Anda di halaman 1dari 11

Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR IPA TEMA EKOSISTEM SISWA KELAS V SDN GEDANG I PORONG

Kharis EL Rakhman
Jurusan PGSD FIP Unesa,e-mail: kharis.el.rakhman@gmail.com

Julianto
Jurusan PGSD, FIP, Unesa,e-mail: julianto@unesa.ac.id

Abstrak
tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas siswa serta meningkatkan hasil belajar
siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing pada mata pelajaran
IPA.Aktivitas guru mendapatkan hasil pada pelaksanaannya siklus I dengan persentase 75,00% meningkat pada siklus
ke II dengan persentase 82,50% dapat di katakan bahwa aktivitas guru telah mencapai indikator keberhasilan yaitu
≥80%. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas siswa dari siklus I dengan persentase 73,33% meningkat pada siklus ke II
dengan persentase 85,00% dapat di katakan juga aktivitas siswa telah mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥80%
ketuntasan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I dengan persentase 65% meningkat pada siklus
ke II dengan persentase 85,00% sehingga telah mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥80% dari hasil penelitian
tersebut dapat di simpulkan bahwa peningkatan terjadi pada semua aspek mulai dari aktivitas guru, aktivitas siswa
maupun hasil belajar siswa, setelah di terapkan model pembelajaran Snowball Throwing pada proses pembelajarannya.
Kata Kunci : Snowball Throwing, IPA,Hasil Belajar

Abstract
The purpose of this study is to describe teacher activity, student activity and improve student
learning result during the learning process by applying the Snowball Throwing learning method at science
learning the teacher activity get result in a implementation of cycle I with percentage of 75,00% increase in
cycle II with percentage 82,50% that can be said that teacher activity have reach indicator of success that
is ≥80%. The increase also occurs at student activity from cycle I with percentage of 73,33% increase in
cycle II with percentage 85,00% that can be said activity of student have reach indicator of success that is
≥80% result of student learning result also get improvement from cycle I with the percentage of 65%
increase in cycle II with percentage 85,00% so thats have a reach indicator of success that is ≥80% from
result of study can be concluded that the increase at all aspect from teacher activity, student activity and
result of student learning, after apply the Snowball Throwing learning method on the learning process.
Keywords: Snowball Throwing, IPA,Learning Result

PENDAHULUAN Dengan adanya pendidikan di sekolah di harapkan pula


Berdasarkan Undang – undang No.20 Tahun anak dapat berkembang menjadi anak yang cerdas dan
2003 tentang sistem Pendidikan nasional yang berbunyi memiliki pengetahuan dan kreatifitas untuk kehidupan
“Bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk selanjutnya, sehingga anak dapat bergaul dan
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran bersosialisasi dengan anak seumurannya maupun dalam
agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya keluarga dan masyarakat.
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, Suatu proses pendidikan akan terlaksana jika
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak adanya pendidik dan juga peserta didik jika tanpa
mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, adanya kedua hal tersebut maka pendidikan tidak akan
masyarakat, bangsa dan Negara” Pendidikan tidak tercipta. Dalam suatu proses kegiatan seorang pendidik
semata mata berusaha untuk mencapai hasil belajar, mengajarkan apa yang dia punya kepada peserta didik
akan tetapi bagaimana memperoleh hasil atau proses dengan cara berbagai metode agar bisa di serap oleh
belajar yang terjadi pada siswa. peserta didik.
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam Whittaker ( dalam Djamarah 2000:12) belajar
kehidupan manusia. Manusia mengalami hidup dan adalah proses dimana tingkah laku di timbulkan atau di
berkembang semua dengan adanya pendidikan. ubah melalui latihan dan pengalaman. Makna belajar
Pendidikan sendiri dapat tercipta secara langsung disini adalah sebuah perubahan yang direncanakan
dengan lingkungan sekitar salah satunya lingkungan secara sadar melalui suatu program yang disusun untuk
sekolah, lingkungan keluarga dan masyarakat, dan menghasilkan perubahan perilaku positif. Dalam suatu
dengan berkembangnya manusia melalui pendidikan pembelajaran guru menyajikan pembelajaran dengan
maka di harapkan anak mendapatkan pendidikan formal aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan agar dapat
melalui sekolah, pendidikan budi pekerti dan tanggung memperoleh pencapaian dalam kompetensi
jawab di lingkungan keluarga maupun masyarakat. pembelajaran. Upaya yang telah dilakukan guru di

