SUSUNAN REDAKSI
Penganggung Jawab
Mariamah, M.Pd. Ketua LPPM STKIP Taman Siswa Bima
Ketua Penyunting
Asriyadin, M.Pd.Si.
Sekretaris Penyunting
Nanang Diana, M.Pd.
Penyunting Pelaksana
Syarifuddin, S.Si., M.Pd.
Yus’iran, S.Si., M.Pd.
Muliana, M.Pd.
Agustinasari, M.Pd.Si.
Muliansani, M.Kom.
Desain Cover
Asriyadin, M.Pd.Si.
Alamat Redaksi
Redaksi Jurnal Pendidikan MIPA
LPPM STKIP Taman Siswa Bima
Jln. Lintas Bima – Tente Palibelo. Tlp (0374) 42891
Email: lppm_tsb@yahoo.com
Jurnal Pendidikan MIPA STKIP Taman Siswa Bima, terbit 2 kali setahun dengan edisi Januari–
Juni dan Juli-Desember. Sebagai media informasi, pemikiran dan hasil penelitian yang berkaitan
dengan pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam.
DAFTAR ISI
ABSTRAK
persentase terendah sebesar 9,01 Ebel, R.I., & Frisbie, D.A. (1986).
% yakni pada KD Menyajikan Essential of educational
data dalam bentuk tabel dan measurement (4th ed). New
diagram batang, garis, lingkaran, Jersey: Prentice-Hell, Inc.
dan ogive serta penafsirannya.
Persentase kelemahan konsep Ferguson, George A dan Takane,
secara keseluruhan diperoleh Yoshio. 1989. Statistical
30,10%. Analysis in Psychology and
Education. Sixth edition. New
Daftar Pustaka York: McGraw Hill Book
Company.
Arends, R.I., & Kilcher, A. (2010).
Teaching for student Johnson, D.W., & Johnson, R.T.
learning: becoming an (2002). Meaningful
accomplished teacher. New assessment: A manageable
York: Routledge. and cooperative process.
Boston: Allyn and Bacon
Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-
dasar Evaluasi Pendidikan. Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E.
Jakarta: Bumi Aksara. (2004). Models of teaching
(7th ed). Boston, MA: Pearson
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Education.
RI Nomor 20, tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nitko, A.J., & Brookhart, S.M.
Nasional. (2007). Educational
assessment of student (5th ed).
______. (2005). Undang-Undang RI New Jersey: Pearson
Nomor 14, tahun 2005 Education..
tentang Guru dan Dosen.
Russefendi. (1991). Dasar-dasar
______. (2006.) Peraturan menteri Matematika Modern untuk
pendidikan nasional repoblik Orang Tua Murid dan Guru.
Indonesia no 23, tahun 2006 Bandung: Tarsito.
tentang standar isi.
Sudjana. (2002). Metode Statistika:
______. (2007). Peraturan menteri Bandung: Tarsito.
pendidikan nasional republik
indonesia nomor 41, tahun
2007 tentang standar proses
untuk satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
ABSTRAK
Pendahuluan
Air merupakan sumber Manfaat air bagi kehidupan kita
kehidupan yang sangat vital bagi antara lain untuk kebutuhan
manusia. Dan dapat dikatakan air rumah tangga yaitu sebagai air
merupakan sumber daya yang minum dan MCK (mandi cuci
terbatas dan kita tidak dapat kakus), kebutuhan industri, air
dipisahkan dari senyawa kimia irigasi untuk pertanian sampai
ini dalam kehidupan sehari-hari. pembangkit listrik tenaga air
Jurnal Pendidikan MIPA, LPPM STKIP Taman Siswa Bima 1365
Jurnal Pendidikan MIPA, Vol. 6. No. 1, Januari - Juni 2016 ISSN: 2088-0294
Tabel 2.1 Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 kriteria mutu air
berdasarkan kelas.
KELAS KETERAN
PARAMETER SATUAN
I II III IV GAN
FISIKA
Devisi
o Devisi Devisi Devisi Devisi temperatur
Temperatur C
3 3 3 5 dari keadaan
alamiahnya
Residu terlarut mg/L 1000 1000 1000 2000
Bagi
pengolahan
air minum
Residu secara
mg/L 50 50 400 400
tersuspensi konvensiona
l, residu
tersuspensi
≤ 5000 mg/L
KIMIA ANORGANIK
Apabila secara
alamiah diluar
Ph mg/L 6-9 6-9 6-9 5-9
rentang
tersebut, maka
Jurnal Pendidikan MIPA, LPPM STKIP Taman Siswa Bima 1368
Jurnal Pendidikan MIPA, Vol. 6. No. 1, Januari - Juni 2016 ISSN: 2088-0294
ditentukan
berdasarkan
kondisi alamiah
BOD mg/L 2 3 6 12
COD mg/L 10 25 50 100
Angka batas
DO mg/L 6 4 3 0
minimum
Total fosfat sbg
mg/L 0,2 0,2 1 5
P
NO3 Sebagai N mg/L 10 10 20 20
Bagi perikanan,
kandungan
amonia bebas
NH3 – N mg/L 0,5 - - - untuk ikan yang
peka ≤ 0,02
mg/L sebagai
NH3
Arsen mg/L 0,05 1 1 1
Kobalt mg/L 0,2 0,2 0,2 0,2
Berium mg/L 1
Boron mg/L 0,01 0,05 0,05 0,05
Selenium mg/L 0,01 0,01 0,01 0,01
Kadnium mg/L 0,05 0,05 0,05 0,01
Bagi
pengolahan air
Tembaga mg/L 0,02 0,02 0,02 0,2 minum secara
konvensional,
Cu ≤ 1 mg/L
Bagi
pengolahan air
Besi mg/L 0,3 - - - minum secara
konversional,
Fe ≤5 mg/L
Bagi
Timbal mg/L 0,03 0,03 0,03 1
pengolahan1
Mangan mg/L 0,2 - - -
Air raksa mg/L 0,001 0,002 0,002 0,005
Bagi
pengolahan air
Seng mg/L 0,05 0,05 0,05 2
minum secara
konvensional,
Zn ≤ 5 mg/L
Kholorida mg/L 600 - - -
Sianida mg/L 0,02 0,02 0,02 -
Fluorida 0,5 1,5 1,5 -
Bagi
pengolahan air
Nitrat sebagai secara
0,06 0,06 0,06 -
N konvensional,
NO2-N ≤ 1
mg/L
Sulfat 400 - - -
Bagi ABAM
Khlorin bebas 0,03 0,03 0,03 - tidak
dipersharatkan
Bagi
pengolahan air
Belerang secara
0,002 0,002 0,002 -
sebagai H2S konvensional, S
sebagai H2S <
0,1 mg/L
MIKROBIOLOGI
Jml/100 Bagi
Fecal coliform 100 1000 2000 2000
ml pengolahan air
minum secara
konvensional,
fecal coliform ≤
Jml/100 2000 jml/100
Total coliform
ml mL dan total
coliform ≤
10000
jml/100ml
RADIOAKTIF
Gross-A Bq/L 0,1 0,1 0,1 0,1
Gross-B 1 1 1 1
KIMIA ORGANIK
Minyak dan
µg/L 1000 1000 1000 -
lemak
Deterjen sbg
µg/L 200 200 200 -
MBAS
Senyawa fenol
µg/L 1 1 1 -
sbg. Fenol
Tabel 2.2 Konsentrasi COD pada air sumur Kelurahan Kekalik Jaya (Zarkasi,
2008)
Lingkungan Volume FAS Konsentrasi COD Rata-
(ml) (mg/L) rata
U1 U2 U1 U2
Kekalik Sumur 1 4,53 4,50 6,6 7,5
8,2
Timur Sumur 2 4,44 4,43 9,3 9,6
Kekalik Sumur 1 4,48 4,47 8,1 8,4
8,4
Barat Sumur 2 4,47 4,45 8,4 9,0
Kekalik Sumur 1 4,39 4,39 10,8 10,8
11,7
Kijang Sumur 2 4,32 4,34 12,9 12,3
Kekalik Sumur 1 4,33 4,34 12,6 12,3
12,6
Gerisak Sumur 2 4,32 4,33 12,9 12,6
Kekalik Sumur 1 4,29 4,27 13,8 14,4
13,2
Indah Sumur 2 4,34 4,23 12,3 12,6
Keterangan:
mg = miligram
µg = mikrogram
ml = mililiter
L = liter
Bq = Bequerel
MBAS = Methylene Blue Active Substance
ABAM = Air Baku untuk Air Minum
Bak penampungan
Alat Penyaringan
Hasil
Sumber: Suriawira (2005)
Metodologi Penelitian
Jenis Penelitian
Kadar
Variasi
COD Xij2 T T2
kerikil : Arang : pasir
(mg/L)
Sebelum U1 22,48 505,35
41,96 1760,64
penyaringan U2 19,48 379,47
U1 13,49 181,98
3:1:1 23,98 575.04
U2 10,49 110,04
U1 11,99 143,76
2:1:2 22,48 505.35
U2 10,49 110,04
U1 10,49 110,04
1:1:3 20,98 404.16
U2 10,49 110,04
U1 5,99 35,88
2:2:1 17,98 323.28
U2 11,99 143,76
U1 7,50 56,25
1:2:2 15,0 225
U2 7,50 56,25
U1 7,50 56,25
1:3:1 11,99 143.76
U2 4,49 20,16
Jumlah ( ∑ ) 2019,27 154,37 3937,23
Penyusunan hipotesis komposisi media Penyaringan
Ha = Terdapat perbedaan yang Air Sederhana dalam
signifikan antara variasi menurunkan konsentrasi COD
Sumber F
Dk SS MS
variasi Fhitung 0,05 0,01
Antar
6 122,13 20,35
kelompok (b)
Dalam 2,22 3,87 7,19
7 64,11 9,16
kelompok (w)
Total 13 186,24
(Sebelum
U2 4,0 19,48
Penyaringan)
U1 4,50 4,49
1 5,24 75,02
U2 4,45 5,99
U1 4,50 4,49
2 5,99 71,44
U2 4,40 7,50
U1 4,40 7,50
3 7,50 64,25
U2 4,40 7,50
U1 4,20 13,49
4 14,24 32,12
U2 4,15 14,99
U1 4,20 13,49
5 15,47 26,26
U2 4,05 17,99
U1 4,0 19,48
6 19,48 7,15
U2 4,0 19,48
U1 3,9 22,48
7 20,98 0
U2 4,0 19,48
Keterangan :
U1 = Ulangan ke-1
U2 = Ulangan ke-2
ABSTRACT
This study aims to determine the comparison between biology student learning outcomes
classes that applying the learning model Student Achievement Division Teams (STAD)
compared with Team Games Tournament (TGT) using Handout on Student in class VII
SMP 10 Pekanbaru. The samples of this research were two classes of research,
experimental class X1 and X2. The population of this research are students of class VII
SMP 10 Pekanbaru consist of 4 classes with the total number of students are 135 students.
Class collection of samples is done by selecting the average value of the class that does not
differ greatly on the value of the pre-test, and test the homogeneity of these two classes.
Then classes were randomly selected to determine the experimental class X1 and X2
experiments were selected as experimental class VII5 class X1 and X2 VII9 as a class
experiment. Based on the t-analysis, its known that t= 22,38> table = 2.00 with dk (66) at
the level of α = 0.05, then Ho is rejected and H1 was accepted. Based on the descriptive
analysis of the results obtained by the average post-test
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR study student experiment class X1
Student Teams Achievement Division (VII5) = 82,41 and the experimental class X2 Team
Games Tournament (VII9) = 88,7. Based on the results of the research showed that the
difference between the Biology of Learning Outcomes Applying Classroom Learning
Student Teams Achievement Division (STAD) Compared by Team Games Tournament
(TGT) Using Handout in Class VII SMP 10 Pekanbaru Riau.
kelompok. Kelompok pertama sebagai Hasil analisis data nilai Post-Test kelas
kelompok eksperimen 1 yaitu, kelompok eksperimen X1 dan kelas eksperimen X2
yang diajarkan dengan model Pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 2.
STAD, sedangkan kelompok kedua Tabel 2. Hasil Analisis Data Post-test
eksperimen 2 yaitu, kelompok yang 2 2
Kelas N 1 1 ( 1)
diajarkan dengan model Pembelajaran
X1 33 82,4 226403, 7396768,0
TGT. 2719,7
1 59 9
Instrumen pengumpulan data dalam X2 35
3104,5 88,7
276614,
67
9023415,2
1
penelitian ini dilakukan dengan dua cara,
yaitu: penilaian pengetahuan pemahaman Berdasarkan hasil analisis
konsep (PPK) dan penilaian kinerja ilmiah menggunakan uji kesamaan dua varians,
(KI). maka diperoleh nilai Fhitung =1,98 dengan
nilai Ftabel =1,82 untuk tarif sigifikan 5% (df
HASIL DAN PEMBAHASAN =0,05), maka diperoleh Fhitung > Ftabel yang
berarti kedua varians dalam keadaan
1. Analisis Nilai Pre-Test heterogen, kemudian dilanjutkan uji t maka
Data pre-test siswa kelas VII5 dan VII9 diperoleh nila thitung = 22,38 dengan nilai
SMPN 10 Pekanbaru Tahun Pelajaran ttabel = 2,00 untuk tarif signifikan 5%.
2014/2015 dapat dilihat pada Tabel 1. Kedua sampel dikatakan heterogen maka
Tabel 1. Hasil Analisis Data Pre-test hipotesis diterima. Hal ini berarti terdapat
Kelas N 1
2
( 1)
2 perbedaan hasil belajar biologi antara kelas
1
X1 33 2649 80.27 211676 7017201 yang menerapkan model pembelajaran
X2 35 2814 80,4 228960 7918596 kooperatif Student Teams Achievement
Berdasarkan hasil pengujian dengan Division (STAD) dengan Team Games
menggunakan uji kesamaan dua varians, Tournament (TGT) dengan menggunakan
maka diperoleh nilai Fhitung =-0,10 dengan hand out pada siswa kelas VII SMPN 10
nilai Ftabel =2,00 untuk tarif sigifikan 5% (df Pekanbaru Tahun Pelajaran 2014/2015.
=0,05). Berdasarkan uji kesamaan dua
varians tersebut maka diperoleh Fhitung <
Ftabel. Maka kedua kelas dikatakan 3. Perbandingan Hasil Analisis Nilai
mempunyai varians yang sama/homogen. Pre-Test, dan Post-Test
Berdasarkan hasil analisis dengan uji Hasil analisis nilai pre-test kelas
dua pihak dengan jumlah kelas VII5 dan eksperimen X1 (STAD) dan kelas
kelas VII9, maka diperoleh nilai thitung= - eksperimen X2 (TGT) berada dalam
0,10 dengan nilai ttabel = 2,00 untuk tarif keadaan homogen yang berarti kemampuan
signifikan 5%. Oleh karena itu terlihat belajar kedua kelas sama dengan nilai rata-
bahwa thitung < ttabel. Dengan demikian kedua rata kelas eksperimen X1 (STAD) yaitu
kelas tersebut yaitu kelas VII5 dan kelas 80.27, sedangkan kelas eksperimen X2
VII9 berada dalam keadaan homogen. (TGT) yaitu 80,4. Hasil analisis post-test
Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut siswa kelas eksperimen X1 (STAD) dan
dapat disimpulkan bahwa kedua kelas kelas eksperimen X2 (TGT) menunjukkan
tersebut mempunyai kemampuan yang adanya perbedaan hasil belajar yang
sama (homogen). signifikan dari nilai rata-rata kelas
eksperimen X1 (STAD) yaitu 82,41 dan
2. Analisis Inferensial Nilai Post-Test kelas eksperimen X2 (TGT) yaitu 88,7
dengan selisih 6,26%.
Jurnal Pendidikan MIPA, LPPM STKIP Taman Siswa Bima 1385
Jurnal Pendidikan MIPA, Vol. 6. No. 1, Januari - Juni 2016 ISSN: 2088-0294
100 SARAN
88.7
90 80.27 80.4 82.41 Berdasarkan hasil penelitian yang
80
telah dilakukan, maka penulis
70
menyampaikan saran-saran sebagai berikut:
60
50
kepada guru-guru terutama guru IPA agar
40 dapat menggunakan model pembelajaran
30 tipe Team Games Tournament (TGT)
20 dengan menggunakan handout sebagai
10 salah satu alternatif untuk meningkatkan
0 hasil belajar siswa. Selain itu, diharapkan
pre-test post-test untuk penelitian selanjutnya, dapat
Eksperimen 1 (STAD) Eksperimen 2 (TGT) dikembangkan lagi dengan menguji model
pembelajaran yang belum dilaksanakan.
Gambar 1. Perbandingan rata-rata hasil belajar
biologi siswa antara kelas eksperimen X1
(STAD) dan kelas eksperimen X2 (TGT) DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Ar Syad. 2011. Media
KESIMPULAN Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Berdasarkan hasil penelitian yang Binartiningsih. 2011. Standar Isi SMA/MA
telah dilaksanakan, terdapat perbedaan dan SMP/MTs Telaah Kurikulum.
hasil belajar biologi IPA antara kelas yang Universitas Islam Riau: Pekanbaru
menerapkan eksperimen X1 (VII5) yang Chairil. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu
menerapkan pembelajaran kooperatif Pendekatan Praktek). Jakarta:
Student Teams Achievement Division Rineka Cipta
(STAD) dengan kelas eksperimen X2
(VII9) yang menerapkan pembelajaran Depdiknas. 2006. Panduan Penyusun
kooperatif Team Games Tournament Kurikulum Tingkat Satuan
(TGT) dengan menggunakan hand out pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
materi ekosistem pada siswa kelas VII Jakarta: BSNP
SMPN 10 Pekanbaru. Danim, Sudarwan & khairil. 2010. Profesi
Hasil belajar siswa setelah dilakukan Kependidikan. Alfabeta: Bandung
penerapan model Team Games Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan
Tournament (TGT) mengalami peningkatan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta:
sebesar 5,42%, sedangkan pada kelas yang Jakarta.
