Anda di halaman 1dari 48

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP Laboratorium UM


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungj awab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungj awab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.8 Memahami Teorema Pythagoras melalui 3.8.4 Menemukan rumus teorema pythagoras
alat peraga dan penyelidikan berbagai melalui pengamatan alat peraga
pola bilangan. 3.8.5 Menentukan panjang sisi segitiga siku-
siku dengan menggunakan teorema
pythagoras
3.8.8 Memeriksa suatu bilangan yang
diberikan apakah termasuk tripel pythagoras
atau bukan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras 4.5.1 Menerapkan Teorema Pythagoras
untuk menyelesaikan berbagai masalah. untuk menyelesaikan masalah nyata

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)


1. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pemraktekan alat peraga, siswa dapat memahami konsep
dengan cara menemukan rumus teorema Pythagoras.
Melalui kegiatan di LKS, siswa dapat menentukan panjang sisi segitiga
siku-siku dengan menggunakna teorema pythagoras
Melalui kegiatan di LKS, siswa dapat menerapkan penggunaan teorema
Pythagoras kedalam soal matematika
Melalui kegiatan di LKS, siswa dapat menggunakan aturan Pythagoras
untuk menyelesaikan permasalahan nyata.
2. Materi Pembelajaran : Teorema Pythagoras
Jumlah luas bujur sangkar pada kaki sebuah segitiga siku-siku sama dengan luas
bujur sangkar di hipotenus. Sebuah segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai
sebuah sudut siku-siku, kakinya adalah dua sisi yang membentuk sudut siku-siku
tersebut. Hukum Pythagoras ini berlaku untuk mencari sisi pada segitiga siku-siku.
Missal mencari salah satu sisi dari segitiga siku-siku. Pythagoras sebangun adalah
Pythagoras yang setiap sisi-sisinya merupakan bilangan rasional artinya panjang sisi
adalah bilangan akar kuadrat sempurna.

Keterangan :
a = sisi tegak
a b = sisi datar
c = sisi miring

Maka kuadrat sisi miring adalah jumlah kuadrat dari sisi tegak dan sisi datar atau

atau √( )
Dalil pythagoras di atas dapat diturunkan menjadi:

Dengan hubungan pada segitiga siku-siku jumlah kuadrat sisi siku-sikunya sama
dengan kuadrat sisi miringnya (hepotenusa).

Beberapa alternatif alat peraga yang dapat diterapkan untuk menemukan Teorema
pythagoras

Alternatif 1
Siswa diminta membuat 4 buah segitiga siku-siku yang identik seperti berikut:
Kemudian setiap sisi segitiga siku-siku tersebut dimisalkan memiliki panjang c
cm untuk sisi miring, b cm untuk sisi yang panjang pembentuk sudut siku-
sikunya, dan a cm untuk sisi yang pendek pembentuk sudut siku-sikunya.
Setelah itu siswa diminta membentuk sebuah persegi dari keempat segitiga yang
telah dibuat seperti gambar berikut:

Dari gambar terlihat bahwa persegi yang terbentuk memiliki panjang sisi (a+b)
cm dan memiliki lubang berbentuk persegi dengan panjang sisi c cm.
Dengan demikian siswa dapat memperlihatkan bahwa:
Luas persegi = Luas 4 segitiga siku-siku identik + Luas persegi lubang

(a+b)2 =4( ) + c2

a2 + 2ab + b2 = 2ab + c2, jika kedua ruas dikurangi 2ab diperoleh:


a2 + b2 = c2
Jadi dapat disimpulkan bahwa “pada segitiga siku-siku berlaku sisi miring
kuadrat sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang lainnya”.
Alternatif 2
Siswa diminta membuat 4 buah segitiga siku-siku identik seperti pada
alternatif 1 dan setiap sisi segitiga siku-siku tersebut dimisalkan memiliki
panjang c cm untuk sisi miring, b cm untuk sisi yang panjang pembentuk sudut
siku-sikunya, dan a cm untuk sisi yang pendek pembentuk sudut siku-sikunya.
Selanjutnya, siswa diminta untuk menyusun 4 buah sigitiga siku-siku identik
yang telah dibuat menjadi sebuah persegi seperti gambar dibawah ini.
Berdasarkan pesergi tersebut siswa dapat memperlihatkan bahwa persegi yang
dibuat memiliki panjang sisi c cm dan memiliki lubang berbentuk persegi pula
dengan panjang sisi (b–a) cm. Dengan menghitung luas persegi yang terbentuk
siswa dapat memperoleh:
Luas persegi = Luas 4 segitiga siku-siku identik + Luas persegi lubang

c2 =4( ) + (b–a)2

c2 = 2ab + b2 – 2ab + a2
c2 = b 2 + a2
jadi dapat disimpulkan bahwa “pada segitiga siku-siku berlaku sisi miring
kuadrat sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang lainnya”.

Alternatif 3
Siswa diminta membuat 2 buah segitiga siku-siku yang identik dengan
panjang sisi a cm, b cm, dan c cm (c sebagai sisi miring), dan membuat sebuah
segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang sisi-sisi siku-siku c cm. Kemudian
ketiga segitiga disusun seperti gambar berikut:

Dari gambar tampak bahwa susunan ketiga segitiga membentuk bangun


trapesium dengan jumlah sisi sejajar (a+b) cm dan tinggi juga (a+b) cm,
sehingga siswa dapat memperoleh luas trapesium yang terbentuk sebagai:
( )( )

Sedangkan jumlah luas ketiga segitiga penyusunnya adalah:

Dengan demikian siswa dapat memperoleh persamaan:

jika kedua ruas dikurangi ab diperoleh

jika kedua ruas dikalikan 2 diperoleh

Jadi dapat disimpulkan bahwa “pada segitiga siku-siku berlaku sisi miring
kuadrat sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang lainnya”.

Alternatif 4
Siswa diminta membuat 4 buah segitiga siku-siku yang identik dengan
panjang sisi a cm, b cm, dan c cm (c sebagai sisi miring), dan membuat 2 buah
segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang sisi-sisi siku-siku c cm. Kemudian
semua segitiga disusun seperti gambar berikut:

Dari gambar tampak bahwa susunan segitiga membentuk bangun trapesium


dengan jumlah sisi sejajar (2a+2b) cm dan tingi (a+b) cm, sehingga siswa dapat
memperoleh luas trapesium yang terbentuk sebagai:
( )( ) ( )( ) ( )

Sedangkan jumlah luas semua segitiga penyusunnya adalah:

Dengan demikian siswa dapat memperoleh persamaan:


jika kedua ruas dikurangi 2ab
diperoleh

Jadi dapat disimpulkan bahwa “pada segitiga siku-siku berlaku sisi miring
kuadrat sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang lainnya”.
Alternatif 5
Siswa diminta membuat sebuah persegi dengan panjang sisi tertentu dan
dimisalkan panjangnya adalah b cm, sehingga memiliki luas b2 cm2. Kemudian
dari persegi yang dibuat dipotong sebuah segitiga siku-siku dengan tinggi b cm
dan alas a cm serta sisi miring dinamakan c cm pada sisi kiri persegi yang dibuat
seperti gambar berikut:
Misalkan persegi awal dinamakan persegi ABCD dan potongan segitiga menjadi
∆ ADE, selanjutnya siswa diminta menempelkan potongan ∆ ADE menurut sisi
AB pada persegi maka akan didapat bangun seperti gambar diatas. Setelah itu,
siswa diminta memotong kembali bangun yang didapat menjadi 2 segitiga siku-
siku yaitu ∆ DAE dan ∆ DCE.

∆ DAE siku-siku di A dan memiliki luas =

Sedangkan ∆ DCE siku-siku di C dan memiliki luas =

= ( )( )

Jumlah luas dari ∆ DAE dan ∆ DCE =

Karena luas persegi awal dengan jumlah luas dari ∆ DAE dan ∆ DCE adalah
sama, maka siswa dapat memperoleh persamaan:

jika kedua ruas dikalikan 2 diperoleh

kedua ruas ditambah dengan a2 diperoleh

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “pada segitiga siku-siku berlaku


sisi miring kuadrat sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang
lainnya”.
Alternatif 6
Siswa diminta membuat 2 buah persegi yang berbeda ukurannya dan
dimisalkan persegi besar memiliki panjang b cm dan persegi kecil memiliki
panjang a cm, sehingga luas daerah kedua persegi adalah a2+b2 cm2, kemudian
kedua persegi disusun berdampingan seperti gambar berikut:

Selanjutnya siswa diminta memotong 2


buah segitiga siku-siku yang identik dengan panjang sisi siku-siku b cm dan a
cm serta panjang sisi miring disebut c cm dari persegi yang telah disusun
sebelumnya seperti berikut:

Setelah itu siswa diminta


mengabungkan potongan
2 segitiga yang didapat pada bagian atas susunan persegi asal sehingga didapat
sebuah persegi baru dengan panjang sisi c cm
dan luas c2 cm2 seperti berikut:
Karena tidak ada bagian persegi yang hilang,
maka berarti luas persegi baru sama dengan
luas gabungan dua persegi asal. Dengan
demikian didapatkan persamaan:
a2 + b2 = c2
sehingga dapat disimpulkan bahwa “pada
segitiga siku-siku berlaku sisi miring kuadrat sama dengan jumlah kuadrat
dari sisi-sisi yang lainnya”.

Alternatif 7
Siswa diminta membuat 2 buah segitiga siku-siku identik dan setiap sisi
segitiga siku-siku tersebut dimisalkan memiliki panjang c cm untuk sisi miring,
b cm untuk sisi yang panjang pembentuk sudut siku-sikunya, dan a cm untuk
sisi yang pendek pembentuk sudut siku-sikunya. Kemudian, kedua segitiga
ditempelkan pada selembar kertas dengan posisi seperti dibawah ini.

Jika setiap ujung dari segitiga yang tidak saling menempel dihubungkan dengan
garis dan kemudian dipotong, maka akan didapatkan sebuah bangun segi empat
yang mirip dengan layang-layang dengan panjang diagonal masing-masing c

cm, sehingga siswa dapat menemukan luas bangun adalah .

Selanjutnya jika bangun yang terbentuk dipandang sebagai gabungan 2 buah


segitiga yang dinamakan ∆ ABD dan ∆ BCD seperti gambar dibawah ini, maka
luas bangun dapat ditentukan dengan cara yang berbeda.
Siswa dapat menentukan luas ∆ ABD sebagai:

Sedangkan luas ∆ BCD dapat ditentukan

sebagai:

(Karena tinggi ∆ BCD terhadap alas BC = panjang BE)

Sehingga luas bangun secara keseluruhan adalah

Dengan demikian siswa memperoleh persamaan bahwa

jika kedua ruas dikalikan 2 maka diperoleh a2 + b2 = c2

Jadi dapat disimpulkan bahwa “pada segitiga siku-siku berlaku sisi miring
kuadrat sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang lainnya”.
Alternatif 8
Siswa diminta membuat 2 buah segitiga siku-siku identik dan setiap sisi
segitiga siku-siku tersebut dimisalkan memiliki panjang c cm untuk sisi miring,
b cm untuk sisi yang panjang pembentuk sudut siku-sikunya, dan a cm untuk
sisi yang pendek pembentuk sudut siku-sikunya seperti pada alternatif 7.
Kemudian kedua segitiga ditempelkan pada selembar kertas dengan posisi
seperti dibawah ini.

Jika kedua ujung yang tidak saling menempel dari segitiga dihubungkan dengan
sebuah garis maka akan tampak sebuah bangun trapesium dengan tinggi b cm
dan jumlah panjang sisi sejajar (a+b) cm. Sehingga luas trapesium bisa

ditentukan sebagai: ( )

Selanjutnya tinggi trapesium dipandang sebagai hasil penjumlahan dari a


cm dan (b–a) cm dan siswa diminta memotong bagian segitiga siku-siku yang
memiliki panjang sisi siku-siku a cm dan (b–a) cm pada bagian bawah sehingga
didapatkan 2 bentuk bangun geometri baru, yaitu segi empat mirip layang-
layang dan segitiga siku-siku seperti berikut:

Kemudian siswa diminta menjumlahkan luas kedua bangun geometri ini,


sehingga diperoleh:
( )

