Anda di halaman 1dari 9

Analisis Minat Belajar Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Matematika

di Sekolah Dasar
Dwi Heri Murtiningsih1, Kusmiyati2
dwiherimurti@gmail.com1, kusmiati@unitomo.ac.id2
Universitas Dr. Soetomo, Surabaya1,2

Analysis of Student Learning Interest About Mathematics Learning at Elementary School

ABSTRACT
Mathematics is a subject that has an important role for individuals, both in the realm of
education and in the lives of these individuals, so it is necessary to conduct research to find out
students'interest in learning mathematics. The purpose of this study was to find out and describe
the interest in learning mathematics in 4th grade students of Al Mubarok Islamic Elementary
School, Gunung Anyar, Surabaya. This type of research is quantitative descriptive with the
research subjects being all 4th grade students with a total of 63 students. The data collection
method used was by distributing questionnaires via Google form and direct observation. The
results of this study prove that the learning interest of 4th grade students at Al Mubarok Islamic
Elementary School is quite good with a percentage of 67.04%.

Keywords: Interest, Mathematics, Learning

Article Info
Received date: 30 April 2023 Revised date: 5 September 2023 Accepted date: 22 September 2023

PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakekatnya adalah proses internal dimana kepribadian dan keterampilan
berkembang secara internal dan eksternal. Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang mendukung pembangunan dan kemajuan suatu negara (Anggraini
et al., 2020). Dalam prosesnya mendukung peningkatan sumber daya manusia tersebut pendidikan
tentunya membersamai berbagai bidang maupun tingkatan mulai dari usia dini hingga pendidikan
tinggi. Peningkatan sumber daya manusia tentunya akan memberikan peran yang sangat besar pada
proses pendidikan atau dalam hal ini proses pembelajaran. Pembelajaran tersebut meliputi berbagai
mata pelajaran atau cabang keilmuan seperti matematika, ilmu alam, ilmu sosial, dan cabang ilmu
lainnya. Dalam penelitian ini, fokus pembahasan adalah pada cabang ilmu matematika yang mana
cabang ilmu tersebut merupakan dasar dari ilmu lainnya (Siagian, 2016).
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang berperan penting dalam perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sebagai alat bantu dalam penerapan cabang ilmu lainnya dan
dalam matematika itu sendiri (Simanjuntak et al., 2021). Matematika bukanlah ilmu untuk
kepentingannya sendiri, tetapi ilmu yang bermanfaat bagi sebagian besar ilmu lainnya. Dengan kata
lain, matematika mempunyai peranan yang sangat penting bagi ilmu-ilmu lain, khususnya ilmu alam
dan teknologi (Siagian, 2016). Perkembangan zaman, tentunya menuntut setiap individu, utamanya para
siswa untuk dapat berkembang mengikuti perubahannya terutama dalam hal pengembangan teknologi
pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi di era ini (Kusmiyati & Sarmi, 2021). Hal tersebut sangat
berkaitan erat dengan pengaplikasian matematika dalam pembelajaran di segala tingkat pendidikan.
Melihat pentingnya matematika dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pembelajaran harus dikemas sebaik mungkin agar siswa senang belajar dan berkonsentrasi penuh pada
pelajaran. Ditunjukkan jika ada minat. Kemudian, karena fokus yang intens pada materi, yang
memungkinkan siswa lebih aktif dan memahami pelajaran dengan baik (Aedi, 2018). Minat pada
dasarnya merupakan modal utama yang mendasari keberhasilan dalam proses pembelajaran. Adanya
minat dari peserta didik akan memunculkan motivasi untuk dapat mempelajari suatu hal dengan baik
dan bersungguh-sungguh sejak awal hingga selesainya pembelajaran tersebut sampai mendapatkan
hasil yang baik dan memuaskan (Villa et al., 2022).

271
Analisis Minat Belajar Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
(Dwi H. Murtiningsih, Kusmiyati)

Berdasarkan hasil observasi awal pembelajaran matematika oleh peneliti, banyak siswa di SD
Islam Al Mubarok Gununganyar Surabaya yang kurang berminat untuk belajar. Hal ini terlihat
berdasarkan pengamatan peneliti bahwa selama mengamati proses belajar mengajar, beberapa siswa
tidak memperhatikan, mengobrol dengan teman, keluar masuk kelas dan tidak mengerjakan tugas.
Minat belajar matematika kurang karena matematika dianggap mata pelajaran yang sulit, menakutkan,
kurang menarik, dan pelajaran matematika selalu melibatkan berhitung serta membaca angka, terlalu
banyak rumus yang harus dihafal dan banyak latihan soal.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah, yakni:
Bagaimana minat peserta didik terhadap pembelajaran matematika kelas 4 SD Islam Al Mubarok,
Gununganyar Surabaya. Sedangkan tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui minat peserta
didik terhadap pembelajaran matematika siswa kelas 4 SD Islam Al Mubarok, Gununganyar Surabaya.

KAJIAN PUSTAKA
Minat merupakan suatu perasaan suka atau tertarik terhadap suatu aktivitas atau hal tertentu
tanpa adanya suatu paksaan dari pihak manapun. Pada dasarnya, minat adalah suatu kondisi dimana
seseorang menerima hubungan antara dirinya sendiri dengan sesuatu di luar diri. Jika hubungan
ketertarikan tersebut semakin besar maka minat seseorang terhadap hal di luar dirinya tersebut juga
akan semakin besar (Matondang, 2018). Minat pada diri seseorang, umumnya tidak muncul secara
spontan atau tiba-tiba, namun minat tersebut biasanya muncul setelah melakukan partisipasi,
berdasarkan pengalaman, maupun suatu kebiasaan yang dilaksanakan secara terus menerus. Jadi, minat
tersebut akan selalu berkaitan dengan keinginan atau kebutuhan seseorang untuk melakukan sesuatu
yang membuatnya nyaman (Tambunan, 2016).
Kegiatan pembelajaran atau dalam hal ini belajar merupakan suatu proses yang dilaksanakan
oleh seseorang dengan melakukan interaksi tertentu sehingga dapat merubah perilakunya (Fahri &
Qusyairi, 2019). Minat dalam belajar dapat ditunjukkan dalam beberapa hal berikut: (1) Seseorang
memiliki kecenderungan yang pasti atau dilaksanakan secara terus menerus untuk tetap memperhatikan
dan mengenang suatu hal yang dipelajari tersebut; (2) Merasakan minat atau kesukaan pada suatu hal
yang menurut individu menarik dan memiliki keinginan untuk selalu mendalaminya; (3) Memperoleh
kepuasan atau kebanggaan tersendri saat mampu mencapai titik tertentu dari hal yang diminati; (4)
Memiliki perasaan keterikatan ketika melakukan aktivitas-aktivitas yang diminati tersebut; (5) Lebih
menyukai, mementingkan, dan mendahulukan hal yang diminati diatas hal lain; dan (6) Selalu aktif
berkontribusi dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan hal yang diminati (Safitri & Nurmayanti,
2018).
Matematika menurut beberapa ahli bahasa dijelaskan sebagai suatu ilmu yang didalamnya
terdapat pola berfikir menggunakan nalar sehingga dapat mencapai suatu kesimpulan yang tepat dari
kondisi yang menjadi objek pembelajaran (Somatanaya, 2017). Matematika juga merupakan otak atau
pusat dari segala aktivitas manusia, yang mana dengan menerapkan matematika kita dapat
menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan (Makhmudah, 2018).
Berdasarkan paparan teori diatas, berkaitan dengan minat belajar matematika maka dapat
diartikan bahwa kecenderungan dalam diri seseorang dapat diungkapkan dan dilihat dari seberapa
tertarik seseorang tersebut untuk belajar sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal. Jika dalam hal
ini adalah minat belajar matematika, maka dapat disimpulkan bahwa minat seseorang terhadap
matematika pasti akan berkaitan dengan logika seseorang tersebut dalam memecahkan suatu masalah
(Khasanah & Nugraheni, 2022). Selain itu, keaktifan seseorang dalam menerapkan matematika dalam
kehidupan sehari-hari juga menjadi tolak ukur tersendiri dalam menilai minat belajar, khususnya
matematika.
Peserta didik kelas 4 SD dapat dikatakan sebagai masa akhir kanak-kanak atau masa peralihan
kanak-kanak menuju masa pra remaja. Pada masa ini, minat peserta didik dianggap dapat diukur atau
dianggap lebih valid untuk mengutarakan minatnya terhadap suatu hal. Hal tersebut dikarenakan pola
berpikir mereka yang sederhana karena masih berada pada tahap peralihan sehingga menentukan minat
terhadap suatu hal banyak terjadi pada tingkat ini. Mengingat akan hal tersebut, jika dikaitkan dengan
minat belajar khususnya pada pelajaran matematika akan sangat mudah mengidentifikasi apakah
peserta didik tersebut menaruh minat terhadap matematika atau tidak (Marinda, 2020). Tentunya proses
identifikasi tersebut dilaksanakan dengan berbagai tujuan, bagi siswa yang telah menunjukkan minatnya

272
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 13 No. 3, September 2023: 271-279

pada matematika maka akan dapat digunakan oleh pengajar untuk lebih meningkatkan kemampuan
peserta didik tersebut. Namun bagi para peserta didik yang kurang memiliki minat maka dapat
dilakukan beberapa pendekatan dengan tujuan meningkatkan minat peserta didik terhadap pelajaran
matematika (Hayati et al., 2021).

METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan ini adalah jenis kuantitatif deskriptif dengan metode pengumpulan
data penyebaran angket atau kuesioner kepada para siswa kelas 4 SD Islam Al Mubarok, Gunung Anyar,
Surabaya, dengan jumlah responden sebanyak 63 siswa kelas 4, dan waktu penelitian adalah bulan
Maret – April 2023. Selain itu, pada penelitian ini juga dilaksanakan beberapa tahapan diantaranya ialah
tahap persiapan, penyusunan kuesioner, penyebaran kuesioner, uji validitas dan reliabilitas data, serta
pengolahan data hingga diperoleh data sebagai hasil yang nantinya akan dibahas oleh penulis. Pemilihan
metode deskriptif adalah untuk mendeskripsikan hasil perhitungan kuantitatif dari angket atau
kuesioner yang telah disebarkan kepada para peserta didik kelas 4. Seperti yang sebelumnya telah
dijelaskan, teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi dan
angket (kuesioner) yang disebarkan melalui google form dan kemudian diisi oleh para responden atau
dalam hal ini peserta didik kelas 4 SD Islam Al Mubarok dengan dibantu oleh orangtua maupun wali
kelas. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tentang minat belajar matematika
yang tertutup dan terstruktur yakni siswa menjawab setiap indikator yang ada sesuai dengan apa yang
mereka rasakan saat proses pembelajaran matematika.
Setelah diperoleh hasil dari pengisian kuesioner oleh peserta didik kelas 4 SD Islam Al
Mubarok, kemudian penulis mulai mengolah data yang telah diperoleh hingga mencapai pembahasan.
Sebelum diperoleh hasil dan pembahasan, penulis melakukan uji validitas untuk mengetahui tingkat
validasi data yang diperoleh dari masing-masing indikator. Data dinyatakan valid jika nilai rHitung >
rTable berdasarkan uji signifikansi 0,05. Jika seluruh data telah dinyatakan valid, kemudian data masuk
dalam tahap uji reliabilitas untuk mengetahui apakah data reliabel untuk digunakan atau tidak. Data
dinyatakan reliabel jika nilai reliabilitas atau alpha > 0,70. Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna.
Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat.
Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item
tidak reliabel.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Tahap awal sebelum data yan diperoleh akan diolah lebih lanjut adalah melakukan uji validitas
setelah data dikelompokkan. Data yang diperoleh dari 63 responden yakni peserta didik kelas 4 SD
Islam Al Mubarok dikumpulkan dan kemudian dikumpulkan dalam satu file dan diolah menggunakan
formula-formula yang dibutuhkan dan tersedia pada Microsoft Exel. Tujuannya ialah agar dapat
diketahui masing-masing kriteria dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada para responden.
Pertanyaan yang diajukan berjumlah 25 butir, yang kemudian dikelompokkan dalam 4 indikator, yakni:
(1) Perasaan senang; (2) Perhatian; (3) Ketertarikan; dan (4) Keterlibatan. Data yang telah diperoleh
dan telah dikelompokkan tersebut kemudian diolah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
tersebut valid atau tidak. Jika data dinyatakan valid maka data yang diperoleh dapat digunakan untuk
olah data lanjutan, namun jika data yang diperoleh tidak valid maka harus dilakukan pengambilan data
ulang demi keakuratan data. Data yang akan dianalisis hendaknya telah dipastikan valid dan reliabel,
sehingga analisis dapat dilanjutkan tanpa khawatir adanya kesalahan data di kemudian hari. Sedangkan
untuk mengetahui nilai reliabilitas data, juga harus mengetahui nilai validitas terlebih dahulu (Hikmah
& Muslimah, 2021).
Pada hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa seluruh data yang didapatkan dari masing-
masing pertanyaan yang diajukan memiliki kriteria valid atau dapat dipastikan bahwa data tersebut
akurat. Suatu data dinyatakan valid apabila nilai rHitung lebih besar daripada rTable (rHitung > rTabel)
(Wolo & Nugroho, 2021). Data yang ditunjukkan menjelaskan bahwa seluruh komponen dinyatakan
valid karena dari 25 pertanyaan yang disampaikan memiliki nilai rHitung lebih besar daripada rTable.
Fakta bahwa data yang diperoleh dinyatakan valid seluruhnya menunjukkan bahwa proses perhitungan

273
Analisis Minat Belajar Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
(Dwi H. Murtiningsih, Kusmiyati)

data dapat dilanjutkan menuju proses perhitungan uji reliabilitas untuk membuktikan bahwa data yang
diperoleh reliabel atau tidak.
Uji reliabilitas merupakan salah satu uji atau perhitungan yang dilakukan dengan tujuan
mengetahui, apakah data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden tersebut reliabel
atau tidak (Ariany et al., 2022). Jika data yang diperoleh dinyatakan reliabel, maka data-data tersebut
dapat dilanjutkan pengolahan datanya sehingga nantinya dapat dianalisis sesuai dengan langkah-
langkah yang telah ditetapkan. Namun, jika data yang diperoleh tidak reliabel maka hendaknya
dilaksanakan pengulangan pengumpulan data sehingga mendapatkan data yang lebih akurat agar
langkah lebih lanjut dapat dilaksanakan (Wahyuni, 2022). Uji reliabilitas menjadi salah satu pengujian
yang sangat penting dilaksanakan dalam suatu penelitian karena akurat atau tidaknya suatu data dapat
ditentukan dengan nilai yang muncul pada saat pengujian.
Fakta bahwa uji validitas sangat penting, namun keabsahan data yang diperoleh akan diuji
kembali menggunakan uji reliabilitas sehingga dianggap menjadi langkah lanjutan dimana penentuan
data dapat digunakan lebih lanjut atau tidak adalah pada tahap ini. Berdasarkan hasil yang diperoleh
dapat pula dilihat sejauh mana keseriusan responden dalam mengisi setiap butir pertanyaan yang
disampaikan dalam kuesioner.
Data hasil uji reliabilitas dari pengisian kuesioner oleh 63 reponden dapat dilihat pada Tabel 1
berikut:

Tabel 1. Uji Reliabilitas Data Hasil Pengisian Kuesioner


Jumlah Varians Varians Total n Reliabilitas Kriteria
22,81 132,23 25 0,86 RELIABEL

Berdasarkan data yang disajikan dalam Tabel 1 tersebut dapat diketahui bahwa data hasil
pengisian kuesioner dinyatakan reliabel sehingga data yang diperoleh kemudian dapat diolah lebih
lanjut atau dianalisis sesuai dengan sumber-sumber literatur terdahulu atau penelitian terdahulu yang
telah disusun dan disesuaikan dengan penelitian yang dilaksanakan. Data dinyatakan reliabel jika nilai
reliabilitas atau alpha > 0,70. Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90
maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka
reliabilitas rendah (Santoso et al., 2019). Data dinyatakan reliabel karena nilai reliabilitas menunjukkan
nilai 0,86 atau lebih besar dari 0,70.
Pembahasan
Analisis Minat Belajar Matematika
Data hasil minat belajar siswa kelas 4 SD Islam Al Mubarok Gunung Anyar, Surabaya dalam
proses pembelajaran matematika yang tela diperoleh dari kuesioner, meliputi 4 indikator minat belajar,
yakni : (1) Perasaan senang; (2) Perhatian; (3) Ketertarikan; dan (4) Keterlibatan. Responden yang
berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini adalah siswa kelas 4 dengan jumlah 63 siswa, yakni 31
orang siswa laki-laki, dan 32 siswa perempuan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner yang disebarkan untuk menggali
informasi terkait minat siswa kelas 4 dalam pelajaran matematika, baik pelajarannya maupun proses
pembelajarannya. Kuesioner ini diisi sendiri oleh siswa tanpa pengaruh dari orang lain karena wali
murid maupun wali kelas hanya memberikan fasilitas berupa telepon seluler maupun laptop untuk
membuka google form sehingga siswa dapat mengisi kuesioner yang telah disediakan peneliti. Adapun
pemberian skor untuk masing-masing jawaban adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Skoring Kuesioner Angket Minat Belajar Matematika


No. Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Skor
1 Selalu (SL) 4 Selalu (SL) 1
2 Sering (SR) 3 Sering (SR) 2
3 Kadang-kadang (KD) 2 Kadang-kadang (KD) 3
4 Tidak Pernah (TP) 1 Tidak Pernah (TP) 4
(Sumber : Sholehah, 2018)

274
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 13 No. 3, September 2023: 271-279

Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa skor pernyataan atau pertanyaan positif yang
diajukan oleh peneliti memiliki skor 4 untuk hasil tertinggi atau persetujuan terhadap pernyataan.
Sedangkan pada pernyataan negatif tersebut diketahui memiliki skor 1 untuk persetujuan. Hal tersebut
didasari apabila semakin tinggi nilai persetujuan pada pernyataan maka skornya semakin rendah,
berbanding terbalik dengan skoring pernyataan positif. Hal tersebut tentunya harus sangat diperhatikan
oleh para pengisi kuesioner sehingga dapat diperoleh hasil yang valid.

Tabel 3. Kriteria Minat Belajar Matematika


No. Tingkat Pencapaian Skor Kriteria
1 76 - 100% Sangat Tinggi
2 51 - 75% Cukup
3 26 - 50% Rendah
4 0 - 25% Sangat Rendah
(Sumber : Sholehah, 2018)

Kriteria minat belajar matematika berdasarkan data yang diperoleh nantinya akan dilihat
melalui kriteria tingkat pencapaian skor. Tingkat pencapaian skor tersebut pada kriteria sangat rendah
jika skolah berada pada tingkat 0 – 25% sedangkan tingkat kriteria sangat tinggi adalah berada pada
tingkat 76 – 100%. Berdasarkan hasil penelitian nantinya akan diketahui bagaimana minat belajar
matematika pada siswa kelas 4 SD Islam Al Mubarok. Semakin tinggi tingkat pencapaian skornya maka
akan semakin tinggi pula minat belajar siswa, dan apabila semakin rendan tingkat pencapaian skornya
maka akan semakin buruk pula minat mereka terhadap pelajaran matematika.

Tabel 4. Hasil Kuesioner Minat Belajar Matematika Siswa Kelas 4 di SD Islam Al Mubarok, Gunung
Anyar, Surababaya
Indikator Minat Belajar Matematika Persentase
Ketertarikan dengan pelajaran matematika
Perasaan Senang Pemahaman tentang pelajaran matematika 68,39%
Perasaan senang ketika belajar matematika
Memberikan perhatian ketika belajar matematika
Perhatian Mencatat setiap poin pelajaran matematika 64,24%
Menanggapi setiap hal tentang pelajaran matematika
Mengerjakan tugas pelajaran matematika dengan baik dan fokus
Belajar matematika tanpa paksaan
Ketertarikan 57,67%
Memperbaiki jika ada kesalahan pada pelajaran matematika dan mengulas
materi kembali
Meyakini bahwa pelajaran matematika bermanfaat bagi kehidupan
Keterlibatan Memperhatikan ketika guru memaparkan materi 77,86%
Berusaha agar nilai pelajaran matematika baik
Minat Belajar Matematika 67,04%

Hasil persentase yang diperoleh dari Tabel 4 merupakan hasil dari skor kuesioner yang telah
disebarkan kepada para siswa kelas 4, dimana total pertanyaan yang diberikan adalah berjumlah 25
pertanyaan. Peneliti menggunakan skoring kuesioner dengan skala jawaban likert, sesuai dengan apa
yang tertera pada Tabel 2. Jumlah skor maksimal yang diperoleh ketika nilai keseluruhan pengisian
kuesioner didapatkan atau jumlah skor maksimal yang diperoleh dari setiap pertanyaan merupakan total
skor maksimal. Sedangkan jawaban atau skor yang diberikan siswa ketika mengisi kuesioner dapat
dimaknai sebagai jawaban benar yang diberikan atau total skor yang nantinya akan diperoleh siswa
yang telah mengisi kuesioner (Sholehah et al., 2018). Kesimpulan dari penilaiannya adalah total skor
yang telah diterima oleh masing-masing siswa nantinya akan dikalikan dengan 100% yang kemudian
akan dibagi dengan total skor maksimal, sehingga akan diperoleh nilai persentase dari minat belajar
matematika yang dapat dilihat dari formula berikut:

275
Analisis Minat Belajar Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
(Dwi H. Murtiningsih, Kusmiyati)

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan oleh para siswa kelas
4 SD Islam Al Mubarok dengan hasil jumlah total dari 25 pertanyaan indikator minat belajar terhadap
pelajaran matematika menunjukkan total skor yang diperoleh ialah sebesar 2,68 dengan total skor
maksimal sebesar 4. Kemudian dari total skor yang telah diperoleh, peneliti menyatakan total skor
dengan nilai persentase dengan rumus % minat belajar matematika sama dengan total skor yang
diperoleh kemudian dikalikan dengan 100% yang kemudian dibagi dengan skor maksimal. Hasil
perhitungan persentase yang diperoleh dari persentase minat belajar matematika siswa kelas 4 SD Islam
Al mubarok adalah sebesar 67,04% yang mana tergolong dalam kriteria “Cukup”.
Minat pada dasarnya merupakan keadaan yang terjadi ketika seseorang merasakan karakteristik
atau makna sementara dari suatu situasi dalam kaitannya dengan keinginan atau kebutuhannya sendiri.
Oleh karena itu, segala sesuatu yang dilihat seseorang membangkitkan minatnya, jika yang dilihatnya
terkait dengan minatnya sendiri. Hal itu menunjukkan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa
terhadap suatu objek, biasanya disertai dengan perasaan senang, karena tertarik terhadap sesuatu
tersebut (Setyani & Suhendar, 2022).
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah terbagi dan terisi oleh siswa, terkait indikator penelitian
menunjukkan perasaan senang terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika mendapatkan hasil
persentase 68,39%. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa cukup senang ketika melakukan
pembelajaran matematika. Nilai yang menunjukkan bahwa siswa cukup senang merupakan hal yang
wajar karena minat siswa tentunya tidak hanya terpaku pada pembelajaran matematika. Tentunya hal
yang normal ketika siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya dan tidak menjadi masalah
ketika siswa memanifestasikan melalui partisipasinya dalam suatu aktivitas, baik yang berkaitan dengan
pembelajaran matematika maupun pelajaran lainnya.
Saat belajar, rata-rata siswa antusias dan memperhatikan pembelajaran matematika. Guru yang
menyenangkan sangat mempengaruhi pembelajaran di kelas. Guru menggunakan cara sederhana untuk
menjelaskan dan akhirnya siswa mau melakukan hal yang sama. Kegiatan belajar yang dilakukan siswa
disertai dengan perasaan senang, artinya siswa mengamati pembelajaran tanpa paksaan dan dengan
sukarela. Hal menyenangkan yang dilakukan siswa adalah mendapatkan pengalaman baru dan membuat
pembelajaran di kelas menjadi lebih bermakna (Wijaya et al., 2021).
Persentase yang diperoleh pada indikator perhatian menunjukkan nilai sebesar 64,24%, yang
mana nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat perhatian para siswa terhadap pembelajaran
matematika berada pada kriteria cukup. Hal biasa ketika dari 63 siswa memberikan perhatian yang
cukup terhadap pelajaran matematika, hal tersebut dikarenakan banyaknya pelajaran yang harus
diterima dan dipelajari oleh siswa sehingga perhatian para siswa tersebut tentunya tidak bisa hanya
terpaku pada pelajaran matematika, serta akan lebih baik ketika siswa dapat membagi perhatian untuk
setiap pelajaran yang mereka pelajari. Seorang siswa yang sangat tertarik dengan matematika akan
berkonsentrasi lebih dari siswa lainnya. Kemudian berkat fokus yang intens pada materi, siswa dapat
belajar lebih banyak dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
Pembelajaran berlangsung pada pagi hari, pada saat siswa masih antusias mengikuti
pembelajaran, sehingga siswa sangat bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Beberapa siswa
hanya diam, mereka menjadi fokus guru dan perlu segera dibenahi untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Salah satu caranya adalah dengan mengajukan pertanyaan yang menantang,
menghubungkan materi pembelajaran dengan situasi nyata di lingkungan bermain anak, ditaburi humor
positif untuk menarik perhatian siswa. Ketika perhatian siswa mulai terpusat pada pembelajaran, materi
dibagi menjadi beberapa tahapan (Asikin et al., 2021).
Indikator ketiga pada penelitian ini adalah indikator ketertarikan yang mana indikator ini
menunjukkan seberapa tertariknya siswa kelas 4 SD Islam Al Mubarok terhadap pelajaran matematika,
pada indikator ini nilai persentase yang diperoleh adalah sebesar 57,67%. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa siswa cukup tertarik pada pembelajaran matematika di sekolah maupun di rumah. Persentase
pada indikator ini merupakan indikator terendah dibandingkan ketiga indikator lainnya, yang
menunjukkan bahwa ketertarikan siswa terhadap pelajaran matematika masih perlu ditingkatkan
kembali. Namun demikian ketertarikan atau minat siswa terhadap pelajaran matematika pun hendaknya
tidak perlu dipaksakan karena minat masing-masing siswa tentunya satu sama lain akan sangat berbeda.
Siswa yang memiliki minat pada ilmu atau matematika akan merasa tertarik dan menikmati semua
aktivitas yang berhubungan dengan matematika. Ketertarikan pada mata pelajaran tertentu memotivasi
siswa untuk mempelajarinya.

276
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 13 No. 3, September 2023: 271-279

Indikator terakhir pada penelitian ini adalah indikator keterlibatan siswa terhadap pembelajaran
matematika yang mana indikator ini menjadi indikator dengan persentase tertinggi dibandingkan
indikator lainnya yakni dengan nilai sebesar 77,86% atau termasuk pada kriteria sangat tinggi.
Keterlibatan siswa dalam hal ini adalah keterlibatan terhadap proses pembelajaran matematika baik di
sekolah maupun di sekolah. Keterlibatan ini juga termasuk ketika proses belajar di rumah siswa masih
perlu diingatkan oleh wali murid atau dengan kesadarannya sendiri. Ketika siswa memahami bahwa
belajar adalah sarana untuk mencapai tujuan tertentu yang mereka anggap penting, dan ketika siswa
melihat bahwa hasil belajarnya membawa kemajuan bagi dirinya sendiri, maka mereka akan tertarik
(dan termotivasi) untuk belajar.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas 4 SD Islam Al Mubarok, Gunung Anyar,
Surabaya minat belajar matematika siswa dapat tergolong cukup. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran
di kelas, siswa antusias mengikuti pembelajaran matematika. Guru yang menyenangkan juga membuat
siswa bersemangat dalam belajar. Guru menggunakan alat peraga sederhana untuk memudahkan siswa
memahami materi. Agar pembelajaran matematika tidak membosankan, guru melaksanakan
pembelajaran kolaboratif (kolaborasi atau dalam kelompok belajar) dan juga belajar bersama teman
(tutor sebaya).
Selain hal tersebut diatas, seperti yang telah dijelaskan oleh Setiawan (2020) bahwa selain alat
peraga serta materi lain yang menunjang pembelajaran matematika, maka diperlukan pula suatu bahan
ajar atau rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran tersebut memiliki tujuan untuk mempermudah
guru dalam menyampaikan materi setiap pertemuannya sehingga lebih terarah. Tujuan lainnya adalah
untuk melakukan perbaikan jika salah satu metode pembelajaran yang dilakukan kurang efektif. Adanya
rencana tersebut tentunya mempermudah menyeleksi metode yang berhasil maupun tidak.
Berdasarkan wawancara dengan wali kelas 4 SD Islam Al Mubarok menjelaskan bahwa ketika
proses pembelajaran matematika di kelas siswa cukup antusias, terlebih ketika guru membuat suatu
proyek atau menggunakan media untuk pembelajaran. Hal tersebut tentu sangat membantu dan
meningkatkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran khususnya matematika. Penggunaan media
atau bahan ajar sebagai sarana juga dimaksudkan oleh guru agar siswa lebih mudah memahami
pelajaran yang disampaikan kepada siswa. Selain itu, penggunaan media sebagai bahan ajar juga
merupakan salah satu inovasi dari guru sebagai upaya untuk menarik minat siswa yang kurang tertarik
pada pelajaran matematika.
Pada akhir pembelajaran, biasanya guru akan memberikan tugas atau pekerjaan rumah untuk
siswa dengan tujuan siswa akan lebih memahami materi yang sebelumnya telah diberikan oleh guru di
sekolah. Selain itu, guru juga akan selalu mengingatkan untuk mempelajari materi pelajaran matematika
yang akan dipelajari bersama pada hari berikutnya. Tentu saja, ada yang mengeluh mengapa matematika
selalu diberikan pekerjaan rumah, tetapi banyak siswa dapat menerima ini karena mereka menyadari
bahwa mereka memahami matematika lebih baik. Belajar siswa tidak dapat dihindari dalam belajar
matematika karena banyak matematika yang dapat diterapkan dalam kehidupan.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, untuk memperoleh data minat belajar matematika
pada siswa kelas 4 SD Islam Al Mubarok digunakan 4 (empat) indikator yang didalamnya terdapat 25
indikator pertanyaan. Hasil persentase dari masing-masing indikator adalah: indikator perasaan senang
ketika melakukan pembelajaran matematika sebesar 68,39% atau dalam kriteria cukup, indikator
perhatian terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika sebesar 64, 24% atau masuk dalam kriteria
cukup. Indikator ketertarikan siswa terhadap pelajaran matematika sebesar 57,67% termasuk dalam
kriteria cukup, dan pada indikator keterlibatan siswa terhadap proses pembelajaran matematika sebesar
77,86% atau termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Berdasarkan keempat indikator tersebut kemudian
persentase minat belajar matematika siswa kelas 4 SD Islam Al Mubarok, Gunung Anyar, Surabaya
dihitung dan didapatkan hasil sebesar 67,04% atau termasuk dalam kriteria cukup.
Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka beberapa saran yang dapat diajukan oleh penulis
diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Bagi guru, hendaknya ketika pembelajaran matematika
membuat variasi media atau metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan minat belajar

277
Analisis Minat Belajar Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
(Dwi H. Murtiningsih, Kusmiyati)

para siswa. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar siswa lebih mudah menerima pelajaran
matematika dan cepat tanggap dalam materi yang berkaitan dengan matematika; (2) Bagi siswa,
diharapkan dapat meningkatkan minat belajar khususnya pada pelajaran matematika mengingat
urgensitas pelajaran tersebut, tidaknya hanya di sekolah namun juga dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
Aedi, W. G. (2018). Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Dengan Pendekatan Open-Ended.
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia), 3(2), 41.
https://doi.org/10.26737/jpmi.v3i2.691
Anggraini, I. A., Utami, W. D., & Rahma, S. B. (2020). Analisis Minat dan Bakat Peserta didik terhadap
Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 7(1), 23–28.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/terampil/index%0ATerampil:
Ariany, R. L., Hidayat, A., & Widiastuti, T. T. (2022). Pengembangan Rta Yang Andal Dan Valid
Untuk Calon Guru Matematika. FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika Dan
Matematika, 7(2), 127. https://doi.org/10.24853/fbc.7.2.127-134
Asikin, Y. A., Sibala, I., & Rasyid, N. (2021). Peran Guru Mata Pelajaran Matematika Dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar Siswa. AL-ASASIYYA: Journal Of Basic Education, 6(1), 54–62.
https://doi.org/10.24269/ajbe.v6i1.4993
Fahri, L. M., & Qusyairi, L. A. H. (2019). Interaksi Sosial dalam Proses Pembelajaran. Palapa, 7(1),
149–166. https://doi.org/10.36088/palapa.v7i1.194
Hayati, F., Neviyarni, N., & Irdamurni, I. (2021). Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah Dasar :
Sebuah Kajian Literatur. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1809–1815.
https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/1181
Hikmah, & Muslimah. (2021). Validitas dan reliabilitas tes dalam menunjang hasil belajar pai.
Palangkaraya International and National Conference on Islamic Studies, 1(1), 345–356.
Khasanah, U., & Nugraheni, E. A. (2022). Analisis Minat Belajar Matematika Siswa Kelas Vll Pada
Materi Segiempat Berbantuan Aplikasi Geogebra di SMP Negeri 239 Jakarta. Jurnal
Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 181–190.
https://doi.org/10.31004/cendekia.v6i1.813
Kusmiyati, & Sarmi, N. N. (2021). English Learning Model and Independence of Vocational School
Students in the Pandemic Period. Open Access Indonesia Journal of Social Sciences, 5(1), 224–
231.
Makhmudah, S. (2018). Analisis Literasi Matematika Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Matematika dan Pendidikan Karakter Mandiri. Prisma, Prosiding Seminar Nasional
Matematika, 1, 318–325.
Marinda, L. (2020). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget Dan Problematikanya Pada Anak Usia
Sekolah Dasar. An-Nisa’ : Jurnal Kajian Perempuan Dan Keislaman, 13(1), 116–152.
https://doi.org/10.35719/annisa.v13i1.26
Matondang, A. (2018). Pengaruh Antara Minat Dan Motivasi Dengan Prestasi Belajar. Jurnal
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(2), 24–32.
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/Bahastra/article/view/1215
Safitri, A., & Nurmayanti, N. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Masyarakat
Bajo. Didaktis: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan, 18(3), 149–159.
https://doi.org/10.30651/didaktis.v18i3.1846
Santoso, A., Kartianom, K., & Kassymova, G. K. (2019). Kualitas butir bank soal statistika (Studi kasus:
Instrumen ujian akhir mata kuliah statistika Universitas Terbuka). Jurnal Riset Pendidikan
Matematika, 6(2), 165–176. https://doi.org/10.21831/jrpm.v6i2.28900

278
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 13 No. 3, September 2023: 271-279

Setiawan, Y. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika SD Berbasis Permainan


Tradisional Indonesia dan Pendekatan Matematika Realistik. Scholaria: Jurnal Pendidikan
Dan Kebudayaan, 10(1), 12–21. https://doi.org/10.24246/j.js.2020.v10.i1.p12-21
Setyani, N. A., & Suhendar, U. (2022). Analisis Keterkaitan Minat Belajar Dan Motivasi Belajar Dalam
Proses Pemahaman Konsep Matematika. SEPREN: Journal of Mathematics Education and
Applied, 04(01), 11–22.
Sholehah, S. H., Handayani, D. E., & Prasetyo, S. A. (2018). Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika Kelas Iv Sd Negeri Karangroto 04 Semarang. Mimbar Ilmu, 23(3), 237–244.
https://doi.org/10.23887/mi.v23i3.16494
Siagian, M. D. (2016). Kemampuan koneksi matematik dalam pembelajaran matematika. MES: Journal
of Matematics Education and Science2, 2(1), 58–67.
Simanjuntak, J., Simangunsong, M. I., & Naibaho, T. (2021). Perkembangan Matematika Dan
Pendidikan Matematika Di Indonesia Berdasarkan Filosofi. SEPREN: Journal of Mathematics
Education and Applied, 02(02), 32–39.
Somatanaya, A. A. G. (2017). ANALISIS KEMAMPUAN BERFIKIR NALAR MATEMATIS
SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (Studi
Terhadap Mahasiswa FKIP Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi). Teorema, 1(2), 55.
https://doi.org/10.25157/.v1i2.547
Tambunan, N. (2016). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis Siswa. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 6(3), 207–219.
https://doi.org/10.30998/formatif.v6i3.993
Villa, M. H. A.-A., Ainol, & Zairozie, A. Z. (2022). Analisis Minat Belajar Siswa pada Pembelajaran
Matematika di Madrasah Aliyah Tarbiyatul Islam. Jurnal Kewarganegaraan, 6(2), 3735–3740.
Wahyuni, V. (2022). Validity and Reliability of Mathematical Communication Ability Test Instruments
Relation and Function Materials. Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan, 5(1), 89–99.
https://doi.org/10.32923/kjmp.v5i1.2232
Wijaya, R., Vioreza, N., & Marpaung, J. B. (2021). Penggunaan Media Konkret dalam Meningkatkan
Minat Belajar Matematika. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara III
SEMNARA 2021, 579–587.
Wolo, K. A., & Nugroho, P. I. (2021). Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Tingkat Motivasi
Belajar Mahasiswa/Mahasiswi FEB Akuntansi UKSW di Masa Pandemi COVID 19. Jurnal
Akuntansi Profesi, 12(1), 212. https://doi.org/10.23887/jap.v12i1.33559

279

Anda mungkin juga menyukai