Anda di halaman 1dari 24

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknoloagi multimedia telah menjanjikan potensi besar
dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh
informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainnya. Multimedia juga
menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik
pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga
bagi pelajar, dengan multi media diharapkan mereka akan lebih mudah
untuk menentukan dengan apa dan bagaiamana siswa untuk dapat
menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi
terfokus pada teks dari buku semata mata tetapi lebih luas dari itu.
Kemampuan teknologi multimedia yang telah terhubung internet akan
semakin menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang
diharapkan.

Namun dalam perkembangan seperti ini juga kadangkala masih juga


terdapat beberapa orang yang belum mampu memahami apa itu media
pembelajaran interaktif secara menyeluruh.Maka dalam penulisan makalah
kali ini kami akan membahas secara detail menurut kami Media
Pembelajaran Intraktif dari penjelasanya hingga dampak yang di
timbulkan dari media pembelajaran ini serta peningkatan kulalitas
pembelajarannya .1

1
Ali, Muhamad. "Pengembangan media pembelajaran interaktif mata kuliah medan elektromagnetik." Jurnal edukasi@
elektro 5.1 (2009): 11-18.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka dalam penulisan makalah ini akan kami bahas yaitu :

1. Apa itu Pembelajaran Interaktif ?


2. Apa saja manfaat Multimedia Pembelajaran ?
3. Jelaskan Karakteristik Media Dalam Multimedia Pembelajaran ?
4. Bagaimana Kualitas dalam Pembelajarannya ?
5. Apa saja dampak Multimedia Pembelajaran Interaktif ?
6. Jelaskan Peningkatan Kualitas Pembelajarannya ?

C. Tujuan.
Adapun Tujuan dalam penulisan makalah pada kali ini adalah :
1. Mengenal lebih jauh tentang Pembelajaran Interaktif
2. Mengetahui Manfaat Multimedia Pembelajaran.
3. Memahami Karakteristik Media Dalam Multimedia Pembelajaran
BAB II PEMBAHASAN

A. Pembelajaran Interaktif.

a. Pemebelajaran Interaktif Secara Umum & Menurut Para Ahli.


Media pembelajaran adalah berbagai hal yang memiliki tujuan
untuk memberikan alternatif bagi pendidik ketika menyampaikan
materi pembelajaran dengan mendapatkan atensi penuh dari peserta
didik demi memudahkan tercapainya tujuan dalam belajar). Media
pembelajaran interaktif berarti alat bantu dalam proses pembelajaran
untuk memenuhi target tujuan pembelajaran dengan menggunakan cara
– cara berbasis visual, audio, media cetak, atau audio visual.

Berikut beberpa pengeritian Pembelajaran Interaktif menurut para ahli:

1. Suparman
model pembelajaran interaktif adalah proses yang
melibatkan peserta didik untuk aktif dalam proses
pembelajaran baik secara fisik maupun mental. Hal ini
didukung oleh Faire dan Cosgrove yang menyatakan bahwa
model jenis ini dibangun agar siswa mempunyai keinginan
untuk bertanya dan menemukan jawabannya sendiri.
2. Sudjana dan Rivai
Dalam (Dewi et al., 2018) hal – hal penting dalam
menentukan media pembelajaran; menyesuaikan dengan apa
yang ingin dicapai dalam pembelajaran, cakupan terhadap
materi, dan tingkat kesulitan dalam mendapatkan media.
Selain itu, poin terpenting dalam pemberian materi dengan
media pembelajaran multimedia yaitu pendidik dapat
menyampaikan materi kepada peserta didik melalui perpaduan
unsur – unsur yang ada dalam media ini.
3. Seels & Glasgow
Media pembelajaran interaktif adalah suatu sistem
penyampaian pengajaran yang menyajikan materi video
rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton
(siswa) yang tidak hanya mendengar, melihat video, dan suara.
Tetapi siswa juga dapat memberikan respon yang aktif.

Maka dari itu, berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan


bahwa model pembelajaran interaktif disusun untuk membangun suasana
belajar yang berpusat pada siswa dengan jalan mengajukan pertanyaan dan
menggali jawabannya sendiri.2

b. Ciri-Ciri Pembelajaran Interaktif.


