Anda di halaman 1dari 6

OPTIMALISASI PERAN GURU PENGGERAK GUNA MENINGKATKAN

MUTU DAN LAYANAN PENDIDIKAN

Drs. Ariasdi, M.Pd.T.


LPMP Provinsi Sumatera Barat

Abstrac

Competence is defined as more than just knowledge and skills. Competence


involves an aptitude for dealing with life's challenges by utilizing and mobilizing
psychosocial resources including skills and attitudes in specific contexts. The
Motivating Teacher Program is a pattern of teacher training in exploring their
competencies towards fundamental changes in order to improve educational
services to students. aims to prepare future Indonesian Education Leaders who are
able to encourage student growth and development holistically; active and
proactive in developing teachers around them to implement student-centered
learning; as well as being a role model and agent of transformation of the
educational ecosystem to realize the profile of Pancasila Students.

Keywords:
Mover Teacher; competence; education ecosystem; Pancasila Student Profile

A. Pendahuluan

Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) merupakan Program


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang bertujuan
untuk menyiapkan Pemimpin Pendidikan Indonesia masa depan yang mampu
mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam
mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran
yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi
ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila
(Kemendikbud: 2021). Program ini merupakan pola pelatihan guru dalam
menggali kompetensinya menuju perubahan secara mendasar guna
meningkatkan kualitas layanan pendidikan kepada murid.

1
Kegiatan PPGP bagian dari program Merdeka Belajar Episode Ke-Lima
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diresmikan pada Juli 2020 oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Merdeka Belajar dimaknai sebagai
belajar secara menyeluruh dan holistik. Satu sama lain saling mengisi.
Dibutuhkan suasana belajar yang dimana peserta didik berhak berinovasi dari
sisi manapun.

Peserta didik dipandang sebagai pribadi dan subyek belajar utama dan guru
mengarahkan tujuan dengan memperhatikan kondisi anak, menggunakan aneka
macam metode dan pendekatan yang cocok dengan pribadi setiap peserta didik.

B. Kompetensi Guru Penggerak sebagai Pemimpin Pembelajaran


Calon Guru Penggerak (CGP) adalah Guru PNS maupun Non PNS baik dari
sekolah negeri maupun sekolah swasta di wilayah.
Praktik pembelajaran dalam memberikan layanan pendidikan maksimal yang
dapat menyentuh masing-masing peserta didik tidaklah mudah. Dibutuhkan
guru yang memiliki pengetahuan mulai dari konsep hingga metakognisi, sikap
keberterimaan terhadap suatu pengetahuan serta keterampilan dalam
mengembangkan pengetahuan tersebut hingga bernilai kreatif dan inovatif
sebagai desainer pembelajaran.
Salah satu upaya mewujudkan peningkatan kompetensi guru tersebut melalui
pendidikan dan pelatihan. Praktiknya, pelaksanaan pelatihan guru di Indonesia
selama ini memiliki berbagai tantangan dan hasil yang kurang memuaskan.
Ranbir Singh Malik dalam Educational Challenges In 21st Century and
Sustainable Development menyimpulkan bahwa penyebabnya adalah; metode
pembelajaran pada diklat-diklat terdahulu sudah ketinggalan zaman, minimnya
sumber daya pembelajaran, kurangnya kontrol mutu setelah peserta mengikuti
pelatihan. Oleh karena itu PPGP diharapkan mampu memberikan pelatihan
dengan metode inovatif yang sanggup menggerakkan seluruh guru di Indonesia
tanpa harus meninggalkan tugas pokoknya di sekolah.

