BAB I
PENDAHULUAN
sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hakekat matematika itu sendiri adalah
suatu objek mata pelajaran yang bersifat abstrak. Menurut Hans (dalam Amir &
Risnawati, 2016: 9), matematika merupakan aktivitas insani dan harus dikaitkan
yang telah ada yang tak lepas dari aktivitas insani tersebut. Pada hakikatnya,
dan teliti.
terdapat di dalam materi yang dipelajari serta dapat mencari hubungan diantara
dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: tahap enaktif (penggunaan benda konkrit), tahap
ikonik (menggunakan gambar dari objek yang dimaksud), dan tahap simbolik
(penulisan simbol-simbol).
2
yang memiliki makna atau dikatakan sebagai bahasa simbol dan cara berpikir
logis yang dipresentasikan dalam sebuah bilangan, ruang, dan bentuk dengan
sangat rendah untuk kelas VI terutama pada materi KPK dan FPB. Hal ini dapat
dibuktikan berdasarkan nilai ulangan siswa pada tahun ajaran sebelumnya pada
atas KKM yang ditentukan sekolah yakni; ≥65. Pada pembelajaran matematika
dilakukan secara langsung atau secara tatap muka antara guru dengan siswa, kini
dari rumah melalui pembelajaran daring atau belajar jarak jauh untuk memberikan
pengalaman belajar bagi siswa dan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum
sangat dirasakan berat bagi guru dan para siswa, bahkan orang tua. Pembelajaran
yang awalnya dilakukan dengan tatap muka saja siswa sudah sulit belajar
matematika, bahkan siswa sulit untuk mengerti dan memahami materi yang
disampaikan. Apalagi belajar dari rumah (daring) semua guru dan siswa dipaksa
untuk bertransformasi dan beradaptasi pada kondisi pandemi ini. Guru juga
guru perluh bekerja keras mengatasi permasalahan hasil belajar siswa, terutama
siswa, perluh adanya penerapan media pembelajaran yang tepat. Hal ini bertujuan
untuk menarik perhatian siswa di dalam proses belajar, sehingga kegiatan belajar
tidak membuat siswa merasa bosan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
ragamnya yang dapat digunakan oleh guru sesuai dengan kebutuhan, situasi dan
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, dan
minat serta perhatian dari siswa sehingga proses belajar dapat terjalin. Menurut
Schramm (Putri, 2011: 20), media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan
menyampaikan materi, agar pesan lebih muda diterima siswa dan menjadikan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif, dapat meningkatkan motivasi belajar pada
Belajar Siswa Kelas VI Materi KPK dan FPB Melalui Penggunaan Media
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah: “Apakah Ada Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI
Materi KPK dan FPB Melalui Penggunaan Media Pembelajaran “Papan Musi”
C. Tujuan Penelitin
Siswa Kelas VI Materi KPK dan FPB Melalui Penggunaan Media Pembelajaran
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
2. Bagi Siswa
3. Bagi Guru
4. Bagi Sekolah
E. Penjelasan Istilah
Penjelasan istilah ini diperlukan agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap
judul penelitian yang dibuat. Penjelasan istilah-istilah yang terdapat dalam judul
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami
2. Media Pembelajaran
agar pesan lebih muda diterima siswa dan menjadikan siswa lebih termotivasi
KPK dan FPB merupakan salah satu bab yang ada dan dapat dipelajari dalam
dihasilkan dari dua atau lebih suatu faktor bilangan. Sedangkan FPB adalah
kepanjangan dari Faktor Persekutuan Besar yang dihasilkan dari dua atau lebih
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Belajar
Menurut Gerlach dan Ely (Anni 2009: 85), belajar memiliki peranan
penting yaitu memberikan arah pada kegiatan peserta didikan, untuk mengetahui
kemajuan belajar dan perlu tidaknya pemberian peserta didikan pembinaan dan
sebagai bahan komunikasi. Gulo (2002: 23) menyatakan bahwa belajar adalah
tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat.
Menurut Rusman (2015: 12), belajar adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
dari Pengalaman. Dengan kata lain, belajar adalah proses perubahan perilaku
tersebut belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu belajar berkaitan dengan
perubahan perilaku yang terjadi karena didahului oleh proses pengalaman, dan
perubahan perilaku akibat dari belajar yang bersifat relatif permanen. Masing-
1. Proses
Aktivitas belajar melibatkan proses mental dan emosional atau proses berpikir
dan merasakan.
