Alamat Korespondensi:
1)
Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta, sinatryanisa@student.uns.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan yakni (1) mengembangkan LKPD materi aplikasi turunan fungsi
aljabar; dan (2) mengetahui kevalidan, kepraktisan, keefisiensian, dan keefektifan LKPD materi aplikasi
turunan fungsi aljabar untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dan
kemampuan koneksi matematis peserta didik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research and
Development (RnD). Metode penelitian pengembangan yang dipergunakan ialah model 4D yang
mencakup tahapan Define, Design, Development, serta Disseminate. Uji coba penggunaan LKPD
dilakukan kepada 33 peserta didik kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 4 Surakarta. Sebelum dilakukan uji
coba, dilaksanakan uji kevalidan LKPD pada ahli desain dan ahli materi. LKPD valid digunakan
berdasarkan penilaian ahli desain yaitu: ukuran (3,50); desain sampul (2,92); dan desain isi (3,30).
LKPD valid digunakan berdasarkan penilaian ahli materi yaitu: aspek isi (3,44); aspek penyajian (3,58);
dan aspek kebahasaan (3,00). LKPD praktis digunakan berdasarkan penilaian oleh peserta didik, yakni:
aspek pembelajaran (3,50); aspek kualitas (3,44); aspek tampilan (3,45); dan aspek fungsi (3,35). LKPD
efisien digunakan berdasarkan penilaian oleh guru, yakni: aspek pembelajaran (3,75); aspek kualitas
(3,00); aspek tampilan (3,20); serta aspek fungsi (3,00). LKPD efektif digunakan dalam pembelajaran
karena rerata nilai posttest peserta didik lebih baik dari rerata hasil nilai pretest peserta didik, dengan
gain score sebesar 0,665 termasuk pada kriteria sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD
materi aplikasi turunan fungsi aljabar yang sesuai dengan kriteria valid, praktis, efisien, serta efektif
digunakan dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan
kemampuan koneksi matematis peserta didik.
Kata Kunci : aplikasi turunan fungsi aljabar, kemampuan koneksi matematis, kemampuan pemecahan
masalah matematis, LKPD.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.V No.6 November 2021 | 299
ISSN 2614-0357
karakter peserta didik [1]. Kelima hal kemampuan awal dalam menyelesaikan
tersebut sejalan dengan pengistilahan pada permasalahannya yakni kemampuan agar
standar proses daya matematis bisa melakukan perumusan, representasi,
(mathematical power process standards) serta pemecahan permasalahan matematis
yang sudah dijelaskan [2] diantaranya: (1) yang muncul dengan tepat, efektif, serta
Kemampuan untuk memecahkan akurat. Selain kemampuan tersebut,
permasalahan (problem solving); (2) National Council of Teacher of
Kemampuan berkomunikasi Mathematics (NCTM) menjelaskan terkait
(communication); (3) Kemampuan [6], koneksi matematika yang menjadi
membentuk koneksi (connection); (4) bagian penting yang perlu ditekankan pada
Kemampuan untuk menalar (reasoning); seluruh jenjang pendidikan. Matematika
serta (5) Kemampuan merepresentasikan memiliki struktur dan korelasi yang kuat
(representation). Berbagai kemampuan itu serta jelas antar konsep, pembelajaran
tergolong pada berpikir matematika tingkat matematika mampu memberikan
tinggi (high order mathematical thinking) keterampilan dalam berpikir rasional dan
yang seharusnya diimplementasikan pada siap menghadapi permasalahan pada
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan kesehariannya [7]. Melalui pembelajaran
di atas. yang ditekankan ada keterkaitan berbagai
Kemampuan berpikir matematika ide pada matematika, peserta didik tidak
tingkat tinggi pada diri peserta didik tidak hanya belajar matematika akan tetapi
dapat hadir begitu saja namun diperlukan belajar dengan matematika.