menerapkan pembelajaran model Student Hamalik. 2006. Proses Belajar
Teams Achievement Division (STAD), Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta
peningkatan hasil belajar biologi siswa
sebesar 1,29%. Hasil belajar biologi pada
kelas yang menerapkan pembelajaran
Abstract
The product of this study was teaching materials based competency on
differential equations subject. The problem of this study was “how to develop the
teaching materials based competency on differential equations subject which in
accordance with the applied syllabus at Mathematics Education PMIPA
Department FKIP Riau University. The several steps on developing the teaching
materials were (a) Analyzing the general and specific competency which must be
achieved on differential equations subject, (b) Developing the learning tools on
differential equations subject, (c) Analyzing the topic of teaching materials on
differential equations subject, (d) Analyzing the mathematical reasoning ability and
mathematical connection ability which will be implemented on developing the
teaching materials, (e) Developing the teaching materials based competency which
in accordance with the subject syllabus, (f) Requesting two experts as the validators
of the developed teaching materials, (g) Revising the teaching materials based on
the advice of validators. The result of this study was the teaching materials on
differential equations subject 3 SKS which consisting of five chapters for 16
meetings.
Keywords : Teaching materials based competency, Differential Equation
Abstrak
Produk penelitian ini adalah bahan ajar berbasis kompetensi matakuliah
Persamaan Diferensial. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana mengembangkan bahan ajar berbasis kompetensi pada
matakuliah Persamaan Diferensial yang benar-benar sesuai dengan silabus yang
berlaku di Prodi Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau.
Pengembangan bahan ajar tersebut melalui beberapa langkah yaitu (a)
Menganalisis kompetensi umum dan kompetensi khusus yang harus dicapai pada
matakuliah Persamaan Diferensial, (b) Mengembangkan perangkat pembelajaran
matakuliah Persamaan Diferensial, (c) Menganalisis topik-topik materi ajar
matakuliah Persamaan Diferensial, (d) Menganalisis kemampuan penalaran
matematis dan kemampuan koneksi matematis yang akan diterapkan dalam
pengembangan bahan ajar, (e) Mengembangkan bahan ajar berbasis kompetensi
sesuai silabus matakuliah, (f) Meminta dua orang pakar sebagai validator bahan
ajar yang telah dikembangkan, (g) Merevisi bahan ajar sesuai saran dari validator.
Hasil dari penelitian ini berupa bahan ajar Persamaan Diferensial (3 SKS) yang
terdiri atas lima bab untuk 16 pertemuan.
Teorema 2
Misal f(x) dan g(x) fungsi-fungsi yang integrable dan c sebarang konstanta maka:
1. cf ( x)dx c f ( x)dx
2. [ f ( x) g ( x)]dx f ( x)dx g ( x)dx ,
3. [ f ( x) g ( x)]dx f ( x)dx g ( x)dx ,
Teorema 3
sin x dx cos x c dan cos x dx sin x c
Teorema 4
Andaikan f(x) fungsi yang differensiable dan n bilangan rasional yang bukan -1,
Catatan : Perubahan subbab di atas diikuti langsung oleh perubahan isi dari
bahan ajar yang dikembangkan.
Mariamah.M.Pd
Dosen tetap STKIP Taman Siswa Bima
mariamahmariamah85@yahoo.co.id
ABSTRAK
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor apa
saja yang menyebabkan mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima menggunakan jasa
konsultan skripsi dan mengetahui apa saja profil jasa konsultan skripsi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Instrumen utama dalam
penelitian ini adalah peneliti namun sebagai pendukung pengumpulan data dalam
penelitian ini mengunakan: (1) Angket, (2) observasi, (3) wawancara, dan (4)
Dokumentasi. Teknik analisis data dalam peneltian ini yaitu data reduction, data display
dan conclusion drawing/ferification. Penarikan kesimpulan data hasil didasarkan pada
pedoman kategorisasi Syaifuddin Azwar.
pembuat, begitu proses seterusnya. ini pernah ditolak judul oleh prodi,
akibat saya kebingungan untuk
Selanjutnya dilakukan mengajukan judul yang lain, saya
wawancara pada responden mencoba ke guru yang satu asal
berikutnya yang berinisial E, S dan dengan saya, saya meminta
N dengan jenis kelamin perempuan dibuatkan tiga judul untuk saya
dari jurusan sejarah. Jawaban yang ajukan. Judul yang saya ajukan ini
sama mereka jawab tentang faktor ternyata diterima oleh prodi.
yang menyebabkan mereka Penyelesaian skripsi saya ini
menggunakan jasa konsultan dengan biaya 1 juta.
adalah:
Awalnya saya sudah K inisial mahasiswa jurusan
mengajukan judul penelitian, penjas. Jawaban K tentang faktor
setelah diseleksi ternyata judul yang menyebabkannya
saya tidak lolos, kemudian saya menggunakan jasa konsultan
diberi kesempatan untuk adalah:
mengajukan judul. Akibat waktu Awalnya ada tawaran dari
yang mepet untuk batas teman sesama jurusan penjas, saya
pengumpulan judul, saya pikir-pikir karena kemampuan saya
berinisiatif untuk meminta judul untuk menghitung sangat terbatas.
pada pembuat skripsi yang Ahirnya saya ikut ajakan teman
berstatus sebagai guru. Ahirnya dan melakukan pertemuan dengan
judul saya diterima. Akibat saya staf dosen. Terjadi pembicaraan
tidak punya gambaran dan mengenai proses penyususnan dan
kemampua mengenai judul yang biaya yang harus saya bayarkan.
saya ajukan, maka saya kembali Biaya yang harus saya bayarkan
pada guru tersebut untuk yaitu sebesar 1 juta rupiah sampai
membuatkan skripsi saya dengan skripsi selesai.
biaya 1 juta sampai selesai. Proses
pembuatan disertai dengan
penjelasan. DAFTAR PUSTAKA
Rohmah Indahwati
Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura
Jln. Raya Panglegur Km 3,5 Pamekasan
e-mail: indbeckzbecky@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan diberikannya mata pelajaran matematika, yaitu agar semua peserta didik
mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi memiliki kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
dalam memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup
pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Berpikir kritis adalah
proses berpikir menggunakan nalar, beralasan, sistematis, logis untuk
menghasilkan suatu keputusan yang rasional sehingga berani
mempertanggungjawabkan keputusannya tersebut. Jadi di dalam berpikir kritis
membutuhkan penalaran logis. Penalaran yang dimaksud disini adalah suatu proses
berpikir dalam pencapaian suatu kesimpulan logis berdasarkan fakta dan sumber
yang relevan. Penalaran menjadi pusat dalam mempelajari matematika, sehingga
dalam memecahkan masalah matematika dibutuhkan penalaran matematis dan
penalaran matematis dapat dilatih dan dikembangkan melalui pemecahan masalah
matematika. Maka untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis para
peserta didik harus dilatih dengan pemecahan masalah matematika yang dapat
memancing daya nalarnya. Masalah matematika yang dimaksud dapat berupa
masalah pembuktian yang dalam pemecahannya siswa dituntut untuk memberikan
alasan-alasan logis yang mendukung argumennya dan saat itulah siswa akan
berpikir, beranalisis, dan bernalar matematis sehingga dapat memunculkan
karakter-karakter berpikir kritis.
Kata Kunci : Berpikir Kritis, Penalaran matematis, Pemecahan
Masalah Matematika
RAODATUL JANNAH
Ratunurraodatulannah@yaoo.co.id
Wisudawan terbaik ke-2 jurusan pendidikan matematika
Abstrak
Kata Kunci: Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Pair and Share (TPS),
Kematangan Sikap, Prestasi belajar, Statistika
Persentase
96,43%
PEMBAHASAN
ketuntasan Peningkatan hasil belajar akan
tercapai apabila terjadi
Evaluasi belajar pembelajaran yang melibatkan
siklus II dilaksanakan pada siswa secara aktif. Hal ini
tanggal 13Agustus 2015 tergantung kemampuan guru
dengan mengajar. Guru akan memiliki
melakukanevaluasidalam kompetensi kemampuan mengajar,
bentuk essay sebanyak jika guru paling tidak memiliki
2butirsoalyang pemahaman dan penerapan secara
diujikanpada28orang taktis berbagai metode maupun
siswa. Dari hasil evaluasi model pembelajaran serta hubungan
yang dengan belajar disamping
diberikanmenunjukkanbah kemampuan-kemampuan lain yang
wa ketuntasan belajar menunjang. Salah satu model
mencapai 96,43% dengan pembelajaran yang dapat
nilai rata-ratanya yaitu meningkatkan sikapmatematika dan
79,54. prestasi belajar adalah model
d. Refleksi pembelajaran koperatif tipe Think
Dilihat dari hasil yang Pair and Share (TPS).Mengajukan
dicapai pada siklus II telah pertayaan selama pembelajaran di
terjadi peningkatan dan hasil kelas adalah cara yang tepat untuk
yang diinginkan sudah melibatkan peserta didik secara
tercapai, walaupun masih ada aktif, mengukur pemahaman peserta
beberapa siswa yang belum didik, atau mengarahkan peserta
mengalami ketuntasan secara didik dalam menerapkan
individu. Akan tetapi sesuai pengetahuan baru. Salah satu
dengan tujuan penelitian starategi yang memadukan pola
yaitu meningkatkan berpikir indifidu dan kelompok
kematanagn sikap dan prestasi adalah Think Pair and Share (TPS).
belajar siswa sudah tercapai, Pembelajaran TPS memiliki
hal ini dapat dilihat dari hasil prosedur yang diterapkapkan secara
pengisian angket mencapai eksplisip untuk memeberikan
kriteria baik dan ketuntasan peserta didik waktulebih banyak
belajar yang dicapai sebesar untuk berfikir, menjawan dan saling
96,43%. Dengan demikian membantu satu sama lain. (Sutarto
siklus II telah mencapai dan syarifuddin, 3013:133)
indikator keberhasilan yang Pembelajaran dengan
telah ditetapkan pada bab III menggunakan model koperatif
sehingga penelitian berakhir tipeThink Pair and Share(TPS)
sampai pada siklus II. sudah diterapkan pada siswa kelas
XI 𝐼𝑃𝑆 1 SMA N 1 Palibelo dan
Syarifuddin
Dosen tetap Muhammadiyah Bima
ABSTRAK
Hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut: Siklus I; nilai rata-rata
hasil belajar siswa 69,2 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 72,7%.
Sedangkan pada siklus II; nilai rata-rata hasil belajar siswa menjadi 74 dengan
persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 18,2% menjadi
90,9%. Hasil tersebut menunjukkan sudah tercapainya penelitian yang ditetapkan,
sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa
Kelas VII.A MTs Darul Hikmah Tente pada materi Bilangan Bulat Tahun Pelajaran
2013/2014.
yang kurang merasa percaya diri, bangkit dan terjadilah proses belajar
baik dalam bertanya maupun yang tenang dan menyenangkan.
penyampaian ide ataupun pendapat Untuk kepentingan tersebut perlu
maupun dalam proses pemecahan dikondisikan lingkungan yang
masalah yang dihadapi, yang kondusif dan menantang rasa ingin
akhirnya bermuara pada rendahnya tahu peserta didik, sehingga peroses
prestasi belajar siswa. pembelajaran akan berlangsung
Kegagalan para siswa dalam secara efektif (Mulyasa, 2007:24).
hasil belajar yang dicapainya Untuk menciptakan proses
hendak tidak dipandang sbagai pembelajaran yang efektif dan
kekurangan diri pada siswa semata- menyenangkan, ini salah satu
mata, tetapi juga bisa disebabkan langkah yang dapat dilakukan
oleh program pengajaran yang adalah dengan menerapkan model
diberiakan padanya atau kesalahan cooperative learning (CL). Model
strategi dalam memilih dan ini merupakan model kelompok
menggunakan metode belajar dan yang memiliki 5 unsur dasar yang
alat bantu pengajaran (Sudjana, ada dalam pelaksanaanya, antara
2005:3). Adapun dalam pengunaan lain, saling ketergantungan positif,
suatu metode hendaknya guru dapat tanggung jawab perseorangan, tatap
membawa suasana interaksi muka, komunikasi antara anggota,
pengajaran yang efekektif, dan evaluasi proses belajar (Lie,
menumbuhkan dan 2007: 30).
mengembangkan minat belajar dan Salah satunya adalah model
menghidupkan proses pengajaran pembelajaran kooperatif tipe Make
yang sedang berlangsung (Rohani, A Match. Metode "Make A Match"
2004:13). atau mencari pasangan merupakan
Disinyalir dan didukung salah satu alternatif yang dapat
oleh beberapa hasil penelitian diterapkan kepada siswa. Penerapan
bahwa kebanyakan guru hanya metode ini dimulai dari teknik yaitu
menyampaikan bahan sesuai dengan siswa disuruh mencari pasangan
urutan-urutan dan ruang lingkup kartu yang merupakan jawaban/soal
yang ada dalam buku teks. Ini yang sebelum batas waktunya, siswa
harus diubah, masalahnya sekarang yang dapat mencocokkan kartunya
bagaimana merubah presepsi dan diberi poin. Kelebihan dari model
pola pikiran guru terhadap tugas pembelajaran kooperatif tipe Make
pokoknya mengajar, bahwa A Match adalah : 1) mampu
mengajar bukan semata-mata menciptakan suasana belajar aktif
menyampaikan bahan sesuai dengan dan menyenangkan; 2) materi
urutan buku teks, tetapi yang paling pembelajaran yang disampaikan
penting bagaimana memberi kepada siswa lebih menarik
kemudahan belajar kepada peserta perhatian; 3) mampu meningkatkan
didik. Sehingga semangat belajar hasil belajar siswa mencapai taraf
𝑎 𝑎
bilangan-bilangan bulat, maka 1. 𝑎 ∶ 𝑏 = + , sebab ×𝑏 =𝑎
𝑏 𝑏
𝑎 × 𝑏 adalah bilangan bulat. 2. –𝑎 ∶ 𝑏 = −
𝑎
, sebab (-
𝑎
)×𝑏 =
Dengan kata lain hasil kali dari 𝑏 𝑏
−𝑎
dua bilangan bulat selalu bilangan 𝑎 𝑎
3. 𝑎 ∶ (−𝑏) = − 𝑏 , sebab (- 𝑏 ) ×
bulat pula.
g. Sifat komutatif −𝑏 = 𝑎
𝑎 𝑎
Perkalian bilangan bulat dikatakan 4. –𝑎 ∶ (−𝑏) = + 𝑏, sebab 𝑏 × −𝑏 =
bersifat komutatif jika untuk −𝑎
setiap bilangan bulat 𝑎 dan 𝑏 Pangkat dan Akar Bilangan Bulat
maka berlaku 𝑎 × 𝑏 = 𝑏 × 𝑎. a. Makna pangkat bilangan bulat
h. Sifat asosiatif Pangkat adalah operasi bilangan yang
Perkalian bilangan bulat dikatakan diperoleh dengan cara perkalian
bersifat asosiatif jika untuk berulang untuk bilangan yang
sebarang bilanga bulat 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 sama seperti 55 = 5× 5 × 5 × 5 ×
maka berlaku: 5 dan (-2)3 = (−2) × (−2) × (−2).
(𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐). Jika 𝑎 adalah bilangan bulat dan 𝑛
i. Sifat distributif adalah bilangan bulat maka:
n
Perkalian bilangan bulat dikatakan 𝑎 =𝑎 ×𝑎 ×𝑎 ×… ×𝑎
bersifat distributif jika untk setiap Sebanyak 𝑛 faktor 𝑎
bilangan bulat 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 maka Dengan 𝑛 disebut pangkat atau
berlaku: 𝑎 × ( 𝑏 + 𝑐) = (𝑎 × 𝑏) + eksponen, 𝑎 disebut bilangan
(𝑎 × 𝑐) = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐. dasar atau bilangan pokok, dan 𝑎n
j. Unsur identitas disebut bilangan berpangkat.
Perkalian bilangan bulat memiliki b. Sifat-sifat bilangan berpangkat
unsur identitas jika untuk setiap 2. Sifat perkalian bilangan
bilangan bulat 𝑎 sembarang maka berpangkat
berlaku: 𝑎 × 1 = 1 × 𝑎 = 𝑎. Carilah hasil perkalian dari 23 25.
bilangan 1 dinamakan unsur Kita dapat menyelesaikan
identitas. persoalan itu dengan definisi
k. Sifat bilangan nol pangkat bilangan bulat positif,
Setiap perkalian bilangan nol dengan sebagai berikut:
bilangan bulat dan sebaliknya 23 25 = 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 ×
hasilnya adalah nol. Sehingga 2 = 23+5 = 28
untuk setiap 𝑎 sembarang akan Berdasarkan perkalian bilangan
berlaku: 𝑎 × 0 = 0 × 𝑎 = 0. berpangkat di atas dapat
l. Pembagian bilangan bulat dan disimpulkan bahwa jika 𝑚 dan 𝑛
sifat-sifatnya adalah bilangan-bilangan bulat
Pembagian bilangan bulat diartikan positif dan 𝑎 adalah bilangan real,
sebagai operasi kebalikan dari maka;
perkalian. sehingga untuk setiap 𝑎m × 𝑎n = 𝑎m+n.
bilangan bulat positif 𝑎 dan 𝑏, 3. Sifat pembagian bilangan
dengan 𝑏 ≠ 0, berlaku: berpangkat
Jurnal Pendidikan MIPA, LPPM STKIP Taman Siswa Bima 1460
Jurnal Pendidikan MIPA, Vol. 6. No. 1, Januari - Juni 2016 ISSN: 2088-0294
SYARIFUDDIN
Mahasiswa lulusan terbaik pertama jurusan fisika STKIP TS Bima
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena peneliti melihat kondisi real yang terjadi di
tempat yang peneliti teliti yaitu di SMP Negeri 4 Bolo, dimana di SMP Negeri 4
Bolo hampir rata-rata siswanya memiliki nilai sikap ilmiah yang sangat rendah, hal
ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti faktor apa yang mempengaruhi sikap
ilmiah siswa tersebut, sehingga peneliti berkesimpulan bahwa yang
mempengaruhinya adalah ketidak sesuaian model yang diterapkan oleh guru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran
Sains, Teknologi, Masyarakat dan Lingkungan ( STML ) terhadap sikap ilmiah
siswa kelas VIII² pada SMP Negeri 4 Bolo tahun 2014/2015.
Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen, populasi dalam penelitian
ini adalah siswa SMP Negeri 4 Bolo angkatan 2014/2015 sebanyak 139 dengan
jumlah sampel 35 orang, yang diambil secara Random Sampling. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket sikap ilmiah, hasil uji coba validitas
instrumen angket sikap ilmiah siswa kelas VIII² di SMP Negeri 4 Bolo dengan
validitas konstruksi (pendapat para ahli), dari 16 peryataan dinyatak valid semua
tampa ada perubahan sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian ini. Data
penelitian variabel terikat (sikap ilmiah) diperoleh dari pengamatan langsung
kegiatan siswa oleh obsever dengan mengunakan angket sikap ilmiah siswa.
Dari hasil pengumpulan data penelitian dan dilakukan analisis dengan
mengunakan uji t (separated varian) dan didapat thitung adalah 9,1 sedangkan nilai
ttabel adalah 1,671 dengan dk = (n1 - 1) = (35 - 1) = 34 dan taraf signifikan 5 %.
Mengacu dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima berarti ada perbedaan sikap ilmiah siswa antara kelompok yang mendapat
pembelajaran dengan model Sains, Teknologi, Masyarakat dan Lingkungan
(STML) dengan kelompok yang mendapat pembelajaran dengan model
konvensional, maka dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran Sains,
Teknologi, Masyarakat dan Lingkungan ( STML ) berpengaruh terhadap sikap
ilmiah siswa Kelas VIII² pada SMP Negeri 4 Bolo tahun 2014/2015, dengan
pengaruh perlakuan (𝑂2 − 𝑂1 ) - (𝑂4 − 𝑂3 ) = (78-59,4) - (59,7-59,1) = 10 %.
pada saat belajar, tidak berdiskusi proses sains pada diri siswa yang
dengan teman, teman kelompok, mencakup sikap ilmiah siswa. Model
beberapa siswa tidak mengikuti pembelajaran Sains, Teknologi,
aturan yang berlaku, siswa mudah Masyarakat dan Lingkungan (STML)
terpengaruh oleh sikap temannya adalah model pembelajaran yang
yang lain yang tidak memperhatikan mengaitkan antara sains dan
pelajaran, menurunnya kemauan, teknologi serta manfaatnya bagi
ketekunan dan kerja keras siswa lingkungan dan masyarakat,
dalam berkompetis. Sesuai dengan memanfaatkan lingkungan sebagai
hasil yang peneliti dapat bahwa sikap sasaran belajar, sumber belajar, dan
ilmiah siswa pada SMP Negeri 4 sarana belajar.
Bolo masih berada pada kriteria
kurang. Selengkapnya data sikap 1. Pengertian Model Sains,
ilmiah siswa dapat dilihat dalam tabel Teknologi, Masyarakat dan
1.2 dibawah ini. Lingkunggan (STML)
Tabel 1.2 Data sikap ilmiah
siswa tahun 2014/2015 Model pembelajaran
Sikap Ilmiah Sains, Teknologi, Masyarakat
Siswa dan Lingkungan (STML) adalah
Kelompok model pembelajaran yang
Rata- Kriteria mengaitkan antara sains dan
rata teknologi serta manfatnya bagi
Eksperimen 59,1 Sedang lingkungan dan masyarakat.
Model pembelajaran ini
Kontrol 59,4 Sedang memanfaatkan lingkungan
(Selengkapnya dapat dilihat sebagai sasaran belajar, sumber
pada lampiran 14 hal 95) belajar, dan sarana belajar.
Berdasarkan paparan di atas, Model pembelajaran Sains,
maka perlu diterapkan model yang Teknologi, Masyarakat dan
dapat mengaitkan fisika dengan Lingkungan (STML) merupakan
aktifitas sehari-hari dan model yang model pembelajaran alternatif
tepat adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
Sains Teknologi Masyarakat dan menarik perhatian siswa dalam
Lingkungan (STML) karena model pembelajaran sains, sehingga
ini merupakan model pembelajaran literasi sains dan teknologi siswa
yang mengacu pada filosofis dapat meningkat. Model
konstruktivisme, siswa pembelajaran ini berusaha untuk
mengkonstruksi pengetahuannya meningkatkan keterlibatan
sendiri dan bermakna melalui pembelajar melalui
pengalaman yang nyata. Kegiatan- pendayagunaan lingkungan
kegiatan yang dilakukan siswa akan sebagai sumber belajar.
mengarah kepada pembentukan Pembelajaran dengan
Total 16 16
(Harlen, 1996:12) (Arikunto, 2010:245)
Pedoman penskoran sikap ilmiah 2. Soal Tes
diberikan berdasarkan kriteria: Soal tes yang digunakan
Skor 5 bila kemampuan sangat baik dalam penelitian ini adalah soal
(bila 4 indikator dilaksanakan) tes berbentuk pilihan ganda dan
Skor 3 bila keterampilan baik (3 setiap Instrumen yang digunakan
indikator dilaksanakan) untuk mengambil data dalam
Skor 2 bila keterampilan cukup baik setiap penelitian harus diuji
(2 indikator dilaksanakan) validitas alat ukurnya. Sehingga
Skor 1 bila keterampilan kurang baik instrumen yang digunakan
(indikator tidak dilaksanakan) memperoleh kelayakan untuk
(Sugiyono, 2010:141) diambil data penelitiannya. Uji
coba ini bertujuan untuk
Teknik persentase skor dapat dihitung mengetahui tes yang digunakan
menggunakan rumus: baik atau tidak sehingga perlu
𝑅 dilakukan uji validitas instrumen:
𝑆 = 𝑁 𝑥 100%
Keterangan :
Teknik Analisis Data
S = nilai yang diharapkan (dicari)
1. Validitas Instrumen
R = jumlah skor dari item atau soal
Validitas berkenaan
yang dijawab benar
dengan ketepatan alat penilaian
N = jumlah skor maksimum dari tes
terhadap konsep yang dinilai
tersebut.
sehingga betul-betul menilai apa
yang seharusnya dinilai. Analisis
Kemudian hasil perhitungan akan
validitas uji coba instrumen
dikategorikan berdasarkan persentase
dilakukan dengan menggunakan
skor yang dicapai. Adapun kategori
persamaan korelasi r product
sikap ilmiah siswa dapat dilihat pada
moment dengan angka kasar
tabel 3.3 berikut:
(Arikunto, 2002):
Tabel 3.3 Kategori Sikap
Ilmiah Siswa 𝒓𝒙𝒚 =
𝑵.∑ 𝑿𝒀−(∑𝑿).(∑𝒀)
No Persentase Kategori
Sikap Tanggapan √{(𝑵.∑𝑿 )−(∑𝑿)𝟐} {(𝑵.∑𝒀𝟐 )−(∑𝒀)𝟐}
𝟐
Ilmiah .
1 80%-100% Sangat Keterangan:
Tinggi
2 60%-80% Tinggi Nilai rxy akan di
3 40%-60% Sedang konsultasikan dengan tabel r
4 20%-40% Rendah product moment dengan taraf
5 0 %-20% Sangat kepercayaan 95% dengan taraf
Rendah signifikan sebesar 5% dalam
Data Eksperimen
N 35
X2hit 5,61
X2tab 11.070
Kesimpulan Distribusi Normal
(Analisis (X2tab), Dk = k – 1 = 6 – 1
selengkapnya dapat = 5. Bila dk 5 dan taraf
dilihat di lampiran 11 kesalahan 5% α = 0,05
hal 86) maka didapat X2tab =
b. Uji Normalitas Pre Test 11.070, karena X2-hit =
Kelas Kontrol 3,57 ≤ X2-tab = 11,070,
Data hasil maka data Distribusi
pengujian pre test pada Normal.
kelompok kontrol didapat Untuk lebih
harga Chi-Kuadrat hitung jelasnya peneliti
(X2hit)= 3,57 harga tersebut menyajikan dalam bentuk
selanjutnya dibandingkan tabel uji normalitas
dengan harga Chi Kuadrat dibawah ini.
Jurnal Pendidikan MIPA, LPPM STKIP Taman Siswa Bima 1486
Jurnal Pendidikan MIPA, Vol. 6. No. 1, Januari - Juni 2016 ISSN: 2088-0294
Mempengaruhinya. Jakarta:
Rhineka Cipta. Suhartono, Irawan. 1995. Metode
Penelitian Sosial Suatu Teknik
Suastra. 2006. Strategis Penelitian Bidang
Pembelajaran Berorientasi Kesejahteraan Sosial dan
Standar Proses Pendidikan. Ilmu Sosial Lainnya.
Jakarta: Kencana Prenada Bandung: PT Remaja
Media Group. Rosdakarya.
Fatmah
Dosen Tetap Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Taman Siswa Bima
Email: vatma2012@gmail.com
Abstrak
Nurrahmah
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Taman Siswa Bima
Email: nurrahmah_mechyuny@yahoo.co.id
berhubungan dengan hasil belajar hasil yang akan diperoleh juga baik.
siswa. Apabila siswa mampu Berikut disajikan nilai rata-rata
memahami materi dengan benar maka hasil evaluasi setiap siklus.
PEDOMAN PENULISAN
Jurnal Pendidikan MIPA menerima tulisan dalam bentuk hasil penelitian dan artikel
yang titik kajiannya pada studi pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
dengan ketentuan penulis sebagai berikut:
1. Hak Cipta; Hasil penelitian dan artikel merupakan produk ilmiah orisinal dan
belum pernah dipulikasikan di media manapun.
2. Format Naskah:Jumlah halaman tulisan antara 12 sampai dengan 20 halaman
dengan ukuran kertas kuarto A4 dan spasi satu, naskah ditulis dengan ms word
times new roman, ukuran 12 dengan margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 4 cm,
dan di bawah 3 cm.
3. Sistematika Artikel: Judul, Abstrak, Isi Artikel dan Daftra Pustaka.
4. Judul dalam bahasa Indonesia dirumuskan secara singkat dan jelas, tidak lebih
dari 15 kata, ditulis dengan huruf times new roman 12, huruf kapital dan di
tengah.
Identitas diri: nama penulis tanpa gelar ditulis pada baris pertama, nama institusi
pada baris kedua dan alamat email pada baris ke tiga. Ditulis dengan huruf times
new roman 12 spasi 1 di tengah.
5. Abstrak; kata abstrak ditulis dengan huruf times new romandengan ukuran 12,
bold, dan di tengah, naskah abstrak dalam 2 (dua) bahasa yaitu bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris. Jumlah kata 100-200 dengan huruf times new roman dan
ditulis miring. Jumlah keywors minimal 3-5 kata atau gabungan kata.
6. Isi Artikel: Isi artikel terdiri atas :a). Pendahuluan yang berisi latar belakang
masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, b). Metode penelitian yang berisi
rancangan penelitian, instrumen, sumber data, teknik pengumpulan data dan
teknik analisis data. c). Hasil Penelitian, d). Pembahasan, dan e). Simpulan.
7. Kutipan Artikel; ditulis dalam bahasa Indonesia dengan notasi Ilmiah
menggunakan sistem APA (amaerican pshycological Association).
Contoh : (Syakira, 2016, 12); Ilham(2012:23)
8. Daftar Pustaka; nama, tahun, Judul Buku, penerbit dan tempat penerbit.
Penulisan daftar pustaka: disusun berdasarkan alfabetis.
Contoh : Ahmad, Zaki, 2012, Pembelajaran Matematika, PT Intan Pariwara,
Jakarta.
Penulis harus mengirimkan naskah cetak beserta softcopy dalam bentuk CD
kepada redaksi Jurnal MIPA; lppm_tsb@yahoo.com dan
mariamahmariamah85@yahoo.co.id