4 1 3 2 68
25 1 3 3 3 2 5 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 61
L69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L70

SKOR TES HASIL BELAJAR

No Butir Soal
Skor Nilai
Siswa 1 2a 2b 3 4 5 6a 6b

1 10 30 5 60 5 60 30 80 280 70
2 21 30 20 60 45 30 30 80 316 79
3 5 30 10 20 5 60 30 20 180 45
4 17.5 30 5 60 5 60 30 5 212.5 53.125
5 10 30 5 60 5 5 30 5 150 37.5
6 17 30 30 60 60 5 30 80 312 78
7 10 30 40 5 60 30 20 195 48.75
8 7.5 30 30 60 60 60 30 80 357.5 89.375
9 7.5 30 0 5 5 60 30 0 137.5 34.375
10 20 30 30 40 45 60 30 100 355 88.75
11 17.5 30 30 40 45 60 30 80 332.5 83.125
12 20 30 30 60 60 5 30 100 335 83.75
13 10 30 5 60 5 30 30 80 250 62.5
14 17.5 30 30 60 60 5 30 100 332.5 83.125
15 17.5 30 15 5 20 5 30 20 142.5 35.625
16 10 30 0 40 5 60 30 5 180 45
17 20 30 30 60 60 5 30 100 335 83.75
18 30 20 20 60 20 5 30 0 185 46.25
19 15 30 5 60 60 30 30 100 330 82.5
20 20 30 30 60 45 60 30 20 295 73.75
21 10 30 30 60 60 60 30 80 360 90
22 5 30 30 5 5 60 30 5 170 42.5
23 15 30 20 40 5 5 30 20 165 41.25
24 30 10 10 20 15 60 30 5 180 45
25 11 30 30 60 20 60 30 80 321 80.25

Anda mungkin juga menyukai