Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah :SMP...
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : VIII/Genap
Materi Pokok : Keunggulan dan keterbatasan ruang
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran @40 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI1 dan KI2:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta Menghargai dan
menghayati perilaku jujur,disiplin,santun,percaya diri,peduli, danbertanggung jawabdalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
 KI3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu
pengetahuan,teknologi,seni,budayadengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
 KI4:Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secarakreatif,
produktif,kritis,mandiri,kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menganalisis keunggulan dan keterbatasan  Memahami permintaan dan penawaran dengan
ruang dalam permintaan dan penawaran penggunaan teknologi untuk pelaku ekonomi
serta teknologi, dan pengaruhnya terhadap
interaksi antarruang bagi kegiatan ekonomi,
sosial, dan budaya di Indonesia dan negara-
negara ASEAN.
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang  Menyajikan hasil analisis keunggulan dan kelemahan
keunggulan dan keterbatasan ruang dalam ruang serta pengaruhnya terhadap interaksi antar
permintaan dan penawaran serta teknologi, daerah, antarpulau, dan antarnegara
dan pengaruhnya terhadap interaksi
antarruang bagi kegiatan ekonomi, sosial,
budaya, di Indonesia dan negara-negara
ASEAN

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Memahami permintaan dan penawaran dengan penggunaan teknologi untuk pelaku ekonomi

D. Materi Pembelajaran
 Pengertian Pelaku ekonomi
 Peran pelaku ekonomi dalam perekonomian

E. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Cooperatif Learning
Model :

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
G. Sumber Belajar
 Buku IPS Siswa Kelas VIII, Kemendikbud, Tahun 2017
 Buku refensi yang relevan,
 Lingkungan setempat
Langkah-Langkah Pembelajaran Jigsaw

1. Elliot Aronson (2008) mengemukakan ada 10 langkah mudah dalam


jigsaw, yaitu:

 Membagi 5 atau 6 siswa menjadi satu kelompok jigsaw yang


bersifat heterogen.
 Menetapkan satu siswa dalam kelompok menjadi pemimpin
 Membagi pelajaran menjadi 5 atau 6 bagian
 Setiap siswa dalam kelompok mempelajari satu bagian pelajaran
 Memberi waktu pada siswa untuk membaca bagian materi pelajaran
yang telah ditugaskan kepadanya.
 Siswa dari kelompok jigsaw bergabung dalam kelompok ahli yang
mempunyai materi yang sama, dan berdiskusi
 Kembali ke kelompok jigsaw
 Siswa mempresentasikan bagian yang dipelajari pada kelompoknya.
 Kelompok jigsaw mempresentasikan hasil diskusi kelompok di
depan kelas.
 Diakhir kegiatan siswa diberikan soal untuk dikerjakan mengenai
materi.

2. Menurut Trianto (2010: 73) langkah-langkah dalam pembelajaran


kooperatif tipe jigsaw yaitu:

 Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (tiap kelompok terdiri dari


5-6 orang).
 Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam  bentuk teks yang
telah dibagi-bagi menjadi sub bab.
 Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan
bertanggungjawab untuk mempelajarinya. Tiap anggota kelompok
ahli setelah kembali kekelompoknya bertugas mengajar teman-
temannya.
 Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang
sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikan.
 Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal,siswa-siswa dikenai
tagihan berupa kuis individu.
 Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari subbab yang
sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikan.
Sintak Paikem JIGSAW
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1.      PERSIAPAN 1.      PERSIAPAN
a.       Pengenalan Topik yang akan a.       Siswa mendengarkan dan
dibahas oleh guru. memperhartikan penjelasan dari guru.
b.      Guru menanyakan kepada siswa b.      Siswa menjawab apa yang ditanyakan
apa yang mereka ketahui tentang oleh guru agar lebih siap menghadapi
topic tersebut. kegiatan pelajaran yang baru.
2.      PERMAINAN
a.       Siswa membentuk kelompok sesuai
2.      PERMAINAN dengan jumlah konsep yang ada.
a.       Guru membagi kelas menjadi (kelompk asal).
beberapa kelompok sesuai dengan b.      Siswa membuat yel-yel menarik untuk
jumlah konsep yang terdapat pada memberi semangat dan agar lebih
topic tersebut. (kelompok asal) menyenangkan dlm waktu beberapa
b.      Guru meminta siswa untuk menit.
menyiapkan yel-yel sebagai sarana c.       Tiap-tiap kelompok mengambil alat
penyemangat dalam waktu beberapa tulis yang telah disiapkan guru.
menit. d.      Masing-masing Siswa mendiskusikan
c.       Guru membagikan alat tulis pada soal-soal yang telah di berikan oleh
masing-masing kelompok. guru.
d.      Kemudian guru membagikan e.       Siswa menentukan salah 1 dari
meteri-materi atau soal ang akan anggotanya untuk masuk menjadi
didiskusikan. kelompok ahli.
e.       Selanjutnya guru membentuk f.       Kelompok ahli mendiskusikan hasil
kelompok ahli (expert teams). diskusi yang mereka dapat dari
f.       Guru memberikan kesempatan pada kelompok asalnya masing-masing.
kelompok ahli untuk berdiskusi.
3.      KONFIRMASI
a.       Setiap anggota kelompok ahli bersiap-
siap berkumpul kembali pada
kelompok asal.
3.      KONFIRMASI b.      Anggota kelompok ahli yang sudah
a.       Guru memberikan peringatan bahwa kembali kemudian menjelaskan hasil
waktu diskusi sudah hampir habis. diskusinya di kelompok ahli tadi
b.      Guru memberikan kesempatan kepada semua anggota kelompoknya.
untuk berdiskusi, dari apa yang c.       Setelah itu siswa membacakan hasil
mereka dapat dari diskusi kelompok diskusinya dari masing-masing
ahli kepada anggota dari kelompok kelompok asal.
asal.
c.       kemudian meminta siswa untuk
membacakan hasil diskusinya. 4.      REFLEKSI
a.       Semua kelompok membacakan seluruh
hasil diskusinya di depan kelas.

4.      REFLEKSI
a.       Guru memberikan tambahan 5.      EVALUASI & PENUTUP
/masukan untuk melengkapi jawaban
a.       Siswa menyimak atau menncatat
yang masih dirasa kurang. simpulan yang diberikan guru.
b.    Siswa menjawab salam dari guru.

5.      EVALUASI & PENUTUP


a.       Guru memberikan penilaian secara
Individu dan Kelompok.
b.      Guru memberikan review
(kesimpulan) dari topik yang telah
dipelajari.
c.  Guru mengakhiri KBM dengan
mengucapkan salam.
MATERI IPS KELAS 8 SUBTEMA 3.2.
PENGERTIAN PELAKU EKONOMI

PELAKU KEGIATAN EKONOMI


Pada kehidupan sehari-hari kita tidak dapat lepas dari kegiatan ekonomi, setiap kegiatan yang kita
lakukan setiap hari hampir semuanya berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Lihatlah apa yang akan
Anda pakai sekarang, itu semua tidak lepas dari hasil kegiatan ekonomi. Pada kegiatan ekonomi
tentunya ada pelaku kegiatan ekonomi yang menjadi penggerak sendi-sendi kegiatan ekonomi
tersebut.

Mengingat pentingnya materi perihal kegiatan ekonomi, pada kesempatan kali ini kita akan
membahas mengenai 4 Pelaku Kegiatan Ekonomi Lengkap Perannya Dalam Kegiatan Ekonomi,
Untuk mengawalinya pertaman-tama kita akan membahas apa itu kegiatan ekonomi, berikut
pembahasannya.

Pengertian Kegiatan Ekonomi


Pengertian kegiatan ekonomi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, Biasanya kegiatan ekonomi terdiri atas kegiatan produksi, konsumsi dan
distribusi. Kegiatan ekonomi juga bisa dikatakan sebagai kegiatan yang dilakukan manusia untuk
memperoleh barang dan jasa, dengan kata lain kegiatan ekonomi merupakan kegiatan manusia
untuk mencapai kemakmuran hidupnya.

Pengertian Pelaku Kegiatan Ekonomi


Pelaku kegiatan ekonomi adalah subjek perorangan maupun kelompok (organisasi) pemerintah atau
swasta, yang melakukan kegiatan ekonomi baik itu konsumsi, produksi atau distribusi. Pelaku
kegaitan ekonomi terdiri dari 4 kelompok, yaitu rumah tangga produksi, rumah tangga konsumsi,
pemerintah dan masyarakat luar negeri. Interaksi antara ke empat kelompok tersebut dapat dilihat
melalui Diagram Interaksi Antar Pelaku Ekonomi.

