Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN REFLEKSI HASIL PELAKSANAAN

(RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH)

PENINGKATAN KREATIVITAS GURU MELALUI PEMAHAMAN


BERBAGAI METODE PEMBELAJARAN DAN PENGUATAN
PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)
DI SD MUHAMMADIYAH SURUSUNDA KECAMATAN
KARANGPUCUNG KABUPATEN CILACAP

Disusun oleh : Suroyo, S.Pd.


Instansi : SD Muhammadiyah Surusunda

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


LEMBAGA PENYELENGGARA DIKLAT KEPALA SEKOLAH (LPDKS)
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH PURWOKERTO
2020

1
A. JUDUL
“PENINGKATAN KREATIVITAS GURU MELALUI PEMAHAMAN
BERBAGAI METODE PEMBELAJARAN DAN PENGUATAN
PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) DI SD MUHAMMADIYAH
SURUSUNDA”

B. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu bentuk dalam membangun suatu
peradaban negara berkemajuan yang tinggi. Tanpa adanya pendidikan sebuah
negara akan menjadikan dirinya sebagai jajahan yang tidak hanya dijajah oleh
negara lain, tetapi juga di jajah oleh negara dirinya sendiri. Pendidikan sebagai
salah satu faktor penentu dalam majunya sebuah negara, menjadikan pendidikan
sebagi jalan strategis untuk meningkatkan elektabilitas sebuah negara di hadapan
masyarakat dunia. Perubahan perkembangan manusia yang sangat dinamis,
menjadikan pendidikan jalan untuk mengatasi persoalan yang timbul akibat
perubahan pola tingkah laku manusia pada saat ini.
Dimulai dari manusia yang gagap teknologi sampai dengan generasi
milenial dan generasi Z di jaman ini, tingkat perilaku manusia menjadi sangat
berbeda apabila dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Kebudayaan
lokal yang semakin terkikis akibat pengaruh budaya global adalah salah satu
akibat dari perubahan perkembangan manusia saat ini. Kemajuan teknologi sering
digunakan dan dimanfaatkan untuk hal yang justru dapat membuat mental
manusia menjadi lebih tidak terarah. Kemajuan teknologi tidak akan pernah bisa
kita hindari, yang bisa adalah hanya memanfaatkan kemajuan tersebut untuk
mengembangkan perilaku yang harmonis dengan pedoman-pedoman kearifan
lokal yang sudah tercipta.
Dewasa ini perilaku siswa di tingkat sekolah dasar terlihat sudah
menampilkan perilaku yang tidak seharusnya dilakukan. Dalam arti sempit ialah
berperilaku negatif. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan jaman yang sangat
dinamis, pengaruh budaya global, sampai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Sebagai tenaga pendidik sangat prihatin dengan kondisi yang demikian. Bahkan
2
sikap menghormati, sopan santun, dan menghargai sudah jarang kita temui di
tingkat sekolah dasar. Tidak sedikit siswa sekolah dasar yang sudah berani
melawan terhadap gurunya, bahkan berani berbohong pada gurunya. Hal ini
bukan saja bencana bagi anak-anak kita, saudara-saudara kita, tetapi sangat
berbahaya bagi bangsa Indonesia ini, apabila hal seperti ini dibiarkan begitu saja.
Pada saat ini permasalahan yang terjadi di SD Muhammadiyah Surusunda
adalah tentang pemahaman seorang guru terkait metode pembelajaran sangat
kurang, sehingga pembelajaran lebih banyak melalui metode klasikal, yakni
metode pembelajaran berupa demonstrasi atau ceramah. Padahal banyak sekali
pilihan metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang guru. Sering kali
kendala ketidak pahaman dan sarana yang menjadikannya sebuah alasan.
Pembelajaran adalah bagian dari proses pembentukan sebuah karakter.
Pembelajaran yang baik akan menghasilkan tujuan pembelajaran yang baik jugag.
Pada saat ini sangat dibutuhkan proses pembelajaran yang bervariasi untuk
disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Selanjutnya sangat dibutuhkan seorang guru
yang aktif, kreatif, dan inovatif. Sebelum menjadi guru yang aktif, kreatif, dan
inovatif tentunya harus menguasai berbagai pengetahuan terkait metode
pembelajaran, gaya mengajar, media pembelajaran, dan karakteristik siswa.
Permasalahan kedua yang ada di SD Muhammadiyah surusunda adalah
berhubungan dengan karakter siswa. Kita ketahui bersama bahwa perkembangan
jaman yang terus berkembang, ditambah lagi dengan peningkatan kemajuan ilmu
dan teknologi berdampak pada pola perilaku siswa. Pada saat ini siswa SD
Muhammadiyah Surusunda menunjukan pola perilaku yang kurang berkenan
dihadapan guru, orang tua, dan masyarakat. Hal ini menjadi tugas bersama dalam
membenahi kondisi yang demikian. Melalui program pemahaman tentang
penguatan pendidikan karakter diharapkan dapat membantu untuk memperbaiki
bahkan mengubah pola perilaku siswa yang negative.
Selanjutnya dari permasalahan yang telah diuraikan diatasm Penguatan
Pendidikan Karakter menjadi solusi untuk menghasilkan output yang
berkompeten dan berdaya saing unggul. Pemahaman pada penguatan pendidikan
karakter dapat memancing seorang guru untuk terju langsuing dalam pembenahan
3
pembentukan karakter seorang siswa. Seorang guru harus terjun kelapangan
dengan berkolaborasi dengan orang tua dan masyarakat, dengan keaktifan guru
yang demikian akan menimbulkan daya kreativitasnya untuk terus
mengembangkan dirinya agar dapat menjadi teladan yang bukan hanya untuk
muridnya tetapi dalam bermasyarakat.
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan
yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan nasional tahun 2025 yaitu
menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Oleh karena itu dengan
berinisiasi melakukan pelaksanaan program pengembangan sekolah ini yang
berjudul “Peningkatan Kreativitas Guru Melalui Pemahaman Berbagai Metode
Pembelajaran dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Di SD Muhammadiyah
Surusunda”. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya kreativitasnya
untuk menciptakan sebuah pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Harapannya adalah dengan memahami dan menguasai berbagai metode
pembelajaran nantinya seorang guru dapat mengaplikasikan dan tentunya akan
menjadikan seorang guru lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Dengan demikian
proses pembelajaran akan lebih menarik, sehingga tujuan pembelajaran akan
tercapai dengan efektif dan efisien.

C. TUJUAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN


a. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan kegiatan program
pengembangan sekolah ini adalah:
1. Meningkatkan daya kreativitas guru
2. Meningkatkan kecakapan karakter siswa
b. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan setelah dilaksanakannya kegiatan program
pengembangan sekolah adalah:
1. Pada guru
- Tepat waktu masuk kelas
- Pembelajaran yang menyenangkan
4
- Siswa tidak cepat bosan
- Siswa berperan aktif
- Pemanfaatan media pembelajaran
- Tujuan pembelajaran tercapai dengan efektif dan efisien
2. Pada siswa
- Tepat waktu masuk sekolah
- Tepat waktu mengikuti pembelajaran
- Mengumpulkan tugas-tugas tepat waktu
- Mengenakan pakaian seragam sesuai ketentuan
- Memiliki sikap jujur, semangat, disiplin, dan kepercayaan diri yang
tinggi
- Memahami isi pembelajaran
- Memiliki keaktifan di dalam kelas

D. PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH


Program pengembangan sekolah yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah
Surusunda adalah dengan meningkatkan kreativitas seorang guru melalui
pemahaman berbagai metode pembelajaran dan penguatan pendidikan karakter
(PPK). Relialisasi dengan program pengembangan sekolah berupa kegiatan
seminar dan pelaksanaan pembelajaran.
1. Seminar pengembangan sekolah
Kegiatan seminar ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan dan
meningkatkan sebuah wawasan dan pengetahuan tentang metode pembelajaran.
Selama ini kelemahan dari guru adalah kurangnya wawasan tentang metode
pembelajaran, sehingga pembelajaran yang dilakukan tidak menarik dan
menyenangkan. Dengan meningkatkan wawasan seorang guru tentang metode
pembelajaran diharapkan dapat mengaplikasikan berbagai metode pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan hal tersebut secara tidak langsung
seorang guru tersebut sudah meningkatkan dirinya sebagai guru yang aktif,
kreatif, dan inovatif. Hal itu dapat dibuktikan dengan terlihat sebuah proses
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, sehingga siswa didalam kelas
5
terlihat lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan seminar
pengembangan sekolah ini bertemakan “Meningkatkan Kreativitas Guru Melalui
Berbagai Metode Pembelajaran”.

2. Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan bertujuan untuk membentuk
karakter siswa melalui penguatan pendidikankarakter. Selain itu pelaksanaan
pembelajaran ini juga dilakukan bertujuan untuk memanfaatkan pengetahuan
berbagai metode pembelajaran agar diaplikasikan seacara langsung pada saat
proses pembelajaran. Namun tujuan uatamanya adalah untuk membentuk pola
perilaku positif siswa.
Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang
mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak
peserta didik melalui keteledanan bagaimana prilaku guru, cara guru berbicara
atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai terkait
lainnya. Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak kepada
nilainilai karakter dasar, yang selanjutnya dikembangkan menjadi nilai-nilai yang
lebih banyak sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah.
Beberapa nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta kepada tuhan dan ciptaan-Nya
(alam beserta isinya), tanggang jawab, jujur, hormat dan santun, kasih saying,
peduli, kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, pantang menyerah, keadilan
dan kepemimpinan, baik dan rendah hati, tolerasi, cinta damai, dan cinta
persatuan. Pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan
mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan
tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham tentang mana
yang benar dan salah, mampu merasakan nilai yang baik dan biasa
melakukannya).
Penguatan Pendidikan Karakter adalah aktivitas pendidikan di sekolah yang
bertujuan untuk membina karakter siswa dengan cara penyelarasan pada segi
kinestetik (gerakan), estetis (hati), etik (adab) dan literasi (pola pikir). Aktivitas
PPK ini juga menuntut keikutsertaan dan kerjasama pada keluarga, sekolah dan
6
masyarakat. Dalam hal ini proses pelaksanaan pembelajaran akan memperlihatkan
kepada situasi untuk memancing siswa agar lebih aktif dengan mengedepankan
nilai-nilai luhur yang positif. Dengan pendidikan karakter, dapat diajarkan
pandangan tentang nilai-nilai kehidupan, contohnya kejujuran, kepedulian,
tanggung jawab, hingga keimanan. Ada lima karakter utama yang merupakan
fokus pengembangan gerakan PPK, yaitu:
a. Religius
Karakter pertama yang berhubungan dengan iman kepada Tuhan yang
Maha Esa ini diwujudkan dalam pelaksanaan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung
tinggi toleransi terhadap pelaksanaan ajaran agama dan kepercayaan
yang berbeda, juga hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.
b. Nasionalis
Karakter kedua menggaris bawahi bahwa kepentingan bangsa dan
negara adalah di atas kepentingan diri dan kelompok semata. Untuk
memperoleh pemahaman tersebut, yang harus menjadi perhatian adalah
cara berpikir dan bersikap, serta kepedulian. Seseorang dengan karakter
nasionalis akan mengapresiasi kebudayaan bangsanya, kemudian
menjaga dan menghormati kekayaan budaya tersebut. Di Indonesia yang
beragam budaya, suku, dan agama, karakter ini begitu penting karena
mampu menjadikanmu rela berkorban, disiplin, dan taat hukum.
c. Integritas
Karakter ketiga ini adalah nilai yang berdasar pada usaha seseorang
memperbaiki dirinya agar dapat menjadi orang yang dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaannya. Di samping itu, seseorang
dengan karakter ini juga memiliki komitmen serta kesetiaan terhadap
nilai-nilai kemanusiaan dan juga moral.
d. Mandiri
Karakter keempat menunjukkan sikap tidak bergantung pada orang lain.
Ketidaktergantungan ini dimaksudkan dalam mengarahkan tenaga,
pikiran, dan waktu sendiri demi mewujudkan cita-cita.
7
e. Gotong royong
Karakter terakhir terlihat dari sikap menghargai semangat kerja sama
dan bahu membahu dalam menyelesaikan masalah bersama, menjalin
komunikasi dan persahabatan, serta memberi pertolongan bagi orang
yang membutuhkan.

