Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, sudah tidak dapat diragukan lagi bahwa pendidikan merupakan

kebutuhan yang sangat penting guna membangun manusia yang berpengetahuan,

bermoral, dan bermartabat. Tanpa pendidikan manusia menjadi keterbelakangan dan

sulit berkembang. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap

bangsa, terlebih bagi bangsa yang sedang berkembang dan yang sedang giat

membangun negaranya. Menurut UU No. 20 tahun 2013 tentang sistem pendidikan

nasioanl, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, penegendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

bangsa dan negara.

Guru kurang bisa memilih metode atau model pembelajaran yang tepat untuk

suatu materi pembelajaran yang tepat pada materi pelajaran sehingga kadang-kadang

peserta didik didalam ruang kelas banyak yang mengantuk dan jenuh.

Disadari benar bahwa menentukan metode atau model yang dianggap tepat adalah

tertulis sulit. Metode atau model pembelajaran itu banyak macamnya dan kebaikan

metode atau model sangat bergantung pada tujuan pembelajaran itu sendiri. Pada

hakekatnya, membelajarkan adalah suatu proses dimana guru dan peserat didik

menciptakan lingkungan yang baik agar terjadi kegiatan belajar yang berdaya guna..

1
2

Salah satu faktor yang mempunyai pengaruh cukup besar dalam pencapain

hasil belajar adalah media pembelajaran yang digunakan saat proses belajar mengajar

berlangsung. Menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk

menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.

Menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa

media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-

dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Oleh karena proses pembelajaran

merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media

pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen

sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses

pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara

optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran

seperti misalnya teknologi program Power Point. Merupakan suatu hal yang menarik

untuk di gunakan sebagai media pembelajaran

Microsoft Power Point merupakan salah satu aplikasi milik Microsoft,

disamping Microsoft Word dan Microsoft Excel yang telah di kenal banyak orang.

Ketiga aplikasi ini lazim disebut Microsoft Office. Pada dasarnya, aplikasi Microsoft

Power Point berfungsi untuk membantu user dalam menyajikan presentasi.

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Penerapan model pembelajaran komunikasi interaktif dengan Media Power

Point untuk meningkatkan hasil belajar Biologi materi Ekosistem siswa kelas X SMA

N 1 Seram Utara Timut Kobi ”


3

1.2 Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang yang dikemukakan peneliti, maka yang

menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :

- Apakah penerapan model pembelajaran komunikasi interaktif dengan

media power point dapat meningkatkan hasil belajar Biologi materi

Ekosistem siswa kelas X SMA N 1 Seram Utara Timut Kobi

1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang dapat dicapai dalam penelitian ini adalah :

- Untuk mengetahui hasil hasil belajar belajar biologi materi ekosistem siswa

kelas X SMA N 1 seram utara timut kobi dengan di gunakan model

pembelajaran komunikasi interaktif di bantu media power poin

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :

a. Bagi guru/pendidik

Sebagi bahan dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi pada proses

pembelajaran Biologi khususnya materi Ekosistem dan untuk menambah

pengetahuan dalam meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih baik

sehingga hasil belajar siswa lebih meningkat.


4

b. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat yang berarti bagi sekolah

dalam upaya perbaikan model pembelajaran dalam mata pelajaran biologi

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

c. Bagi peneliti

Sebagai suatu pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran

kominikasi interaktif yang artinya dapat berguna kelak pada penulisan

menjadi guru/pendidik.

1.5 Penjelasan Istilah

1.5.1 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah

mengalami aktifitas belajar. Di sekolah, hasil belajar ini dapat dilihat dari

penguasaan peserta didik terhadap mata pelajaran yang telah di tempuhnya.

1.5.2 Komonikasi Interaktif

Komunikasi interaktif adalah model pembelajaran yang dirancang

unutuk menciptakan interaksi yang baik pendidik dengan peserta didik dan

untuk menghindari dominasi guru dalam pembelajaran.

1.5.3 Power poin

Microsoft Power Point adalah nama dari sebuah program presentasi

komersial proprietary yang dikembangkan oleh Microsoft.


5

1.5.4 Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dikarenakan

hubungan timbal balik yang tidak dapat terpisahkan antara makhluk hidup

dengan lingkungannya. Ekosistem dapat juga dikatakan sebagai suatu tatanan

kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara unsur lingkungan hidup yang

saling memengaruhi.
6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hakikat Belajar

Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru. Istilah

pembelajaran merupakan terjemahan dari kata intruction. Menurut Gagne, Briggs,

dan vager (2012), pemebeljaran adalah serangkain kegiatan yang dirancang untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Dalam kamus bahasa indonesia,

pembelajaran menekankan pada proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar.

Iskandar (2013) mengartikan pembelajaran sebagai upaya untuk

membelajarkan siswa. Pembelajaran menurut Winkel (2010) merupakan seperangkat

tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan

memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap terhadap

kejadian-kejadian internal yang berlangsung didalam peserta didik. Degeng (2010)

mengartikan pembelajaran sebagai upaya untuk membelajarkan pembelajaran.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada

peserta didik. Secara implitis didalam pembelajaran, ada kegiatan memilih,

menetapkan, dan mengembangkan metode dan model untuk mencapai hasil

pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk


7

mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan isi

pembelajaran, menyampaikan isi pembelajaran, dan mengelolah pembelajaran.

2.2. Hasil Belajar

Hasil belajar di gunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam

mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini, dapat tercapai apabila siswa sudah

memahami belajar dengan diringi oleh perubahan tingkah laku lebih baik.

Hasil belajar merupakan salah satu indikator dari perubahan-perubahan yang

terjadi pada diri individu setelah proses belajar. Proses diikuti oleh siswa

menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan, keterampilan, nilai,

dan sikap. Sedangkan adanya perubahan itu tampak dalam hasil belajar, dihasilkan

oleh siswa terhadap pertanyaan atau persoalan dan tugas yang diberikan guru. Lebih

lanjut Winkel menyatakan bahwa : ” belajar adalah bukti keberhasilan usaha yang

dicapai oleh siswa”. Jadi dalam hal ini, hasil belajar itu berbeda-beda sifatnya,

tergantung dari bidang yang di dalamnya siswa memberikan hasil belajar (Winkel,

2008 : 76)

Hasil belajar siswa menurut sudjana (2010: 22) adalah kemampuan-

kemampuan yang di miliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Pada

hakikatnya hasil belajar mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor.

Menurut Bloom, hasil belajar adalah keseluruhan kecakapan dan hasil yang

dicapai melalui proses belajar mengajar disekolah yang di nyatakan dengan angka-

angka atau nilai yang diukur dengan tes hasil belajar (THB). Dalam buku : Taxonomy
8

of educational objektif, Bloom mendefinisikan hasil belajar sebagai hasil perubahan

tingkah laku yaitu tigah ranah, yakni : ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

2.3. Model pembelajaran

Model pembelajaran mengacuh pada pendekatan yang digunakan, termasuk

didalam tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolahan kelas (Suprijono, 2009: 46). Menurut Joyce (2010:

menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita kedalam mendasain

pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan

pembelajaran tercapai.

Adapun Soekanto (dalam Nurul Wati, 2000: 10) mengemukakan maksud dari

model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukis prosedur yang

sistematis dalam belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas dalam belajar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah pola

yang digunakan sebagai pedoman merencanakan pembelajaran di kelas maupun

tutorial.

2.4 model pembelajaran komonikasi interaktif

Dengan proses komunikasi, akan terjalin hubungan yang erat baik antara

pendidik dan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik lainnya.

Selain itu melalui komunikasi peserta didik dapat mengungkapkan gagasannya.

Bentuk komunikasi menurut Direktorat Tenaga kependidikan (2010), anatara lain: (a)
9

mengemukakan pendapat; (b) presentasi laporan; (c) memanjakan hasil kerja; (d)

ungkapkan gagasan dan lain-lain.

Komunikasi interaktif merupakan salah satu model pembelajaran yang

dirancang untuk menciptakan interaksi yang baik dengan peserta didik dan untuk

menghindari dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Abdullah Abu

bakar (M. Sobry) model komunikasi interaktif merupakan suatu model pembelajaran

dengan meminta peserta didik untuk membahas atau mencari jalan penyelesaiannya

melalui dialog interaktif.

Proses ialah, setelah menjelaskan materi, guru menarik suatu pertanyaan

dalam bentuk gambar yang bisa di tampilkan dengan menggunakan media infokus.

Peserta didik ditugasi untuk menjawab didepan kelas dan diadakan dialog langsung

bersama pengamat (peserta didik lainnya). Dialog dilakukan untuk menemukan

jawaban yang paling tepat.

Tujuan utama model komunikasi interaktif adalah untuk menciptakan

interaksi yang baik antara guru dengan peserta didik dan anatara peserta didik dengan

peserta didik lainnya, serta untuk menghindari dominasi guru dalam proses

pembelajaran. Disamping itu, penggunaan model pembelajaran komunikasi interaktif

juga untuk menguatkan mental agar peserta didik dapat tampil didepan umum guna

mengurangi atau menghilangkan sifat malu, melatih peserta didik untuk

mengemukakan atau mengutarakan pendapatnya dalam komunikasi dengan teman

atau dengan dalam kegiatan pembelajaran.


10

Adapun tahapan penggunaan model pembelajaran komunikasi interaktif,

berikut ini :

a. Kegiatan Pra-Instruksioanal

Pada tahapan Pra-Intruksional, guru memberitahukan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai oleh peserta didik, selanjutnya guru berupaya

membangkitkan motivasi belajar peserta didik dengan mengadakan tanya

jawab tentang materi pelajaran pertemuan sebelumnya.

b. Kegiatan Instruksioanl

Beberapa langkah atau tahapan yang harus ditempuh oleh guru dalam

pelaksanaan model kumunikasi interaktif ini adalah sebagai berikut :

1) Guru menginformasikan judul materi pelajaran yang akan dibahas.

2) Guru menjelaskan materi pelajaran secara global (inti-intinya saja). Materi

disajikan dengan menggunakan media power poin disajikan dengan

menggunakan media infokus

3) Guru membagikan sobekan kertas pada peserta didik masing-masing

peserta didik diberi sobekan kertas.

4) Guru mengajukan pertanyaan atau permasalahan kepada peserta didik.

Pertanyaan atau permasalahan bisa dalam bentuk pertanyaan lisan,

pertanyaan dalam bentuk gambar dengan maksud untuk menganalisis

maksud dari pertanyaan atau gambar tersebut.


11

5) Guru meminta kepada peserta didik untuk mengumpulkan hasil

analisisnya yang telah ditulis pada sobekan kertas dengan menyertakan

nama peserta.

6) Peserta didik harus menyajikan atau membacakan hasil analisisnya

didepan kelas (diatas podium) untuk ditanggapi oleh peserta didik yang

lain.

7) Guru memberi masukan seputar komunikasi interaktif yang telah

dilaksanakan, dan bersama peserta didik menyimpulkan hasil analisis

pertanyaan atau permasalahan.

c. Kegiatan evaluasi

Sebelum mengakhiri proses pembelajaran, guru terlebih dahulu mengajukkan

pertanyaan lisan kepada peserta didik mengenai materi pelajaran yang telah

dipelajari oleh peserta didik.

d. Kegiatan tindak lanjut

Kegiatan tindak lanjut kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru

dapat memberi tugas atau pekerjaan rumah

Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan agar model pembelajaran

komunikasi interaktif dapat dilaksanakan dengan baik, berikut ini :

a) Persyaratan dari guru

1. Guru harus menguasai materi pelajaran.


12

2. Guru harus menjadi terampil merumuskan pertanyaan atau

permasalahan, dan memiliki kemampuan atau seni memilih atau

membuat pertanyaan dalam bentuk gambar.

3. Guru dapat memimpin kelas, memberi bantuan belajar, mengatur

waktu dan suasana kelas.

b) Sarana dan suasana belajar

1. Tersedia alat bantu yang dapat digunakan oleh guru dalam

menjelaskan materi maupun dalam menanyakan pertanyaan gambar

yang akan di analsis oleh peserta didik.

2. Peserta didik diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapat saat

mengadakan komunikasi interaktif.

3. Tersedia waktu yang cukup.

c) Bahan pelajaran

1. Permasalahan atau pertanyaan yang akan diajukkan kepada peserta

didik sudah dipersiapkan sebelumnya oleh guru dirumah.

2. Permasalahan atau pertanyaan yang akan diajukan harus berhubungan

dengan materi pelajaran yang akan dibahas.