Karena luas kedua bangun geometri ini sama dengan luas trapesium, maka
siswa dapat menuliskan:

jika kedua ruas dikalikan 2 maka didapatkan

ab + b2 = c2 + ab – a2 jika kedua ruas dikurangi ab didapatkan


b2 = c2 – a2 dan jika kedua ruas ditambah a2 diperoleh
a2 + b2 = c2

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “pada segitiga siku-siku berlaku


sisi miring kuadrat sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang
lainnya”.
Menghitung Panjang sisi segitiga siku-siku
Contoh :
Pada suatu segitiga ABC siku-siku di titik A. panjang AB= 4 cm dan AC= 3
cm. Hitunglah panjang BC!
Jawab:
BC2 = AC2 + AB2
BC2 = 32 + 42
BC2 = 9 + 16
BC2 = 25
BC = 5 cm
Triple Pythagoras
Yaitu pasangan tiga bilangan bulat positif yang memenuhi kesamaan “kuadrat bilangan
terbesar sama dengan jumlah kuadrat kedua bilangan yang lain.”
Contoh :
3, 4 dan 5 adalah triple Pythagoras sebab, 52 = 42 + 32

Penyelesaian Permasalahan Sehari-hari dengan Teorema Pythagoras


Banyak sekali permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam bentuk
soal cerita dan dapat diselesaikan dengan menggunakan teorema Pythagoras.
Untuk memudahkan menyelesaikan soal-soal penerapan teorema Pythagoras diperlukan
bantuan gambar (sketsa).
Sebuah tiang bendera akan di isi kawat penyangga agar tidak roboh seperti gambar di
bawah ini.
Jika jarak kaki tiang dengan kaki kawat penyangga adalah 8 m, jarak kaki tiang dengan
ujung kawat penyangga pertama 6 m dan jarak kawat penyangga pertama dengan kawat
penyangga kedua adalah 9 m. Hitunglah panjang total kawat yang diperlukan dan
hitunglah biaya yang diperlukan jika harga kawat Rp 25.000 per meter!

Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Di mana AB merupakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan ujung kawat
penyangga kedua, BD meruapakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan tanah,
CD merupakan jarak kaki tiang dengan kaki kawat penyangga, BD merupakan panjang
kawat penyangga pertama dan AD merupakan panjang kawat penyangga kedua, maka
panjang kawat penyangga total dapat dicari dengan teorema Pythagoras. Akan tetapi harus
dicari terlebih dahulu panjang BD dan AD yakni:

BD = √(BC2 + CD2)
BD = √(62 + 82)
BD = √(36 + 64)
BD = √100
BD = 10 m
Jadi, panjang kawat penyangga pertama adalah 10 m.

AD = √(AC2 + CD2)
AD = √(152 + 82)
AD = √(225 + 64)
AD = √289
AD = 17 m
Jadi, panjang kawat penyangga kedua adalah 17 m.

Panjang kawat penyangga total yakni:


Panjang kawat = BD + AD
Panjang kawat = 10 m + 17 m
Panjang kawat = 27 m
Jadi, panjang total kawat yang diperlukan adalah 27 m

Biaya yang dibutuhkan yakni:


Biaya = Panjang kawat x harga kawat
Biaya = 27 m x Rp 25.000/m
Biaya = Rp 675.000
Jadi, biaya yang diperlukan untuk membuat kawat penyangga tersebut adalah Rp
675.000,00

3. Teori, Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

Teori : Konstruktivisme

Pendekatan : Scaffolding.
Model : Cooperative Tipe Problem Based Instruction (PBI)
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab
4. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Pra kegiatan pembelajaran
Persiapan
Problem Based Instruction:
• Menyiapkan bahan/materi ajar
• Membagi kelas ke dalam kelompok heterogen yang terdiri dari 4 – 5 orang.
• Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah diskusi
• Persiapkan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan
• Lakukan uji coba
b. Detail Kegiatan Pembelajaran
Komponen Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa PBI
Waktu
Pra- Guru mengucapkan Siswa menjawab 3 menit
Pembelajaran salam, mengajak siswa salam, ketua kelas
berdoa, menanyakan memimpin doa dan
kabar, dan mengecek seluruh siswa berdoa
kehadiran. mengikuti instruksi
ketua kelas.

Pendahuluan Sebelum melanjutkan Siswa dapat mengingat Apersepsi 7 menit


materi Pythagoras, guru kembali materi tentang
mengapersepsikan luas persegi dan luas
siswa tentang materi segitiga
luas persegi dan luas
segitiga, karena
pengetahuan dan
penemuan teorema
Pythagoras berkaitan
erat dengan materi luas
persegi dan luas
segitiga.
 Guru menyampaikan
tujuan mempelajari
materi Pythagoras.
 Guru menyampaikan
teknik penilaian selama
proses pembelajaran
berlangsung.

Motivasi Siswa mendengarkan Memberikan 5 menit


Guru memotivasi siswa penjelasan guru, siswa orientasi
dengan menjelaskan dapat melakuakn tentang
manfaat materi yang akan Tanya jawab permasalah
dipelajari. jika siswa kepada siswa
menguasai materi ini
maka akan dapat
menghitung tinggi pohon,
tinggi tiang bendera, dll.
Misalnya Pada upacara
Persami (Perkemahan
Sabtu Minggu) beberapa
anak pramuka mencoba
mendirikan tiang bendera
dengan cara mengikat
ujung tiang dengan tiga
buah tali yang sama
panjang ke tanah pada
tiga arah yang berbeda.
Jika jarak pangkal tiang
ke masing-masing tali 3
meter dan tinggi tiang
tersebut adalah 4 meter,
berapakah tali yang
dibutuhkan agar tiang
tersebut dapat berdiri
tegak?

Inti Guru membagi siswa Siswa membentuk 45 menit


menjadi kelompok kelompok sesuai
heterogen, tiap dengan instruksi dari
kelompok terdiri dari 4- guru
5 siswa.
 Guru membagikan LKS Siswa menerima LKS Mengorganisasi
kepada masing- masing dan setiap kelompok kan siswa untuk
kelompok untuk mendapat alat peraga meneliti
menemukan teorema yang berbeda. Alat
pythagoras dan tiap peraga sebagai alat
kelompok diberi bantu siswa untuk
seperangkat alat peraga menemukan teorema
yang berbeda. untuk pythagoras
melakukan kegiatan
LKS tersebut.
(MENGAMATI)
 Siswa dipersilakan  Secara berkelompok
melakukan penemuan siswa mendiskusikan
sendiri dengan maksud dari uraian
bimbingan guru.
LKS dan mengisi LKS
 Guru meminta siswa yang telah dibagikan
mengemukakan ide untuk menemukan
kelompoknya sendiri teorema pythagoras
tentang cara sesuai dengan alat
menyelesaikan masalah. peraga yang diberikan.
(MENALAR) (MENCOBA) Membantu
 Guru memberikan  Siswa bertanya tentang investigasi
bantuan berupa cara menyelesaiakan mandiri dan
pengarahan dan LKS. (MENANYA) kelompok
memfokuskan bantuan
kepada siswa agar dapat
melakukan penemuan
dengan baik.
(MENALAR)

Guru membantu siswa  Ketika 1 kelompok Mengembangka


mengkaji ulang proses/ sedang n dan
hasil pemecahan mempresentasikan mempresentasi
masalah. hasil penemuannya, kan hasil
kelompok yang lain
diminta menanggapi
jawaban kelompok
yang sedang
mempresentasikan.
(MENANYA).

Guru memberikan Siswa memperhatikan


Menganalisa
penguatan terhadap hasil penjelasan guru. dan
diskusi yang telah mengevaluasi
proses
disampaikan oleh masing- Siswa menyimpulkan apa mengatasi
masing kelompok. masalah
Guru dan siswa secara yang telah dipelajari pada
bersama-sama hari ini yaitu mengenai
menyimpulkan apa penemuan Teorema
yang telah dipelajari Pythagoras.
pada hari ini yaitu
mengenai materi
Teorema Pythagoras

TES 1 15 menit

Penutup Guru mengingatkan siswa Siswa memperhatikan 5 menit


untuk membaca materi apa yang diucapkan
yang akan dibahas pada guru mengenai materi
pertemuan berikutnya. yang akan dibahas
Guru menutup kelas pada pertemuan
dengan meminta ketua berikutnya.
kelas untuk memimpin Ketua kelas memimpin
doa, kemudian guru doa dan siswa
mengucapkan salam. menjawab salam.
5. Sumber/ Bahan/ Alat
1. Bahan ajar: buku siswa Matematika kelas VII edisi revisi 2017 kurikulum 2013
2. Alat Peraga Materi Pythagoras
3. LKS yang dikembangkan guru
4. Lembar Tes yang dikembangkan guru

KETERANGAN/ CATATAN KEPALA SEKOLAH


..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................
........................... , ....................................................
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

......................................... ..........................................
NIP. NIP.
Lampiran:
1. Alat Peraga Pembuktian Pythagoras
2. LKS
3. Soal Siklus 1
4. Kisi-kisi Soal Pemahaman Konsep
5. Kunci Jawaban dan Penskoran Soal Tes Siklus 1
6. Kisi-kisi Observasi Pemahaman Konsep Matematika Siswa
7. Lembar Observasi
8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
9. Naskah Permasalahan Problem Based Instruction
10. Sintaks
Lampiran 1

Alat Peraga Pembuktian Pythagoras

Alternatif 1

Alternatif 2

Alternatif 3

Alternatif 4
Alternatif 5

Alternatif 6
Alternatif 7

Alternatif 8
Lampiran 2

Nama Sekolah : SMP LAB UM


Kelas/ Semester : VIII/ Ganjil
Mata pelajaran : Matematika
Materi : Pythagoras

Tujuan Pembelajaran :
1. Menemukan konsep teorema Pythagoras menggunakan alat peraga
2. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku
3. Menemukan Tripel Pythagoras

Petunjuk !
1. Mulailah dengan membaca Basmalah!
2. Tulis nama kelompok dan anggota kelompok pada tempat yang tersedia!
3. Bacalah dengan teliti soal dibawah ini!
4. Diskusikan dan jawablah soal tersebut dengan mengikuti setiap langkah-
langkah penyelesaiannya!

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.
Dengan Bantuan dan Instruksi dari Guru pecahkan permasalahan berikut!

Masalah:
Pada upacara Persami (Perkemahan Sabtu Minggu) beberapa anak pramuka

mencoba mendirikan tiang bendera dengan cara mengikat ujung tiang

dengan tiga buah tali yang sama panjang ke tanah pada tiga arah yang

berbeda. Jika jarak pangkal tiang ke masing-masing tali 3 meter dan tinggi

tiang tersebut adalah 4 meter, berapakah tali yang dibutuhkan agar tiang

tersebut dapat berdiri tegak?

Petunjuk
Dengan menggunakan teorema Pythagoras kita dapat menentukan
panjang tali yang dibutuhkan untuk mendirikan tiang bendera
tersebut. Lakukan kegiatan di bawah ini untuk menemukan
teorema Pythagoras!

I. Menemukan Teorema Pythagoras


Teorema phytagoras adalah rumus yang berhubungan dengan segitiga siku siku yaitu segitiga
dengan sudut ….o
Pada setiap segitiga siku siku terdapat 2 sisi siku siku dan 1 sisi miring
Pada ,
Sisi siku siku nya adalah …. dan
Sisi miring adalah ….

Dengan catatan : Sisi miring selalu terletak didepan sudut siku siku dan merupakan sisi yang
terpanjang pada segitiga siku siku.
Dengan menggunakan bantuan alat peraga sederhana, terdapat beberapa cara membuktikan
teorema pythagoras. Temukan teorema pythagoras dengan menggunkan alat peraga dari kertas lipat
berikut!, ikuti petunjuk dan arahannya!
Alternatif 1
Buatlah 4 buah segitiga siku-siku yang identik seperti berikut:

Kemudian setiap sisi segitiga siku-siku tersebut dimisalkan memiliki panjang c cm untuk sisi
miring, b cm untuk sisi yang panjang pembentuk sudut siku-sikunya, dan a cm untuk sisi
yang pendek pembentuk sudut siku-sikunya.
Bentuklah sebuah persegi dari keempat segitiga yang telah dibuat seperti gambar berikut:

Dari gambar terlihat bahwa persegi yang terbentuk memiliki panjang sisi (…+…) cm dan
memiliki lubang berbentuk persegi dengan panjang sisi … cm.
Dengan demikian terlihat bahwa:
Luas persegi = Luas 4 x segitiga siku-siku identik + Luas persegi lubang
(…+…)2 = 4 ( ) +…
…2 + 2… + …2 = 2… + …2, jika kedua ruas dikurangi 2… diperoleh:
…2 + …2 = …2
Jadi dapat disimpulkan bahwa “………………………………………….......................”

Jika panjang cm dan panjang cm, dengan menggunakan teorema pythagoras


tentukan panjang
Dari penemuan rumus pythagoras diatas, maka dapat dicari panjang nya adalah
…2 + …2 = …2
…2 = …2 + …2
…2 = …2 + …2
c=√
c=√
c=√
c=…
Kesimpulan

…………………………………………………………………….

Apa itu Tripel Pythagoras……?


Panjang sisi-sisi dari segitiga siku-siku sering kali dinyatakan dalam tiga bilangan asli
tiga bilangan asli yang memenuhi persamaan pada teorema pythagoras disebut tripel
pythagoras
Kita menguji tripel pythagoras dengan menguadratkan panjang hipotenusa, yakni ,
kemudian menghitung . Jika kedua penghitungan tersebut memiliki nilai yang
sama, maka ketiga bilangan tersebut adalah ………………
Bilangan 3, 4, 5 membentuk tripel pythagoras karena dan jika
kita mengalikan bilangan tersebut dengan yang lain, tiga bilangan yang baru akan
membentuk tripel pythagoras.
Kalikan 3, 4, 5 dengan 5, maka akan di dapat ...., …, dan ….
Ketiga bilangan ini memenuhi Teorema Pythagoras
II. Menggunakan Teorema Pythagoras
Dengan memeriksa apakah bilangan dibawah ini termasuk Tripel Pythagoras, Tentukan apakah
segitiga yang panjang sisinya berikut ini termasuk segitiga siku-siku atau bukan!
a. 12 cm, 13 cm, 5 cm
maka bilangan tersebut merupakan …………………..dan segitiga dengan panjang
sisi 12cm, 13 cm, dan 5 cm merupakan segitiga…………….

Lanjutkan penelitian kalian terhadap tripel pythagoras dengan memeriksa bilangan-bilangan


di bawah ini!
b. 13 cm, 7 cm, 14 cm
c. 8 cm, 15 cm, 17 cm
d. 7 cm, 24 cm, 25 cm
e. 6 cm, 6 cm, 6 cm
Tentukan panjang sisi segitiga dibawah ini dengan menggunkan rumus teorema pythagoras yang
telah ditemukan diatas
Pada gambar di samping ini berapakah panjang sisi a ?
Jawab:
Panjang sisi a yaitu :

(….)2 + (…)2 = (….)2

…2 + ….2 = a2

…. + …. = a2

….. = a2

a2 = …..

a=√

a = ….. cm

Jadi panjang a adalah …. cm


Setelah kalian temukan rumus teorema Pythagoras, gunakan rumus tersebut untuk
menentukan panjang tali yang dibutuhkan untuk mendirikan tiang bendera?

Penyelesaian Masalah

Misal: Jarak pangkal tiang maytsing-masing adalah

a = … Tinggi tiang bendera adalah b = …

Tali yang dibutuhkan untuk mendirikan tiang bendera

adalah c maka:

Karena tiang bendera diiat oleh 3 tali yang sama panjang

maka: 3 x … = 3 x … = …

Jadi, tali yang dibutuhkan untuk mendirikan tiang bendera

adalah … meter.
Lampiran 3

SOAL SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika


Pokok Bahasan : Pythagoras
Kelas : VIII

Petunjuk:

1) Memulai dengan membaca basmallah


2) Tulislah nama dan no.induk pada lembar jawaban
3) Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda paling mudah
4) Jawablah soal dengan teliti dan tidak boleh mencontek.
SOAL
1. Gunakan teorema Pythagoras untuk membuat persamaan panjang sisi
segitiga siku-siku berikut!

b
2. Periksalah apakah bilangan di bawah ini termasuk tripel pythagoras!
a. 7, 8, 10
b. 6, 5, 8
c. 12, 16, 20

3. Selidikilah apakah segitiga berikut merupakan segitiga siku-siku. Jelaskan!

4. Gambar disamping menunjukkan tembok


bagian samping sebuah rumah. Panjang AB = 8
m,
BC = 4 m dan CD = 10 m. Jika tembok itu
akan di cat dengan biaya Rp.500,00 per meter
persegi. Hitunglah:
a. Luas tembok
b. Biaya yang diperlukan untuk mengecat tembok
Lampiran 4

KISI-KISI SOAL PEMAHAMAN KONSEP

No. Indikator Pemahaman Konsep Nomor


Butir Soal
1 Menyatakan ulang sebuah konsep
1
2 Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu
2
(sesuai dengan konsepnya)
3 Memberi contoh dan non contoh dari konsep
3
4 Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau
4a
operasi tertentu
5 Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan
4b
masalah
Lampiran 5

KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN SOAL TES SIKLUS I


Nomor
Kunci Jawaban Skor
Soal
a2 = b 2 + c 2 3
1. b2 = a2 — c 2 3
c2 = a 2 — b 2 3
Jumlah Skor 9
a. 7, 8, 10
72 + 82 … 102 4
49 + 64 … 100 2
113 > 100, jadi segitiga lancip 2

b. 6, 5, 8
62 + 5 2 … 82 4
2.
36 + 25 … 64 2
61 < 64, jadi segitiga tumpul 2

c. 12, 16, 20
122 + 162 … 202 4
144 + 256 … 400 2
400 = 400, jadi segitiga siku-siku 2
Jumlah Skor 24
Misal sisi terpanjang adalah a maka:
a = 8 cm, b = 4 cm dan c = 7 cm maka: 3
a 2 = 82 2
a2 = 64 2
b 2 + c 2 = 42 + 72 4
3. 2
= 16 + 49
= 65 2
Karena a 2 G b2 + c2, maka segitiga tersebut bukan segitiga 7
siku-siku. Dari contoh didapat bahwa jika a 2 € b2 + c2,
maka segitiga tersebut merupakan segitiga lancip
Jumlah Skor 24
Perhatikan gambar di samping!

a. ED2 = CD2 – EC2 3


ED2 = 102 – 82 2
ED2 = 100 – 64 2
ED2 = 36 2
ED =√36 2
ED = 6 m 2

AD = AE + ED 3
AD = 4 + 6 2
5. AD = 10 m 2

Luas trapesium ABCD = (AD+B€)×AB 7


2 3
Luas trapesium ABCD = (10+4)×8
2
Luas trapesium ABCD = 56 4
Jadi, luas tembok adalah 56 m2 2

b. Biaya pengecatan = 56 × Rp500,00 3


= Rp28.000,00 2
Jadi, biaya yang diperlukan untuk mengecat tembok 2
adalah Rp28.000,00
Jumlah Skor 43
Total Jumlah Skor 100
Lampiran 6

KISI-KISI OBSERVASI PEMAHAMAN KONSEP


MATEMATIKA SISWA

Siklus I

No Soal Indikator Pemahaman konsep yang diukur

Soal 1 Menyatakan ulang sebuah konsep


Mengklasifikasikan objek-objek menurut siat-sifat tertentu
Soal 2
Memberikan contoh dan non contoh
Soal 3 Mengklasifikasikan objek-objek menurut siat-sifat tertentu
Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi
Soal 4 Terentu
Mengaplikasikan konsep dan algoritma pemecahan masalah
Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN


MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN
TEKNIK SCAFFOLDING

Nama Sekolah : SMP LAB UM


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Nama Guru :
Materi Pokok :
Sub Pokok Materi :
Nama Pengamat :

A. Petunjuk
Berilah tanda silang (X) pada nomor yang sesuai menurut penilaian Bapak/Ibu.

B. Lembar pengamatan
No Aspek yang diamati
1 Pendahuluan
a. Kemampuan mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya
1. Tidak pernah mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya
2. Tidak mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya
3. Mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya tetapi tidak jelas
4. Mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya
5. Mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya dengan baik
b. Kemampuan menyampaikan tujuan pembelajaran
1. Tidak pernah menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Tidak menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran tetapi tidak jelas
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik
c. Kemampuan menyampaikanteknik penilaian
1. Tidak pernah menyampaikan teknik penilaian
2. Tidak menyampaikan teknik penilaian
3. Menyampaikanteknik penilaian tetapi tidak jelas
4. Menyampaikantheknik penilaian
5. Menyampaikanteknik penilaian dengan baik
d. Kemampuan memotivasi dan menumbuhkan minatsiswa dengan
menjelaskan manfaat materi yang akan dipelajari
1. Tidak bisa sama sekali memotivasi dan menumbuhkan minat siswa
2. Tidak bisamemotivasi dan menumbuhkan minat
3. Bisa memotivasi tetapi tidak bisa menumbuhkan minat siswa
4. Bisa memotivasi dan menumbuhkan minat siswa
5. Bisa memotivasi dan menumbuhkan minat siswadengan sempurna
e. Kemampuan menyajikan materi
1. Tidak pernah menyajikan materi
2. Tidak menyajikan materi
3. Menyajikan materi tetapi tidak jelas
4. Menyajikan materi
5. Menyajikan materi dengan sempurna
2 Kegiatan Inti
a. Kemampuan mengontrol dan membimbing siswa dalam mengerjakan
LKS/masalah
1. Tidak bisa sama sekali mengontrol dan membimbing siswa dalam
mengerjakan LKS/masalah
2. Hanya sedikit bisa mengontrol dan membimbing siswa dalam
mengerjakan LKS/masalah
3. Bisa mengontrol dan membimbing siswa dalam mengerjakan
LKS/masalah tetapi tidak bisa menyelesaikan masalah
4. Bisa mengontrol dan membimbing siswa dalam mengerjakan
LKS/masalah
5. Bisa mengontrol dan membimbing siswa dalam mengerjakan
LKS/masalah serta dapat menyelesaikan masalah
b. Kemampuan guru meminta siswa untuk mengemukakan ide kelompoknya
sendiri tentang cara menyelesaikan masalah
1. Tidak pernah meminta siswa untuk mengemukakan ide kelompoknya
sendiritentang cara menyelesaikan masalah
2. Tidak meminta siswa untuk mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah
3. Meminta siswa untuk mengemukakan ide kelompoknya sendiri tentang
cara menyelesaikan masalah tetapi tidak jelas
4. Meminta siswa untuk mengemukakan ide kelompoknya sendiri tentang
cara menyelesaikan masalah
5. Selalu meminta siswa untuk mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah
c. Kemampuan memberi bantuan berupa pengarahan kepada siswa agar dapat
memecahkan masalah dengan baik dan benar
1. Tidak mampu memberi bantuan berupa pengarahan kepada siswa agar
dapat memecahkan masalah dengan baik dan benar
2. Kurang mampumemberi bantuan berupa pengarahan kepada siswa agar
dapat memecahkan masalah dengan baik dan benar
3. Bisa memberi bantuan berupa pengarahan kepada siswa agar dapat
memecahkan masalah dengan baik dan benar tetapi belum jelas
4. Bisa memberi bantuan berupa pengarahan kepada siswa agar dapat
memecahkan masalah dengan baik dan benar
5. Bisa dengan sempurna memberi bantuan berupa pengarahan kepada
siswa agar dapat memecahkan masalah dengan baik dan benar
d. Kemampuan mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai
dan menemukan penjelasan dalam pemecahan masalah yang diberikan
1. Tidak mampu mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan menemukan penjelasan dalam pemecahan masalah yang
diberikan
2. Kurang mampu mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan menemukan penjelasan dalam pemecahan masalah yang
diberikan.
3. Hanya bisa mendorong sebagian siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai dan menemukan penjelasan dalam pemecahan masalah yang
diberikan
4. Bisa mendorong siswa untuk siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan menemukan penjelasan dalam pemecahan masalah yang
diberikan
5. Bisa mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan
menemukan penjelasan dalam pemecahan masalah yang diberikan
e. Kemampuan mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman dalam
kelompoknya masing-masing
1. Tidak mampu mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman dalam
kelompoknya masing-masing
2. Kurang mampu mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman dalam
kelompoknya masing-masing
3. Hanya bisa mendorong sebagian siswa untuk berdiskusi antar teman
dalam kelompoknya masing-masing
4. Bisa mendorong siswa untuk siswa untuk berdiskusi antar teman dalam
kelompoknya masing-masing
5. Bisa dengan sempurna mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman
dalam kelompoknya masing-masing
6.

f. Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri dan


menyimpulkan hasil pemecahan masalah
1. Tidak mampu mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri dan
menyimpulkan hasil pemecahan masalah tersebut
2. Kurang mampu mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri dan
menyimpulkan hasil pemecahan masalahtersebut
3. Bisa mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri dan menyimpulkan
hasil pemecahan masalahtersebut tetapi tidak jelas
4. Bisa mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri dan menyimpulkan
hasil pemecahan masalah tersebut
5. Bisa dengan sempurna mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri
dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah tersebut
g. Kemampuan mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan
membimbing apabila menemui kesulitan
1. Tidak mampu mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah
dan membimbing apabila menemui kesulitan
2. Kurang mampu mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah
dan membimbing apabila menemui kesulitan
3. Bisa mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan
membimbing apabila menemui kesulitan tetapi tidak jelas
4. Bisa mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan
membimbing apabila menemui kesulitan
5. Bisa dengan sempurna mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan
masalah dan membimbing apabila menemui kesulitan
h. Kemampuan mendorong siswa untuk mau bertanya dan menjawab
pertanyaan
1. Tidak mampu mendorong siswa untuk mau bertanya dan menjawab
pertanyaan
2. Kurang mampu mendorong siswa untuk mau bertanya dan menjawab
pertanyaan
3. Hanya bisa mendorong sebagian siswa untuk mau bertanya dan
menjawab pertanyaan
4. Bisa mendorong siswa untuk mau bertanya dan menjawab pertanyaan
seadanya
5. Bisa dengan sempurna mendorong siswa untuk mau bertanya dan
menjawab pertanyaan
3. Penutup
a. Kemampuan dalam menyimpulkandan menegaskan kembali hal-hal penting
yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan
1. Tidak mampu menyimpulkandan menegaskan kembali hal-hal penting
yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan
2. Kurang mampu menyimpulkandan menegaskan kembali hal-hal penting
yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan
3. Mampu menyimpulkandan menegaskan kembali hal-hal penting yang
berkaitan dengan materi yang telah diajarkan seadanya saja
4. Mampu menyimpulkandan menegaskan kembali hal-hal penting yang
berkaitan dengan materi yang telah diajarkan tetapi siswa kurang
mengerti
5. Mampu menyimpulkandan menegaskan kembali hal-hal penting yang
berkaitan dengan materi yang telah diajarkan dengan baik
b. Kemampuan menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
1. Tidak pernah menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
2. Tidak menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya dan menutup
pelajaran
3. Menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya dan menutup
pelajaran
4. Menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
5. Menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya dengan sempurna

4. Kemampuan guru mengelola waktu


1. Tidak bisa sama sekali mengelola waktu
2. Banyak waktu yang terbuang sia-sia
3. Sebagian besar waktu masih terbuang sia-sia
4. Bisa mengelola waktu tapi belum maksimal
5. Bisa mengelola waktu dengan maksimal
5 Suasana kelas
a. Antusias siswa
1. Siswa sama sekali tidak tertarik mengikuti pelajaran materi pythagoras
2. Siswa kurang senang dengan cara guru mengajar
3. Siswa senang dengan cara guru mengajar tetapi sulit memahami materi
yang disampaikan
4. Hanya sebagian siswa saja yang mengikuti pelajaran materipythagoras
dengan serius
5. Semua siswa sangat antusias mengikuti pelajaran materi pythagoras
b. Adanya interaksi aktif antara guru dan siswa
1. Tidak ada sama sekali interaksi aktif antara guru dan siswa
2. Hanya sebagian kecil interaksi aktif antara guru dan siswa
3. Hanya guru saja yang aktif
4. Sebagian besar interaksi aktif antara guru dan siswa
5. Interaksi aktif antara guru dan siswa dengan baik dan menyeluruh
C. Saran dan Komentar Pengamat/Observer
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………....
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Malang, Pengamat/Observer

(…………………………)
Lampiran 8

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

NAMA SEKOLAH : SMP LAB UM


KELAS/SEMESTER : ..................../……..
HARI/TANGGAL : ........................................................................
PERTEMUAN : ........................................................................
WAKTU : ........................................................................
MATERI POKOK : Pythagoras
SUB MATERI POKOK :…………………………………………………
NAMA OBSERVER : ………………………………………………..
A. Petunjuk
1. Amatilah aktivitas siswa dalam kelompok sampel yang telah ditentukan sebelumnya selama kegiatan pembelajaran berlangsung
2. Tulislah hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan, dengan prosedur sebagai berikut:
a. Setiap 5 menit, pengamat melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa. Kemudian 1 menit berikutnya menuliskan Kode atau nomor
kategori aktivitas siswa yang dominan.
b. Kode/Nomor kategori pengamatan ditulis secara berurutan sesuai dengan kejadian, pada baris dan kolom yang sesuai
c. Pengamatan dilakukan sejak dimulai sampai berakhirnya pembelajaran
3. Kode/nomor kategori aktivitas siswa ditentukan sebaga berikut:
1. Mendengar/memperhatikanpenjelasan guru/teman
2. Membaca/memahamimasalah di LKS
3. Bertanyajawabtentangpermasalahan di LKS
4. Mengemukakan ide kelompoknyasendiritentangcaramenyelesaikanmasalah
5. Berdiskusidengankelompokuntukmenyelesaikanmasalah/menemukancarapenyelesaianmasalah
6. Menyimpulkanhasilpemecahanmasalah
7. Menyajikanhasilpemecahanmasalah
8. Menanggapijawabanteman/kelompok lain
9. Menarikkesimpulandarimateri yang barudipelajari
10. Perilaku yang tidak relevan dengan KBM (seperti: melamun, berjalan-jalan di luar kelompok belajarnya, membaca buku/mengerjakan
tugas mata pelajaran lain, bercanda dengan teman dan lain-lain).
Menit Ke
No Nama Siswa Kelompok
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80

1
Atas
2

3
Tengah
4

5
Bawah
6

B. Komentar dan saran Pengamat/Observer:


........................................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................................
Malang, Pengamat/Observer
( )
Lampiran 9

Naskah Problem Based Instruction Pengertian Model Problem Based Instruction


( PBI )

A. Pengertian Problem Based learing


Problem-based instruction adalah model pembelajaran yang berlandaskan paham
konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar dan
pemecahan masalah otentik (Arends et al., 2001). Dalam pemrolehan informasi dan
pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana
mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah,
mengumpulkan dan menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi
mengenai pemecahan masalah, bekerja secara individual atau kolaborasi dalam
pemecahan masalah.
Dengan kata lain model pembelajaran ini mengangkat satu masalah aktual sebagai
satu pembelajaran yang menantang dan menarik. Peserta didik diharapkan dapat
belajar memecahkan masalah tersebut secara adil dan obyektif.
Peranan guru sebagai pembimbing dan negosiator. Peran-peran tersebut dapat
ditampilkan secara lisan selama proses pendefinisian dan pengklarifikasian masalah.
Sarana pendukung model pembelajaran ini adalah: lembaran kerja siswa, bahan ajar,
panduan bahan ajar untuk siswa dan untuk guru, artikel, jurnal, kliping, peralatan
demonstrasi atau eksperimen yang sesuai, model analogi, meja dan kursi yang mudah
dimobilisasi atau ruangan kelas yang sudah ditata untuk itu.

