Anda di halaman 1dari 51

1

JUDUL : Peningkatan Hasil Belajar IPS melalui Metode Pembelajaran


Talking Stick pada Siswa Kelas V SD Inpres 12/79 Mico Kecamatan
Palakka Kabupaten Bone.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

pelajaran yang didapatkan siswa dari tingkat dasar hingga tingkat lanjutan. IPS

mengkaji seperangkat peristiwa, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu

sosial. Melalui mata pelajaran IPS, siswa dididik dan dibekali dengan kemampuan

dasar untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan

lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi.

Ilmu Pengetahuan Sosial mempelajari segala aspek kehidupan manusia sebagai

masyarakat. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Sardjiyo (2008: 1.26) bahwa IPS

adalah “bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah

sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau suatu

perpaduan”. Tekanan yang dipelajari IPS bukan pada teori dan keilmuannya,

melainkan pada kenyataan kehidupan kemasyarakatan. Seperti yang diungkapkan

oleh Martorella (Solihatin: 2008) bahwa pembelajaran IPS lebih menekankan pada

aspek pendidikan daripada transfer konsep, karena dalam IPS siswa diharapkan

memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta


2

melatih sikap, nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah

dimilikinya.

Sehubungan dengan pernyataan di atas, dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) pengajaran IPS di SD (Depdiknas, 2006: 45) bertujuan agar:

(a). Siswa mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan


masyarakat dan lingkungannya. (b) Siswa memiliki kemampuan dasar
untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan
masalah, serta keterampilan dalam kehidupan sosial. (c) Siswa memiliki
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
(d) Siswa memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional
dan global.

Uraian di atas dapat diasumsikan bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial mempunyai nilai penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang

handal dan bermoral sejak dini. Dengan demikian, peningkatan hasil belajar siswa

pada materi IPS sangat membutuhkan kemampuan guru dalam mengembangkan

pembelajaran agar lebih menambah minat dan motivasi belajar siswa terhadap IPS.

Pada kenyataannya, harapan tersebut di atas tidak sesuai dengan kenyataan. Hal

ini terungkap berdasarkan prapenelitian yang dilakukan calon peneliti pada tanggal

10 maret 2014 di SD Inpres 3/77 Walannae Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten

Bone melalui observasi selama proses pembelajaran IPS. Hasil observasi tersebut

tampak bahwa guru pada pembelajaran IPS menerapkan: (1) Cara pengajaran yang

masih bersifat ceramah, dalam hal ini pembelajaran masih berpusat pada guru

(teacher centered), (2) penyajian materi masih bersifat monoton sehingga siswa
3

kurang antusias dan mengakibatkan pembelajaran kurang menarik, (3) guru jarang

memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat, (4) Guru jarang

menggunakan media dalam proses pembelajaran, (5) Perhatian guru terhadap siswa

juga kurang, yakni hanya terfokus pada beberapa siswa saja, sedangkan siswa lainnya

dibiarkan melakukan aktivitas apa saja yang diinginkan. Sementara dari aspek siswa

terlihat bahwa selama proses pembelajaran IPS, (1) siswa kurang memusatkan

perhatiannya pada materi pelajaraan yang disajikan guru, (2) siswa kurang antusias

dalam proses kegiatan belajar mengajar karna menyajian materi secara monoton, dan

(3) siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran (pasif dalam proses

pembelajaran), (4) siswa tidak mengerti contoh-contoh yang disajikan dikarenakan

guru tidak menggunakan media dalam peroses pembelajaran, (5) siswa tidak dapat

fokus dikarnakan guru hanya fokus pada siswa tertentu saja.

Selain melakukan observasi, calon peneliti juga memberikan tes awal kepada

siswa kelas IV untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

Berdasarkan tes tersebut, diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata siswa kelas IV dalam

pembelajaran IPS tergolong rendah yakni di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditetapkan oleh Sekolah yakni nilai 70. Hal tersebut dapat dilihat dari

hasil tes dimana hanya ada 6 orang dari 15 siswa yang mendapatkan nilai tuntas,

sementara nilai 82 ada 1 siswa, nilai 75 ada 1 siswa, dan nilai 71 ada 2 siswa dan

yang lainnya mendapatkan nilai di bawah KKM, yaitu 70.


4

Berdasarkan kenyataan di atas perlu dicari suatu alternatif pembelajaran agar

siswa lebih termotivasi dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Oleh

sebab itu, guru dituntut untuk tidak hanya mentransfer ilmu yang dimilikinya

melainkan juga mempertimbangkan aspek intelegensi dan kesiapan belajar siswa,

dengan demikian siswa tidak akan mengalami semacam depresi mental seperti

kebosanan, mengantuk, frustasi, bahkan antipati terhadap mata pembelajaran. Salah

satu model pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai alternatif dalam pemecahan

masalah di atas, yaitu melalui metode pembelajaran inside outside circle.   

Metode Inside Outside Circle (IOC) yang merupakan salah satu teknik mengajar

lingkaran kecil dan lingkaran besar (Inside-Outside-Circle) yang merupakan

dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk memberikan kesempatan pada siswa agar

saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan. Mengingat bahwa materi IPS

sangat luas, sehingga adanya diskusi kelompok dengan teman kelompoknya

kemudian dilanjutkan diskusi dengan keseluruhan kelas melalui metode inside

outside sircle, yang diharapkan materi IPS dapat dipahami dengan mudah oleh

siswa.  Keunggulan dari teknik pembelajaran IOC adalah adanya struktur yang jelas

dan memungkinkan  siswa untuk  berbagi  dengan  pasangan  yang  berbeda dengan

singkat dan teratur. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana

gotong-royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah  informasi  dan

meningkatkan  keterampilan berkomunikasi. Teknik IOC ini bisa digunakan untuk

semua tingkat usia siswa.


5

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu: bagaimanakah dengan menggunakan Model

Pembelajaran ”inside outside circle” dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) siswa Kelas IV SD Inpres 3/77 walannae Kecamatan

Tanete Riattang Kecamatan Bone?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, calon peneliti merancang pemecahan

masalah melalui tindakan perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran

inside outside circle dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, karena diyakini

metode pelaksanaannya sesuai dengan masalah yang dikaji. Adapun langkah-

langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran inside outside sircle tersebut

adalah sebagai berikut:

Langkah 1 : Pembentukan Kelompok lingkaran luar dan lingkaran dalam

Guru membagi siswa dalam kelompok beranggotakan 8 orang dan kepada setiap

anggota berdiri membentuk lingkaran dalam melingkar menghadap keluar dan

lingkaran luar berdiri melingkar menghadap ke dalam. Dengan demikian antara

anggota lingkaran dalam dan lingkaran luar saling berpasangan disebut kelompok

asal.
6

Langkah 2 : Memberikan Tugas

Guru memberi tugas tiap-tiap pasangan asal itu sesuai dengan indikator

pembelajaran yang dirumuskan .

Langkah  3 : Berdiskusi

Memberikan waktu secukupnya untuk berdiskusi kepada tiap-tiap pasangan.

Langkah 4: Bergerak berputar lingkaran dalam dan lingkaran luar membentuk

pasangan baru 

Setelah mereka berdiskusi, guru meminta kepada anggota kelompok lingkaran

dalam bergerak berlawanan arah dengan anggota kelompok lingkaran luar. Setiap

pasangan terbentuk pasangan baru. Pasangan ini wajib memberi informasi

berdasarkan hasil diskusi dengan kelompok asal, demikian seterusnya. Pergerakan

akan berhenti jika anggota kelompok lingkaran dalam dan lingkaran luar bertemu

dengan pasangan asal.  Hasil diskusi di tiap-tiap kelompok besar tersebut dipaparkan

sehingga terjadilah diskusi antar kelompok.

Langkah 5 : Penilaian dan mengevaluasi

Guru memberikan usulan dan mengevaluasi hal-hal yang telah didiskusikan oleh

kelompok.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari hasil

penelitian ini adalah untuk menjelaskan peningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) melalui metode pembelajaran inside outside sircle pada siswa kelas IV

SD Inpres 3/77 Walannae Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone.


