BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Menurut Gagne (dalam
Slameto, 2010:13) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi
dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku). Dalam hal ini,
hubungan guru dengan siswa/anak didik di dalam proses belajar mengajar
merupakan faktor yang sangat menentukan. Guru mempunyai tugas untuk
mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk
mencapai tujuan, yaitu hasil belajar yang baik. Hasil dan bukti bahwa seseorang
telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak bisa menjadi bisa
(Hamalik, 2011:30). Pada kenyataannya, guru masih sering menemukan siswa
dengan hasil belajar yang kurang baik, Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan
harian yang belum mendapatkan hasil yang optimal (tidak mencapai KKM).
Sehubungan dengan ini, guru hendaknya memilih strategi pembelajaran
yang tepat agar anak merasa termotivasi dan tertarik untuk belajar yang pada
akhirnya bisa meningkatkan hasil/prestasi belajar siswa. Strategi pembelajaran
ini meliputi tentang media apa yang dipakai untuk menyampaikan pengajaran
serta kegiatan apa yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran di kelas.
Mata pelajaran IPS Terpadu adalah mata pelajaran yang meliputi
pelajaran sejarah, sosiologi, geografi dan ekonomi. Sebagai mata pelajaran
sosial, IPS dicirikan dengan pembahasan yang banyak menggunakan kalimat-
kalimat teori (hafalan), berbeda dengan mata pelajaran eksak yang dominan
angka-angka. Berdasarkan pengamatan penulis, banyaknya teori dan materi
dalam pelajaran IPS menyebabkan banyak peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam mempelajari IPS. Hal ini disebabkan karena biasanya
tes/evaluasi yang dilakukan sangat tergantung dengan hafalan atau daya ingat
siswa. Padahal daya ingat dan kemampuan setiap siswa dalam menyerap
pelajaran itu berbeda meski guru sudah memberikan materi ajar yang sama di
kelas. Melihat kondisi rendahnya prestasi belajar siswa dan kesulitan siswa
dalam menghafal bila menggunakan metode konvensional (ceramah), ada
beberapa upaya yang bisa dilakukan diantaranya dengan menggunakan model
pembelajaran Make A Match. Dengan menerapkan model pembelajaran Make A
Match diharapkan siswa dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran dengan cara
dan suasana yang menyenangkan hingga pada akhirnya tercapai tujuan
pembelajarab dengan indikatornya yaitu peningkatan nilai hasil belajar.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan dalam penelitian ini adalah:
“Apakah penerapan model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran IPS di SMP IT Bina Insani Kayuagung?”
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hasil belajar maksimal IPS siswa setelah diterapkannya
Model Pembelajaran Make A Match di SMP IT Bina Insani Kayuagung
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Guru
Dapat meningkatkan kompetensi guru dalam proses pembelajaran dan
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
2. Peserta Didik
Dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajarn dan berdampak
pada meningkatnya hasil belajar siswa khususnya pelajaran IPS
3. SMP IT Bina Insani Kayuagung
Memberikan sumbangan pemikiran yang baik dalam usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas dan upaya meningkatkan aktivitas peserta didik
dalam pembelajaran.
A. Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP IT BIna Insani Kayuagung kelas IX Hamzah
SMP IT Bina Insani Kayuagung dengan jumlah siswa 20 orang. Pertimbangan
penulis mengambil subyek penelitian ini adalah karena siswa kelas IX dalam
beberapa kali tes/latihan belum menunjukkan hasil maksimal. Hal ini disebabkan
karena sebagian siswa dikelas ini (seluruhnya laki-laki) terlihat kurang antusias
bila mengerjakan soal-soal latihan yang pernah diberikan.
B. Persiapan Penelitian
Penerapan penelitian dilakukan sebagai berikut:
1. Menetapkan kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian yaitu kelas IX
Hamzah SMP IT Bina Insani kayuagung tahun pelajaran 2013/2014
2. Menyiapkan RPP yang meliputi scenario, alokasi waktu, dan lain-lain
3. Menyiapkan ceklist pengamatan keterlaksanaan penerapan model
pembelajaran Make A Match
Ceklist Pengamatan Keterlaksanaan
Penerapan Model pembelajaran Make A Match
Tidak Terlaksana Catatan
Ter- Sangat Baik Kurang lainnya
No Kegiatan Guru
laksana Baik Baik yg
tampak
1 Guru menyiapkan beberapa kartu yang
berisi beberapa konsep/topic yang
cocok (satu sisi kartu berupa soal dan
sisi sebaliknya berupa kartu jawaban)
2 Setiap siswa mendapatkan satu kartu
dan memikirkan jawaban atau soal dari
kartu yang dipegang
3 Siswa mencari pasangan yang
mempuntai kartu yang cocok dengan
kartunya (kartu soal/jawaban)
4 Siswa yang dapat mencocokkan
kartunya sebelumbatas waktu diberi
poin/nilai
5 Setelah satu babak, kartu dikocok lagi
agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya, demikian
seterusnya
6 Kesimpulan
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Oleh: