Anda di halaman 1dari 11

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN


TANDUR

JURNAL

DISUSUN OLEH:
AFIF EFENDI
10 004 181

JURUSAN/PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2015
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TANDUR

Oleh: Afif Efendi, 10004181


Dra. Esti Harini, M.Si
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Kegurusan Dan Ilmu Pendidikan
afifevend@rocketmail.com

Abstract

Effort to increase the interest and learning achievement by using a graft (grow, natural,
frontage, demonstrate, repeat, and celebrate) in Class VII at SMP N 3 Banguntapan.
The results showed that after application of TANDUR learning model, interests and
learning achievement has increased. This is indicated by an increase in the average -
average percentage of student interest as seen from the results of the questionnaire
interest in the ability of students' initial 51.47% to 62.47% in the first cycle and the
second cycle increased to 75.99%. Besides learning achievement of students also
increased from an average value of 44.51 with the percentage pra-siklus completeness
0%, in the first cycle the average value increased to 63.17 with the percentage of
46.15% completeness and the second cycle values to average -rata increased to 82.2
with a percentage of 73.07% completeness. Thus the teacher is advised to apply
TANDUR learning model as an alternative model of learning in an effort to increase
interest and student achievement in math.

Keywords: Interest, Achievement, TANDUR (Grow, Natural, Name, Demonstrate,


Repeat, and Celebrate)

1
Abstrak

Upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan


pendekatan TANDUR( Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan
Rayakan ) pada siswa kelas VII SMP 3 Banguntapan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa setelah diterapkan model pembelajran TANDUR, minat dan prestasi belajar
matematika mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan
rata – rata persentase minat belajar siswa yang dilihat dari hasil angket minat pada
kemampuan awal siswa 51,47% menjadi 62,47% pada siklus I dan pada siklus II
meningkat menjadi 75,99%. Selain itu prestasi belajar matematika siswa juga
mengalami peningkatan dari nilai rata-rata prasiklus sebesar 44,51 dengan persentase
ketuntasan 0%, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 63,17 dengan persentase
ketuntasan 46,15 % dan pada siklus II nialai rata-rata meningkat menjadi 82,2 dengan
persentase ketuntasan sebesar 73,07%. Dengan demikian guru disarankan untuk
menerapkan model pembelajaran TANDUR sebagai salah satu alternatif model
pembelajaran dalam upaya untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada
pelajaran matematika.

Kata kunci: Minat, Prestasi Belajar, TANDUR( Tumbuhkan, Alami, Namai,


Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan )

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah tahapan pendidikan yang dasar. Mata
satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari pelajaran matematika diajarkan kepada
proses kehidupan manusia. Pendidikan peserta didik agar mereka mengetahui
sudah menjadi hal yang wajib sejak dasar-dasar berhitung dalam kehidupan
dulu. Dengan adanya pendidikan dapat mereka sehari-hari.
membuat manusia lebih cerdas dan Berdasarkan hasil observasi,
pintar dalam dunia kerja sebagai minat siswa terhadap mata pelajaran
manusia yang berkompeten. matematika masih kurang., hal ini
Dalam pendidikan, mata dikarenakan mereka menganggap
pelajaran matematika mulai bahwa pelajaran matematika adalah
diperkenalkan pada peserta didik dari pelajaran yang sulit. Selain itu siswa

2
menganggap matematika adalah salah sehingga prestasi yang mereka dapat
satu pelajaran yang membingungkan maksimal. Sesulit apapun materi
sehingga siswa merasa malas atau pelajaran yang akan diajarkan, jika
kurang berminat dalam mengikuti pendekatan yang digunakan tepat maka
kegiatan belajar matematika. Dalam hal prestasi peserta didik dapat maksimal
ini perlu diterapkan adanya pandangan hasilnya.
lain kepada peserta didik terhadap Sehubungan dengan itu fakta
matematika, misalnya mengangap menunjukkan kualitas proses dan hasil
matematika adalah ilmu menghitung pembelajaran yang dilaksanakan guru
yang menyenangkan, tidak masih kurang optimal dan tidak sesuai
membosankan dan sebagainya. Dalam harapan. Selama ini guru cenderung
pelajaran matematika peserta didik menggunakan metode pembelajaran
dituntut tidak hanya sekedar hafalan konvensional yaitu ceramah di dalam
atau mengingat fakta saja. Karena hal menyampaikan materi. Untuk itu perlu
ini akan mudah dilupakan siswa. diterapkan suatu keadaan yang
Pepatah cina mengatakan “Saya membangun minat siswa untuk belajar.
mendengar maka saya lupa, saya Salah satu cara untuk membangun minat
melihat maka saya tahu, saya berbuat siswa untuk belajar tersebut adalah
maka saya mengerti” (Heruman, dengan menerapkan pendekatan
2007 :2). pembelajaran yang efektif dan dapat
Guru berperan penting dalam menunjang kegiatan pembelajaran.
menentukan peranannya sebagai Perkembangan ilmu penge-
pengajar. Pendekatan yang diterapkan tahuan dan teknologi, menuntut setiap
guru sangat penting untuk membangun individu untuk meningkatkan kualitas
minat peserta didik. Sehubungan dengan pendidikan, agar mampu memberikan
itu pula guru sangatlah berperan dalam kemudahan kepada peserta didik dalam
rangka membantu siswa agar mengikuti perkembangan ilmu
berkembang secara optimal sesuai pengetahuan dan teknologi. Oleh karena
dangan kemampuan untuk mencapai itu, dalam usaha untuk meningkatkan
tujuan yang diharapkan yaitu peserta kualitas pendidikan di Indonesia perlu
didik dapat memahami dan mengerti ditingkatkan yaitu dengan
materi yang disampaikan oleh guru melaksanakan perbaikan, perubahan dan

