Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru dapat merupakan salah satu tokoh sentral dalam pendidikan,
karena perannya dalam menggerakkan dan memfasilitasi
pembelajaran. Guru sebaiknya juga memiliki peran sebagai akademis,
peneliti dan pembelajar sepanjang hayat. Hal ini berkaitan dengan
perananan guru yang erat dengan bidang pedagogis, sehingga
membutuhkan keterampilan pedagogis dan pengetahuan lain yang
mendukung perannya untuk mengawal proses belajar mengajar secara
efektif. Saat ini guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber
seperti pemahaman pada pembelajaran yang berpusat guru. Guru
merupakan fasilitator yang merancang bagaimana sebuah proses
pembelajaran menerapkan strategi yang fleksibel, metode asesmen
yang transparan serta kegiatan yang dapat memotivasi peserta didik
untuk terlibat secara aktif sehingga memungkinkan berkembangnya
atmosfer berpikir kritis, berkolaborasi, berkomunikasi dan berkreasi
sesuai dengan karakter yang dibutuhkan era saat ini.
Sekolah menengah sebagai salah satu lembaga penyelenggaran
pendidikan formal memiliki tanggung jawab terhadap pencapaian
pengembangan sumber daya manusia. Program pendidikan sekolah
menengah harus mampu menyesuaikan perubahan yang terjadi
maupun perubahan teknologi yang semakin cepat. Guru sebagai salah
satu elemen kunci yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan melalui proses pembelajaran di sekolah menengah dituntut
untuk mampu menyesuaikan kompetensi dan kinerjanya seiring
dengan perubahan. Pengembangan keprofesionalan guru merupakan
salah satu alternatif kegiatan peningkatan kualitas kemampuan
profesional. Meningkatkan sumber daya manusia guru sekolah
menengah yang profesional dapat dilakukan melalui pengembangan
profesionalitas berkelanjutan. Pengembangan profesional

1
berkelanjutan dilakukan dengan salah satu cara yaitu program magang.
. Program magang ini merupakan program rintisan yang
dikembangkan untuk memberikan warna baru bagi praktik
pembelajaran guru di kelas dengan mengimplementasikan berbagai
inovasi pembelajaran yang berkembang dan sebagai stimulan bagi
guru untuk menjadi lebih inovatif dalam pembelajarannya. Melalui
magang, guru dapat memperoleh pengalaman praktis dalam
kelas, mempelajari keterampilan pengajaran yang
dibutuhkan, dan membangun jaringan profesional yang
penting. Program magang juga memotivasi guru untuk
melakukan persiapan yang lebih baik dibanding sebelumnya,
mereka mulai tertarik untuk mencoba menerapkan
pengalaman berharga dari pembelajaran guru lain dari
sekolah mitra (lesson learned) pada kelas yang menjadi
tanggungjawabnya.

B. Visi dan Misi Sekolah Mitra


a. Visi SMKN 2 Malang
Terwujudnya insan yang beriman, unggul, be rkarakter,
berbudaya dan peduli lingkungan.
b. Misi SMKN 2 Malang
1. Mewujudkan sumberdaya manusia yang beriman ,
bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia.
2. Meningkatkan SDM yang unggul di bidang kesehatan
dan pekerjaan sosial, pariwisata dan teknologi.
3. Meningkatkan kualitas SDM berlandaskan nilai-nilai
karakter dan budaya Bangsa.
4. Menumbuhkembangkan semangat me ncintai dan
kepedulian terhadap lingkungan.

C. Tujuan SMKN 2 Malang


1. Terwujudnya sekolah yang mengamalkan nilai nilai agama.

2
2. Terwujudnya lulusan yang berkualitas un tuk siap bekerja,
berwirausaha dan mampu mengembangkan diri.
3. Terwujudnya warga sekolah yang be rkebhinekaan global,
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif, dan
berbudaya kerja.
4. Terwujudnya kerjasama yang harmonis antara sekolah,
masyarakat dan Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia
Kerja (DuDiKa)
5. Terwujudnya lingkungan sekolah yang aman, ramah dan
menyenangkan
6. Terwujudnya warga sekolah ya ng peduli terhadap
pencegahan, pencemaran dan kerusakan serta
pelestarian ligkungan hidup.

D. Struktur Organisasi SMKN 2 Malang

EVIATUN KHAERIAH,
S.Psi, M.Si.

Anda mungkin juga menyukai