Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wilya Rahma Tresna

NPM : 1910631050171
Kelas : 6B

QUIZ 9
Pertanyaan Presentasi Kepada Kelompok 4
❖ Kelompok 1
1. Bagaimana implementasi pembelajaran kontekstual dalam masa pandemi ini?
Jawab :
Dalam kondisi pandemi covid-19 yang tidak menentu menuntut adanya perubahan dalam
proses pembelajaran. Madrasah Aliyah Bilingual adalah salah satu Madrasah yang
melakukan inovasi pembelajaran yang di sesuaikan dengan keadaan di masa pandemi
Covid-19. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui implementasi metode pembelajaran
Luar kelas dengan model contextual Teaching and learning (CTL) di era Covid-19. Metode
penelitian adalah metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan
data adalah dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis yang di gunakan
adalah studi content analysis yaitu penelitian yang melakukan pembahasan dari sebuah
informasi tertulis secara dalam. Adapun subyek yang digunakan dalam penelitian adalah
Kepala sekolah, waka kurikulum, Guru , dan 3 siswa. Hasil penelitian membuktikan bahwa
implementasi pembelajaran pada masa pandemi di Madrasah Aliyah Bilingual terbagi
terbagi menjadi dua masa yaitu Pandemi I dan masa Pandemi II.Pada msa Pandemi I
pembelajarannaya masih berjalan normal, hanya tetap memakai standar protokol
kesehatan. Sedangkan pembelajaran pada masa Pandemi II adalah pembelajaran dengan
model Contextual Teaching and learning (CTL) yang terdiri dari 7 elemen yaitu siswa
melakukan kontruksi, memiliki inquiry, bertanya, model masyarakat belajar, guru enjadi
model,refleksi kegiatan,penilaian obyektif. Dan hasilnya pembelajaran masa pandemi tetap
berjalan dengan baik.

• Kelompok 2
2. Pembelajaran kontekstual memungkinkan siswa menghubungkan isi pembelajaran dgn
kehidupan sehari hari. Bagaimana cara guru mengimplementasikan pembelajaran
kontekstual tersebut? Bagaimana langkah-langlah dalam melaksanakan model
pembelajaran kontekstual?
Jawab :
Secara sederhana, Hernowo dalam Rulviana dan Kadarwati (2020) menjelaskan langkah-
langkah yang bisa kita lakukan untuk menerapkan pembelajaran kontekstual.
1) Kaitkan setiap materi pelajaran dengan seorang tokoh terkenal yang berkaitan dengan
mata pelajaran tersebut.
2) Ceritakan riwayat hidup atau perjalanan tokoh dalam mencapai kesuksesan melalui
ilmu yang dimilikinya.
3) Berdasarkan pengalaman tokoh, tunjukkan ke siswa manfaat yang jelas mengenai ilmu
yang sedang atau akan mereka pelajari.
4) Upayakan agar ilmu-ilmu yang siswa pelajari bisa memotivasi mereka untuk
menerapkannya di kehidupan sehari-hari, seperti tokoh yang diceritakan di awal.
5) Berikan kebebasan pada siswa untuk menemukan cara belajarnya sendiri.
6) Biarkan siswa mengekspresikan emosinya dengan bebas.
7) Bimbing siswa untuk menggunakan emosi yang ada di setiap pembelajaran agar lebih
bermakna.

• Kelompok 3
3. Apakah model pembelajaran Quantum ini efektif untuk diterapkan pada kurikulum 2013?
Jawab :
Efektif. Model Pembelajaran quantum ini bisa dikatakan sebagai pelopor pembelajaran
berpusat ke siswa (Student Centered), sebagaimana yang diterapkan dalam K13.Mungkin
karena tidak ada dukungan intensif dari pemerintah (misalnya pelatihan), model ini tidak
digunakan secara masif dalam K13. Model ini justru diadopsi oleh lembaga pendidikan non
formal sejak beberapa tahun yang lalu.

• Kelompok 5
4. Apa dampak positif dari penerapan model bljr pbl trhadap siswa?
Jawab :
Penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa dengan menunjukkan :
1) Penerapan model Problem Based Learning, menjadikan siswa aktif, berpartisipasi
dalam diskusi, berpikir kritis, dan memiliki keterampilan pemecahan masalah serta
untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Ini
sesuai dengan teori dan tujuan model pembelajaran PBL yang ditulis oleh Nurhadi
dalam bukunya yang berjudul Efektivitas Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah.
Oleh karena itu, pembelajaran sistem komputer pada materi set instruksi dengan
menerapkan model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa.
2) Penerapan model Problem Based Learning terdapat perbedaan hasil belajar antara
siswa yang pembelajarannya menggunakan Problem Based Learning dengan siswa
yang pembelajarannya menggunakan model konvensional. siswa yang
pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning meningkat daripada
siswa yang pembelajarannya menggunakan model konvensional.

• Kelompok 6
5. Problem based learning merupakan pembelajaran yang menekankan pemecahan masalah
untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa. Lalu, bagaimana peran guru dalam
pembelajaran Problem Based Learning?
Jawab :
Belajar Berbasis Masalah diterapkan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam
situasi berorientasi masalah, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar (Ibrahim dan
Nur, 2000). Peran guru dalam pembelajaran ini adalah menyajikan masalah, mengajukan
pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Lebih penting lagi, guru melakukan
scaffolding, yaitu suatu kerangka dukungan yang memperkaya keterampilan dan
pertumbuhan intelektual siswa. BBM tidak terjadi tanpa guru mengembangkan lingkungan
kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka.

• Kelompok 7
6. Apa yang harus dilakukan oleh guru supaya pembelajaran dengan model pembelajaran
kontekstual menjadi lebih efektif?
Jawab :
Agar proses pengajaran kontekstual lebih efektif, guru perlu melaksanakan beberapa hal
seperti :
• Menguji konsep dan kompetensi dasar yang akan dipelajari siswa
• Memahami latar belakang sekolah dan pengalaman hidup siswa melalui proses
pengkajian secara seksama
• Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa, selanjutnya memillih dan
mengaitkan dengan konsep dan kompetensi yang akan dibahasdalam proses
pembelajaran kontekstual
• Merancang pengajaran dengan mengaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan
mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan kehidupan
mereka
• Melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong siswa untuk mengaitkan apa yang
sedang dipelajari dengan pengetahuan/pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya
• Melakukan penilaian terhadap pemahaman siswa

❖ Kelompok 8
7. Dari penjelasan sebelumnya dapat dilihat bahwa Quantum learning adalah strategi dan
seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman, daya ingat, dan membuat
suasana belajar menjadi menyenangkan dan bermanfaat, artinya banyak quantum learning
ini memiliki banyak sekali kelebihan, namun ada tidak kekurangan dari quantum learning
ini?
Jawab :
Quantum learning memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
1) Membutuhkan pengalaman yang nyata. Karena quantum learning menuntut guru untuk
kreatif dan menjadikan kegitan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga
diperlukan pengalaman yang matang untuk dapat menciptakan situasi yang diatas.
2) Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar. Karena kuantum
learning menggunakan metode pemberian sugesti sehingga dibutuhkan waktu yang
lama untuk menumbuhkan karakter yang diharapkan.
3) Kesulitan mengidentifikasi ketrampilan siswa. Karena setiap siswa memiliki
ketrampilan yang berbeda-beda sehingga untuk mengidentifikasi ketrampilan setiap
siswa memerlukan proses yang tidak mudah yaitu dengan mengamati perilaku dan
minat setiap siswa.
4) Memerlukan dan menuntut keahlian dan ketrampilan guru. Karena kuantum learning
menuntut guru untuk kreatif dan menjadikan kegitan belajar mengajar lebih
menyenangkan sehingga diperlukan keahlian dan ketrampilan guru untuk dapat
menciptakan situasi yang diatas.
5) Memerlukan proses perancanaan dan persiapan pembelajaran yang cukup matang dan
terencana dengan cara yang lebih baik. Karena quantum learning harus bisa menjadikan
kegiatan belajar menyenangkan sehingga persiapan yang matang akan membantu
terlaksananya kegiatan pembelajaran tersebut.
6) Adanya keterbatasan sumber belajar, alat belajar dan menuntut situasi dan kondisi.
Karena dengan keterbatasan sarana prasarana akan menghambat terlaksananya kegiatan
tersebut dan hasilnya kegiatan belajar mengajar akan berjalan kurang efektif.

❖ Kelompok 9
8. Mengapa pemahaman terhadap “hakekat” siswa menjadi “jembatan” untuk
menghubungkan dan memasukan “dunia pengajar” kepada dunia pembelajar pada
pembelajaran kuantum menjadi sangat penting?
Jawab:
Memahami dunia dan kehidupan anak, merupakan lisensi bagi para guru untuk memimpin,
menuntun dan memudahkan perjalan siswa dalam meraih hasil belajar yang optimal. Salah
satu cara yang bisa digunakan dalam hal ini misalkan mengaitkan apa yang akan diajarkan
dengan peristiwa-peristiwa, fikiran atau perasaan, tindakan yang diperoleh siswa dalam
kehidupan baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Setelah kaitan itu
terbentuk, maka guru dapat memberikan pemahaman tentang materi pembelajaran yang
disesuaikan dengan kemampuan, perkembangan, dan minat bakat siswa. Hal ini menjadi
sangat penting karena apabila seorang guru telah memahami dunia siswa, maka siswa telah
merasa diperlakukan sesuai dengan tingkat perkembangan mereka, sehingga pembelajaran
akan menjadi harmonis seperti sebuah “orkestrasi” yang saling bertautan dan saling
mengisi.

❖ Kelompok 10
9. Apa saja kendala dalam pembelajaran kontekstual?
Jawab :
Kendala dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL yaitu: (1) guru
kurang optimal dalam memberikan bimbingan pada siswa dalam kegiatan diskusi, (2)
waktu pembelajaran yang digunakan guru tidak efektif, (3) siswa sulit membuat
kesimpulan materi pembelajaran pada saat kegiatan diskusi, serta (4) siswa kurang percaya
diri dalam mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas

Anda mungkin juga menyukai