(RPP)
Keterangan :
a = sisi tegak
a b = sisi datar
c = sisi miring
Maka kuadrat sisi miring adalah jumlah kuadrat dari sisi tegak dan sisi datar atau
atau √( )
Dalil pythagoras di atas dapat diturunkan menjadi:
Dengan hubungan pada segitiga siku-siku jumlah kuadrat sisi siku-sikunya sama
dengan kuadrat sisi miringnya (hepotenusa).
Beberapa alternatif alat peraga yang dapat diterapkan untuk menemukan Teorema
pythagoras
Alternatif 1
Siswa diminta membuat 4 buah segitiga siku-siku yang identik seperti berikut:
Kemudian setiap sisi segitiga siku-siku tersebut dimisalkan memiliki panjang c
cm untuk sisi miring, b cm untuk sisi yang panjang pembentuk sudut siku-
sikunya, dan a cm untuk sisi yang pendek pembentuk sudut siku-sikunya.
Setelah itu siswa diminta membentuk sebuah persegi dari keempat segitiga yang
telah dibuat seperti gambar berikut:
Dari gambar terlihat bahwa persegi yang terbentuk memiliki panjang sisi (a+b)
cm dan memiliki lubang berbentuk persegi dengan panjang sisi c cm.
Dengan demikian siswa dapat memperlihatkan bahwa:
Luas persegi = Luas 4 segitiga siku-siku identik + Luas persegi lubang
(a+b)2 =4( ) + c2
c2 =4( ) + (b–a)2
c2 = 2ab + b2 – 2ab + a2
c2 = b 2 + a2
jadi dapat disimpulkan bahwa “pada segitiga siku-siku berlaku sisi miring
kuadrat sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang lainnya”.
Alternatif 3
Siswa diminta membuat 2 buah segitiga siku-siku yang identik dengan
panjang sisi a cm, b cm, dan c cm (c sebagai sisi miring), dan membuat sebuah
segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang sisi-sisi siku-siku c cm. Kemudian
ketiga segitiga disusun seperti gambar berikut:
Jadi dapat disimpulkan bahwa “pada segitiga siku-siku berlaku sisi miring
kuadrat sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang lainnya”.
Alternatif 4
Siswa diminta membuat 4 buah segitiga siku-siku yang identik dengan
panjang sisi a cm, b cm, dan c cm (c sebagai sisi miring), dan membuat 2 buah
segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang sisi-sisi siku-siku c cm. Kemudian
semua segitiga disusun seperti gambar berikut:
Jadi dapat disimpulkan bahwa “pada segitiga siku-siku berlaku sisi miring
kuadrat sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang lainnya”.
Alternatif 5
Siswa diminta membuat sebuah persegi dengan panjang sisi tertentu dan
dimisalkan panjangnya adalah b cm, sehingga memiliki luas b2 cm2. Kemudian
dari persegi yang dibuat dipotong sebuah segitiga siku-siku dengan tinggi b cm
dan alas a cm serta sisi miring dinamakan c cm pada sisi kiri persegi yang dibuat
seperti gambar berikut:
Misalkan persegi awal dinamakan persegi ABCD dan potongan segitiga menjadi
∆ ADE, selanjutnya siswa diminta menempelkan potongan ∆ ADE menurut sisi
AB pada persegi maka akan didapat bangun seperti gambar diatas. Setelah itu,
siswa diminta memotong kembali bangun yang didapat menjadi 2 segitiga siku-
siku yaitu ∆ DAE dan ∆ DCE.
= ( )( )
Karena luas persegi awal dengan jumlah luas dari ∆ DAE dan ∆ DCE adalah
sama, maka siswa dapat memperoleh persamaan:
Alternatif 7
Siswa diminta membuat 2 buah segitiga siku-siku identik dan setiap sisi
segitiga siku-siku tersebut dimisalkan memiliki panjang c cm untuk sisi miring,
b cm untuk sisi yang panjang pembentuk sudut siku-sikunya, dan a cm untuk
sisi yang pendek pembentuk sudut siku-sikunya. Kemudian, kedua segitiga
ditempelkan pada selembar kertas dengan posisi seperti dibawah ini.
Jika setiap ujung dari segitiga yang tidak saling menempel dihubungkan dengan
garis dan kemudian dipotong, maka akan didapatkan sebuah bangun segi empat
yang mirip dengan layang-layang dengan panjang diagonal masing-masing c
sebagai:
Jadi dapat disimpulkan bahwa “pada segitiga siku-siku berlaku sisi miring
kuadrat sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang lainnya”.
Alternatif 8
Siswa diminta membuat 2 buah segitiga siku-siku identik dan setiap sisi
segitiga siku-siku tersebut dimisalkan memiliki panjang c cm untuk sisi miring,
b cm untuk sisi yang panjang pembentuk sudut siku-sikunya, dan a cm untuk
sisi yang pendek pembentuk sudut siku-sikunya seperti pada alternatif 7.
Kemudian kedua segitiga ditempelkan pada selembar kertas dengan posisi
seperti dibawah ini.
Jika kedua ujung yang tidak saling menempel dari segitiga dihubungkan dengan
sebuah garis maka akan tampak sebuah bangun trapesium dengan tinggi b cm
dan jumlah panjang sisi sejajar (a+b) cm. Sehingga luas trapesium bisa
ditentukan sebagai: ( )
Karena luas kedua bangun geometri ini sama dengan luas trapesium, maka
siswa dapat menuliskan:
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana AB merupakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan ujung kawat
penyangga kedua, BD meruapakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan tanah,
CD merupakan jarak kaki tiang dengan kaki kawat penyangga, BD merupakan panjang
kawat penyangga pertama dan AD merupakan panjang kawat penyangga kedua, maka
panjang kawat penyangga total dapat dicari dengan teorema Pythagoras. Akan tetapi harus
dicari terlebih dahulu panjang BD dan AD yakni:
BD = √(BC2 + CD2)
BD = √(62 + 82)
BD = √(36 + 64)
BD = √100
BD = 10 m
Jadi, panjang kawat penyangga pertama adalah 10 m.
AD = √(AC2 + CD2)
AD = √(152 + 82)
AD = √(225 + 64)
AD = √289
AD = 17 m
Jadi, panjang kawat penyangga kedua adalah 17 m.
Teori : Konstruktivisme
Pendekatan : Scaffolding.
Model : Cooperative Tipe Problem Based Instruction (PBI)
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab
4. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Pra kegiatan pembelajaran
Persiapan
Problem Based Instruction:
• Menyiapkan bahan/materi ajar
• Membagi kelas ke dalam kelompok heterogen yang terdiri dari 4 – 5 orang.
• Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah diskusi
• Persiapkan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan
• Lakukan uji coba
b. Detail Kegiatan Pembelajaran
Komponen Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa PBI
Waktu
Pra- Guru mengucapkan Siswa menjawab 3 menit
Pembelajaran salam, mengajak siswa salam, ketua kelas
berdoa, menanyakan memimpin doa dan
kabar, dan mengecek seluruh siswa berdoa
kehadiran. mengikuti instruksi
ketua kelas.
TES 1 15 menit
......................................... ..........................................
NIP. NIP.
Lampiran:
1. Alat Peraga Pembuktian Pythagoras
2. LKS
3. Soal Siklus 1
4. Kisi-kisi Soal Pemahaman Konsep
5. Kunci Jawaban dan Penskoran Soal Tes Siklus 1
6. Kisi-kisi Observasi Pemahaman Konsep Matematika Siswa
7. Lembar Observasi
8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
9. Naskah Permasalahan Problem Based Instruction
10. Sintaks
Lampiran 1
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Alternatif 4
Alternatif 5
Alternatif 6
Alternatif 7
Alternatif 8
Lampiran 2
Tujuan Pembelajaran :
1. Menemukan konsep teorema Pythagoras menggunakan alat peraga
2. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku
3. Menemukan Tripel Pythagoras
Petunjuk !
1. Mulailah dengan membaca Basmalah!
2. Tulis nama kelompok dan anggota kelompok pada tempat yang tersedia!
3. Bacalah dengan teliti soal dibawah ini!
4. Diskusikan dan jawablah soal tersebut dengan mengikuti setiap langkah-
langkah penyelesaiannya!
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Dengan Bantuan dan Instruksi dari Guru pecahkan permasalahan berikut!
Masalah:
Pada upacara Persami (Perkemahan Sabtu Minggu) beberapa anak pramuka
dengan tiga buah tali yang sama panjang ke tanah pada tiga arah yang
berbeda. Jika jarak pangkal tiang ke masing-masing tali 3 meter dan tinggi
tiang tersebut adalah 4 meter, berapakah tali yang dibutuhkan agar tiang
Petunjuk
Dengan menggunakan teorema Pythagoras kita dapat menentukan
panjang tali yang dibutuhkan untuk mendirikan tiang bendera
tersebut. Lakukan kegiatan di bawah ini untuk menemukan
teorema Pythagoras!
Dengan catatan : Sisi miring selalu terletak didepan sudut siku siku dan merupakan sisi yang
terpanjang pada segitiga siku siku.
Dengan menggunakan bantuan alat peraga sederhana, terdapat beberapa cara membuktikan
teorema pythagoras. Temukan teorema pythagoras dengan menggunkan alat peraga dari kertas lipat
berikut!, ikuti petunjuk dan arahannya!