734
JPGSD, Volume 06 Nomer 05 Tahun 2018, Halaman 734 - 744

antaranya pemilihan beberapa metode dan teknik Dalam keadaan seperti ini membuat suasana
pembelajaran yang tepat sesuai bahan yang di ajarkan. pembelajaran di kelas baik respon siswa terhadap guru
Dalam proses perencanaan pembelajaran guru sebagai maupun ketercapaian guru agar siswa lebih antusias
pendidik membuat perencanaan sebelum melakukan dalam pembelajaran dirasa kurang efektif. Sehingga
proses pembelajaran. Model pembelajaran adalah salah mengakibatkan hasil belajar siswa menurun dan masih
satu hal penting yang dibutuhkan oleh guru dalam berada di bawah KKM yang telah di tetapkan yaitu 75.
proses perencanaan tersebut. Karena model Untuk mengatasi masalah yang terjadi pada siswa SDN
pembelajaran akan mempengaruhi baik ketercapaian Gedang 1 Porong ini maka dibutuhkan proses
guru dalam menyampaikan pembelajaran maupun pembelajaran dengan model pembelajaran yang
keberhasilan pembelajaran di kelas. Jika model menarik agar dalam proses nya suatu pembelajaran
pembelajaran yang digunakan tepat, maka akan dapat di ikuti oleh siswa dengan antusias dan
berdampak baik pada hasil pembelajaran siswa. menyenangkan. dengan begitu siswa tidak akan merasa
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bosan dalam mengikuti pembelajaran dan materi yang
suatu ilmu yang memberikan pengetahuan serta di pelajari oleh siswa dapat diserap dan dimengerti oleh
pemanahan kepada peserta didik untuk mempersiapkan siswa. Model pembelajaran yang di maksudkan yaitu
diri agar menjadi warga negara yang dapat menunjang salah satu model pembelajaran cooperative learning
dan mengatasi masalah – masalah dalam masyarakat tipe Snowball throwing. Model pembelajaran ini
yang berhubungan denga ilmu alam. Oleh karena itu digunakan untuk memberikan materi yang dirasa sulit
melalui mata pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar oleh siswa. baik itu bertujuan untuk memancing ke
pada dasarnya adalah untuk mempersiapkan para aktifan dan keingin tahuan siswa dalam bertanya jawab,
peserta didik yang menguasai pengetahuan berdiskusi dalam kelompok maupun dalam membuat
keterampilan, sikap, serta nilai – nilai yang ada untuk soal – soal yang dirasa sulit untuk di pecahkan oleh
menghadapi kehidupan sosialnya kelak dimasa siswa tersebut sekalogus mengetahui sejauh mana
mendatang. Namun kenyataannya yang ada hingga saat pengetahuan siswa yang di dapat dari materi
ini proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah pembelajaran yang mereka amati. Dengan penerapan
masih jauh dari yang diharapkan. Salah satu tantangan model pembelajaran ini. Siswa tidak hanya di tuntut
terbesar dan mendasar dalam mengajarkan IPA adalah untuk diskusi dalam kelompok, namun juga di tuntut
pembelajaran di SD dianggap oleh sebagian besar siswa untuk berinteraksi dengan siswa dari kelompok yang
merupakan mata pelajaran yang itu – itu saja dan berbeda maupun berinteraksi dengan guru mereka
terkadang membosankan. Karena di dalam secara langsung
pembelajaran yang selalu berisi banyak materi dan Berdasarkan hasil uraian yang saya temukan
siswa dituntut untuk menghafalkannya. Sebagai diatas salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar
seorang pendidik, guru dituntut untuk inofatif dan dan tentang materi pembelajaran yang telah di pelajari
kreatif dalam proses pembelajaran agar tercipta dengan cara yang lebih mudah, menyenangkan, dan
kegiatan belajar mengajar yang aktif dan menarik maka di usulkan untuk menggunakan model
menyenangkan. Sehingga dapat membantu siswa dalam pembelajaran Snowball throwing. maka saya akan
memahami materi yang diberikan oleh guru. Dengan melakukan penelitian dengan judul “ Penerapan Model
begitu konsep – konsep yang diberikan oleh guru dapat Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan
di terima siswa dengan baik, sehingga dapat bermanfaat Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Tema Ekosistem
di kehidupan mereka dimasa yang akan datang. Oleh siswa kelas V SDN Gedang 1 Porong ” peneliti
sebab itu, hendaknya guru berupaya untuk mewujudkan berharap penelitian ini dapat mengatasi masalah –
proses pembelajaran IPA yang aktif , inovatif dan masalah dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu di
kreatif serta menyenangkan. Sehingga dapat membantu harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa saat
siswa memahami materi yang diberikan oleh guru. kegiatan belajar mengajar berlangsung
Berdasarkan hasil observasi di SDN Gedang 1 Manfaat Penelitian ini yaitu : (1)Bagi
Porong pada kelas V dalam pembelajaran IPA, di siswa Untuk membuat siswa lebih bersemangan
dapatkan beberapa kelemahan diantaranya bahwa hasil dalam mengikuti proses pembelajaran, karena
belajar siswa yang mencapai KKM hanya sebesar 60%
siswa ikut serta berperan aktif. Siswa lebih
dan sisanya masih berada di bawah KKM yang
ditetapkan yaitu 75. Selain faktor dari siswa dalam termotivasi untuk belajar, sehingga akan
proses belajarnya. Peranan guru juga sangat penting meningkatkan hasil belajar siswa. (2)Bagi guru
dalam hal ini guru masih menggunakan metode Dapat dijadikan bahan masukan dalam
pembelajaran konvensional dengan metode ceramah. penggunakan model pembelajaran yang efektif
Saat proses pembelajaran terlihat beberapa siswa sehingga guru mempunya alternatif untuk
kurang antusias dan ada beberapa yang berbicara mengembangkan materi dan memudahkan siswa
dengan temannya, bermain bahkan mengolok – olok
dalam memahami materi yang diberikan oleh
gurunya sendiri. Dengan teknik penyampaian guru yang
tidak efektif ini membuat siswa sulit untuk memahami guru, menjadikan guru lebih kreatif dalam
apa yang disampaikan oleh guru, selain itu di dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat
pembelajaran yang dimana guru menggunakan metode sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai
diskusi kelompok masih terlihat beberapa siswa yang dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
belum bisa berdiskusi dengan anggota kelompoknya.