2
C. Relevansi PPGP dengan Kompetensi Abad ke-21
Kompetensi dimaknai lebih dari sekedar pengetahuan dan keterampilan.
Kompetensi melibatkan talenta untuk memenuhi tuntutan kompleks kehidupan
dengan memanfaatkan dan memobilisir sumber daya psikososial termasuk
keterampilan dan sikap dalam konteks tertentu. Kompetensi merupakan
himpunan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk
menghadapi tantangan masa kini dan masa depan guna meraih kesuksesan
dalam tugas yang diwujudkan dalam berbagai aktivitas.
Kompetensi umumnya didefinisikan sebagai kombinasi dari keterampilan,
pengetahuan, sikap dan perilaku yang memungkinkan suatu individu untuk
melakukan tugas atau aktivitas dengan sukses di dalamnya pekerjaan tertentu.
Kompetensi adalah perilaku yang dapat diamati itu dapat diukur dan dievaluasi,
dan karenanya sangat penting dalam persyaratan mendefinisikan persyaratan
pekerjaan dan perekrutan, mempertahankan dan mengembangkan karir atau
jabatan.
Kompetensi dasar seorang guru sangat dinamis, mengikuti perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Talenta seorang guru yang
bertugas pada era terdahulu dengan memanfaatkan teknologi pada zamannya
sewajarnya mengalami evolusi pada saat sekarang, agar layanan pendidikan
yang diberikan kepada anak didiknya sesuai dengan budaya serta teknologi
kekinian.
Beragam variasi metode pembelajaran, sumber informasi yang berlimpah serta
keterhubungan antara satu dengan lainnya tanpa disekat ruang dan waktu,
merupakan kekuatan sumber daya yang dapat dimanfaatkan guru.
Guru penggerak berperan untuk; (1) menggerakkan komunitas belajar untuk
rekan guru di sekolah dan di wilayahnya, (2) menjadi Pengajar Praktik bagi
rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah, (3) mendorong
peningkatan kepemimpinan murid di sekolah, (4) membuka ruang diskusi
positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam
dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan (5) menjadi

3
pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di
sekolah.
Dengan demikian, Guru Penggerak diharapkan memiliki kompetensi:
1. Kategori Mengembangkan Diri dan Orang Lain
a. Menunjukkan praktik pengembangan diri yang didasari kesadaran
dan kemauan pribadi (self-regulated learning),
b. Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan
kualitas murid (facilitating, coaching, mentoring),
c. Berpartisipasi aktif dalam organisasi profesi kepemimpinan sekolah
dan komunitas lain untuk pengembangan karir
d. Menunjukkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk
berperilaku sesuai kode etik

2. Kategori Pemimpin Pembelajaran


a. Memimpin upaya membangun lingkungan belajar yang berpusat
pada murid
b. Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang
berpusat pada murid
c. Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang
berpusat pada murid
d. Melibatkan orangtua sebagai pendamping dan sumber belajar di
sekolah
e. Memimpin Manajemen Sekolah
3. Kategori Memimpin Manajemen Sekolah
a. Memimpin upaya mewujudkan visi sekolah menjadi budaya belajar
yang berpihak pada murid
b. Memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada
murid
Guru yang memberikan layanan pendidikan di Abad-21 idealnya juga
mengembangkan kompetensinya dalam: (1) kemampuan berpikir kritis dan

4
pemecahan masalah, (2) kolaborasi dan kepemimpinan, (3) ketangkasan dan
kemampuan beradaptasi, (4) inisiatif dan berjiwa kewirausahaan, (5) mampu
berkomunikasi efektif baik secara oral maupun tertulis, (6) mampu mengakses
dan menganalisis informasi, dan (7) memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi.
Kompetensi Abad ke-21 tersebut.

5
DAFTAR PUSTAKA
• Brown, Mary Daniels. 2000. Education World: Technology in the
Classroom: Virtual High Schools, Part 1, The Voices of Experience (sumber
dari internet 16 September 2005: http://
www.educationworld.com/a_tech/tech0 52.shtml).
• Feasey, Dave. 2001. E-Learning. Eyepoppingraphics, Inc. (sumber dari
Internet tanggal 20 Agustus 2005: http://eyepopping.manilasites.com/profil
es/)
• https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/faq/
• Malik, Ranbir Singh. “Educational Challenges In 21st Century And
Sustainable Development.” Journal of Sustainable Development Education
and Research 2, no. 1 (May 30, 2018): 9.
https://doi.org/10.17509/jsder.v2i1.12266.
• Waller, Vaughan and Wilson, Jim. (2001). A Definition for E-Learning” in
Newsletter of Open and Distance Learning Quality Control. Tersedia:
http://www.odlqc.org.uk/odlqc/n19-e.html [Oktober 2012].

Anda mungkin juga menyukai