Model pembelajaran interaktif memiliki ciri-ciri sebagaimana
dikemukakan oleh Suparman dalam Abdul Majid (2014). Adapun ciri-ciri
tersebut adalah sebagai berikut ini :

1. Dalam model ini terdapat variasi kegiatan berupa klasikal, kelompok serta
perseorangan. Tentunya hal ini akan membuat siswa tidak mudah bosan.
Selain itu, dapat mengembangkan kemampuan kerja sama siswa.
2. Dalam pembelajaran, keterlibatan mental siswa cukup tinggi.
3. Guru hanya berperan sebagai fasilatator, manajer kelas maupun
narasumber. Sebab, kontrol pembelajaran sepenuhnya ada pada siswa.
4. Pola komunikasi yang diterapkan tidak hanya searah. Dengan melihat
variasi kegiatan, maka dapat mengetahui bahwa akan terjadi banyak
komunikasi dalam pembelajaran. Tentunya, hal ini akan berdampak baik.
Secara tidak langsung, siswa dilatih untuk berkomunikasi, berdiskusi
dengan teman sebayanya.
5. Suasana kelas menjadi demokratis dan menantang. Namun, tujuan
pembelajaran tetap terjaga.

2
Atmawarni, U. M. A. "Penggunaan Multimedia Interaktif Guna Menciptakan Pembelajaran yang Inovatif di
Sekolah." Perspektif 1.1 (2012).
6. Dapat digunakan di dalam maupun di luar kelas. Model jenis ini fleksibel
artinya bisa diterapkan di mana saja.

c. Langkah-langkah Pembelajaran Interaktif


Menurut Faire dan Cosgrove dalam Abdul Majid (2014), ada 7 tahapan dalam
pembelajaran interaktif yang di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini guru mempersiapkan kebutuhan yang akan digunakan


dalam proses pembelajaran. Seperti mencari informasi terkait topik,
mengumpulkan sumber, media serta alat penunjang pembelajaran.

2. Tahap Pengetahuan Awal

Tahapan selanjutnya yakni tahap pengetahuan awal. Pada tahap ini, guru
mengecek pengetahuan yang dimiliki siswa sebagai tolak ukur kegiatan
pembelajaran. Pengecekan ini dapat dilakukan dengan menyajikan sebuah
masalah yang berkaitan dengan topik. Kemudian, siswa diberi kesempatan
untuk berpendapat akan hal itu.

3. Tahap Kegiatan Eksplorasi

Pada tahapan ini adalah tahapan untuk memancing rasa ingin tahu siswa.
Guru dapat memantiknya dengan video, gambar maupun pertanyaan yang
relevan dengan topik. Kemudian, guru memancing siswa untuk
menceritakan dan memberikan pendapat akan hal tersebut.

4. Tahap Pertanyaan Siswa

Setelah dilakukan kegiatan demonstrasi, maka siswa diberikan kesempatan


untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan tersebut kemudian dibacakan
dan ditulis oleh guru di papan tulis.
Setelah selesai, guru mengajak siswa menyeleksi pertanyaan manakah
yang sesuai atau tidak. Dalam hal ini guru berkewajiban membimbing dan
mengarahkan siswa dalam memilih pertanyaan.

6. Tahap Pengetahuan Akhir

Pasa tahap ini, siswa membacakan hasil diskusi yang didapat dari
menyelidiki pertanyaan. Setelah itu, siswa diminta membandingkan apa
yang sebelumnya mereka telah lakukan di awal dan setelah penyelidikan
tadi

7. Tahap Refleksi

Pada tahap terakhir ini merupakan kegiatan berfikir tentang apa saja yang
telah dipelajari hari ini. Siswa diberi kesempatan mencerna,
membandingkan, mengahayati pembelajaran yang telah dilakukan.

Kemudian, siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat yang


telah diperolehnya. Selain itu, siswa juga diberi kesempatan bertanya jika
masih ada yang belum paham atau kurang selama proses penyelidikan.

d.
B. Manfaat Multimedia Pembelajaran.
Multimedia pembelajaran yang digunakan secara tepat tentu akan memberi
manfaat bagi guru dan murid. Secara umum, manfaat yang dirasakan adalah
menciptakan kegiatan belajar yang lebih menarik dan lebih interaktif hingga
meningkatkan kualitas belajar murid, karena efisien, yakni dapat dilakukan di
mana saja dan kapan saja.

Sementara itu, multimedia pembelajaran juga memberi manfaat yang


langsung terasa dalam kegiatan belajar, yaitu:

1. Dapat memperbesar benda yang lebih kecil dan tidak tampak oleh mata,
seperti sel, elektron, dan sebagainya. Kebalikannya pula, dapat
memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan di
sekolah, seperti gajah, rumah, gedung, gunung, dan sebagainya.
2. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung
cepat/lambat. Contohnya, sistem tubuh manusia, mesin, proses tumbuhnya
bunga, dan lain-lain.
3. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju
dan sebagainya. Keempat, menyajikan benda atau peristiwa yang
berbahaya, seperti letusan gunung merapi, harimau, dan racun.
4. Multimedia pembelajaran dapat menarik indera dan minat murid dalam
memahami sesuatu, karena merupakan gabungan antara panduan, suara,
dan gerakan. Gabungan tersebut memudahkan murid memahami dan
mengingat apa yang dipelajari dalam waktu yang lama.

Penggunaan media dalam pembelajaran bertujuan agar kegiatan tersebut


berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna, sehingga mutu pendidikan dapat
ditingkatkan. Guru juga harus menguasai penggunaan multimedia agar materi
pelajaran yang disampaikan dapat dimengerti dan dapat diserap oleh siswa dengan
baik.3

3
Rohani, Rohani. "Media pembelajaran." (2020).
a. Multimedia Pembelajaran Online dan Offline.
Jenis multimedia interaktif terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Multimedia interaktif online Multimedia interaktif online


adalah media interaktif yang cara penyampaiannya melalui
jalur/kawat/saluran/jaringan. Contohnya: situs Web, Yahoo
Messengers, dan lain sebagainya. Jenis media ini termasuk
media lini atas, yang komunitas sasarannya luas, dan
mencakup masyarakat luas.
2. Multimedia interaktif offline Multimedia interaktif offline
adalah media interaktif yang cara penyampaiannya tidak
melalui jalur/kawat/saluran/jaringan. Contohnya: CD
interaktif, company profile, media pembelajaran, dan
lainnya. Media ini termasuk media lini bawah karena
sasarannya, tidak terlalu luas dan hanya mencakup
masyarakat pada daerah tertentu saja.

Adapun media pembelajaran multimedia beraneka macam, baik itu dalam


bentuk media cetak, media/alat peraga maupun media elektronik. Berikut ini
dipaparkan contoh multimedia pembelajaran online dan offline.

a. Online Berbentuk Audio

Media pembelajaran audio ini bisa diakses secara online oleh guru
dan murid untuk digunakan dalam pembelajaran. Contoh multimedia
pembelajaran online yang berbentuk audio antara lain:

 Radio Edukasi Kemdikbud (radioedukasi.kemdikbud.go.id)


 Suara Edukasi (suaraedukasi.kemdikbud.go.id)
 Jogja Belajar Radio (jbradio.jogjabelajar.org)
 Podcast English First (Podcast untuk belajar listening Bahasa
inggris) Sumber Belajar Kemdikbud Audio
(sumber.belajar.kemdikbud.go.id)
b. Online Berbentuk Visual

Multimedia berbentuk visual ini banyak ditemukan di internet.


Bahkan, hadir dalam berbagai bentuk dan fungsinya. Apa saja? Simak
contoh berdasarkan fungsinya ini.

 Pembelajaran Online: Google Classroom, Microsoft Teams,


Moodle, Fedena, Edmodo, Schoology, PesonaEdu, Fisikanet
Lipi, Kelas Digital Rumah Belajar Kemdikbud, dan
Laboratorium maya Rumah Belajar Kemdikbud.
 Latihan Soal Online: Google Form, Office Form, dan Quizziz.
 Media pembelajaran berbasis web: WordPress Edublogs,
Blogspot, Google site, Indonesia Montessori, Selingkar, dan
Wolfram Alpha.
 Media pembelajaran online berbasis game: m-edukasi
kemdikbud, games pembelajaran di playstore/app store, dan
lain-lain.
 Study literasi: Google Search, Bing Search, Wikipedia, dan
Wikihow.
 Literasi Geografis: Google Maps, Bing Maps, Worldwide
Telescope, dan Microsoft Photosync.
 Penerjemah Bahasa: KBBI Online Kemdikbud, Google
Translator, Bing Translator, dan Kamus Online.
 Kelas Jarak Jauh: Zoom, Google Meet, Whatsapp VC Group,
Skype, Microsoft Teams, Cisco Webex, dan lainnya
c. Interaktif Online Berbentuk Audio Visual

Multimedia pembelajaran berbentuk audio visual juga tak kalah


banyak. Meski terbagi dua jenis, beberapa contoh aplikasinya bisa jadi
pilihan. Berikut diantaranya.

 Media Pembelajaran Kelas Jarak Jauh: Zoom, Google Meet,


Whatsapp VC Group, Skype, dan Microsoft Teams.
 Media Pembelajaran berbasis Video Audio Visual: Rumah
Belajar Kemdikbud, Youtube, Vimeo, Jogja Belajar Budaya,
Ruang Guru, Quipper Class, Zenius Education, Sekolahmu,
Kelas Pintar, dan lain-lain.
d. Offline Berbentuk Audio

Beberapa contoh media pembelajaran audio offline, seperti


rekaman cerita (fabel/wayang), lagu nasional/lagu daerah (melalui
kaset pita, compact disk, atau flashdisk). Untuk media aplikasi offline
contohnya Tiny Piano. Sedangkan, untuk media perangkat keras
contohnya Phonograph, Gramophone, dan lain-lain.

e. Offline Berbentuk Visual

Media pembelajaran yang konsepnya visual, contohnya Aplikasi


Rekentest, Software Kalkulator Ilmiah Sicyon Lite, Animals for Kids,
Chinese Toolbox, ChemDigit, Celestia Portable, Anatomy Illustrator,
SmartDraw, Bone Lab, berbagai macam aplikasi kamus offline, Start
Chart dan lain-lain. Anda bisa menemukan berbagai aplikasi offline di atas
dengan mengunduhnya di internet kemudian di-instal di laptop/PC
masing-masing.
f. Offline Berbentuk Audio Visual

Multimedia pembelajaran audio visual offline bisa berupa film


edukasi untuk anak, film kartun di televisi, hingga game pembelajaran
offline yang bisa Anda dapatkan di internet.

Perkembangan teknologi informasi mengubah cara murid belajar, cara


kerja dalam belajar, dan mengubah teknis hubungan sosial dalam kehidupan
murid. Apalagi, saat ini indikator keberhasilan murid dalam belajar tidak hanya
sekedar memahami materi, juga persiapan era digital yang difokuskan pada
kemampuan berkomunikasi menggunakan beragam informasi untuk memecahkan
masalah yang kompleks, seperti multimedia pembelajaran di atas.4

4
Ibid hlm,.67-80
C. Karakteristik Media Dalam Multimedia Pembelajaran.

a. Karakteristik Media Visual


Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada media visualterdiri dari
garis, bentuk, warna, dan u ntu kmemberi kesan penekanan, juga untuk
membangun kemenarikan danketerpaduan, bahkan dapat mempertinggi realisme
dan menciptakanrespon emosional diperlukan warna. ementara, tekstur
digunakan untukmenimbulkan kesan kasar dan halus, juga untuk menambah
penekanansebagaimana halnya warna.#alam mengembangkan sebuah media
pembelajaran, perludiperhatikan beberapa prinsip agar media tersebut
memberikan pengaruhefektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
menyebutkan sepuluh prinsip,yang secara rinci tercantum dalam bukunya
multimedia learning menyatakan simbolpesan visual hendaknya memiliki prinsip
kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan

i. Pesederhanaan secara umum mengacu kepada sejumlah elemen


yangterkandung dalam suatu visual.Jumlah elemen yang
lebih sedikitmemudahkan peserta didik menangkap
dan memahami pesan yangdisajikan visual itu. Pesan atau
informasi yang panjang dan rumit harusdibagi ke dalam
beberapa bahan visual yang mudah dipahami. Kata-
kataharus memakai huruf yang sederhana dengan gaya
huruf yang mudahterbaca dan tidak terlalu beragam dalam
satu tampilan atau serangkaiantampilan visual
ii. Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang
sesederhana mungkin,seringkali konsep yang ingin
disajikan memerlukan penekanan terhadapsalah satu unsur
yang akan menjadi pusat perhatian peserta didik.#engan
menggunakan ukuran, hubungan- hubungan, perspektif,
warnaatau ruang penerangan dapat diberikan unsur penting
iii. Keterpaduan. la mengacu kepada hubungan yang terdapat
di antaraelemen-elemen visual yang ketika diamati akan
berfungsi bersama-sama.2lemen-elemen itu harus saling
terkait dan menyatu sebagai suatukeseluruhan yang dapat
dikenal dan dapat membantu pemahaman pesandan
informasi yang dikandungnya. Misalnya, jika kita
menginformasikantentang guru yang sedang mengajar di
kelas, maka elemen-elemen yangterkandung dalam
informasi itu harus ada, seperti guru itu sendiri,
siswa,bangku, papan tulis, media, dll

b. MediaVisual Non Proyeksi.


