Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

PPL 2

JOKO IRWANTO
TOPIK PEMBELAJARAN

PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA


TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mendiskusikan latar belakang Pergerakan Kebangsaan Indonesia ( C2 )


2. Menganalisis hubungan kebangkitan bangsa-bangsa Asia dengan pergerakan nasional
Indonesia. ( C 4 )
3. Menganalisis perkembangan nasionalisme Indonesia sejak awal abad ke-20 berdirinya
organisai pergerakan nasional.( C 4 )
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa diharapkan mampu mengkreasikan sumber-
sumber sejarah untuk mengevaluasi secara kritis dinamika pergerakan kebangsaan
Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Tujuannya agar dapat direfleksikan dalam
kehidupan masa kini dan masa depan, serta melaporkannya dalam bentuk tulisan atau
lainnya dmelalui presentasi menggunakan media pembelajran berbasis AI. ( C 6 )
INOVASI PEMBELAJARAN YANG
DILAKSANAKAN

Inovasi pembelajran yang saya gunakan menerapkan model


pembelajaran PBL yang dikolaborasikan dengan AI, serta
menggunakan metode Diskusi dan Presentasi
ALASAN MEMILIH MODEL PEMBELAJARAN

1. PBL diharapkan dapat memberikan dorongan tambahan terhadap


motivasi siswa.
2. Selain itu, integrasi AI sebagai pendukung dalam pembelajaran
kolaboratif diharapkan dapat merangsang rasa keingintahuan
siswa melalui pemberian umpan balik yang tepat waktu dan
personal.
Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran

1. Melalui metode diskusi dan presentasi, saya dapat melihat peningkatan dalam keterampilan
komunikasi siswa. Siswa belajar untuk mengomunikasikan ide dan pemikiran mereka secara jelas dan
efektif di depan teman – temannya.
2. Model PBL memberi siswa tanggung jawab dalam mengatasi masalah dan menentukan jalannya
pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar dan mengembangkan
sikap proaktif terhadap pembelajaran.
3. Siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi karena mereka
diberikan kesempatan untuk mengaitkan pengetahuan teoritis dengan aplikasi dunia nyata melalui
model PBL.
4. Guru dapat melakukan evaluasi terhadap kemampuan siswa melalui berbagai aspek pembelajaran,
termasuk partisipasi dalam diskusi, presentasi, dan penyelesaian masalah.
3.2.1
3. Kelebihan Model Pembelajran
2. Kekurangan Model Pembelajran
1. rencana Tindak lanjut
A. 3 . Kelebihan Model Pembelajran
A. Peningkatan Pemahaman Konsep, artinya PBL memungkinkan siswa untuk terlibat dalam
pemecahan masalah nyata dan kompleks, yang memerlukan penerapan konsep-konsep yang
dipelajari dalam konteks situasi kehidupan nyata. Melalui penyelesaian tugas atau proyek yang
relevan, siswa dapat mengintegrasikan informasi, mengidentifikasi hubungan antar ide, dan
memahami konsep secara lebih mendalam.
B. Pengembangan Keterampilan Kritis dan Kolaboratif, PBL merangsang pengembangan keterampilan
kritis, seperti pemecahan masalah, analisis, dan sintesis. Siswa diajak untuk berpikir kritis saat
mengeksplorasi solusi untuk masalah yang dihadapi. Selain itu, PBL mendorong kolaborasi antar
siswa, memungkinkan mereka bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai pemahaman yang
lebih mendalam.
C.Menciptakan pengalaman pembelajaran yang berorientasi pada tugas nyata, meningkatkan motivasi
dan keterlibatan siswa. Dengan merumuskan pertanyaan atau masalah yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari atau lingkungan sekitarnya, PBL membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
siswa.
2. Kekurangan Model Pembelajran

A. Kesulitan dalam Pengelolaan Waktu, PBL sering melibatkan penyelesaian tugas atau
proyek berbasis masalah dalam kelompok.
B. Kecenderungan Ketidak jelasan Peran Guru. Dalam PBL, peran guru sering beralih dari
pemberi informasi utama menjadi fasilitator.
1. Rencana Tindak lanjut

• Meningkatkan efektivitas PBL melalui peningkatan manajemen waktu, pelatihan fasilitator,


dan optimalisasi teknologi. Implementasi rencana ini dapat membantu menciptakan
lingkungan pembelajaran yang lebih terstruktur, terbimbing, dan berorientasi pada hasil yang
signifikan bagi peserta didik.
Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari
Inovasi Pembelajaran

1. PBL memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai pemahaman konsep
dibandingkan metode pengajaran konvensional.
2. Implementasi PBL memerlukan peran pengajar sebagai fasilitator, bukan
hanya sebagai penyampai informasi.
3. Kendala dalam membentuk kelompok heterogen karena siswa memiliki
Tingkat keterampilan dan pengetahuan yang berbeda.
4. Faktor alam ( Cuaca ) dan terkendala jaringan
Solusi Pemecahan Masalah

1. Merancang rencana pembelajaran yang memperhitungkan ketersediaan waktu


dan menyesuaikan kurikulum dengan baik adalah kunci dalam meminimalkan
dampak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas PBL.Program
pelatihan yang komprehensif bagi pengajar dapat membantu meningkatkan
keterampilan mereka dalam mengelola pembelajaran berbasis masalah.
2. Program pelatihan yang komprehensif bagi pengajar dapat membantu
meningkatkan keterampilan mereka dalam mengelola pembelajaran berbasis
masalah. Pengajar dapat merancang tugas PBL yang menantang namun relevan,
dan memberikan dukungan dalam memfasilitasi diskusi kelompok sehingga
setiap siswa merasa terlibat secara maksimal.
Rencana Tindak Lanjut

• Melanjutkan program pelatihan rutin bagi pengajar untuk meningkatkan


keterampilan dan pemahaman mereka dalam mengelola PBL. Memberikan
umpan balik dari siswa dapat memberi wawasan berharga tentang pengalaman
belajar mereka, membantu mengidentifikasi area perbaikan, dan memperkuat
aspek positif dari metode ini. Membangun komunitas pembelajaran di antara
pengajar yang menerapkan PBL. Ini dapat mencakup forum diskusi,
pertukaran pengalaman, dan kolaborasi dalam pengembangan materi
pembelajaran. Komunitas ini dapat menjadi platform untuk pembelajaran
timbal balik dan peningkatan berkelanjutan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai