(RPP)
2.3. Menghindari nilai-nilai negatif akibat 2.3.1 Menjelaskan bentuk dan contoh-
perilaku nifaq dan keras hati (pemarah) contoh perilaku nifaq dan keras hati
(pemarah)
3.3. Memahami pengertian nifaq dan 3.3.1. Menghindari hal-hal yang mengarah
keras hati (pemarah) pada perilaku nifaq dan keras hati
(pemarah )
4.3. Memaparkan dampak negatif dari 4.3.1. Menyebutkan dampak negatif
perilaku nifaq dan keras hati (pemarah) perilaku nifaq dan keras hati (pemarah)
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses Metode Pembelajaran Jigsaw Learning mengamati,
menanyakan, menalar, mencoba dan
mengkomunikasikan diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian nifaq dan keras hati ( pemarah )
2. Siswa dapat menjelaskan bentuk dan contoh-contoh perilaku nifaq dan keras hati (
pemarah)
3. Siswa dapat menghindari hal-hal yang mengarah pada perilaku nifaq dan keras hati
( pemarah )
4. Siswa dapat menyebutkan dampak negatif perilaku nifaq dan keras hati (pemarah)
C. Materi Pembelajaran
Akhlak tercela ( lampiran 1)
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Strategi : Cooperative Learning
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, post comment, Jigsaw Learning,
dan Tanya jawab
E. Sumber Belajar
1. Buku siswa: Kementrian agama. 2016. Akidah Akhlak pendekatan saintifik kurikulum
2013. Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, Halaman : 125
2. Al-Quran al-Karim
F. Media Pembelajaran
1. Media :Power Point, Video, dan Gambar
2. Alat dan bahan :Laptop dan Infokus
Pendahuluan 10’
Orientasi
Membuka pembelajaran dengan membaca Basmallah
dilanjutkan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah
seorang peserta didik dengan penuh khidmat do’a mencari
ilmu: “Robbizidnii ‘ilman Warzuqnii Fahmaa”.
“Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berilah aku
pengertian yang baik
Mengabsen siswa
Ice breaker/game Ringan
Apersepsi
Guru menggali wawasan siswa tentang materi yang akan
disampaikan
Bertanya kepada peserta didik tentang akhlak terpuji
Motivasi
Menjelaskan pentingnya materi yang akan disampaikan
Menyampaikan acuan/tujuan pembelajaran.
Menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan
selama proses pembelajaran.
1. Mengamati
Siswa menyimak penjelasan melalui tayangan slide/power
point.
2. Menanya
Meminta siswa mengomentari dan menanyakan tayangan
slide/power point
3. Mencoba
Membagi siswa dalam kelompok untuk menampilkan diskusi
untuk meneladani sikap dari asmaul husna sebgai umat
beriman
6. Penutup
1. Kesimpulan
Bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Evaluasi/refleksi
Siswa mengerjakan soal – soal evaluasi
3. Umpan balik -Tindak lanjut.
Memberikan penekanan kepada peserta didik agar
senantiasa membiasakan diri untuk memiliki sifat hormat
dan patuh dalam kehidupan sehari-hari dan melaporkan
kegiatan setiap minggu.
Menyampaikan materi pembelajaran untuk pelajaran yang
akan datang.
Bersama siswa menutup proses pembelajaran dengan
mengucap hamdalah bersama
Pengamatan.
• Kolom penerapan. skor penilaiannya:
Ya : skor 5. Tidak: skor 0.
Nilai = Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
• Diskusi.
Aspek dan rubrik penilaian
Tindak
Skor mks Nilai Ketuntasan Lanjut
No NAMA SISWA
1 2 3 T TT R P
1
1. Nifaq secara bahasa berarti salah satu lubang tempat keluarnya yarbu (binatang
semacam tikus), secara terminologi nifaq adalah menampakkan keislaman dan
kebaikan, menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.
2. 1) kalau berbicara berbohong, 2) kalau dipercaya berhianat, 3) kalau berjanji
ingkar,4) bila bertengkar berbuat dosa
3. bersikap jujur. b. bersikap amanah. c. meneguhkan perjanjian. d. mengembangkan
rasa tanggung jawab
4. Ghadab secara bahasa artinya marah. Ghadab (marah) yaitu merasa tidak senang
dan panas hati karena suatu sebab, seperti dihina dan lainnya.
5. Menghindari perilaku ghadab dengan cara meredam amarah yang ada pada diri
kita
6. Akibat negatif pelaku ghadab sebagai sumber keburukan, membahayakan
kesehatan tubuh,
7. Cara meredam amarah dengan menahan diri, beristighfar, membaca
ta’awwudz, berwudhu, merubah posisi, berdiam diri, memberi maaf
8. Apabila berbicara, berdusta, apabila berjanji, meng ingkari, apabila memegang
amanat berkhianat
9. Tidak memiliki daya marah, daya marah berlebihan dan daya marah sedang
10. Menimbulkan kekecewaan hati sehingga dapat merusak hubungan persahabatan
yang terjalin baik. Apabila kekecewaan terlalu mendalam sehingga tidak mampu
mengendalikan, tidak mustahil terjadi tindakan-tindakan anarkhis.
11. Membuka peluang munculnya fitnah karena ucapan dan perbuatannya yang
tidak menentu.
12. Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat sekitarnya sehingga merasa
malu karenanya.