Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2620-6692 Volume 02 No.

01 Januari-Juni 2019

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Dan Kemampuan


Komunikasi Matematika Dengan Strategi Think Talk Write

Amran Hapsan1), Hariani Harjuna2)

1)
STKIP Pembangunan Indonesia Makassar, Jln. Inspeksi Kanal Citra Land, Makassar;
matematikamagic@gmail.com
2)
STKIP Pembangunan Indonesia Makassar, Jln. Inspeksi Kanal Citra Land, Makassar

Abstrak. Tujuan pembelajaran matematika di sekolah agar siswa memiliki kompetensi untuk melanjutkan studi
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dikembangkan dalam diri peserta
didik. Komunikasi matematis sangat penting karena matematika tidak hanya menjadi alat berfikir yang
membantu siswa untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga sebagai alat untuk mengkomunikasikan pikiran, ide,
dan gagasan secara jelas. Akan tetapi, kemampuan komunikasi matematis sering terabaikan dalam pembelajaran
matematika di sekolah. Model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi
matematis siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW). Dalam model
pembelajaran ini siswa diberikan waktu untuk melakukan kegiatan berfikir, menyusun ide-ide atau gagasan dan
kemudian menuliskannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dan prosedur pelaksanaan
penelitian ini untuk masing-masing siklus melalui tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di kelas XII Tel 1 SMK Telkom Makassar Tahun Ajaran 2018/2019.
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus setiap siklus berlangsung selama 4 kali pertemuan. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dalam
pembelajaran masing-masing diambil dari lembar observasi, hasil belajar matematika dan respons siswa. Hasil
penelitian yang dicapai setelah dianalisis menunjukkan bahwa (1) Pembelajaran melalui penerapan strategi Think
Talk Write dapat meningkatkan hasil belajar siswa hingga mencapai atau melebihi KKM 83; (2) Pembelajaran
melalui penerapan strategi Think Talk Write dapat meningkatkan aktivitas siswa yang ditunjukkan oleh aktivitas
siswa mencapati kategori sangat tinggi yaitu 87,1% ; (3) Keterlaksanaan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar berada pada kategori sangat baik; (4) Respons siswa terhadap pembelajaran melalui penerapan strategi
Think Talk Write yang dialaminya mencapai rata-rata 92,4% siswa memberikan respons positif terhadap
pembelajaran dengan penerapan strategi Think Talk Write. Dari penelitian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran dan kemampuan komunikasi siswa kelas XII Tel 1 SMK
Telkom Makassar melalui penerapan strategi Think Talk Write.

Kata Kunci: kualitas pembelajaran matematika, kemampuan komunikasi, think talk write

PENDAHULUAN komunikasi matematis merupakan salah satu


Tujuan pembelajaran matematika di kemampuan penting yang harus dikembangkan
sekolah agar siswa memiliki kompetensi untuk dalam diri peserta didik. Komunikasi matematis
melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang sangat penting karena matematika tidak hanya
lebih tinggi dan untuk memecahkan masalah menjadi alat berfikir yang membantu siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu tujuan untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga
pelajaran matematika di SD/MI, SMP/MTs, sebagai alat untuk mengkomunikasikan pikiran,
SMA/MA, dan SMK/MAK adalah agar dapat ide, dan gagasan secara jelas. Akan tetapi,
mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, kemampuan komunikasi matematis sering
tabel, diagram, atau media lain untuk terabaikan dalam pembelajaran matematika di
memperjelas keadaan atau masalah. Olehnya itu, sekolah.

79
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan , STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
ISSN : 2620-6692 Volume 02 No. 01 Januari-Juni 2019

Hasil observasi dan wawancara awal mampu menggambarkannya dalam bahasa


yang dilakukan di SMK Telkom Makassar matematika. Hal ini memperlihatkan
Semester Ganjil (1) Tahun Ajaran 2017/2018, kemampuan komunikasi matematis siswa masih
menunjukkan bahwa nilai hasil belajar rendah.
matematika siswa kelas X Tel 1 hanya berkisar Permasalahan tersebut diperkirakan
antara 65 – 79. Sedangkan nilai Kriteria dapat diatasi dengan menerapkan model
Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran
disepakati adalah 77,78. Dari hasil wawancara yang diharapkan dapat meningkatkan
dan observasi ini juga diperoleh informasi kemampuan komunikasi matematis siswa adalah
bahwa masih banyak siswa yang sibuk dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk
aktivitas lain saat pembelajaran berlangsung. Write (TTW). Dalam model pembelajaran ini
Guru sudah berusaha agar seluruh siswa terlibat siswa diberikan waktu untuk melakukan
dalam pembelajaran. Pada kegiatan kegiatan berfikir, menyusun ide-ide atau
pembelajaran biasanya guru menjelaskan materi gagasan dan kemudian menuliskannya. Dalam
terlebih dahulu, setelah itu siswa diminta untuk penggunaan TTW diharapkan dapat
menyampaikan informasi yang telah mengembangkan kemampuan komunikasi
diterimanya dengan bertanya. Jika tidak ada siswa. TTW dikembangkan melalui proses think
siswa yang bertanya, maka siswa dianggap telah (berfikir), talk (berbicara), dan write (menulis).
memahami materi pelajaran matematika dan Penelitian yang dilakukan oleh penulis
dipersilahkan mencatat materi yang telah dengan judul “Peningkatan Kualitas
diajarkan Pembelajaran dan Kemampuan Komunikasi
Beberapa kesulitan siswa dalam Matematika dengan Strategi Think Talk Write”
pembelajaran matematika berdasarkan informasi diharapkan dapat bermanfaat bagi guru sebagai
yang diperoleh adalah dalam mengerjakan soal alternatif strategi mengajar yang diterapkan di
latihan siswa menirukan langkah-langkah yang sekolah untuk meningkatkan kemampuan
sama persis dengan contoh yang diberikan oleh komunikasi matematis siswa.
guru. Ketika siswa dihadapkan dengan soal yang a. Think, Talk, dan Write (TTW)
berbeda tetapi masih dalam konsep yang sama, Strategi TTW merupakan model
siswa sering tidak mampu menyelesaikannya. pembelajaran kooperatif yang pada dasarnya
Selain itu, siswa juga mengalami kesulitan merupakan strategi belajar melalui tahapan
membuat model matematika atau berfikir (think), berbicara (talk) dan menulis
menggambarkan situasi dari permasalahan (write). Strategi ini pertama kali diperkenalkan
sehari-hari yang berhubungan dengan topik yang oleh Huinker dan Laughlin (1996: 82)
sedang dipelajari. Mereka kesulitan dalam menyatakan bahwa “The think-talk-write
memahami permasalahan tersebut dan kurang strategy builds in time for thought and reflection

80
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan , STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
ISSN : 2620-6692 Volume 02 No. 01 Januari-Juni 2019

and for the organization of ideas and the testing yang harus dikembangkan dan dilakukan dalam
of those ideas before students are expected to pembelajaran matematika, yaitu sebagai berikut.
write. The flow of communication progresses 1. Think (Berpikir atau Dialog Reflektif)
from student engaging in thought or reflective Menurut Huinker dan Laughlin (1996: 81) “
dialogue with themselves, to talking and sharing Thinking and talking are important steps in
ideas with one another, to writing. Strategi TTW the process of bringing meaning into
membangun pikiran, merefleksi, dan student’s writing”. Maksudnya adalah
mengorganisasi ide, kemudian menguji ide berpikir dan
tersebut sebelum peserta didik diharapkan untuk 2. Talk (Berbicara atau Berdiskusi)
menulis. Aktivitas berfikir dapat dilihat dari 3. Write (Menulis)
proses membaca suatu teks matematika atau Masinglia, Davidenko, dan Prus-
berisi cerita matematika kemudian membuat Wisniowska (1996: 95) menyebutkan
catatan tentang apa yang telah dibaca. bahwa, “writing can help students make
Dalam membuat atau menulis catatan their knowledge and though more explicit so
peserta didik membedakan dan mempersatukan that they can look at, and reflect on, their
ide yang disajikan dalam teks bacaan, kemudian knowledge and thoughts”. Artinya, menulis
menerjemahkan ke dalam bahasa mereka dapat membantu siswa mengekspresikan
sendiri. Dengan dimulai dari keterlibatan peserta pengetahuan dan gagasan yang dimiliki
didik dalam berfikir atau berdialog reflektif serta merefleksikan pengetahuan dan
dengan dirinya sendiri, selanjutnya berbicara gagasan mereka
dan berbagi ide dengan temannya, diakhiri b. Kemampuan Komunikasi Matematik
dengan mempresentasikan hasilnya dan bersama Komunikasi merupakan suatu usaha
guru menarik sebuah kesimpulan makan akan seseorang untuk menyampaikan pesan secara
tercipta suasana belajar yang hidup dan tertulis atau lisan kepada penerima pesan.
menyenangkan. Belajar tidak didominasi oleh Dengan komunikasi diharapkan terjadi
guru, tampak bahwa kemampuan komunikasi perubahan sikap, pendapat, prilaku ataupun
secara tertulis dan lisan dalam pembelajaran perubahan secara sosial. Untuk dapat
matematika akan didapat pada pembelajaran berkomunikasi dengan baik tentunya diperlukan
dengan strategi TTW ini. Alur strategi Bahasa komunikasi yang tepat. Jacob (2003)
pembelajaran TTW dimulai dari keterlibatan merekomendasikan bentuk kemampuan
peserta didik dalam berpikir atau berdialog komunikasi mencakup beberapa kemampuan
reflektif dengan dirinya sendiri, selanjutnya meliputi: (1) Merepresentasi, (2) Mendengar, (3)
berbicara dan berbagi ide dengan temannya, Membaca, (4) Berdiskusi, dan (5) Menulis.
sebelum peserta didik menulis. Strategi Merepresentasi merupakan kemampuan dalam
pembelajaran TTW melibatkan 3 tahap penting hal menunjukkan atau menceritakan kembali

81
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan , STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
ISSN : 2620-6692 Volume 02 No. 01 Januari-Juni 2019

suatu ide atau suatu masalah dalam bentuk yang menggambarkan hubungan, serta strategi-
berbeda dari yang sebelumnya, hal ini senada strategi situasi.
dengan NCTM (1989) yang mengemukakan METODE PENELITIAN
bahwa representasi merupakan bentuk dari hasil Penelitian ini menggunakan metode
translasi suatu masalah atau ide, atau translasi design research. Langkah proses penelitian
suatu diagram dari model fisik ke dalam symbol design research seperti halnya pada proses
atau kata-kata. Contoh dalam merepresentasi perancangan pendidikan (educational
adalah mengartikan suatu masalah dalam bentuk
design), yaitu analisis, perancangan,
kata atau kalimat ke dalam model matematika
evaluasi dan revisi yang merupakan proses
dengan persamaan matematika, gambar, bagan,
siklikal yang berakhir pada keseimbangan
grafik, tabel, atau dalam bentuk kalimat simbol
antara teori ideal dengan praktiknya.
yang lebih sederhana.
NCTM (1989) mengartikan kemampuan
Menurut Gravemeijer & Cobb (2006)

komunikasi dalam matematika meliputi: (1) tahapan pelaksanaan design research


Kemampuan dalam mengekpresikan ide-ide adalah: 1) preparing for the experiment
matematika melalui lisan, tulisan, dan mampu (persiapan penelitian), 2) design experiment
mendemonstrasikannya, serta menggambarkan (pelaksanaan desain eksperimen), dan 3)
secara visual; (2) Kemampuan memahami, retrospective analysis (analisis data yang
menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide diperoleh dari tahap sebelumnya). Adapun
matematika melalui lisan, tulisan maupun alur rancangan penelitian tiap siklusnya dengan
bentuk visual lainnya; (3) Kemampuan dalam menggunakan metode design research disajikan
menggunakan istilah, notasi matematika, dan pada gambar 3.1 berikut.
struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide,

Gambar 3.1 Alur Rancangan Penelitian

82
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan , STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
ISSN : 2620-6692 Volume 02 No. 01 Januari-Juni 2019

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun mengelola pembelajaran; (3) Mengumpulkan


ajaran baru 2018/2019 semester I di SMK data nilai hasil belajar matematika; dan (4)
Telkom Makassar. Populasi dalam penelitian ini Mengumpulkan data respon siswa dan guru
adalah seluruh siswa kelas XII Tel 1 yang setelah mendapatkan pembelajaran dengan
berisikan sebanyak 33 siswa. Teknik penentuan strategi think, talk write.
sampel dilakukan dengan wawancara dengan
salah seorang guru yang ada di sekolah tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN
Peneliti juga melakukan interview atau Rangkuman statistik skor hasil belajar
wawancara secara mendalam kepada informan siswa kelas XII Tel 1 SMK Telkom Makassar
dan responden yang dianggap mengetahui terhadap pokok bahasan Matriks setelah
permasalahan. Teknik pengumpulan data dilaksanakan pembelajaran siklus I dengan
dilakukan melalui; (1) Mengumpulkan data-data strategi think, talk, write disajikan pada tabel 4.1
rencana awal penelitian; (2) Mengumpulkan berikut ini.
data aktivitas belajar siswa, aktivitas guru dalam

Tabel 4.1. Statistik Skor Tes Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Matriks Melalui Penerapan
Strategi Think, Talk, Write pada Siklus I
Statistik Nilai Statistik
Subjek 33
Skor Ideal 100
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 20
Rentang Skor 80
Rata-rata Skor 72,9
Median 77
Variansi 457,4
Standar Deviasi 21,3
Subjek 33

Rangkuman statistik skor tes hasil setelah dilaksanakan pembelajaran siklus II


belajar siswa kelas XII Tel 1 SMK Telkom dengan strategi think, talk, write disajikan pada
Makassar terhadap pokok bahasan Matriks tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2. Statistik Skor Tes Hasil Belajar pada Pokok Bahasan Matriks Melalui Penerapan Strategi
Think, Talk, Write pada Siklus II

83
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan , STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
ISSN : 2620-6692 Volume 02 No. 01 Januari-Juni 2019

Statistik Nilai Statistik


Subjek 33
Skor Ideal 100
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 74
Rentang Skor 26
Rata-rata Skor 93,06
Median 100
Variansi 64,12
Standar Deviasi 8,00
Subjek 33

Rangkuman statistik perbandingan Matriks setelah dilaksanakan pembelajaran


ketuntasan belajar siswa kelas XII Tel 1 SMK siklus I dan siklus II dengan strategi think, talk,
Telkom Makassar terhadap pokok bahasan write disajikan pada tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XII TEL 1 SMK TELKOM Makassar pada
Siklus I dan Siklus II
Siklus
No Kategori
I II
1 Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 17 2
2 Jumlah Siswa yang Tuntas 16 31
3 Persentase Siswa yang Tidak Tuntas 51,5 6,1
4 Persentase Siswa yang Tuntas 48,5 93,9

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diperoleh atas, terlihat dengan jelas bahwa rata-rata skor
bahwa 33 siswa kelas XII Tel 1 SMK Telkom tes hasil belajar siswa pada pokok bahasan
Makassar, setelah pemberian tindakan pada Matriks meningkat dari skor tes hasil belajar
siklus I dan siklus II, terdapat 16 siswa dalam siklus I yaitu 72,90 dengan standar deviasi 21,3
kategori tuntas pada siklus I meningkat menjadi dari skor ideal 100 menjadi 93,06 dengan
31 siswa dalam kategori tuntas, sementara 17 standar deviasi 8,00 dari skor ideal 100 pada Tes
siswa masuk kategori tidak tuntas pada siklus I Hasil Belajar Siklus II.
berkurang menjadi 2 siswa yang masuk dalam Analisis angket respon siswa pada
kategori tidak tuntas. Dari tabel 4.1 dan 4.2 di Siklus I disajikan pada tabel 4.4 berikut ini.

84
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan , STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
ISSN : 2620-6692 Volume 02 No. 01 Januari-Juni 2019

Tabel 4.4. Analisis Angket Respon Siswa Kelas XII TEL 1 SMK TELKOM Makassar
Persentase Aspek Pembelajaran Rata-
No Respon siswa terhadap
Senang Baru Jelas Tertarik rata
1 Materi pelajaran 63,6 84,8 84,8 93,9 81,8
2 LKS dan buku siswa 66,7 90,9 84,8 90,9 83,3
3 Suasana belajar di kelas 84,8 87,9 78,8 84,8 84,1
Kegiatan berpikir yang
4 69,7 84,8 78,8 84,8 79,5
diperintahkan guru
5 Kegiatan berdiskusi 75,8 84,8 81,8 87,9 82,6
Kegiatan menulis yang
6 81,8 81,8 69,7 78,8 78,0
ditugaskan guru
Kegiatan memecahkan
7 81,8 87,9 66,7 84,8 80,3
masalah matematika
Kegiatan mengungkapkan ide
8 75,8 81,8 72,7 72,7 75,8
matematika

Analisis angket respon siswa pada Siklus II disajikan pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5. Analisis Angket Respon Siswa Kelas XII TEL 1 SMK TELKOM Makassar
Persentase Aspek Pembelajaran Rata-
No Respon siswa terhadap
Senang Baru Jelas Tertarik rata
1 Materi pelajaran 81,8 - 84,8 97,0 87,9
2 LKS dan buku siswa 78,8 - 97,0 97,0 92,4
3 Suasana belajar di kelas 87,9 - 97,0 93,9 92,4
Kegiatan berpikir yang
4 78,8 - 84,8 93,9 87,1
diperintahkan guru
5 Kegiatan berdiskusi 75,8 - 84,8 90,9 84,1
Kegiatan menulis yang
6 90,9 - 81,8 84,8 87,1
ditugaskan guru
Kegiatan memecahkan
7 84,8 - 75,8 93,9 87,1
masalah matematika
Kegiatan mengungkapkan ide
8 81,8 - 81,8 78,8 82,6
matematika

Berdasarkan hasil analisis angket pada umumnya siswa memberikan respons


respons siswa di atas (Tabel 4.4 dan Tabel 4.5), positif terhadap penerapan strategi Think Talk

85
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan , STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
ISSN : 2620-6692 Volume 02 No. 01 Januari-Juni 2019

Write etting kooperatif tipe STAD. Semua siswa meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa
merespons positif terhadap materi pelajaran, pada materi Matriks. Hal ini diindikasikan dari
LKS, buku siswa, suasana belajar di kelas, terjadinya peningkatan keaktifan siswa dari
kegiatan berpikir yang diperintahkan guru, siklus I ke siklus II dalam menyelesaikan soal
kegiatan diskusi, kegiatan menulis yang dengan benar, serta semakin meningkatnya
ditugaskan guru, kegiatan memecahkan masalah keaktifan siswa dalam mengkomunikasikan
matematika, dan kegiatan mengungkapkan ide idenya secara tertulis yaitu menyajikan
matematika pada siklus I dan siklus II. pernyataan matematika secara tertulis melalui
Dengan adanya minat siswa yang besar simbol, melakukan manipulasi matematika, dan
dalam kegiatan pembelajaran akan berpengaruh menarik kesimpulan dari pernyataan
kepada peningkatan motivasi belajar siswa dan matematika. Penerapan strategi think talk write
pada akhirnya akan berpengaruh pula pada jua dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
peningkatan hasil belajar siswa. Siswa merasa XII TEL 1 SMK TELKOM Makassar, yang
belajar dengan strategi think talk write setting indikatornya berupa terjadi peningkatan skor
kooperatif tipe STAD menjadikan pelajaran rata-rata penguasaan matematika siswa pokok
menjadi lebih mudah dipahami dan diingat. bahasan Matriks dari siklus I ke siklus II.
Berdasarkan tanya jawab dengan siswa terlihat Dari hasil penelitian ini, diajukan
bahwa siswa senang dengan LKS, karena LKS beberapa saran dalam upaya meningkatkan mutu
dilengkapi dengan gambar berwarna yang sangat pendidikan, antara lain: (1) Informasi tentang
menarik serta soal-soal yang sesuai dengan peningkatan hasil belajar siswa dan respons
lingkungan siswa. Di samping itu, siswa sangat siswa melalui strategi think talk write
berminat untuk mengikuti pembelajaran menunjukkan bahwa strategi ini bisa menjadi
selanjutnya dengan alasan cara guru alternatif bagi guru-guru SMK dalam
membimbing dan berada di samping siswa yang memvariasikan pembelajaran matematika,
membutuhkan bimbingan membuat siswa khususnya pada materi Matriks; (2) Diharapkan
merasa senang dan merasa diperhatikan. Siswa pada guru SMK agar mampu mengembangkan
juga tidak canggung lagi berdiskusi, bertanya dan menerapkan strategi think talk write sejak
maupun menanggapi pendapat dari siswa lain dini dalam upaya meningkatkan kemampuan
serta siswa dengan kemampuan tinggi tidak kualitas pembelajaran matematika dan
bersifat individual lagi. kemampuan komunikasi matematika siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil penelitian dan Ansari, Bansu. 2009. Komunikasi Matematika

pembahasan dapat disimpulkan bahwa Konsep dan Aplikasi. Banda Aceh: Yayasan

penerapan strategi think talk write dapat Pena Banda Aceh Divisi

86
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan , STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi
ISSN : 2620-6692 Volume 02 No. 01 Januari-Juni 2019

Gravemeijer & Cobb. 2006. “Design Research


from a Learning Persperctive, dalam
Educational Design Research. New York :
Routledge
Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta : Bumi
Aksara.
Hudoyo, H. 1990. Strategi Mengajar Belajar
Matematika. Jakarta: IKIP Malang.
Huinker, D.A. dan Laughlin, C. (1996). Talk
Your Way Into Writing. Dalam P.C Elliot
dan M.J Kenney (Eds.). Yearbook
Communication in Mathematics K-12 and
Beyond. Reston, VA: The National Council
of Teachers of Mathematics.
Martinis dan Bansu. 2009. Taktik
Mengembangkan Kemampuan Individual
Siswa. Cetakan 2. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Masingila, J., Davidenko, S. & Prus-
Wisniowska, E. (1996). Mathematics
Learning and Practice in and out of School:
A framework for connecting these
experiences. Educational Studies in
Mathematics, 31 (1-2), 175-200.
National Council of Teachers of Mathematic
(NCTM 1996). Curriculum and Evaluation
Standards for School Mathematics.
Virginia: NCTM Inc.
Zamroni. 2000. Paradigma pendidikan masa
depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing.

87
Murabbi : Jurnal Ilmiah dalam Bidang Pendidikan , STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

Anda mungkin juga menyukai