Alternatif 1
Buatlah 4 buah segitiga siku-siku yang identik seperti berikut:
Kemudian setiap sisi segitiga siku-siku tersebut dimisalkan memiliki panjang c cm untuk sisi
miring, b cm untuk sisi yang panjang pembentuk sudut siku-sikunya, dan a cm untuk sisi
yang pendek pembentuk sudut siku-sikunya.
Bentuklah sebuah persegi dari keempat segitiga yang telah dibuat seperti gambar berikut:
Dari gambar terlihat bahwa persegi yang terbentuk memiliki panjang sisi (…+…) cm dan
memiliki lubang berbentuk persegi dengan panjang sisi … cm.
Dengan demikian terlihat bahwa:
Luas persegi = Luas 4 x segitiga siku-siku identik + Luas persegi lubang
(…+…)2 = 4 ( ) +…
…2 + 2… + …2 = 2… + …2, jika kedua ruas dikurangi 2… diperoleh:
…2 + …2 = …2
Jadi dapat disimpulkan bahwa “………………………………………….......................”
…………………………………………………………………….
…2 + ….2 = a2
…. + …. = a2
….. = a2
a2 = …..
a=√
a = ….. cm
Penyelesaian Masalah
adalah c maka:
maka: 3 x … = 3 x … = …
adalah … meter.
Lampiran 3
SOAL SIKLUS I
Petunjuk:
b
2. Periksalah apakah bilangan di bawah ini termasuk tripel pythagoras!
a. 7, 8, 10
b. 6, 5, 8
c. 12, 16, 20
b. 6, 5, 8
62 + 5 2 … 82 4
2.
36 + 25 … 64 2
61 < 64, jadi segitiga tumpul 2
c. 12, 16, 20
122 + 162 … 202 4
144 + 256 … 400 2
400 = 400, jadi segitiga siku-siku 2
Jumlah Skor 24
Misal sisi terpanjang adalah a maka:
a = 8 cm, b = 4 cm dan c = 7 cm maka: 3
a 2 = 82 2
a2 = 64 2
b 2 + c 2 = 42 + 72 4
3. 2
= 16 + 49
= 65 2
Karena a 2 G b2 + c2, maka segitiga tersebut bukan segitiga 7
siku-siku. Dari contoh didapat bahwa jika a 2 € b2 + c2,
maka segitiga tersebut merupakan segitiga lancip
Jumlah Skor 24
Perhatikan gambar di samping!
AD = AE + ED 3
AD = 4 + 6 2
5. AD = 10 m 2
Siklus I
LEMBAR OBSERVASI
A. Petunjuk
Berilah tanda silang (X) pada nomor yang sesuai menurut penilaian Bapak/Ibu.
B. Lembar pengamatan
No Aspek yang diamati
1 Pendahuluan
a. Kemampuan mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya
1. Tidak pernah mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya
2. Tidak mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya
3. Mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya tetapi tidak jelas
4. Mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya
5. Mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya dengan baik
b. Kemampuan menyampaikan tujuan pembelajaran
1. Tidak pernah menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Tidak menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran tetapi tidak jelas
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik
c. Kemampuan menyampaikanteknik penilaian
1. Tidak pernah menyampaikan teknik penilaian
2. Tidak menyampaikan teknik penilaian
3. Menyampaikanteknik penilaian tetapi tidak jelas
4. Menyampaikantheknik penilaian
5. Menyampaikanteknik penilaian dengan baik
d. Kemampuan memotivasi dan menumbuhkan minatsiswa dengan
menjelaskan manfaat materi yang akan dipelajari
1. Tidak bisa sama sekali memotivasi dan menumbuhkan minat siswa
2. Tidak bisamemotivasi dan menumbuhkan minat
3. Bisa memotivasi tetapi tidak bisa menumbuhkan minat siswa
4. Bisa memotivasi dan menumbuhkan minat siswa
5. Bisa memotivasi dan menumbuhkan minat siswadengan sempurna
e. Kemampuan menyajikan materi
1. Tidak pernah menyajikan materi
2. Tidak menyajikan materi
3. Menyajikan materi tetapi tidak jelas
4. Menyajikan materi
5. Menyajikan materi dengan sempurna
2 Kegiatan Inti
a. Kemampuan mengontrol dan membimbing siswa dalam mengerjakan
LKS/masalah
1. Tidak bisa sama sekali mengontrol dan membimbing siswa dalam
mengerjakan LKS/masalah
2. Hanya sedikit bisa mengontrol dan membimbing siswa dalam
mengerjakan LKS/masalah
3. Bisa mengontrol dan membimbing siswa dalam mengerjakan
LKS/masalah tetapi tidak bisa menyelesaikan masalah
4. Bisa mengontrol dan membimbing siswa dalam mengerjakan
LKS/masalah
5. Bisa mengontrol dan membimbing siswa dalam mengerjakan
LKS/masalah serta dapat menyelesaikan masalah
b. Kemampuan guru meminta siswa untuk mengemukakan ide kelompoknya
sendiri tentang cara menyelesaikan masalah
1. Tidak pernah meminta siswa untuk mengemukakan ide kelompoknya
sendiritentang cara menyelesaikan masalah
2. Tidak meminta siswa untuk mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah
3. Meminta siswa untuk mengemukakan ide kelompoknya sendiri tentang
cara menyelesaikan masalah tetapi tidak jelas
4. Meminta siswa untuk mengemukakan ide kelompoknya sendiri tentang
cara menyelesaikan masalah
5. Selalu meminta siswa untuk mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah
c. Kemampuan memberi bantuan berupa pengarahan kepada siswa agar dapat
memecahkan masalah dengan baik dan benar
1. Tidak mampu memberi bantuan berupa pengarahan kepada siswa agar
dapat memecahkan masalah dengan baik dan benar
2. Kurang mampumemberi bantuan berupa pengarahan kepada siswa agar
dapat memecahkan masalah dengan baik dan benar
3. Bisa memberi bantuan berupa pengarahan kepada siswa agar dapat
memecahkan masalah dengan baik dan benar tetapi belum jelas
4. Bisa memberi bantuan berupa pengarahan kepada siswa agar dapat
memecahkan masalah dengan baik dan benar
5. Bisa dengan sempurna memberi bantuan berupa pengarahan kepada
siswa agar dapat memecahkan masalah dengan baik dan benar
d. Kemampuan mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai
dan menemukan penjelasan dalam pemecahan masalah yang diberikan
1. Tidak mampu mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan menemukan penjelasan dalam pemecahan masalah yang
diberikan
2. Kurang mampu mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan menemukan penjelasan dalam pemecahan masalah yang
diberikan.
3. Hanya bisa mendorong sebagian siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai dan menemukan penjelasan dalam pemecahan masalah yang
diberikan
4. Bisa mendorong siswa untuk siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan menemukan penjelasan dalam pemecahan masalah yang
diberikan
5. Bisa mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan
menemukan penjelasan dalam pemecahan masalah yang diberikan
e. Kemampuan mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman dalam
kelompoknya masing-masing
1. Tidak mampu mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman dalam
kelompoknya masing-masing
2. Kurang mampu mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman dalam
kelompoknya masing-masing
3. Hanya bisa mendorong sebagian siswa untuk berdiskusi antar teman
dalam kelompoknya masing-masing
4. Bisa mendorong siswa untuk siswa untuk berdiskusi antar teman dalam
kelompoknya masing-masing
5. Bisa dengan sempurna mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman
dalam kelompoknya masing-masing
6.
Malang, Pengamat/Observer
(…………………………)
Lampiran 8
1
Atas
2
3
Tengah
4
5
Bawah
6
C. Kesimpulan
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction) adalah model
pembelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik yang mengakomodasi
keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah otentik. Model pembelajaran
ini mengangkat satu masalah aktual sebagai satu pembelajaran yang menantang dan
menarik, maka dengan ini dalam proses belajar mengajar, siswa dapat dipastikan
terlihat sangat antusias, dengan demikian materi yang disampaikan dapat diserap
dengan baik. Pemberian pengalaman belajar dapat dirasakan melalui “mengalami”
bukan sekedar “menghafal” sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep – konsep serta hubungan antar konsep dalam ilmu pengetahuan. Siswa mampu
menggunakan bermacam-macam keterampilan dan prosedur pemecahan masalah dan
berpikir kritis. Dengan demikian tujuan pembelajaran bias dicapai dengan baik.
Sintaks PBI (Problem Based Instruction) menurut Sugiyanto (2009), dilengkapi dengan
pendapat Widodo (2009):
1. Siswa dilibatkan dalam kegiatan belajar sehingga pengetahuan dapat terserap dengan
baik.
2. Siswa dilatih untuk bekerjasama dengan siswa lain.
3. Siswa memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber belajar.
4. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
5. Siswa berperan aktif dalam KBM.
6. Siswa lebih memahami konsep matematika yg diajarkan sebab mereka sendiri yang
menemukan konsep tersebut.
7. Melibatkan siswa secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan
berfikir siswa yang lebih tinggi.
8. Pembelajaran lebih bermakna.
9. Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran matematika sebab masalah yang
diselesaikan merupakan masalah sehari-hari
10. Menjadikan siswa lebih mandiri.
11. Menanamkan sikap sosial yang positif, memberi aspirasi dan menerima pendapat
orang lain.
12. Dapat mengembangkan cara berfikir logis serta berlatih mengemukakan pendapat.