8
2. Perubahan perilaku
Seseorang yang belajar akan mengalami akibat dari proses belajarnya yaitu
perubahan perilaku.
3. Pengalaman
bahwa belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari
2. Pengertian Pembelajaran
proses atau kegiatan yang sistematik yang bersifat interaktif dan komunikatif
antara pendidik (guru) dengan siswa, sumber belajar, dan lingkungan untuk
arah yaitu mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
oleh siswa.
9
bantuan yang diberikan kepada siswa agar dapat terjadi proses perolehan
B. Hasil Belajar
rountinized.
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Menurut Nawawi (Susanto, 2013: 5), hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi
pelajaran tertentu.
10
bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami
C. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti
dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau
perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam
proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang
Pengertian media pembelajaran adalah paduan antara bahan dan alat atau
perpaduan antara software dan hardware (Sadiman, dkk, 1996: 5). Media
pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan
Media dapat dibagai dalam dua kategori, yaitu alat bantu pembelajaran
materi (pesan) yang akan disampaikan. Oleh karena itu alat bantu pembelajaran
disebut juga alat bantu mengajar (teaching aids). Misalnya OHP/OHT, film
bingkai (slide) foto, peta, poster, grafik, flip chart, model benda sebenarnya dan
pembelajaran.
terhadap siswa.
pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media
paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman,
12
orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya
bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau
bagi siswa, serta membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 2), mengemukakan manfaat media
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
pembelajaran.
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
D. Kerangka Berpikir
hasil belajar siswa masih terlihat sangat rendah terutama siswa kelas VI pada
matematika itu sendiri. Dalam proses pembelajaran siswa terlihat lebih cepat
menjadi rendah.
media pembelajaran yang tepat. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa
di dalam proses belajar, sehingga kegiatan belajar tidak membuat siswa merasa
sekali ragamnya yang dapat digunakan oleh guru sesuai dengan kebutuhan, situasi
dan kondisi. Salah satunya yaitu media pembelajaran “papan musi” (Multifungsi).
Sadirman (2008: 7) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam
hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
siswa sehingga proses belajar dapat terjalin. Menurut Schramm (Putri, 2011: 20), media
pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.
menyampaikan materi, agar pesan lebih muda diterima siswa dan menjadikan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif, dapat meningkatkan motivasi belajar pada
E. Hipotesis Penelitian
adalah; “Ada Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Materi KPK dan FPB
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
belajar siswa.
yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
menjadi meningkat. Esensi PTK terletak pada adanya tindakan dalam situasi
dan evaluasi terhadap dampak tindakan. Prosedur ini dapat diulang sampai
berkesinambungan.
teknik- teknik pengajaran yang tepat sesuai dengan masalah dan tingkat
1. Lokasi Penelitian
berikut:
22 Wosi Dalam.
2. Waktu Penelitian
ini disetujui.
C. Subjek Penelitian.
yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 8 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam Penelitian ini berupa instrumen tes hasil
belajar dan lembar observasi aktivitas yang dilakukan siswa dan guru selama
E. Desain Penelitian
Menurut Arikunto (2012: 74), terdapat empat tahap kegiatan yang harus
Perencanaan Tindakan I
Pengamatan/Observasi
Perencanaan Tindakan II
Pengamatan/Observasi
18
F. Prosedur Penelitian
Gambar 3.1 Model PTK Arikunto (2012: 74)
Prosedur penelitian yang dilakukan ini diawali dengan memberikan
apersepsi awal kepada siswa mengenai materi KPK dan FPB. Penelitian ini
dilakukan dalam dua siklus, yang terdiri dari dua kali pertemuan untuk siklus I
dan satu kali pertemuan untuk siklus II. Berikut langkah-langkah yang akan
a. Tes
b. Dokumentasi
dari seseorang.
c. Observasi
dari seseorang. Secara lebih spesifik, lembar observasi aktivitas guru dan siswa
yang akan digunakan pada penelitia ini dapat dilihat pada tabel 3.2. berikut:
Berilah tanda (√) pada kolom. (Ya) bila dilaksanakan, (Tidak) bila tidak
dilaksanakan, pada masing-masing pernyataan di bawah ini!
Dilaksanakan
No Aspek Yang Diamati
Ya Tidak
A. Kegiatan Aawal
1 Mengucapkan salam
2 Mengajak siswa berdoa
3 Mengambil absen
4 Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran
5 Memberikan Apersepsi
6 Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1 Menjelaskan materi kepada siswa dengan baik
2 Menghubungkan materi dengan kehidupan sekitar
3 Menguasai materi
4 Menggunakan media pembelajaran dengan baik
20
Peneliti
……………….
Berilah tanda ceklis (√) pada pernyataan yang telah disediakan pada
Kelompok :
No Inisial Siswa Dilaksanakan
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
21
kualitatif. Ardhana (Moleong 2002: 103) menyatakan bahwa analisis data adalah
dan satuan uraian dasar. Untuk mengetahui hasil belajar siswa secara individu,
menggunakan rumus:
Jumlah siswa yang tuntas
Ketuntasan klasikal = x 100
Jumlah seluruh siswa
Menurut Trianto (2010: 241), syarat setiap siswa dikatakan tuntas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥65 dan suatu kelas dikatakan tuntas
(ketuntasan klasikal) apabila kelas tersebut terdapat ≥80% yang sudah mencapai
data yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti, misalnya: baik,
1. Reduksi Data
diperoleh kesimpulan.
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses yang didasarkan pada data yang
telah diperoleh dalam reduksi data dan penyajian data kemudian dirangkum
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi awal
Wosi Dalam, untuk menjelaskan maksud penelitian yang akan dilaksanakan yaitu
penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada
materi KPK dan FPB melalui penggunaan media “papan musi” (Multifungsi).
dilakukan apersepsi sesuai dengan materi yang akan diajarkan yaitu KPK dan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I terdiri
dari dua kali pertemuan, sedangkan Siklus II terdiri dari satu kali pertemuan dan
ditiap akhir siklus akan dilaksanakan tes akhir. Pelaksanaan Siklus II merupakan
kelanjutan dari Siklus I. Pelaksanaan kedua siklus dapat diuraikan sebagai berikut.
Siklus I
1) Tahap Perencanaan
Persekutuan Kecil (KPK) pada pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah
siswa.
a. Pertemuan Pertama
Kegiatan Awal:
dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah satu siswa. Kemudian siswa
doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan penguatan tentang sikap bersyukur.
Guru menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya sikap disiplin yang akan
akan dipelajari dengan pengalaman siswa). Hal ini dimaksudkan agar dapat menin
gkatkan minat dan keinginantahuan siswa terhadap materi yang akan diajarkan. Se
25
Kegiatan Inti:
kehidupan sekitar siswa. Guru menyiapkan media yang akan digunakan untuk
media “papan musi (Multifungsi). Setelah siswa memahami apa yang dijelaskan
menyelesaikan soal yang ada pada LKPD. Guru membimbing siswa dalam
kesalahan.
Kegiatan Akhir:
salah satu perwakilan siswa untuk maju ke depan dan memimpin doa sebelum
b. Pertemuan Kedua
Kegiatan Awal:
dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa. Kemudian siswa
doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan penguatan tentang sikap bersyukur.
26
Guru menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya sikap disiplin yang akan
kehadiran siswa. Apersepsi (Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan
pengalaman siswa dengan bertanya jawab). Hal ini dimaksudkan agar dapat menin
gkatkan minat dan keinginantahuan siswa terhadap materi yang akan diajarkan. Se
Kegiatan Inti:
kehidupan sekitar siswa. Guru menyiapkan media yang akan digunakan untuk
media “papan musi (Multifungsi). Setelah siswa memahami apa yang dijelaskan
menyelesaikan soal yang ada pada LKPD. Guru membimbing siswa dalam
Kegiatan Akhir:
bersama. Guru memberikan soal tes akhir siklus I, dan meminta masing-masing
Setelah itu guru meminta salah satu perwakilan siswa untuk maju ke depan dan
dilakukan belum sesuai dengan RPP yang sudah disusun, dan masih banyak
diamati oleh salah satu teman guru sebagai observer. Sedangkan 2 orang teman
observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dapat
4) Refleksi
dan melakukan tes akhir, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang telah
b. Guru (Penulis) belum sepenuhnya menjelaskan materi dengan baik, hal ini
dilihat dari sebagian besar siswa dari kelompok yang tidak bisa menyelesaikan
a. Sebagian besar siswa dalam kelompok yang tidak berpartisipasi dengan teman
Dari hasil refleksi di atas, maka akan dilakukan perbaikan pada siklus
berikutnya dengan tetap berpatokan pada RPP yang disusun sesuai dengan
Setelah tes akhir Siklus I diperiksa, maka diperoleh hasil belajar Siklus I
Berdasarkan tabel hasil belajar Siklus I di atas, maka hasil belajar siswa
Berdasarkan hasil belajar pada tabel 4.2 di atas, terlihat bahwa sebanyak 9
siswa atau dengan persentase 45% telah mencapai KKM yang ditentukan yaitu
memperoleh nilai ≥65, sedangkan 11 siswa atau dengan persentase 55% belum
mencapai KKM.
Siklus I, yaitu 45% maka peneliti dan guru menilai bahwa perolehan persentase
ini masih belum mencapai kriteria keberhasilan penelitian. Hal ini menunjukan
menyelesaikan soal yang diberikan. Oleh karena itu peneliti dan guru akan
Siklus II
1) Tahap Perencanaan
a. Batasan materi pada Siklus II yaitu, pada pertemuan pertama materi yang
siswa.
a) Pertemuan Pertama
Kegiatan Awal :
dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa. Kemudian siswa
doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan penguatan tentang sikap bersyukur.
Guru menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya sikap disiplin yang akan
kehadiran siswa. Apersepsi (Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan
pengalaman siswa dengan bertanya jawab). Hal ini dimaksudkan agar dapat menin
gkatkan minat dan keinginantahuan siswa terhadap materi yang akan diajarkan. Se
Kegiatan Inti :
kehidupan sekitar siswa. Guru menyiapkan media yang akan digunakan untuk
media “papan musi (Multifungsi). Setelah siswa memahami apa yang dijelaskan
menyelesaikan soal yang ada pada LKPD. Guru membimbing siswa dalam
Kegiatan Akhir :
bersama. Guru memberikan soal tes akhir siklus II, dan meminta masing-masing
siswa untuk mengerjakannya. Setelah itu guru meminta salah satu perwakilan
siswa untuk maju ke depan dan memimpin doa sebelum pelajaran diakhiri. Guru
mengucapkan salam.
dengan baik mulai dari kegiatan awal sampai pada kegiatan akhir, guru banyak
banyak siswa yang senang dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran.
berikut.
32
Pada pembelajaran Siklus II tidak ada masalah yang ditemukan saat proses
pembelajaran berlangsung. Hal ini dilihat dari banyak sekali siswa yang terlihat
yang diberikan guru, setiap kelompok berdiskusi dengan baik dan terlihat bahwa
4) Refleksi
dan melakukan tes akhir, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang telah
telah disusun.
diberikan guru.
b) Serta siswa dari setiap kelompok terlihat sangat aktif dalam kelompoknya
saat berdiskusi.
Setelah tes akhir Siklus II diperiksa, maka diperoleh hasil belajar Siklus II
Berdasarkan tabel hasil belajar Siklus II di atas, maka hasil belajar siswa
Berdasarkan hasil belajar pada tabel 4.4 di atas, terlihat bahwa sebanyak 18
siswa atau dengan persentase 90% telah mencapai KKM yang ditentukan yaitu
memperoleh nilai ≥65, sedangkan 2 siswa atau dengan persentase 10% belum
mencapai KKM. Selanjutnya 2 orang siswa yang nilainya masih di bawah KKM,
B. Pembahasan
34
“papan musi” (Multifungsi). Dapat dijelaskan berdasarkan hasil tes akhir pada
Siklus I dan Siklus II, yaitu mengalami peningkatan kearah yang lebih baik, hal
tersebut dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa kelas VI SD Inpres Wosi
Dalam menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi KPK dan
Dari hasil tes akhir Siklus I sebanyak 8 siswa dengan persentase 40%
memperoleh nilai ≥65 dan 12 siswa dengan persentase 60% memperoleh nilai
kekurangan yang terjadi pada Siklus I, maka penelitian dilanjutkan pada Siklus II.
Diharapkan agar guru dapat menerapkan pembelajaran dengan baik sesuai dengan
Dari hasil tes akhir Siklus II sebanyak 18 siswa dengan persentase 90%
memperoleh nilai ≥65 dan 2 siswa dengan persentase 10% memperoleh nilai ≤65.
serta banyak siswa yang aktif pada setiap kelompoknya. Dengan penggunaan
dalam proses pembelajaran. Siswa terlihat aktif sehingga proses pembelajaran bisa
Selanjutnya secara umum peningkatan hasil belajar yang terjadi dari Siklus
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Wosi Dalam. Hal ini nampak dari hasil tes setiap siklus, yaitu pada siklus I siswa
persentase 45% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 90% dengan jumlah
B. Saran
sebagai berikut:
dalam penggunaan media agar siswa tidak cepat bosan dalam mengikuti
pembelajaran.
37