I. PENDAHULUAN
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
pelajaran yang didapatkan siswa dari tingkat dasar hingga tingkat lanjutan. IPS
mengkaji seperangkat peristiwa, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial. Melalui mata pelajaran IPS, siswa dididik dan dibekali dengan kemampuan
dasar untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan
masyarakat. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Sardjiyo (2008: 1.26) bahwa IPS
adalah “bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah
sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau suatu
perpaduan”. Tekanan yang dipelajari IPS bukan pada teori dan keilmuannya,
oleh Martorella (Solihatin: 2008) bahwa pembelajaran IPS lebih menekankan pada
aspek pendidikan daripada transfer konsep, karena dalam IPS siswa diharapkan
melatih sikap, nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah
dimilikinya.
Sosial mempunyai nilai penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang
handal dan bermoral sejak dini. Dengan demikian, peningkatan hasil belajar siswa
pembelajaran agar lebih menambah minat dan motivasi belajar siswa terhadap IPS.
Pada kenyataannya, harapan tersebut di atas tidak sesuai dengan kenyataan. Hal
ini terungkap berdasarkan prapenelitian yang dilakukan calon peneliti pada tanggal
Bone melalui observasi selama proses pembelajaran IPS. Hasil observasi tersebut
tampak bahwa guru pada pembelajaran IPS menerapkan: (1) Cara pengajaran yang
masih bersifat ceramah, dalam hal ini pembelajaran masih berpusat pada guru
(teacher centered), (2) penyajian materi masih bersifat monoton sehingga siswa
3
kurang antusias dan mengakibatkan pembelajaran kurang menarik, (3) guru jarang
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat, (4) Guru jarang
menggunakan media dalam proses pembelajaran, (5) Perhatian guru terhadap siswa
juga kurang, yakni hanya terfokus pada beberapa siswa saja, sedangkan siswa lainnya
dibiarkan melakukan aktivitas apa saja yang diinginkan. Sementara dari aspek siswa
terlihat bahwa selama proses pembelajaran IPS, (1) siswa kurang memusatkan
perhatiannya pada materi pelajaraan yang disajikan guru, (2) siswa kurang antusias
dalam proses kegiatan belajar mengajar karna menyajian materi secara monoton, dan
(3) siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran (pasif dalam proses
guru tidak menggunakan media dalam peroses pembelajaran, (5) siswa tidak dapat
Selain melakukan observasi, calon peneliti juga memberikan tes awal kepada
siswa kelas IV untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
Berdasarkan tes tersebut, diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata siswa kelas IV dalam
pembelajaran IPS tergolong rendah yakni di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan oleh Sekolah yakni nilai 70. Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil tes dimana hanya ada 6 orang dari 15 siswa yang mendapatkan nilai tuntas,
sementara nilai 82 ada 1 siswa, nilai 75 ada 1 siswa, dan nilai 71 ada 2 siswa dan
siswa lebih termotivasi dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Oleh
sebab itu, guru dituntut untuk tidak hanya mentransfer ilmu yang dimilikinya
dengan demikian siswa tidak akan mengalami semacam depresi mental seperti
satu model pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai alternatif dalam pemecahan
Metode Inside Outside Circle (IOC) yang merupakan salah satu teknik mengajar
dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk memberikan kesempatan pada siswa agar
saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan. Mengingat bahwa materi IPS
outside sircle, yang diharapkan materi IPS dapat dipahami dengan mudah oleh
siswa. Keunggulan dari teknik pembelajaran IOC adalah adanya struktur yang jelas
dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan
singkat dan teratur. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana
1. Rumusan Masalah
2. Pemecahan Masalah
inside outside circle dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, karena diyakini
Guru membagi siswa dalam kelompok beranggotakan 8 orang dan kepada setiap
anggota lingkaran dalam dan lingkaran luar saling berpasangan disebut kelompok
asal.
6
Guru memberi tugas tiap-tiap pasangan asal itu sesuai dengan indikator
Langkah 3 : Berdiskusi
pasangan baru
dalam bergerak berlawanan arah dengan anggota kelompok lingkaran luar. Setiap
akan berhenti jika anggota kelompok lingkaran dalam dan lingkaran luar bertemu
dengan pasangan asal. Hasil diskusi di tiap-tiap kelompok besar tersebut dipaparkan
Guru memberikan usulan dan mengevaluasi hal-hal yang telah didiskusikan oleh
kelompok.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari hasil
penelitian ini adalah untuk menjelaskan peningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) melalui metode pembelajaran inside outside sircle pada siswa kelas IV
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Bagi siswa
b. Bagi guru
2 Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
A. Kajian Pustaka
a. Pengertian Belajar
pengetahuan dan perilaku yang relatif permanen pada individu. Selanjutnya, Gagne
adalah perubahahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman”.
belajar, yaitu: 1) perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar bukan perubahan
tingkah laku karena proses kematangan, 2) perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar bukan karena perubahan kondisi fisik, 3) hasil belajar bersifat relatif menetap.
9
Dengan demikian belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan tingkah laku. Oleh karena itu, seseorang dikatakan belajar apabila dalam
diungkapkan oleh Slameto (Haling: 2007), bahwa perubahan tingkah laku sebagai
hasil belajar terjadi secara sadar, kontinu dan fungsional, bersifat positif dan aktif,
bukan bersifat sementara, terarah, dan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
kemampuan yang dimiliki sebagai hasil dari pengalaman baik dalam aspek kognitif,
perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan tidak
Kesuksesan hasil belajar biasanya dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi atau
penilaian yang bertujuan untuk mengetahui sampai di mana tingkat kemampuan dan
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan pada
perilaku sebagai pengaruh pengalaman belajar yang dilakukan siswa baik berupa
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menurut Sardjiyo (2008: 1.26) adalah bidang
masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan.
gejala – gejala sosial yang ada di masyarakat, berlaku umum dan berupa kumpulan
studi yang mempelajari dan menelaah pengetahuan yang terintegrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu alam serta mempelajari segala aspek
tersebut bermakna bahwa IPS bertujuan mempersiapkan siswa agar menjadi warga
negara yang baik dalam menata kehidupannya dalam masyarakat, serta untuk
Adapun menurut Sardjiyo (2008: 1.26), ruang lingkup pembelajaran IPS meliputi
hal-hal yang berkaitan dengan manusia dan kehidupannya yang mencakup semua
Metode Inside Outside Circle (IOC) yang merupakan salah struktur dari metode
Spencer Kagan untuk memberikan kesempatan pada siswa agar saling berbagi
ini merupakan salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif dengan sintaks:
ke dalam dan lingkaran dalam berdiri melingkar menghadap keluar, beri persoalan
materi bahan ajar pada tiap-tiap pasangan yang berhadapan disebut kelompok
pasangan asal. Kemudian beri waktu untuk berdiskusi, setelah mereka berdiskusi,
guru meminta kepada anggota kelompok lingkaran dalam bergerak berlawanan arah
pasangan baru. Pasangan ini wajib memberi informasi berdasarkan hasil diskusi
dengan pasangan asal, sehingga hasil diskusi di tiap-tiap kelompok besar tersebut
kemudian dipaparkan sehingga terjadi diskusi antar kelompok besar. Inside outside
circle merupakan suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagan (Agus
Suprijono, 2010:97) untuk melibatkan lebih banyak siswa yang menelaah materi
yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap
isi pelajaran tersebut. Guru dapat memberi ulasan maupun mengevaluasi hal-hal yang
telah didiskusikan.
Karakteristik mata pembelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang
bersifat monolitik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai
hukum, dan budaya. Rumusan Ilmu Pengetahuan Sosial berdasarkan realitas dan
1. IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dan fakta atau sebaliknya (menelaah fakta
2. Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja,
menelaah satu masalah /tema/topik. Pendekatan seperti ini disebut juga sebagai
3. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri agar siswa mampu
bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan kehidupan nyata di
5. IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil, sehingga
titik berat pembelajaran adalah terjadi proses internalisasi secara mantap dan aktif
pada diri siswa memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan
6. IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar manusia yang
bersifat manusiawi.
keterampilannya.
15
8. Berusaha untuk memuasakan setiap siswa yang berbeda melalui program maupun
pengetahuan sosial (IPS) lebih menekankan pada aspek “pendidikan” dari pada
“transfer konsep”,
Terlalu lama sehingga tidak konsentrasi dan disalah gunakan untuk bergurau,
setiap anggota berdiri membentuk lingkaran dalam melingkar menghadap keluar dan
anggota lingkaran dalam dan lingkaran luar saling berpasangan disebut kelompok
asal.
Guru memberi tugas tiap-tiap pasangan asal itu sesuai dengan indikator
Langkah 3 : Berdiskusi
pasangan baru
Setelah mereka berdiskusi, guru meminta kepada anggota kelompok lingkaran
dalam bergerak berlawanan arah dengan anggota kelompok lingkaran luar. Setiap
akan berhenti jika anggota kelompok lingkaran dalam dan lingkaran luar bertemu
dengan pasangan asal. Hasil diskusi di tiap-tiap kelompok besar tersebut dipaparkan
3. Kerangka Pikir
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
karena metode pembelajaran yang seharí-hari diterapkan oleh guru tidak menarik
minat siswa, karena guru hanya menggunakan metode ceramah. Pola belajar siswa
17
yang hanya mencatat dan dan menghafal materi pelajaran tanpa terlibat secara
langsung dalam pembelajaran, dalam hal ini pembelajaran masih berpusat pada guru.
karena aktivitas siswa kurang muncul. Guru kurang kreatif dalam menggunakan
media pembelajaran sehingga siswa kurang aktif dan kreatif dalam memecahkan
pembelajaran IPS masih tergolong rendah. Hal tersebut disebabkan oleh dua aspek
yaitu aspek guru dan aspek siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu
alternatif yang diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan
sebagai berikut:
Langkah 3 : Berdiskusi.
pasangan baru.
IPS melalui penerapan Model Pembelajaran inside outside sircles, digambarkan pada
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka pikir dihalaman 16
berikut ini:
Pembelajaran IPS
4. Hipotesis Tindakan
adalah jika model inside outside sircle diterapkan pada pembelajaran IPS, maka hasil
1. Pendekatan
Emzir (2011: 28) bahwa pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang
konstruktivis (seperti makna jamak dari pengalaman individual, makna yang secara
sosial dan historis dibangun dengan mengembangkan suatu teori atau pola) atau
Pendekatan ini dipilih untuk mendeskripsikan aktifitas siswa dan guru dalam
Untuk mencapai tujuan tersebut calon peneliti mengumpulkan data yang sebenarnya
sesuai dengan kejadian di lapangan dalam hal ini di SD inpres 3/77 walanae pada
kelas IV.
2. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action
Research yaitu suatu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas. Menurut Daryanto
(2011:3), Penelitian tindakan kelas merupakan upaya yang dilakukan guru dalam
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa dan metode
disajikan.
2. Hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
1. Setting Penelitian
Tanete Riattang Kabupaten Bone, pada tahun ajaran 2014/2015. Peneliti memilih SD
Inpres 3/77 Walannae sebagai lokasi penelitian karena adanya masalah belajar dan
hasil belajar siswa yang rendah dalam mata pelajaran IPS. Selain itu, lokasi sekolah
tersebut mudah dijangkau dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Di sekolah
tersebut juga belum pernah dilakukan penelitian tindakan kelas yang menerapkan
2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru dan seluruh siswa kelas IV
jumlah siswa kelas IV SD Inpres 3/77 Walannae yang dijadikan subjek dalam
penelitian ini yaitu 12 orang siswa, yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 6 siswa
perempuan.
D. Rancangan Tindakan
Skema alur tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Perencanaan
Observasi
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II
Pelaksanaan
Observasi
skema 3.1. Alur Penelitian Tindakan diadaptasi dari Arikunto (2008: 16)
23
1. Perencanaan (planning)
Langkah awal dalam penelitian ini adalah dengan menetapkan rencana yang
akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS
melalui penerapan metode inside outside outside sircle pada siswa kelas IV SD
diajarkan.
dengan menggunakan model inside outside sircle sebagaimana telah dijelaskan pada
3. Pengamatan (observing)
yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan observasi dilakukan oleh pengamat yang
mengamati kegiatan guru lalu mengisi lembar observasi untuk guru serta mengamati
keaktifan siswa dalam mengikuti aktivitas belajar yang kemudian mengisi lembar
4. Refleksi (reflecting)
terjadi pada setiap siklus dan akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Kegiatan
a. Tes
Tes dilakukan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa terhadap
pembelajaran IPS.
b. Observasi
25
Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dimulai dari prapenelitian untuk
mengetahui problem apa yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Agar data yang diperoleh bisa valid, maka perlu menggunakan prosedur
a. Untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa, maka diadakan tes yang
dilaksanakan secara keseluruhan. Analisis data ini dilakukan dengan teknik analisis
data kualitatif. Teknik analisis data kualitatif dikembangkan oleh Miles dan
Huberman (Daryanto: 2011), melalui beberapa tahap yaitu dengan cara mereduksi
atau mengurangi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan.
26
Indikator dalam penelitian tindakan ini meliputi indikator proses dan hasil.
siswa adalah kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2007: 19), yaitu sebagai
berikut:
tersebut, maka calon peneliti menentukan tingkat kriteria keberhasilan tindakan pada
penelitian ini, yakni 75% siswa yang memperoleh nilai sama atau lebih dari 70 dilihat
dari hasil belajar siswa secara keseluruhan pada setiap siklus telah meningkat dan
G. Jadwal Penelitian
.
1 2 3 4
1 Persiapan
a. Mengadakan Pra penelitian (observasi) √ Jannuar
b. Perencanaan pembuatan proposal √ i
Februari
Daftar Pustaka
28
Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 1999. Perkembangan dan Belajar Peserta
Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pujiati, Retno Heni. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial 4: untuk SD/MI kelas IV.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sinring, Abdullah. Dkk., 2012. Pedoman Penulisan Skripsi Program S-1 FIP UNM.
Makassar: Fakultas Ilmu Pendidikan, UNM.
LAMPIRAN
Lampiran 1
30
Jumlah 954
Rata-rata Kelas 64
Persentase Ketuntasan Belajar 40%
Persentase Ketidaktuntasan Belajar 60%
Sumber: Daftar Nilai Guru Kelas IV SD Inpres 3/77 Walennae Kecamatan Tanete
Riattang Kabupaten Bone.
31
Lampiran 2
I. STANDAR KOMPETENSI
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan Kabupaten / Kota dan Propinsi
II. KOMPETENSI DASAR
2.1. Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan
potensi lain di daerahnya.
III. INDIKATOR
a. Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
b. Menyebutkan contoh-contoh kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Siswa diharapkan dapat menyebutkan pengertian kegiatan ekonomi;
b. Siswa diharapkan dapat menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di
lingkungan setempat;
c. Siswa diharapkan dapat menyebutkan contoh-contoh kegiatan ekonomi di
lingkungan setempat.
V. MATERI POKOK
Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, dan Kegiatan Ekonomi
VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model : inside outside sircle
Metode : Tanya jawab, Ceramah, Diskusi Kelompok, dan Penugasan
VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
32
a. Kerja sama
b. Kedisiplinan
c. Keberanian
d. Peduli social
Observator Observer
Mengetahui,
Kepala SD Inpres 3/77 walannae
Kec. Tanete Riattang Kab. Bone
Lampiran 3
A. PILIHAN GANDA
1. C. 9. C.
2. B. 10. A
3. A. 11. D.
4. A. 12. B.
5. C. 13. C.
6. B. 14. C.
7. C. 15. D.
8. B.
B. ISIAN
a. Reboisasi, 2. Daun Teh, 3. Minyak Goreng.
4. Gula Pasir, 5. Artefak, 6. Surabaya.
7. Benteng, 8. Tulisan, 9. Merusaknya.
Relief. Pedoman Penskoran :
100 = Sangat Baik
80 = baik
60 = cukup
50 = krang
Rubrik Penilaian
100 = jika hasil analisa siswa sangat jelas dan sesuai dengan pertanyaan
80 = jika hasil analisa siswa cukup jelas dan cukup sesuai dengan pertanyaan
60 = jika hasil analisa siswa kurang jelas dan kuran sesuai dengan pertanyaan
50 = jika hasil analisa siswa tidak jelas dan tidak sesuai dengan pertanyaan
Lampiran 4
FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN
(ASPEK GURU)
Petunjuk Pengisian
Amatilah aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kemudian isilah
lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut.
KualifikasiKe
No Aspek Yang Diamati
SB B C K SK t.
1. Orientasi siswa kepada masalah :
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
b. Menjelaskan perangkat yang dibutuhkan.
c. Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah yang dipilihnya.
2. Mengelola pengetahuan awal siswa terhadap materi :
a. Guru mendorong siswa untuk mengemukakan
pengetahuan awal yang dimilikinya terhadap materi,
kemudian pengetahuan awal siswa tersebut dijadikan
acuan untuk menyelidikinya
b. Guru memotivasi siswa dalam membangun
pengetahuan siswa dari pengalaman baru berdasarkan
pada pengetahuan awal. Guru mengemukakan
pertanyaan kepada siswa yang berhubungan dengan
materi dengan mengaitkan antara materi dengan
kenyataan yang ada dilingkungan siswa.
siswa
Keterangan:
Pedoman Penskoran :
80 = baik (B)
60 = cukup (C)
50 = kurang (K)
Skor Penilaian :
Lampiran 5
Petunjuk Pengisian
Amatilah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dengan memberi tanda
ceklis (√) pada kolom yang tesedia sesuai dengan pengamatan anda pada saat guru mengajar.
pengamatan
No Indikator
Ya Tidak
SB B C K SK
1 Guru mempersiapkan siswa untuk
belajar
2 Guru melakukan apersepsi
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
4 Guru menjelaskan materi
pembelajaran dengan menampilkan
media pembelajaran
5 Guru membimbing salah satu siswa
dalam masing-masing kelompok untuk
menilai dengan memberikan
pandangan dan pemikiran mengenai
6 tugas yang sedang mereka kerjakan
Guru membimbing siswa berikutnya
dalm memberikan kontribusi
7 pemikirannya
Guru membimbing setiap kelompok
mempresentasekan hasil kerja
40
8 kelompoknya
Guru membimbing siswa dalam
bertanya mengenai hal-hal yang
9 belum dipahaminya
Guru membimbing siswa
10 menyimpulkan pelajaran.