4 Pelaku Kegiatan Ekonomi


1. Rumah Tangga Produksi (Produsen)
Rumah tangga produsen adalah sebuah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang ataupun
sekelompok orang yang bertujuan menghasilkan berbagai macam barang maupun jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Atau dengan kata lain produsen adalah organisasi ekonomi yang
didirikan dengan untuk tujuan memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Pada hakikatnya kegiatan produksi dilandasi oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, karena pada kenyataannya bahwa sumber
daya untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut terbatas, maka dilakukanlah kegiatan produksi.

Dalam melakukan kegiatan produksi, rumah tangga produksi membutuhkan faktor-faktor produksi
untuk menunjang kegiatannya. Faktor produksi tersebut ialah SDA (bahan-bahan produksi), SDM
(sumber daya manusia / tenaga kerja), modal dan entrepreneurship (pengusaha). Semua faktor
produksi tersebut diperoleh dari rumah tangga konsumsi.

Selain itu dalam kegiatan ekonomi rumah tangga produksi (produsen) mempunyai peran yang pada
umumnya sebagai berikut.

1. Melakukan kegiatan produksi barang dan jasa, dengan cara mengolah faktor produksi yang
diperoleh dari rumah tangga konsumen.
2. Sebagai penjual hasil produksi kepada konsumen, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. 
3. Membayar kompensasi (balas jasa) atas pemanfaatan faktor-faktor produksi, yaitu berupa
sewa, gaji, bunga, serta laba atau keuntungan.
4. Sebagai penggerak ekonomi serta agen pembangunan.
5. Mempunyai kewajiban membayar pajak kepada pemerintah.

2. Rumah Tangga Konsumsi (Konsumen)


Rumah tangga konsumsi merupakan sekelompok masyarakat (kelompok atau individu) yang
melakukan kegiatan konsumsi barang maupun jasa yang dihasilkan produsen untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas.

Semua rumah tangga membutuhkan barang dan jasa agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya,
barang dan jasa ini dihasilkan oleh rumah tangga produksi (produsen) melalui proses produksi. Selain
mengkonsumsi barang dan jasa, rumah tangga konsumsi merupakan pemilik faktor-faktor produksi
(SDA, SDM, modal dan wirausaha) sehingga juga menawarkan faktor-faktor produksi tersebut
kepada rumah tangga produksi (produsen). Rumah tangga konsumsi berperan penting dalam
menjaga kelangsungan hidup rumah tangga produksi.

Dalam memenuhi dan mempertahankan hidupnya rumah tangga konsumsi menggunakan sebagian
pendapatannya untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkan. Oleh karena itu rumah tangga
konsumsi harus mempunyai penghasilan/pendapatan. Banyak cara yang dilakukan oleh rumah
tangga konsumsi untuk memperoleh penghasilan, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Profit (laba), yaitu balas jasa yang diterima oleh rumah tangga konsumsi dari rumah tangga
produksi karena telah memberikan tenaga serta pikirannya dalam mengelola perusahaan
sehingga perusahaan memperoleh laba.
2. Interest (bunga), yaitu balas jasa yang diterima oleh rumah tangga konsumsi dari
perusahaan karena telah meminjamkan sejumlah dana/uang untuk modal usaha perusahaan
dalam melaksanakan produksinya.
3. Wage (gaji/upah), yaitu balas jasa yang diterima oleh rumah tangga konsumsi karena telah
memberikan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan.
4. Rent (sewa), yaitu balas jasa yang diterima oleh rumah tangga konsumsi ketika telah
menyewakan tanah yang dimilikinya kepada pihak lain, misalnya perusahaan.

Sebetulnya jika kita lihat dari proses interaksi antara rumah tangga konsumsi dengan rumah tangga
produksi kita dapat melihat interaksi yang saling menguntungkan didalamnya, rumah tangga
konsumsi meperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sementara rumah tangga produksi
memperoleh faktor produksi yang dibutuhkan untuk kegiatan produski.

Dalam kegiatan ekonomi, rumah tangga konsumsi mempunyai peran yang sangat penting, antara
lain sebagai berikut:

1. Rumah tangga konsumsi mempunyai peran sebagai pemakai barang atau jasa yang
dihasilkan oleh rumah tangga produsen (perusahaan) untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
2. Rumah tangga konsumsi mempunyai peran sebagai pemasok faktor produksi ke pada
perusahaan untuk diolah dalam kegiatan produksi.

3. Rumah Tangga Pemerintah


Pemerintah merupakan pihak yang memiliki peran vital dalam sebuah perekonomian, pemerintah
bertugas untuk mengontrol dan mengendalikan perekonomian negara agar masyarakat dapat
mencapai kemakmuran. Dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi dan pemerintah, negara telah
mengamanatkan dalam UUD pasal 33 ayat (2) tahun 1945, yang berbunyi: "Cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara." 

