Makalah
Strategi
Pemb.
Biologi
“Model PAKEM
(Pembelajaran, Aktif,
Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan”
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Dr. Elly Djulia, M.Pd
Disusun Oleh
Muhammad Iqbal H. Tambunan
NIM. 8116174009
1.Latar belakang
Dalam Wina (2008), pembelajaran pada dasarnya adalah proses
penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir
informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka
pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus
dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar yang
terdiri atas guru dan siswa, yang bermuara pada kematangan
intelektual, kedewasaan emosional, ketinggian spiritual, kecakapan
hidup dan keagungan moral. Keberagaman model pembelajaran sangat
diperlukan, karena untuk memenuhi kebutuhan dalam variasi mengajar.
Menurut Hamalik (2001), strategi pembelajaran yang berpusat
pada siswa adalah sebuah proses belajar mengajar yang berdasarkan
kebutuhan dan minat siswa. Berbagai kegiatan belajar dirancang
dengan sistem belajar yang fleksibel sesuai dengan kehidupan, gaya
belajar dan tujuan pembelajaran, dimana guru hanya sebagai fasilitator,
pembimbing, pengarah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
tanpa mengenyampingkan potensi siswa.
Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa atau lebih
dikenal dengan student oriented merupakan pembelajaran yang lebih
memberdayakan pada kemampuan siswa.
Kegiatan Belajar Mengajar yang berhasil adalah kegiatan belajar
yang dapat meningkatkan berbagai kemampuan siswa. Kalau guru
banyak berceramah, kemampuan yang dikembangkan pada diri siswa
adalah kemampuan mendengarkan, mengingat, dan menjawab
pertanyaan ingatan.
Strategi pembelajaran merupakan proses terpenting dalam
pembelajaran karena dalam strategi pembelajaran terjadi proses
pentransferan ilmu yang nantinya berpengaruh pada hasil belajar. Oleh
karena itu, pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
1
merupakan strategi yang optimal dalam pembelajaran. Karena dalam
PAKEM peserta didik harus lebih berani bertanya, mengungkapkan
pendapat dan tidak takut salah maupun malu ditertawakan.
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/03/PAKEM-sebagai-strategi-
pmbelajaran.html (diakses tanggal 20 Oktober 2011)
2
BAB II
ISI
3
lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan
efektif.
- Pembelajaran Aktif
Menurut Uno (2011), pembelajaran yang aktif dalam artian aktif
dalam strategi ini adalah memosisikan guru sebagai orang yang
menciptakan susana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator
dalam belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar yang
harus aktif. Dalam proses pembelajaran yang aktif itu terjadi
dialog yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan
guru atau siswa dengan sumber belajar lainnya dimana siswa
tidak terbebani secara perseorangan dalam memecahkan
masalah yangdihadapi dalam belajar, tapi mereka dapat saling
bertanya dan berdiskusi sehingga beban belajar bagi mereka
sama sekali tidak terjadi.
- Pembelajaran Kreatif
Dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
siswa. Menurut Uno (2011), untuk menumbuhkan minat belajar
para siswa maka guru dituntut lebih kreatif dalam mengajar,
sementara untuk memberi pengayaan terhadap dirinya, guru juga
dituntut kreatif mengembangkan pedagogik dalam proses
pembelajaran. Kreatif bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir siswa dan proses kreatif tersebut tentunya
tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya pengetahuan yang
didapat melalui membaca, berbahasa, dan aspek-aspek lain.
- Efektif
Memiliki arti bahwa proses pembelajaran tersebut bermakna bagi
siswa, jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan, tetapi
tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tidak ubahnya seperti
bermain biasa.
4
Menurut Wotruba dan Wright dalam Uno (2011), indikator yang
dapat menunjukkan pembelajaran yang efektif, yaitu:
Pengorganisasian yang baik
Komunikasi yang efektif
Penguasaan dan antusiasme terhadap materi
pelajaran
Sikap positif terhadap siswa
Pemberian nilai yang adil
Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
- Menyenangkan
Dimaksudkan adalah membuat suasana belajar mengajar yang
menyenangkan, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara
penuh pada belajar dan waktu curah anak pada pelajaran menjadi
tinggi.
Rose and Nocholl mengatakan bahwa pembelajaran yang
menyenangkan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Menciptakan lingkungan tanpa stress (relaks), lingkungan
yang aman untuk melakukan kesalahan, namum harapan
untuk sukses tetap tinggi.
Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan. Anda ingin belajar
ketika Anda melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.
Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif,
yang pada umumnya hal itu terjadi ketika belajar dilakukan
bersama orang lain, ketika ada humor dan dorongan
semangat,waktu rehat dan jeda teratur serta dukungan
antusias.
Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak
kiri dan otak kanan.
Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan
dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari dengan
sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk
memahami bahan ajar.
http://edu-articles.com/pakem-1/ diakses tanggal 22 Oktober 2011
5
2.2. PAKEM di Indonesia
Daerah Jawa Tengah dikenal dengan sebutan “PAIKEM Gembrot”
dengan kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan, Gembira dan Berbobot. Disamping itu melalui program
Workstation P4TK-BMTI Bandung tahun 2007, di Jayapura muncul pula
sebutan “Pembelajaran MATOA” (diambil dari buah Matoa), kepanjangan
Menyenangkan Atraktif Terukur Orang Aktif, yang artinya Pembelajaran
yang menyenangkan, Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik
dengan hasil terukur sesuai yang diharapkan siswa(orang) belajar
secara aktif . dan sekarang dikenal dengan PAILKEM (Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, dan Menarik).
(http://www.tedcbandung.com/tedc2011/pdf/mjld09.pdf) diakses 21
Oktober 2011
6
dengan active learning ini sudah dikenal sejak 1980-an. Kemudian
Assosiation for the study of higher Education (ASHE) memberikan
laporan tentang active learning ini. Dalam laporannya tersebut mereka
mendiskusikan berbagai metode pembelajaran untuk memperkenalkan
active learning.
Active learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam
proses pembelajaran (mencari informasi, mengolah informasi, dan
menyimpulkannya, untuk kemudian diterapkan), dengan menyediakan
lingkungan belajar yang membuat siswa tidak tertekan dan senang
melaksanakan kegiatan belajar.
www.sunarthombs.wordpress.com diakses tanggal 21 Oktober 2011
7
a. Pasal 4
“Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik
padalm proses pembelajaran”
b. Pasal 40
“Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.”
8
membantu teman yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal
kemampuan siswa, kita dapat membantunya, sehingga hasil yang
diharapkan anak itu bisa belajar secara optimal.
9
Lingkungan (fisik, sosial atau budaya) merupakan sumber yang
sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat
berperan sebagai media pembelajaran , tetapi dapat juga sebagai
objek kajian. Belajar dengan menggunakan alam tidak harus
keluar kelas, bahan dari lingkungan dapat kita bawa ke kelas.
Adanya pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan
sejumlah keterampilan, seperti mengamati (dengan seluruh
indra), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis,
mengklasifikasikan, membuat tulisan, dan membuat
gambar/diagram.
10
dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini
mencakup dua hal utama, yaitu:
Lingkungan fisik
Lingkungan fisik adalah lingkungan yang ada di sekitar siswa
belajar, berupa sarana fisik, baik yang ada di dalam sekolah
maupun si sekitar sekolah termasuk masyarakat. Dalam uraian
ini lingkungan fisik dalam ruang kelas, alat/media belajar yang
ada, dan alat/media yang dapat dibuat sendiri/diambil dari
lingkungan.
Lingkungan sosial
Lingkungan sosial berhubungan dengan pola interaksi
antarpersonil yang ada dilingkungan sekolah secara umum.
Dan lingkungan sekolah yang baik memungkinkan para siswa
untuk berinteraksi secara baik. Lingkungan sosial yang
kondusif disini misalnya adanya keakraban yang proporsional
antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh
karena itu, guru harus bisa membiasakan mengatur pesan
serta dan tanggung jawab tiap siswa terhadap terciptanya
lingkungan fisik kelas yang diharapkan dan suasana
lingkungan sosial kelas yang menjadikan proses pembelajaran
bagi tiap siswa menjadi bermakna.
11
pandangan mata siswa, untuk memberikan gambaran
keseluruhan dan tinjauan global dari bahan pelajaran.
2. Poster Afirmasi
Poster afirmasi adalah poster yang memuat pesan-pesan
pembangkit semangat belajar, seperti “aku mampu
mempelajarinya” atau “aku menjadi pintar dengan tantang
baru”.
3. Penggunaan Warna Lain untuk kata-kata penting sebaiknya
gunakan warna hijau, biru, biru, ungu dan merah untuk kata-
kata penting; jingga dan kuning untuk menggarisbawahi; serta
hitam dan putih untuk kata-kata penghubung, seperti “dan”,
“sebuah”, “dari”, dan sebagainya.
Pajangan Karya Siswa
Menurut Conny Semiawan dalam Asmani (2011), suatu
kelas yang memiliki pajangan atau pameran hasil karya siswa,
baik yang ditempelkan di dinding, diletakkan di rak, meja, atau
di tempat-tampat lain dalam kelas, dapat menjadi tempat
yang menarik dam memberikan rangsangan bagi para siswa
untuk belajar. Suatu kelas yang kosong tanpa pajangan, akan
menjadi tempat yang membosankan, gersang dan tidak
mengugah inspirasi para siswa. Memamerkan pajangan di
kelas adalah bagian dari belajar. Pajangan yang baik akan
mendorong siswa untuk membaca dan memanfaatkan
pajangan. Apabila mereka sendiri yang membuat pajangan itu,
proses belajar tentu lebih terhayati oleh masing-masing siswa.
12
bergerak dan memudahkan guru untuk berinteraksi dan
mengamati siswa saat belajar.
Sudut baca
Sudut baca dalam suatu kelas menjadikan kelas benar-
benar dapat dijadikan sebagai tempat menimba ilmu. Isi sudut
baca dapat diperoleh dari kumpulan hasik karya siswa yang
tepilih, koleksi referensi yang tiak ada dari perpustakaan dan
mendukung kegiatan belajat mengajat dan sebagainya.
Dengan adanya sudut baca dalam kelas, siswa dapat
menyempatkan atau membiasakan membaca di sudut baca
tersebut pada waktu-waktu luang atau jam istirahat.
13
Dari setiap siswa yang datang harus memasang jam
kedatangan dengan memutar jarum jam sesuai dengan jam
kedatangan siswa, dilanjutkan mengambil soal dalam kotak
dan menulis kedatangan kehadiran. Setelah itu, siswa
menjawab soal yang diambil. Dan jawaban diserahkan pada
konsultan kecil dan konsultan kecil menuliskan nilainya, yang
akhirnya diberikan pada guru. Disini konsultan kecil selain
berperan menampung jawaban soal dan menyerahkannya
kepada guru, juga berperan sebagai tutor sebaya yang
memberi bimbingan kepada siswa lain selama guru belum
datang maupun sudah datang.
- Mengalami
Siswa akan belajar banyak melalui berbuat dan pengalaman
langsung dengan mengaktifkan banyak indra. Beberapa contoh
dari prinsip mengalami ini adalah melakukan pengamatan,
14
percobaan, penyelidikan, wawancara, dan penggunaan alat
peraga.
- Interaksi
Dengan adanya interaksi pembelajaran menjadi lebih hidup dan
menarik, kesalahan makna berpeluang terkoreksi, makna yang
terbangun semakin mantap, dan kualitas hasil belajar meningkat.
Prinsip ini berpeluang pada siswa untuk berekspresi dan
berartikulasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
- Komunikasi
Interaksi saja tidak cukup jika tidak dilengkapi dengan komunikasi
yang baik. Makna terkomunikasikan kepada orang lain secara
terbuka memungkinkan untuk mendapat tanggapan. Prinsip ini
juga bisa dijadikan sejauh mana pendalaman dan pengayaan
materi seorang siswa. Adu gagasan, silang pemikiran, dan bedah
ide membuat pemikiran menjadi segar, kaya, mendalam dan
penuh variasi.
- Refleksi
Refleksi berarti memikirkan kembali apa yang
diperbuat/dipikirkan. Melalui refleksi kita dapat mengetahui
efektivitas pembelajaran yang sudah berlangsung, akan ada ide-
ide baru, pemikiran baru, dan gagasan baru yang lebih segar,
kaya, dan penuh makna dari proses refleksi ini.
15
Membenci sebagian siswa
b. Model (contoh)
Karakter guru salalu diteropong sekaligus dijadikan cermin
oleh siswa-siswanya, baik itu kebiasaan buruk dan kebiasaan yang
bagus. Kedisiplinan, kejujuran, keadilan, lebersihan, kesopanan,
ketulusan, ketekunan, dan kehati-hatian akan selalu direkam oleh
siswa-siswanya. Biasanya kejelekan akan cepat dan mudah diikuti
oleh siswa-siswanya.
c. Mentor
Lebih dari sebagai yang bertanggung jawab menjadikan siswa
pandai dalam materi pelajaran dan dalam menjaga mortalitas
bangsa, guru harus sanggup menjadi penasehat bagi siswa-
siswanya. Erat kaitannya dengan pembimbing, guru harus
sanggup memberi nasihat ketika siswa membutuhkan.
16
BAB III
SIMPULAN
17
yang dapat memberikan fasilitas kepada siswa untuk mencapai
tujuan pembelajarannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Website:
http://www.scribd.com/doc/54750390/DASAR-MATERI-PAKEM diakses 21
Okt 2011.
http://www.tedcbandung.com/tedc2011/pdf/mjld09.pdf diakses 21
Oktober 2011.
19