735
Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA

(3) Bagi Sekolah Bermanfaat bagi sekolah untuk adalah ilmu tentang dunia zat,baik makhluk hidup
memperbaiki masalah – masalah atau kesulitan maupun benda mati yang diamati
yang dihadapi siswa dalam upaya untuk Menurut Slameto (2012:12) faktor yang
meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan mempengaruhi hasil belajar adalah besarnya
pembelajaran yang aktif, afektif, kreatif, dan usaha yang dilakukan. Selain itu juga
mempengaruhi intelegensi dan penguasaan awal
menyenangkan. (4) Bagi peneliti Sebagai sarana
terhadap materi yang akan di pelajari
untuk menambah wawasan, pengetahuan tentang METODE
model pembelajaran serta menambah pengalaman Jenis penelitian yang akan digunakan
bagi peneliti dalam menerapkan ilmu yang dalam penelitian ini adalah metode penelitian
diperoleh dibangku perkuliahan dengan realita tindakan kelas (PTK) menurut Saminanto
yang terjadi di sekolah (2010:2-3) PTK adalah suatu bentuk kajian yang
Model pembelajaran merupakan suatu bersifat refleksi yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan
rencana kegiatan pembelajaran dari awal hingga
mereka dalam melaksanakan tugas memperdalam
akhir yang digunakan oleh guru sebagai proses pemahahaman terhadap tindakan yang dilakukan
untuk melaksanakan pembelajaran memperbaiki kondisi dimamana praktik
model pembelajaran Snowball Throwing pembelajasan tersebut dilakukan secara
adalah sebuah model pembelajaran dengan desain kolaboratif. PTK dapat mengenali adanya
seperti permainan dengan menggunakan satu kesulitan yang dihadapi dalam proses
lembar kertas yang berisi pertanyaan di bentuk pembelajaran baik dari segi guru, siswa maupun
seperti bola yang dibuat oleh setiap kelompok, interaksi yang terjadi di dalam pembelajaran
yang nantinya akan saling melempar soal dengan berlangsung. Sehingga dapat mencari solusi yang
kelompok lainnya dan tiap siswa yang tepat dalam kondisi kelas yang terjadi.
mendapatkan kesempatan untuk menjawab PTK ini mengacu pada rancangan yang
pertanyaan dapat dikerjakan oleh kelompok dikembangkan oleh Kemmis dan MC.Taggart
mereka yang mendapat bola tersebut. (dalam Arikunto, 2010:74) dimana dalam setiap
Kajian teoritik dalam penelitian ini siklusnya mencakup empat tahapan yaitu :
meliputi: Model Pembelajaran, Model (a)Perencanaan (planning) (b) Penerapan tindakan
Pembelajaran Snowball Throwing, Hasil Belajar, (action) (c) Pengamatan (observing) (d)
Pembelajaran IPA di SD. Melakukan refleksi (reflecting)
Menurut Suprijono (2009) menyatakan Penelitian ini di terapkan pada siswa
bahwa model pembelajaran snowball Throwing kelas V SDN Gedang I Porong, jumlah seluruh
adalah model pembelajaran yang memberikan siswa kelas V adakah 20 siswa terdiri dari 14
pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran siswa laki – laki dan 6 siswa perempuan
terpadu dengan menggunakan proses yang saling Teknik pengumpulan data yang akan
berkaitan dalam situasi dan konteks komunikasi digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
alamiah baik sosial, sains, hitungan dan dan tes teknik observasi digunakan untuk
lingkungan pergaulan mengumpulkan data aktivitas siswa dan guru
Menurut Saminanto (2010:37) sedangkan teknik tes digunakan untuk
mengemukakan metode pembelajaran Snowball mengumpulkan data hasil belajar siswa penilaian
Throwing disebut juga metode pembelajaran di berikan setiap siklus
gelundung bola salju, model pembelajaran ini Hasil aktivitas guru dan siswa akan di
berguna untuk melatih siswa agar lebih tanggap analisis menggunakan data dengan rumus
dalam menerima pesan dari siswa lainnya yang persentase keterlaksanaan =
berbentuk bola salju kertas dan menyampaikan aktivitas siswa X 100
pesan tersebut kepada temannya dalam satu Keseluruhan aktivitas
kelompok (winarsunu, 2009:20)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Tingkat keberhasilan ditentukan dengan
merupakan ilmu pengetahuan atau sains yang menggunakan kriteria penilaian sebagai berikut:
mempelajari alam semesta. Baik itu benda di
permukaan bumi,perut bumi, luar angkasa, baik 85% - 100% = baik sekali
75% - 84% = baik
yang bisa di amati dengan indra maupun 65% - 74% = cukup
tidak.menurut Wahana dalam Trianto (2010) IPA 55% - 64% = kurang baik
adalah suatu kumpulan pengetahuan yang Sedangkan analisis hasil belajar di tentukan
tersusun secara sistematis dan dalam dengan
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala 1. Nilai Individu Siswa
– gejala alam. Sedangkan menurut Kardi dan Nur Untuk mengetahui nilai skor yang di peroleh
dalam trianto (2010) bahwa IPA atau ilmu alam siswa dalam hasil belajar tiap individu pada mata

736
JPGSD, Volume 06 Nomer 05 Tahun 2018, Halaman 734 - 744

pelajaran IPA, rumus yang digunakan adalah


sebagai berikut : 6 mengorganisasikan 2 2 2 50
siswa dalam
kelompok
7 membimbing 3 3 3 75
kelompok bekerja
Tingkat keberhasilan di tentukan dengan dan belajar dengan
menggunakan kriteria penilaian sebagai berikut : model
80 - 100 = baik sekali pembelajaran
66 – 79 = baik Snowball
56 - 65 = cukup Throwing
40 - 55 = kurang baik 8 Membagikan 3 3 3 75
>40 = tidak baik LKPD
(indrati, 2008:112) 9 Membimbing 3 3 3 75
2. Rata – Rata Kelas aktivitas Diskusi
Adapun rumus yang digunakan untuk 10 Memberikan 3 3 3 75
memperoleh rata – rata kelas adalah sebagai kesempatan untuk
mempersentasikan
berikut :
hasil diskusi
Nilai rata- rata kelas =
11 Memberikan 3 2 2,5 62,5
Jumlah nilai seluruh siswa kesempatan untuk
Jumlah siswa dalam kelas bertanya
12 Memberikan 3 3 3 75
Tingkat keberhasilan ditentukan dengan penguatan materi
menggunakan kriteria penilaian sebagai berikut : 13 Melakukan 3 3 3 75
80 - 100 = baik sekali Evaluasi
66 - 79 = baik 14 Memberikan 2 2 2 50
56 - 65 = cukup Penghargaan pada
40 - 55 = kurang baik kelompok terbaik
>40 = tidak baik 15 Melakukan 3 3 3 75
(aqib, 2011:40) Refleksi
HASIL DAN PEMBAHASAN 16 Menutup 4 4 4 100
Dalam pembahasan ini akan di jelaskan Pembelajaran
peningkatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil Jumlah 50 46 48
belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA
dengan menggunakan model pembelajaran Snowball
Throwing Berdasarkan tabel hasil observasi aktitivas
Aktivitas Guru guru pada siklus 1 diatas pada saat melaksanakan
Berikut disajikan data tentang hasil aktivitas pembelajaran menggunakan model pembelajaran
guru selama proses pembelajaran siklus I sampai siklus Snowball Throwing pada mata pelajaran IPA dapat di
ke II deskripsikan sebagai berikut :
Tabel 1 Data Aktivitas Guru Siklus I Aktivitas guru saat membuka pembelajaran
mencapai 100% dimana termasuk dalam kategori
No Aspek yang Penilaian Rata Perse sangat baik dalam mengawali pembelajaran, guru sudah
dinilai Obs Obs – ntase melakukan kegiatan awal berupa membuka dengan
1 2 Rata salam dan juga mengajak siswa untuk memulai
1 Membuka 4 4 4 100 pembelajaran dengan doa bersama dilanjutkan dengan
pembelajaran mengecek absensi kehadiran siswa.
2 Melakukan Ice 3 3 3 75 Guru melakukan ice breaking pada siswa
Breaking untuk dapat memulai pembelajaran dengan antusias dan
3 Melakukan 4 3 3,5 87,5 menyenangkan dengan persentase 75% di kategorikan
apersepsi sebagai baik dimana guru dapat mengajak siswa untuk
4 menyampaikan 3 3 3 75 memberikan penguatan atau keinginan untuk mengikuti
tujuan pembelajaran dengan antusias dimana dilanjutkan
pembelajaran dengan guru melakukan apersepsi pada siswa untuk
5 Menyajikan materi 3 3 3 75 mengembangkan rasa ingin tahu siswa mendapat
dengan media persentase 87,5% di katergorikan sangat baik. Dalam
gambar melakukan apersepsi guru sudah dapat memfokuskan
siswa terhadap rasa ingin tahu tentang materi yang akan
di pelajari hari itu dengan memberikan pertanyaan –
pertanyaan terkait materi serta memberikan kesempatan

737
Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA

kepada siswa untuk memberikan jawaban atas Selanjutnya kegiatan guru membagikan lembar
pertanyaan yang di ajukan oleh guru. penilaian dengan persentase 75% di kategorikan
Dalam penyampaian tujuan pembelajaran guru sebagai baik. Guru sudah membagikan lembar penilaian
mendapat persentase 75% di kategorikan baik. Saat kepada masing – masing siswa dengan di ikuti instruksi
menyajikan materi pembelajaran guru mendapat untuk mengerjakan lembar penilaian tersebut dan juga
persentase 75% di kategorikan sebagai baik pada guru berkeliling untuk memastikan siswa tidak ada
penguasaan materi guru sudah mendalami materi yang mencontek tetapi guru lupa untuk memberikan
dengan sangat baik hanya saja guru kurang mencakup batasan waktu dalam mengerjakan lembar penilaian
seluruh siswa sehingga masih terlihat beberapa siswa tersebut.
yang ada pada bangku barisan belakang masih terlihat Guru melakukan refleksi untuk
berusaha untuk mengerti yang di maksudkan guru ada menyimpulkan hasil belajar dengan persentase 75% di
pula yang masih bingung. kategorikan sebagai baik. Guru sudah menyimpulkan
Kemudian guru mengorganisasikan siswa ke bersama siswa dengan menyebutkan kembali tentang
dalam kelompok mendapat persentase 50% dengan pembelajaran apa saja yang sudah di pelajari hari ini.
kategori sebagai cukup. Guru sidah membagi kelompok Berdasarkan hasil rata – rata, secara
dengan sama rata hanya saja siswa masih memilih milih keseluruhan aktivitas guru pada siklus I telah terlaksana
untuk berkelompok dengan temannya.sehingga terlihat dengan persentase 75% di kategorikan sebagai baik
guru masih kurang tertib dalam membimbing siswa namun hal ini masih belum mencapai indikator
untuk berkelompok keberhasilan yang peneliti ingin kan yaitu ≥80% dari
Selanjutnya guru membimbing kelompok hasil di atas maka akan di lakukan perbaikan pada
dalam bekerja dan belajar dengan model pembelajaran siklus II.
Snowball Throwing mendapat persentase 75% Tabel 2 Data Aktivitas Guru Siklus II
dikategorikan sebagai baik. Guru memberikan arahan
kepada siswa dengan jelas terkait dengan model No Aspek yang Penilaian Rata Persen
pembelajaran Snowball Throwing hanya saja guru dinilai Obs Obs – tase
masih kurang dalam membimbing setiap kelompok 1 2 Rata
sehingga peneliti turut ikut membantu membimbing 1 Membuka 4 4 4 100
kelompok yang masih mempunyai masalah yang masih pembelajaran
belum terjangkau oleh guru. 2 Melakukan Ice 4 3 3,5 87,5
Guru membimbing aktivitas diskusi dengan Breaking
persentase 75% dengan kategori baik. Dalam 3 Melakukan 4 4 4 100
membinbing pelaksanaan diskusi guru memberikan apersepsi
arahan dengan jelas tentang petunjuk untuk 4 menyampaikan 3 3 3 75
mengerjakan kepada masing – masing ketua kelompok tujuan
hanya saja saat proses diskusi kelompok berlangsung pembelajaran
guru masih kurang menjangkau seluruh siswa dalam 5 Menyajikan 3 3 3 75
membimbing sehingga perlu adanya peneliti untuk turut materi dengan
ikut membantu membinbing kelompok yang lain media gambar
sehingga setiap kelompok dapat berdiskusi di bantu 6 mengorganisasi 4 3 3,5 87,5
dengan bimbingan baik guru maupun peneliti pada saat kan siswa
mengerjakan LKPD. dalam
Selanjutnya adalah guru memberikan kelompok
kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusi 7 membimbing 3 3 3 75
kelompok dengan persentase 75% di kategorikan kelompok
sebagai baik. Guru sudah menyimak dan membantu bekerja dan
untuk menuntun siswa dan kelompok dalam belajar dengan
mempersentasikan hasil diskusi,kemudian guru juga model
meminta tanggapan kepada kelompok lain terkait pembelajaran
dengan hasil persentasi temannya. Snowball
Kegiatan guru memberikan kesempatan untuk Throwing
bertanya degan persentase 62,5% di kategorikan 8 Membagikan 3 3 3 75
sebagai baik dimana ada beberapa siswa yang masih LKPD
mau untuk bertanya tentang materi yang di ajarkan 9 Membimbing 4 3 3,5 87,5
dimana rasa ingin tahu siswa masih cukup tinggi. aktivitas
Guru memberikan penguatan materi kepada Diskusi
siswa dengan persentase 75% di kategorikan sebagai
baik, dimana guru sudah memberikan penguatan materi
di antara sesi kesempatan bertanya siswa kepada guru,
dimana guru sudah menjelaskan materi
dengan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami,tetapi guru masih belum memastikan bahwa
seluruh siswa sudah memahami materi yang di ajarkan

738
JPGSD, Volume 06 Nomer 05 Tahun 2018, Halaman 734 - 744

10 Memberikan 3 3 3 75 Selanjutnya membimbing aktivitas


kesempatan untuk diskusi dengan persentase 87,5% di kategorikan
mempersentasikan sebagai sangat baik. Dalam membimbing siswa
hasil diskusi pada pelaksanaan diskusi kelompok guru sudah
11 Memberikan 3 3 3 75 memberikan instruksi dengan jelas pada
kesempatan untuk masing –
bertanya masing ketua kelompok, guru juga sudah
14 Memberikan 3 3 3 75 berkeliling membantu tiap kelompok
Penghargaan pada yang mengalami kendala pada saat mengerjakan
kelompok terbaik LKPD.
15 Melakukan Refleksi 3 3 3 75 Kegiatan selanjutnya yaitu memberikan
16 Menutup 4 4 4 100 kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusi
Pembelajaran kelompok dengan persentase 75% di kategorikan
Jumlah 55 51 53 sebagai baik. Guru sudah menyimak siswa saat
melakukan persentasi dan meminta tanggapan
kepada kelompok lain terhadap persentasi yang
Akivitas guru saat membuka pelajaran
terjadi maupun memberikan penguatan terhadap
mendapatkan persentase 100% di kategorikan
jawaban yang di berikan oleh siswa yang
sebagai sangat baik. Dalam membuka
pembelajaran. Guru sudah melakukan kegiatan mempersentasikan hasil diskusinya.
awal dengan sangat baik yaitu membuka dengan Kemudian guru memberikan penguatan
salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa materi kepada siswa dengan persentase 87,5% di
kategorikan sebagai sangat baik. dimana guru
bersama serta di lanjutkan dengan mengabsensi
sudah memberikan penguatan materi di antara sesi
kehadiran siswa.
kesempatan bertanya siswa kepada guru, dimana
Guru melakukan apersepsi kepada siswa
guru sudah menjelaskan materi dengan bahasa
dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa
yang jelas dan mudah dipahami,tetapi guru masih
mendapatkan persentase 100% di kategorikan
belum memastikan bahwa seluruh siswa sudah
sangat baik. Pada saat guru melakukan apersepsi
memahami materi yang di ajarkan
guru sudah mampu untuk memfokuskan perhatian
Selanjutnya kegiatan guru membagikan
siswa dan memancing rasa ingin tahunya terhadap
lembar penilaian dengan persentase 75% di
materi yang akan di pelajari hari itu. Guru
kategorikan sebagai baik. Guru sudah
melakukan apersepsi dengan memberikan
membagikan lembar penilaian kepada masing –
pertanyaan terkait materi yang di pelajari hari ini
masing siswa dengan di ikuti instruksi untuk
dan pada pertemuan sebelumnya, guru juga
mengerjakan lembar penilaian tersebut dan juga
memberi kesempatan kepada siswa yang ingin
guru berkeliling untuk memastikan siswa tidak
menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru
ada yang mencontek dan juga memberikan
Pada penyampaian tujuan pembelajaran
batasan waktu dalam mengerjakan lembar
dengan persentase 75% di kategorikan sebagai
penilaian kepada.
baik,dan pada saat menyajikan materi
Guru melakukan refleksi untuk
pembelajaran mendapatkan persentase sebesar
menyimpulkan hasil belajar dengan persentase
75% di kategorikan sebagai baik. Penguasaan
75% di kategorikan sebagai baik. Guru sudah
guru terhadap materi yang di berikan kepada
menyimpulkan hasil pembelajaran dengan
siswa baik dalam menjelaskan materi dan
menyebutkan kembali tentang apa saja yang di
melakukan tanya jawab sudah melibatkan seluruh
pelajari hari ini dan juga sudah melibatkan siswa
siswa sehingga yang sebelumnya siswa yang
dalam menyimpulkan materi. Selanjutnya guru
belum memahami, mulai ikut berpartisipasi dalam
menutup pembelajaran dengan persentasi 100% di
tanya jawab.
kategorikan sebagai sangat baik.
Kemudian guru melakukan pembagian
Berdasarkan hasil rata – rata secara
kelompok dengan persentase 87,5% di
keseluruhan aktivitas guru pada siklus II telah
kategorikan sebagai sangat baik, guru sudah
terlaksana sebersar 82,8% di kategorikan sebagai
membagikan sama rata dalam kelompok dan juga
sangat baik. Hal ini sudah mencapai indikator
membimbing siswa pada saat berkelompok.
keberhasilan yang peneliti inginkan yaitu ≥80%
Kegiatan selanjutnya yaitu membimbing
dari seluruh aspek yang di amati.
kelompok bekerja dan belajar dengan model
pembelajaran Snowball Throwing dengan Aktivitas Siswa
Berikut disajikan data tentang hasil aktivitas
persentase 75% di kategorikan sebagai baik. Guru
siswa selama proses pembelajaran siklus I sampai
sudah mampu memberikan instruksi dengan jelas
siklus ke II
terkait dengan model pembelajaran Snowball
Throwing. Guru juga membimbing siswa dalam
perlaksanaannya sehingga pembelajaran dapat
Tabel 3 Data Aktivitas Siswa Siklus I
berlangsung dengan lancar.

739
Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA

No Aspek yang Penilaian Rata Perse 14 Melakukan refleksi 2 2 2 50


dinilai Obs Obs – ntase bersama guru
1 2 Rata 15 Merespon guru menutup 4 4 4 100
1 Merespon guru 4 4 4 100 pembelajaran
saat membuka Jumlah 45 42 44
pembelajaran Berdasarkan tabel hasil observasi
2 Memperhatikan 3 3 3 75 aktitivas siswa pada siklus I diatas pada saat
guru saat melaksanakan pembelajaran menggunakan model
melakukan pembelajaran Snowball Throwing pada mata
absensi pelajaran IPA materi hubungan makhluk hidup
3 Merespon guru 3 3 3,5 87,5 dengan ekosistem siswa kelas V-a SDN Gedang 1
melakukan Porong dapat di deskripsikan sebagai berikut :
motivasi Di awali dengan kegiatan yaitu merespon
sebelum salam dari guru saat membuka pembelajaran
melakukan dengan persentase 100% di kategorikan sangat
pembelajaran baik. Siswa dapat merespon guru dengan antusias
4 Memperhatikan 3 3 3 75 menandakan siswa siap untuk mengikuti
penyampaian pembelajaran.kemudian siswa memperhatikan
apersepsi guru saat melakukan absensi dengan persentase
5 Memperhatikan 2 2 2 50 75% di kategorikan sebagai baik.saat absensi di
guru mulai masih ada beberapa siswa yang berbicara
menyampaikan dengan teman sebangkunya. Dilanjutkan dengan
tujuan respon siswa saat guru melakukan motivasi
pembelajaran sebelum pembelajaran dengan persentase 87,5%
6 Memperhatikan 3 3 3 75 di kategorikan sangat baik. Siswa memperhatikan
penyampaian dengan seksama saat guru memberikan motivasi
materi yang di belajar sebelum pembelajaran di mulai
sampaikan guru Pada kegiatan selanjutnya yaitu siswa
7 Memperhatikan 3 3 3 75 memperhatikan penyampaian apersepsi yang di
pembagian lakukan oleh guru dengan beberapa pertanyaan
kelompok yang berhubungan dengan materi yang akan di
belajar pelajari dengan persentase 75%. Siswa dapat
8 Mengikuti 3 2 2,5 62,5 menyimak dan memperhatikan pada saat guru
instruksi yang memberikan pertanyaan , namun masih terdapat
di berikan guru beberapa siswa yang belum berani untuk
terkait aturan mengangkat tangan dan ikut turut memberikan
belajar dengan jawaban dari pertanyaan yang di berikan oleh
model guru.
pembelajaran Kegiatan selanjutnya yaitu siswa
Snowball memperhatikan penyampaian materi oleh guru
Throwing dengan persentase sebesar 75% di kategorikan
9 Mendiskusikan 3 2 2,5 62,5 sebagai baik. Siswa sudah memperhatikan dan
LKPD menyimak guru yang sedang menyampaikan
10 Mempersentasi 3 3 3 75 materi,hanya saja masih terdapat siswa yang
kan hasil sedang melamun atau pun hanya memperhatikan
diskusi tanpa di sertai berfikir dan masih ada pula siswa
11 Memperhatikan 3 2 2,5 62,5 yang kurang dalam memperhatikan penjelasan
guru oleh guru.
memberikan Pada saat pembentukan kelompok
penguatan belajar, tiap – tiap kelompok mengikuti instruksi
materi yang di berikan oleh guru terkait dengan model
12 Mmengerjakan 3 3 3 75 pembelajaran Snowball Throwing dengan
evaluasi persentase 62,5% di kategorikan sebagai
13 Memperhatikan 3 3 3 75 baik.beberapa siswa sudah mendengarkan
guru memberi instruksi dengan baik namun ada juga siswa yang
penghargaan masih memilih milih untuk berkelompok dengan
pada kelompok temannya,dan pada saat guru memberikan
terbaik instruksi untuk model pembelajaran Snowball
Throwing siswa mengikuti instruksi dengan baik
namun ada beberapa siswa juga yang masih

740
JPGSD, Volume 06 Nomer 05 Tahun 2018, Halaman 734 - 744

memikirkan soal yang ingin di buatnya,ada pula melakukan motivasi


yang kehilangan soal yang terjatuh saat di lempar. sebelum melakukan
Selanjutnya masing – masing kelompok pembelajaran
mendiskusikan LKPD yang telah di berikan oleh 4 Memperhatikan 3 3 3 75
guru dengan persentasi 62,5% di kategorikan penyampaian
sebagai baik. Namun masih ada beberapa anggota apersepsi
kelompok yang masih belum ikut aktif untuk 5 Memperhatikan 3 3 3 75
menyampaikan pendapatnya dalam kelompok guru
dalam menjawab soal – soal LKPD menyampaikan
tersebut.setelah tiap – tiap kelompok selesai tujuan
berdiskusi selanjutnya tiap kelompok pembelajaran
mempersentasikan hasil diskusi di depan kelas 6 Memperhatikan 4 3 3,5 87,5
dengan persentase 75% di kategorikan sebagai penyampaian
baik. Pada saat melakukan persentasi tiap materi yang di
kelompok yang maju ke depan kelas sudah sampaikan guru
mempunyai sifat percaya diri pada diri mereka 7 Memperhatikan 3 3 3 75
ada yang dengan lantang mempersentasikan hasil pembagian
kelompok nya ada p lembar pula yang kelompok belajar
mempersentasikan hasil diskusinya dengan suara 8 Mengikuti instruksi 4 3 3,5 87,5
yang lirih karena masih malu – malu, dan yang di berikan
kelompok lainnya menyimak persentasi dengan guru terkait aturan
baik tanpa ada halangan. belajar dengan
Kegiatan selanjutnya yaitu siswa model
memperhatikan guru saat memberikan penguatan pembelajaran
materi dengan persentase 62,5% di kategorikan Snowball Throwing
sebagai baik. Beberapa siswa sudah merespon 9 Mendiskusikan 3 4 3,5 87,5
dengan baik namun masih ada siswa yang belum LKPD
memperhatikan guru. 10 Mempersentasikan 4 3 3,5 87,5
Mengerjakan evaluasi atau lembar hasil diskusi
penilaian dengan persentase 75% di kategorikan 11 Memperhatikan
sebagai baik. Namun masih terlihat beberapa guru memberikan 4 3 3,5 87,5
siswa yang masih bertanya pada temannya untuk penguatan materi
mengerjakan soal yang di berikan. 12 Mmengerjakan 3 4 3,5 87,5
Melakukan refleksi bersama guru
evaluasi
mendapat persentase 50% di kategorikan sebagai
13 Memperhatikan 3 3 3 75
cukup. Terlihat adanya beberapa siswa yang
guru memberi
belum ikut aktif dalam menyimpulkan secara
penghargaan pada
bersama – sama materi yang telah di pelajari.
kelompok terbaik
Kegiatan terakhir yaitu merespon guru menutup
14 Melakukan refleksi 4 3 3,5 87,5
pembelajaran dengan persentase 100% di
bersama guru
kategorikan sangat baik. Dimana seluruh siswa
berdoa bersama dan merespon guru dalam 15 Merespon guru 4 4 4 100
mengucap salam. menutup
Berdasarkan hasil rata – rata, aktivitas pembelajaran
siswa pada siklus I telah terlaksana dengan Jumlah 53 49 51
persentase sebesar 73,33% di kategorikan sebagai Berdasarkan tabel hasil observasi
baik. Namun hal ini masih belum mencapai aktitivas siswa pada siklus II diatas pada saat
indikator keberhasilan yang peneliti inginkan melaksanakan pembelajaran menggunakan model
yaitu ≥80% dari hasil di atas maka akan di pembelajaran Snowball Throwing pada mata
lakukan perbaikan pada siklus II. pelajaran IPA materi hubungan makhluk hidup
Tabel 4 Data Aktivitas Siswa Siklus II dengan ekosistem siswa kelas V-a SDN Gedang 1
No Aspek yang dinilai Penilaian Rata Per Porong dapat di deskripsikan sebagai berikut :
– sent Di awali dengan kegiatan yaitu merespon
Obs Obs
Rata ase salam dari guru saat membuka pembelajaran
1 2
dengan persentase 100% di kategorikan sangat
1 Merespon guru saat 4 4 4 100
baik. Siswa dapat merespon guru dengan antusias
membuka
menandakan siswa siap untuk mengikuti
pembelajaran
pembelajaran.kemudian siswa memperhatikan
2 Memperhatikan 3 3 3 75
guru saat melakukan absensi dengan persentase
guru saat
75% di kategorikan sebagai baik. Dilanjutkan
melakukan absensi
dengan respon siswa saat guru melakukan
3 Merespon guru 4 3 3,5 87,5 motivasi sebelum pembelajaran dengan persentase

741
Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA

87,5% di kategorikan sangat baik. Siswa evaluasi siswa terlihat antusias dan fokus terhadap
memperhatikan dengan seksama saat guru soal yang ada pada lembar penilaian masing
memberikan motivasi belajar sebelum masing,siswa pun tapat waktu dalam
pembelajaran di mulai, siswa merepson dengan mengumpulkan lembar penilaian kepada guru.
semangat pada saat guru membrikan motivasi. Melakukan refleksi bersama guru
Pada kegiatan selanjutnya yaitu siswa mendapat persentase 75% di kategorikan sebagai
memperhatikan penyampaian apersepsi yang di baik.siswa sudah ikut aktif dalam menyimpulkan
lakukan oleh guru dengan beberapa pertanyaan materi yang telah di pelajari hari itu. Kegiatan
yang berhubungan dengan materi yang akan di terakhir yaitu merespon guru menutup
pelajari dengan persentase 75%. Siswa dapat pembelajaran dengan persentase 100% di
menyimak dan memperhatikan pada saat guru kategorikan sangat baik. Dimana seluruh siswa
memberikan pertanyaan,hampir seluruh siswa berdoa bersama dan merespon guru dalam
merespon saat diberikan pertanyaan sehingga mengucap salam.
proses pembelajaran terlihat aktif dari pada siklus Berdasarkan hasil rata – rata, aktivitas
sebelumnya. siswa pada siklus II telah terlaksana dengan
Kegiatan selanjutnya yaitu siswa persentase sebesar 85% di kategorikan sebagai
memperhatikan penyampaian materi oleh guru sangat baik.hal ini sudah mencapai indikator
dengan persentase sebesar 87,5% di kategorikan keberhasilan dari penelitian yaitu ≥80% daridari
sebagai sangat baik. Siswa sudah memperhatikan seluruh aspek yang di amati.
dan menyimak guru yang sedang menyampaikan Hasil Belajar
materi dengan baik, siswa pun merepson dengan Hasil belajar siswa setelah mengikuti
antusias saat di berikan beberapa pertanyaan. pembelajaran pada materi hubungan antar makhluk
Pada saat pembentukan kelompok hidup dengan ekosistem dengan menggunakan model
belajar, tiap – tiap kelompok mengikuti instruksi pembelajaran Snowball Throwing pada siklus I dan II
yang di berikan oleh guru terkait dengan model mengalami peningkatan,yang dapat dilihat pada tabel
pembelajaran Snowball Throwing dengan berikut
persentase 87,5% di kategorikan sebagai sangat Tabel 5
baik.saat guru memberikan instruksi seluruh Peningkatan Hasil Belajar Siswa siklus I dan II
kelompok sudah mendengarkan instruksi dengan No Nama Siswa Siklus Siklus
baik. Dan pada saat kegiatan melempar bola I II
kertas siswa mengikuti aturan yang di berikan
oleh guru.
Selanjutnya masing – masing kelompok 1 AAH 70 85
mendiskusikan LKPD yang telah di berikan oleh 2 ADNL 80 85
guru dengan persentasi 87,5% di kategorikan 3 AP 75 90
sebagai sangat baik. Pada diskusi kelompok yang
terjadi semua siswa sudah mulai aktif 4 AP 75 90
memberikan pendapatnya untuk berdiskusi 5 ARM 65 80
dengan kelompok dalam menjawab soal – soal 6 DOO 80 95
LKPD tersebut. setelah tiap – tiap kelompok 7 FF 65 65
selesai berdiskusi selanjutnya tiap kelompok
mempersentasikan hasil diskusi di depan kelas
8 FWBS 70 70
dengan persentase 87,5% di kategorikan sebagai 9 FNA 95 100
sangat baik. Pada saat melakukan persentasi tiap 10 MDAF 80 80
kelompok yang maju ke depan kelas sudah 11 MFAD 75 80
mempunyai sifat percaya diri pada diri mereka,
yang semula malu – malu untuk
12 MLM 75 80
mempersentasikan diskusinya sudah mulai berani 13 MAN 60 70
untuk bersuara lebih keras dari sebelumnya,dan 14 MEA 70 100
kelompok lain pun mengapresiasi dengan 15 MRR 70 90
memberikan tanggapan kepada kelompok yang
16 MI 75 95
sedang melakukan persentasi.
Kegiatan selanjutnya yaitu siswa 17 RPU 75 85
memperhatikan guru saat memberikan penguatan 18 RP 90 100
materi dengan persentase 87,5% di kategorikan 19 SYPP 75 80
sebagai sangat baik. siswa sudah merespon
dengan baik,siswa memperhatikan guru saat
21 VINA 85 100
memberikan penguatan dan banyak siswa yang Jumlah 1505 1720
memberikan respon berupa pertanyaan. Rata – rata 75,25 86
Mengerjakan evaluasi atau lembar Jumlah Siswa Tuntas 13 17
penilaian dengan persentase 87,5% di kategorikan
Rata Rata Ketuntasan 65% 85%
sebagai sangat baik.dalam mengerjakan lembar

742
JPGSD, Volume 06 Nomer 05 Tahun 2018, Halaman 734 - 744

Hasil Persentase belajar siswa dapat di pembelajaran Snowball Throwing untuk


gambarkan pada diagram di bawah: meningkatkan hasil belajar IPA tema ekosistem
Diagram 1 siswa kelas V SDN Gedang 1 Porong maka dapat
Peningkatan Hasil Belajar siswa di simpulkan sebagai berikut :
Terdapat beberapa kelebihan yang di
Peningkatan Hasil Belajar Siklus I temukan ketikan melaksanakan pembelajaran
dan Siklus II menggunakan model pembelajaran Snowball
90% Throwing diantaranya (1) Hampir seluruh siswa
80% terlibat secara aktif selama pembelajaran
70% berlangsung. (2) Siswa antusias dan bersemangat
60% dengan model pembelajaran yang di di sen seperti
50% permainan melempar bola
40%
85% Siklus I
Selain kelebihan terdapat juga beberapa
65% Siklus II
30% kekurangan yang di temukan pada pembelajaran
20% diantaranya (1)Pemahaman materi yang di terima
10% siswa yang terlalu luas menyebabkan siswa masih
0% ragu untuk menjwab pertanyaan yang di berikan
Siklus I Siklus II
guru.(2) Pada saat pemnyampain materi masih
Diagram 1 ada beberapa siswa yang masih berbicara dengan
Peningkatan Hasil Belajar siswa teman sebangkunya
Berikut sajian data hasil aktivitas guru, aktivitas siswa Aktivitas guru pada saat pelaksanaan
dan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dalam pembelajaran menggunakan Snowball Throwing
bentuk diagram : mengalami peningkatan dan mencapai indikator
keberhasilan yang telah di tetapkan hal tersebut di
Persentase Keberhasilan buktikan dengan persentase aktivitas guru dari
90% 85,00% siklus I 75,00% meningkat menjadi 82,50% pada
80%
Siklus ke II
65,00% Aktivitas siswa pada saat pelaksanaan
70%
pembelajaran menggunakan Snowball Throwing
60%
mengalami peningkatan dan mencapai indikator
50%
Siklus I keberhasilan yang telah di tetapkan hal tersebut di
40%
Siklus II buktikan dengan persentase aktivitas siswa dari
30% siklus I 73,33% meningkat menjadi 85,00% pada
20% Siklus ke II
10% Hasil belajr siswa pada saat pelaksanaan
0%
pembelajaran menggunakan Snowball Throwing
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Hasil Belajar Siswa mengalami peningkatan dan mencapai indikator
keberhasilan yang telah di tetapkan hal tersebut di
Diagram 2 buktikan dengan persentase hasil belajar siswa
persentase keberhasilan dari siklus I ke siklus II dari siklus I 65,00% meningkat menjadi 85,00%
Dari keseluruhan hasil data terlihat pada Siklus ke II dari ketiga indikator tersebut
peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus semua sudah mencapai target dari indikator
ke II, dan lah tersebut juga mencapai persentase keberhasilan yang peneliti tetapkan yaitu ≥80%
yang di harapkan dalam indikator keberhasilan Saran
dalam penelitian ini. dengan begitu model Dalam proses pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran Snowball Throwing daapt
guru haruslah memberikan variasi pembelajaran
dinyatakan Berhasil .
Dari hasil penelitian yang di dapat, dapat dengan menggunakan beberapa model
dinyatakn bahwa dengan penerapan model pembelajaran yang menciptakan suasana belajar
pembelajaran Snowball Throwing di SDN yang menyenangkan , sehingga siswa dapat
Gedang 1 Porong Baik dilihat dari peningkatan terfokus pada pembelajaran dan hasil belajar pun
aktivitas guru, aktivitas siswa maupun hasil turut meningkat. Salah satunya yang b isa di
belajar siswa dari siklus I ke siklus ke II dapat gunakan yaitu model pembelajaran Snowball
dikatakan berhasil. Hal ini merupakan hasil dari
Throwing karena sudah terbukti bahwa dalam
penelitian ini sdah sejalan dengan tujuan dari
PTK. pelaksanaanya dapat meningkatkan hasil belajar
yang ingin di capai oleh siswa
PENUTUP Mengingat penelitan ini dalam
Simpulan pelaksanaanya hanya berjalan sampai siklus ke II
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka di harapkan peneliti lain dapat memperoleh
bahwa proses pembelajaran menggunakan model

743
Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA

temuan berupa kelebihan dan kekurangan yang


lain dengan memanfaatkan penggunaan model
pembelajaran Snowball Throwing

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas


(PTK) untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung:
CV. Yrama Widya.

Indarti, Titik. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


dan Penelusuran Ilmiah. Surabaya: FBS
UNESA

Munawaroh, Mumun dkk 2014. Pengaruh penerapan


model pembelajaran snowball throwing
terhadap hasil belajar matematika siswa
dengan pokok bahasan relasi dan fungsi.
Cirebon. IAIN Syekh Nurjati

Rasyid, Muhadedah 2011. Pengaruh Penerapan


Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Bajeng
Kab.Gowa. Malang. FMIPA UNM .

Dewi, Puspa dkk 2012. Pengaruh Model Pembelajaran


Showball Tthrowing Terhadap Hasil Belajar
IPA siswa Kelas V SD Di Gugus Sri Kandi
Kecamatan Denpasar Timur. Singaraja
Universitas Pendidikan Ganesha

Saminanto, 2010. Ayo Praktik PTK (Penelitian


Tindakan Kelas). semarang: rasail

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang


Mempengaruhi. Jakarta: Rineke Cipta

Suprijono, 2009. Cooperative Learning teori dan


aplikasi paikem. Surabaya: Pustaka Pelajar

Suprijono. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif


Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi
Pustaka

744

Anda mungkin juga menyukai