Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Dialog: Vol/Num: VII/I, September 2018 ISSN: 2406-9401

Terindeks: Open Journal System (OJS)/Google Scholar

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK - TALK -- WRITE


(TTW) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA
PADA MATERI PELUANG DIKELAS X SMA NEGERI 1 AIR JOMAN. TA
2017/2018

Oleh:

Nurliani 1, Hanina2

Dosen Universitas Asahan


Email: levelnet55@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran Think-
Talk-Write(TTW) terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi
peluang dikelas X SMA Negeri 1 air Joman. TA. 2017/2018. Jenis penelitian ini
adalah Quasi Experimen dengan desain penelitian two group pre-test and pot-test.
Populasi dalam penelitian ini adalah X yang terdiri dari 4 kelas. Sempel penelitian
ada 2 kelas (kelas X IPA 1 dan X IPA 2 yang diambil secara cluster random. Pada
kelas X IPA 1 sebagai kelas experimen menggunakan strategi pembelajaran Think-
Talk Write(TTW) dan Konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan,
diperoleh post-test dengn hasil rata-rata kelas experimen 78,39 dan kelas kontrol
67,78. Hasil uji t diperoleh t hitung = 4,18 > dari t tabel = 1,67 maka Ha, diterima,
dengan demikian diperoleh bahwa ada pengaruh terhadap kemampuan pemecahan
masalah siswa menggunakan strategi pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) pada
materi peluang di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Air Joman T.A 2017 / 2018

Kata Kunci: Quasi, Pemecahan, Pembelajaran

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat


Latar Belakang Masalah penting dalam kehidupan seseorang.
Salah satu tujuan Negara Berbagai upaya dilakukan seseorang
Republik Indonesia yang tercantum untuk mendapatkan pendidikan.
dalam Undang-undang Dasar 1945 Dengan pendidikan seseorang akan
adalah mencerdaskan kehidupan mendapatkan ilmu pengetahuan.
bangsa. Sebagai tindak lanjut dari Sebagai tindak lanjut dari tujuan
tujuan tersebut, maka diadakan tersebut, maka diadakan program
program pendidikan nasional. pendidikan nasional.
Jurnal Dialog: Vol/Num: VII/I, September 2018 ISSN: 2406-9401
Terindeks: Open Journal System (OJS)/Google Scholar

Matematika adalah salah satu konsep abstrak. Siswa pun terbiasa


bidang studi yang diajarkan dilembaga menghafal suatu konsep tanpa tahu
pendidikan formal merupakan salah bagiamana pembentukan konsep itu
satu bagian penting dalam mutu berlangsung. Hal ini menyebabkan
pendidikan. Pelajaran matematika siswa sering lupa terhadap apa yang
adalah salah satu pengetahuan manusia dipelajari dan siswa kurang dapat
yang paling bermanfaat dalam memahami untuk menarik kesimpulan
kehidupan. Hampir setiap bagian dari dari informasi yang telah diberikan
hidup kita mencakup matematika. guru. Selain itu beberapa faktor yang
Matematika berperan dalam mempengaruhi kualitas belajar siswa
pembentukan logika berfikir anak. diantaranya: media dan alat
Matematika bersifat abstrak, maka pembelajaran, teknologi pembelajaran,
tidak sedikit siswa yang masih komunitas dan lingkungan serta
mengganggap bahwa matematika itu fasilitas pendidikan.
sulit. Berdasarkan observasi awal
Dalam matematika, setiap yang dilakukan peneliti terhadap
konsep yang abstrak yang baru pemahaman konsep matematika siswa
dipahami siswa perlu diberi penguatan, di SMP Negeri 1 Kisaran, hasilnya
agar mengendap dan bertahan lama
dalam memori siswa, sehingga akan Siswa tidak
melekat dalam pola pikir dan pola memahami
tindakannya. Oleh karena itu seorang konsep
guru harus mempunyai pendekatan dan
metode yang tepat dalam pembelajaran
agar tidak terjadi kesalahan konsep
dikemudian hari dan pendidikan guru bahwa pemahaman konsep siswa
sebagai pendidik perlu diperhatikan terhadap pelajaran matematika masih
dan ditingkatkan, namun kreatifitas rendah. Berikut adalah salah satu hasil
guru dalam mengajar jauh lebih penyelesaian soal yang dikerjakan oleh
penting agar materi yang ingin siswa SMP Negeri 1 Kisaran.
disampaikan kepada peserta didik Berdasarkan uraian diatas
dapat diberikan dengan baik dan diketahui bahwa nilai matematika
tentunya menarik. siswa masih rendah, ini bisa
Saat ini masih banyak guru dikarenakan beberapa faktor yaitu: (1)
yang menyampaikan materi dengan Faktor internal. Faktor internal adalah :
menggunakan metode ceramah (a) Kondisi fisik yang pada umumnya
sehingga membuat siswa menjadi pasif berpengaruh terhadap belajar
dan siswa hanya duduk manis seseorang. Jika seseorang belajar
mendengarkan dan mencatat konsep- dalam keadaan jasmani yang segar dan
Jurnal Dialog: Vol/Num: VII/I, September 2018 ISSN: 2406-9401
Terindeks: Open Journal System (OJS)/Google Scholar

baik maka akan berbeda dengan informasi yang diberikannya kepada


seseorang yang belajar dengan peserta didik agar tepat dan sesuai
keadaan sakit; (b) kondisi psikologis dengan tujuan yang diharapkan.
terdiri dari faktor intelektual Sudjana, (2009 : 110),
(kecerdasan dan bakat), dan faktor non Pengertian alat peraga
intelektual (unsur-unsur kepribadian pendidikan adalah suatu alat yang
tertentu seperti kebiasaan, minat, dapat diserap oleh mata dan telinga
sikap, kebutuhan, motivasi, dan dengan tujuan membantu guru agar
emosi); (2) Faktor eksternal. Faktor proses belajar mengajar siswa lebih
eksternal adalah faktor sosial yang efektif dan efisien. Faizal (2010 : 78),
terdiri dari lingkungan sekolah, mendefinisikan alat peraga
lingkungan masyarakat, dan pendidikan sebagai instrumen audio
lingkungan kelompok. maupun visual yang digunakan untuk
Selain itu proses pembelajaran membantu proses pembelajaran
yang berfokus pada guru, menjadi lebih menarik dan
mengakibatkan siswa kurang antusias membangkitkan minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Metode mendalami suatu materi. Alat peraga
pembelajaran yang kurang relevan, mempunyai arti penting dalam
model pembelajaran yang kurang pembelajaran, karena ketidak jelasan
menarik, bahkan guru jarang dalam pembelajaran dapat membantu
menggunakan media ataupun alat dengan alat peraga. Dengan alat peraga
peraga dalam pembelajaran juga diharapkan dapat menanamkan dan
merupakan hal yang menjadi penyebab menjelaskan konsep pembelajaran
rendahnya pemahaman siswa. matematika, mengatasi kebosanan
Untuk mengatasi dan siswa, sekaligus meningkatkan
membantu siswa agar tidak mengalami pemahaman konsep matematika siswa.
kesulitan, kejenuhan dan memotivasi Salah satu alat peraga
belajar siswa, diperlukan proses pendidikan yang dapat digunakan
pembelajaran yang sehat, untuk meningkatkan pemahaman
menyenangkan dan kompetitif yang konsep matematika siswa yaitu dengan
menjadikan siswa aktif dan kreatif. menggunakan alat peraga benda
Diantaranya yaitu dengan manipulatif. Kelly (2006: 184),
menggunakan alat peraga pendidikan. mengutarakan berbagai hasil
Dengan bantuan alat peraga penelitian yang menunjukkan bahwa
diharapkan materi yang disampaikan peran benda manipulatif dalam
oleh guru dapat dimengerti oleh siswa. pembelajaran matematika dapat
Alat peraga merupakan sebuah alat membantu anak dalam memahami
atau perangkat yang digunakan konsep-konsep matematika yang
pendidik untuk dapat menyampaikan abstrak. Kelly berpendapat bahwa
Jurnal Dialog: Vol/Num: VII/I, September 2018 ISSN: 2406-9401
Terindeks: Open Journal System (OJS)/Google Scholar

benda manipulatif dalam hal ini alat peraga terhadap pemahaman


merupakan bagian dari media konsep matematika siswa.
pembelajaran yang berupa alat. Hipotesis Penelitian
Belajar dengan memanipulasi Berdasarkan kerangka berpikir
dapat meningkatkan pemahaman yang telah dikemukakan diatas, maka
konsep dan hubungan keterampilan dapat dirumuskan hipotesis penelitian
praktek yang berarti meningkatkan sebagai berikut: Adanya pengaruh
ingatan dan penerapannya dalam penggunaan alat peraga terhadap
situasi problem solving yang baru. pemahaman konsep matematika siswa
Pada gilirannya waktu yang pada materi segi empat.
dihabiskan dalam pembelajaran
manipulasi dan model menanamkan METODE PENELITIAN
ingatan yang lama dari keyakinan Tempat penelitian ini
siswa dan memperdalam pemahaman dilaksanakan di Sekolah Menegah
konsep matematika. Melihat peran Pertama Negeri 1 Kisaran Kecamatan
benda manipulatif dalam matematika Kisaran Timur Kabupaten Asahan.
sangat penting, maka selayaknya Waktu penelitian dilaksanakan pada
guru selalu menggunakan benda semester genap Tahun Pelajaran
manipulatif dalam pembelajaran di 2017/2018. Populasi adalah kelompok
kelas. Hal ini senada dengan besar dan wilayah yang menjadi
rekomendasi NCTM (2000) yang lingkup penelitian. Dalam hal ini yang
menekankan pentingnya penggunaan menjadi populasi penelitian adalah
penyajian visual dan manipulatif, seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1
peragaan model matematika dalam Kisaran yang terdiri dari 11 kelas.
pembelajaran di setiap tingkatan kelas. Sampel adalah kelompok kecil
Berdasarkan uraian diatas, yang secara nyata diteliti dan tarik
yang dapat dijadikan latar belakang kesimpulan daripadanya. Bila populasi
masalah, maka penulis terdorong untuk besar dan peneliti tidak mungkin
membahasnya dalam sebuah proposal mempelajari semua yang ada pada
penelitian dengan judul: “Pengaruh populasi, misalnya karena keterbatasan
Penggunaan Alat Peraga Terhadap dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
Pemahaman Konsep Matematika Pada dapat menggunakan sampel yang
Materi Segi Empat Siswa Kelas VII diambil dari populasi itu. Adapun
SMP Negeri 1 Kisaran Tahun Ajaran teknik pengambilan sampel yang
2017/2018.” digunakan adalah Cluster Sampling.
Tujuan Penelitian Teknik sampling daerah digunakan
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menentukan sampel bila obyek
mengetahui ada pengaruh penggunaan yang diteliti atau sumber data sangat
luas.
Jurnal Dialog: Vol/Num: VII/I, September 2018 ISSN: 2406-9401
Terindeks: Open Journal System (OJS)/Google Scholar

Jenis Penelitian Adapun rancangan penelitian


Penelitian ini menggunakan dapat dinyatakan dengan tabel
metode quasi eksperimen (eksperimen berikut.
semu), yaitu penelitian yang tidak Tes
Tes
sepenuhnya mengontrol variabel yang awal
Perlakua akhir
diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti Kelompok (pre
n (post
ikut serta dalam penelitian yaitu -
-test)
dengan cara mengajar disekolah test)
tersebut. Eksperime
T1 X1 T2
Desain Penelitian n
Adapun desain peneliti yang Kontrol T1 X2 T2
digunakan adalah Two Group Pretest-
postest Design. Penelitian ini Keterangan: T1 : Tes Pendahuluan
dilakukan pada dua kelas yang (pemberian pretest)
memiliki kemampuan yang sama pada kelas
dengan pembelajaran yang berbeda. eksperimen dan kelas
Dalam penelitian ini, terdapat dua kontrol sebelum
kelompok yaitu kelompok kelas menggunakan alat
eksperimen dan kelompok kelas peraga benda
kontrol. Sampel penelitian yang manipulatif.
digunakan terdiri dari dua kelas yaitu T2 : Tes akhir
kelas eksperimen dan kelas kontrol, (Pemberian postest)setelah perlakuan
kelas eksperimen diajarkan dilakukan
menggunakan alat peraga benda pada kelas
manipulatif dan kelas kontrol diajarkan eksperimen dan kelas kontrol.
menggunakan alat peraga roda X1 : Pembelajaran
berputar. menggunakan alat peraga benda
Materi pelajaran untuk manipulatif
pengambilan data di sekolah dipilih pada materi Segi
materi Segi Empat. Sebelum proses Empat.
belajar mengajar dimulai, kedua X2 : Pembelajaran
kelompok diberi tes awal (pretest) menggunakan metode
yang bertujuan untuk mengetahui Discovery Learning
kemampuan awal dari kedua pada materi Segi
kelompok. Dan setelah proses belajar Empat.
mengajar kedua kelompok berakhir Variabel Penelitian
kembali diberikan tes (postest) untuk Variabel penelitian adalah
mengetahui hasil belajar kedua objek penelitian atau apa yang menjadi
kelompok. titik perhatian suatu penelitian.
Jurnal Dialog: Vol/Num: VII/I, September 2018 ISSN: 2406-9401
Terindeks: Open Journal System (OJS)/Google Scholar

1. Variabel bebas (X) Pendapat diatas sejalan dengan


Variabel bebas adalah variabel Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor
yang mempengaruhi. Disebut 506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11
juga variabel penyebab atau November 2001, bahwa indikator
independen variable. Variabel pemahaman konsep matematika siswa,
bebas dalam penelitian ini diantaranya mampu:
adalah alat peraga yang akan 1. Menyatakan ulang sebuah
digunakan. konsep
2. Variabel terikat (Y) 2. Mengklasifikasikan objek
Variabel terikat adalah variabel menurut tertentu sesuai dengan
yang dipengaruhi. Disebut juga konsepnya
variabel akibat atau dependent 3. Memberikan contoh dan buka
variable. Variabel terikat dalam contoh dari suatu konsep
penelitian ini adalah 4. Menyajikan konsep dalam
pemahaman konsep berbagai bentuk representasi
matematika siswa pada materi matematis
Segi Empat. 5. Mengembangkan syarat perlu
Instrumen Penelitian dan syarat cukup dari suatu
Instrumen penelitian yang konsep
digunakan berupa tes kemampuan 6. Menggunakan dan
pemahaman konsep segi empat. Tes memanfaatkan serta memilih
kemampuan pemahaman konsep segi prosedur atau opersi tertentu
empat ini berupa tes tertulis dalam Mengaplikasikan konsep atau
bentuk soal-soal pemahaman yang algoritma dalam pemecahan masalah
digunakan untuk mengukur
kemampuan konsep dalam menghitung HASIL DAN PEMBAHASAN
rumus-rumus segiempat dengan benar. Hasil
Tes disusun dalam bentuk essay. Penelitian dilaksanakan di
Untuk menganalisis karakteristik tes kelas VII SMP Negeri 1 Kisaran
matematika, perlu disusun lebih dengan sampel penelitian terdiri dari
dulu rubrik pemberian skor tiap dua kelompok yaitu kelompok kelas
butir tes secara proporsional eksperimen kelas VII6yang berjumlah
sehingga tiap butir tes mendapat 34 orang dan kelompok kelas kontrol
skor yang dapat dipertanggung kelas VII7 yang berjumlah 34 orang.
jawabkan. Untuk beragam tes Untuk kelompok eksperimen
objektif telah tersedia cara atau menggunakan alat peraga benda
rubrik pemberian skor yang baku manipulatif dengan menggunakan
(Arikunto, 2007). metode pembelajaran Discovery
Learning sedangkan untuk kelompok
Jurnal Dialog: Vol/Num: VII/I, September 2018 ISSN: 2406-9401
Terindeks: Open Journal System (OJS)/Google Scholar

kontrol menggunakanmetode Pembahasan Hasil Penelitian


pembelajaran Discovery Learning. Penelitian dilaksanakan di SMP
Validitas Soal Negeri 1 Kisaran untuk mengetahui
Menggunakan rumus Korelasi pengaruh dari penggunaan alat peraga
Product Moment Person diperoleh terhadap pemahaman konsep
koefisien korelasi setiap butir soal. matematika siswa. Penelitian ini
Apabila rhitung > rtabel, maka soal merupakan penelitian quasi
tersebut dinyatakan valid, sebaliknya eksperimen.
apabila rhitung < rtabel, maka soal Hasil penelitian menunjukkan
tersebut dinyatakan tidak valid. Dari bahwa nilai rata-rata pemahaman
perhitungan untuk soal nomor 1 konsep matematika siswa untuk kelas
diperoleh rhitung = 0,6777182 eksperimen yaitu 74,68 dan simpangan
(perhitungan selengkapnya dapat baku 13,66, sedangkan untuk kelas
dilihat pada lampiran). Dengan kontrol diperoleh rata-rata tes
mengambil α = 0,05 dan n = 34 pemahaman konsep matematika yaitu
diperoleh rtabel = 0,339 jelas bahwa 55,32 dan simpangan baku 14,17. Dan
rhitung > rtabel, ini berarti butir soal ini menunjukkan bahwa pemahaman
nomor 1 dikatakan valid. konsep matematika siswa dengan
Reliabilitas Soal menggunakan alat peraga lebih baik
Dari hasil perhitungan dari pemahaman konsep matematika
diperoleh rhitung = 0,97856 dan yang diajarkan tanpa menggunakan
(perhitungan selengkapnya dapat alat peraga.
dilihat pada lampiran), dan harga rtabel Maka dapat disimpulkan bahwa
= 0,339. Karena harga rhitung > rtabel, ada pengaruh penggunaan alat peraga
(0,97856 > 0,339). Dapat disimpulkan terhadap pemahaman konsep
bahwa soal tersebut secara keseluruhan matematika siswa pada materi
adalah reliabel. segiempat di kelas VII SMP Negeri 1
Tingkat Kesukaran Butir Soal Kisaran.
Contoh perhitungan tingkat
kesukaran adalah soal nomor 1. Dari KESIMPULAN DAN SARAN
perhitungan diperoleh TK = 0,74 ini Kesimpulan
berarti soal nomor 1 adalah kriteria Berdasarkan hasil pembahasan
mudah (perhitungan selengkapnya dari data penelitian maka dapat
dapat dilihat pada lampiran). disimpulkan bahwa
Daya Pembeda Butir Soal 1. Hasil pemahaman konsep
Contoh daya pembeda adalah matematika siswa dengan
soal nomor 1. Dari perhitungan menggunakan alat peraga
diperoleh daya beda = 0,33 ini berarti mempunyai rata-rata 74,68,
soal nomor 1 adalah kriteria sedang. varians = 186,50 dan
Jurnal Dialog: Vol/Num: VII/I, September 2018 ISSN: 2406-9401
Terindeks: Open Journal System (OJS)/Google Scholar

simpangan baku = 13,66. Arikunto, S., ( 2012),Dasar-Dasar


Sedangkan pemahaman Evaluasi Pendidikan, Penerbit
pemahaman konsep Bumi Aksara, Jakarta.
matematika siswa tanpa Arikunto, S.,(2009),Dasar-Dasar
menggunakan alat peraga Evaluasi Pendidikan, Penerbit
mempunyai rata-rata 55,32, Bumi Aksara, Jakarta.
varians = 200,83 dan Arsyad, A., (2007), Media
simpangan baku = 14,17. Pembelajaran, Penerbit Raja
2. Berdasarkan uji t untuk Grafindo Persada, Jakarta.
hipotesis ternyata H0 ditolak Depdiknas, (2003), Pedoman Khusus
dan Ha diterima yang berarti Pengembangan Sistem
bahwa pemahaman konsep Penilaian Berbasis Kompetensi
matematika siswa yang SMP, Depdiknas, Jakarta.
diajarkan dengan Duffin, J.M., dan Simpson, A.P.,
menggunakan alat peraga lebih (2000), A Search for
baik dari pemahaman konsep Understanding. Journal of
matematika yang diajarkan Mathematical Behavior 18(4):
tanpa menggunakan alat 415-427.
peraga. Erman, S., (2003),Evaluasi
Saran Pembelajaran Matematika,
Berdasarkan kesimpulan Penerbit Tarsito, Bandung.
penelitian diatas diajukan saran-saran Ginanjar, Gigin dkk., Peningkatan
sebagai berikut: Kemampuan Pemahaman
1. Dalam kegiatan belajar Konsep Perkalian Melalui
mengajar, guru pelajaran Pendekatan Pembelajaran
matematika diharapkan Kontruksivisme Pembelajaran
menjadikan alat peraga sebagai Matematika di Kelas 3 SDN
suatu alternatif dalam Cibaduyut 4 . Jurnal
meneingkatkan pemahaman Pendidikan Guru Sekolah
konsep matematika siswa pada Dasar ,Vol. I No. 2 Juli 2016:
materi segi empat. 265.
2. Disarankan agar guru selalu Hamdani, Dedi dkk., Pengaruh Model
melibatkan siswa dalam proses Pembelajaran Generatif dengan
belajar mengajar yang Menggunakan Alat Peraga
bertujuan untuk menjadikan terhadap Pemahaman Konsep
siswa belajar lebih aktif. Cahaya Kelas VII di SMP
Negeri 7 Kota Bengkulu.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Exacta,Vol. X No. 1
Juni 2014: 82 -84.
Jurnal Dialog: Vol/Num: VII/I, September 2018 ISSN: 2406-9401
Terindeks: Open Journal System (OJS)/Google Scholar

Kesumawati, Nila., Pemahaman Pembelajaran Matematika,


Konsep Matematika dalam Penerbit Alfabeta, Bandung
Pembelajaran Matematika, Suwardi, Masni, Rohayati. 2014.
Prosiding Agustus 2008 Pengaruh Penggunaan Alat
National Council of Teachers of Peraga terhadap Hasil
Mathematics, 2000. Principles Pembelajaran Matematika pada
and Standars for School Anak Usia Dini. Jurnal AL-
Mathematics. Reston, VA: AZHAR Indonesia Seri
NCTM. Humaniora, II (4): 297-307.
Pujiati. 2006, Alat Peraga Sebagai Trianto., (2007), Model-model
Media Pembelajaran Pembelajaran Inovatif
Matematika SD. Yogyakarta: Berorientasi Konstruktivistik,
PPPG Matematika. Penerbit Prestasi Pustaka,
Rahman, R, Maarif, S. 2014. Pengaruh Surabaya
Penggunaan Discovery
Terhadap Kemampuan Analogi
Matematis, Jurnal Ilmiah
Program Studi Matematika
STKIP Siliwangi BANDUNG,
III(3): 33-59.
Sagala, S.,(2008),Konsep dan Makna
Pembelajaran, Penerbit
Alfabeta, Bandung.
Sudijono, A., (2014),Pengantar
Statistik Pendidikan, Penerbit
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sudjana.,(2009),Metoda Statistika,
Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, Nana., (2009), Keaktifan
Belajar, Penerbit Rieneka
Cipta, Jakarta
Sugiyono., (2015), Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif Kualitatif, dan
R&D, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Sundayana, Rostina., (2015), Media
dan Alat Peraga Dalam

Anda mungkin juga menyukai