PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan media yang sangat penting untuk
menciptakan manusia yang berkualitas dan berwawasan luas. Dalam
pendidikan terjadi proses yang dinamakan proses belajar mengajar yang
mana terjadi interaksi aktif antara Guru dan siswa.
Pendidikan merupakan upaya terorganisir yang memiliki makna
bahwa pendidikan harus dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan dasar
dan tujuan jelas, ada tahapannya dan ada komitmen bersama di dalam
proses pendidikan. Berencana mengandung arti, pendidikan harus matang
dan berbagai sistem pendukung yang dipersiapkan. Berlangsung kontinu
artinya pendidikan berlangsung terus menerus sepanjang hayat selama
manusia hidup proses pendidikan itu tetap dibutuhkan, kecuali bila
manusia sudah mati, ia tidak memerlukan lagi proses pendidikan apapun
juga (Khoiru, 2010).
Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan seorang guru perlu
memperhatikan model atau metode yang akan digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar. Seorang guru harus mengetahui dan memiliki gambaran
yang menyeluruh mengenai bagaimana proses belajar mengajar itu terjadi
serta langkah-langkah apa yang diperlukan sehingga tugas-tugas keguruan
dapat dilaksanakan dengan baik dan mempeoleh hasil sesuai dengan tujuan
yang diharapkan (Anissatul, 2009).
dan
pengembangannnya
bergantung
pada
matematika.
Matematika dijuluki sebagaai ratu dan sumber dari ilmu yang lain.
Matematika juga dipelajari disetiap jenjang pendidikan SD,SMP,SMA dan
Perguruan Tinggi. Dengan kata lain, matematika tumbuh dan berkembang
untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu juga untuk melayani kebutuhan
ilmu pengetahuan dalam pengembangan dan operasionalnya (Termudi,
2003).
Belajar matematika siswa dituntut untuk mampu memahami
konsep dan menyelesaikan soal-soal matematika serta menyelesaikan
permasalahan matematika dengan baik. Semua itu dapat dilihat dari hasil
belajar siswa. Masalah sekarang adalah kualitas hasil belajar siswa yang
masih rendah, disinilah peran guru sebagai pendidik dituntut untuk dapat
meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya seperti yang diungkapkan
di atas yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan
efektif. Selain itu pembelajaran matematika ditemui dalam mengerjakan
tugas dari guru, para siswa enggan untuk mengerjakannya, disebabkan
juga karena soal yang diberikan tidak sesuai dengan contoh yang diberikan
oleh guru. Siswa juga malu untuk bertanya ketika mereka tidak
mengetahui tentang materi yang baru saja diberikan. Guru hanya
memberikan sedikit keterangan kemudian siswa diberikan soal latihan dan
cenderung mengerjakannya sendiri dan tidak terkontrol serta kurang
memahami konsep materi matematika yang sedang diajarkan.
materi Statistika
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
masalah dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut :
1. Siswa kurang tertarik dalam mengerjakan soal-soal latihan yang
diberikan oleh guru
C. Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : Penerapan
model pembelajaran MMP pada materi Statistika khususnya Ukuran
Pemusatan Data dan Ukuran Penyebaran Data di SMP Negeri 7 Tondano.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Pembatasan masalah di atas maka permasalahan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah hasil belajar
siswa dengan menggunakan model pembelajaran MMP pada materi
Statistika khususnya Ukuran Pemusatan Data dan Ukuran Penyebaran
Data lebih dari KKM yang ditetapkan sekolah?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Model pembelajaran MMP dalam Pembelajaran matematika siswa pada
materi Statistika khususnya Ukuran Pemusatan Data dan Ukuran
Penyebaran Data.
F. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Bagi siswa, dapat membantu siswa untuk semakin memahami materi
Statistika Khususnya Ukuran Pemusatan Data dan Ukuran Penyebaran
Data serta meningkatkan hasil belajar siswa materi Statistika di SMP
Negeri 7 Tondano
b. Bagi guru, sebagai bahan masukan yang digunakan untuk referensi
dan kajian untuk semakin meningkatkan hasil belajar siswa khususnya
matematika dalam hal pemilihan model sehingga membantu siswa
mencapai hasil belajar yang baik.
c. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang
baik dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model
pembelajaran MMP.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Belajar
Kita mengenal kata long life education yang artinya belajar
seumur hidup. Belajar dalam hal ini adalah hal yang dilakukan manusia
selama dia bernafas baik sebelum dia lahir sampai kematian tiba proses
belajar masih terus terjadi di dalam kehidupan manusia.
Untuk menangkap isi dan pesan belajar , maka dalam belajar tersebut
individu menggunakan kemampuan pada ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Arthur T. Jersild menyatakan bahwa belajar adalah
modification of behavior through experience and training
yaitu
2. Pembelajaran Matematika
Menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses komunikasi
fungsional antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa,
dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi
kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan (Suherman,2003).
Matematika merupakan bidang studi yang di pelajari oleh siswa dari
SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi. Berbagai pendapat muncul
tentang pengertian matematika dipandang dari pengetahuan dan
pengalaman masing-masing yang berbeda. Elea Tinggih mengatakan
matematika berdasarkan etimologisnya berarti Ilmu pengetahuan yang
diperoleh dari bernalar ( Suherman,2003).
James dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika
adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, konsepkonsep yang beruhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah
yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang , yaitu aljabar, analisis
bahwa
matematika
adalah
pola
berpikir,
pola
3. Hasil belajar
a) Pengertian
Hasil belajar tentunya sangat erat kaitannya dengan proses
pembelajaran. Pada proses pembelajaran akan terjadi proses tumbuh
kembang dan peningkatan kemampuan yang dialami oleh Siswa pastinya
dalam melihat hal tersebut adalah dilihat dari hasil belajarnya. Dimana
tingkatan kemajuan seseorang akan terlihat pada hasil yang ia capai
dalam proses pembelajaran.
Menurut Hudoyo (1990), mengemukakan hasil belajar matematika
merupakan proses berpikir untuk menyususn hubungan-hubungan antara
bagian-bagian informasi yang telah diperoleh sebagai pengertianpengertian. Orang akan menjadi memahami dan menguasai hubunganhubungan tersebut sehingga orang itu dapat menampilkan pemahaman
dan penguasaan bahan pelajaran yang dipelajari.
Menurut Arifin (2010), mengemukakan bahwa hasil belajar
merupakan hasil yang dicapai oleh siswa dalam menuntut suatu pelajaran
yang menunjukkan taraf kemampuan siswa dalam mengikuti program
belajar dalam waktu tertentu. Hasil belajar dapat digambarkan sebagai
nilai yang menentukan berhasil dan tidaknya siswa dalam proses
pembelajaran dan ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan
oleh guru.
Siswa dikatakan berhasil dalam belajar jika pada diri mereka telah
terjadi perubahan dari minimal salah satu aspek yaitu Kognitif, Afektif
maupun Psikomotornya (Wahidmurni,2010).
yang
terdiri
atas
tahap
kegiatan
yaitu:
review,
b. Pengembangan
: Pembelajaran konsep
c. Penerapan
d. Penutup
11
waktu
pelajaran
untuk
pengembangan.
Dalam
tahap
12
Langkah-langkah
Review
Pengembangan
Kegiatan
a.
b.
a.
Latihan terkontrol
b.
c.
4
Kerja mandiri
Penugasan/PR
13
penalaran,
keterampilan
membuat
keputusan
dan
atau secara
kesempatan
kepada
siswa
untuk
merumuskan
14
15
5. Materi Statistika
a. Pengertian
Dalam Djumanta (2005), Statistika adalah ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan
data sampai penarikan kesimpulan berdasarkan data tersebut. Dalam
Statistika sangat erat dengan istilah populasi dan sampel juga dengan
data dan datum. Datum adalah informasi yang didapat dari suatu atau
hasil pengukuran sedangkan data adalah kumpulan dari datum-datum.
Populasi ialah semua objek yang menjadi sasaran pengamatan.
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk
dijadikan objek pengamatan langsung dan dijadikan dasar dalam
penarikan kesimpulan mengenai populasi.
16
x , y , dan v
x + x + + x n x i
jumlah datum
= 1 2
=
banyaknya datum
n
n
x i= jumlah data
17
n+1
2
2. Kuartil
Ukuran yang membagi data menjadi empat kelompok yang
sama banyak setelah diurutkan adalah disebut kuartil. Ada tiga jenis
kuartil yaitu kuartil pertama (kuartil bawah), kuartil kedua ( kueril
tengah/median) dan kuartil ketiga ( kuartil atas). Dinotasikan
dengan Q1, Q2 , dan Q3
Q1
Q2
18
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Q3
mengenai
19
C. KERANGKA BERPIKIR
Dalam pembelajaran khususnya matematika banyak siswa yang
kurang senang dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru
disebabkan kurangnya bimbingan yang baik dari guru dalam mengerjakan
tugas-tugas tersebut disana sering juga terjadi miskonsepsi dari siswa
yang pada nantinya akan terus berlanjut jika guru tidak segera mengambil
tindakan untuk meluruskan kesalahan dalam mengambil konsep
khususnya pembelajaran matematika.
