Anda di halaman 1dari 8

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL


PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT SISWA KELAS XII IPA 4
SMAN 3 KOTABUMI TAHUN PELAJARAN 2018—2019

Anariyana
SMA Negeri 3 Kotabumi

ABSTRACT
The main problem faced at SMA Negeri 3 Kotabumi is the low activity and student
learning outcomes due to less varied learning methods. Therefore, this study aims
to improve the activities and learning outcomes of Mathematics using NHT type
cooperative learning models on Trigonometry material for SMA Negeri 3
Kotabumi students. This research was conducted to 34 students of class XII
Science 4, in this study tested the use of NHT type cooperative learning models on
Trigonometry material to determine their effects on student learning outcomes.
The study was divided into 3 cycles by collecting data using cognitive tests and
student attitude questionnaires obtained from each cycle, the results were
analyzed whether there was an increase in each cycle. The results of this study
indicate that there is an increase in learning outcomes 20% from cycle I to cycle II
and an increase of 27% from cycle II to cycle III, while student activity has
increased from cycle I by 78, to 81 in cycle II and 83 in cycle III, activity
asessment indicators in the form of discipline, cooperation, courtesy and tolerance
in learning
.
Keyword: Cooperative type NHT, Mathematics learning outcome.

PENDAHULUAN kecakapan vokasional.


Salah satu masalah yang dihadapi
Pendidikan memegang peranan pen-
dalam dunia pendidikan di Indonesia
ting dalam proses peningkatan kualitas
adalah rendahnya pencapaian hasil belajar
sumber daya manusia. Untuk dapat
siswa. Salah satu penyebab rendahnya
memperoleh sumber daya manusia yang
pencapaian hasil belajar adalah pengajaran
berkualitas, dibutuhkan juga pendidikan
masih dipandang sebagai transfer penge-
yang berkualitas. Salah satu tujuan pen-
tahuan belum sebagai upaya membangun
didikan adalah untuk memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan proses, dan
kecakapan hidup kepada seseorang
sikap sains. Selain itu siswa banyak
manusia yang nantinya akan sangat ber-
mengalami kesulitan-kesulitan yang ber-
guna dalam kehidupannya. Kecakapan
asal dari diri siswa itu sendiri yang
hidup yang dimaksud adalah kecakap-
disebut kesulitan internal dan kesulitan
an personal, kecakapan sosial, kecakapan
yang berasal dari luar diri siswa yang
intelektual, kecakapan akademis, dan
Jurnal Ekponen Volume 9 No. 2, September 2019, hal. 27—34

disebut kesulitan eksternal. Kesulitan judul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan


internal itu berupa rendahnya kemampuan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan
kognitif, minat, bakat, dan motivasi siswa. Trigonometri dengan Menggunakan Model
Kesulitan eksternal, berupa kuranya Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Siswa
fasilitas, tidak tepatnya strategi belajar Kelas XII IPA 4 SMAN 3 Kotabumi Tahun
yang diterapkan guru. Pelajaran 2018—2019 “. Dari permasalahan
Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut diidentifikasi permasalahan pada
tersebut, diupayakan adanya paradigma penelitian ini adalah:
baru dalam pembelajaran di kelas yaitu Apakah ada peningkatan aktivitas
melalui Model Pembelajaran Kooperatif dan hasil belajar matematika pokok
Tipe NHT (Numbered Heads Together) bahasan Trigonometri dengan meng-
agar permasalahan tersebut tidak terus gunakan model pembelajaran Kooperatif
berlanjut, maka upaya peningkatan hasil tipe NHT siswa kelas XII IPA 4 SMAN 3
belajar matematika harus segera dilakukan. Kotabumi Tahun Pelajaran 2018—2019?
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk Tujuan penelitian ini adalah Meningkatkan
meningkatkan kualitas tersebut adalah aktivitas dan hasil belajar Matematika
“Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pokok bahasan Trigonometri dengan
(Numbered Heads Together) yang meng- menggunakan model pembelajaran Ko-
ajak peserta didik menyusun dan me- operatif tipe NHT siswa kelas XII IPA 4
mamerkan hasil karya dengan kemam- SMAN 3 Kotabumi Tahun Pelajaran
puannya, hal ini dicirikan dengan kerja 2018—2019.
sama antara peserta didik dalam suatu Belajar merupakan suatu proses atau
kelompok kecil. Materi pelajaran Mate- kegiatan kompleks yang terjadi pada setiap
matika kelas XII tentang Trigonometri orang dan berlangsung seumur hidup.
merupakan materi yang cukup kompleks. Arikunto (2005:19) mengartikan belajar
Dalam mempelajarinya diperlukan pe- sebagai suatu proses yang terjadi karena
mahaman rumus dalam mengaplikasikan- adanya usaha untuk mengadakan perubahan
nya dalam soal. Rata-rata nilai Matematika terhadap diri manusia yang melakukan
siswa kelas XII SMAN 3 Kotabumi pada dengan maksud memperoleh perubahan
tahun ajaran 2017—2018 khususnya bab dalam dirinya baik berupa pengetahuan,
Trigonometri yaitu 50. Nilai tersebut masih keterampilan serta sikap
di bawah nilai KKM bab tersebut, yaitu Menurut Suryabrata (2006:297), hasil
sebesar 75. Hal ini yang melatarbelakangi belajar dapat didefinisikan sebagai berikut:
peneliti untuk melakukan penelitian dengan “nilai merupakan perumusan terakhir yang

28
Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Trigonometri dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 3 Kotabumi Tahun Pelajaran 2018-2019 (Ana Riyana)

dapat diberikan oleh guru mengenai langkah-langkah pembelajaran mengguna-


kemajuan/prestasi belajar siswa selama kan numbered heads together yakni:
masa tertentu”. 1. Numbering, yaitu guru membagi kelas
Dalam taksonomi Bloom tujuan menjadi kelompok-kelompok kecil.
pembelajaran dapat diklasifikasikan ke 2. Guru mengajukan beberapa pertanyaan
dalam tiga ranah (domain), yaitu: yang harus dijawab oleh tiap-tiap
a. Domain kognitif; berkenaan dengan kelompok.
kemampuan dan kecakapan-kecakapan 3. Kelompok berdiskusi menemukan
intelektual berpikir; jawaban. Pada kesempatan ini tiap-tiap
b. Domain afektif; berkenaan dengan kelompok berdiskusi memikirkan
sikap, kemampuan dan penguasaan jawaban atas pertanyaan dari guru.
segi-segi emosional, yaitu perasaan, Menyatukan kepala “heads together”.
sikap, dan nilai. Guru memanggil peserta didik yang
c. Domain psikomotorik; berkenaan memiliki nomor yang sama tiap tiap
dengan suatu keterampilan-keteram- kelompok. Mereka diberi kesempatan
pilan atau gerakan-gerakan fisik. memberi jawaban atas pertanyaan yang
(Rusman, 125:2012). telah diterimanya dari guru. Berdasarkan
Jadi, hasil belajar adalah hasil usaha siswa jawaban itu guru dapat mengembangkan
selama masa tertentu melakukan kegiatan. diskusi lebih mendalam, sehingga peserta
didik dapat menemukan jawaban per-
Numbered Heads Together adalah
tanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.
model pembelajaran dengan cara setiap
siswa diberi nomor dan dibuat suatu METODE PENELITIAN
kelompok, kemudian secara acak guru
Subyek penelitian ini adalah peserta
memanggil nomor dari siswa. Slavin (2005:
didik kelas XII IPA 4 SMAN 3 Kotabumi
256) memaparkan NHT pada dasarnya
dengan jumlah peserta didik 34 orang
adalah sebuah group discussion, pem-
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
belokannya yaitu hanya pada satu siswa
pada semester ganjil tahun pelajaran
yang akan menjadi wakil kelompok
2018/2019 yang dilaksanakan pada bulan
tersebut. Tetapi sebelumnya tidak diberi
Oktober 2018. Penelitian tindakan ini
tahu siapa yang menjadi wakil kelompok
dilakukan di SMAN 3 Kotabumi, Lampung
tersebut. Penerapan model NHT memasti-
Utara. Kegiatan dirancang dengan
kan keterlibatan total dari semua
penelitian tindakan kelas, kegiatan
siswa. Suprijono (2009:92) memaparkan
diterapkan dalam upaya meningkatkan hasil

29
Jurnal Ekponen Volume 9 No. 2, September 2019, hal. 27—34

belajar Matematika peserta didik. Tahapan Dengan penilaian


langkah disusun dalam siklus penelitian.
1) Nilai 85% - 100% sangat baik
Setiap siklus terdiri atas perencanaan,
2) Nilai 69% - 84% baik
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
3) Nilai 53% - 68% cukup
Instrumen penelitian yang digunakan oleh
4) Nilai 37% - 52% kurang
peneliti sebagai berikut:
5) Nilai kurang 36% gagal
1. Angket Kemampuan Afektif
b. Hasil belajar siswa
Lembar Angket kemampuan afektif
Indikator yang digunakan untuk meng-
disusun untuk mengetahui sikap peserta
ukur hasil belajar siswa:
didik dalam proses belajar berlangsung
menggunakan model pembelajarn 1) Aspek kognitif
kooperatif tipe NHT. Indikator untuk aspek kognitif,
2. Tes Kemampuan Kognitif menggunakan standar KKM yang
Tes dilaksanakan pada akhir kegiatan telah ditentukan sekolah yaitu 75.
belajar mengajar. Hasil tes ini di- Hasil belajar kognitif peserta didik
gunakan untuk mengukur hasil belajar dihitung sebagai berikut:
matematika dan tingkat ketuntasan
Σ𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
belajar. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100%
Σ𝑠𝑜𝑎𝑙
Dalam menganalisis data digunakan rumus
Rata-rata hasil belajar peserta didik
sebagai berikut:
dihitung sebagai berikut:
a. Data hasil angket meliputi penilaian
afektif. Dalam penilaian hasil belajar
afektif digunakan skala dengan rentang Keterangan:
dari 5 sampai 1. Dengan demikian, jika = nilai rata-rata nilai siswa
dari penelitian ada 5 aspek yang harus = jumlah seluruh nilai
diamati maka skor maksimum adalah N = jumlah peserta didik yang
aspek dinilai dikalikan 5. Data hasil mengikuti tes
angket penilaian afektif dihitung
Secara klasikal peserta didik
dengan menggunakan rumus sebagai
dikatakan tuntas dalam satu pokok bahasan
berikut:
jika kompetensi minimalnya mencapai
75%. Berdasarkan hasil pengamatan, tes
tiap siklus apabila masih dirasakan gagal,

30
Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Trigonometri dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 3 Kotabumi Tahun Pelajaran 2018-2019 (Ana Riyana)

peneliti mencari dugaan penyebab lebih baik perlu dilanjutkan dengan


kekurangan sekaligus alternatif solusi untuk tindakan perbailan pada siklus II.
dirancang pada tindakan berikutnya.
Siklus II

HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus II dilakukan berdasarkan hasil


refleksi siklus I, pada siklus kedua guru
Siklus I
menjelaskan rumus penjumlahan sinus
Penelitian tindakan kelas ini dilak- cosinus. Selanjutnya siswa berdiskusi
sanakan secara bertahap yaitu dengan tiga tentang penyelesaian soal-soal penjumlahan
tahapan tiga siklus. Tiap-tiap siklus terdiri sinus cosinus. Pada siklus ini tanpa dibim-
atas perencanaan, pelaksanaan, pengamat- bing oleh guru, siswa telah memahami
an, dan refleksi. Dalam pelaksanaan siklus I langkah pembelajaran sehingga memper-
pembelajaran dilakukan dengan model siapkan dirinya untuk presentasi didepan
pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sikap kelas dengan melakukan diskusi sebaik
siswa pada pembelajaran kooperatif tipe mungkin. Keaktifan siswa dapat dilihat
NHT sangat membantu siswa dalam pada disiplin dalam diskusi semakin
memahami trigonometri pada tiap siklus. membaik, siswa benar-benar memanfaatkan
Pada siklus I guru memberikan materi kegiatan diskusi agar dapat memahami
sesuai dengan rencana program pengajaran materi. Hasil belajar pada siklus II
(RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Pada menunjukkan persentase ketuntasan belajar
tahap pendahuluan/apersepsi guru men- sebesar 44% dan aktifitas belajar rata-rata
jelaskan rumus perkalian sinus cosinus sebesar 81, meningkat lebih baik dari siklus
selanjutnya siswa berdiskusi tentang pe- I. Namun demikian masih ada siswa yang
mecahan soal-soal perkalian sinus cosinus. belum tuntas belajar sehingga perlu untuk
Setelah siswa memahami hasil diskusi, melakukan perbaikan pada siklus III.
siswa diberi kesempatan unuk menjelaskan
hasil diskusi di depan kelas sesuai nomor Siklus III

yang dimilikinya
Data yang terkumpul melalui kegiatan
Berdasarkan hasil tes formatif siklus I
pembelajaran siklus III diketahui bahwa
diperoleh ketuntasan belajar sebesar 24%
aktifitas siswa sudah semakin baik. Siswa
dan rata-rata aktifitas belajar untuk
yang dinyatakan tuntas pada tes formatif
indikator disiplin, kerjasama, santun dan
siklus III sebesar 71%.
toleran sebesar 78. Oleh karena itu, untuk
Peningkatan aktivitas dan hasil
memperoleh aktifitas dan hasil belajar yang
belajar pada siklus III terjadi karena guru

31
Jurnal Ekponen Volume 9 No. 2, September 2019, hal. 27—34

telah berupaya mengelola pembelajaran Tabel 2


Sikap dan Aktivitas Siswa pada Penelitian
melalui penggunaan model pembelajaran
dengan sungguh – sungguh. Siklus Siklus
Siklus I
Sikap dan II III
Dari hasil refleksi tersebut (rata-
aktivitas siswa (rata- (rata-
rata)
disimpulkan bahwa tindakan perbaikan rata) rata)
Disiplin 2,85 3 3,59
yang peneliti lakukan telah berhasil meski
Kerja sama 2,85 2,85 3,68
masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki. Santun 2,94 3,35 3,88
Oleh karena itu, peneliti berupaya Toleran 2,82 2,94 3,82

menerapkan hal-hal yang positif yang telah Rata – Rata kelas Siklus 1 = 78
dicapai dan memperbaiki hal-hal yang Rata – rata kelas siklus II = 81
Rata – rata kelas siklus III = 83
masih kurang seperti; berusaha melibatkan
siswa sebanyak mungkin dalam menjawab Hasil belajar siswa pada siklus I

pertanyaan, dan memberikan perhatian sebesar 24% dengan jumlah siswa tuntas

khusus pada anak dengan memberi sebayak 8 0rang dari 34 siswa, setelah

bimbingan ketika mereka berdiskusi. pelaksanaan siklus II mengalami kenaikan

Dengan demikian perbaikan pembelajaran persentase ketuntasan sebayak 20 % yaitu

untuk meningkatkan kemampuan dianggap 24 % disiklus I menjadi 44% disiklus II,

berhasil sesuai dengan rencana perbaikan begitu juga disiklus III persentase

sehingga penelitia tindakan kelas kali ini ketuntasan naik sebanyak 27% yaitu dari

dianggap selesai, dan tidak perlu ada 44% disiklus II menjadi 71% disiklus III.

perbaikan pada siklus berikutnya. Aktivitas belajar yang digunakan

Untuk mengetahui gambaran pada penelitian ini terdiri dari 4 indikator

mengenai perkembangan aktivitas dan hasil yaitu disiplin, kerjasama, santun, dan

belajar yang diperoleh selama penelitian toleran. Untuk indikator disiplin pada siklus

dilaksanakan dapat dilihat pada tabel I sebesar 2,85 menjadi 3 disiklus II dan

berikut: 3,59 disiklus III. Siswa sudah mulai

Tabel 1 memahami untuk didiplin memanfaatkan


Hasil Belajar Siswa pada Penelitian waktu untuk berdiskusi. Untuk indikator
kerjasama cenderung tetap dari siklus I ke
Jumlah Prosentase (%)
Siswa Siswa siklus II, tetapi akhirnya naik di siklus III,
Siklus Siswa Siswa
tidak tidak yaitu 2,85 untuk siklus I dan siklus II
tuntas tuntas
tuntas tuntas
Pertama 8 26 24 76 menjadi 3,68 pada siklus III.
Kedua 15 19 44 56 Aktivitas siswa untuk indikator
Ketiga 24 10 71 29 santun mengalami kenaikan di tiap

32
Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Trigonometri dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 3 Kotabumi Tahun Pelajaran 2018-2019 (Ana Riyana)

siklusnya, yaitu 2,94 pada siklus I, menjadi Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Siswa
3,35 di siklus II dan 3,88 disiklus III, siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 3 Kotabumi Tahun
mulai terbiasa untuk lebih santun dalam Pelajaran 2018—2019” dapat diambil
berdiskusi dan ketika menjawab soal. Sama simpulan sebagai berikut:
halnya dengan indikator santun, untuk 1. Ada peningkatan ketuntasan belajar
indikator toleran juga mengalami kenaikan pada pembelajaran menggunakan
yaitu 2,82 di siklus I, menjadi 2,94 di siklus model pembelajaran kooperatif tipe
II dan akhirnya 3,82 di siklus III. Siswa NHT dari siklus 1 (24%) ke siklus 2
semakin toleran membantu teman dis- (44%) sampai siklus III(71%), dan rata-
kusinya untuk memahami materi pelajaran. rata ketuntasan belajar siswa juga
Dari empat indikator penilaian meningkat sebesar 20% dari siklus I ke
aktifitas diambil rata-rata di tiap siklusnya siklus II serta sebesar 27% dari siklus
yaitu pada siklus I sebesar 78 masuk II ke siklus III.
kategori baik, pada siklus II sebesar 81
2. Dari hasil angket terlihat bahwa
masuk kategori baik dan pada siklus III
pembelajaran dengan menggunakan
rata-rata sebesar 83 juga masuk kategori
model pembelajaran kooperatif tipe
baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan
NHT dapat meningkatkan aktifitas
pada penelitian ini terjadi kenaikan aktifitas
siswa pada sikap disiplin , kerjasama,
dan hasil belajar siswa.
santun dan toleran dengan rata-rata

SIMPULAN aktifitas kelas sebesar 78 pada siklus I


dan meningkat pada siklus II sebesar
Berdasarkan hasil penelitian dan
81 serta menjadi 83 pada siklus III
pembahasan, maka PTK dengan judul
sehingga disimpulkan bahwa model
“Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
pembelajaran kooperatif tipe NHT
Belajar Matematika Pokok Bahasan
dapat meningkatkan aktifitas belajar
Trigonometri dengan Menggunakan Model
siswa pada materi Trigonometri.

33
Jurnal Ekponen Volume 9 No. 2, September 2019, hal. 27—34

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Dimyati, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.

Miles M.B dan Huberman A.M. 1997. Analisis Data Kualitatif. Universitas Indonesia Press.

Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kegiatan Belajar Mengajar yang
efektif , Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Tarsito

Sudjana, Nana. 1998. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

34

Anda mungkin juga menyukai