7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Bagi siswa

Secara teoritis siswa ini diharapkan dapat mengaplikasikan dan memanfaat

perkembangan ilmu pendidikan khususnya dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) di SD.

b. Bagi guru

guru dapat memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar di sekolah dan

mengembangkan keaktifan siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar.

2 Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres 3/77 Walannae

khususnya pada mata pelajaran IPS.

b. Bagi Guru

Untuk memperbaiki pembelajaran didalam kelas.

c. Bagi Calon Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi pengalaman nyata dalam menerapkan model

pembelajaran inside outside sircle dalam pembelajaran IPS.


8

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Hakekat Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Dalam pengertian yang sangat luas, Anita E.Woolfolk (Semiawan: 1998)

menegaskan bahwa “belajar terjadi ketika pengalaman menyebabkan suatu perubahan

pengetahuan dan perilaku yang relatif permanen pada individu. Selanjutnya, Gagne

(Suprijono 2009: 2) mengemukakan bahwa “belajar adalah perubahan disposisi dan

kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut

bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah”.

Sejalan dengan pengertian di atas, L.B.Curzon (Sahabuddin: 2007)

mengemukakan definisi belajar sebagai modifikasi yang tampak dari perilaku

seseorang melaului kegiatan-kegiatan dan pengalaman-pengalamannya, sehingga

pengetahuan, keterampilan dan sikapnya, termasuk penyesuaian cara-caranya,

terhadap lingkungan yang berubah-ubah, yang sedikit banyaknya bersifat permanen.

Sedangkan menurut Morgan (Suprijono 2009 : 3), “Learning is any relatively

permanent change in behaviour that is a result of past experience. Artinya, belajar

adalah perubahahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman”.

Tirtahaja (Haling: 2007) juga mengemukakan pendapatnya tentang ciri-ciri

belajar, yaitu: 1) perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar bukan perubahan

tingkah laku karena proses kematangan, 2) perubahan tingkah laku sebagai hasil

belajar bukan karena perubahan kondisi fisik, 3) hasil belajar bersifat relatif menetap.
9

Definisi-definisi di atas, jika dirumuskan secara komprehensif maka belajar

diartikan sebagai aktivitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan

pengetahuan, perilaku dan pribadi yang bersifat permanen.

Dengan demikian belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan tingkah laku. Oleh karena itu, seseorang dikatakan belajar apabila dalam

diri orang tersebut terjadi perubahan tingkah laku dan pemerolehan

kecakapan/kemampuan baru yang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

berubahnya pengetahuan, sikap, percakapan, kebiasaan dan lain-lain. Tetapi tidak

semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Slameto (Haling: 2007), bahwa perubahan tingkah laku sebagai

hasil belajar terjadi secara sadar, kontinu dan fungsional, bersifat positif dan aktif,

bukan bersifat sementara, terarah, dan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

b. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Suprijono (2009 : 5) “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan , nilai-

nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan”. Merujuk

pemikiran Gagne (Suprijono 2009), hasil belajar dapat diklasifikasikan berupa

informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik dan

sikap. Adapun menurut Bloom (Suprijono :2009), hasil belajar mencakup

kemampuan yang dimiliki sebagai hasil dari pengalaman baik dalam aspek kognitif,

afektif, maupun psikomotor.


10

Suprijono (2009 : 7) menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan

perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.

Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan tidak

dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan secara komprehensif.

Kesuksesan hasil belajar biasanya dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi atau

penilaian yang bertujuan untuk mengetahui sampai di mana tingkat kemampuan dan

keberhasilan siswa dalam pencapaian suatu tujuan pembelajaran.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan pada

perilaku sebagai pengaruh pengalaman belajar yang dilakukan siswa baik berupa

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Mata Pelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menurut Sardjiyo (2008: 1.26) adalah bidang

studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di

masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan.

Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) juga dikemukakan oleh Dowler

(Winaputra, 1992:122) bahwa “ IPS merupakan ilmu yang menghubungkan dengan

gejala – gejala sosial yang ada di masyarakat, berlaku umum dan berupa kumpulan

dari hasil perkembamngan “.


11

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan bidang

studi yang mempelajari dan menelaah pengetahuan yang terintegrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu alam serta mempelajari segala aspek

kehidupan manusian sebagai masyarakat.

b. Tujuan Pengajaran IPS di Sekolah Dasar

Pada dasarnya Pembelajaran IPS tingkat SD menurut kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP, 2006 : 1) tercantum bahwa tujuan IPS adalah

1)Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan


masyarakat dan lingkungannya, 2) memilki kemampuan dasar untuk
berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan
masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social, 3) memilki
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan,
4) memilki kemampuan untuk berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal,
nasional dan global.

Adapun tujuan pendidikan IPS menurut Gross (Solihatin:2008) adalah “to

prepare students to be well functioning citizens in a democratic society”. Kalimat

tersebut bermakna bahwa IPS bertujuan mempersiapkan siswa agar menjadi warga

negara yang baik dalam menata kehidupannya dalam masyarakat, serta untuk

mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil

keputusan setiap persoalan yang dihadapinya.


12

c. Ruang Lingkup IPS di SD

Departemen Pendidikan Nasional (Pusat Kurikulum: 2006) membatasi ruang

lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Manusia, tempat dan lingkungan, 2) Waktu, keberlanjutan dan perubahan

3) Sistem sosial dan budaya, 4) Perilaku sosial dan kesejahteraan.

Adapun menurut Sardjiyo (2008: 1.26), ruang lingkup pembelajaran IPS meliputi

hal-hal yang berkaitan dengan manusia dan kehidupannya yang mencakup semua

aspek kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat.

3. Metode Pembelajaran Inside Outside Circle (IOC)

Metode Inside Outside Circle (IOC) yang merupakan salah struktur dari  metode

pembelajaran kooperatif. (Agus Suprijono, 2010:97) Teknik mengajar lingkaran kecil

dan lingkaran besar (Inside-Outside Circle ) yang merupakan dikembangkan oleh

Spencer Kagan untuk memberikan kesempatan pada siswa agar saling berbagi

informasi pada saat yang bersamaan.   

Dalam  penelitian ini metode pembelajaran Inside outside circle. Pembelajaran

ini merupakan salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif dengan sintaks:

pengarahan, buat kelompok heterogen, membentuk lingkaran luar berdiri menghadap

ke dalam  dan lingkaran dalam berdiri melingkar menghadap keluar, beri persoalan

materi bahan ajar pada tiap-tiap pasangan yang berhadapan disebut kelompok

pasangan asal. Kemudian beri waktu untuk berdiskusi, setelah mereka berdiskusi,

guru meminta kepada anggota kelompok lingkaran dalam bergerak berlawanan arah

dengan anggota kelompok lingkaran luar. Setiap pergerakan akan membentuk


13

pasangan baru. Pasangan ini wajib memberi informasi berdasarkan hasil diskusi

dengan pasangan asal, sehingga hasil diskusi di tiap-tiap kelompok besar tersebut

kemudian dipaparkan sehingga terjadi diskusi antar kelompok besar.  Inside outside

circle merupakan suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagan (Agus

Suprijono, 2010:97)  untuk melibatkan lebih banyak siswa yang menelaah materi

yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap

isi pelajaran tersebut. Guru dapat memberi ulasan maupun mengevaluasi hal-hal yang

telah didiskusikan.

a. Karakteristik Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Karakteristik mata pembelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang

bersifat monolitik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai

disiplin ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

hukum, dan budaya. Rumusan Ilmu Pengetahuan Sosial berdasarkan realitas dan

fenomena sosial melalui pendekatan interdisipliner. Menurut Yaba (2008: 22)

karakteristik pembelajaran ilmu pengetahuan social (IPS) mencakup:

(1) kerjasama; (2) saling menunjang; (3) menyenangkan, tidak


membosankan; (4) belajar dengan bergairah; (5) pembelajaran
terintegrasi, (6) menggunakan berbagai sumber; (7) peserta didik aktif;
(8) sharing dengan teman; dan (9) peserta didik kritis dan kreatif.

Sedangkan menurut Kosasih Djahiri (http//id.shvoong.com/social

sciences/education/-definisi-ips-dan-karakteristiknya:8 Januari 2012) karakteristik

pembelajaran ilmu pengetahuan social (IPS) yaitu:


14

1. IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dan fakta atau sebaliknya (menelaah fakta

dari segi ilmu).

2. Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja,

melainkan bersifat kooperhensif (meluas/ dari berbagai ilmu sosial lainnya,

sehingga berbagai konsep ilmu secara terintregrasi terpadu) digunakan untuk

menelaah satu masalah /tema/topik. Pendekatan seperti ini disebut juga sebagai

pendekatan integated, juga menggunakan pendekan broadfield , dan multiple

resources (banyak sumber).

3. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri agar siswa mampu

mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analitis.

4. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan/ menghubungkan bahan-

bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan kehidupan nyata di

masayarakat, pengalaman, permasalahan, kebutuhan dan memproyeksikan kepada

kehidupan dimasa depan baik dari lingkungan fisik/alam maupun budayanya.

5. IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil, sehingga

titik berat pembelajaran adalah terjadi proses internalisasi secara mantap dan aktif

pada diri siswa memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan

kehidupan nyata pada masayarakat.

6. IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar manusia yang

bersifat manusiawi.

7. Pembebelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga nilai dan

keterampilannya.
15

8. Berusaha untuk memuasakan setiap siswa yang berbeda melalui program maupun

pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat siswa dan masalah-masalah

kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya.

9. Dalam pengembagnan program pembelajaran senantiasa melaksanakan prinsip-

prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan pendekatan-pnsekatan IPS itu sendiri.

Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa karakteristik ilmu

pengetahuan sosial (IPS) lebih menekankan pada aspek “pendidikan” dari pada

“transfer konsep”,

1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Inside Outsde Sircle.

a) Kelebihan metode pembelajaran inside outside sircle :

informasi yang berbeda pada saat yang bersamaan.

b) Kekurangan metode pembelajaran inside outside sircle :

Membutuhkan ruang kelas yang besar,

Terlalu lama sehingga tidak konsentrasi dan disalah gunakan untuk bergurau,

juga rumit untuk dilakukan.

2. Langkah- Langkah metode pembelajaran inside outside sircle

Langkah 1 : Pembentukan Kelompok lingkaran luar dan lingkaran dalam

Guru membagi siswa dalam kelompok beranggotakan 8 orang dan kepada

setiap anggota berdiri membentuk lingkaran dalam melingkar menghadap keluar dan

lingkaran luar berdiri melingkar menghadap ke dalam. Dengan demikian antara


16

anggota lingkaran dalam dan lingkaran luar saling berpasangan disebut kelompok

asal.

Langkah 2 : Memberikan Tugas

Guru memberi tugas tiap-tiap pasangan asal itu sesuai dengan indikator

pembelajaran yang dirumuskan .

Langkah  3 : Berdiskusi

Memberikan waktu secukupnya untuk berdiskusi kepada tiap-tiap pasangan.

Langkah 4: Bergerak berputar lingkaran dalam dan lingkaran luar membentuk

pasangan baru 

       Setelah mereka berdiskusi, guru meminta kepada anggota kelompok lingkaran

dalam bergerak berlawanan arah dengan anggota kelompok lingkaran luar. Setiap

pasangan terbentuk pasangan baru. Pasangan ini wajib memberi informasi

berdasarkan hasil diskusi dengan kelompok asal, demikian seterusnya. Pergerakan

akan berhenti jika anggota kelompok lingkaran dalam dan lingkaran luar bertemu

dengan pasangan asal.  Hasil diskusi di tiap-tiap kelompok besar tersebut dipaparkan

sehingga terjadilah diskusi antar kelompok.

Langkah 5 : Penilaian dan mengevaluasi.

3. Kerangka Pikir

Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di

SD Inpres 3/77 Walannae Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone disebakankan

karena metode pembelajaran yang seharí-hari diterapkan oleh guru tidak menarik

minat siswa, karena guru hanya menggunakan metode ceramah. Pola belajar siswa
17

yang hanya mencatat dan dan menghafal materi pelajaran tanpa terlibat secara

langsung dalam pembelajaran, dalam hal ini pembelajaran masih berpusat pada guru.

Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan dan

menjawab pertanyaan serta mengeluarkan pendapatnya, sehingga pembelajaran

terkesan membosankan karena dalam proses pembelajaran terkesan membosankan

karena aktivitas siswa kurang muncul. Guru kurang kreatif dalam menggunakan

media pembelajaran sehingga siswa kurang aktif dan kreatif dalam memecahkan

masalah dalam pembelajaran. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa

sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar.

Hal-hal tersebut mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh siswa dalam

pembelajaran IPS masih tergolong rendah. Hal tersebut disebabkan oleh dua aspek

yaitu aspek guru dan aspek siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu

alternatif yang diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan

penerapan Model Pembelajaran inside outside sircle. Dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

Langkah 1 : Pembentukan Kelompok lingkaran luar dan lingkaran dalam.

Langkah 2 : Memberikan Tugas.

Langkah  3 : Berdiskusi.

Langkah 4: Bergerak berputar lingkaran dalam dan lingkaran luar membentuk

pasangan baru. 

Langkah 5 : Penilaian dan mengevaluasi.


18

kerangka pikir mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran

IPS melalui penerapan Model Pembelajaran inside outside sircles, digambarkan pada

bagan kerangka pikir.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka pikir dihalaman 16

berikut ini:

Pembelajaran IPS

ASPEK GURU ASPEK SISWA

1. siswa kurang memusatkan perhatiannya pada materi


1. Penggunaan metode yang masih tradisional
pelajaraan yang oleh disajikan guru.
2. penyajian materi masih bersifat monoton 2. siswa kurang antusias dalam proses kegiatan belajar
3. guru jarang memberi kesempatan kepada mengajar karna menyajian materi secara monoton,
siswa untuk mengemukakan pendapat. 3. siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran
4. Perhatian guru terhadap siswa juga kurang. 4. siswa tidak mengerti contoh-contoh yang disajikan
yakni hanya terfokus pada beberapa siswa dikarenakan guru tidak menggunakan media dalam
saja. peroses pembelajaran
5. Perhatian guru terhadap siswa juga kurang, 5. siswa tidak dapat fokus dikarnakan guru hanya
fokus pada siswa tertentu saja.
yakni hanya terfokus pada beberapa siswa
saja.

Hasil Belajar IPS Rendah

Langkah-langkah model Inside-Outside-Circle


1. Tahap Pembentukan Kelompok Lingkaran Luar Dan Lingkaran Dalam.
2. Tahap Memberikan Tugas.
3. Tahap Berdiskusi.
4. Tahap Bergerak berputar lingkaran dalam dan lingkaran luar membentuk pasangan baru. 
5. Tahap Penilaian dan mengevaluasi.

Hasil belajar IPS siswa dapat meningkat

Bagan2.1. Skema Kerangka Pikir


19

4. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir tersebut, maka hipotesis tindakan penelitian ini

adalah jika model inside outside sircle diterapkan pada pembelajaran IPS, maka hasil

belajar siswa Kelas IV di SD Inpres 3/77 Walannae Kecamatan Tanete Riattang

Kabupaten Bone dapat meningkat.


20

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan

Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif , Sebagaimana yang diungkapkan

Emzir (2011: 28) bahwa pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang

secara primer menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan pandangan

konstruktivis (seperti makna jamak dari pengalaman individual, makna yang secara

sosial dan historis dibangun dengan mengembangkan suatu teori atau pola) atau

pandangan advokasi//partisipatori atau bahkan keduanya.

Pendekatan ini dipilih untuk mendeskripsikan aktifitas siswa dan guru dalam

pelaksanaan tindakan pembelajaran terhadap bidang studi ilmu pengetahuan sosial

Untuk mencapai tujuan tersebut calon peneliti mengumpulkan data yang sebenarnya

sesuai dengan kejadian di lapangan dalam hal ini di SD inpres 3/77 walanae pada

kelas IV.

2. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action

Research yaitu suatu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas. Menurut Daryanto

(2011:3), Penelitian tindakan kelas merupakan upaya yang dilakukan guru dalam

melakukan perbaikan kualitas proses pembelajaran melalui penelitian yang

dilaksanakan dalam lingkup kelasnya sendiri.


21

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa dan metode

pembelajaran inside outside sircle.

1. Metode Pembelajaran inside outside sircle merupakan model pembelajaran yang

menggunakan media gambar dalam penyampaian materi yang bertujuan

mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan

permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang

disajikan.

2. Hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah

melakukan aktivitas belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotor pada peningkatan hasil belajar pada pembelajaran IPS

C. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres 3/77 Walannae Kecamatan

Tanete Riattang Kabupaten Bone, pada tahun ajaran 2014/2015. Peneliti memilih SD

Inpres 3/77 Walannae sebagai lokasi penelitian karena adanya masalah belajar dan

hasil belajar siswa yang rendah dalam mata pelajaran IPS. Selain itu, lokasi sekolah

tersebut mudah dijangkau dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Di sekolah

tersebut juga belum pernah dilakukan penelitian tindakan kelas yang menerapkan

metode pembelajaran inside outside sircle.


22

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru dan seluruh siswa kelas IV

SD Inpres 3/77 Walannae Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone. Adapun

jumlah siswa kelas IV SD Inpres 3/77 Walannae yang dijadikan subjek dalam

penelitian ini yaitu 12 orang siswa, yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 6 siswa

perempuan.

D. Rancangan Tindakan

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian

berdaurulang (siklus) yang terdiri dari :1.Perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan,

dan 4 refleksi (Arikunto, 2010: 16).

Skema alur tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Observasi

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II
Pelaksanaan

Observasi

skema 3.1. Alur Penelitian Tindakan diadaptasi dari Arikunto (2008: 16)
23

Adapun gambaran kegiatan dari masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning)

Langkah awal dalam penelitian ini adalah dengan menetapkan rencana yang

akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS

melalui penerapan metode inside outside outside sircle pada siswa kelas IV SD

Inpres 3/77 Walannae Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone. Perencanaan

tersebut meliputi kegiatan-kegiatan berikut:

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi yang akan

diajarkan.

b. Membuat alat bantu belajar (media pembelajaran)

c. Menyusun lembar kegiatan siswa (LKS).

d. Menyusun evaluasi untuk menilai apakah tujuan-tujuan pembelajaran tercapai.

e. Membuat format pengamatan untuk guru dan siswa.

2. Pelaksanaan tindakan (acting)

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran

berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun pada tahap sebelumnya.

Adapun pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan model inside outside sircle sebagaimana telah dijelaskan pada

bagian kajian pustaka proposal ini.


24

3. Pengamatan (observing)

Observasi dilaksanakan dengan menggunakan lembar pengamatan (observasi)

yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan observasi dilakukan oleh pengamat yang

mengamati kegiatan guru lalu mengisi lembar observasi untuk guru serta mengamati

keaktifan siswa dalam mengikuti aktivitas belajar yang kemudian mengisi lembar

observasi untuk siswa juga.

4. Refleksi (reflecting)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh, maka selanjutnya diadakan

refleksi guna mengetahui kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang

terjadi pada setiap siklus dan akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Kegiatan

refleksi yang dilakukan berdasar dari masukan-masukan observer.

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulkan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes,

observasi, dan dokumentasi. Ketiga teknik tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Tes

Tes dilakukan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa terhadap

pembelajaran IPS.

b. Observasi
25

Dalam pelaksanaan kegiatan ini digunakan pedoman pengamatan dalam bentuk

observasi untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang dianggap penting dalam

tahap pelaksanaan tindakan.

2. Prosedur Pengumpulan data

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dimulai dari prapenelitian untuk

mengetahui problem apa yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Agar data yang diperoleh bisa valid, maka perlu menggunakan prosedur

pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

a. Untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa, maka diadakan tes yang

dilaksanakan pada awal maupun akhir pelajaran.

b. Untuk mengetahui jalannya kegiatan pembelajaran, maka yang digunakanlah

lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru.

c. Sebagai gambaran dalam pelaksanaan penelitian, maka digunakanlah dokumentasi

melalui rekaman foto pelaksanaan tindakan.

F. Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan

1. Tekhnik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama dan setelah

pengumpulan data. Analisis data dilakukan setelah satu siklus pembelajaran

dilaksanakan secara keseluruhan. Analisis data ini dilakukan dengan teknik analisis

data kualitatif. Teknik analisis data kualitatif dikembangkan oleh Miles dan

Huberman (Daryanto: 2011), melalui beberapa tahap yaitu dengan cara mereduksi

atau mengurangi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan.
26

2. Indikator Keberhasilan dalam Penelitian

Indikator dalam penelitian tindakan ini meliputi indikator proses dan hasil.

Dari segi proses indikator keberhasilan dapat dilihat dari terlaksananya

pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pada metode inside outside sircle

dalam setiap proses pembelajaran.

Kriteria yang digunakan untuk mengungkapkan peningkatan hasil belajar

siswa adalah kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2007: 19), yaitu sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Nilai Ketuntasan Belajar

Nilai Rentangan Nilai


A (Sangat Baik) 80 – 100%
B (Baik) 66 – 79%
C (Cukup) 56 – 65%
Berdasarkan kriteria
D (Kurang) 40 – 55%
E (Sangat Kurang < 40%
standar ketuntasan

tersebut, maka calon peneliti menentukan tingkat kriteria keberhasilan tindakan pada

penelitian ini, yakni 75% siswa yang memperoleh nilai sama atau lebih dari 70 dilihat

dari hasil belajar siswa secara keseluruhan pada setiap siklus telah meningkat dan

menunjukkan tingkat pencapaian keberhasilan yang calon peneliti tetapkan di atas.

G. Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Minggu ke Bulan Tahun


27

.
1 2 3 4

1 Persiapan
a. Mengadakan Pra penelitian (observasi) √ Jannuar
b. Perencanaan pembuatan proposal √ i
Februari

c. Penyusunan RPP, LKS, dan Instrumen √ Februari


2014
d. Melaksanakan seminar proposal √ Maret

e. Merevisi proposal hasil seminar √ Maret

f. Mengurus izin penelitian √ April

2 Pelaksanaan Penelitian Siklus I

a. Perencanaan Tindakan √ Mei

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi √ Mei 2014


serta Interpretasi data
c. Analisis dan refleksi √ Mei

3 Pelaksanaan penelitian siklus II

a. Perencanaan tindakan √ Mei

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi √ Mei 2014


serta Interpretasi data
c. Analisis dan refleksi √ Mei

4 Penyusunan draf Skripsi

a. Penyusunan draf skripsi √ Juni

b. Seminar hasil √ Juli 2014

c. Ujian tutup √ Juli

Daftar Pustaka
28

Arikunto, Suharsimi. Dkk. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

------. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Daryanto. 20011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.


Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:


Departemen Pendidikan Nasional.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2007. Kapita Selekta Pembelajaran. Jakarta:


Departemen Pendidikan Nasional.

Etin Solihatin, Hajjah. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran


IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 1999. Perkembangan dan Belajar Peserta
Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pujiati, Retno Heni. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial 4: untuk SD/MI kelas IV.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sahabuddin. 2007. Mengajar dan Belajar. Makassar: Badan Penerbit Universitas


Negeri Makassar.

Sardjiyo. Dkk. 2008. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sinring, Abdullah. Dkk., 2012. Pedoman Penulisan Skripsi Program S-1 FIP UNM.
Makassar: Fakultas Ilmu Pendidikan, UNM.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.


Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Taniredja, Tukiran. Dkk., 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung:


Penerbit Alfabeta.
29

LAMPIRAN

Lampiran 1
30

DOKUMEN NILAI ULANGAN HARIAN IPS SEMESTER II SISWA KELAS


IV TAHUN AJARAN 2013/2014 SD INPRES 3/77 WALENNAE KECAMATAN
TANETE RIATTANG KABUPATEN BONE.

No Nama Siswa Nilai Ket


1 Rian renaldi 60 Tdk Tuntas
2 nurfadilla 75 Tuntas
3 nur haliza 70 Tuntas
4 afdal gunawan 82 Tuntas
5 kamelia 70 Tuntas
6 indri jayusman 60 Tdk Tuntas
7 musakkar 60 Tdk Tuntas
8 firmaningsi 55 Tdk Tuntas
9 hidayatullah 71 Tuntas
10 rita admayanti 71 Tuntas
11 rian renaldy 55 Tdk Tuntas
12 awal chaerul 60 Tdk Tuntas
13 reski ainul agus 55 Tdk Tuntas
14 m. rifki kosali 55 Tdk Tuntas
15 wilda hasywa autia 55 Tdk Tuntas

Jumlah 954
Rata-rata Kelas 64
Persentase Ketuntasan Belajar 40%
Persentase Ketidaktuntasan Belajar 60%

Sumber: Daftar Nilai Guru Kelas IV SD Inpres 3/77 Walennae Kecamatan Tanete
Riattang Kabupaten Bone.
31

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah : SD Inpres 3/77 Walannae
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV / I
Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan Kabupaten / Kota dan Propinsi
II. KOMPETENSI DASAR
2.1. Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan
potensi lain di daerahnya.
III. INDIKATOR
a. Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
b. Menyebutkan contoh-contoh kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Siswa diharapkan dapat menyebutkan pengertian kegiatan ekonomi;
b. Siswa diharapkan dapat menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di
lingkungan setempat;
c. Siswa diharapkan dapat menyebutkan contoh-contoh kegiatan ekonomi di
lingkungan setempat.
V. MATERI POKOK
Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, dan Kegiatan Ekonomi
VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model : inside outside sircle
Metode : Tanya jawab, Ceramah, Diskusi Kelompok, dan Penugasan
VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
32

A. Kegiatan Awal (10 Menit)


- Mengucapkan Salam dan mengecek kebersihan kelas
- Membaca doa dan absensi
- Apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti (85 Menit)
tahap 1 : Pembentukan Kelompok lingkaran luar dan lingkaran dalam
Guru membagi siswa dalam kelompok beranggotakan 8 orang dan
kepada setiap anggota berdiri membentuk lingkaran dalam melingkar
menghadap keluar dan lingkaran luar berdiri melingkar menghadap ke
dalam. Dengan demikian antara anggota lingkaran dalam dan lingkaran luar
saling berpasangan disebut kelompok asal.
tahap 2 : Memberikan Tugas
Guru memberi tugas tiap-tiap pasangan asal itu sesuai dengan indikator
pembelajaran yang dirumuskan .
tahap  3 : Berdiskusi
Memberikan waktu secukupnya untuk berdiskusi kepada tiap-tiap
pasangan.
tahap 4: Bergerak berputar lingkaran dalam dan lingkaran luar
membentuk pasangan baru. 
Setelah mereka berdiskusi, guru meminta kepada anggota kelompok
lingkaran dalam bergerak berlawanan arah dengan anggota kelompok
lingkaran luar. Setiap pasangan terbentuk pasangan baru. Pasangan ini wajib
memberi informasi berdasarkan hasil diskusi dengan kelompok asal,
demikian seterusnya. Pergerakan akan berhenti jika anggota kelompok
lingkaran dalam dan lingkaran luar bertemu dengan pasangan asal.  Hasil
diskusi di tiap-tiap kelompok besar tersebut dipaparkan sehingga terjadilah
diskusi antar kelompok.
C. Kegiatan akhir :
- Penilaian dan mengevaluasi Kegiatan Akhir (10 Menit)
- Tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa (refleksi)
- Guru memberi motivasi dan pesan-pesan moral
- Membaca doa dan salam penutup
VIII. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
A. Sumber
- KTSP 2006
- Buku Paket IPS
B. Media Pembelajaran
- Gambar-gambar yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi
IX. PENILAIAN
33

a. Prosedur : Tes penilaian proses menggunakan LKS dan penilaian hasil


menggunakan lembar evaluasi.
b. Jenis Tes : Tertulis
c. Alat tes : Butir-butir soal

X. KARAKTER YANG DIHARAPKAN

a. Kerja sama
b. Kedisiplinan
c. Keberanian
d. Peduli social

Watampone, Januari 2013

Observator Observer

MURNI , S.Pd. AKMAL AL QADRI.


NIP:19620813 198203 2 003 NIM: 104704498

Mengetahui,
Kepala SD Inpres 3/77 walannae
Kec. Tanete Riattang Kab. Bone

NUREANI USMAN, S.Pd.


NIP. 19621121 198611 2 002
34

Lampiran 3

LEMBAR KEGIATAN SISWA


(LKS)
Mata Pelajaran : IPS
Materi : Sumber Daya Alam
Kelas/Semester : IV/II
Hari / Tanggal :
Waktu : 15 Menit
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. ..........
2. ..........
3. ..........

A. Lingkarilah jawaban yang kamu anggap paling tepat!


1. Berikut ini yang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
adalah ....
a. padi c. bouksit
b. kina d. pinus
2. Tanah di pegunungan yang dibuat berundak-undak disebut ....
a. reboisasi c. tanah tangga
b. terasering d. pematang
3. Berikut ini yang bukan merupakan hasil perkebunan adalah ....
a. padi c. kopi
b. teh d. karet
4. Ayam dapat dimanfaatkan ....
a. daging dan telurnya c. tulang dan bulunya
b. daging dan susunya d. susu dan telurnya
5. Bahan baku ban mobil adalah ....
a. besi c. karet
b. aluminium d. pinus
6. 9. Semua kekayaan alam merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang
harus ....
a. dihabiskan c. dibiarkan agar tetap utuh
b. dimanfaatkan d. dijual ke luar negeri
7. Agar tetap dapat bermanfaat perabotan yang sudah tidak terpakai sebaiknya ....
a. dibuang c. didaur ulang
b. dikubur d. dibakar
35

8. Agar-agar berasal dari ....


a. sagu c. jagung
b. rumput laut d. beras
9. Berikut ini yang bukan termasuk tanaman pangan adalah ....
a. padi c. pinus
b. ketela d. jagung
10. Berikut ini sumber daya alam yang termasuk jenis batuan adalah ....
a. intan c. perak
b. emas d. Besi
11. Sisa-sisa mahluk hidup yang sudah membatu disebut ….
a. patung c. relief
b. artefak d. Fosil
12. Candi terbesar di Indonesia yang menjadi salah satu keajaiban dunia adalah ….
a. Prambanan c. Muara Takus
b. Borobudur d. Singasari
13. Duurstede, Sombaopu, Fort De Kock adalah nama ….
a. gereja c. benteng
b. museum d. gedung
14. Zaman sebelum manusia mengenal tulisan disebut zaman ….
a. sejarah c. pra sejarah
b. purba d. batu
15. Peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Budha antara lain ….
a. museum c. makam
b. masjid d. candi.

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!


1. Penanaman kembali hutan yang telah gundul disebut ....
2. Bagian dari pohon teh yang dapat dimanfaatkan untuk bahan minuman
adalah ....
3. Kelapa sawit dapat digunakan untuk membuat ....
4. Tebu dapat digunakan untuk membuat ....
5. Peralatan yang digunakan manusia jaman dahulu disebut ….
6. Tugu Pahlawan berada di kota ….
7. Tempat/ bangunan yang dipakai sebagai daerah pertahanan pasukan dari
serangan musuh disebut ….
8. Prasasti sering juga disebut dengan istilah ….
9. Terhadap benda-benda bersejarah kita tidak boleh ….
10. Ukiran pada dinding candi disebut ....
36

KUNCI JAWABAN TES AWAL

A. PILIHAN GANDA
1. C. 9. C.
2. B. 10. A
3. A. 11. D.
4. A. 12. B.
5. C. 13. C.
6. B. 14. C.
7. C. 15. D.
8. B.
B. ISIAN
a. Reboisasi, 2. Daun Teh, 3. Minyak Goreng.
4. Gula Pasir, 5. Artefak, 6. Surabaya.
7. Benteng, 8. Tulisan, 9. Merusaknya.
 Relief. Pedoman Penskoran :
100 = Sangat Baik
80 = baik
60 = cukup
50 = krang

Rubrik Penilaian
100 = jika hasil analisa siswa sangat jelas dan sesuai dengan pertanyaan
80 = jika hasil analisa siswa cukup jelas dan cukup sesuai dengan pertanyaan
60 = jika hasil analisa siswa kurang jelas dan kuran sesuai dengan pertanyaan
50 = jika hasil analisa siswa tidak jelas dan tidak sesuai dengan pertanyaan

jumlah skor yang diperoleh


Nilai= x 100 %
jumlah maksimal
37

Lampiran 4
FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN
(ASPEK GURU)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan sosial (IPS)


Materi Pokok :
Nama Peneliti : AKMAL AL QADRI
Hari / Tanggal :
Siklus :

Petunjuk Pengisian
Amatilah aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kemudian isilah
lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut.

KualifikasiKe
No Aspek Yang Diamati
SB B C K SK t.
1. Orientasi siswa kepada masalah :
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
b. Menjelaskan perangkat yang dibutuhkan.
c. Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah yang dipilihnya.
2. Mengelola pengetahuan awal siswa terhadap materi :
a. Guru mendorong siswa untuk mengemukakan
pengetahuan awal yang dimilikinya terhadap materi,
kemudian pengetahuan awal siswa tersebut dijadikan
acuan untuk menyelidikinya
b. Guru memotivasi siswa dalam membangun
pengetahuan siswa dari pengalaman baru berdasarkan
pada pengetahuan awal. Guru mengemukakan
pertanyaan kepada siswa yang berhubungan dengan
materi dengan mengaitkan antara materi dengan
kenyataan yang ada dilingkungan siswa.

3. Mengorganisasi, serta membimbing penyelidikan individual


dan kelompok :
a. Guru meminta siswa untuk berfikir tentang materi/
permasalahan yang disampaikan
b. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan
kelompoknya masing-masing
c. Guru menjelaskan materi berawal dari hasil diskusi
38

siswa

4. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah :
a. Guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap
proses memperoleh pemahaman
b. Guru mengukur dan mengevaluasi siswa dan proses-
proses yang mereka gunakan.
c. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
yang telah dipelajari

Keterangan:
 Pedoman Penskoran :

100 = Sangat Baik (SB)

80 = baik (B)

60 = cukup (C)

50 = kurang (K)

 Skor Penilaian :

1. 10 = jika menjawab semua dengan benar


5 = jika menjawab 2 dengan benar
1 = jika menjawab 1 dengan benar
0 = jika jawaban yang diberikan salah
2. 10 = jika jawaban yang diberikan sangat tepat
5 = jika jawaban yang diberikan tepat
0 = jika jawaban yang diberikan salah
3. 20 = jika jawaban yang diberikan tepat
10 = jika jawaban yang diberikan kurang tepat
0 = jika jawaban yang diberikan salah
4. 30 = jika menjawab semua dengan benar
20 = jika menjawab 2 dengan benar
10 = jika menjawab 1 dengan benar
0 = jika jawaban yang diberikan salah
5. 30 = jika menjawab semua dengan benar
20 = jika menjawab 2 dengan benar
10 = jika menjawab 1 dengan benar
0 = jika jawaban yang diberikan salah
39

Lampiran 5

FORMAT OBSERVASI KEGIATAN MENGAJAR GURU


SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPS


Materi Pokok :
Nama peneliti : AKMAL AL QADRI
Hari/Tanggal : ........................... 2014
Pukul : 07.30 – 08.40

Petunjuk Pengisian

Amatilah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dengan memberi tanda
ceklis (√) pada kolom yang tesedia sesuai dengan pengamatan anda pada saat guru mengajar.

pengamatan
No Indikator
Ya Tidak
SB B C K SK
1 Guru mempersiapkan siswa untuk
belajar
2 Guru melakukan apersepsi
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
4 Guru menjelaskan materi
pembelajaran dengan menampilkan
media pembelajaran
5 Guru membimbing salah satu siswa
dalam masing-masing kelompok untuk
menilai dengan memberikan
pandangan dan pemikiran mengenai
6 tugas yang sedang mereka kerjakan
Guru membimbing siswa berikutnya
dalm memberikan kontribusi
7 pemikirannya
Guru membimbing setiap kelompok
mempresentasekan hasil kerja
40

8 kelompoknya
Guru membimbing siswa dalam
bertanya mengenai hal-hal yang
9 belum dipahaminya
Guru membimbing siswa
10 menyimpulkan pelajaran.
11 Guru memberikan tugas evaluasi
Guru memberikan motivasi dan
pesan-pesan moral
Jumlah

% Indikator

Pencapaian Indikator
Rumus % Indikator = x 100 %
Jumlah Indikator

Wallanae ,..............................2014
Mengetahui,
Observer

Murni, S.Pd.
NIP. 19620813 198203 2 003
41

RUBRIK ASPEK GURU

Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

1 SB Apa bila guru mempersiapkan siswa untuk belajar dengan sangat baik
dan menunjukkan sikap antusias kepada siswa
B Apa bila guru mempersiapkan siswa untuk belajar dengan baik dan
menunjukkan sikap antusias kepada siswa
C Apa bila guru mempersiapkan siswa untuk belajar dengan baik namun
kurang menunjukkan sikap antusias kepada siswa
K Apabila guru mempersiapkan siswa untuk belajar dengan tidak baik dan
kurang menunjukkan sikap antusias kepada siswa.
SK Apabila guru mempersiapkan siswa untuk belajar dengan tidak baik dan
tidak menunjukkan sikap antusias kepada siswa.
2 SB Apa bila guru melakukan apersepsi dengan sangat baik dan
menunjukkan sikap antusias kepada siswa
B Apa bila guru melakukan apersepsi dengan baik dan menunjukkan sikap
antusias kepada siswa
C Apa bila guru melakukan apersepsi dengan sangat baik dan kuran
menunjukkan sikap antusias kepada siswa
K Apa bila guru melakukan apersepsi dengan tidak baik dan kurang
menunjukkan sikap antusias kepada siswa
SK Apa bila guru melakukan apersepsi dengan tidak baik dan tidak
menunjukkan sikap antusias kepada siswa
3 SB Apa bila guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan sangat baik
dan menunjukkan sikap antusias kepada siswa
B Apa bila guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik dan
menunjukkan sikap antusias kepada siswa
C Apa bila guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik dan
kurang menunjukkan sikap antusias kepada siswa
K Apa bila guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan tidak baik
dan kurang menunjukkan sikap antusias kepada siswa
SK Apa bila guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan tidak baik
dan tidak menunjukkan sikap antusias kepada siswa
4 SB Apabila Guru menjelaskan materi pembelajaran dan menampilkan media
pembelajaran dengan sangat baik dan menunjukkan sikap antusias tinggi
kepada siswa
42

B Apabila Guru menjelaskan materi pembelajaran dan menampilkan media


pembelajaran dengan baik dan menunjukkan sikap antusias tinggi
kepada siswa
C Apabila Guru menjelaskan materi pembelajaran dan menampilkan media
pembelajaran dengan baik dan kurang menunjukkan sikap antusias
tinggi kepada siswa
K Apabila Guru menjelaskan materi pembelajaran dan menampilkan media
pembelajaran dengan tidak baik dan kurang menunjukkan sikap antusias
tinggi kepada siswa
SK Apabila Guru menjelaskan materi pembelajaran dan menampilkan media
pembelajaran dengan tidak baik dan tidak menunjukkan sikap antusias
tinggi kepada siswa
5 SB Apabila Guru membimbing dengan sangat baik dan menunjukkan sikap
antusiasnya pada saat siswa dari setiap masing-masing kelompok,
memberikan pandangan dan pemikiran mengenai tugas yang sedang
mereka kerjakan
B Apabila Guru membimbing dengan baik dan menunjukkan sikap
antusiasnya pada saat siswa dari setiap masing-masing kelompok dalam
memberikan pandangan dan pemikiran mengenai tugas yang sedang
mereka kerjakan
C Apabila Guru membimbing dengan baik dan kurang menunjukkan sikap
antusias kepada siswa dari setiap masing-masing kelompok dalam
memberikan pandangan dan pemikiran mengenai tugas yang sedang
mereka kerjakan
K Apabila Guru membimbing dengan tidak baik dan kurang menunjukkan
sikap antusiasnya pada saat siswa setiap masing-masing kelompok
dalam memberikan pandangan dan pemikiran mengenai tugas yang
sedang mereka kerjakan
SK Apabila Guru membimbing siswa dengan tidak baik dan tidak
menunjukkan sikap antusiasnya pada saat salah satu siswa dari setiap
masing-masing kelompok memberikan pandangan dan pemikiran
mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
6 SB Apabila Guru membimbing dengan sangat baik dan menunjukkan sikap
antusiasnya pada saat siswa berikutnya dari setiap masing-masing
kelompok dalam memberikan kontribusi pemikirannya mengenai tugas
yang sedang mereka kerjakan
B Apabila Guru membimbing dengan baik dan menunjukkan sikap
antusiasnya pada saat siswa berikutnya dari setiap masing-masing
kelompok dalam memberikan kontribusi pemikirannya mengenai tugas
yang sedang mereka kerjakan
C Apabila Guru membimbing dengan baik namun kurang menunjukkan
sikap antusiasnya pada saat siswa berikutnya dari setiap masing-masing
kelompok dalam memberikan kontribusi pemikirannya mengenai tugas
yang sedang mereka kerjakan
43

K Apabila Guru membimbing dengan tidak baik dan kurang menunjukkan


sikap antusiasnya pada saat siswa berikutnya dari setiap masing-masing
kelompok dalam memberikan kontribusi pemikirannya mengenai tugas
yang sedang mereka kerjakan
SK Apabila Guru membimbing dengan tidak baik dan tidak menunjukkan
sikap antusiasnya pada saat siswa berikutnya dari setiap masing-masing
kelompok dalam memberikan kontribusi pemikirannya mengenai tugas
yang sedang mereka kerjakan
7 SB Apabila Guru membimbing dengan sangat baik dan menunjukkan sikap
antusias pada saat semua kelompok mempersentasekan hasil diskusinya
B Apabila Guru membimbing dengan baik dan menunjukkan sikap
antusias pada saat semua kelompok mempersentasekan hasil diskusinya
C Apabila Guru membimbing dengan baik namun kurang menunjukkan
sikap antusiasnya pada saat semua kelompok mempersentasekan hasil
diskusinya
K Apabila Guru membimbing dengan tidak baik dan kurang menunjukkan
sikap antusias pada semua kelompok dalam mempersentasekan hasil
diskusinya
SK Apabila Guru membimbing dengan tidak baik dan tidak menunjukkan
sikap antusias pada saat semua kelompok mempersentasekan hasil
diskusinya
8 SB Apabila Guru membimbing dengan sangat baik dan menunjukkan sikap
antusiasnya pada saat siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahaminya
B Apabila Guru membimbing dengan baik dan menunjukkan sikap
antusiasnya pada saat siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahaminya
C Apabila Guru membimbing dengan baik namun kurang menunjukkan
sikap antusiasnya pada saat siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahaminya
K Apabila Guru membimbing dengan tidak baik dan kurang menunjukkan
sikap antusiasnya pada saat siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahaminya
SK Apabila Guru membimbing dengan tidak baik dan tidak menunjukkan
sikap antusiasnya pada saat siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahaminya
9 SB Apabila guru Membimbing dengan sangat baik dan menunjukkan sikap
antusiasnya pada saat siswa menyimpulkan materi pembelajaran
B Apabila guru Membimbing dengan baik dan menunjukkan sikap
antusiasnya pada saat siswa menyimpulkan materi pembelajaran
C Apabila guru Membimbing dengan baik namun kurang menunjukkan
sikap antusiasnya pada saat siswa menyimpulkan materi pembelajaran
K Apabila guru Membimbing dengan tidak baik dan kurang menunjukkan
44

sikap antusiasnya pada saat siswa menyimpulkan materi pembelajaran


SK Apabila guru Membimbing dengan tidak baik dan tidak menunjukkan
sikap antusiasnya pada saat siswa menyimpulkan materi pembelajaran
10 SB Apa bila guru dengan sangat baik dan menunjukkan sikap antusiasnya
dalam memberikan tugas evaluasi kepada siswa
B Apa bila guru dengan baik dan menunjukkan sikap antusiasnya dalam
memberikan tugas evaluasi kepada siswa
C Apa bila guru dengan baik namun kurang menunjukkan sikap
antusiasnya dalam memberikan tugas evaluasi kepada siswa
K Apa bila guru dengan tidak baik dan kurang menunjukkan sikap
antusiasnya dalam memberikan tugas evaluasi kepada siswa
SK Apa bila guru dengan tidak baik dan tidak menunjukkan sikap
antusiasnya dalam memberikan tugas evaluasi kepada siswa
11 SB Guru memberikan motivasi dan pesan-pesan moral kepada seluruh
siswa denan sangat baik serta menunjukkan sikap antusiasnya pada
siswa
B Guru memberikan motivasi dan pesan-pesan moral kepada seluruh siswa
dengan baik serta menunjukkan sikap antusiasnya pada siswa
C Guru memberikan motivasi dan pesan-pesan moral kepada seluruh siswa
dengan baik namun kurang menunjukkan sikap antusiasnya pada siswa
K Guru memberikan motivasi dan pesan-pesan moral kepada seluruh siswa
dengan tidak baik dan kurang menunjukkan sikap antusiasnya pada
siswa
SK Guru memberikan motivasi dan pesan-pesan moral kepada seluruh siswa
dengan tidak baik dan tidak menunjukkan sikap antusiasnya pada siswa
45

Lampiran 6

FORMAT LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN BELAJAR SISWA

SIKLUS I
Kelas/Semester : V/II

Hari/Tanggal : ............................. 2013

Petunjuk : Amatilah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa


dengan memberi tanda ceklis (√) pada kolom yang tesedia.

Pengamatan
No Indikator Ya Tidak
SB B C K SK
1 Merespon apersepsi guru
2 Mencatat tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
3 Siswa menyimak dan bertanya tentang
materi yang dipelajari
4 Semua kelompok mengerjakan lembar
kerja yang dibagikan
5 Salah satu siswa dari masing-masing
kelompok memberikan
pandangannya mengenai tugas yang
dikerjakan
6 Siswa berikutnya dari masing-masing
kelompok ikut memberikan
konstribusi pemikiranndanya
7 Setiap kelompok mempersentasikan
hasil kerjanya
8 Siswa bertanya mengenai hal-hal yang
belum dipahaminya
9 siswa menyimpulkan pelajaran.
10 Siswa mengerjakan tugas evaluasi
11 Merespon motivasi dan motivasi guru
Jumlah

% Indikator
Pencapaian Indikator
Rumus % Indikator = x 100 %
Jumlah Indikator
46

Wallanae ,..............................2014
Mengetahui,
Observer

Murni , S.Pd
NIP. 19620813 198203 2 003
47

RUBRIK ASPEK KEGIATAN BELAJAR SISWA

Keterangan

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

T : Tidak

1 SB Apabila siswa dengan sangat baik dan menunjukkan sikap responnya


terhadap apersepsi guru
B Apabila siswa dengan baik dan menunjukkan sikap responnya terhadap
apersepsi guru
C Apabila siswa dengan baik namun kurang menunjukkan sikap
responnya terhadap apersepsi guru
K Apabila siswa dengan tidak baik dan kurang menunjukkan sikap
responnya terhadap apersepsi guru
SK Apabila siswa dengan tidak baik dan tidak menunjukkan sikap respon
terhadap apersepsi guru
2 SB Apabila siswa dengan sangat baik dan menunjukkan sikap kesesriusan
dalam mencatat dan menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan
guru
B Apabila siswa dengan s baik dan menunjukkan sikap kesesriusan dalam
mencatat dan menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
C Apabila siswa dengan baik namun kurang menunjukkan sikap
kesesriusan dalam mencatat dan menyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
K Apabila siswa dengan tidak baik dan kurang menunjukkan sikap
kesesriusan dalam mencatat dan menyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
SK Apabila siswa dengan tidak baik dan tidak menunjukkan sikap
kesesriusan dalam mencatat dan menyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
3 SB Apabila Siswa dengan sangat baik dan menunjukkan sikap
keseriusannya dalam menyimak dan bertanya tentang materi yang
dipelajarinya
B Apabila Siswa dengan baik dan menunjukkan sikap keseriusannya dalam
menyimak dan bertanya tentang materi yang dipelajarinya
C Apabila Siswa dengan baik namun kurangmenunjukkan sikap
keseriusannya dalam menyimak dan bertanya tentang materi yang
dipelajarinya
48

K Apabila Siswa dengan tidak baik dan kurang menunjukkan sikap


keseriusannya dalam menyimak dan bertanya tentang materi yang
dipelajarinya
SK Apabila Siswa dengan tidak baik dan tidak menunjukkan sikap
keseriusannya dalam menyimak dan bertanya tentang materi yang
dipelajarinya
4 SB apabila semua kelompok dengan sangat baik dan menunjukkan sikap
keseriusannya mengerjakan lembar kerja yang dibagikan
B apabila semua kelompok dengan baik dan menunjukkan sikap
keseriusannya mengerjakan lembar kerja yang dibagikan
C apabila semua kelompok dengan baik namun kurang menunjukkan sikap
keseriusannya mengerjakan lembar kerja yang dibagikan
K apabila semua kelompok dengan tidak baik dan kurang kurang
menunjukkan sikap keseriusannya mengerjakan lembar kerja yang
dibagikan
SK apabila semua kelompok dengan tidak baik dan tidak menunjukkan
sikap keseriusannya mengerjakan lembar kerja yang dibagikan
5 SB Apabila salah satu siswa dari masing-masing kelompok dengan sangat
baik dan menunjukkan sikap keseriusannya dalam memberikan
pandangannya mengenai tugas yang dikerjakan
B Apabila salah satu siswa dari masing-masing kelompok dengan baik dan
menunjukkan sikap keseriusannya dalam memberikan pandangannya
mengenai tugas yang dikerjakan
C Apabila salah satu siswa dari masing-masing kelompok dengan baik
namun kurang menunjukkan sikap keseriusannya dalam memberikan
pandangannya mengenai tugas yang dikerjakan

K Apabila salah satu siswa dari masing-masing kelompok dengan tidak


baik dan kurang menunjukkan sikap keseriusannya dalam memberikan
pandangannya mengenai tugas yang dikerjakan
SK Apabila salah satu siswa dari masing-masing kelompok dengan tidak
baik dan tidak menunjukkan sikap keseriusannya dalam memberikan
pandangannya mengenai tugas yang dikerjakan
6 SB Apabila siswa berikutnya dari masing-masing kelompok kelompok
dengan sangat baik dan menunjukkan sikap keseriusannya ikut dalam
memberikan konstribusi pemikiranndanya
B Apabila siswa berikutnya dari masing-masing kelompok kelompok
dengan baik dan menunjukkan sikap keseriusannya ikut dalam
memberikan konstribusi pemikiranndanya
C Apabila siswa berikutnya dari masing-masing kelompok kelompok
dengan sangat baik dan menunjukkan sikap keseriusannya ikut dalam
memberikan konstribusi pemikiranndanya
49

K Apabila siswa berikutnya dari masing-masing kelompok kelompok


dengan baik namun kurang menunjukkan sikap keseriusannya ikut
dalam memberikan konstribusi pemikiranndanya
SK Apabila siswa berikutnya dari masing-masing kelompok kelompok
dengan tidak baik dan tidak menunjukkan sikap keseriusannya ikut
dalam memberikan konstribusi pemikiranndanya
7 SB Apabila setiap kelompok dengan sangat baik dan menunjukkan sikap
keseriusannya dalam mempersentasikan hasil kerjanya
B Apabila setiap kelompok dengan baik dan menunjukkan sikap
keseriusannya dalam mempersentasikan hasil kerjanya
C Apabila setiap kelompok dengan baik namun kurang menunjukkan
sikap keseriusannya dalam mempersentasikan hasil kerjanya
K Apabila setiap kelompok dengan tidak baik dan kurang menunjukkan
sikap keseriusannya dalam mempersentasikan hasil kerjanya
SK Apabila setiap kelompok dengan tidak baik dan tidak menunjukkan
sikap keseriusannya dalam mempersentasikan hasil kerjanya
8 SB Apabia siswa dengan sangat baik dan menunjukkan sikap keseriusannya
dalam bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahaminya
B Apabia siswa dengan baik dan menunjukkan sikap keseriusannya dalam
bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahaminya
C Apabia siswa dengan baik namun kurng menunjukkan sikap
keseriusannya dalam bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahaminya
K Apabia siswa dengan tidak baik dan kurang menunjukkan sikap
keseriusannya dalam bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahaminya
SK Apabia siswa dengan tidak baik dan tidak menunjukkan sikap
keseriusannya dalam bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahaminya
9 SB Apabila siswa dengan sangat baik dan menunjukkan sikap
keseriusannya dalam menyimpulkan pelajaran
B Apabila siswa dengan baik dan menunjukkan sikap keseriusannya dalam
menyimpulkan pelajaran
C Apabila siswa dengan baik namun kurang menunjukkan sikap
keseriusannya dalam menyimpulkan pelajaran
K Apabila siswa dengan tidak baik dan kurang menunjukkan sikap
keseriusannya dalam menyimpulkan pelajaran
SK Apabila siswa dengan tidak baik dan tidak menunjukkan sikap
keseriusannya dalam menyimpulkan pelajaran
10 SB Apabila siswa dengan sangat baik dan menunjukkan sikap
keseriusannya dalam mengerjakan tugas evaluasi
B Apabila siswa dengan baik dan menunjukkan sikap keseriusannya dalam
mengerjakan tugas evaluasi
C Apabila siswa dengan baik namun kurang menunjukkan sikap
50

keseriusannya dalam mengerjakan tugas evaluasi


K Apabila siswa dengan tidak baik dan kurang menunjukkan sikap
keseriusannya dalam mengerjakan tugas evaluasi
SK Apabila siswa dengan tidak baik dan tidak menunjukkan sikap
keseriusannya dalam mengerjakan tugas evaluasi
11 SB Apabila siswa dengan sangat baik dan menunjukkan sikap keseriusannya
dalam merespon motivasi dan pesan-pesan moral dari guru
B Apabila siswa dengan baik dan menunjukkan sikap keseriusannya dalam
merespon motivasi dan pesan-pesan moral dari guru
C Apabila siswa dengan baik namun kurang menunjukkan sikap
keseriusannya dalam merespon motivasi dan pesan-pesan moral dari
guru
K Apabila siswa dengan tidak baik dan kurang menunjukkan sikap
keseriusannya dalam merespon motivasi dan pesan-pesan moral dari
guru
SK Apabila siswa dengan tidak baik dan tidak menunjukkan sikap
keseriusannya dalam merespon motivasi dan pesan-pesan moral dari
guru
51

Lampiran 7

FORMAT HASIL EVALUASI

Nomor Soal / Skor


Jumlah
No Nama Siswa
1/10 2/20 3/30 4/20 Skor
1 Rian renaldi

2 Nurfadilla

3 Nur haliza

4 Afdal qunawan

5 Kamelia

6 Indri jayusman

7 Muzakkar

8 Firmaningsi

9 Hidaya tullah

10 Rita admayanti

11 Rian renaldy

12 Awal chaerul

13 Reski ainul agus

14 M. rifki kosali

15 Wilda hasywa autia

Jumlah
Nilai Rata-Rata
Persentase Ketuntasan
Persentase Ketidak Tuntasan

Anda mungkin juga menyukai