3
pembaharuan dalam segala aspek yang belajar matematika hanya sekitar 50%
mempengaruhi keberhasilan pendidikan siswa yang dapat mencapai ketuntasan
Nasional. Dalam pasal 20 UU tahun minimal (KKM). Rata-rata nilai hasil
2003, pendidikan nasional berfungsi ulangan matematika siswa kelas VII
untuk mengembangkan kemampuan dan SMP 3 Banguntapan hanya 65 ini
membentuk watak serta peradaban berarti siswa belum mencapai nilai
bangsa dengan tujuan untuk ketuntasan minimal (KKM) yaitu75.
mengembangkan potensi yang dimiliki Adapun upaya yang dapat
peserta didik agar menjadi manusia dilakukan untuk meningkatkan kualitas
yang berkualitas dengan ciri-ciri proses dan hasil belajar adalah dengan
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan menggunakan pendekatan Quantum
YME, berakhlak mulia, sehat, beriman, Learning. Pendekatan Quantum
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi Learning dikenalkan melalui konsep
warga negara yang demokratis, serta TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai,
bertanggungjawab (UU No 20 tahun Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan)
2003). dapat membawa siswa menjadi lebih
Berdasarkan hasil observasi tertarik dan berminat untuk belajar hal
yang telah dilakukan di SMP 3 ini karena dalam pembelajaran
Banguntapan, Minat dan prestasi belajar mengggunakan metode TANDUR
matematika belum menunjukkan hasil suasana yang diciptakan dalam proses
yang maksimal. Minat siswa dalam pembelajaran kondusif, kohensif,
belajar matematika masih rendah hal ini dinamis, interaktif, partisipatif, dan
terbukti masih banyak siswa yang saling menghargai, Selain itu dalam
kurang memperhatikan materi yang proses pembelajaran berjalan sangat
diajarkan oleh guru saat pembelajaran komutatif. Metode TANDUR
berlangsung. memberikan pengalaman langsung
Selain itu berdasarkan hasil kepada siswa dan berusaha menjadikan
wawancara dengan guru matematika isi pelajaran nyata bagi mereka, dan
kelas VII SMP 3 Banguntapan, masih diharapkan dapat mempengaruhi hasil
banyak siswa yang mendapat nilai belajar siswa. Kerangka TANDUR me-
rendah pada ulangan matematika . Fakta mastikan bahwa siswa mengalami
tersebut ditunjukkan oleh nilai hasil pembelajaran, berlatih, dan menjadikan

4
isi pelajaran nyata bagi siswa sendiri memperbaiki atau meningkatkan
dan dapat mencapai kesuksesan dalam mutu praktik pembelajaran.
belajar (Sugiyanto, 2008: 79). Dari latar
Prosedur dalam
belakang tersebut maka untuk
penelitian ini peneliti
menjawab permasalahan di atas
menggunakan Penelitian
disusunlah penelitian yang berjudul :
Tindakan Kelas (PTK).
“Upaya meningkatkan minat dan
Penelitian ini dilaksanakan
prestasi belajar matematika dengan
dalam beberapa siklus. Adapun
menggunakan pendekatan TANDUR
tahap-tahap dalam PTK adalah
(Tumbuhkan, Alami, Namai,
sebagai berikut :
Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan)
(1).Perencanaan (Planning) , (2)
pada siswa kelas VII SMP 3
Pelaksanaan (Acting), (3)
Banguntapan”. Adapun rumusan
Pengamatan (Observing) dan (4)
masalah yaitu: (1) Bagaimanakah
Refleksi (Reflecting).
proses pembelajaran dengan
Penelitian ini dilakukan di SMP
menggunakan metode TANDUR agar
3 Banguntapan. Waktu penelitian ini
dapat meningkatkan minat terhadap
adalah semester gasal tahun pelajaaran
pelajaran matematika pada siswa kelas
2014/2015 dari bulan September 2014
VII SMP 3 Banguntapan? (2)
sampai Februari 2015. Sedangkan
Bagaimanakah proses pembelajaran
Subjek dari penelitian ini adalah siswa
dengan menggunakan metode
kelas VII B SMP 3 Banguntapan yang
TANDUR agar dapat meningkatkan
berjumlah 26 siswa, yakni 12 siswa
prestasi belajar matematika pada siswa
laki-laki dan 14 siswa perempuan dan
kelas VII SMP 3 Banguntapan?
objeknya adalah model pendekatan
METODOLOGI PENELITIAN TANDUR.
Teknik pengumpulan data
Penelitian ini merupakan
dengan teknik dokumentasi untuk
Penelitian Tindakan Kelas
memperoleh data tentang kemampuan
(PTK) atau Classroom Action
awal siswa, teknik angket untuk
Research (CAR). Tujuan
memperoleh data tentang minat belajar,
penelitian ini adalah untuk
teknik tes digunakan untuk mengetahui
prestasi belajar matematika. Instrumen

5
penelitian terdiri atas: 1) Tes prestasi belajar matematika, (2) Angket minat
belajar.

Uji coba instrument dalam


penelitian ini menggunakan uji coba
terpakai. Pada instrumen tes uji coba
yang dilakukan meliputi uji validitas,
tingkat kesukaran, daya beda, dan uji
Tabel 1. Rangkuman Minat Siswa
reliabilitas. Item yang dipakai yaitu item
yang mempunyai tingkat kesukaran Aspek Yang
No. Diamati Pra siklus Siklus I Siklus II
dengan kriteria 0,30 ≤ TK< 1,00 ,Daya Perasaan
1 senang 54,80% 61,53% 73,58%

beda dengan kriteria DB > 0,20. Dari 2 Kemauan 46,15% 61,75% 76,92%

hasil uji coba angket dari 20 item 3 Kecerdasan 51,28% 63,46% 73,07%

terdapat 2 item gugur. 4 Kemandirian 52,14% 61,96% 74,35%

5 Dorongan 52,98% 63,67% 82,05%


Teknik analisis data yang Pencapaian rata-rata
minat 51,47% 62,47% 75,99%
digunakan yaitu teknik analisis data
angket dan analisis tes prestasi belajar. .Hasil angket minat siswa
tampak bahwa adanya
HASIL DAN PEMBAHASAN peningkatan kelima aspek yang
diamati pada setiap siklus. Untuk
Analisis angket minat
aspek perasaan senang yaitu
secara keseluruhan ditinjau dari
54,80% pada pra siklus
rata-rata hasil angket minat
meningkat menjadi 61,53% pada
belajar sebelum tindakan dan
siklus I dan meningkat lagi
setelah tindakan juga mengalami
menjadi 73,58% pada siklus II,
peningkatan. Berikut disajikan
aspek kemauan yaitu 46,15%
tabel peningkatan rata-rata hasil
pada pra siklus meningkat
angket minat belajar dari
menjadi 61,75% pada siklus I
sebelum tindakan ke setelah
dan meningkat lagi menjadi
tindakan.
76,92% pada siklus II, aspek
kecerdasan 51,28% pada pra

6
siklus meningkat menjadi menjadi 74,35% pada siklus II,
63,46% pada siklus I dan dan aspek dorongan 52,98% pada
meningkat lagi menjadi 73,07% pra siklus meningkat menjadi
pada siklus II, aspek kemandirian 63,67% pada siklus I dan
52,14% pada pra siklus meningkat lagi menjadi 82,05%
meningkat menjadi 61,96% pada pada siklus II.
siklus I dan meningkat lagi

Dengan demikian dapat Kemampuan Tes Tes


disimpulkan minat belajar siswa kelas Awal Siklus I Siklus II
VII B SMP N 3 Banguntapan Jumlah Peserta Tes 26 26 26
meningkat. Rata – Rata Nilai 44,51 63,17 82,2
Jumlah Nilai ≥ 75 0 12 19
Persentase Ketuntasan 0% 46,15% 73,07%
Berdasarkan tabel 2 tampak
bahwa terjadi peningkatan tes prestasi
belajar dari sebelum tindakan ke setelah
tindakan. Pada nilai kemampuan awal
diperoleh prosentase ketuntasan sebesar
0% atau tidak ada siswa yang
Diagram 1. Diagram Peningkatan memenuhi KKM dengan rata-rata nilai
Rata-rata Angket Minat 44,51 kemudian pada hasil tes siklus I
prosentase ketuntasan meningkat
Analisis prestasi belajar menjadi 46,15% atau 12 siswa yang
matematika Setelah dilakukan memenuhi KKM dengan rata-rata nilai
dievaluasi, dari hasil nilai kemampuan sebesar 63,17 dan pada hasil tes siklus
awal, tes siklus I dan tes siklus II II prosentase ketuntasan meningkat lagi
menunjukkan adanya peningkatan. menjadi 73,07% atau 19 siswa yang
Berikut disajikan tabel data hasil belajar memenuhi KKM dengan rata-rata nilai
kemampuan awal, tes akhir siklus I dan sebesar 82,2.
tes siklus II:
Tabel 2. Data Tes Prestasi Belajar
Siswa

7
Diagram 2. Diagram Persentase
Ketuntasan

SIMPULAN KKM dan rata-rata nilai secara klasikal


telah menunjukkan peningkatan yang
Berdasarkan hasil angket yang
signifikan sehingga telah mencapai
diperoleh, terlihat adanya peningkatan
indikator keberhasilan dalam penelitian
dari sebelum tindakan ke setelah
ini. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
tindakan. Hal ini ditunjukkan dengan
peningkatan persentase nilai rata-rata
adanya peningkatan rata – rata
prasiklus sebesar 44,51 dengan
persentase minat belajar siswa yang
persentase ketuntasan 0%, pada siklus I
dilihat dari hasil angket minat pada
nilai rata-rata meningkat menjadi 63,17
kemampuan awal siswa 51,47%
dengan persentase ketuntasan 46,15 %
menjadi 62,47% pada siklus I dan pada
dan pada siklus II nialai rata-rata
siklus II meningkat menjadi 75,99%.
meningkat menjadi 82,2 dengan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
persentase ketuntasan sebesar 73,07%.
dengan pembelajaran TANDUR ini
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
dapat meningkatkan minat belajar
bahwa pembelajaran matematika
siswa. Sedangkan berdasarkan data dari
hasil nilai siswa secara individu,
prosentase ketuntasan yang memenuhi

8
dengan menggunakan TANDUR J. Moleong. lexy 2007. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
(Tumbuhkan, Alamai, Namai,
Remaja Rosdakarya.
Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan)
Miftahul A’la, Quantum Teaching
dapat meningkatkan prestasi belajar (Yogyakarta: DIVA Press,
pada siswa kelas VII B SMP 3 2012), hal 18-19

Banguntapan. Mahfudz Shalahuddin. 1990. Pengantar


Psikologi Pendidikan. Bina
Ilmu. Surabaya
Raymond J. Wlodkowski dan Jidith
DAFTAR PUSTA H. Jaynes. Motivasi Belajar.
(Jakarta, Cerdas Pustaka, 2004)
Azwar, S. 1996. Reliabilitas dan
Validitas. Yogyakarta. Liberty Sindhureja, Pengantar Pendidikan
Bagian Pertama, Yogyakarta :
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa UST, 1998.
Indonesia, Jakarta : Balai Slameto, Belajar dan Faktor-faktor
Pustaka. yang Mempengaruhinya,
Jakarta : Rineka Cipta, 2003.
Dep. Pendidikan dan Kebudayaan.
1988. Kamus Besar Bahasa Sugiyanto. 2008. Model-Model
Indonesia. Jakarta: Balai Pembelajaran Inovatif.
Pustaka. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
Depdiknas. UU No 20 tahun 2003.
Jakarta. Depdiknas.
De Porter Bobbi, et. all. 2004. Quantum Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Teaching. Bandung: Kaifa PT Pendidikan Pendekatan
Mitan Pustaka. Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
. 2002. Quantum
Teaching. Bandung : KAIFA.

.2008 Mark Raerdon, Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur


Sarah Singer, Quantum Penelitian Suatu Pendekatan
Teaching. Bandung; Kaifa. Praktik. Yogyakarta: PT Rineka
Cipta.
Fudyartanto. 2001. Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta: Global . 2010. Penelitian
Pustaka Utama Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Gawatri, dkk. 2000. Matematika SMK I.
Jakarta : Yudistira. Suharsimi Arikunto .1998. Prosedur
Tindakan Praktek. Jakarta:
Hj. Sriyanto. 2007. Strategi Sukses Rineka Cipta.
Menguasai Matematika.
Yagyakarta: Indonesia Cerdas.

9
Uzer Usman Muh. 1995. Menjadi Guru Heruman. 2007. Model Pembelajaran
Profesional. Bandung: Remaja Matematika. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Rosdakary
Winkel, WS. 1999. Psikologi
Pengajaran. Jakarta : PT
Grasindo.

10

Anda mungkin juga menyukai