3. Guru harus sudah menyiapkan simpulan pertanyaan atau

permasalahan sebelum kegiatan dilaksanakan,

d) Penilaian

1. Semua tugas akan diberikan kepada peserta didik sebagai kegiatan

tindak lanjut harus sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya, agar


13

guru tidak lama memikirkan pertanyaan apa yang akan dianjurkan

kepada peserta didik.

2. Guru perlu menyiapkan format penilaian peserta didik.

3. Guru menilai kemampuan peserta didik dalam beragumen.

2.5 Media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan jamak dari kata

“medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media ialah

pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa

orang atau benda) kepada penerima pesan. Menurut Sanjaya (2006) menyatakan

bahwa media bukan hanya alat perantara seperti TV, radio, slide, bahan cetakan,

akan tetapi meliputi seseorang sebagai sumber belajar yang dikondisikan untuk

memperoleh pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap seseorang serta menambah

ketrampilan.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat menarik perhatian,

minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu. Hal in juga didukung oleh pendapat Uno (2008) menyatakan

bahwa media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat

digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber (guru) ke peserta didik

(siswa) yang bertujuan menarik mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

Media selain digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dan dapat


14

dimanfaatkan untuk memberikan penguatan maupun memotivasi di dalam kegiatan

belajar mengajar.

a. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2011), penggunaan media pembelajaran di dalam proses

belajar mengajar memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

- Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu

bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)

sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.

- Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya

indera, misalnya:

 Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan gambar atau model.

 Objek yang kecil, dapat dibantu dengan penggunan proyektor atau

gambar.

 Kejadian atau peristiwa dimasa lalu dapat ditampilkan lagi lewat

rekaman film atau video.

Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat

diatasi sikap pasif dan Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:

- Menimbulkan motivasi belajar siswa

- Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan

lingkungan dan kenyataan.


15

- Memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

- Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih di pahami

oleh siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

- Media pembelajaran memberikan informasi/kesamaan dalam pengamatan

kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan

lingkungannya misalnya karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau

kebun binatang.

Dari beberapa definisi tentang media pembelajaran diatas, dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran merupakan segala komponen dalam lingkungan belajar

siswa yang dipergunakan oleh pengajar agar pembelajaran berlangsung lebih efektif.

Sehingga pesan atau informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, ide, pengalaman

dan sebagainya pada saat proses penyampaian informasi dari guru ke peserta didik

dapat berjalan lancar.

2.6 Media Pembelajaran Power Point

Hamalik (2008) menyebutkan bahwa jenis teknologi yang digunakan dalam

pengajaran terdiri dari media audiovisual (film, filmstrip, televisi, dan kaset video)

dan komputer. Media komputer adalah salah satu media interaktif yang memiliki

peran utama untuk memproses informasi secara cermat, cepat dan dengan hasil yang

akurat. Sebagai sebuah media pembelajaran komputer dapat membangkitkan minat

dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran tertentu. Selain itu, komputer sendiri
16

dapat berfungsi sebagai salah satu sumber informasi, dengan demikian dapat menjadi

sumber belajar bagi seorang siswa beberapa bagian utama dalam pembelajaran yang

menggunakan media komputer.

Setiap sekolah memiliki fasilitas berbeda. Ketersedian media yang dapat

menunjang proses belajar mengajar antara sekolah yang satu dengan sekolah lain

berbeda. Keterbatasan akan media tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

sulitnya memperoleh media yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan kepada

siswa, keterbatasan dana, cepat rusak, kurang dukungan dari pimpinan dan lain

sebagainya. Daryanto (2006:31) mengatakan stand alone adalah pola penyajian

Microsoft Office Power Point yang dirancang khusus untuk pembelajaran individual

yang bersifat interaktif. Setiap siswa dapat mempelajari materi pelajaran secara

individual. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga penggunaan

Microsoft Office Power Point dengan pola penyajian stand alone diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Keterbatasan akan adanya media seperti perangkat presentasi yang diperlukan

sebagai alat yang mampu menampilkan informasi yang terdapat pada Microsoft

Office Power Point dapat diatasi dengan menggunakan pola penyajian stand alone.

Dengan bantuan media powerpoint, seorang guru dapat mempresentasikan materi ajar

kepada siswa bisa lebih mudah dalam mentransformasikan ilmunya melalui

presentasi yang diberikan oleh seorang guru kepada anak didiknya di kelas.
17

Disamping memudahkan seorang guru menguasai kelas dan membantu anak-anak

didik untuk tetap fokus dengan apa yang diterangkan oleh seorang guru.

