Anda di halaman 1dari 3

LK-2.

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

Nama Mapel Bahasa Indonesia

Tempat Pelaksanaan SMPN 4 Kuripan

Waktu Pelaksanaan 11-12 Oktober 2023

Nama Mahasiswa Muslehudin, S. Pd

Nama Guru Pamong Munawir, M. Pd

Nama Dosen Nurmiwati, M. Pd

I. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran


(Apakah topik dan tujuan yang Anda diajarkan? Inovasi apakah yang Anda lakukan? Mengapa
Anda memilih metode tersebut sebagai inovasi pembelajar di kelas Anda?)
berikut adalah deskripsi kegiatan penilaian hasil pembelajaran bahasa Indonesia tentang teks
deskripsi:
1. Kompetensi Dasar: Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks deskripsi tentang
objek (sekolah, tempat wisata, dan/atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan
dibaca.
2. Materi: struktur dan kebahasaan dari teks deskripsi
3. Tujuan Pembelajaran: Menelaah bagian struktur yang sesuai dengan paragraf yang
disajikan; menentukan dan memperbaiki kesalahan penggunaan kata, kalimat, ejaan
dan tanda baca; merencanakan penulisan teks deskripsi; menulis teks deskripsi dengan
memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks deskripsi; menyajikan teks
deskripsi dalam konteks pembawa acara televisi mendeskripsikan objek secara lisan.
4. Metode : Problem Based Learning
5. Beberapa alasan mengapa PBL menjadi pilihan dalam pembelajaran adalah:
a. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik.
b. Melatih peserta didik dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis.
c. Membantu peserta didik dalam memahami peran orang dewasa di kehidupan
nyata.
d. Mendorong peserta didik untuk menjadi individu yang mandiri dan bertanggung
jawab.
e. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik, membuat peserta didik menjadi lebih
aktif dan berhasil memecahkan problem-problem kompleks, serta membantu siswa
untuk mengembangkan keterampilan yang akan bermanfaat bagi mereka hingga
dewasa
II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran
(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan siswa/i Anda saat inovasi
pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada
MK Pendalaman Materi)
Berikut beberapa keuntungan memilih PBL:
1. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis : PBL menantang siswa untuk berpikir kritis
dan sistematis dalam memecahkan masalah, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritisnya
2. Mendorong pembelajaran aktif : PBL mengharuskan siswa untuk menjadi peserta aktif
dalam pembelajaran mereka sendiri, yang dapat meningkatkan keterlibatan dan
motivasi mereka
3. Mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab : PBL dapat membantu siswa
menjadi pembelajar yang lebih mandiri dan bertanggung jawab, karena mereka
diharuskan untuk mengambil kepemilikan atas pembelajaran mereka dan bekerja secara
kolaboratif dengan teman-temannya.
4. Mempersiapkan pemecahan masalah di dunia nyata : PBL memberi siswa peluang untuk
memecahkan masalah di dunia nyata, yang dapat mempersiapkan mereka menghadapi
tantangan masa depan dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Secara keseluruhan, PBL dapat menjadi model pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa yang
ingin mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya, menjadi pembelajar yang lebih mandiri
dan bertanggung jawab, serta mempersiapkan diri untuk pemecahan masalah di dunia nyata.
III. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran
(Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan pada
pembelajaran? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK
Pendalaman Materi)
Ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi guru ketika menerapkan Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBL) di kelasnya sebagai berikut :
1. Kesulitan dalam memfasilitasi interaksi kelompok : Salah satu tantangan yang mungkin
dihadapi guru selama pelaksanaan PBL adalah kesulitan dalam memfasilitasi interaksi
kelompok. Hal ini dapat menjadi tantangan tersendiri selama tahap ketiga PBL, ketika
siswa diharapkan melakukan penyelidikan mandiri dan kelompok
2. Kurangnya minat atau motivasi siswa : Tantangan lain yang mungkin dihadapi guru
adalah kurangnya minat atau motivasi siswa dalam proses PBL. Hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti kurangnya pemahaman terhadap model
PBL atau kurangnya minat terhadap permasalahan yang disampaikan.
3. Memakan waktu : Penerapan PBL dapat memakan waktu, karena mengharuskan guru
merancang dan memfasilitasi kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik
siswanya
4. Tidak semua topik cocok untuk PBL : Tidak semua topik atau mata pelajaran cocok
untuk PBL, karena beberapa topik mungkin memerlukan pendekatan yang lebih
tradisional dalam proses belajar mengajar
Meskipun terdapat tantangan-tantangan tersebut, PBL tetap dapat menjadi model pembelajaran
yang berharga bagi siswa. Guru dapat mengatasi tantangan ini dengan memberikan dukungan
dan bimbingan yang memadai kepada siswanya, merancang masalah yang menarik dan relevan,
serta menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kolaboratif.
IV. Solusi Pemecahan Masalah
(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada penerapan
inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan
materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Berikut beberapa solusi atas tantangan penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) di
kelas:
1. Guru dapat memberikan siswa pedoman dan harapan yang jelas untuk kerja kelompok,
menetapkan norma-norma kelompok, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melatih keterampilan kolaborasi dan komunikasi
2. Guru dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dengan merancang masalah yang
relevan dan menarik yang terhubung dengan isu-isu dunia nyata, memberikan
kesempatan bagi pilihan dan otonomi siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang
positif dan mendukung
3. Guru dapat merencanakan ke depan dan mengalokasikan waktu yang cukup untuk setiap
tahapan proses PBL, berkolaborasi dengan rekan kerja untuk berbagi sumber daya dan
ide, dan menggunakan teknologi untuk menyederhanakan proses.
4. Guru dapat memilih topik yang relevan dan bermakna bagi siswanya, dan mengadaptasi
model PBL agar sesuai dengan kebutuhan spesifik mata pelajaran mereka.
Secara keseluruhan, guru dapat mengatasi tantangan penerapan PBL dengan memberikan
pedoman dan harapan yang jelas, merancang masalah yang menarik dan relevan, menciptakan
lingkungan belajar yang positif dan mendukung, dan berkolaborasi dengan rekan kerja untuk
berbagi sumber daya dan ide.
V. Rencana Tindak Lanjut
(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi pembelajaran Anda berjalan
lebih baik ke depannya?)