Baca Juga : Peran Rumah Tangga Konsumen, Produsen, Pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri
Sebagai Pelaku Kegiatan Ekonomi

Oleh sebab itu berdasarkan isi pasal tersebut, pemerintah harus ikut berperan dalam kegiatan
ekonomi, terutama pada bidang-bidang yang menguasai hajat hidup / kepentingan orang banyak,
seperti listrik, air, telekomunikasi dan pertambangan. Untuk merespon hal tersebut, maka keluarlah
Instruksi Presiden No. 7 tahun 1967 yang membagi perusahaan negara dalam tiga bentuk, yaitu:

1. Perusahaan perseroan (Persero).


2. Perusahaan jawatan (Perjan).
3. Perusahaan umum (Perum).

Pemerintah sebagai penguasa tertinggi pada sebuah negara mempunyai peran dalam kegiatan
ekonomi, yaitu sebagai berikut:

1. Menjaga stabilitas ekonomi dengan kebijakan-kebijakan ekonomi.


2. Menciptakan iklim kondusif dan sehat bagi dunia usaha dengan melakukan pengarahan,
bimbingan, pengaturan serta pengawasan dengan membuat
perundang-undangan/peraturan bersama dengan DPR yang berhubungan dengan
perekonomian nasional.
3. Menyiapkan barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat luas dengan melakukan
produksi barang dan jasa melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
4. Membelanjakan pendapatan negara untuk keperluan kebutuhan pemerintah. Salahsatunya
dengan melakukan pengeluaran seperti membeli barang dan jasa untuk meningkatkan
fasilitas umum. Estimasi anggaran dan belanja negara kita kenal sebagai Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN).

4. Masyarakat Luar Negeri


Keadaan setiap negara mempunyai perbedaan satu sama lain, baik itu keadaan geografisnya atau
keadaan masyarakatnya. Keadaan geografis mengakibatkan terjadinya perbedaan sumber daya
alam, ada negara yang mempunyai sumber daya alam yang berlimpah dan ada juga negara yang
tidak memiliki sumber daya alam yang baik tetapi punya sumber daya manusia yang berkualitas.

Perbedaan ini menyebabkan setiap negara memiliki ketergantungan terhadap negara lain, tidak ada
negara di dunia ini dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu untuk mengatasi
masalah ini setiap negara melakukan pertukaran atau perdagangan luar negeri. Misalnya
perdagangan luar negeri antara indonesia dan amerika, indonesia membutuhkan dan membeli
komputer dari amerika sementara amerika membutuhkan dan membeli tekstil dari indonesia.

Masyarakat luar negeri sendiri dapat diartikan sebagai masyarakat yang tinggal diluar wilayah
kedaulatan negara. Masyarakat luar negeri ini juga mempunyai peran dalam kegiatan ekonomi
dalam negeri, yaitu sebagai berikut:

a. Masyarakat Luar Negeri sebagai Produsen


Perlu kita ketahui bahwa tidak semua barang dapat diproduksi di dalam negeri, bisa
jadi karena itu keterbatasan dari sumber daya manusia atau dari sumber daya alam.
Oleh karena itu barang-barang tersebut harus diimpor dari negara lain (masyarakat
luar negeri).

b. Masyarakat Luar Negeri sebagai Konsumen


Masyarakat luar negeri adalah konsumen produk-produk yang dihasilkan di dalam
negeri. Hal ini dilakukan dengan cara melaksanakan ekspor produk-produk yang
telah dihasilkan di dalam negeri tersebut, dengan begitu keuntungan yang
didapatkan rumah tangga konsumen / perusahaan akan meningkat.

c. Masyarakat Luar Negeri sebagai Ahli


Tidak semua negara mempunyai tenaga kerja ahli dalam suatu bidang tertentu, oleh
sebab itu untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli maka negara mendatangkan
dan memperkerjakan tenaga ahli dari luar negeri untuk membantu dalam kegiatan
ekonomi di dalam negeri..

d. Mayarakat Luar Negeri sebagai Investor


Dalam perkembangannya, sebuah pembangunan dalam suatu negara memerlukan
investasi yang sangat besar. Untuk memenuhi kebutuhan investasi yang besar itu,
maka negara akan mengundang investor-investor asing (masyarakat luar negeri)
untuk menanam modalnya di dalam negeri dalam bentuk investasi.

