Anda di halaman 1dari 34

AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN 7th Grade

KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE
PADA SISWA KELASOleh IX SMP NEGERI 6
DIRATAHUN
BUKITTINGGI OKTASHA PELAJARAN
NIM. 241906
2022/2023
Dosen Pembimbing
ANISWITA,M.SI
NIP. 197605192006041001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
TAHUN 2023M/1444H
-----
BAB 1 PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
MASALAH TUJUAN PENELITIAN
E
B IDENTIFIKASI MASALAH

F MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
C
DEFINISI OPERASIONAL
D RUMUSAN MASALAH G
Latar belakang masalah
Landasan filosofis Landasan teoritis Landasan empiris
1. Q.S AlAnbiya’ Menurut Bansu I Ansari (2018), Kemampuan rendahnya kemampuan komunikasi
komunikasi matematis adalah kemampuan menyampaikan
ayat 51-56 gagasan/ide matematis, baik secara lisan maupun tulisan serta
matematis siswa dikarenakan belum
kemampuan memahami dan menerima gagasan / ide matematis
diterapkannya model pembelajaran yang
orang lain secara cermat, analitis, kritis, dan evaluatif untuk mangharuskan siswa untuk aktif dalam
2. Permendiknas mempertajam pemahaman. menyampaikan ide-idenya dalam proses
No. 22 tahun Menurut Rousseau bahwa aktivitas belajar pembelajaran dan kurang aktif nya siswa
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh individu untuk membangun pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2006 tentang pengetahuan dan keterampilan dalam diri selama kegiatan Dengan aktifnya siswa menyampaikan ide-
pembelajaran. Proses pembelajaran akan menjadi efektif apabila
standar selama aktivitas belajar, guru tidak hanya menyampaikan
idenya dalam proses pembelajaran , Hal
kompetensi pengetahuan dan keterampilan saja. Namun, guru juga harus mampu tersebut akan memberikan dampak positif
membawa peserta didik untuk aktif dalam belajar. kepada siswa yaitu dapat mengembangkan
lulusan Menurut aris sohimin (2020), Menurut Aris kemampuan komunikasi matematis siswa.
Shoimin Think Talk Write (TTW) ialah model pembelajaran untuk
melatih keterampilan siswa dalam menulis. Model ini diperkenalkan
pertama kali oleh Huinker dan Laughlin. Pada dasarnya model ini
dibangun melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Huinker dan
Laughlin mengatakan “aktivitas yang dapat menumbuh kembangkan
kemampuan komunikasi siswa
Identifikasi masalah Batasan masalah
1. Kemampuan komunikasi matematis Mengingat luasnya cakupan
siswa yang masih rendah
2. Siswa pasif dalam proses pembelajaran.
masalah yang teridentifikasi, maka
3. Siswa menganggap matematika peneliti membatasi masalah yang
pelajaran yang sulit dan membosankan, akan diteliti yaitu : Aktivitas Belajar
sehingga siswa kurang menyukai dan Kemampuan Komunikasi
pelajaran matematika. Matematis siswa dengan
Menggunakan Model
Pembelajaran Think Talk Write
Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri
6 Bukittinggi.
Rumusan masalah
1. Bagaimana aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk
Wrtite (TTW) di kelas IX SMP N 6 Bukittinggi?.
2. Apakah kemampuan komunikasi mateMatis siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Wrtite
(TTW) lebih baik daripada pembelajaran konvensional di kelas IX
SMPN 6 Bukittinggi?.
Tujuan penelitian Manfaat penelitian
1. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran 1. 1. manfaat teoritis
matematika dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Talk Wrtite (TTW) di 2. 2. manfaat praktis
kelas IX SMP N 6 Bukittinggi. 1. a. Bagi penulis
2. b. Bagi guru
2. Kemampuan komunikasi mateatis siswa dengan 3. c. Bagi kepala sekolah
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Talk Wrtite (TTW)
4. d. Bagi siswa
lebih baik daripada pembelajaran
konvensional di kelas IX SMPN 6
Bukittinggi
Definisi operasional
1. Pembelajaran kooperatif tipe think talk write
Think Talk Write (TTW) ini adalah suatu desain pembelajaran konstruktivistik melalui kegiatan komunikasi diri sendiri, antar siswa, dan guru
yang mendorong peserta didik untuk berpikir, berbicara, menyampaikan pendapat, serta menuliskan hasilnya. Pembelajaran
Konvensional
Pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran yang berlangsung satu arah atau terpusat kepada
guru.
3. Kemampuan Komunikasi Matematis

Komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah komunikasi secara tertulis. Melalui komunikasi, ide-ide matematika dapat
disampaikan dalam bentuk simbol-simbol, notasi-notasi, grafik, dan istilah.

4. Akktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar.
Aktivitas yang dimaksudkan disini penekanannya adalah para siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membuat
terciptanya situasi belajar yang aktif.
BAB II LANDASAN TEORI
Kemampuan komunikasi matematis
pembelajaran matematika F
A
Aktivitas Belajar
Model pembelajaran G
B kooperatif
Penelitian Relevan
Model pembelajaran H
C kooperatif tipe Think Talk
Write Kerangka Berpikir
I
D Model pembelajaran
konvensional
J
E Perbandingan model pembelajaran
kooperatif tipe TTW dengan model
pembelajaran konvensional
Pembelajaran Matematika Model Kooperatif

bahwa pembelajaran matematika ialah Pembelajaran kooperatif menurut Rusman merupakan bentuk

pendidikan pada mata pelajaran matematika yang pembelajaran dengan cara siswa dibagi menjadi beberapa

terjadi didalam kelas dengan adanya interaksi kelompok dan bekerjasama dalam kelompok tersebut untuk

komunikasi antara siswa dan guru yanng dilakukan menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Anggota dalam

dengan secara sengaja dengan tujuan pembentukan setiap kelompok berkisar dari 4 - 5 orang yang bersifat

pola pikir untuk mengkontruksi konsep-konsep heterogen. Siswa diurutkan dari tingkat kemampuan rendah

atau prinsip-prinsip matematika dan sesuai dengan sampai tingkat kemampuan tertinggi. Dengan kata lain,

kebutuhan siswanya. pembelajaran kooperatif sama dengan kerja kelompok.


Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru, 202.
Model pembelajaran kooperatif tipe TTW
Menurut Hamdayana model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) digunakan agar siswa mampu
untuk mengkontruksi pengetahuannya sendiri dan
dapat berkomunikasi atau memusyawarahkan idenya Inti dari model pembelajaran Think
sesama teman sebayanya untuk saling berkolaborasi Talk Write (TTW) ini adalah suatu
dan bebagi ide sehingga mereka dapat paham akan desain pembelajaran konstruktivistik
materi yang diajarkan. melalui kegiatan komunikasi diri
Andi Budiyanto.dkk mengatakan bahwa pada
dasarnya model pembelajan TTW ini dirancang
sendiri, antar siswa, dan guru yang
dalam bentuk diskusi untuk meningkatkan mendorong peserta didik untuk
kemampuan berpikir, keterampilan berkomunikasi berpikir, berbicara, menyampaikan
matematis siswa dan mendorong partisipasi siswa di pendapat, serta menuliskan hasilnya.
dalam kelas
Kemampuan komunikasi matematis
Menurut Izzati komunikasi matematis merupakan Menurut Firdaus Indikator kemampuan
kemampuan bahasa matemtika untuk mengeskpresikan komunikasi matematis dalam kegiatan
gagasan dan argumen dengan tepat, singkat dan logis. matematika yaitu:
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Sumarno yang
mengemukakan bahwa komunikasi matematis merupakan 1. menghubungkan benda nyata,
keterampilan meyampaikan ide atau gagasan dalam bahasa gambar, diagram, dan tabel ke
sehari-hari atau dalam bahasa matematika.
dalam ide matematika.
Dapat disimpulkan bahawa kemampuan komunikiasi
matematis merupakan kemapuan yang membuat 2. menjelaskan ide, situasi dan
kesempatan untuk berkomunikasi dalam bentuk relasi matematika dengan benda
merefleksikan benda nyata, gambar, ide ataupun grafik. nyata gambar, grafik, tabel, dan
aljabar.
3. menyatakan peristiwa/ide yang
dikemukan melalui istilah-
istilah, bahasa atau simbol
matematika.
Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan
dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka Indikator aktivitas belajar yang diamati dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas yang pembelajaran dengan menggunakan model TTW :
dimaksudkan disini penekanannya adalah para siswa,
karena dengan adanya aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran terciptanya situasi belajar yang aktif . 1. Visual Activity
Rousseau memberikan penjelasan bahwa dalam kegiatan
2. Writing Activity
pembelajaran, segala pengetahuan itu harus diperoleh
dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, 3. Oral Activity
penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan
fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun 4. Mental Activity
teknis. Berdasarkan penjelasan Rousseau, dapat
disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan 5. Litening Activity
yang dilakukan oleh individu untuk membangun
6. Draewing Activity
pengetahuan dan keterampilan dalam diri selama kegiatan
pembelajaran.
Penelitian relevan
1.I Nengah Suka Widana,dkk pada tahun 2022 dengan judul “Penerapan strategi Think Talk Write
(TTW) (2022) pada meteri Sistem Imun Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI
MIPA 4 SMAN 11 Denpasar”.

2.Nurmala Setianing Putripada tahun 2019 dengan judul “Pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Think Talk Write terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa :
studi meta analisis”.
3. Ria Rustian,dkk pada tahun 2021 dengan judul “Keefektifan Think Talk Write (TTW)
terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa”
Kerangka konsteptual
Hipotesis peneltian
Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan pustaka
yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah “Kemampuan komunikasi
matematis siswa model pembelajaran Think Talk
Write (TTW) lebih baik dari pada pembelajaran
konvensional di kelas IX SMPN 6 Bukittinggi.”
BAB III metode penelitian
A Jenis dan rancangan penelitian

Populasi dan sampel penelitian E Instrumen penelitian


B

Variabel dan data penelitian Tekhnik analisis data


C F
Prosedur penelitian
D
Jenis dan rancangan penelitian
Jenis penelitian
Rancangan penelitian
Sesuai dengan masalah yang dijelaskan,
maka jenis penlitian yang akan dilakukan Rancangan penelitian yang
digunakan adalah “The Static Group
adalah jenis penelitian eksperimen.
Comparison Design”. The Static
Metode eksperimen adalah suatu metode Group Comparison design
penelitian yang berusaha mencari
hubungan variabel tertentu terhadap
variabel lain dalam kondisi yang
terkontrol secara ketat
Populasi dan sampel penelitian
Populasi penelitian
sampel penelitian
Populasi adalah
Pengambilan sampel dilakukan
keseluruhan subjek
menggunakan teknik Simple
penelitian. populasi
Random Sampling atau sampel
dalam penelitian ini
diambil secara acak. Artinya setiap
adalah seluruh siswa kelas
populasi memiliki kesempatan
IX SMP Negeri 6
yang sama untuk untuk dijadikan
Bukittinggi pada tahun
sampel dalam penelitian ini
ajaran 2023/2024
sampel pada penelitian ini
adalah kelas IX.1 sebagai kelas
kontrol dan kelas IX.3 sebagai
kelas eksperimen
Variabel dan data penelitian
variabel penelitian
Data penelitian
• Variabel bebas dalam penelitian ini • Data primer dalam penelitian ini adalah data
adalah pembelajaran dengan model hasil tes kemampuan komunikasi matematis
pembelajaran Think Talk Write. siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
1. Variabel terikat adalah variabel yang dan data observasi aktivitas siswa belajar
memiliki reaksi atau respon jika dalam proses pembelajaran di kelas
eksperimen dengan menggunakan model
dihubungkan dengan variabel bebas.
pembelajaran Think Talk Write
• Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah Kemampuan Komunikasi • Data sekunder dalam penelitian ini adalah
Matematis siswa yang telah data jumlah siswa dan data nilai tes
kemampuan Komunikasi matematis siswa
mengikuti pembelajaran dengan yang berada pada kelas IX SMP N 6
model pembelajaran pair check. Bukitinggi.
Prosedur peneltian
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap penyelesaian
Instrumen penelitian
Teknik analisis data
Dalam penelitian ini
instrumen yang digunakan 1. Uji normalitas
berupa lembar observasi 2. Uji homogenitas
aktivitas belajar 3. Uji hipotesis
matematika siswa dan tes
kemmapuan komunikasi
matematis.
BAB IV hasil dan pembahsan
A C
DESKRIPSI PEMBAHASAN
DATA

B D
ANALISIS DATA KENDALA YANG
DIHADAPI
Deskripsi data
Tes akhir diikuti 56 orang siswa, 28 orang siswa eksperimen dan 28
orang siswa kelas kontrol.

Data kemampuan komunikasi matematis siswa mendapat nilai rata-rata akhir secara
keseluruhan kelas eksperimen 91,6 dan untuk kelas kontrol 83,3 berarti kemampuan
komunikasi siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol
Analisis data
1 Aktivitas Belajar Matematika siswa
Setelah observer melakukan observasi, maka diperoleh data aktivitas belajar
matemtis siswa, setelah itu data di analisis, adapun data akan disajikan pada
tabel berikut.
2 Kemampuan Komunikasi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada data sampel dilihat pada tabel berikut:

Kelas N L0 Ltabel Keterangan

Eksperi 28 0,156 0,161 Kelas berdistribusi Normal


men
Kontrol 28 0,145 0,161 Kelas berdistribusi Normal

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh baik pada kelas eksperimen


maupun kelas kontrol. Begitu juga dengan harga yang diperoleh
dengan menggunakan Software Minitab yaitu . Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kedua data sampel berdistribusi normal
Analisis data
b. Uji Homogenitas
pada taraf nyata , selain itu dengan Software Minitab = 0,601 jadi diperoleh ,
sehingga diterima dan ditolak karena dan , yang artinya data sampel memiliki
variansi yang homogen.
Analisis data
c. Uji Hipotesis
Hasil Uji Hipotesis data tes kemampuan pemecahan masalah matematika
kelas sampel dengan uji t dan software minitab.

