TONDO
Oleh :
RISKY AMELIA
NIM A40120215
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
BAB I
PENDAHULUAN
pengetahuan. Salah satu tujuan Negara Republik Indonesia (RI) yang tercantum
kehidupan bangsa. Sebagai tindak lanjut dari tujuan tersebut, maka diadakan
diperlukan ditingkatkan.
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis
secara deduktif.
adalah ilmu abstrak mengenai ruang dan bilangan. Pendapat tersebut juga
termasuk ke dalam ilmu eksak atau ilmu pasti, yang hasilnya tidak dapat diubah-
ubah lagi. Matematika memiliki objek yang bersifat abstrak, hal ini
adalah mata pelajaran yang paling ditakuti dan sulit dibandingkan dengan
dimana proses pembelajaran hanya berpusat pada guru dan disampaikan dengan
252).
: 148)
pelajaran matematika yang dilakukan antara siswa dan guru yang mana, proses
tersebut merupakan sebagai suatu sarana atau wadah yang berfungsi untuk
kegiatan.
perkalian adalah Batang Cuisenaire. Batang Cuisenaire ini pertama kali digagas
merupakan satu set batang berbentuk balok yang mempunyi warna dan panjang
konsep operasi hitung perkalian, hal ini karena dalam penggunaan Batang
Cuisenaire siswa terlibat secara langsung bagaimana hasil dari proses operasi
perkalian pada kelas 5, dimana dapat dilihat bahwa hasil belajarnya rendah
karena dapat dilihat dari nilai KKMnya yaitu tidak memenuhi standar KKM
hasil belajar dikelas V tersebut karena kurangnya alat peraga yang digunakan
dengan adanya alat peraga maka siswa akan lebih mudah dalam memahami
perkalian.
adalah suatu media yang dipergunakan dalam proses pendidikan agar peserta
didik dengan mudah memahmi materi yang disampaikan atau peserta didik
proses dan hasil belajar yang berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Media
2007:30).
alat peraga atau media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pelajaran yang sangat susah untuk dipahami oleh anak-anak maka dari itu
hasil belajar matematika pada pokok bahasan perkalian pada siswa kelas V
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Guru
b. Bagi Siswa
seorang ilmuan dari Belgia. Batang Cuisenaire merupakan satu set batang
dengan 10.12 Penggunaan alat peraga Batang Cuisenaire sangat tepat pada
hitung perkalian, hal ini karena dalam penggunaan Batang Cuisenaire siswa
dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar juga dapat diartikan hasil dari
pembelajaran yang dilaksanakan telah berhasil atau tidak, yang didapat dari
jerih payah siswa itu sendiri sesuai kemampuan yang ia miliki. Jadi dapat
diartikan bahwa hasil belajar merupakan usaha sadar yang dicapai oleh
b. Hasil Belajar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
86,22 lebih tinggi dari pemahaman konsep perkalian yang diterapkan secara
berupa Mann Whitney dengan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service
Solution), dan diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh penggunaan alat peraga
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi kelipatan dan faktor bilangan
memperoleh rata-rata skor tes akhir sebesar 69,50. Terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar siswa pada materi kelipatan dan faktor bilangan yang
diajar menggunakan media batang Cuisenaire dan yang diajar dengan menerapkan
terhadap hasil belajar siswa pada materi kelipatan dan faktor bilangan di kelas IV
3. Ningsih & Purwanto, (2015) dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Batang
dikonsultasikan dengan ttabel, diketahui bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel
yaitu 3,75 > 1,992; sehingga Ha :µ1=µ2 yang menyatakan bahwa terdapat
media bantang Cuisenaire) dengan kelas kontrol (tanpa media bantang Cuisenaire)
bantang Cuisenaire) dengan kelas kontrol (tanpa media bantang Cuisenaire) ditolak.
Muhammadiyah 1 Sidoarjo.
merupakan satu set batang berbentuk balok yang mempunyi warna dan panjang
yang berbeda-beda. Warna dan panjang tiap-tiap balok mewakili angka bilangan 1
pembelajaran yang berbentuk balok yang memiliki panjang dan warna yang
berbeda-beda.
Cuisenaire diciptakan oleh George Cuisenaire, seorang guru dari belgia. Batang ini
termasuk ke Canada dan Amerika Serikat. Caleb gattegno ialah seorang guru besar
matematika dari university of London dan ahli ilmu jiwa yang terkenal. Kekhususan
perlu dipahami pada batang Cuisenaire adalah warna dan panjang masing-masing
batang tersebut. Satu set batang Cuisenaire terdiri atas satu batang berukuran 1x1x1
cm(yang selanjutnya disebut satuan), satu batang berukuran 2x1x1cm, 1 batang
media batang Cuisenaire adalah alat atau media yang dapat digunakan sebagai alat
pembagian bilangan bulat untuk operasi hitung dasar, yang mana bentuk batang
karakteristik yaitu media yang berasal dari kayu berbentuk balok yang memiliki
ukuran berbeda-beda pada tiap balok tersebut. Balok Cuisenaire memiliki bentuk
1 x 1 x 1 cm berwarna putih
2 x 1 x 1 cm berwarna merah
4 x 1 x 1 cm berwarna ungu
5 x 1 x 1 cm berwarna kuning
7 x 1 x 1 cm berwarna hitam
8 x 1 x 1 cm berwarna coklat
10 x 1 x 1 cm berwarna orange
kelebihan-kelebihan, yaitu :
7) Bahan dan alat produksinya mudah diperoleh, dan dapat dipakai berkali-
kali.
kekurangan, yaitu:
dan pembagian bilangan bulat, yang memiliki kekhususan pada warna dan panjang
masing-masing batang.
pelajaran di Sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya berupa
pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi
proses belajarnya.
Menurut beberapa pengertian, maka dapat disimpulkan hasil belajar yaitu
hasil akhir yang dimiliki atau diperoleh siswa setelah ia mengalami proses belajar
yang ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau simbol atau angka, dan hal ini
biasa dijadikan tolak ukur berhasil atau tidaknya siswa tersebut dalam
pembelajaran.
dan penilaian.
b. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi
belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih
menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi
belajar antara lain meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
1.Kesehatan
kemampuan belajar. Bila seseorang yang tidak selalu sehat, sakit kepala,
untuk belajar. Demikian pula halnya jika Kesehatan rohani (jiwa) kurang
baik.
umumnya mudah belajar dan hasilnyapun cenderung baik. Bakat juga besar
mempunyai intelegensi yang tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang
dipelajari, maka proses belajar akan lebih mudah dibandingkan orang yang
Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga datang dari
pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang atau bahagia. Begitu pula
atau pendorong.
4. Cara belajar
1. Keluarga
2. Sekolah
3. Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar. Bila sekitar tempat
4. Lingkungan sekitar
belajar.
perkalian pada kelas 5, dimana dapat dilihat bahwa hasil belajarnya rendah
karena dapat dilihat dari nilai KKMnya yaitu tidak memenuhi standar KKM
hasil belajar dikelas V tersebut karena kurangnya alat peraga yang digunakan
dengan adanya alat peraga maka siswa akan lebih mudah dalam memahami
perkalian.
dipahami secara jelas. Alat peraga yang akan digunakan dalam pembahasan
Dimana alat peraga ini dapat membantu siswa untuk memahami perkalian
perkalian tersebut dengan benar dan tepat. Siswapun menjadi aktif dalam
pembelajarannya.
Kondisi awal
Postes
Postest Kemampuan akhir
Kemampuan akhir
Analisis Data
Hasil Belajar
2.4 Hipotesis
Ha. Ada pengaruh Penggunaan alat peraga batang Cuisenaire terhadap hasil
belajar tondo pada mata pelajaran matematika pokok bahasan perkalian pada
Ho. Tidak ada pengaruh penggunaan alat peraga batang Cuisenaire terhadap
hasil belajar pada mata pelajaran matematika pokok bahasan perkalian pada
METODOLOGI PENELITIAN
bertujuan untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang
sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan atau manipulasi terhadap seluruh
adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu
tindakan atau perlakuan tertentu yang sengaja dilakukan terhadap suatu kondisi
tertentu.
Nonequivalent Control Group Design atau One Group Design. Penentuan bentuk
desain penelitian akan menyesuaikan dengan kondisi hasil uji pretest. Jika tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara dua kelompok yang diuji, maka kedua
apabila terdapat perbedaan yang signifikan, maka akan digunakan satu kelompok
1.Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang
meiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah
2.Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. menurut Soenarto, sampel adalah suatu bagian yang dipilih
sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan jenis sampel dan
perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek penelitian.
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kelas V A SDN INPRES 3 TONDO
merupakan satu set batang berbentuk balok yang mempunyi warna dan panjang
yang berbeda-beda. Warna dan panjang tiap-tiap balok mewakili angka bilangan 1
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil belajar siswa. Menurut Catharina
Tri Anni dalam (Setyowati, 2007) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan
a.Observasi
tindakan sesuai rencana yang telah dirancang dan mengetahui aktivitas siswa
b.Dokumentasi
c. Tes
Tes yang digunakan berupa soal essay dengan lima indikator sesuai dengan
kompetensi dasar. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan
(pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). Instrument tes yang digunakan pada
pretest dan posttest merupakan instrument yang sama hal ini dimaksudkan agar
D.Kuesioner
Pertanyaan hanya diajukan oleh subjek evaluasi. Kuesioner dilakukan kepada siswa
Cuisenaire.
fenomena yang diamati, fenomena dalam hal ini disebut variabel penelitian.
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes dan non
tes.
Tes adalah prosedur sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas-tugas yang
ini digunakan untuk menilai karakteristik hasil belajar perkalian siswa. Non test
yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Materi tes hasil belajar pada
mata pelajaran matematika materi perkalian adalah tentang operasi hitung perkalian
Pengolahan data merupakan kegiatan pokok yang wajib dilakukan oleh para
menjawab rumusan masalah yang diajukan. Uji prasyarat dalam penelitian ini
meliputi:
1.Uji Normalitas
Teknik uji normalitas adalah Shapiro Wilk Test apabila jumlah data kurang dari 50,
Smirnov Test.
2. Uji Homogenitas
atau ditolak. Uji hipotesis penelitian ini berpacu pada hasil uji prasyarat, jika data
memiliki varian yang sama dan berdistribusi normal maka menggunakan statistik
parametris dan apabila sebaliknya data tidak memiliki varian yang sama dan tidak
ingin mengetahui pengaruh dari pemberian tindakan yang diberikan oleh peneliti
kepada subjek penelitian. Namun, ternyata hipotesis asosiatif tidak bisa peneliti
oleh karena itu akhirnya peneliti mengamati gejala dari tindakan yang diberikan
kepada subjek penelitian. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa
komparatif.
konvensional.
konvensional.