ARTIKEL
OLEH
ERLINDA APRILIANA
160311604692
Dosen Pembimbing
Mahasiswa
Erlinda Apriliana
NIM.160311604692
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
SISWA KELAS X MIPA 1 SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR
Erlinda Apriliana
Eddy Budiono
Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Negeri Malang
Kata Kunci: Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW), Komunikasi Matematis
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terhadap kelas dengan
suatu permasalahan. Berdasarkan dari rumusan masalah dan tujuan dari penelitian
ini adalah mendeskripsikan langkah pembelajaran Think Talk Write untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi matematis tulis siswa sehingga penelitian
ini ditulis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini data
kualitatif berupa deskripsi atau kata-kata mengenai penjelasan proses
pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk
Write untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis tulis. Data
kualitataif pada penelitian ini didapat dari analisis tulisan siswa pada Lembar
Catatan Think, lembar jawaban LKS, Lembar Catatan Write, serta tulisan observer
yang terekam dalam lembar catatan lapangan dan lembar kegiatan guru dan
aktivitas siswa. Sedangkan data kuantitatif pada penelitian ini adalah data hasil
validasi perangkat dan instrumen serta data hasil skor dari lembar aktivitas guru
dan siswa yang dinilai para observer penelitian
Jika ingin dicari persentase satu siklus maka dilakukan penghitungan dengan
pedoman sebagai berikut.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑖𝑎𝑝𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑠𝑎𝑡𝑢𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 =
2
HASIL
Siklus 1 Siklus 2
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Menerima Ide Menyampaikan ide Menerima Ide Menyampaikan ide
Indikator 1 42,58 37,4 82,47 78,18
indikator 2 42,67 39,53 85,61 79,86
indikator 3 40 40,72 76,83 82,2
PEMBAHASAN
Kegiatan inti model pembelajaran Think Talk Write dibagi menjadi tiga tahap
yaitu Think, Talk, dan Write. Berikut uraian penjelasan ketiga tahap Think, Talk,
dan Write.
1. Tahap Think
Pada tahap ini guru meminta siswa untuk memikirkan suatu permasalahan pada
LKS yang diberikan, diawali dengan siswa diminta untuk membaca dan
mengamati permasalahan yang terdapat pada LKS. Mengacu dari pendapat
Sumarmo (2006) yang menguatkan bahwa kegiatan membaca dapat meningkatkan
komunikasi matematis, sumarmo menyatakan bahwa salah satu kompetensi
berpikir yang dapat dikembangkan dari membaca salah satunya adalah
komunikasi dalam matematika. Melalui membaca siswa dapat belajar untuk
memahami konsep dan prinsip permasalahan matematika agar siswa dapat
memiliki bekal untuk menuliskan ide matematisnya.
Instruksi guru pada tahap think setelah membaca adalah siswa diminta untuk
menuliskan ide dari pemahamannya mengenai tulisan permasalahan yang baru
saja dibaca dan diamati. Schmidt menyatakan bahwa menulis tidak hanya sebagai
alat untuk membantu meningkatkan pemahaman ataupun minat siswa terhadap
matematika, namun menulis juga meningkatkan kemampuan komunikasi
matematis siswa, melalui menulis siswa dapat mengekspresikan ide serta pendapat
mereka mengenai suatu permasalahan matematika.
2. Tahap Talk
Pada tahap Talk ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok ini
adalah kelompok heterogen yang sudah ditentukan oleh guru dengan masing-
masing kelompok beranggotakan 3-5 orang. Baroody menyatakan bahwa diskusi
adalah salah satu aspek untuk meningkatkan komunikasi. Diskusi dengan
kelompok belajar dapat memberikan siswa mengakses ide satu sama lain, menulis,
dan mengklarifikasi pikiran mereka terhadap pemahamannya.
Pada tahap talk selain siswa diminta untuk berdiskusi dengan teman satu
kelomppoknya, siswa juga diminta untuk menuliskan jawaban dari kegiatan di
LKS yang telah di diskusikan dengan kelompoknya pada lembar jawaban. Hal
tersebut diperkuat dengan pendapat dari Sutini (2019) yang menyatkan bahwa
ketika proses menulis dan berdiskusi siswa akan belajar menggunakan bahasa
serta simbol matematika dengan benar, siswa juga belajar bagaimana cara
mengungkapkan ide-idenya agar dapat dipahami oleh orang lain.
Selain untuk menuliskan hasil diskusi terkait kegiatan di LKS pada tahap Think
siswa juga diminta untuk merespon tulisan temannya menganai pendapatnya dari
tulisan teman satu kelompoknya pada lembar jawaban. Tata caranya adalah
dengan menukar lembar jawaban yang terdapat tulisan kepada teman satu
kelompok nya kemudian menuliskan pemahamannya terkait tulisan teman pada
lembar jawaban tersebut. Kegiatan seperti ini akan mengasah kemampuan siswa
dalam menerima informasi atau ide tertulis. Kemudian perwakilan siswa diminta
untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya ke depan kelas, presentasi kelas juga
menuntut siswa untuk berani menyampaikan ide di depan orang lain.
3. Tahap Write
Pada tahap write ini siswa diminta untuk menuliskan secara individu
pengetahuan yang sudah dipelajari selama proses pembelajaran. Siswa diminta
untuk menuliskan prosedur penyelesaian soal yang benar terkait permasalahan
yang diberikan pada LKS, karena pada tahap Think siswa hanya diminta untuk
menuliskan dugaan prosedur penyelesaian sebelum mendapatkan kegiatan belajar
mengenai materi pada LKS. Devlin (2012) menyatakan bahwa ketika siswa
menulis dalam matematika mereka akan terdorong untuk berpikir secara
matematis. Proses ini diperlukan untuk membentuk siswa memiliki pemikiran
yang bisa terkoneksi dengan pembelajaran sehingga dia akan lebih mudah dalam
menerima materi matematika baik secara lisan maupun tulisan.
SIMPULAN