Berikut adalah contoh rencana tindak lanjut yang dapat digunakan guru untuk mengatasi
tantangan penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL):
1. Kesulitan dalam memfasilitasi interaksi kelompok
a. Berikan siswa pedoman dan harapan yang jelas untuk kerja kelompok.
b. Tetapkan norma kelompok dan berikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
keterampilan kolaborasi dan komunikasi.
c. Bimbing siswa untuk membuat ajakan bertindak (CTA) yang baik yang dapat
mendorong konversi dan meyakinkan orang untuk bertindak dan membantu
suatu tujuan.
d. Mendorong siswa untuk menindaklanjuti proyek mereka dan mengambil
tanggung jawab atas pekerjaan mereka.
2. Kurangnya minat atau motivasi siswa
a. Rancang masalah yang relevan dan menarik yang terhubung dengan masalah
dunia nyata.
b. Memberikan kesempatan bagi pilihan dan otonomi siswa.
c. Ciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung.
d. Libatkan siswa dalam mengembangkan rubrik untuk menilai penyelesaian
proyek mereka.
e. Rancang rencana proyek, buat jadwal, pantau siswa dan kemajuan proyek, nilai
hasilnya, dan evaluasi pengalaman.
3. Memakan waktu
a. Rencanakan ke depan dan alokasikan waktu yang cukup untuk setiap tahapan
proses PBL.
b. Berkolaborasi dengan kolega untuk berbagi sumber daya dan ide.
c. Gunakan teknologi untuk menyederhanakan proses.
d. Gunakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk memastikan proyek diselesaikan
secara efisien.
4. Tidak semua topik cocok untuk PBL
a. Pilih topik yang relevan dan bermakna bagi siswa.
b. Menyesuaikan model PBL agar sesuai dengan kebutuhan spesifik bidang studi.
c. Gunakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk memastikan bahwa proyek
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Dengan mengikuti rencana aksi ini, guru dapat mengatasi tantangan penerapan PBL dan
memastikan bahwa siswanya mendapatkan pengalaman belajar yang positif dan menarik.

Daftar Pustaka

Ali, M., Emzir, & Rafli, Z. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Task Based Learning (TBL).
Arends, R. (2013). Belajar untuk Mengajar. Salemba Humanika.
Arikunto, dkk. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Harmer, J. (2007). Praktek Pengajaran Bahasa Inggris dengan DVD (Edisi ke-4) (Buku
Pegangan Longman untuk Guru Bahasa). Pearson Longman 203 ELT.
Roestiyah. (2009). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.
Syamsidah dan Hamidah Suryani. (2018). Buku Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBL). Publikasikan lebih dalam.

Kuripan, Oktober 2023


Dibuat oleh Disetujui oleh
Mahasiswa PPG Guru Pamong

(MUSLEHUDIN, S.Pd) (MUNAWIR, M. Pd)

Anda mungkin juga menyukai