OLEH :
NAMA : ANAS USMAN HUSNUDDU’A
NIM : E1R018007
KELAS :A
SMSTR :6
Dari hasil diskusi di atas terlihat bahwa banyak siswa yang tidak suka dan dan
merasa kesulitan serta belum mendapatkan semangat dan motivasi dalam kegiatan
pembelajaran matematika. Oleh karena itu perlu suatu upaya untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Narmada. Materi yang dipilih pada penelitian ini
adalah Persamaan Garis Lurus. Alasan memilih materi tersebut karena banyak siswa
mengalami kesulitan dalam pengerjaannya, Siswa tidak dapat menyusun bukti dengan
lengkap dan runtut untuk menarik kesimpulan. Kemampuan menduga siswa dalam
menyelesaikan permasalahan matematika masih sangat kurang. Siswa harus sering
diarahkan dan dimotivasi, serta nilai hasil pembelajarannya belum memuaskan, masih
banyak siswa yang belum bisa menjadi pembelajar mandiri. Untuk memahami materi
bahasan pokok persamaan garis lurus diperlukan ketelitian dan analisis masalah.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat dan dikaji dari pokok bahasan ini adalah sebagai
berikut; Apakah hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Narmada tahun pelajaran
2020/2021 pada pokok bahasan persamaan garis lurus dapat ditingkatkan melalui
pembelajaran pendekatan open-ended?
C. Tujuan Penelitian
Sebagai masukan dan sumbangan kepada pihak sekolah maupun sekolah lainnya dalam
rangka perbaikan proses pembelajaran matematika
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi siswa antara lain:
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
Secara umum Imron (1996:2), belajar adalah suatu upaya yang dimaksudkan untuk
menguasai/mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari
seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang dikenal dengan guru atau sumber-sumber
lain karena guru sekarang ini bukan merupakan satu-satunya sumber belajar .Dalam
belajar, pengetahuan tersebut dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya
menjadi banyak. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang
banyak belajar, sementara orang yang sedikit pengetahuannya diidentifikasi sebagai
orang yang 2 sedikit belajar dan orang yang tidak berpengetahuan dipandang sebagai
orang yang tidak belajar.
Menurut psikologi belajar, belajar adalah suatu perubahan tingkah laku dalam diri
seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. Contoh: belajar
membaca berarti individu mendapat pengalaman, dan terjadi perubahan dalam 3 ranah
yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Pakar psikologi
menjelaskan bahwa perilaku belajar sebagai proses psikologis, individu dalam
interaksinya dengan lingkungan secara alami (Imron, 1996:3). Perubahan dalam aspek
kematangan, pertumbuhan, perkembangan tidak termasuk perubahan dalam pengertian
belajar.
Crow and Crow dalam Educational Psychology (1984), belajar adalah perbuatan
untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk
penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan
menyesuaikan dengan situasi baru. Definisi ini menekankan hasil dari aktifitas belajar
(Sriyanti, 2013:16).
Dictionary of Psychology disebutkan bahwa belajar memiliki dua definisi. Pertama,
belajar diartikan sebagai “the process of acquiring knowledge”. Kedua, belajar
diartikan sebagai “a relatively permanent change potentiality which occurs as a result
of reinforced practice”. Pengertian pertama, belajar memiliki arti suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan. Pengertian kedua, belajar berarti suatu perubahan
kemampuan untk bereaksi yang relative langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.
Pengertian belajar dari Dictionary of Psychology ini menekankan aspek proses serta
keadaan sebagai hasil belajar (Sriyanti, 2013:16-17).
Menurut pandangan psikologis, setidak-tidaknya ada tiga pandangan mengenai
teori belajar yaitu dari psikologi behavioristik, psikologi kognitif, dan psikologi
humanistik,
2. Pengertian Pembelajaran
2. Hasil penelitian Joko Tri Leksono, 2006 berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan
Kemampuan Berproses pada Pembelajaran Pendekatan Open Ended terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus Kelas VIII SMP Negeri 4
Pati ”, menunjukkan bahwa kesimpulan dari penelitian ini yaitu hasil belajar akan
meningkat jika motivasi belajar dan kemampuan berproses siswa meningkat. Sehingga
dalam penelitian ini Ada pengaruh antara motivasi belajar dan kemampuan berproses
dalam pembelajaran pendekatan open ended terhadap hasil belajar siswa pada pokok
bahasan persamaan garis lurus kelas VIII SMP Negeri 4 Pati .
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
adalah variabel bebas yang diukur yaitu sama-sama mengukur pendekatan open-ended
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
adalah variabel terikat penelitian, yaitu pada penelitian tersebut variabel terikat yang
diukur adalah motivasi dan hasil belajar peserta didik terhadap pemahaman konsep
persamaan garis lurus. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti mempunyai
variabel terikat yaitu Kemampuan Berproses dan Kemandirian berfikir dalam
memahami konsep persamaan garis lurus
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut Pendekatan OpenEnded terhadap
pemahaman pokok bahasan persamaan garis lurus akan mampu meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif ,aktivitas belajar siswa dan akan menciptakan motivasi
pembelajaran yang lebih baik terhadap pemahaman materi persamaan garis lurus.
C. Kerangka Berfikir
X Y
Proses
1. Menyajikan masalah
2. Mendesain pembelajaran
3. Memperhatikan dan mencatat respons siswa
4. Membimbing dan mengarahkan siswa
5. Membuat kesimpulan
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor luar dan faktor
dalam individu itu sendiri. Adapun faktor dari luar meliputi: faktor lingkungan
sosial dan faktor non sosial. Sedangkan faktor dari dalam individu sendiri
meliputi: faktor jasmani dan faktor psikologis siswa itu sendiri. Oleh karena itu
pendekatan pembelajaran sangat diperlukan untuk dapat mendukung dalam proses
belajar mengajar sehingga mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Untuk mewujudkan peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata
pelajaran matematika, maka di dalam pembelajaran di sekolah haruslah dapat
membuat siswa lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran, dan dapat
meningkatkan hasil belajar mereka. Salah satu pendekatan pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa salah satunya adalah
pendekatan open-ended.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Eksperimen sebenarnya, dengan menggunakan jenis
desain penelitian salomon four – group design. Penelitian salomon four – group memiliki
kekuatan karena menggabungkan manfaat dari beberapa desain lain. Desain salomon four
group menyediakan kontrol yang lebih ketat lagi dengan memperluas desain sebelumnya
untuk mencakup satu kelompok kontrol lagi yang tidak menerima percobaan atau
perlakuan. Desain ini memberikan kontrol yang baik terhadap ancaman validitas internal.
Desain salomon four group memiliki dua kelompok yang telah diuji sebelumnya
dan dua tanpa pra-tes; Salah satu kelompok yang telah diuji sebelumnya dan salah satu
kelompok yang belum pernah diuji sebelumnya menerima perlakuan percobaan, dan
kemudian keempat kelompok menjalani ujian pendahuluan.
B. Prosedur Penelitian
Bahan ajar yang dikembangkan berupa modul matematika materi persamaan garis
lurus dengan pendekatan open-ended untuk SMP kelas VIII. Bahan ajar ini
dikembangkan dan diatur melalui beberapa prosedur pengembangan , yaitu dengan
berbagai macam langkah dalam penelitian meliputi :
1. Menetapkan Topik atau bahan yang akan di teliti. Misalnya pada eksperimen
pengaruh kemampuan berproses dan kemandirian (X) Terhadap Pemahaman
konsep persamaan garis lurus (Y)
2. Membagi Responden menjadi 4 kelompok dengan cara randomisasi (secara acak)
• Group 1 dan 2: Pretest – Post test Control Group Design
• Group 3 dan 4: Post test-only Control group design
3. Membagi 4 kelompok tersebut menjadi 2 kelompok pertama( Kelompok 1 dan 2)
Yaitu suatu rancangan penelitian yang menggunakan dua kelompok subjek. Dua
kelompok subjek tes tersebut diberi nama kelompok kontrol dan eksperimen.
Kelompok eksperimen diberi perlakuan, sementara itu kelompok kontrol tidak.
Sebelum dan sesudah pemberian perlakuan kedua kelompok tersebut diukur
variabelnya.
Dan kelompok kedua ( kelompok 3 dan 4), dalam model rancangan ini,
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dibentuk dengan prosedur random,
sehingga keduanya dapat dianggap setara. Selanjutnya kelompok eksperimen
diberikan perlakuan. Setelah perlakuan telah diberikan dalam jangka waktu
tertentu, maka setelah itu dilakukan pengukuran variabel terikat pada kedua
kelompok tersebut, dan hasilnya dibandingkan perbedaannya.
4. Pada kelompok pertama ( klp 1 dan 2 ) dimana kelompok 1dijadikan menjadi
kelompok perlakuan dan untuk kelompok 2 menjadi kelompok kontrol.
5. Pada kelompok 3 dan 4 dimana kelompok 3 diberikan perlakuan sedagkan untuk
kelompok 4 sebagai kelompok kontrol.
Haryati, Sri. 2015. Profesi Kependidikan Panduan untuk Guru dan Calon Guru. Edisi Revisi,
Yogyakarta: Sembilan Bintang
Imron, Ali.1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta.:Penerbit Ombak.
Nenden Faridah,dkk.2016.Pendekatan Open-Ended Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis dan Kepercayaan Diri Siswa.Jurnal Pena Ilmiah.1(1):12-14
Febrina Ramadhani, Triyanto, dan Ira Kurniawati. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar dan Pemahaman Konsep pada Materi Persamaan Garis Lurus. Jurnal
Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi . 2(5): 393-395
Mira,dkk.2018. Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Pada Pembelajaran
Matematika Kurikulum 2013 .35(1):61-62
Dwi Susilowati. 2018. Penelitian Tindakan Kelas (Ptk) Solusi Alternatif Problematika
Pembelajaran.1(2):(36-37)