E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1) Persiapan
Persiapan diawali dengan sosialisasi dengan seluruh warga sekolah.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah penyampaian maksud dan tujuan rencana
pengembangan sekolah yang akan dilakukan. Penyampaian tersebut juga
dilakukan untuk penyamaan visi dan misi kegiatan, agar dalam pelaksanaan
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan. Selain
penyampaian maksud dan tujuan, pada sosialisasi di tahap perencanaan ini
dilakukan kegiatan beberapa agenda, diantaranya yaitu:
a. Persiapan kegiatan
Persiapan kegiatan ini dilakukan untuk membagi tugas bagi setiap guru
dalam melaksanakan pengembangan sekolah. Dalam persiapan kegiatan
ini juga dilakukan langkah-langkah dalam merancang kegiatan
pengembangan sekolah, seperti pembagian tugas guru, pembagian kelas
yang akan dijadikan sampling, sampai dengan waktu pelaksanaan
pembelajaran, pengisian instrument, pengumpulan video, dan editing
video.
b. Membentuk panitia
Ditahap perencanaan ini juga dilakukan pembentukan panitia.
Pembentukan panitia ini dilakukan untuk mempermudah dalam mengatur
skema pembagian tugas bagi setiap guru, sehingga pengembangan
program dapat berjalan dengan lancar dengan adanya pembentukan
panitia ini.
8
c. Koordinasi dengan narasumber/pakar
Koordinai dengan narasumber ini dilakukan untuk memperlancar
kegiatan pengembangan sekolah yang akan dilaksanakan keesokan
harinya. Koordinasi ini dilakukan dengan menggunakan media online
karena terbentur dengan jarak.
d. Menelaah instrumen monev
Di tahap persiapan ini juga dilakukan penelahaan instrumen monitoring
dan evaluasi. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan
yang maksimal dalam pelaksanaan pengembangan sekolah, maka
dibutuhkan sebuh instrument yang reliabel dan menyeluruh.

2) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan pengembangan sekolah ini ada dua pelaksanaan
pokok yakni pelaksanaan seminar dan pelaksanaan pembelajaran.
a. Pelaksanaan Seminar
Kegiatan Seminar Program Pengembangan Sekolah dengan tema
“Meningkatkan Kreativitas Guru Melalui Berbagai Metode
Pembelajaran”, dilaksanakan pada:

Hari, tanggal : Selasa, 17 November 2020


Pukul : 10.00 – 11.45 WIB
Tempat : SD Muhammadiyah Surusunda
Narasumber : Bapak Toufik Hidayat., S.Pd. M.Pd. (Pengawas
SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Cilacap, wilayah kerja Kecamatan
Karangpucung

Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 10.00 – 11.45 seminar ini


dihadiri oleh seluruh guru dan staf karyawan SD Muhammadiyah
Surusunda. Tujuan dari kegiatan seminar ini adalah untuk memberikan
9
wawasan lebih luas bagi seluruh guru agar lebih meningkatkan
kreativitasnya dengan menguasai berbagai metode pembelajaran. Metode
kegiatan yang digunakan adalah dengan demontrasi oleh narasumber,
setelah itu dibuka sesi pertanyaan dan diskusi bersama.
Ringkasan materi yang dapat diambil dalam pelaksanaan kegiatan
seminar tersebut adalah bahwa sebuah Kreativitas merupakan mengubah
sesuatu menjadi lebih bernilai dengan memperhatikan potensi yang ada.
Artinya adalah apabila dihubungkan dengan pembelajaran, maka seorang
guru harus dapat mengubah pembelajaran menjadi bernilai bagi
siswanya. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat, diharapkan
dapat menjadikan pembelajaran tersebut menjadi bernilai, sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

b. Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan pada hari Rabu, 28
November 2020 yang dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan seleseai.
Tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk mengaplikasikan penguatan
pendidikan karakter, yang harapannya untuk membentuk pola perilaku
siswa agar lebih positif. Selain itu tujuan dilaksanakannya pembelajaran
ini adalah untuk mengaplikasikan berbagai metode pembelajaran yang
telah diberikanpada saat seminar. Setelah menerima pengetahuan baru
tentang metode pembelajaran harapannya adalah dapat
mengaplikasikannya, sehingga pembelajaran akan terlihat menarik dan
menyenangkan.
Pelaksanaan program pengembangan sekolah tersebut dilaksanakan
sesuai perencanaan dan susunan yang telah dibuat sebelumnya. SD
Muhammadiyah sedang melakukan simulasi pembelajaran tatap muka
langsung dengan mengedepankan protocol kesehatan, salah satunya
dengan membagi siswa menjadi hanya 50% saja setiap kelasnya.
Selanjutnya, program pengembangan sekolah tersebut dilaksanakan

10
sesuai susunan perencanaan yang telah dibuat, yakni setiap guru
melaksanakan sesuai tugasnya masing-masing, yang dilmulai dari:

 Melaksanakan apel pagi


Pada pelaksanaan apel pagi ini seluruh siswa dikumpulkan
dihalaman sekolah. Selanjutnya pada apel pagi ini di isi oleh
pembiasaan berdoa bersama, pembiasaan kecakapan berbahasa
inggris dengan berbagai macam metode dalam bahasa inggris, dan
juga pembiasaan membaca surat “al-qur’an” favorit bersama.
 Melaksanakan pembiasaan bahasa inggris dan penerapan buku
prestasi siswa
Pembiasaan tersebut dilakukan diawal pembelajaran, pada saat
pembelajaran, dan di akhir pembelajaran.
Diawal pembelajaran, pembiasaan dilakukan dengan membuka
pembiasaan menggunakan bahasa inggris yang dipimpin oleh salah
seorang siswa. Setelah itu dilakukan percakapan pembuka dan
presensi siswa dengan menggunakan bahasa inggris. Selanjutnya
adalah melakukan pembiasaan mengisi buku prestasi siswa dengan
diawali membaca surat favorit bersama yang disesuaikan dengan
kelas masing-masing. Siswa diwajibkan menyetorkan hafalannya
dilanjutkan dengan mengaji. Buku prestasi siswa tersebut diisi oleh
guru kelas masing-masing terkait perkembangannya.
Pada saat pembelajaran, pada saat pembelajaran pembiasaan ini
dilakukan pada saat siswa ingin atau meminta ijin untuk keperluan
ke kamar mandi, toilet, membeli keperluan, minum, atau yang
lainnya. Proses ijin tersebut saat akan keluar dan masuk kelas
kembali selalu dilakukan dengan berbahasa inggris.
Diakhir pembelajaran, di akhir pembelajaran pembiasaan
dilakukan hampir sama dengan pada saat awal pembelajaran. Pada di

11
akhir pembelajaran tepatnya disebelum siswa pulang, siswa akan
disiapkan dengan berbahsa inggris.

 Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan


menyenangkan (guru kreatif)
Pada pelaksanaan ini dilakukan sampling siswa kelas V, denga
materi pembelajaran adalah terkait tentang ‘ekosistem’. Pada
pembelajaran ini guru kelas V membawa siswanya kepada
lingkungan langsung, yakni ke sebuah hamparan sawah, sungai, dan
pegunungan. Potensi ini dilihat oleh seorang guru sebagai sarana
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisisien.
Dengan membawa siswa ke sawah, siswa dapat langsung mengamati
seluruh keadaan ekosistem yang ada disana. Guru melakukan
pembelajaran dilakukan dengan aktif, kreatif, dan inovatif.

3) Monitoring
Pada tahap monitoring ini ada beberapa hal yang menjadi catatan. Pada
pelaksanaan seminar yang menjadi catatan adalah:
a. Kurang antusiasnya guru-guru dalam mengikuti seminar
b. Waktu persiapan yang singkat, dan
c. Ruangan yang kurang memadai.
Selanjutnya pada pelaksanaan pembelajaran yang menjadi catatan adalah:
a. Siswa tidak maksimal dalam mengikuti pelaksanaan apel dan
pembelajaran,
b. Jumlah siswa yang tidak seperti biasanya mengakibatkan kegiatan
sedikit terkendala,
c. Guru yang masih belum memaksimalkan metode pembelajaran yang
seharusnya dilakukan, dan
d. Kondisi atau lingkungan sekolah yang kurang mendukung

12
4) Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan pelaksanaan pengembangan sekolah ini dilihat dari sudut
pandang untuk guru dan siswa.