Menurut Jelita (2010) microsoft Power Point adalah suatu software yang akan

membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga

mudah. Media powerpoint bisa membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik

dan jelas tujuannya jika dipresentasikan karena media powerpoint akan membantu

dalam pembuatan slide, outline presentasi, presentasi elektronika, menampilkan

slide yang dinamis, termasuk clipart yang menarik, yang semuanya itu mudah

ditampilkan di layar monitor komputer. Power Point adalah alat bantu presentasi,

biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu hal yang dirangkum dan dikemas dalam

slide Power Point. Sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami penjelasan kita

melalui visualisasi yang terangkum di dalam slide.

a. Dampak Power Point

Dampak budaya Sebuah presentasi PowerPoint berlangsung. Pendukung

mengatakan bahwa kemudahan penggunaan perangkat lunak presentasi Dapat

menyimpan banyak waktu untuk orang yang dinyatakan akan digunakan jenis lain

visual bantuan-tangan yang ditarik atau mekanis mengeset slide, papan tulis atau

proyeksi overhead.
18

Kemudahan penggunaan juga mendorong mereka yang dinyatakan tidak akan

menggunakan alat bantu visual, atau tidak akan memberikan presentasi sama sekali,

untuk membuat presentasi.

b. Kelebihan dan Kekurangan Media Power Point

Menurut Sanaky(2009), Microsoft powerpoint memiliki beberapa kelebihan

dan kelemahan adalah sebagai berikut:

- Kelebihan microsoft powerpoint antara lain:

 Keunggulan/ kelebihan power point yaitu salah satu fitur menyediakan

kemampuan untuk membuat presentasi yang meliputi musik yang

memainkan seluruh presentasi atau efek suara untuk slide tertentu.

 Presentasi dapat dirancang untuk berjalan, seperti film, sendiri.

 PowerPoint memungkinkan pengguna untuk merekam slide show dengan

narasi dan laser pointer. Pengguna dapat menyesuaikan tampilan slide

untuk menampilkan slide dalam urutan yang berbeda dari awalnya

dirancang dan memiliki slide muncul beberapa kali.

 Praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas

 Memberikan kemungkinan tatap muka dan mengamati respons siswa

 Memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan

 Dapat menyajikan berbagai kombinasi clipart, picture, warna, animasi dan

suara sehingga membuat siswa lebih tertarik


19

 Dapat dipergunakan berulang-ulang.

- Kelemahan diantaranya antara lain:

 Pengadaannya mahal dan tidak semua sekolah dapat memiliki

 Tidak semua materi dapat disajikan dengan menggunakan powerpoint

 Membutuhkan keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-

ide yang baik pada desain program komputer microsoft powerpoint

sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan

 Memerlukan persiapan yang matang, bila menggunakan teknik-teknik

penyajian (animasi) yang kompleks.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa masing-masing

media mempunyai kelemahan dan kelebihan. Begitu juga dengan media power

point juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Salah satu kelemahan media power

point adalah tidak semua materi pembelajaran dapat disajikan dengan menggunakan

media powerpoint. Tetapi disisi lain media powerpoint memiliki kelebihan siswa

menjadi tertarik dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran.


20

2.7 Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan

lingkungannya. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup

dengan lingkungannya disebut ekologi. Tempat hidup makhluk hidup disebut habitat.

Lingkungan makhluk hidup terdiri dari lingkungan biotik dan lingkungan

abiotik. Lingkungan biotik terdiri dari seluruh makhluk hidup. Lingkungan abiotik

terdiri dari suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah.

Terdapat 3 interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Yaitu interaksi

antar-individu, interaksi antar-populasi, dan interaksi antara komponen abiotik dan

biotik.

Bentuk interaksi antar populasi adalah:

1) Predasi. Antara makan dan dimakan. Yang memakan disebut predator,

yang dimakan disebut mangsa (prey).

2) Kompetisi.

3) Simbiosis. Terdiri dari simbiosis mutualisme (sama-sama

menguntungkan), simbiosis komensalisme (satu diuntungkan dan satu lagi

tidak diuntungkan maupun tidak dirugikan. Contoh: anggrek menempel di

pohon mangga), dan simbiosis parasitisme (satu diuntungkan dan satu

dirugikan).
21

Suatu individu dibagi empat yaitu produsen, konsumen, dekomposer

(pengurai. Contoh: bakteri dan jamur), dan detrivor (pemakan bangkai. Contoh:

cacing tanah, siput, keluwing, bintang laut, dan kutu kayu).

Secara umum ada tiga tipe ekosistem yaitu ekosistem air (akuatik), ekosistem

darat (terestrial), dan ekosistem buatan.

1) Ekosistem air (akuatik)

terdiri dari ekosistem air tawar, ekosistem laut, ekosistem esturari (antara

sungai dan laut/delta), ekosistem pantai pasir, ekosistem pantai batu,

ekosistem terumbu karang, dan ekosistem laut dalam.

2) Ekosistem darat (terestrial) terdiri dari hutan hujan tropis, sabana (curah

hujan lebih rendah dari hutan hujan tropis dan didominasi oleh semak dan

pohon), padang rumput (curah hujan lebih rendah daripada sabana), gurun,

hutan gugur, taiga (dingin dan didominasi oleh hutan pinus), dan tundra

(di dekat kutub utara disebut tundra artik dan di puncak gunung disebut

tundra alpin).

3) Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan oleh manusia untuk

memenuhi kebutuhannya. Contoh: bendungan, waduk, hutan tanaman

produksi, sawah, pedesaan, kolam, perkotaan, dll. (Idun kistinnah dan

ending sri lestari: 2006)


22

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat

perbandingan atau hubungan dengan variabel lain. Penelitian ini

digunakan guna melihat penerapan model pembelajaran komonikasi

interaktif dengan media power point terhadap hasil belajar siswa pada

materi ekosistem kelas X SMP N 1 Seram Utara Timur Kobi

3.2 Tempat dan Waktu penelitian

3.2.1 Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA N 1 Seram Utara

Timur Kobi

3.2.2 Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan setelah proposal ini di

seminarkan.
23

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Popilasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

yang terdiri dari 2 kelas yang berjumblah 65 orang

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2, yang di

ambil dengan teknik Rendom Sampling ( secara acak )

3.4 Variabel Penelitian

Variabel yang di amati dalam penelitian ini adalah variabel

tunggal yaitu hasil belajar siswa dengan menerapkan model

pembelajaran komonikasi interaktif dengan media power point

3.5 Instrumen penelitian

Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

3.5.1 instrumen Tes

a. tes awal : soal tes awal berupa 5 PG dan 2 essay , untuk

mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi

ekosistem
24

b. tes akhir : soal tes akhir berupa 5 PG dan 4 essay, untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dari materi

ekosistem yang telah di ajarkan

3.5.2 instrumen non-Tes

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan

lembaran observasi yang di dalamnya termuat aspek afektif dan

psikomotor.

3.6 Teknik pengumpulan data

3.6.1 Tes

a. Tes awal

Tes awal digunakan untuk memperoleh data awal, menggunakan

lembaran soal yang dilakukan sebelum proses pembelajaran

berlangsung.

b. Tes akhir

Tes akhir digunakan untuk memperoleh data akhir, menggunakan

lembaran soal yang dilakukan setelah proses kegiatan belajar

mengajar (KBM).
25

3.6.2 Lembaran observasi

Observasi dilakukan selama KBM berlangsung dengan menggunakan

lembaran observasi untuk memperoleh data tentang aspek afektif dan

aspek psikomotor.

3.7 Teknik Analisis data

4. Hasil belajar kognitif, Afektif, dan Psikomotor

Teknik analisis data pada hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor

siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

∑ skor perolehan
Nilai= × 100
∑ skor maksimal

5. Sedangkan, nilai akhir (NA) siswa pada materi Ekosistem

menggunakan rumus sebagai berikut :

NA = 25% psikomotor + 25% Afektif + 50% kognitif

(sumber : Muhibin, 2004: 148)

Dengan interval dan klasifikasi penilaian yang ditunjukkan pada tabel 3.1

berikut ini :

No Tingkat pengukuran klasifikasi

. (interval)

1 80 – 100 Sangat baik


26

2 70 – 79 Baik

3 60 – 69 Cukup

4 ≤ 59 gagal

Anda mungkin juga menyukai