Media visual nonproyeksi merupakan jenis media yang
seringdigunakan dalam pembelajaran karena penggunaannya sederhana,
tidakmemerlukan banyak kelengkapan dan relatif tidak mahal. Media
visualnonproyeksi dapat menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih
realistik.

Beberapa jenis media visual nonproyeksi yang sering digunakan


dalampembelajaran antara lain3 benda realita real object atau benda
nyata,model dan prototipe dan media grafis.Beberapa jenis media visual
nonproyeksi yang sering digunakandalam pembelajaran antara lain3 benda
realita real object atau bendanyata, model dan prototipe dan media grafis.

a. Benda Realita Benda nyata adalah benda yang dapat dilihat,


didengar atau dialamioleh peserta didik sehingga memberikan
pengalaman langsung kepadamereka. Benda tersebut tidak harus
dihadirkan di ruang kelas ketikaproses pembelajaran berlangsung,
tetapi siswa dapat melihat langsung kelokasi obyek. ebagai contoh,
untuk mempelajari keanekaragaman hayati,klasi"kasi makhluk
hidup, ekosistem,.dan organ tanaman, siswa bisamengamatinya
langsung di lokasi atau habitatnya, misalnya melaluikunjungan
atau studi lapangan.
b. Model dan Prototipe model dan prototipe adalah benda tiruan
dalam wujud tiga dimensiyang merupakan representasi atau
pengganti dari benda yangsesungguhnya. Penggunaan model atau
prototipe dalam pembelajaranuntuk mengatasi keterbatasan
ketersediaan benda realia, baikketerbatasan karena alasan biaya
maupun karena sulit dijangkau.misalnya, untuk mempelajari letak
geografis wilayah di planet bumidiperlukan model berupa globe
bumi
c. Media cetak adalah media pembelajaran yang disajikan
dalambentuk tercetak 'prited medi media jenis ini termasuk
kelompok mediayang paling tua dan banyak digunakan dalam
proses pembelajaran karenapraktis penggunaannya dan tersedia di
banyak tempat. Beberapa contohmedia cetak adalah buku teks,
modul, majalah dan sejenisnya.d.

d. Media grafis menyalurkan pesan dan informasi melalui simbol-


simbol visual. 8ungsi dari media gratis adalah menarik
perhatian,memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu
fakta ataukonsep yang mudah terlupakan apanila hanya dilakukan
melaluipenjelasan verbal. Beberapa contoh media grafis antara lain
gambar,kartun, karikatur, grarak diagram, dan lain-lain.5

5
Oka, Gde Putu Arya. Media dan multimedia pembelajaran. Pascal Books, 2022.
D. Kualitas Dalam Pembelajaran Interaktif
Ada beberapa pendapat yang memaparkan tentang kriteria kualitas
multimedia yang dihasilkan sebelum digunakan para pengguna. Pendapat
yang pertama diungkapkan oleh Merrill, et al. (1996: 109) yang
menggolongkan kriteria kualitas software multimedia menjadi dua, yaitu: (1)
kriteria pembelajaran, dan (2) kriteria presentasi. Kriteria pembelajaran
mengacu pada aspek pedagogik, tehnik mengajar atau strategi pembelajaran.
Secara lengkap, Merrill, et al. mengatakan : “Instructional criteria refers to
the pedagogical aspect, teaching techniques, or instructional strategies that
should be incorporated into an educational computer program”. Sedangkan
kriteria presentasi mengacu pada empat kategori utama, yaitu: (1) format
tampilan, (2) navigasi, (3) kemudahan untuk digunakan, (4) interaksi.

Pendapat kedua dipaparkan oleh Newby, et al. (2000: 116-117) yang


mengatakan bahwa untuk mengetahui kualitas multimedia harus
mempertimbangkan tiga hal, yaitu:

1) Method, yaitu tehnik dan prosedur yang


digunakandalam pembelajaran (kerjasama, game,
presentasi, atau diskusi).
2) Media, yaitu media yang digunakan dalam
pembelajaran untuk menarik minat siswa
(multimedia, video, teks, gambar, dan animasi).
3) Material, yaitu isi pembelajaran yang meliputi:
motivasi, orientasi, informasi, aplikasi, dan
evaluasi.6

6
Priyambodo, Erfan, Antuni Wiyarsi, and Lis Permanasari. "Pengaruh media pembelajaran interaktif berbasis web
terhadap motivasi belajar mahasiswa." Jurnal Kependidikan Penelitian Inovasi Pembelajaran 42.2 (2012).
E. Dampak Media Pembelajaran Interaktif.
Multimedia Interaktif memiliki dampak untuk para penggunanya,
Salah satunya adalah pemggunaan Teknologi secara berlebihan yang akan
mengakibatkan Pengguna menjadi kurang bersosialisasi atau anti sosial.
Selain itu, Ada beberapa Dampak Multimedia interaktif yang perlu kamu
ketahui, diantaranya dampak Negatif dan dampak posititf yang di
timbukan dari media pembelajaran interaktif ini.

a. Dampak Negstif Penggunaan Media Pembelajaran Intersktif.


Seperti yang telah di jelaskan di atas maka pada pembahasan
yang pertama ini adalah dampak negative yang di timbulkan, Berikut
adalah beberapa contoh dari dampak tersebut :

1. Pembelajaran dalam Konteks dunia yang tidak nyata

Menggunakan Media Multimedia Interaktif berarti peserta


didik menggunakan Perangkat secara mandiri dan dalam
dunia maya (aplikasi atau media interaktif). Dimana hal itu
berbenturan dengan Filosofis pendidikan yang menyatakan
bahwa pendidikan harus bersifat aktif, kolaboratif dan
terkondisi dalam konteks Dunia yang nyata.

2. Ketergantungan Sistem

Dengan menggunakan Media Multimedia Interaktif maka


akan menimbulkan ketergantungan pada sistem. Maksudnya
dalam pembuatan sistem atau aplikasi media pembelajaran
harus mencakup semua materi pembelajaran secara
keseluruhan. jadi ketika sistem tidak sesuai dengan
pembelajaran yang seharusnya, maka hal itu akan menjadi
beban kedepannya. Ketika Sistem Media pembelajaran
Interaktif tidak sesuai, maka peserta didik akan kesulitan
untuk memahami dan mempelajari materi yang diberikan.
Hal itu dikarnakan susahnya interaksi antara Murid dan
guru.

3. Desain Media Interaktif

Hal ini mengacu pada pengembang aplikasi media


pembelajaran interaktif, Desain yang digunakan harus
memiliki kesan “Nyata” dan “Jelas” sehingga peserta didik
mampu memahaminya dengan baik. Antara Desain dan
Materi pembelajaran harus saling melengkapi dan terpadu
dengan baik sehingga hasilnya akan sempurna sebagai
media pembelajaran interaktif.

Sebaliknya, Ketika desain tidak sesuai dengan pembelajaran


yang di bahas maka media pembelajaran tersebut akan
gagal dan sulit di pahami oleh peserta didik.

4. Umpan Balik

Dalam menggunakan Media Pembelajara Interaktif ada


celah dimana peserta didik tidak bisa menanyakan langsung
kepada Guru (Jika belajar secara mandiri). Sistem hanya
menyediakan beberapa Logika seperti pilihan ketika
pengguna mengKlik petunjuk dan kemudian pengguna
harus memecahkan masalahnya sendiri tanpa diberi tau oleh
siapapun. Hal itu akan menghambat bagi pengguna yang
tidak sepenuhnya paham akan teknologi atau bahkan kurang
paham dalam mempelajari materinya.

5. Kurangnya Sifat Sosial dalam Pembelajaran

Penggunaan Media interaktif berarti pembelajaran yang


dilakukan bersifat Isolatif. Hal itu bertentangan dengan
tujuan dari bentuk Sosial dari sekolah. Jadi Seolah-olah
peserta didik di arahkan untuk menjadi Pribadi yang
Individualis dan kontak sosial dengan teman-temannya
menjadi hal yang “Asing”.

