Anda di halaman 1dari 3

1.

kurikulum operasional di satuan pendidikan penting untuk dibuat secara kontekstual karenaMenunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks
sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri

2. Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan perlu melibatkan semua warga sekolah karena Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum dapat menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat. Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan analisis karakteristik
dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan Serta
hasilnya akan menjadi Program yang dipahami dan menjadi komitmen seluruh warga sekolah berkolaborasi untuk mencapainya. Sejauh mana peserta didik, orang tua, guru,
dan warga satuan pendidikan lainnya semakin menyadari dan memahami satuan pendidikan sebagai lingkungan belajar yang sehat, nyaman, menarik, dll

3. Peranan masing-masing warga sekolah dalam pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan
a. Peranan Para Administrator Pendidikan
Peranan para administrator di tingkat pusat dalam pengembangan kuriku-lum adalah menyusun dasar-dasar hukum, menyusun kerangka dasar serta program inti kurikulum
(

b. Peranan Para Ahli

para ahli pendidikan memberikan alternative konsep pendidikan dan model kurikulum yang dipandang paling sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat.
c. Peranan Guru
Guru adalah sebagai perencanan, pelaksana dan pengembang kurikulum bagi kelasnya., guru merupakan penerjemah kurikulum.Dia yang mengolah, meramu kembali
kurikulum dari pusat untuk disajikan dikelasnya. Oleh karena itu guru bisa dikatakan sebagai barisan pengem-bangan kurikulum yang terdepan. Adapun peran guru dalam
mengem-bangkan kurikulum antara lain:
1. Guru sebagai perencana pengajaran. Artinya, guru harus membuat perencanaan pengajaran dan persiapan sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar.
2. Guru sebagai pengelola pengajaran harus dapat menciptakan situasi belajar yang memungkinkan tujuan belajar yang telahditentukan.
3. Guru sebagai evaluator. Artinya, guru melakukan pengukuran untuk mengetahui apakah anak didik telah mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan.
Guru merupakan titik sentral suatu kurikulum berkat usaha guru, maka timbul kegairahan belajar siswa.
d. Peranaan Orang tua Murid

Peranan mereka dapat berkenaan dengan dua hal, pertama dalam penyusunan kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum mungkin tidak semua orang tua dapat ikut serta
hanya terbatas kepada beberapa orang saja yang cukup waktu dan mempunyai latar belakang yang memadai. Kedua, dalam pelaksanaan kurikulum diperlukan kerja sama
yang sangat erat antara guru dengan para orang tua murid. Sebagian kegiatan belajar yang dituntut kurikulum dilaksanakan dirumah. Dan orang tua  mengikuti atau
mengamati kegiatan belajar anakanya dirumah
e. Peran Komite Sekolah
Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di
satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan di luar sekolah.
f. . Peran Dunia Kerja
Memberikan gambaran peluang kerja, mengevaluasi pengembangan kurikulum
g. G. Peserta Didik
Sebagai Pelaksana dan mengevaluasi pelaksanaan kurikukulm

4. cara melibatkan semua pihak dalam pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan
a. Hal pertama yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam pengembangan KURUKULUM adalah melakukan sosialisasi KURUKULUM kepada seluruh warga sekolah,
termasuk masyarakat dan orang tua siswa. Sosialisasi ini penting dilakukan agar semua pihak yang terkait memahami KURUKULUM sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan, sekaligus memahami visi dan misi sekolah. Jika semua pihak yang berkepentingan dengan pelaksaan pendidikan di sekolah memahami KURUKULUM, maka
mereka akan dapat memberi-kan sumbangan pemikiran dan gagasan yang bermanfaat bagi pengembangan pendidikan di sekolah tersebut.
b. Kedua, mengadakan musyawarah antara kepala sekolah, dewan guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, tokoh masyarakat, dan pakar kurikulum untuk mengembangkan
KURUKULUM bersama-sama.
c. Ketiga, menciptakan suasana yang kondusif. Lingkungan sekolah yang aman, nyaman, bersih, optimis, dan kekeluargaan merupakan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan
pendidikan dan pembelajaran. Iklim semacam ini sangat mendukung keberhasilan pengembangan dan pelaksanaan KURUKULUM di sekolah. Hal ini perlu diciptakan
karena KURUKULUM menekankan pada pengembangan kompetensi, yang sangat memerlukan terciptanya suasana belajar yang kondusif, aman, tertib, dan
menyenangkan. Pembelajaran akan berlangsung dengan menyenangkan jika tercipta suasana kekeluaragaan dan kemitraan, serta ditunjang dengan fasilitas dan sumber
belajar yang memadai. Dengan demikian, siswa dapat menjadi lebih senang dan betah belajar. Keempat, penyiapan sumber belajar. Sumber belajar yang perlu disiapkan
dalam pelaksanaan KURUKULUM antara lain laboratorium, pusat sumber belajar, pepustakaan, dan tenaga pengelola profesional. Karena itu, guru harus kreatif
mengembangkan media dan sumber pembelajaran dan memanfaatkannya secara efektif dalam pembelajaran.
d. Kelima, dalam pengembangan KURUKULUM, guru harus dapat mengembangkan dan menciptakan disiplin peserta didik agar dapat mematuhi segala peraturan dan tata
tertib yang ada. Guru harus mampu membimbing siswa untuk membentuk pola perilaku disiplin dan tertib.
e. Keenam, pengembangan kemandirian kepala sekolah. Kemandirian dan profesionalisme kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
pengembangan KURUKULUM. Kemandirian kepala sekolah diperlukan mengingat dalam pengembangan KURUKULUM, pihak sekolah dituntut untuk memiliki insiatif
dan kemandirian untuk mengembangkan dan menyesuaikan kurikulum dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat, terutama siswa. Untuk itu, diperlukan
kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keptusan dan prakarsa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Ketujuh,
membangun karakter guru. Guru harus kreatif dan mampu menjadi mitra belajar siswa. Hal ini diperlukan karena KURUKULUM menekankan pada pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Untuk itu, peran guru sangat penting dalam pengembangan dan pelaksanaan KURUKULUM karena gurulah yang langsung melaksanakan
pembelajaran dan berinteraksi dengan siswa.
DRAFT -UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Anda mungkin juga menyukai