A. Latar Belakang
Perkembangan teknoloagi multimedia telah menjanjikan potensi besar
dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh
informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainnya. Multimedia juga
menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik
pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga
bagi pelajar, dengan multi media diharapkan mereka akan lebih mudah
untuk menentukan dengan apa dan bagaiamana siswa untuk dapat
menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi
terfokus pada teks dari buku semata mata tetapi lebih luas dari itu.
Kemampuan teknologi multimedia yang telah terhubung internet akan
semakin menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang
diharapkan.
1
Ali, Muhamad. "Pengembangan media pembelajaran interaktif mata kuliah medan elektromagnetik." Jurnal edukasi@
elektro 5.1 (2009): 11-18.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka dalam penulisan makalah ini akan kami bahas yaitu :
C. Tujuan.
Adapun Tujuan dalam penulisan makalah pada kali ini adalah :
1. Mengenal lebih jauh tentang Pembelajaran Interaktif
2. Mengetahui Manfaat Multimedia Pembelajaran.
3. Memahami Karakteristik Media Dalam Multimedia Pembelajaran
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Interaktif.
1. Suparman
model pembelajaran interaktif adalah proses yang
melibatkan peserta didik untuk aktif dalam proses
pembelajaran baik secara fisik maupun mental. Hal ini
didukung oleh Faire dan Cosgrove yang menyatakan bahwa
model jenis ini dibangun agar siswa mempunyai keinginan
untuk bertanya dan menemukan jawabannya sendiri.
2. Sudjana dan Rivai
Dalam (Dewi et al., 2018) hal – hal penting dalam
menentukan media pembelajaran; menyesuaikan dengan apa
yang ingin dicapai dalam pembelajaran, cakupan terhadap
materi, dan tingkat kesulitan dalam mendapatkan media.
Selain itu, poin terpenting dalam pemberian materi dengan
media pembelajaran multimedia yaitu pendidik dapat
menyampaikan materi kepada peserta didik melalui perpaduan
unsur – unsur yang ada dalam media ini.
3. Seels & Glasgow
Media pembelajaran interaktif adalah suatu sistem
penyampaian pengajaran yang menyajikan materi video
rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton
(siswa) yang tidak hanya mendengar, melihat video, dan suara.
Tetapi siswa juga dapat memberikan respon yang aktif.
1. Dalam model ini terdapat variasi kegiatan berupa klasikal, kelompok serta
perseorangan. Tentunya hal ini akan membuat siswa tidak mudah bosan.
Selain itu, dapat mengembangkan kemampuan kerja sama siswa.
2. Dalam pembelajaran, keterlibatan mental siswa cukup tinggi.
3. Guru hanya berperan sebagai fasilatator, manajer kelas maupun
narasumber. Sebab, kontrol pembelajaran sepenuhnya ada pada siswa.
4. Pola komunikasi yang diterapkan tidak hanya searah. Dengan melihat
variasi kegiatan, maka dapat mengetahui bahwa akan terjadi banyak
komunikasi dalam pembelajaran. Tentunya, hal ini akan berdampak baik.
Secara tidak langsung, siswa dilatih untuk berkomunikasi, berdiskusi
dengan teman sebayanya.
5. Suasana kelas menjadi demokratis dan menantang. Namun, tujuan
pembelajaran tetap terjaga.
2
Atmawarni, U. M. A. "Penggunaan Multimedia Interaktif Guna Menciptakan Pembelajaran yang Inovatif di
Sekolah." Perspektif 1.1 (2012).
6. Dapat digunakan di dalam maupun di luar kelas. Model jenis ini fleksibel
artinya bisa diterapkan di mana saja.
1. Tahap Persiapan
Tahapan selanjutnya yakni tahap pengetahuan awal. Pada tahap ini, guru
mengecek pengetahuan yang dimiliki siswa sebagai tolak ukur kegiatan
pembelajaran. Pengecekan ini dapat dilakukan dengan menyajikan sebuah
masalah yang berkaitan dengan topik. Kemudian, siswa diberi kesempatan
untuk berpendapat akan hal itu.
Pada tahapan ini adalah tahapan untuk memancing rasa ingin tahu siswa.
Guru dapat memantiknya dengan video, gambar maupun pertanyaan yang
relevan dengan topik. Kemudian, guru memancing siswa untuk
menceritakan dan memberikan pendapat akan hal tersebut.
Pasa tahap ini, siswa membacakan hasil diskusi yang didapat dari
menyelidiki pertanyaan. Setelah itu, siswa diminta membandingkan apa
yang sebelumnya mereka telah lakukan di awal dan setelah penyelidikan
tadi
7. Tahap Refleksi
Pada tahap terakhir ini merupakan kegiatan berfikir tentang apa saja yang
telah dipelajari hari ini. Siswa diberi kesempatan mencerna,
membandingkan, mengahayati pembelajaran yang telah dilakukan.
d.
B. Manfaat Multimedia Pembelajaran.
Multimedia pembelajaran yang digunakan secara tepat tentu akan memberi
manfaat bagi guru dan murid. Secara umum, manfaat yang dirasakan adalah
menciptakan kegiatan belajar yang lebih menarik dan lebih interaktif hingga
meningkatkan kualitas belajar murid, karena efisien, yakni dapat dilakukan di
mana saja dan kapan saja.
1. Dapat memperbesar benda yang lebih kecil dan tidak tampak oleh mata,
seperti sel, elektron, dan sebagainya. Kebalikannya pula, dapat
memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan di
sekolah, seperti gajah, rumah, gedung, gunung, dan sebagainya.
2. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung
cepat/lambat. Contohnya, sistem tubuh manusia, mesin, proses tumbuhnya
bunga, dan lain-lain.
3. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju
dan sebagainya. Keempat, menyajikan benda atau peristiwa yang
berbahaya, seperti letusan gunung merapi, harimau, dan racun.
4. Multimedia pembelajaran dapat menarik indera dan minat murid dalam
memahami sesuatu, karena merupakan gabungan antara panduan, suara,
dan gerakan. Gabungan tersebut memudahkan murid memahami dan
mengingat apa yang dipelajari dalam waktu yang lama.
3
Rohani, Rohani. "Media pembelajaran." (2020).
a. Multimedia Pembelajaran Online dan Offline.
Jenis multimedia interaktif terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Media pembelajaran audio ini bisa diakses secara online oleh guru
dan murid untuk digunakan dalam pembelajaran. Contoh multimedia
pembelajaran online yang berbentuk audio antara lain:
4
Ibid hlm,.67-80
C. Karakteristik Media Dalam Multimedia Pembelajaran.
5
Oka, Gde Putu Arya. Media dan multimedia pembelajaran. Pascal Books, 2022.
D. Kualitas Dalam Pembelajaran Interaktif
Ada beberapa pendapat yang memaparkan tentang kriteria kualitas
multimedia yang dihasilkan sebelum digunakan para pengguna. Pendapat
yang pertama diungkapkan oleh Merrill, et al. (1996: 109) yang
menggolongkan kriteria kualitas software multimedia menjadi dua, yaitu: (1)
kriteria pembelajaran, dan (2) kriteria presentasi. Kriteria pembelajaran
mengacu pada aspek pedagogik, tehnik mengajar atau strategi pembelajaran.
Secara lengkap, Merrill, et al. mengatakan : “Instructional criteria refers to
the pedagogical aspect, teaching techniques, or instructional strategies that
should be incorporated into an educational computer program”. Sedangkan
kriteria presentasi mengacu pada empat kategori utama, yaitu: (1) format
tampilan, (2) navigasi, (3) kemudahan untuk digunakan, (4) interaksi.
6
Priyambodo, Erfan, Antuni Wiyarsi, and Lis Permanasari. "Pengaruh media pembelajaran interaktif berbasis web
terhadap motivasi belajar mahasiswa." Jurnal Kependidikan Penelitian Inovasi Pembelajaran 42.2 (2012).
E. Dampak Media Pembelajaran Interaktif.
Multimedia Interaktif memiliki dampak untuk para penggunanya,
Salah satunya adalah pemggunaan Teknologi secara berlebihan yang akan
mengakibatkan Pengguna menjadi kurang bersosialisasi atau anti sosial.
Selain itu, Ada beberapa Dampak Multimedia interaktif yang perlu kamu
ketahui, diantaranya dampak Negatif dan dampak posititf yang di
timbukan dari media pembelajaran interaktif ini.
2. Ketergantungan Sistem
4. Umpan Balik
7
Arda, Arda, Sahrul Saehana, and Darsikin Darsikin. "Pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis komputer
untuk siswa SMP Kelas VIII." Mitra Sains 3.1 (2015): 69-77.
F. Peningkatan Kualitas Pembelajaran.
Pembelajaran multimedia pembelajaran interaktif (MPI) telah
berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini didorong oleh
kemajuan teknologi, meningkatnya kesadaran akan pentingnya
pendidikan, dan perubahan gaya belajar siswa.
8
Nasrudin, M. Wahid. "Peningkatan Kualitas Pembelajaran Berbasis Kontruktivisme Melalui Media Sosial." Jurnal
Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran 4.2 (2019): 119-126.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA