Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER ANGKATAN


KE-77
“PERAN MODERASI BERAGAMA TERHADAP
HARMONISASI KEHIDUPAN MASYARAKAT DAN
KEARIFAN LOKAL”
TAHUN 2022

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR


SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 69 PRABUMULIH

Disusun Oleh:
Risika Lara Sati :1910206018

Dosen Pembimbing Lapangan:


Dr. Komaruddin, M.Si

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN 2022
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI

BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN


MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SD
NEGERI 69 PRABUMULIH

Risika Lara Sati1*, Dr. Komaruddin, M.Si2, Budiman, M.Psi., Ph.D., Psy.3
1
Prodi Pendidikan Matematika, UIN Raden Fatah Palembang
2
Prodi PMI UIN Raden Fatah Palembang
3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang

Email: risikalrasati@gmail.com
Abstrak
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang Pendidikan. Ini berarti
bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan Pendidikan itu amat tergantung pada
proses belajar yang alami oleh peserta didik, baik di lingkungan sekolah maupun di
lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Mempelajari matematika mempunyai
beberapa tujuan, diantaranya adalah agar siswa dapat menggunakan matematika dan pola
pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, minat belajar merupakan
faktor yang sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya minat
belajar siswa dapat memberikan perhatian lebih dalam pembelajaran matematika. Melihat
minat belajar menjadi salah satu faktor penentu yang dapat mempengaruhi pencapaian
hasil belajar, maka peningkatan minat belajar yang cukup tinggi adalah pembelajaran
matematika. Banyak faktor yang menyebabkan siswa beranggapan matematika adalah
pelajaran yang sulit dan membosankan. Faktor penghambat minat belajar siswa seperti
kondisi kelas yang ramai, siswa memiliki kesibukan sendiri pada saat guru menjelaskan
materi dan siswa yang tidak memiliki kesiapan untuk belajar dalam perlengkapan
belajarnya tidak lengkap. Upaya yang dilakukan guru memberikan motivasi kepada siswa
saat pelajaraan akan dimulai serta arahan dan dorongan pada saat pembelajaran sedang
berlangsung.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar
matematika siswa dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Penelitian ini
dilakukan di SD Negeri 69 Prabumulih pada tahun ajaran 2022. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 69
Prabumulih dan objek penelitian adalah motivasi dan hasil belajar matematika.Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes tertulis.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendekatan Contextual
Teaching and Learning dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas V SD
Negeri 69 Prabumulih pada pembelajaran matematika. Minat pembelajaran siswa
mengalami peningkatan. Dalam menggunakan pendekatan Contextual Teaching And
Learning pada kelas V SD Negeri 69 Prabumulih dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa melalui menciptakan masyarakat belajar yaitu melalui kegiatan diskusi kelompok,
menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, melakukan refleksi setiap kali selesai
mengikuti pembelajaran. Dilihat dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa pra tindakan
sebesar 55,11 dengan persentase ketuntasan 43,24% (kategori kurang) menjadi 78,91
dengan persentase ketuntasan 66,45% (kategori cukup) pada siklus I, dan nilai rata-rata
prestasi belajar siswa menjadi 81,52 dengan persentase ketuntasan 81,25% (kategori
tinggi) pada siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata prestasi belajar siswa
mengalami peningkatan sebesar 23,43 dan ketuntasan telah mencapai lebih dari 75%
yaitu 81,25%.
Kata kunci: Minat Belajar Siswa, Matematika, Pendekatan Contextual Teaching and
Learning

