Disusun Oleh :
1. Qonita Ayu S.
2. M. Ali Rosyidin
3. Desy Puspita Sari
4. Dinda Fasya P. P.
JURUSAN MATEMATIKA
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyusun makalah ini tanpa suatu halangan apapun . Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya dalam penyusunan makalah Model Pembelajaran Contextual
Teaching Learning (CTL).
Makalah ini disusun dengan harapan agar dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk pembaca. Kami ingin minta maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Terima kasih .
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada
di sekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada
tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman belajar yang dirancang dan
dipersiapkan oleh guru. Belajar juga dapat dipandang sebagai proses melihat, mengamati,
dan memahami sesuatu yang ada di sekitas siswa. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh
guru dan siswa. Perilaku guru adalah membelajarkan dan perilaku siswa adalah belajar.
Perilaku pembelajaran tersebut terkait dengan mendesain dan menerapkan model-model
pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
4
d. Bagaimana prinsip-prinsip dalam Pembelajaran CTL?
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan barunya
6
2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik
7
5. Menghadirkan model sebagia contoh belajar
Menurut E. Mulyasa, sedikitnya ada lima elemen yang harus diperhatikan dalam
pembelajaran kontekstual, sebagai berikut:
3. Uraikan secara terperinci media dan sumber pembelajaran yang akan digunakan untuk
mendukung kegiatan pembelajaran yang diharapkan.
4. Rumuskan skenario tahap demi tahap kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam
melakukan proses pembelajarannya.
8
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran CTL
1. Kelebihan Pembelajaran Kontekstual
a. Memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus sesuai dengan
potensi yang dimiliki siswa sehingga siswa terlibat aktif dalam PBM.
b. Siswa dapat berpikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami
suatu isu dan memecahkan masalah.
c. Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
d. Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
e. Membantu siswa bekerja lebih efektif dalam kelompok.
f. Terbentuk sikap kerjasama yang baik antar individu maupun kelompok.
9
g. Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
h. Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi, karena dalam pembelajaran guru
hanya sebagai pengarah dan pembimbing serta lebih menuntut siswa untuk aktif dan
berusaha sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-
pengetahuan baru di lapangan.
10
Sebuah mobil mainan diberikan kepada siswa B dan dijalankan ke arah barat
sejauh 8 petak ubin sampai ditempat A. Guru menyuruh siswa untuk
menjalankan kembali mobil tersebut berlawanan arah (ke timur) sejauh 5 petak
ubin. Guru menerangkan bahwa arah berlawanan berarti nilai angka tersebut
berlawanan dengan nilai angka yang lain: 8 petak – 5 petak = 3 petak
c. Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif
Siswa diberi pengantar fenomena utang piutang. Siswa A meminjam uang 500
kepada siswa B, kemudian karena masih kurang maka meminjam lagi 600. Guru
mengingat kembali bahwa konsep hutang nilainya (-). Kemudian guru
mengembangkan konsep permasalahan tersebut kepada sembarang bilangan
bulat. Misalnya -4 + (-3) = -7
11