Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelajaran IPA memegang peranan penting bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Depdiknas (2006: 6) :
IPA merupakan salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif dengan menggunakan matematika, serta mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri.

Kemampuan berfikir kritis, cermat, kreatif dan aktif dapat dikembangkan


melalui IPA. Hendaknya pelajaran IPA menyenangkan bagi peserta didik karena
perisitiwa alam dalam kehidupan sehari-hari sangat erat kaitannya dengan IPA.
Perkembangan IPA dan teknologi mendorong upaya perubahan dan pemanfaatan
hasil teknologi dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan pengalaman penulis selama ini, aktifitas belajar peserta didik saat
proses belajar mengajar berlangsung cukup rendah. Peserta didik kurang termotivasi
mengikuti pelajaran IPA, bahkan acuh tak acuh saat kegiatan belajar berlangsung.
Kurangnya aktifitas peserta didik dalam pembelajaran mengakibatkan rendahnya
daya ingat terhadap materi yang pernah dipelajari dengan ketuntasan belajar yang
tidak memuaskan. Hal tersebut merupakan salah satu kendala saat pembelajaran
berlangsung. Hal tersebut merupakan masalah yang dihadapi di SMP Negeri 10
Mukomuko, khususnya untuk mata pelajaran IPA. Dampak buruknya adalah
penguasaan konsep dan ketuntasan belajar mereka kurang dari 75%. Kondisi yang
seperti ini tentunya sangat tidak diharapkan dalam proses belajar mengajar.

Sebenarnya guru telah berusaha menciptakan pembelajaran agar peserta didik


lebih aktif dan memiliki motivasi untuk mengikuti pembelajaran IPA di sekolah.
Penulis sudah melaksanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum meskipun
prasarana dan sarana yang kurang memadai. Namun hasilnya belum dapat
meningkatkan gairah dan aktivitas peserta didik secara maksimal. Jika kondisi yang
seperti ini tidak dicarikan alternatif pemecahan masalahnya, maka guru tetap sebagai

1
sumber informasi satu-satunya dikelas akibatnya pembelajaran IPA membosankan
dengan aktifitas peserta didik yang tetap rendah.
Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, peserta didik kurang memiliki
buku sumber yang lengkap sehingga peserta didik hanya mengharapkan informasi
dari guru. Keterbatasan kemampuan dan Kesadaran orang tua untuk membelikan
buku sebagai sumber referensi yang lain juga merupakan kendala dari peserta didik
SMPN 10 Mukomuko, sehingga terbatas dalam sumber bahan ajar atau referensi yang
lain, bahan ajar berfungsi antara lain sebagai berikut :
1. Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu,
2. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran,
3. Merancang agar pembelajaran menjadi lebih baik.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa agar peserta didik bersemangat dalam
menggali pengetahuan dan lebih antusias serta aktif dalam belajar khususnya mata
pelajaran IPA, maka penulis haruslah memilih media pembelajaran yang menarik
motivasi peserta didik. Hal ini sesuai menurut Nana Sudjana (2002:64) “melalui
penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar
mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa”.
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media yang
menggunakan audio dan visual dengan menggunakan media Information and
Communication Tecnologies (ICT) atau media Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK). Dengan menggunakan media ICT diharapkan peserta didik lebih tertarik,
termotivasi, dan memiliki aktifitas tinggi untuk mengikuti proses pembelajaran.
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis membuat makalah dengan
judul: “ICT SEBAGAI SALAH SATU MEDIA PEMBELAJARAN”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis jelaskan, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah: “Apakah media ICT bisa dijadikan sebagai salah
satu sumber bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran?”

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui apakah Media ICT dapat diterapkan
sebagai salah satu sumber bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran.

2
D. Manfaat Penulisan
Manfaat makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki kinerja guru.
2. Meningkatkan aktifitas dan hasil belajar peserta didik
3. Masukan bagi guru dan sekolah dalam rangka meningkatkan hasil
pembelajaran.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Tentang Belajar


Pada hakikatnya belajar merupakan perubahan tingkah laku, mental dan
spritual individu akibat adanya interaksi dengan lingkungan. Tanda-tanda terjadinya
pembelajaran bagi seseorang adalah terjadinya perubahan tingkah laku dari tidak tahu
menjadi lebih tahu, dan dari tidak bisa menjadi bisa baik dalam ranah kognitif,
afektif, maupun psikomotor. Dalam proses belajar mengajar diharapkan terjadi
perubahan tingkah laku pada peserta didik. Hal ini sesuai pendapat Haryanto
(2004:84) : “Belajar adalah aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas”

Jika suatu pembelajaran tidak berhasil membangkitkan minat dan motivasi


siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif, maka pembelajaran itu tidak dapat
dikatakan efektif. Hal ini seseuai menurut Wina Sanjaya (2008:65) ”Tinggi
rendahnya motivasi dapat menentukan tinggi rendahnya usaha atau semangat
seseorang untuk beraktivitas dan tentu saja tinggi rendahnya semangat akan
menentukan hasil yang diperoleh”. Peserta didik yang tertarik dan termotivasi
mengikuti pembelajaran dapat meningkatkan aktifitas dan akan mencapai hasil
belajar yang optimal. Aktifitas belajar yang dilakukan dalam penelitian ini tidak
jauh berbeda dari kegiatan-kegiatan pembelajaran yang biasa dilaksanakan di dalam
kelas reguler. Aktifitas belajar yang dapat memberikan efektifitas pembelajaran yang
meningkat setiap saat.

B. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran Berbasis Komputerisasi ( ICT )


Pengertian media pembelajaran antara lain disampaikan oleh beberapa pakar
pendidikan. Mulyani Sumantri (2000: 125) menuliskan : menurut Bringgs (1970)
ialah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik
untuk belajar, contoh : buku, film, kaset.
Dan Aristo Rahardi (2003: 9) menuliskan menurut Asosiasi Teknoligi
Komunikasi Pendidikan (AECT) , media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Dengan memperhatikan definisi yang
dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan media

4
pembelajaran secara umum adalah segala alat pengajaran yang digunakan untuk
membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik dalam
proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian indikator pembelajaran
yang sudah dirumuskan.
Media pembelajaran dapat berupa gambar, model, objek, dan alat-alat lain
yang tujuannya dapat memberikan pengalaman konkret, meningkatkan motivasi
belajar, mempertinggi daya serap, dan dapat meningkatkan aktifitas belajar peserta
didik.
Ngaimun Naim (2009:34) “ Media pendidikan dapat mengatasi keterbatasan
ruang dan waktu. Dengan menggunakan media yang tepat dapat menimbulkan
semangat yang lesu menjadi bergairah sehingga pelajaran yang berlangsung menjadi
lebih hidup”.
Guru diharapkan dapat memilih dan menggunakan media pembelajran yang
dapat menimbulkan minat dan aktivitas siswa. Kemajuan teknologi dibidang
komputerisasi dapat dimanfaatkan didalam dunia pendidikan. Salah satu media
pembelajaran yang dapat digunakan adalah media pembelajaran yang berbasis
komputerisasi (ICT).
Perkembangan teknologi komputer dan informasi (ICT) juga semakin
mengembangkan bentuk dan variasi media pembelajaran. Menurut Thomson (Elida
dan Nugroho, 2003) komputer yang digunakan dalam pembelajaran dapat
memberikan manfaat, yakni saat digunakan komputer meningkatkan motivasi
pembelajaran. Para siswa akan menikmati kerja komputer ini dan komputer
memberikan tantangan di samping komputer menampilkan perpaduan antar teks,
gambar, animasi gerak ,dan suara secara bersamaan maupun bergantian. Wijaya
Kusumah (2009:297) ”Dengan menggunakan media komputer dapat menciptakan
atau memotivasi siswa untuk belajar dan menggugah perhatian siswa.” Sementara ini
Bower dan Hilgard berpendapat bahwa komputer bermanfaat besar dibandingkan
dengan teknologi pendidikan lainnya karena mampu memberikan presentasi materi
yang sangat fleksibel bagi pembelajaran dan dapat mengikuti kemajuan sejumlah
pembelajar dalam waktu yang sama.
Penggunaan media berbasis komputer (ICT) sangat bermanfaat untuk sekolah
yang tidak memiliki peralatan labor lengkap. Peserta didik dapat melihat tampilan
alat tersebut melalui gambar yang ditampilkan di komputer, peserta didik juga dapat
melihat animasi dan simulasi peristiwa fisika yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Menurut Azhar Arsyad (2007:161) “Informasi atau pesan berupa suatu

5
konsep disajikan di layar komputer dengan teks, gambar, atau grafik, dan program
simulasi yang menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata dapat
berpengaruh baik terhadap ranah kognitif dan motivasi belajar peserta didik”.
Penggunaan media berbasis komputer dapat berbentuk tutorial, latihan, simulasi,
animasi, dan permainan.

C. Tinjauan Tentang Bahan Ajar


Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas. Depdiknas (2007:6), bahan
ajar berfungsi sebagai :
a. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang
seharusnya diajarkan kepada siswa.
b. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari / dikuasai.
c. Alat evaluasi pencapaian / penguasaan hasil pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan diatas, dengan adanya bahan ajar, guru ataupun


peserta didik mendapatkan kemudahan, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan mudah. Bahan ajar dibuat sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Depdiknas (2007:18), Bentuk bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu :

a. Bahan cetak (printed) antara lain buku, modul, lembar kerja siswa (LKS),
brosur, leflet, wallchart, foto/gambar dan model/maket.
b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam dan
compact disc
c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti compact disc, film.
d. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti compact disc
interaktif.

Dari berbagai macam jenis bahan ajar tersebut diatas, maka dipilih bahan ajar
berupa handout. Tian (2004:15) menyatakan “jenis – jenis dari bahan ajar cetak yaitu
modul, handout dan lembar kerja siswa”. Handout merupakan bahan ajar tertulis yang
diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran didalam kelas. Penggunaan

6
handout dapat membantu guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Manfaat
handout menurut Tian (2004:319) yaitu :
a. Bahan rujukan. Handout berisi materi baik baru maupun pendalaman
yang penting untuk dikuasai peserta didik. Materi handout relatif baru
sehingga siswa dapat diekspose dengan isu muktahir, disamping itu
komunikasi antara guru dan siswa dapat dikembangkan.
b. Pemberian motivasi. Melalui handout guru dapat menyelipkan pesan-
pesan sebagai motivator.
c. Pengingat. Materi dalam handout dapat digunakan sebagai pengingat
yang dapat dimanfaatkan siswa untuk mempelajari materi sesuai dengan
urutan yang dianjurkan dan membantu siswa melakukan kegiatan yang
diminta.
d. Memberikan umpan balik
e. Menilai hasil belajar. Tes yang diberikan dalam handout dapat dijadikan
alat mekanisme untuk pencapaian hasil belajar.

Penggunaan handout dapat membantu guru memperjelas materi pelajaran


yang disampaikan. Handout dapat membantu peserta didik dalam memahami materi
pelajaran dan melengkapi sumber belajar.
Penyusunan handout yang digunakan dalam proses pembelajaran harus
berpedoman pada kurikulum dan kompetensi dasar serta materi pokok yang akan
dicapai. Referensi yang digunakan dalam penyusunan handout sangat berpengaruh
besar terhadap kelengkapan isi handout. Semakin banyak referensi yang digunakan
akan semakin lengkap isi handout yang disusun. Handout disusun atas standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum yang ditetapkan di sekolah. Handout biasanya merupakan bahan tertulis
tambahan yang dapat memperkaya peserta didik dalam belajar untuk mencapai
kompetensinya.

D. Tinjauan Tentang Hasil Belajar


Hasil belajar peserta didik dapat dilihat berdasarkan kegiatan penilaian.
Penilaian dilakukan untuk melihat sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dapat dikuasai peserta didik dengan baik. Selain itu, penilaian juga
diperlukan untuk dijadikan sebagai umpan balik dalam rangka mengukur
keberhasilan mengajar guru. Sudjana (2006: 2) mengemukakan bahwa “Kegiatan

7
penilaian adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan
instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil-hasil
belajar yang diperlihatkan setelah mereka menempuh pengalaman belajar atau proses
belajar mengajar.”

Menurut Slameto (2002: 15), dalam keseluruhan proses pendidikan secara


garis besar evaluasi hasil belajar berfungsi untuk:
1. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk meningkatkan
produktivitas serta efektivitas belajar siswa
2. Memperoleh bahan feed back
3. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan kegiatan mengajar guru
4. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki,
menyempurnakan serta mengembangkan program
5. Mengetahui kesukaran-kesukaran apa yang dialami siswa selama belajar
dan bagaimana mencari jalan keluarnya

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil
penilaian terhadap kemampuan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.
Evaluasi hasil belajar ini dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui tingkat
keberhasilan peserta didik dan guru.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas, penulis dapat menyimpulkan
antara lain sebagaiberikut :
a) Media pembelajaran berbasis komputerisasi (ICT) dapat dijadikan sebagai
salah satu referensi sumber bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.
b) Penggunaan media berbasis komputer (ICT) sangat bermanfaat untuk
sekolah yang tidak memiliki peralatan labor lengkap.

B. Saran
Melihat hasil yang penulis peroleh di lapangan, dapat penulis sarankan
sebagai berikut ini:
a) Guru dapat menggunakan media pembelajaran berbasis komputerisasi
(ICT) untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik agar proses
pembelajaran lebih bermakna dan tujuan pembelajaran tercapai dengan
baik serta hasil belajar yang juga meningkat.
b) Guru perlu meningkatkan kreativitasnya untuk mencobakan berbagai cara
yang lebih cepat dan menyenangkan bagi peserta didik agar proses
pembelajaran menjadi berdaya guna dan berhasil guna.

9
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. KTSP IPA SMP dan MTs, Fisika SMA dan
MA. Jakarta: Dirjen Dikti
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Bahan Ajar Dalam Pembelajaran. Jakarta:
Dirjen Dikti
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir/
Skripsi. Padang: UNP
Haryanto. 2004. Belajar dan Pembelajaran Fisika. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Slameto. 2002. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Tian Belawati. 2004. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Universitas Terbuka
Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Naim Ngaimun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sudjana. 2006. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Slameto. 2002. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wijaya Kusumah. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Malta
Printindo

10

Anda mungkin juga menyukai