adanya latihan serta pengembangan Hal ini Pada kenyataannya, [8]
sejalan dengan pendapat [3] dalam mengungkapkan bahwa kemampuan
jurnalnya bahwa masing-masing guru serta pemecahan masalah dan koneksi matematis
yang berkaitan terhadap permasalahan peserta didik masih kurang. Kelemahan
pengembangan pendidikan haruslah yang seringkali muncul dalam hasil
diupayakan serta diperbaiki dan juga jawaban peserta didik pada kemampuan
dilakukan pengembangan pembelajaran koneksi matematis yakni tidak mampu
matematika sebagai usaha untuk memberikan jawaban dengan korelasi
mengoptimalkan kemampuan peserta didik, konsep matematika yang dipergunakannya.
yaitu kemampuan koneksi dan Kelemahan peserta didik dalam
memecahkan suatu permasalahan kemampuan memecahkan permasalahan
matematis. Berdasarkan hasil penelitian [4] matematis yaitu dalam aspek melakukan
yang dilakukan di SMPN 1 Padang Jaya perencanaan penyelesaian serta melakukan
mengindikasikan yakni semakin tinggi pemeriksaan ulang.
kemampuan koneksi matematika peserta Hasil observasi di SMA Negeri 4
didiknya, maka akan semakin tinggi pula Surakarta yang dilaksanakan saat kegiatan
kemampuan dalam memecahkan Magang Kependidikan 3 pada bulan
permasalahan. Agustus 2020 menunjukan bahwa
Kemampuan pemecahan masalah pembelajaran di kelas masih kurang
termasuk bagian yang wajib dimiliki memperhatikan aspek pemecahan masalah
peserta didik untuk melakukan dan koneksi matematis. Dikarenakan
pengembangan keterampilan di abad ke-21 maraknya pandemi COVID-19,
[5]. Berdasarkan teori belajar yang pembelajaran dilaksanakan dengan daring
dikemukakan Gagne bahwa ketrampilan ataupun dikenal dengan istilah
intelektual tingkat tinggi dapat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Selama PJJ
dikembangkan melalui pemecahan guru menggunakan whatsapp group dan
masalah. Saat peserta didik dihadapkan zoom untuk menyampaikan materi. Setelah
dengan suatu masalah matematika, peserta penyampaian materi selesai, peserta didik
didik wajib mempunyai berbagai diberi beberapa latihan soal.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.V No.6 November 2021 | 301
ISSN 2614-0357
302 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.V No.6 November 2021
ISSN 2614-0357
fungsi aljabar untuk meningkatkan cluster berdasarkan jenjang kelas (X, XI,
kemampuan pemecahan masalah dan XII), selanjutnya peneliti menentukan
matematis serta kemampuan koneksi satu cluster jurusan berdasarkan pada
matematis peserta didik. pemilihan sampel acak yang sistematis
Melalui penelitian dan yaitu kelas XI. Pemilihan sampel acak
pengembangan ini diharapkan dapat dengan sistematis dari berbagai kelas XI
menghasilkan salah satu sumber belajar tersebut terpilih kelas XI MIPA 2.
yaitu LKPD guna membantu peserta didik, Subyek penelitian pengembangan
guru maupun sekolah dalam proses beajar LKPD terdiri atas subyek analisis
mengajar secara daring (online) selama kebutuhan yaitu guru matematika wajib
pandemi COVID-19 agar pembelajaran kelas XI MIPA, subyek validasi LKPD
dapat berjalan dengan optimal sehingga, yaitu ahli desain dan ahli materi, subyek uji
dan harapannya bisa mengoptimalkan n kepraktisan LKPD yaitu peserta didik kelas
kemampuan pemecahan masalah dan XI MIPA 2, subyek uji keefisiensian LKPD
koneksi matematis peserta didik. Selain itu, yaitu guru matematika kelas XI MIPA 2,
penelitian dan pengembangan ini dapat dan subyek uji keefektifan LKPD yaitu
digunakan sebagai referensi peneliti lain kelas XI MIPA 2. Instrumen penelitiannya
dalam mengembangkan LKPD untuk yang dipergunakan adalah dokumentasi,
materi matematika yang lain. wawancara, angket, dan tes kemampuan
pemecahan masalah dan kemampuan
METODE PENELITIAN koneksi matematis peserta didik.
Jenis penelitian yang dilaksanakan Dokumentasi berupa foto sebagai
memakai penelitian dan pengembangan pelengkap, hasil pengerjaan LKPD oleh
atauapun dikenal dengan Research and peserta didik, serta nilai peserta didik.
Development (R&D) yang diadaptasi dari Wawancara yang dipakai yakni wawancara
[13] meliputi empat tahapan diantaranya semi terstruktur guna melakukan analisis
Define, Design, Development serta kebutuhan pengembangan LKPD. Angket
Dissemination. Penelitian ini dilaksanakan digunakan untuk memperoleh data
di SMA Negeri 4 Surakarta di semester kevalidan, kepraktisan, dan keefisiensian
genap tahun ajaran 2020/2021. LKPD. Tes kemampuan pemecahan
Pada tahap Define dilaksanakan masalah dan kemampuan koneksi
analisis peserta didik, analisis kurikulum, matematis digunakan untuk mengukur
analisis materi, serta spesifikasi tujuan. efektivitas penggunaan LKPD. LKPD valid
Tahap Design, peneliti merancang prototipe apabila hasil penilaian validator pada aspek
LKPD dengan langkah-langkah materi dan desain sesuai dengan kriteria
perancangan tes kritesia, penentuan media, yang telah ditentukan. Kepraktisan produk
penentuan format, serta rancangan awal. hasil pengembangan ditentukan oleh
Selanjutnya tahap Development, peserta didik jika LKPD mudah dipahami
dilaksanakan pengujian kevalidan, dan digunakan. Keefisiensian produk hasil
kepraktisan, keefisiensian dan keefektifan pengembangan ditentukan oleh guru jika
LKPD. Tahap Disseminate, penyebaran LKPD mudah dipahami dan digunakan.
hasil pengembangan produk LKPD. Sedangkan, keefektifan produk hasil
Pengambilan subyek dengan pengembangan didasarkan peningkatan
probability sampling dilakukan dengan kemampuan pemecahan masalah dan
acak ataupun random dari populasinya. kemampuan koneksi matematis peserta
Jenis probability sampling yang didik.
dipergunakan ialah cluster random Teknik analisis data dalam penelitian
sampling. Penelitian ini, peneliti membagi ini terdiri atas teknik analisis data validitas,
populasi peserta didik SMA Negeri 4 kepraktisan, keefisiensian serta keefektifan
Surakarta, menjadi tiga kelompok atau LKPD. Teknik untuk menganalisis data
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.V No.6 November 2021 | 303
ISSN 2614-0357
validitas, kepraktisan, dan keefisiensian serta hasil nilai uji N-Gain Ternomalisasi
meliputi teknik analisis deskriptif kualitatif termasuk kategori sedang atau tinggi.
serta kuantitatif. Data kualitatif berbentuk
masukan serta saran mengenai perbaikan HASIL DAN PEMBAHASAN
LKPD. Data kuantitatif berupa skor Penelitian telah dilaksanakan
penilaian dari lembar angket yang dianalisis berdasar pada metode research and
menggunakan skala Likert dengan skala 4 development atau penelitian dan
pada tabel berikut. pengembangan menggunakan acuan model
Tabel 1. Aturan Pemberian Skor pengembangan 4D. Prosedur dalam model
Keterangan Skor 4D yang dipakai dalam penelitian ini
SS (Sangat Setuju) 4 bersumber pada langkah kerja menurut
S (Setuju) 3 [13].
TS (Tidak Setuju) 2 Pada tahap Define meliputi analisis
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 peserta didik, analisis kurikulum, analisis
materi, sertan spesifikasi tujuanya [13].
Selanjutnya dikonversikan memakai skala Analisis kurikulum bermanfaat guna
4 untuk memperoleh kriteria dengan acuan melakukan penentuan dalam kompetensi
konversi yang ditampilkan dalam tabel 2. yang mana bahan ajar itu akan dilakukan
Tabel 2. Kriteria Penskoran pengembangan [13]. Sesuai dengan [14]
Skor Kriteria pelaksanaan kurikulum di masa pandemi
Sangat dilaksanakan pada kondisi khusus yang
𝑋 > 𝑋̅𝑖 + 1,8𝑆𝑏𝑖
Layak mengacu pada kurikulum nasional dengan
𝑋̅𝑖 + 0,6𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8𝑆𝑏𝑖 Layak penyederhanaan kompetensi inti dan
𝑋̅𝑖 − 0,6𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 0,6𝑆𝑏𝑖
Cukup kompetensi dasar. Pelaksanaan
Layak Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah
Tidak dilakukan secara daring (online) melalui
𝑋̅𝑖 − 1,8𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 − 0,6𝑆𝑏𝑖
Layak Zoom dan Whatsapp Group dengan jumlah
Sangat pertemuan satu kali dalam satu minggu
𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 − 1,8𝑆𝑏𝑖 Tidak selama 60 menit. Berdasarkan hasil
Layak
observasi dengan guru, sumber belajar yang
Keterangan:
̅ i = 1/2 (skor maksimal + skor minimal) dipakai pada saat pembelajaran daring
X
𝑆𝑏𝑖 = 1/6 (skor maksimal – skor minimal) adalah buku paket, youtube serta
X = skor aktual powerpoint materi dari guru. PJJ berpusat
̅ i = rerata ideal
X pada guru serta peserta didik hanya
𝑆𝑏𝑖 = simpangan baku ideal mendengarkan penjelasan guru. Proses
̅
X = ∑X/n pembelajaran yang sumbernya dari guru
̅ = skor rata-rata
X bisa menjadikan peserta didiknya tidak
∑X = jumlah skor mandiri ketika belajar, mereka tidak akan
n = jumlah responden bisa mencari rumusnya dengan sendiri serta
ini menyebabkan pembelajaran matematika
Teknik analisis data keefektifan LKPD semakin abstrak [12]. Analisis karakteristik
mencakup uji normalitas, uji homogenitas, peserta didik, diperoleh data bahwa peserta
uji hipotesis serta uji N-Gain didik masih hanya menghafalkan tata cara
ternormalisasi. pengerjaan yang sudah dicontohkan
LKPD dikatakan valid, praktis, dan sebelumnya oleh guru di contoh soal. Jika
efisien apabila penilaian yang dicapai diberikan soal menggunakan variasi yang
minimal berada pada kriteria layak. LKPD beragam dari contoh soal yang sudah
dikatakan efektif apabila rerata nilai disuguhkan maka mereka kesulitan untuk
posttest lebih tinggi daripada nilai pretest mengaitkan dengan materi yang mereka
dengan hasil uji-t menyatakan thitung> ttabel
304 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.V No.6 November 2021
ISSN 2614-0357
peroleh sehingga tidak dapat menemukan ukuran spasinya yakni 1,5. LKPD dibuat
penyelesaiannya. berwarna serta desain cover menggunakan
Analisis materi, berisi kajian teoritis website www.canva.com. Tahap rancangan
tentang materi yang diberikan pada LKPD awal, peneliti merancang komponen LKPD
yaitu aplikasi turunan fungsi aljabar, di yang meliputi cover, kata pengantar, daftar
dalamnya terdapat pengorganisasian isi, tujuan pembelajaran, peta konsep,
materi, kemungkinan pertanyaan yang petunjuk penggunaan LKPD, materi, dan
diajukan dan kemungkinan kesulitan yang latihan soal-soal, serta daftar pustaka.
dialami peserta didik untuk mengkonstruksi Indikator kemampuan pemecahan masalah
pengetahuan peserta didiknya. Perumusan dan indikator kemampuan koneksi
tujuan, berisi pemetaan Kompetensi Inti matematis sudah tercantum di dalam
serta Kompetensi Dasar guna mengetahui LKPD.