Selain itu dalam belajar matematika, latihan soal sangat perlu
untuk dilakukan agar para siswa menjadi terbiasa untuk mengerjakan soal
tersebut dan menambah wawasan apalagi dengan sajian soal-soal
matematika yang menarik khususnya materi Statistika. Hal-hal ini lah
yang juga sangat berpengaruh nantinya ketika dilakukan ujian maka hasil
belajar yang diperoleh siswa banyak yang di bawah KKM yaitu 75
sehingga perlu diterapkan model pembelajaran yang membuat siswa lebih
aktif dan inovatif dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Yaitu
20
dalam hal ini adalah Model pembelajaran MMP yang membuat siswa
akan banyak ditanamkan konsep juga dikemas dalam latihan-latihan soal
yang terbimbing yang dilakukan baik secara berkelompok dan mandiri
sehingga memacu siswa untuk kreatif dan inovatif serta terlatih untuk
nantinya dalam ujian.
Sesuai dengan pemikiran di atas maka dapat dikatakan bahwa
dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project
akan meningkatkan hasil belajar siswa SMP Negeri 7 Tondano.
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang peneliti sudah uraikan di atas maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah: Rata-rata hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran MMP 75
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian ini
dilakukan di SMP Negeri 7 Tondano pada semester ganjil tahun
pelajaran 2015/2016.
B. Subjek penelitian
21
Perlakuan
P
Hasil Belajar
X
Keterangan :
P : Perlakuan Model MMP
X : Hasil belajar siswa
E. Prosedur Penelitian
Prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Persiapan
a) Penyusunan perangkat pembelajaran ( RPP, LKS dan Silabus)
b) Memvalidasi perangkat pembelajaran yang telah disusun untuk
penelitian
22
2. Pelaksanaan
Pada langkah ini dilakukan:
a) Melaksanakan model MMP pada kelas eksperimen
Tabel. 3 Langkah-langkah pembelajaran
No
1.
Persiapan Pembelajaran
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Guru memberikan kesempatan untuk perwakilan dari masingmasing kelompok untuk mengerjakan salah satu soal dari LKS
yang dibagikan dan maju ke depan kelas serta menjelaskannya
kepada teman-teman atai kelompok lain juga meminta
kelompok lain untuk menanggapi soal yang dikerjakan tersebut.
Setelah diskusi selesai lalu menarik kesimpulan dari hasil
diskusi secara bersama-sama.
Guru memberikan Tugas mandiri kepada siswa kemudian
memberikan tugas rumah
9.
10. Penutup
23
dalam
bentuk
uraian
untuk
mengukur
hasil
belajar
uji t satu
24
t=
X
0
s / n
Keterangan :
n x 2( x)
s=standar deviasi ( simpangan baku ) =
n(n1)
n=banyaknya pengamatan( ukuran sampel)
| Xnp|0.5
Z=
np (1 p)
Keterangan:
X = banyaknya pengamatan yang kurang dari median yang diketahui
N = Ukuran sampel
P = 0.5 (besarnya peluang suatu pengamatan kurang dari atau lebih dari
nilai median).
BAB IV
25
Statistik
Skor Minimum
Skor Maksimum
Jumlah
Rata-Rata
Simpangan Baku (S)
Nilai
72
92
1727
82.24
5.6383
sebelum
dilakukan
pengujian
hipotesis
dengan
b. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis karena hanya dilakukan penelitian
untuk satu kelas yaitu penerapan model pembelajaran MMP pada kelas
IX data tes akan dianalisis menggunakan uji rata-rata satu kelompok.
Sesuai dengan uji kenormalan yang dibahas sebelumnya dan telah
terpenuhi bahwa dengan uji melalui Kolmogorov-Sminorv test data tes
hasil belajar siswa menyebar normal maka pengujian hipotesis
menggunakan statistik uji-t dengan kriteria:
thitung > ttabel atau thitung = 5.8847 > ttabel = 1.7247. maka H0 ditolak.
Dengan demikian rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran MMP lebih dari KKM sekolah.
28
29
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
30
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa
pada materi statistika
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran
kepada guru dan juga calon guru atau peneliti selanjutnya yaitu :
1. Dapat menerapkan model
DAFTAR PUSTAKA
31
32
ref=search&mod=document&select=title&q=missouri+mathematics+proje
ct&button=Search+Document.
Syah Muhibbin dkk. (2004). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Rosdakarya.
Tangkawarow, I. V. (2013). Pengaruh Media Pembelajaran Dengan Pemanfaatan
Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Statistika.
Universitas Negeri Manado: Tidak di Terbitkan.
Termudi, d. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer Edisi Revisi.
Bandung: IMSTEP.
Wahidmurni dkk. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Malang: Nuha Litera.
Walpole R. E. (1992). Pengantar Statistika Terjemahan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Widhiarto. (n.d.). Model-Model Pembelajaran Matematika SMP.
33