11 Guru memberikan tugas evaluasi
Guru memberikan motivasi dan
pesan-pesan moral
Jumlah
% Indikator
Pencapaian Indikator
Rumus % Indikator = x 100 %
Jumlah Indikator
Wallanae ,..............................2014
Mengetahui,
Observer
Murni, S.Pd.
NIP. 19620813 198203 2 003
41
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
1 SB Apa bila guru mempersiapkan siswa untuk belajar dengan sangat baik
dan menunjukkan sikap antusias kepada siswa
B Apa bila guru mempersiapkan siswa untuk belajar dengan baik dan
menunjukkan sikap antusias kepada siswa
C Apa bila guru mempersiapkan siswa untuk belajar dengan baik namun
kurang menunjukkan sikap antusias kepada siswa
K Apabila guru mempersiapkan siswa untuk belajar dengan tidak baik dan
kurang menunjukkan sikap antusias kepada siswa.
SK Apabila guru mempersiapkan siswa untuk belajar dengan tidak baik dan
tidak menunjukkan sikap antusias kepada siswa.
2 SB Apa bila guru melakukan apersepsi dengan sangat baik dan
menunjukkan sikap antusias kepada siswa
B Apa bila guru melakukan apersepsi dengan baik dan menunjukkan sikap
antusias kepada siswa
C Apa bila guru melakukan apersepsi dengan sangat baik dan kuran
menunjukkan sikap antusias kepada siswa
K Apa bila guru melakukan apersepsi dengan tidak baik dan kurang
menunjukkan sikap antusias kepada siswa
SK Apa bila guru melakukan apersepsi dengan tidak baik dan tidak
menunjukkan sikap antusias kepada siswa
3 SB Apa bila guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan sangat baik
dan menunjukkan sikap antusias kepada siswa
B Apa bila guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik dan
menunjukkan sikap antusias kepada siswa
C Apa bila guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik dan
kurang menunjukkan sikap antusias kepada siswa
K Apa bila guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan tidak baik
dan kurang menunjukkan sikap antusias kepada siswa
SK Apa bila guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan tidak baik
dan tidak menunjukkan sikap antusias kepada siswa
4 SB Apabila Guru menjelaskan materi pembelajaran dan menampilkan media
pembelajaran dengan sangat baik dan menunjukkan sikap antusias tinggi
kepada siswa
42
Lampiran 6
SIKLUS I
Kelas/Semester : V/II
Pengamatan
No Indikator Ya Tidak
SB B C K SK
1 Merespon apersepsi guru
2 Mencatat tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
3 Siswa menyimak dan bertanya tentang
materi yang dipelajari
4 Semua kelompok mengerjakan lembar
kerja yang dibagikan
5 Salah satu siswa dari masing-masing
kelompok memberikan
pandangannya mengenai tugas yang
dikerjakan
6 Siswa berikutnya dari masing-masing
kelompok ikut memberikan
konstribusi pemikiranndanya
7 Setiap kelompok mempersentasikan
hasil kerjanya
8 Siswa bertanya mengenai hal-hal yang
belum dipahaminya
9 siswa menyimpulkan pelajaran.
10 Siswa mengerjakan tugas evaluasi
11 Merespon motivasi dan motivasi guru
Jumlah
% Indikator
Pencapaian Indikator
Rumus % Indikator = x 100 %
Jumlah Indikator
46
Wallanae ,..............................2014
Mengetahui,
Observer
Murni , S.Pd
NIP. 19620813 198203 2 003
47
Keterangan
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
T : Tidak
Lampiran 7
2 Nurfadilla
3 Nur haliza
4 Afdal qunawan
5 Kamelia
6 Indri jayusman
7 Muzakkar
8 Firmaningsi
9 Hidaya tullah
10 Rita admayanti
11 Rian renaldy
12 Awal chaerul
14 M. rifki kosali
Jumlah
Nilai Rata-Rata
Persentase Ketuntasan
Persentase Ketidak Tuntasan