Diagram Interaksi antar Pelaku Ekonomi

Peran keempat pelaku ekonomi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ternyata memiliki
interaksi timbal balik, yang bila digambarkan dalam sebuah diagram akan menunjukkan suatu arus
melingkar yang membentuk sebuah sistem. Diagram yang menunjukkan interaksi timbal balik
antarpelaku ekonomi disebut diagram interaksi pelaku ekonomi (circulair flow diagram).

Untuk mempermudah pemahaman tentang diagram interaksi pelaku ekonomi maka akan dijelaskan
dua model, yakni model sederhana (dua pelaku) dan model lengkap (empat pelaku).

Diagram Interaksi Ekonomi Model Sederhana (2 Pelaku)


Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, perusahaan memerlukan faktor-
faktor produksi berupa tanah, bangunan, bahan baku, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan yang
diperolehnya dari rumah tangga. Di sini perusahaan dan rumah tangga akan bertemu di pasar input
(pasar faktor-faktor produksi). Dari penggunaan faktor-faktor produksi tersebut perusahaan akan
memberikan sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba kepada rumah tangga
sebagai pemilik faktor-faktor produksi.
Sebaliknya, bila rumah tangga membutuhkan barang dan jasa, rumah tangga akan membelinya dari
perusahaan. Di sini, rumah tangga dan perusahaan akan bertemu di pasar output (pasar barang dan
jasa). Dalam penjualan barang dan jasa, perusahaan bisa menjualnya sendiri secara langsung atau
bisa menggunakan jasa pedagang.

Jadi, untuk memenuhi kebutuhannya, rumah tangga akan menggunakan pendapatan yang
diperolehnya dari perusahaan untuk mengadakan pembelanjaan barang dan jasa. Dari
pembelanjaan tersebut maka perusahaan akan memperoleh pendapatan yang pada saatnya nanti
akan digunakan untuk membiayai produksi barang dan jasa. Pembiayaan tersebut berbentuk
pemberian sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba, seperti yang dijelaskan
sebelumnya.

Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi dengan 3 Pelaku


Pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor terdapat pelaku ekonomi ketiga yaitu pemerintah
yang memilki fungsi utama sebagai pengatur perekonomian. Jadi pada arus lingkar kegiatan ekonomi
tiga sektor ada tiga kelompok yang berinteraksi yaitu konsumen, produsen dan pemerintah

Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi Model Lengkap (4 Pelaku)


Berikut ini akan dijelaskan mengenai diagram interaksi pelaku ekonomi dalam model lengkap (4
pelaku) yang akan menggambarkan interaksi timbal balik antara rumah tangga, perusahaan,
pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
Aliran antara Rumah Tangga dan Perusahaan
Di atas sudah dijelaskan aliran yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan yang bisa kalian
lihat pada diagram interaksi pelaku ekonomi model sederhana. Coba kalian baca lagi penjelasannya.

Aliran antara Pemerintah dengan Rumah Tangga dan Perusahaan


Sebagai salah satu pelaku ekonomi, pemerintah memproduksi barang dan jasa yang dikonsumsi oleh
rumah tangga dan perusahaan dengan tujuan untuk melayani kepentingan umum. Sehingga, barang
dan jasa itu disebut dengan istilah barang dan jasa publik. Selain itu, produksi barang dan jasa
tersebut berguna pula untuk menambah pendapatan negara. Barang dan jasa yang diproduksi
pemerintah di antaranya minyak, gas, semen, baja, listrik, pendidikan, kesehatan, hukum,
keamanan, jasa pos, dan lain-lain.

Oleh karena itu, pemerintah berhak memungut pajak dan fee (ongkos) serta menerima pendapatan
dari penjualan barang-barang tersebut. Semua penerimaan yang diperoleh pemerintah di antaranya
digunakan untuk membayar pegawai (guru, polisi, hakim, dokter, perawat, dan lain-lain),
memberikan subsidi kepada rumah tangga (misalnya: subsidi BBM), serta subsidi kepada perusahaan
(misalnya: subsidi terhadap produksi pertanian).

Aliran yang Berkaitan dengan Masyarakat Luar Negeri


Dalam kegiatan ekonomi dewasa ini, hubungan dengan masyarakat luar negeri merupakan hal yang
tidak bisa dihindarkan lagi. Hubungan dengan masyarakat luar negeri telah menciptakan terjadinya
arus masuk barang dan jasa (impor barang dan jasa) serta arus masuk faktor-faktor produksi (impor
faktor-faktor produksi). Selain itu, terjadi pula arus keluar barang dan jasa (ekspor barang dan jasa)
serta arus keluar faktor-faktor produksi (ekspor faktor-faktor produksinya).