a. Bagi guru
1. Dapat meningkatkan wawasan pengetahuan terkait berbagai
macam metode pembelajaran
2. Dapat mengaplikasikan berbagai macam metode pembelajaran,
sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan lebih
menyenangkan.
3. Guru terlihat lebih aktif, kreatif, dan inovatif
4. Setiap guru dapat menjadikan teladan tidak hanya untuk murid,
tetapi juga masyarakat, karena tanggung jawab pada penguatan
pendidikan karakter.
b. Bagi siswa
1. Meningkatka rasa tanggung jawab siswa
2. Meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa
3. Meningkatkan tingkat keaktifan siswa didalam kelas
4. Meningkatkan hasil pembelajaran siswa
5. Meningkatkan tingkat kedisiplinan siswa
6. Memberikan pemahaman bahwa belajar merupakan suatu hal yang
menyenangkan
7. Memberikan pemahaman bahwa belajar bukan sesuatu yang
sepenuhnya harus dihafalkan.

5) Evaluasi
Secara keseluruhan pelaksanaan program pengembangan ini bertujuan
untuk meningkatkan kreativitas guru agar lebih aktif, kreatif, dan inovativ
dalam melakukan pembelajaran. Tujuan yang lain adalah untuk meningkatkan
kecakapan karakter siswa. Melalui seminar pengembangan sekolah
diharapkan dapat meningkatkan wawasan guru tentang berbagai macam
13
metode pembelajaran dan melalui pelaksanaan pembelajaran diharapkan
dapat meningkatkan kecakapan karakter siswa. Namun demikian ada
beberapa hal yang menjadi catatan untuk dievaluasi, yakni:
a. Sebagian guru masih kurang antusias untuk mengembangkan dirinya
agar lebih profsional dalam menjalankan tugasnya menjadi seorang
guru.
b. Waktu persiapan yang terlalu singkat menjadikan pelaksanaan
menjadi kurang optimal
c. Siswa yang kurang bersemangat dalam melakukan kegiatan, dan
d. Kondisi atau lingkungan sekolah yang kurang mendukung dalam
pelaksanaan program pengembangan sekolah.

6) Refleksi
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, maka didapat beberapa
catatan untuk bahan refleksi seperti berikut ini.
a. Beberapa guru perlu ditingkatkan motivasinya, karena ada beberapa
guru yang kurang antusias dalam mengikuti seminar
b. Beberapa guru enggan untuk berdiskusi karena terlihat kurang
semangat untuk mengembangkan dirinya
c. Sebagian besar siswa tidak semangat untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
d. Waktu persiapan yang singkat, sehingga pelaksanaannya tidak
optimal.

7) Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari pelaksanaan program pengembangan sekolah ini
sebagai berikut.
a. Kepala Sekolah melaksanakan Supervisi Akademik dengan
perencanaan yang baik, untuk membantu guru mengembangkan
kemampuan keterampilannya dalam menerapkan pembelajaran aktif,
kreatif dan inovatif, sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan
14
menyenangkan, selanjutnya tujuan pembelajaran akan tercapai
dengan efektif dan efisien.

b. Merencanakan pelatihan yang berkelanjutan bagi guru-guru unruk


terus meningkatkan dan mengembangkan wawasannya tentang
berbagai macam metode pembelajaran dan juga meningkatkan
keterampilannya melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan
inovatif, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan
menyenangkan.
c. Mencari solusi untuk meningkatkan kembali semangat baik guru atau
siswanya.

F. SUMBER DAYA
Sumber daya yang terlibat dalam kegiatan program pengembangan sekolah
ini diantaranya:
1. Guru
2. Siswa
3. Pengawas SD
4. Komite Sekolah
5. Sarana prasarana yang mendukung, seperti: LCD, Laptop, proyektor, dan
Smartphone.

G. SIMPULAN
Setelah melaksanakan kegiatan program pengembangan sekolah ini dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Para guru dapat meningkatkan wawasannya dalam memahami dan
mengaplikasikan berbagai metode pembelajaran.
2. Para guru terlihat semakin aktif, kreatif, dan inovatif dalam melakukan
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
3. Para siswa semakin bertanggung jawab untuk menunjukkan sebuah pola
perilaku yang positif.
15
16

Anda mungkin juga menyukai