A. Ciri-ciri Model Problem Based Instruction (PBI)


Terdapat 3 ciri utama dari PBI yaitu :
1. PBI merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi PBI
ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. PBI tidak mengharapkan siswa
hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan
tetapi melalui PBI siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data,
dan akhirnya menyimpulkan.
2. aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. PBI menempatkan
masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka
tidak mungkin ada proses pembelajaran.
3. pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara
ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif
dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris.

B. . Tujuan Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)


1. Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah. Kerjasama yang
dilakukan dalam PBI, mendorong munculnya berbagi keterampilan inkuiri dan dialog
dengan demikian akan berkembang keterampilan sosial dan berpikir.
2. Permodelan Peranan Orang Dewasa yang autentik
3. Pembelajar Otonom dan Mandiri

C. Kesimpulan
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction) adalah model
pembelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik yang mengakomodasi
keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah otentik. Model pembelajaran
ini mengangkat satu masalah aktual sebagai satu pembelajaran yang menantang dan
menarik, maka dengan ini dalam proses belajar mengajar, siswa dapat dipastikan
terlihat sangat antusias, dengan demikian materi yang disampaikan dapat diserap
dengan baik. Pemberian pengalaman belajar dapat dirasakan melalui “mengalami”
bukan sekedar “menghafal” sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep – konsep serta hubungan antar konsep dalam ilmu pengetahuan. Siswa mampu
menggunakan bermacam-macam keterampilan dan prosedur pemecahan masalah dan
berpikir kritis. Dengan demikian tujuan pembelajaran bias dicapai dengan baik.

D. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Problem Based Instruction


(PBI)
Kelebihan
a. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar
diserapnya dengan baik.
b. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
c. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
d. Siswa berperan aktif dalam KBM
e. Siswa lebih memahami konsep matematika yg diajarkan sebab mereka sendiri yang
menemukan konsep tersebut.
f. Melibatkan siswa secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan
berfikir siswa yang lebih tinggi
g. Pembelajaran lebih bermakna
h. Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran matematika sebab masalah yang
diselesaikan merupakan masalah sehari-hari
i. Menjadikan siswa lebih mandiri
j. Menanamkan sikap sosial yang positif, memberi aspirasi dan menerima pendapat
orang lain
k. Dapat mengembangkan cara berfikir logis serta berlatih mengemukakan pendapat
Kelemahan
a. Untuk siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
b. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
c. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.
d. Membutuhkan waktu yang banyak
e. Tidak setiap materi matematika dapat diajarkan dengan PBI
f. Membutuhkan fasilitas yang memadai seperti laboratorium, tempat duduk siswa
yang terkondisi untuk belajar kelompok, perangkat pembelajaran, dll
g. Menuntut guru membuat perencanaan pembelajaran yang lebih matang.
h. Kurang efektif jika jumlah siswa terlalu banyak, idealnya maksimal 30 siswa
perkelas.
Lampiran 10

Sintaks PBI (Problem Based Instruction) menurut Sugiyanto (2009), dilengkapi dengan
pendapat Widodo (2009):

No Tahap Tahap Tingkah Laku Guru


Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
Menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
Memberikan orientasi
mengajukan fenomena atau demonstrasi
Tahap 1 tentang permasalah
atau cerita untuk memunculkan masalah,
kepada siswa
memotivasi siswa untuk terlibat dalam
pemecahan masalah yang dipilihnya
Guru membantu siswa mendefinisikan dan
Mengorganisasikan
Tahap 2 mengorganisasikan tugas belajar yang
siswa untuk meneliti
berhubungan dengan masalah tersebut
Guru mendorong siswa untuk
Membantu investigasi mengumpulkan informasi yang sesuai,
Tahap 3 mandiri dan melaksanakan eksperimen, untuk
kelompok mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
Guru membantu siswa dalam
Mengembangkan dan merencanakan dan menyiapkan karya yang
Tahap 4 mempresentasikan sesuai seperti laporan, video, dan model
hasil dan membantu mereka untuk berbagi tugas
dengan temannya
Guru membantu siswa untuk melakukan
Menganalisa dan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
Tahap 5 mengevaluasi proses
mereka dan proses-proses yang mereka
mengatasi masalah
gunakan
Strategi (langkah-langkah/sintaks) Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :
1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat
pendukung yang dibutuhkan.
2. Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang telah
dipilih.
3. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
4. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis dan
pemecahan masalah
5. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan
dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
6. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka
dan proses-proses yang mereka gunakan.
7. Kesimpulan/Penutup.

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBI (Problem Based Instruction)

PBI (Problem Based Instruction) memiliki beberapa kelebihan, yaitu :

1. Siswa dilibatkan dalam kegiatan belajar sehingga pengetahuan dapat terserap dengan
baik.
2. Siswa dilatih untuk bekerjasama dengan siswa lain.
3. Siswa memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber belajar.
4. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
5. Siswa berperan aktif dalam KBM.
6. Siswa lebih memahami konsep matematika yg diajarkan sebab mereka sendiri yang
menemukan konsep tersebut.
7. Melibatkan siswa secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan
berfikir siswa yang lebih tinggi.
8. Pembelajaran lebih bermakna.
9. Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran matematika sebab masalah yang
diselesaikan merupakan masalah sehari-hari
10. Menjadikan siswa lebih mandiri.
11. Menanamkan sikap sosial yang positif, memberi aspirasi dan menerima pendapat
orang lain.
12. Dapat mengembangkan cara berfikir logis serta berlatih mengemukakan pendapat.

Anda mungkin juga menyukai