Kelas N thitung ttabel


Eksperimen 28 63,36 4,558 1.67
Kontrol 28 45,80 39

Berdasarkan analisis tersebut terlihat bahwa pada selang kepercayaan 95%


diperoleh dengan kriteria pengujian jika bahwa tolak karena diperoleh lebih
besar dari dan nilai lebih kecil dari taraf nyata , sehingga dapat disimpulkan
ditolak.
1.
Pembahasan
Aktivitas Belajar Matematika Siswa
Dari analisis data yang dilakukan pada lembar aktivitas belajar siswa terlihat bahwa persentase aktivitas
belajar siswa pada setiap pertemuannya mengalami peningkatan, sehingga pada rata-rata akhir aktivitas belajar
diperoleh persentase sebesar 80% dengan kriteria nya siswa aktif. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
TTW ini mampu untuk meningkatkan keaktifan pada saat proses pembelajaran.
Hal ini sesuai dengan kelebihan dari model TTW yang dikemukana oleh Aris Shoimin,bahwa model
TTW akan melibatkan siswa secara aktif dalam belajar dengan berinteraksi dan berdiskusi dengan anggota
kelompokya. Andi Budiyanto.dkk juga mengatakan bahwa pada dasarnya model pembelajan TTW ini dirancang dalam
bentuk diskusi mendorong partisipasi siswa di dalam kelas.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh M.Syahrul Rizal (2018) , hasil penelitian
yang diperoleh yaitu adanya pengaruh model pembelajaran TTW terhadap keaktifan belajar siswa, keaktifan belajar
siswa dengan menggunakan model TTW lebih baik daripada keaktifan belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensiona
2. Kemampuan komunikasi matematis siswa
Pembahasan
Dari analisis data yang dilakukan terlihat nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata siswa
kelas kontrol. Dimana nilai rata-rata siswa kelas eksperimen adalah 63,36 sedangkan nilai rata-rata siswa kelas kontrol adalah
45,80
Selanjutnya juga dapat dilihat dari hasil uji hipotesis yang menggunakan uji-t dan Software Minitab . perhitungan
memperoleh bahwa tolak H0 karena diperoleh yaitu 4,55839 > 1,67. Begitu juga dengan pengujian pada Software Minitab yang
diperoleh P-Value , yang menyebabkan H0 juga ditolak yaitu 0 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa "Kemampuan
Komunikasi matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write lebih baik daripada
pembelajaran konvensional kelas IX SMP Negeri 6 Bukitinggi Tahun Pelajaran 2023/2024".

Hal ini sesuai dengan pendapat Aris Sohimin tujuan dari model pembelajaran Think Talk Write ini adalah untuk
menumbuh kembangkan kemampuan komunikasi. Dan juga senada dengan pendapat Budi bahwa, model pembelajaran Think
Talk Write ini dirancang dalam bentuk diskusi untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi matematis siswa dan
mendorong partisipasi siswa didalam kelas
Kendala yang dihadapi
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna,
beberapa kendala yang peneliti alami selama penelitian:
1. Dikarenakan model yang peneliti terapkan berkelompok, maka
pada saat peneliti membagikan kelompok keadaan kelas tidak
kondusif, disebabkan beberapa siswa yang ingin satu kelompok
dengan teman dekatnya.
2. Siswa kebingungan dalam mengerjakan permasalahan yang
terdapat pada lembar kerja siswa (LKS), hal ini disebabkan siswa
sudah terbiasa hanya mendengarkan penjelasan materi dari guru.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN

SARAN
KESIMPULAN
1. Aktivitas Belajar Siswa
Setelah dilakukana analis data pada lembar observasi aktivitaaas
belajar siswa dengan menggunakan analisis persentas aktivitas didapatkan
hasil persentase aktivitas belajar siswa sebesar 80% dengan kriteria siswa
akttif
2. Kenampuan Komunikasi Matematis Siswa
Setelah data diolah didapat kan nilai rata-rata siswa kelas
eksperimen adalah 63,36 sedangkan rata-rata pada kelas kontrol adalah
45,80 dengan menggunakan uji-t diperoleh t hitung = 4,55839 dan ttabel = 1,67.
Karena diperoleh berarti H0 ditolak dan H1 diterima pada taraf nyata α = 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa
yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write lebih baik dari
pada kemampuan komunikasi matematis yang mengikuti pembelajaran
konvensional di kelas IX SMP Negeri 6 Bukitinggi tahun ajaran 2023/2024.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti dapat
mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Pada pembelajaran matematika, guru SMP Negeri 6 Bukitinggi
dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think
talk write untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar dan
kemampuan komunikasi matematis siswa.
2. Untuk guru matematika harus lebih aktif dan kreatif dalam
memilih model pembelajaran dan waktu selama proses
pembelajaran agar dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
3. Bagi pihak yang berkompeten diharapkan mampu
mengembangkan penelitian model pembelajaran kooperatif tipe
think talk write ini di dunia pendidikan.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai