Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wilya Rahma Tresna

NPM : 1910631050171
Kelas : 6B

QUIZ 12
Pertanyaan Presentasi Kepada Kelompok 7
❖ Kelompok 1
1. Apa kekurangan dari lesson study ?
Jawab :
kekurangan Lesson Study, yaitu:
1) Belum berawal dari permasalahan pembelajaran yang dialami siswa, dan masih
berkutat pada bagaimana mengajarkan suatu materi ajar.
2) Belum berfokus pada pemecahan masalah pembelajaran atau penerapan ide
pembelajaran yang mengacu pada pencapaian kompetensi pada aspek kognitif pada
level tinggi dan aspek afektif.
3) Kelemahan dalam observasi dan refleksi.
4) Para observer banyak bicara antar observer yang mengganggu konsentrasi belajar
siswa.
5) Kemampuan dan ketrampilan observer dalam mengamati aspek-aspek pada aktivitas
belajar siswa (misalnya : konsentrasi, motivasi, kepuasan, interaksi belajar) masih perlu
ditingkatkan.
6) Dalam kegiatan refleksi, kebanyakan observer menyampaikan kekurangan-kekurangan
guru dan kurang menyampaikan bagaimana aktivitas siswa, dan tidak menyampaikan
langkahlangkah berikutnya.

❖ Kelompok 2
2. Mengapa lesson study dinilai dapat meningkatkan kualitas pembelajaran?
Jawab :
Lesson study memberikan banyak hal yang dianggap efektif dalam merubah proses
pembelajaran, seperti: (1) Penggunaan materi pembelajaran yang kongkret untuk
memfokuskan pada permasalahan yang lebih bermakna, (2) Mengambil konteks
pembelajaran dan pengalaman guru secara eksplisit, (3) Memberikan dukungan pada
kesejawatan

❖ Kelompok 3
3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan pendekatan PMRI ?
Jawab :
- Pada pembelajaran dengan pendekatan PMRI ada 5 tahapan yang perlu dilalui oleh
siswa, yaitu: Penyelesaian masalah, Penalaran, Komunikasi, Kepercayaan diri, dan
Representasi.
- Pada tahap penyelesaian masalah, siswa diajak mengerjakan soal-soal dengan
menggunakan langkah-langkah sendiri. Dan yang patut dihargai ialah bahwa
penggunaan langkah ini tidak berlaku baku/sama seperti yang dipakai pada buku atau
yang digunakan guru. Siswa dapat menggunakan cara/metode yang ditemukan sendiri,
yang bahkan sangat berbeda dengan cara/metode yang dipakai oleh buku atau oleh
guru.
- Pada tahap penalaran, siswa dilatih untuk bernalar dalam mengerjakan setiap soal yang
dikerjakan. Artinya, pada tahap ini siswa harus dapat mempertanggungjawabkan
cara/metode yang dipakainya dalam mengerjakan tiap soal.
- Pada tahap komunikasi, siswa diharapkan dapat mengkomunikasikan jawaban yang
dipilih pada teman-temannya. Siswa berhak pula menyanggah (menolak) jawaban milik
teman yang dianggap tidak sesuai dengan pendapatnya sendiri.
- Pada tahap kepercayaan diri, siswa diharapkan mampu melatih kepercayaan diri dengan
cara mau menyampaikan jawaban soal yang diperolehnya kepada kawan-kawannya
dengan berani maju ke depan kelas. Dan seandainya jawaban yang dipilihnya berbeda
dengan jawaban teman, siswa diharapkan mau menyampaikannya dengan penuh
tanggungjawab dan berani baik secara lisan maupun secara tertulis.
- Pada tahap representasi, siswa memperoleh kebebasan untuk memilih bentuk
representasi yang dia inginkan (benda konkrit, gambar atau lambang-lambang
matematika) untuk menyajikan atau menyelesaikan masalah yang dia hadapi. Dia
membangun penalarannya, kepercayaan dirinya melalui bentuk representasi yang
dipilihnya.

❖ Kelompok 4
4. Mengapa PMRI perlu diterapkan dan dikembangkan dalam pembelajaran matematika di
Indonesia?
Jawab :
Setidaknya ada dua hal mengapa PMRI perlu diterapkan dan dikembangkan dalam
pembelajaran matematika di Indonesia. Pertama berdasarkan teori pembelajaran yang
dikembangkan Freudenthal (dalam Wiajaya, 2012: 20) matematika adalah aktivitas
manusia.Matematika bukan hanya sebagai produk pengetahuan jadi melainkan suatu
bentuk aktivitas atau proses berfikir matematis. Proses pembelajaran matematika bagi
peserta didik akan terjadi jika bermakna bagi peserta didik. Aktivitas yang dimaksudkan
adalah aktivitas peserta didikmenemukan kembali matematika (The Students reinvent the
mathematics). Sehubungan dengansudut pandang ini, Adam dan Hamm (dalam Wijaya,
2012:5-6) menyebutkan ada empat pandangan yang menunjukkan posisi dan peran
matematika, yaitu (1) matematika sebagai cara untuk berfikir, (2) matematika sebagai
pemahaman pola dan hubungan, (3) matematika sebagaialat, dan (4) matemtika sebagai
bahasa atau alat komunikasi. Dengan demikian penerapan PMRImenjadi penting guna
menjadikan pembelajaran matematika lebih bermakna bagi peserta didik. Alasan kedua
adalah rendahnya kemampuan matematika peserta didik Indonesia dalam tesliterasi PISA
(Programme for International Student Assessment ). Pada tahun 2000 Indonesiamenempati
posisi 39 dari 41 negara(OECD, 2003). Tahun 2003 menempati posisi 38 dari 40negara
(OECD, 2007) dan tahun 2009 pada posisi 61 dari 65 negara (OECD, 2010).

❖ Kelompok 5
5. Apa kelemahan dan kelebihan dari Realistic Mathematics Education?
Jawab :
Beberapa keunggulan dari pembelajaran metematika realistik antara lain:
1) Pelajaran menjadi cukup menyenangkan bagi siswa dan suasana tegang tidak tampak.
2) Materi dapat dipahami oleh sebagian besar siswa.
3) Alat peraga adalah benda yang berada di sekitar, sehingga mudah didapatkan.
4) Guru ditantang untuk mempelajari bahan.
5) Guru menjadi lebih kreatif membuat alat peraga.
6) Siswa mempunyai kecerdasan cukup tinggi tampak semakin pandai.
Beberapa kelemahan dari pembelajaran metematika realistik antara lain:
1) Sulit diterapkan dalam suatu kelas yang besar(40- 45 orang).
2) Dibutuhkan waktu yang lama untuk memahami materi pelajaran.
3) Siswa yang mempunyai kecerdasan sedang memerlukan waktu yang lebih lama untuk
mampu memahami materi pelajaran.

❖ Kelompok 6
6. Apa saja prinsip dari lesson study?
Jawab :
Terdapat 3 (tiga) prinsip utama dalam lesson study, yaitu kolegialitas (collegiality), saling
belajar (mutual learning), dan komunitas belajar (community learning).
- Prinsip kolegialitas artinya seluruh pihak yang terlibat memiliki kesetaraan posisi
sebagai pembelajar, Sedangkan
- prinsip saling belajar artinya orientasi aktivitas yang dilakukan adalah saling
memberikan manfaat.
- Prinsip terakhir adalah komunitas belajar dimana artinya bentuk keterikatan interaksi
pelaku lesson study merupakan upaya Continues Professional Development (CPD)

❖ Kelompok 8
7. Dari apa yang sudah dijelaskan kelompok 7 bahwa Lesson Study memiliki banyak manfaat
untuk siswa, lalu apakah Lesson Study memiliki manfaat untuk guru/pendidik?
Jawab :
Lesson Study juga memiliki manfaat yang penting bagi seorang guru, karena guru
memperoleh bahan acuan untuk kepentingan kinerjanya, yaitu: 1) Memikirkan secara lebih
teliti tentang tujuan materi pelajaran tertentu yang diajarkan kepada sisiwa; 2) Memikirkan
secara mendalam tentang tujuan pembelajaran untuk kepentingan masa depan siswa,
termasuk kecintaan/kegandrungan siswa terhadap ilmu pengetahuan; 3) Mengkaji hal-hal
terbaik yang dapat dan harus digunakan dalam pembelajaran, dengan belajar dari guru lain
(peserta/partisipan LS) untuk menambah pengetahuan, misalnya tentang materi pelajaran.
Hal itu berarti membangun kemampuan melalui pembelajaran kolegial; 4)
meningkatkan/keahlian, baik dalam merencanakan pembelajaran maupun dalam
melaksanakan pembelajaran; 5) peningkatan pengamatan terhadap perilaku belajar siswa
("mata melihat siswa").

❖ Kelompok 9
8. Apakah penerapan pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif siswa?
Jawab :
Menurut Ramadhan (2009) dalam pemecahan masalah matematika, diperlukan pemikiran
dan gagasan yang kreatif dalam merumuskan dan menyelesaikan model matematika serta
menafsirkan solusi dari suatu masalah matematika. Pemikiran dan gagasan yang kreatif
tersebut akan muncul dan berkembang jika proses pembelajaran matematika di dalam kelas
menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat. Salah satu pendekatan pembelajaran
matematika yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif adalah pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) . Kemampuan berpikir kreatif ini
sangat diperlukan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan matematika. Dalam
proses pemecahan permasalahan matematika, siswa akan menggunakan belahan otak
kirinya untuk menganalisis dan mengkritisi permasalahan tersebut. Secara bersamaan,
siswa juga menggunakan belahan otak kanan untuk memikirkan secara kreatif penyelesaian
masalah matematika tersebut. Maka dari itu, belahan otak bagian kiri dan otak bagian kanan
akan digunakan siswa secara bersamaan dalam proses pembelajaran matematika.

❖ Kelompok 10
9. Apa saja yang melatarbelakangi inovasi Didactical Design Research (DDR)?
Jawab :
1) Tradisi penelitian pendidikan yang lebih berorientasi pada pengkajian model atau
pendekatan pembelajaran cenderung kurang melihat karakteristik desain bahan ajar
serta dampaknya terhadap proses dan perkembangan berpikir anak
2) Diperlukannya pergeseran orientasi pengembangan bahan ajar dari upaya pencapaian
tujuan menjadi upaya optimalisasi potensi anak sesuai kemampuan dan pengalaman
belajarnya
3) Diperlukannya pergeseran orientasi belajar dari hanya menerima produk pengetahuan
menjadi proses dinamis berkelanjutan yang mampu memberikan pengalaman berpikir
reflektif dalam memaknai, mengkonstruksi, serta menggunakan pengetahuan dalam
berbagai konteks sesuai kebutuhan anak
4) Diperlukannya pergeseran orientasi profesionalitas pendidik dari cenderung sebagai
pengguna menjadi pengembang pengetahuan
5) Diperlukannya pergeseran orientasi pengembangan profesionalitas dari kecenderungan
bersifat pasif-terisolasi menjadi aktif-kolaboratif

Anda mungkin juga menyukai