indikator pembelajaran guna mencapai
kompetensi yang diperlukan. Tujuan lain
dari penelitian ini adalah meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah dan
kemampuan koneksi matematis peserta
didik dengan penggunaan LKPD yang telah
dikembangkan. Setelah mengetahui
indikator pembelajaran, dirumuskan tujuan
pembelajaran, indikator kemampuan
pemecahan masalah, dan indikator
kemampuan koneksi matematis yang
hendak dicapai. Gambar 1. Halaman Sampul Depan dan
Tahap Design, terdiri atas Sampul Belakang LKPD
perancangan tes kriteria, penentuan media
LKPD, penentuan format, serta penyusunan
rancangan awal [13]. Penyusunan tes
kriteria, peneliti menyusun instumen tes
berbentuk kisi-kisi soal, soal, kunci
jawaban, serta acuan penskoran yang sudah
divalidasikan ke validator, selanjutnya
dilakukan ujicoba untuk diketahui kriteria
tingkat kesulitan, daya pembeda, serta
reliabilitas. Diperoleh 4 soal uraian pretest
dan 4 soal uraian posttest dalam melakukan Gambar 2. Format Penulisan Materi LKPD
pengukuran seberapa peningkatan
kemampuan pemecahan masalah serta Tahap Development, terdiri atas
koneksi matematis peserta didik pada validasi ahli dan ujicoba [13]. Kegiatan
materi aplikasi turunan fungsi aljabar. Pada validasi dilakukan dengan menyerahkan
tahap pemilihan LKPD, LKPD sudah LKPD beserta kisi-kisi dan angket uji
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran kelayakan LKPD kepada ahli materi serta
yang akan diwujudkan serta sesuai dengan ahli desain. Berikut data kuantitatif hasil
masalah yang dihadapi di sekolah terkait penilaian angket uji kelayakan ahli materi
pembelajaran daring. Tahap pemilihan serta desain.
format yang digunakan untuk membuat Tabel 3. Hasil Penilaian Ahli Materi
LKPD yaitu penggunaan Microsoft Office Aspek Penilaian Nilai Kriteria
Word 2016 dengan aturan kertas A4, Kelayakan Isi 3,44 Sangat Layak
normal margin, font Caveat Brush 18 dan Penyajian 3,58 Sangat Layak
Times New Roman 12 menggunakan Kebahasaan 3,00 Layak
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.V No.6 November 2021 | 305
ISSN 2614-0357
306 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.V No.6 November 2021
ISSN 2614-0357
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.V No.6 November 2021 | 307
ISSN 2614-0357
308 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.V No.6 November 2021
ISSN 2614-0357
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.V No.6 November 2021 | 309
ISSN 2614-0357
Skills and Education in the 21st the Physical Sciences, 6(6), 1431-
Century. Educational Research 1439.
Review, 34(12), 74-83. Diperoleh 24
Agustus 2021, dari [12] Astuti., Sari, N. (2017).
https://www.researchgate.net/publica Pengembangan Lembar Kerja Siswa
tion/267640364. (LKS) pada Mata Pelajaran
Matematika Siswa Kelas X SMA.
[6] Linto, R. L., Elniati, S., & Rizal, Y. Journal Cendekia: Jurnal Pendidikan
(2012). Kemampuan Koneksi Matematika, 1(2), 13-24.
Matematis dan Metode Pembelajaran
Quantum Teaching dengan Peta [13] Mulyatiningsih, E. (2011). Riset
Pikiran. Jurnal Pendidikan Terapan Bidang Pendidikan &
Matematika, 1(2), 83–87. Teknik. Yogyakarta: UNY Press.
[7] Ayazgok, B., & Aslan, H. (2014). The [14] Kemendikbud. (2020).
Review of Academic Perception, “Kemendikbud Terbitkan Kurikulum
Level of Metacognitive Awareness Darurat pada Satuan Pendidikan
and Reflective Thinking Skills of dalam Kondisi Khusus” dalam
Science and Mathematics University https://www.kemdikbud.go.id/main/b
Students. Procedia-Social and log/2020/08/kemendikbud-terbitkan-
Behavioral Sciences, 141(1), 781– kurikulum-darurat-pada-satuan-
790. Diperoleh 24 Agustus 2021, dari pendidikan-dalam-kondisi-khusus,
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014 diakses 17 September 2021.
.05.137.
310 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.V No.6 November 2021