Dalam kegiatan impor barang dan jasa dari masyarakat luar negeri, negara kita harus melakukan
sejumlah pembayaran kepada masyarakat luar negeri. Yaitu dengan memberikan uang pemblian
bahan baku, upah, bunga,, sewa, da laba. Sebaliknya, dari kegiatan ekspor barang dan jasa kepada
masyarakat luar negeri, negara kita akan mendapat sejumlah pendapatan dari masyarakat luar
negerii, yaitu penjualan bahan baku, upah, bunga sewa, dan laba. Dari kegiatan impor faktor-faktor
produksi, ada satu faktor produksi yang betul-betul dibutuhkan oleh negara kita, yakni faktor
produksi modal.

Oleh karena itu, negara kita sangat memerlukan adanya investor-investor asing yang mau
menanamkan modalnya ke Indonesia.

Manfaat Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi


Dari diagram interaksi pelaku ekonomi diperoleh manfaat, baik bagi pemerintah maupun bagi
masyarakat. Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi pemerintah adalah sebagai berikut.

 Sebagai alat bantu untuk membuat pola pembangunan nasional.


 Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa serta faktor-faktor
produksi yang terjadi di masyarakat.
 Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa dan faktor-faktor
produksi dari dan ke luar negeri.
 Sebagai alat bantu untuk mengukur dan mengontrol arus peredaran uang.
 Sebagai alat bantu untuk membuat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
 Sebagai alat bantu untuk mengatur distribusi pendapatan nasional.
 Sebagai media untuk menentukan struktur ekonomi nasional.
 Sebagai sarana untuk mengetahui hak dan kewajiban pemerintah kepada masyarakat.
Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi masyarakat (rumah tangga) adalah sebagai berikut.

 Sebagai media untuk mengetahui hak dan kewajiban masyarakat dalam kegiatan ekonomi
bila dihubungkan dengan peran perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
 Sebagai media untuk mengetahui arus barang dan jasa serta faktor-faktor produksi yang
terjadi dalam kehidupan.
 Sebagai alat bantu untuk mengetahui jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh masyarakat
(misalnya, menjadi eksportir atau importir).
 Sebagai sarana untuk memperluas wawasan.
4 Pelaku Kegiatan Ekonomi Lengkap Perannya Dalam Kegiatan
Ekonomi

Pada kehidupan sehari-hari kita tidak dapat lepas dari kegiatan ekonomi, setiap kegiatan yang kita
lakukan setiap hari hampir semuanya berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Lihatlah apa yang akan
Anda pakai sekarang, itu semua tidak lepas dari hasil kegiatan ekonomi. Pada kegiatan ekonomi
tentunya ada pelaku kegiatan ekonomi yang menjadi penggerak sendi-sendi kegiatan ekonomi
tersebut.

Mengingat pentingnya materi perihal kegiatan ekonomi, pada kesempatan kali ini kita akan
membahas mengenai 4 Pelaku Kegiatan Ekonomi Lengkap Perannya Dalam Kegiatan Ekonomi,
Untuk mengawalinya pertaman-tama kita akan membahas apa itu kegiatan ekonomi, berikut
pembahasannya.

Pengertian Kegiatan Ekonomi


Pengertian kegiatan ekonomi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, Biasanya kegiatan ekonomi terdiri atas kegiatan produksi, konsumsi dan
distribusi. Kegiatan ekonomi juga bisa dikatakan sebagai kegiatan yang dilakukan manusia untuk
memperoleh barang dan jasa, dengan kata lain kegiatan ekonomi merupakan kegiatan manusia
untuk mencapai kemakmuran hidupnya.

Pengertian Pelaku Kegiatan Ekonomi


Pelaku kegiatan ekonomi adalah subjek perorangan maupun kelompok (organisasi) pemerintah atau
swasta, yang melakukan kegiatan ekonomi baik itu konsumsi, produksi atau distribusi. Pelaku
kegaitan ekonomi terdiri dari 4 kelompok, yaitu rumah tangga produksi, rumah tangga konsumsi,
pemerintah dan masyarakat luar negeri. Interaksi antara ke empat kelompok tersebut dapat dilihat
melalui Diagram Interaksi Antar Pelaku Ekonomi.

Peran Rumah Tangga Konsumen, Produsen, Pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri

4 Pelaku Kegiatan Ekonomi


1. Rumah Tangga Produksi (Produsen)
Rumah tangga produsen adalah sebuah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang ataupun
sekelompok orang yang bertujuan menghasilkan berbagai macam barang maupun jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Atau dengan kata lain produsen adalah organisasi ekonomi yang
didirikan dengan untuk tujuan memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.

Pada hakikatnya kegiatan produksi dilandasi oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, karena pada kenyataannya bahwa sumber
daya untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut terbatas, maka dilakukanlah kegiatan produksi.

Dalam melakukan kegiatan produksi, rumah tangga produksi membutuhkan faktor-faktor produksi
untuk menunjang kegiatannya. Faktor produksi tersebut ialah SDA (bahan-bahan produksi), SDM
(sumber daya manusia / tenaga kerja), modal dan entrepreneurship (pengusaha). Semua faktor
produksi tersebut diperoleh dari rumah tangga konsumsi.

Selain itu dalam kegiatan ekonomi rumah tangga produksi (produsen) mempunyai peran yang pada
umumnya sebagai berikut.

1. Melakukan kegiatan produksi barang dan jasa, dengan cara mengolah faktor produksi yang
diperoleh dari rumah tangga konsumen.
2. Sebagai penjual hasil produksi kepada konsumen, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. 
3. Membayar kompensasi (balas jasa) atas pemanfaatan faktor-faktor produksi, yaitu berupa
sewa, gaji, bunga, serta laba atau keuntungan.
4. Sebagai penggerak ekonomi serta agen pembangunan.
5. Mempunyai kewajiban membayar pajak kepada pemerintah.

2. Rumah Tangga Konsumsi (Konsumen)


Rumah tangga konsumsi merupakan sekelompok masyarakat (kelompok atau individu) yang
melakukan kegiatan konsumsi barang maupun jasa yang dihasilkan produsen untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas.

Semua rumah tangga membutuhkan barang dan jasa agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya,
barang dan jasa ini dihasilkan oleh rumah tangga produksi (produsen) melalui proses produksi. Selain
mengkonsumsi barang dan jasa, rumah tangga konsumsi merupakan pemilik faktor-faktor produksi
(SDA, SDM, modal dan wirausaha) sehingga juga menawarkan faktor-faktor produksi tersebut
kepada rumah tangga produksi (produsen). Rumah tangga konsumsi berperan penting dalam
menjaga kelangsungan hidup rumah tangga produksi.

Dalam memenuhi dan mempertahankan hidupnya rumah tangga konsumsi menggunakan sebagian
pendapatannya untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkan. Oleh karena itu rumah tangga
konsumsi harus mempunyai penghasilan/pendapatan. Banyak cara yang dilakukan oleh rumah
tangga konsumsi untuk memperoleh penghasilan, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Profit (laba), yaitu balas jasa yang diterima oleh rumah tangga konsumsi dari rumah tangga
produksi karena telah memberikan tenaga serta pikirannya dalam mengelola perusahaan
sehingga perusahaan memperoleh laba.
2. Interest (bunga), yaitu balas jasa yang diterima oleh rumah tangga konsumsi dari
perusahaan karena telah meminjamkan sejumlah dana/uang untuk modal usaha perusahaan
dalam melaksanakan produksinya.
3. Wage (gaji/upah), yaitu balas jasa yang diterima oleh rumah tangga konsumsi karena telah
memberikan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan.
4. Rent (sewa), yaitu balas jasa yang diterima oleh rumah tangga konsumsi ketika telah
menyewakan tanah yang dimilikinya kepada pihak lain, misalnya perusahaan.

Sebetulnya jika kita lihat dari proses interaksi antara rumah tangga konsumsi dengan rumah tangga
produksi kita dapat melihat interaksi yang saling menguntungkan didalamnya, rumah tangga
konsumsi meperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sementara rumah tangga produksi
memperoleh faktor produksi yang dibutuhkan untuk kegiatan produski.

Dalam kegiatan ekonomi, rumah tangga konsumsi mempunyai peran yang sangat penting, antara
lain sebagai berikut:

1. Rumah tangga konsumsi mempunyai peran sebagai pemakai barang atau jasa yang
dihasilkan oleh rumah tangga produsen (perusahaan) untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
2. Rumah tangga konsumsi mempunyai peran sebagai pemasok faktor produksi ke pada
perusahaan untuk diolah dalam kegiatan produksi.
3. Rumah Tangga Pemerintah
Pemerintah merupakan pihak yang memiliki peran vital dalam sebuah perekonomian, pemerintah
bertugas untuk mengontrol dan mengendalikan perekonomian negara agar masyarakat dapat
mencapai kemakmuran. Dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi dan pemerintah, negara telah
mengamanatkan dalam UUD pasal 33 ayat (2) tahun 1945, yang berbunyi: "Cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara." 

Baca Juga : Peran Rumah Tangga Konsumen, Produsen, Pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri
Sebagai Pelaku Kegiatan Ekonomi

Oleh sebab itu berdasarkan isi pasal tersebut, pemerintah harus ikut berperan dalam kegiatan
ekonomi, terutama pada bidang-bidang yang menguasai hajat hidup / kepentingan orang banyak,
seperti listrik, air, telekomunikasi dan pertambangan. Untuk merespon hal tersebut, maka keluarlah
Instruksi Presiden No. 7 tahun 1967 yang membagi perusahaan negara dalam tiga bentuk, yaitu:

1. Perusahaan perseroan (Persero).


2. Perusahaan jawatan (Perjan).
3. Perusahaan umum (Perum).

Pemerintah sebagai penguasa tertinggi pada sebuah negara mempunyai peran dalam kegiatan
ekonomi, yaitu sebagai berikut:

1. Menjaga stabilitas ekonomi dengan kebijakan-kebijakan ekonomi.


2. Menciptakan iklim kondusif dan sehat bagi dunia usaha dengan melakukan pengarahan,
bimbingan, pengaturan serta pengawasan dengan membuat
perundang-undangan/peraturan bersama dengan DPR yang berhubungan dengan
perekonomian nasional.
3. Menyiapkan barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat luas dengan melakukan
produksi barang dan jasa melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
4. Membelanjakan pendapatan negara untuk keperluan kebutuhan pemerintah. Salahsatunya
dengan melakukan pengeluaran seperti membeli barang dan jasa untuk meningkatkan
fasilitas umum. Estimasi anggaran dan belanja negara kita kenal sebagai Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN).

4. Masyarakat Luar Negeri


Keadaan setiap negara mempunyai perbedaan satu sama lain, baik itu keadaan geografisnya atau
keadaan masyarakatnya. Keadaan geografis mengakibatkan terjadinya perbedaan sumber daya
alam, ada negara yang mempunyai sumber daya alam yang berlimpah dan ada juga negara yang
tidak memiliki sumber daya alam yang baik tetapi punya sumber daya manusia yang berkualitas.

Perbedaan ini menyebabkan setiap negara memiliki ketergantungan terhadap negara lain, tidak ada
negara di dunia ini dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu untuk mengatasi
masalah ini setiap negara melakukan pertukaran atau perdagangan luar negeri. Misalnya
perdagangan luar negeri antara indonesia dan amerika, indonesia membutuhkan dan membeli
komputer dari amerika sementara amerika membutuhkan dan membeli tekstil dari indonesia.

Masyarakat luar negeri sendiri dapat diartikan sebagai masyarakat yang tinggal diluar wilayah
kedaulatan negara. Masyarakat luar negeri ini juga mempunyai peran dalam kegiatan ekonomi
dalam negeri, yaitu sebagai berikut:

a. Masyarakat Luar Negeri sebagai Produsen


Perlu kita ketahui bahwa tidak semua barang dapat diproduksi di dalam
negeri, bisa jadi karena itu keterbatasan dari sumber daya manusia atau
dari sumber daya alam. Oleh karena itu barang-barang tersebut harus
diimpor dari negara lain (masyarakat luar negeri).

b. Masyarakat Luar Negeri sebagai Konsumen


Masyarakat luar negeri adalah konsumen produk-produk yang dihasilkan di
dalam negeri. Hal ini dilakukan dengan cara melaksanakan ekspor produk-
produk yang telah dihasilkan di dalam negeri tersebut, dengan begitu
keuntungan yang didapatkan rumah tangga konsumen / perusahaan akan
meningkat.

c. Masyarakat Luar Negeri sebagai Ahli


Tidak semua negara mempunyai tenaga kerja ahli dalam suatu bidang
tertentu, oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli
maka negara mendatangkan dan memperkerjakan tenaga ahli dari luar
negeri untuk membantu dalam kegiatan ekonomi di dalam negeri..

d. Mayarakat Luar Negeri sebagai Investor


Dalam perkembangannya, sebuah pembangunan dalam suatu negara
memerlukan investasi yang sangat besar. Untuk memenuhi kebutuhan
investasi yang besar itu, maka negara akan mengundang investor-investor
asing (masyarakat luar negeri) untuk menanam modalnya di dalam negeri
dalam bentuk investasi.

Anda mungkin juga menyukai