Abstract

Learning is a process activity and is a very fundamental element in every type


and level of education. This means that the success or failure of achieving educational
goals is very dependent on the natural learning process by students, both in the school
environment and in their own home or family environment. Therefore, interest in learning
is a very influential factor in teaching and learning activities. With the interest in
learning students can give more attention to learning mathematics. Seeing interest in
learning to be one of the determining factors that can affect the achievement of learning
outcomes, the increase in interest in learning which is quite high is learning mathematics.
Many factors cause students to think mathematics is a difficult and boring subject.
Factors inhibiting student interest in learning such as crowded classroom conditions,
students having their own busyness when the teacher explains the material and students
who do not have the readiness to learn in incomplete learning equipment. The efforts
made by the teacher provide motivation to students when the lesson will begin as well as
direction and encouragement when learning is in progress.
This study aims to increase students' interest and achievement in learning
mathematics with a Contextual Teaching and Learning approach. This research was
conducted at SD Negeri 69 Prabumulih in the academic year 2022. This research is a
classroom action research with the research subjects being fifth grade students of SD
Negeri 69 Prabumulih and the object of research is the motivation and learning
outcomes of mathematics. Data collection techniques using observation, documentation
and written tests.
Based on the results of the study, it can be concluded that the Contextual
Teaching and Learning approach can increase the interest and learning achievement of
fifth grade students at SD Negeri 69 Prabumulih in learning mathematics. Students'
interest in learning has increased. In

Using the Contextual Teaching and Learning approach in class V SD Negeri 69


Prabumulih can improve student achievement through creating a learning community,
namely through group discussion activities, presenting models as examples of learning,
reflecting every time they finish learning. Judging from the average value of pre-action
student learning achievement of 55.11 with a percentage of completeness 43.24% (poor
category) to 78.91 with a percentage of completeness 66.45% (enough category) in the
first cycle, and the average value student achievement became 81.52 with a percentage of
completeness 81.25% (high category) in the second cycle. So it can be concluded that the
average student achievement has increased by 23.43 and completeness has reached more
than 75%, namely 81.25%.

Keywords: Student learning interest, Mathematics, Contextual Teaching and Learning


approach
PENDAHULUAN
Minat dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar para siswa. Minat belajar
matematika adalah suatu keinginan seseorang untuk memusatkan perhatian dalam belajar
matematika dengan rasa ingin tahunya terhadap pelajaran tersebut sehingga ia tertarik
atau terdorong untuk mempelajarinya dan juga dapat menumbuhkan perasaan senang dan
puas pada dirinya. Melihat minat belajar menjadi salah satu factor penentu yang dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar, maka peningkatan minat belajar yang cukup
tinggi adalah pembelajaran matematika. Matematika menjadi mata pelajaran yang ditakuti
oleh siswa, sehingga minat belajar matematika siswa kurang. Hal ini mengakibatkan
kepada pencapaian belajar siswa yang kurang baik.
Hudojo (1998:3) mengemukakan, bahwa belajar matematika merupakan kegiatan
mental yang tinggi, karena matematika berkaitan dengan ide-ide abstrak yang diberi
simbol-simbol yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Untuk
mempelajari matematika haruslah bertahap, berurutan serta mendasarkan pada pengalaman
belajar yang lalu (sebelumnya). Proses belajar matematika akan terjadi dengan lancar bila
dilakukan secara kontinu (rutin).
Menurut Ahmad Susanto, “minat merupakan dorongan dari dalam diri seseorang
atau factor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang
menyebabkan dipilihnya suatu obyek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan
dan lama kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya”.
Minat diartikan sebagai “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu,
gairah, keinginan” sedangkan “berminat” diartikan mempunyai (menaruh) minat,
kecenderungan hati kepada, ingin (akan) (Depdiknas, 2013:656). Sedang minat menurut
Mahfudz Shalahuddin adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan.
Sementara itu menurut Soeganda Poerbakawatja dan Harahap, minat diartikan kesediaan
jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar (Poerbakatwaja dan Harahap,
2012:2014).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri 69 Prabumulih,
terlihat bahwa pelaksanaan pembelajaran masih berpusat pada guru, sementara siswa
cenderung pasif. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah siswa
hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan mencatat pada buku catatan. Berdasarkan
hasil pengamatan di kelas terlihat siswa malas mengikuti kegiatan pembelajaran
matematika dan sering kali terlihat banyak yang mengobrol sesama teman membahas
hal lain diluar pembelajaran matematika. Sehingga minat belajar siswa kelas V SD
Negeri 69 Prabumulih masih kurang.
Dari informasi yang didapat dari guru pengampu pelajaran matematika
menyampaikan bahwa nilai ulangan harian maupun ulangan semester, separuh dari jumlah
keseluruhan siswa kelas V belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bertanya kepada beberapa siswa, siswa
tersebut berkata bahwa ketika pembelajaran berlangsung mereka merasa bosan,
mengantuk dan sulit memahami pembelajaran matematika, sehingga merasa malas saat
mengikuti pembelajaran matematika di kelas. Selain itu, siswa merasa kesulitan saat diberi
soal-soal Latihan apalagi bentuk soal yang berbeda tidak sama dengan contoh sebelumnya
yang diberikan oleh guru.
Dari permasalahan tersebut peneliti berpendapat perlunya dilakukan perbaikan
proses pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri 69 Prabumulih. Hal ini dilakukan
dengan tujuan mendorong minat siswa agar siswa dapat bekerja sama, saling berpendapat
dan bertukar fikiran dalam proses pembelajaran berlangsung. Diperlukan model
pembelajaran yang dapat menambah minat dan prestasi belajar matematika siswa dalam
mengikuti pelajaran. Perubahan proses pembelajaran dapat dicapai apabila paham dengan
karakteristik matematika, akan dapat menciptakan pembalajaran yang menyenangkan
apalagi mengkaitkan pembelajaran matematika dengan kehidupan nyata. Kehidupan nyata
biasanya lebih mudah dipahami siswa, yang akan berdampak pada prestasi siswa SD
Negeri 69 Prabumulih khususnya kelas V.
Salah satu cara untuk meningkatkan minat dan prestasi yang dapat digunakan
adalah dengan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL). Pendekatan
Contextual Teaching And Learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan
pentingnya lingkungan alamiah yang menciptakan pembelajaran lebih hidup dan lebih
bermakna karena siswa sendiri mengalami apa yang dipelajarinya. Pendekatan Contextual
Teaching And Learning yang memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, dan
menerapkan pengetahuan dan ketrampilan akademik di sekolah maupun diluar sekolah.

METODE PENELITIAN

a) Jenis Penelitian
Upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika dengan
pendekatan Contextual Teaching And Learning di kelas V SD Negeri 69
Prabumulih merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah pada proses pembelajaran
matematika di kelas V SD Negeri 69 Prabumulih.
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan ini merupakan penelitian
kolaboratif yaitu penelitian yang melibatkan guru matematika kelas V SD Negeri
69 Prabumulih dengan peneliti, maka harus ada kerjasama antara peneliti dan guru
mata pelajaran matematika di sekolah tersebut agar perencanaan penelitian
berjalan sesuai dengan rencana.

b) Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini telah dilaksanakan pada tahun ajaran 2022 di kelas V
SD Negeri 69 Prabumulih, yang beralamat di Kelurahan Sungai Medang,
Kecamatan Cambai, kota Prabumulih.
c) Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 69 Prabumulih
. Sedangkan objek penelitian ini adalah meningkatkan minat dan prestasi
belajar matematika dengan pendekatan Contextual Teaching And Learning
(CTL).
d) Desain Penelitian Model
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan adalah model yang
dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Suharsimi Arikunto, 2010:
137). Adapun model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimaksud
menggambarkan adanya empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan Tindakan (Planning)
Hal-hal yang perlu direncanakan yaitu mempersiapkan rencana
pembelajaran yang berfungsi sebagai skenario pembelajaran,
mempersiapkan materi yang akan diajarkan, sesuai dengan materi yang
akan disampaikan peneliti. Segala sesuatu yang akan disampaikan oleh
guru dirancang sebagai pemilihan, agar pelaksanaan tindakan dapat
terjadi secara wajar.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahapan kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu
mengenakan tindakan kelas (Suharsimi Arikunto, 2010: 139). Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan
Contextual Teaching And Learning. Dalam usaha mewujudkan
perbaikan namun rancangan yang sudah ada itu bersifat fleksibel dan
siap dilakukan perubahan yang sesuai dengan situasi lapangan.
3. Pengamatan (Observing)
Tahap ini dilakukan oleh pengamat dan guru, sebetulnya sedikit kurang
tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan
karena seharusnya pengamatan akan dilakukan pada waktu tindakan
sedang dilakukan (Suharsimi Arikunto, 2010: 139). Pengamatan yang
dilakukan selama proses pembelajaran sebagai upaya mengetahui
jalannya pembelajaran. Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu
oleh pengamat lain yang ikut turut mengikuti jalannya pembelajaran.
Adapun untuk pengumpulan data pengamatan, peneliti menggunakan
observasi keterlaksanaan pembelajaran, catatan lapangan, dan
dokumentasi.
4. Refleksi (Reflection)
Pada tahap ini guru bersama peneliti mengungkapkan dan
mengingat kembali tentang kejadian-kejadian yang kurang sesuai
dengan apa yang diharapkan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat
dilakukan ketika guru sudah selesai melakukan tindakan, kemudian
berharap dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan
tindakan (Suharsimi Arikunto, 2010: 140). Refleksi merupakan kegiatan
analisis interprestasi dan penjelas terhadap semua informasi yang
diperoleh dari observasi proses pembelajaran dan hasil pembelajaran.
Peneliti berdiskusi dengan guru mengenai hasil pengamatan yang
dilakukan. Setiap informasi yang didapatkan dikaji dan dipahami
peneliti, kemudian data selama pelaksanaan tindakan dianalisis dan
dilakukan perbaikan untuk perencanaan pada putaran berikutnya.
Apabila masih belum teratasi, maka akan kembali dilakukan
perencanaan ulang, tindakan baru, pengamatan dan refleksi kembali,
sehingga permasalahan dapat teratasi. Siklus penelitian akan dihentikan
apabila kondisi kelas pada saat proses pembelajaran sudah mencapai
KKM atau keadaan kelas sudah jenuh.
PEMBAHASAN
Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SD Negeri 69 Prabumulih
ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika dengan
pendekatan Contextual Teaching And Learning pada siswa kelas SD Negeri 69 Prabuulih
. Dengan membandingkan data-data yang telah diperoleh selama penelitian 2 siklus dapat
dikatakan bahwa proses pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan yang diharapkan.

Penerapan pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching And Learning


ini sebagai pendekatan pembelajaran yang mampu melatih siswa mengaitkan materi
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari yang mereka bisa temui, melatih siswa untuk
bekerjasama dan berdiskusi dalam kelompok. Dengan adanya pembagian kelompok siswa
lebih berminat dalam belajar matematika, dan mengembangkan keterampilan siswa dalam
menjelaskan yang dipelajari kepada teman lainnya. Selain itu pemberian contoh dalam
kehidupan sehari-hari yang disampaikan oleh guru dapat mambantu siswa agar lebih
mudah memahami materi dan menyelesaikan masalah. Diskusi yang dilakukan siswa yaitu
menggunakan Buku Ajar. Buku ajar ini dapat mengurangi pembelajaran yang berpusat

pada guru, karena siswa sudah terpusat pada buku ajar berupa tugas yang harus dikerjakan
oleh siswa secara berkelompok. Dengan adanya buku ajar ini dapat mamacu siswa untuk
berdiskusi dalam menyelesaikan dengan teman satu kelompoknya. Penggunakan buku
ajar ini juga dapat meningkatkan interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru.

Dengan adanya buku ajar ini, dapat mendorong siswa untuk mempelajari materi
yang sedang dipelajari bersama teman satu kelompoknya. Selain karena adanya buku ajar,
siswa juga terdorong untuk belajar karena adanya penghargaan yang diberikan kepada
kelompok yang dalam pengerjaan buku ajar paling mendekati sempurna. Penghargaan
tersebut berupa tepuk tangan. Sehingga, penggunaan pendekatan Contextual Teaching And
Learning dirasa dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

Peningkatan keterlaksanaan guru dan siswa dalam pembelajaran dengan


pendekatan Contextual Teaching And Learning mengalami peningkatan untuk setiap
siklusnya. Pada siklus I hasil observasi keterlaksanaan kegiatan guru 69,88% dengan
kategori cukup, dan meningkat menjadi 88,81% dengan kategori tinggi pada siklus II.
Sedangkan pada siklus I hasil observasi kegiatan belajar siswa adalah 70,67% termasuk
dalam kategori cukup, dan pada siklus II meningkat menjadi 80,87% termasuk dalam
kategori tinggi.

Berdasarkaan hasil penelitian, menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar


dari nilai pra tindakan, siklus I, dan siklus II. Maka siklus sudah dapat dihentikan.

Penelitian yang sudah dilaksanakan ini menunjukkan bahwa pendekatan


Contextual Teaching And Learning dapat meningkatkan prestasi belajar dalam
pembelajaran matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Trianto (2009:107) yang
mengatakan pembelajaran Contextual Teaching And Learning adalah konsep belajar yang
membantu guru untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengatahuan yang
dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan melakukan
kontruktivisme(contructivism), bertanya (questioning), inkuiri (inquiri), masyarakat
belajar (learning comunity), pemodelan (modeling), dan penilaian autentik (authentic
assesment) dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar. Dengan berdasarkan hasil
pembahasan dalam penelitian ini dan dikaitkan dengan teori serta penelitian yang relevan
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan Contextual
Teaching And Learning telah mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika
siswa kelas V SD Negeri 69 Prabumulih.

(Gambar proses belajar Mengajar)


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) pada siswa kelas V SD Negeri 69 Prabumulih dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran matematikan dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching And
Learning telah terlaksana sesuai dengan langkah-langkah pendekatan Contextual Teaching
And Learning. Melalui mengembangkan pemikiran anak akan belajar lebih bermakna,
melakukan kegiatan inkuiri (menemukan), dan mengembangkan sifat ingin tahu siswa
dengan memunculkan berbagai pertanyaan membuat siswa lebih berminat dalam
pembelajaran.

Dengan demikian pendekatan Contextual Teaching And Learning dapat


meningkatkan minat belajar siswa. Penggunaan pendekatan Contextual Teaching And
Learning pada siswa kelas V SD Negeri 69 Prabumilih dapat meningkatkan minat belajar
siswa. Minat belajar siswa sebelum tindakan masih dalam kategori kurang (55.65), pada
siklus I minat belajar siswa masuk dalam kategori cukup (65,55), dan pada siklus II minat
belajar siswa termasuk kategori tinggi 79,87). Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat
belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 24,22.

Prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan. Dalam menggunakan


pendekatan Contextual Teaching And Learning pada kelas V SD Negeri 69 Prabumulih.
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa melalui menciptakan masyarakat belajar yaitu
melalui kegiatan diskusi kelompok, menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran,
melakukan refleksi setiap kali selesai mengikuti pembelajaran. Dilihat dari nilai rata-rata
prestasi belajar siswa pra tindakan sebesar 55,11 dengan persentase ketuntasan 43,24%
(kategori kurang) menjadi 78,91 dengan persentase ketuntasan 66,45% (kategori cukup)
pada siklus I, dan nilai rata-rata prestasi belajar siswa menjadi 81,52 dengan persentase
ketuntasan 81,25% (kategori tinggi) pada siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata-rata prestasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 23,43 dan ketuntasan telah
mencapai lebih dari 75% yaitu 81,25%.
REFRENSI
Arum, Idar Anjar. 2017. Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika
Dengan ModelContextual Teaching And Learning. Union Jurnal Pendidikan
17.

Andi Archu P. 2019. “Pengembangan Minat Belajar Dalam Pembelajaran”. Jurnal


Idaarah. Vol. 3 No. 2 Hal. 205

Muhammad Daut Siagian. 2017. “Pembelajaran Matematika Dalam Perspektif


Konstruktivisme”. Jurnal Pendidikan dan Teknologi Pendidikan. Vol. 7 No. 2

Suharsimi Arikunto, dkk. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara Zainal Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Anda mungkin juga menyukai