Penjelasan diatas merupakan Dampak Negatif dari penggunaan


Multimedia Iteraktif dalam pembelajaran. Dampak Multimedia interaktif
bisa di atasi dengan beberapa hal yang kebalikan dari dampak itu sendiri.
Contohnya, menggabungkan antara Pembelajara aktif di sekolah dengan
penggunaan Media interaktif, Sehingga peserta didik bisa belajar bersama
teman-temannya dan di bimbing langsung oleh Gurunya.

b. Dampak Positif Penggunaan Media Pembelajaran Intersktif.


Multimedia memiliki peranan penting dalam berbagai
bidang, bahkan saat ini berdagang online yang dilakukan
kebanyakan orang menggunakan media multimedia untuk
mempromosikan dagangannya seperti mendesain kemasan
semenarik mungkin dan membuat video promosi.
Begitu pula dalam dunia pendidikan yang dimana banyak
menggunakan multimedia contohnya seperti dalam spanduk
sekolah, desain yang digunakan dalam banner, struktur organisasi,
desain buku dan masih banyak lainnya. tentunya kita bisa
menyimpulkan apa saja manfaat dan keunggulan dari multimedia
dalam dunia pendidikan. namun menurut fenrich (1997),
menyimpulkan bahwa keunggulan multimedia dalam dunia
pendidikan yaitu seperti berikut :

 Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuannya, kesiapan


serta keinginannya. artinya penggunalah yang mengontrol semua
proses pembelajarannya.
 Peserta didik belajar dari tutor yang sabar dan tidak memiliki
emosi (seperti perangkat komputer) yang mampu menyesuaikan
diri dengan peserta didik.
 Peserta didik akan terdorong untuk terus mencari tau mengenai
pengetahuan yang dipelajarinya serta mendapatkan umpan balik
dengan seketika.
 Peserta didik menghadapi suatu evaluasi yang obyektif melalui
keikutsertaanya dalam mempelajari dan melakukan tes yang telah
disediakan.
 Privasi, dimana peserta tidak akan malu jikalau melakukan
kesalahan dalam proses pembelajaran, yang kemudian mengulang
atau belajar kembali untuk memperbaikinya.
 Belajar disaat kebutuhan muncul.
 Bisa belajar kapan saja dan dimana saja sesuai keinginan dan tidak
terikat oleh waktu.
 Bisa mengenal perangkat teknologi informasi dan komunikasi.
 Memberikan pengalaman lebih dan menyenangkan bagi pendidik
ataupun peserta didik.
 Metode pembelajaran yang menyenangkan dapat menumbuhkan
motivasi untuk belajar.
 Dapat mengejar ketertinggalan pengetahuan tentang teknologi
ataupun ilmu pengetahuan lainnya dalam bidang pendidikan.
 Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam dunia pendidikan tentunya sangat bermanfaat, dan banyak


keunggulan yang didapatkan yang kemudian hal itu dapat menambah
motivasi peserta didik dalam belajar dan mungkin bisa menghilangkan
kejenuhan saat belajar. itu merupakan keunggulan menurut ahli.7

7
Arda, Arda, Sahrul Saehana, and Darsikin Darsikin. "Pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis komputer
untuk siswa SMP Kelas VIII." Mitra Sains 3.1 (2015): 69-77.
F. Peningkatan Kualitas Pembelajaran.
Pembelajaran multimedia pembelajaran interaktif (MPI) telah
berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini didorong oleh
kemajuan teknologi, meningkatnya kesadaran akan pentingnya
pendidikan, dan perubahan gaya belajar siswa.

Pada awalnya, MPI hanya berfokus pada penyajian materi


pembelajaran secara interaktif. Namun, seiring dengan perkembangan
teknologi, MPI kini telah berkembang menjadi media pembelajaran yang
lebih kompleks dan kaya fitur. MPI modern dapat menggabungkan
berbagai elemen multimedia, seperti teks, gambar, audio, video, dan
animasi. MPI juga dapat dirancang untuk mengakomodasi berbagai gaya
belajar siswa.

Perkembangan kualitas MPI dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:


1. Isi materi: MPI modern menyajikan materi pembelajaran yang
lebih kaya dan mendalam. Materi pembelajaran dikemas dengan
cara yang menarik dan interaktif sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.
2. Desain: MPI modern dirancang dengan tampilan yang lebih
menarik dan user-friendly. MPI juga dilengkapi dengan berbagai
fitur yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi
pembelajaran.
3. Teknologi: MPI modern memanfaatkan teknologi terbaru untuk
memberikan pengalaman belajar yang lebih imersif dan interaktif.
Misalnya, MPI dapat menggunakan teknologi augmented reality
(AR) atau virtual reality (VR) untuk menghadirkan materi
pembelajaran secara lebih realistis.

Perkembangan kualitas MPI memiliki dampak positif terhadap


proses pembelajaran. MPI dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
pemahaman materi pembelajaran, dan hasil belajar siswa.
Berikut adalah beberapa contoh perkembangan kualitas MPI:

1. Peningkatan kualitas materi pembelajaran: MPI modern tidak


hanya menyajikan materi pembelajaran secara tekstual, tetapi juga
dilengkapi dengan gambar, audio, video, dan animasi. Hal ini
membuat materi pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami.
2. Peningkatan interaktivitas: MPI modern dilengkapi dengan
berbagai fitur interaktif, seperti kuis, latihan, dan simulasi. Fitur-
fitur ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi
pembelajaran.
3. Peningkatan personalisasi: MPI modern dapat dipersonalisasi sesuai
dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa. Hal ini dapat
meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Perkembangan kualitas MPI akan terus berlanjut seiring dengan


kemajuan teknologi dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya
pendidikan. MPI memiliki potensi untuk menjadi media pembelajaran
yang lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan kualitas pendidikan.8

8
Nasrudin, M. Wahid. "Peningkatan Kualitas Pembelajaran Berbasis Kontruktivisme Melalui Media Sosial." Jurnal
Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran 4.2 (2019): 119-126.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhamad. "Pengembangan media pembelajaran interaktif mata


kuliah medan elektromagnetik." Jurnal edukasi@ elektro 5.1
(2009): 11-18. 348-1144-1-PB-libre.pdf
(d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net).Diakases pada tanggal 18
Januari 2024,Pukul 03:40 WIB
Arda, Arda, Sahrul Saehana, and Darsikin Darsikin. "Pengembangan
media pembelajaran interaktif berbasis komputer untuk siswa
SMP Kelas VIII." Mitra Sains 3.1 (2015): 69-77. Pengembangan
Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Siswa
SMP Kelas VIII | Mitra Sains (untad.ac.id) Diakases pada tanggal
18 Januari 2024,Pukul 03:59 WIB
Atmawarni, U. M. A. "Penggunaan Multimedia Interaktif Guna
Menciptakan Pembelajaran yang Inovatif di
Sekolah." Perspektif 1.1 (2012). PENGGUNAAN
MULTIMEDIA INTERAKTIF GUNA MENCIPTAKAN
PEMBELAJARAN YANG INOVATIF DI SEKOLAH |
PERSPEKTIF (uma.ac.id) Diakases pada tanggal 18 Januari
2024,Pukul 04:20 WIB
Nasrudin, M. Wahid. "Peningkatan Kualitas Pembelajaran Berbasis
Kontruktivisme Melalui Media Sosial." Jurnal Teladan: Jurnal
Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran 4.2 (2019): 119-126.
article.php (kemdikbud.go.id) Diakases pada tanggal 18 Januari
2024,Pukul 01:49WIB
Oka, Gde Putu Arya. Media dan multimedia pembelajaran. Pascal Books,
2022. Media Dan Multimedia Pembelajaran - Gde Putu Arya Oka
- Google Buku. Diakases pada tanggal 18 Januari 2024,Pukul
02:00WIB
Priyambodo, Erfan, Antuni Wiyarsi, and Lis Permanasari. "Pengaruh
media pembelajaran interaktif berbasis web terhadap motivasi
belajar mahasiswa." Jurnal Kependidikan Penelitian Inovasi
Pembelajaran 42.2 (2012). PENGARUH MEDIA
PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS WEB
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA |
Priyambodo | Jurnal Kependidikan Penelitian Inovasi
Pembelajaran (uny.ac.id). Diakases pada tanggal 18 Januari
2024,Pukul 05:00 WIB
Rohani, Rohani. "Media pembelajaran." (2020). Diktat Media
Pembelajaran Naik Pangkat.pdf (uinsu.ac.id) Diakases pada
tanggal 18 Januari 2024,Pukul 07:12 WIB

Anda mungkin juga menyukai