p-ISSN:2460-1497
e-ISSN: 2477-3840
Andi Trisnowali
Program Studi Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana
Universitas Negeri Makassar. Makassar, Indonesia
email: anditrisnowali@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this study was to describe the Disposition of Student Mathematical
Olympiad winner in South Sulawesi Provincial Level. Subjects of this study there are two
people, each of which is a 2 champions and Olympic champion Maths level 4 South
Sulawesi province in 2014. The instruments in this study is the researchers themselves as
the main instrument guided by students' mathematical disposition questionnaire, and
guidelines wawacara. After assessing the data it was concluded that the subject has a
positive disposition related to: (1) Interest and curiosity, both subjects happy asking
questions and the first subject more enthusiastic than the second subject, (2) Confidence,
two subjects challenged with situations-with the situation complicated and retain
mathematical ideas, (3) Diligent, both subjects have seriousness in learning and not
easily discouraged, (4) Flexible, two subjects often share knowledge and produce a wide
range of ideas. The factors that affect the mathematical disposition is the school
environment by applying the discipline of the school and the parents who often provide
encouragement and motivation to become outstanding students in the field of education.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan Disposisi Matematis Siswa pemenang
Olimpiade pada Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Subjek Penelitian ini ada 2 orang
yang masing-masing merupakan juara 2 dan juara 4 Olimpiade Matematika tingkat
Propinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2014. Instrumen dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri sebagai instrumen utama yang di pandu oleh angket disposisi matematis
siswa, dan pedoman wawacara. Setelah melakukan penafsiran data maka disimpulkan
bahwa subjek memiliki disposisi positif terkait : (1) Minat dan Rasa ingin tahu, kedua
subjek senang mengajukan pertanyaan dan subjek pertama lebih antusias disbanding
subjek kedua, (2) Percaya Diri, kedua subjek tertantang dengan situasi-situasiyang rumit
dan mempertahankan gagasan matematika, (3)Tekun, kedua subjek memiliki kesung-
guhan dalam belajar dan tidak mudah putus asa, (4) Fleksibel, kedua subjek sering
berbagi pengetahuan dan menghasilkan berbagai macam ide. Adapun faktor yang
mempengaruhi disposisi matematis adalah lingkungan sekolah dengan menerapkan
disiplin sekolah serta orang tua yang sering memberikan dorongan maupun motivasi
agar menjadi siswa berprestasi didalam bidang pendidikan.
47
Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar Copyright©2016 – JEST
Journal of EST, Volume 1 Nomor 3 Desember 2015 hal 47 - 57 48
negative ditunjukkan dengan rasa tidak suka, anak dan mereka belajar matematika dan
tidak tertarik, tidak berminat dan cemas terhadap keyakinan sendiri tentang matematika semua
matematik. mempengaruhi cara siswa memahami dan belajar
NCTM (dalam Sumarmo, 2013) matematika. Orang tua biasanya menginginkan
menjelaskan bahwa anaknya mencapai prestasi yang sangat baik
…Disposisition can be assessed by using sehingga dari bimbingan orang tua memengang
observation on students’ acivity during peranan yang penting anak/siswa yang
discussion, solving problem, doing their mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
individual tasks, and presenting students’ work dirumah dapat ditolong dengan memberikan
in small group discussion, or by using bimbingan belajar yang sebaik-baiknya, tentu
disposition scale” saja keterlibatan orang tua akan sangat
Menurut mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut.
(Maxwell,2001),disposisi terdiri dari (1) Suasana atau lingkungan belajar merupakan
inclination (kecenderungan), yaitu bagaimana situasi tempat berlangsungya belajar siswa, serta
sikap siswa terhadap tugas-tugas; (2) mengembangkan daya dan disposisi matematik
sensitivity (kepekaan), yaitu bagaimana siswa.
kesiapan siswa dalam menghadapi tugas; dan Berdasarkan pertanyaan penelitian yang
(3) ability (kemampuan), yaitu bagaimana dikemukakan di atas, maka penelitian ini
siswa fokus untuk menyelesaikan tugas secara bertujuan :
lengkap; dan (4) enjoyment (kesenangan), 1. Menjelaskan profil diposisi matematis
yaitu bagaimana tingkah laku siswa dalam siswa pemenang olimpiade pada tingkat
menyelesaikan tugas. Provinsi Sulawesi Selatan
Disposisi matematis siswa dikatakan 2. Menjelaskan faktor apa saja yang
baik jika siswa tersebut menyukai masalah- mempengaruhi disposisi matematis siswa
masalah yang merupakan tantangan serta pemenang olimpiade pada tingkat Provinsi
melibatkan dirinya secara langsung dalam Sulawesi Selatan
menemukan/menyelesaikan masalah. Selain itu
siswa merasakan dirinya mengalami proses METODE PENELITIAN
belajar saat menyelesaikan tantangan tersebut.
Dalam prosesnya siswa merasakan munculnya Penelitian ini merupakan penelitian
kepercayaan diri, pengharapan dan kesadaran eksploratif dengan pendekatan kualitatif.yang
yang positif. bertujuan untuk menjelaskan secara faktual
Menurut Carr (dalam Maxwell, 2001), mengenai disposisi matematis siswa pemenang
disposisi dan kemampuan adalah dua hal yang olimpiade pada tingkat provinsi Sulawesi selatan.
berbeda.Seorang siswa mungkin saja Fokus penelitian diberikan agar menghindari
menunjukkan disposisi matematis tinggi, tetapi kesalahpahaman dalam penelitian ini:
tidak memiliki cukup pengetahuan atau 1. Profil disposisi matematis yang dimaksud
kemampuan terkait substansi materi. Meski dalam penelitian ini adalah gambaran
demikian, bila ada dua siswa yang mempunyai secara faktual yang terstruktur tentang
potensi kemampuan sama, tetapi memiliki disposisi matematis siswa.
disposisi berbeda, diyakini akan menunjukkan 2. Disposisi matematis siswa dalam penelitian
kemampuan yang berbeda. Siswa yang memiliki ini adalah sikap positif yang terdiri dari
disposisi tinggi akan lebih gigih, tekun, dan beberapa aspek, dari aspek tersebut
berminat untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Hal memiliki indikator masing-masing yang
ini memungkinkan siswa tersebut memiliki dapat diukur pada disposisi matematis
pengetahuan lebih dibandingkan siswa yang siswa sebagai berikut:
tidak menunjukkan perilaku a. Kepercayaan diri dengan indikator
demikian.Pengetahuan inilah yang menyebabkan percaya diri yaitu
siswa memiliki kemampuan-kemampuan 1) Mengatasi masalah matematika yang
tertentu. sulit
(Slameto, 2010) percaya bahwa latar 2) Tertantang dengan situasi-situasi
belakang budaya, lingkungan rumah tangga dan yang rumit dan tidak cenderung
status social-ekonomi, orang tua tentang anak- mencari jalan tergampang terhadap
matematika
usaha yang sangat keras dan minat yang baik gagal berkali-kali dia tidak cepat putus asa dalam
karena jika guru berhalangan masuk maka dia mencapai hasil yang maksimal dalam mencapai
berusaha membaca buku matematika dan sering tujuan.
berlatih mengerjakan soal-soal yang ada dibuku
tersebut sehingga dia butuh konsentrasi tinggi Pembahasan
dan latihan-latihan yang banyak. Selain itu dia
juga sangat sering menyelesaikan masalah- Pada bagian ini dibahas keterkaitan dari
masalah berkategori yang sangat sulit sehingga hasil penelitian dengan teori-teori yang relevan
dia lebih mementingkan menyelesaikan masalah- atau pendapat-pendapat para ahli yang sesuai
masalah yang sulit dibanding masalah-masalah dengan penelitian ini yaitu disposisi matematis
yang mudah dengan memanfaatkan media social (mathematical disposition) menurut Katz (2009)
seperti internet dalam menyelesaikan masalah bahwa disposisi matematis berkaitan dengan
dan mencari-cari rumus yang dia tidak ketahui bagaimana siswa menyelesaikan masalah
selain itu juga dia biasa melihat-lihat contoh- matematis apakah dia percaya diri, tekun,
contoh soal untuk memperkaya dan menambah berminat dan berfikir fleksibel. Dari hasil
referensi dan sering sekali membuka internet penelitian ini dilihat dari minat dan rasa ingin
dikelas dan berlatih soal-soal olimpiade tahu kedua subjek cenderung sama dimana kedua
matematika. subjek tertarik mengetahui suatu masalah
matematika yang tidak diketahui oleh orang lain,
Hasil Analisis isi Disposisi Minat dan Rasa dan menggali lebih banyak informasi-informasi
ingin tahu Siswa dan Guru melalui buku dan internet untuk mengeksplorasi
Subjek sangat serius memperhatikan hal-hal yang baru sejalan yang di kemukakan
dalam belajarnya dan sangat sering mengajukan oleh (Ardiyanto, 2013) bahwa munculnya rasa
pertanyaan pada masalah matematika yang ingin tahu dalam matematika akan menga-
kurang jelas dan yang belum maupun sudah dia kibatkan seseorang terus belajar sehingga terus
pahami untuk memperkaya gagasan sendiri. berupaya menggali informasi-informasi terkait
Selain itu dia belajar dengan menggunakan buku- dengan lingkungannya sehingga menjadi kaya
buku selain buku sekolah dan juga menambah akan wawasan dan carr (dalam Maxwell, 2001)
referensi dengan memanfaatkan media social menyatakan bahwa siswa yang memiliki
internet. Dia sangat senang menjajaki buku disposisi tinggi akan lebih tekun dan berminat
maupun internet untuk mendapatkan gagasan untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Kedua
baru sehingga dia selalu terdorong mengetahui subjek cenderung mengajukan banyak
lebih banyak dari orang lain dan mengetahui pertanyaan, kemudian tertarik menyelesaikan
masalah matematika yang tidak diketahui oleh masalah-masalah yang menantang seperti
orang lain. masalah yang lebih sulit atau lebih rumit dari
pada yang mudah sesuai yang di jelaskan oleh
Hasil Analisis isi Disposisi Minat dan Rasa NCTM (Pearson Education, 2000) bahwa
ingin tahu Siswa dan Orang Tua disposisi matematis mencakup kamauan untuk
Subjek berusaha sering memanfaatkan mengambil resiko dan mengeksplorasi solusi
media social seperti internet untuk masalah yang beragam dan kegigihan untuk
menyelesaikan masalah-masalah matematika menyelesaikan masalah yang menantang.
selain itu dia terdorong menyelesaikan tugas- Dari segi aspek percaya diri kedua subjek
tugas dan sangat tekun mengerjakan tugas cenderung sama menunjukkan bahwa kedua
dirumah secara mandiri bahkan dia cenderung subjek menyelesaikan masalah yang tidak
resah apabila belum menyelesaikan masalah diketahui orang lain dan mencoba memaparkan
matematika dirumah. Ketekunan subjek sangat didepan kelas sebagai guru dan menyelesaikan
baik. Dia memiliki kesungguhan dalam belajar masalah yang tidak sama dengan yang biasa
yang kuat dengan mengikuti bimbingan- diberikan dan menyelesaikan masalah sesuai
bimbingan belajar matematika diluar sekolah dengan pemikiran sendiri dan juga selalu optimis
dengan keinginan sendiri dan dorongan dari dengan kebenaran jawaban dalam menyelesaikan
orang tua sehingga dari bimbingan tersebut dia masalah matematika meskipun masalah tersebut
sering mengikuti lomba-lomba olimpiade masalah yang sangat sulit (martyanti, 2012)
matematika, dari lomba tersebut meskipun dia menurut Ghuron dan Risnawita, S. bahwa self
confidence adalah keyakinan bahwa seseorang soal dengan berbagai macam penyelesaian atau
mampu menanggulangi suatu masalah dengan bervariasi dan jawaban itu cenderung singkat dan
situasi terbaik dan dapat memberikan sesuatu lebih efektif sejalan yang dikemukakan oleh
yang menyenangkan bagi orang lain. Karena (Katz, 2009) yang menyatakan bahwa disposisi
kedua subjek menyukai dan terdorong untuk matematis (mathematical disposition) berkaitan
mengatasi masalah-masalah yang sulit dan dengan bagaimana siswa berfikir fleksibel untuk
merasa tertantang oleh situasi-situasi yang rumit, mengeksplorasi berbagai alternative penyele-
tertarik pada tugas-tugas yang sulit dan mencari saian masalah , bekerja dalam kelompok dan
penyelesaian tanpa bantuan orang lain sehingga menurut (Polking, 1998) menyatakan bahwa
tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain ini fleksibilitas dalam menyelidiki gagasan
sejalan yang dikemukakan oleh (Maxwell, 2001) matematik dan berusaha mencari metode
disposisi matematis siswa dikatakan baik jika alternative dalam memecahkan masalah sejalan
siswa tersebut menyukai masalah-masalah yang yang dipikirkan wilson (Kusumaningrum &
merupakan tantangan serta melibatkan dirinya Saefudin, 2012) yaitu kemampuan untuk
secara langsung dalam menemukan/menye- memproduksi atau menghasilkan suatu produk,
lesaikan masalah sehingga dalam prosesnya persepsi atau ide yang bervariasi terhadap
siswa merasakan munculnya kepercayaan diri, masalah. Selain itu kedua subjek mendiskusikan
pengharapan dan kesadaran yang positif terkait masalah sering sekali memiliki tanggapan yang
juga yang di kemukakan oleh (Pearson selalu berbeda tetapi juga tidak menyalahkan
education, 2000) memiliki kepercayaan diri tanggapan orang lain dan subjek cenderung
terhadap kemampuannya, dan memandang memberikan kesempatan untuk mengemukakan
masalah sebagai tantangan. Untuk aspek yang pendapat orang lain lalu mengambil keputusan
ketiga yaitu ketekunan dimana kedua subjek ini yang benar sesuai yang dijelaskan oleh Wardani
memiliki kesamaan dan perbedaan masing- (Sumarmo, 2013) bahwa mendefinisikan
masing berdasarkan hasil penelitian menu- disposisi matematis adalah kecenderungan untuk
njukkan bahwa kedua subjek menyelesaikan bertindak positif dan mau berbagi dengan orang
masalah-masalah matematika yang ada dibuku lain dan juga menurut silver (dalam Sumarmo,
sebelum disuruh atau diperintahkan oleh guru 2013) penuh perhatian, saling sumbang saran dan
untuk diselesaikan dan juga kedua subjek sangat saling menghormati terhadap sesama.
terdorong menyelesaikan tugas-tugas matematika Selain itu kedua subjek ini sangat
terkait yang dikemukakan oleh (polking, 1998) memiliki kesungguhan dalam belajar perlu
yang menyatakan bahwa disposisi matematis diketahui bahwa dia selalu ingin mengikuti
menunjukkan salah satunya adalah ketekunan bimbingan belajar disekolah maupun diluar
mengerjakan tugas dan juga menurut (Maxwell, sekolah hanya saja yang membedakan bahwa
2001) bagaimana sikap siswa terhadap tugas, subjek pertama lebih dominan melakukan
kesiapan dalam menghadapi tugas, bimbingan belajar di luar sekolah karena
menyelesaikan tugas secara lengkap dan tingkah dilingkungan sekolah subjek pertama tidak
laku siswa dalam menyelesaikan tugas, hal yang difasilitasi untuk mengadakan bimbingan belajar
berbeda dari kedua subjek adalah subjek pertama khusus matematika sehingga subjek memiliki
cenderung mengeluh dan merasa bersalah jika keinginan besar untuk mengikuti bimbingan
belum menyelesaikan masalah atau tugas belajar diluar sekolah untuk menambah
dirumah dan cenderung terdorong menyelesaikan kemampuannya dan juga ikut serta dalam
tugas dan belajar mandiri dirumah sedangkan bimbingan olimpiade karena subjek memiliki
untuk subjek kedua sebaliknya dia tidak pernah keinginan besar mengikuti dalam hal bimbingan
merasa mengeluh dan cenderung tidak resah belajar serta berkeinginan menjadi siswa yang
dalam menyelesaikan masalah dirumah karena paling cerdas matematika selain itu juga subjek
subjek lebih tertarik menyelesaikan masalah- sangat didukung oleh orang tua yang
masalah disekolah dan tidak membawanya menginginkan anaknya mencapai prestasi yang
kerumah. sangat baik sehingga diberikan dorongan dan
Dari segi fleksibel bahwa kedua subjek ini memotivasi subjek agar supaya menjadi siswa
menunjukkan bahwa, jika diberi masalah yang berprestasi berbeda dengan subjek kedua
matematika dia memiliki lebih dari satu cara dimana subjek lebih dominan mengikuti
penyelesaian dan juga subjek sering menjawab bimbingan yang memang sudah disiapkan dan