Anda di halaman 1dari 10

JAWABAN TUGAS TUTON

Tugas 1

TPEN4205.01 Teori dan Prinsip Pengembangan Media 01

ARIF DAMAMI NOVAYANTO


042062598
UPBJJ BOGOR

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2021.2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Tugas 1 TUTON
TPEN4205.01 Teori dan Prinsip Pengembangan Media 01.

Saya menyadari, bahwa Tugas ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi jawaban, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran Bapak menjadi acuan agar saya bisa menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang.

BOGOR, 13 NOVEMBER 2021

ARIF DAMAMI NOVAYANTO


PEMBAHASAN
1. a. Berikan 3 contoh sumber belajar yang dapat digunakan untuk memfasilitasi
proses belajar? Boleh pembelajaran tatap muka/jarak jauh

Sumber belajar cetak : buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, denah,
dan
lain-lain.
Sumber belajar non-cetak : film, slide, video, model, audio kaset, dan lain-lain.
Sumber belajar yang berupa fasilitas : auditorium, perpustakaan, ruang belajar,
studio, lapangan olahraga, dan lain-lain.
Sumber belajar berupa kegiatan : wawancara, kerja kelompok, observasi,
simulasi,
permainan, dan lain-lain.
Sumber belajar berupa lingkungan : taman, museum, dan lain-lain

b. Jelaskan bentuk pemanfaatan media pembelajaran dalam blended learning


Dalam pembelajaran penggabungan (blended learning), pengemasan dilakukan
secara digital dan diakses melalui bahan ajar berbasis web, pemanfaatan teks,
audio, video dan multimedia dilakukan pada masa belajar mandiri. Materi yang
dikemas dengan menggunakan teks, audio, video, dan multimedia tersebut
dikemas dengan media penyimpanan tertentu.
Menurut (Mackey, Kaye Thorne and David, 2007) bahwa saat ini tidak ada
metode pembelajaran tunggal yang ideal untuk semua jenis pembelajaran dan
pelatihan karena setiap teknologi memiliki keunggulan masing-masing.
Teknologi cetak memiliki keunggulan yang sangat fleksibel sebagai sumber
belajar, dapat dibawa kemana-mana tanpa menggunakan saluran listrik,
sedangkan komputer memiliki keunggulan yang sangat interaktif yakni berupa
teks, gambar, film, animasi, dan dapat dikonversi dalam berbagai bentuk digital
tetapi mobilitasnya terbatas karena bergantung pada satu daya listrik, pada
kasus tertentu pembelajaran melalui audio lebih efektif dibandingkan dengan
video. Jadi masing-masing teknologi mempunyai keunggulan untuk belajar
tertentu, untuk karakteristik bidang tertentu. Demikian juga metode pembelajaran
untuk peserta didik di sekolah dasar dapat efektif tetapi tidak untuk peserta didik
pasca sarjana demikian pula sebaliknya, oleh sebab itu, diperlukan metode
pembelajaran yang berbeda untuk karakteristik pembelajaran yang berbeda.
Sebagai sarana pembelajaran terpenting dalam pembelajaran elektronik yang
menyambung pada internet (online) pengembangan pembelajaran
penggabungan (blended learning), penggunaan teknologi web diperlukan dalam
pembelajaran untuk melakukan tatap muka, penyimpanan file, diskusi,
pemantauan dan lain-lain. Dengan model pembelajaran berbasis blended
learning diharapkan porsi waktu masa pembelajaran mandiri lebih banyak
dibandingkan dengan tatap muka baik pembelajaran elektronik yang tidak
menyambung pada internet (offline) maupun pembelajaran elektronik yang
menyambung pada internet (online).
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli yang telah dikemukakan di atas
mengenai blended learning, maka dapat diketahui bahwa blended learning
mempunyai 3 komponen pembelajaran yang dicampur menjadi satu bentuk
pembelajaran. Komponen-komponen itu terdiri dari 1) online learning, 2)
pembelajaran tatap muka, dan 3) belajar mandiri (Siti Istiningsih, Hasbullah,
2015) :
a. Online Learning
Menurut (Nada Dabbagh, Brenda Bannan, 2005) online learning adalah
sebagai berikut: “Online learning is an open and distributed learning
environment that uses pedagogical tools, enable by internet and web based
technologies, to facilitate learning and knowledge building through meaningful
action and interaction”.
Dari definisi yang dikemukakan oleh Dabbagh di atas dapat disimpulkan
bahwa online learning merupakan sebuah lingkungan belajar yang terbuka
dengan mempertimbangkan aspek-aspek pembelajaran dan mungkin
menggunakan teknologi internet serta berbasis web untuk memfasilitasi
proses belajar dan membangun pengetahuan yang berarti.
Sedangkan menurut Carliner (1999) dalam (Anderson, T., Fathi Elloumi. ,
2001) online learning adalah sebagai berikut : online learning as educational
material that is presented on a computer. Berdasarkan definisi Carliner, online
learning merupakan materi pendidikan yang ditayangkan dengan
memanfaatkan komputer.
Dari definisi para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa online learning
adalah sebuah lingkungan pembelajaran yang mempergunakan teknologi
internet dan intranet serta berbasis web dalam mengakses materi
pembelajaran dan memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran antara
sesama peserta didik atau dengan pengajar dimana saja dan kapan saja.

Online learning merupakan salah satu dari komponen blended learning,


dimana online learning memanfaatkan internet sebagai salah satu sumber
utama dalam belajar. Online learning mempergunakan teknologi
pembelajaran yang terdiri dari teknologi Internet, intranet, dan berbasis web
dalam mengakses materi pembelajaran dan memungkinkan terjadinya
interaksi pembelajaran.
b. Pembelajaran Tatap Muka (Face to Face Learning)
Pembelajaran tatap muka merupakan model pembelajaran yang sampai saat
ini masih terus dilakukan dan sangat sering digunakan dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran tatap muka merupakan salah satu bentuk
pembelajaran konvensional, yang berupaya untuk menyampaikan
pengetahuan kepada peserta didik. Pembelajaran tatap muka
mempertemukan guru dengan murid dalam satu ruangan untuk belajar.
Pembelajaran tatap muka biasanya dilakukan di kelas dimana terdapat model
komunikasi synchronous, dan terdapat interaksi aktif antara sesama murid,
murid dengan guru, dan dengan murid lainnya. Dalam pembelajaran tatap
muka guru atau pembelajar akan menggunakan berbagai macam metode
dalam proses pembelajarannya untuk membuat proses belajar lebih aktif dan
menarik.
Pada pembelajaran tatap muka teknologi pembelajaran yang digunakan bisa
terdiri dari pemanfaatan eks, audio, video, dan multimedia namun langsung
disajikan di hadapan peserta didik. pembelajaran tatap muka bagi peserta
didik dapat lebih memperdalam apa yang telah dipelajari melalui online
learning, ataupun sebaliknya online learning untuk lebih memperdalam materi
yang diajarkan melalui tatap muka.
c. Belajar Mandiri
Salah satu bentuk aktivitas model pembelajaran pada blended learning
adalah Individualized Learning yaitu peserta didik dapat belajar mandiri
dengan cara mengakses informasi atau materi pelajaran secara online via
Internet.
Ada beberapa istilah yang mengacu pada istilah belajar mandiri seperti
independent learning, self direct learning, dan autonomous learning. Belajar
mandiri bukan berarti belajar sendiri, karena orang kadang seringkali salah
mengartikan mengenai belajar mandiri sebagai belajar sendiri. Belajar
mandiri berarti belajar secara berinisiatif, dengan ataupun tanpa bantuan
orang lain dalam belajar.
Menurut Wedemeyer (1973) dalam (Chaeruman, 2018) belajar mandiri
sebagai pembelajaran yang merubah perilaku, dihasilkan dari kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh pebelajar dalam tempat dan waktu berbeda
serta lingkungan belajar yang berbeda dengan sekolah. Peserta didik yang
belajar secara mandiri mempunyai kebebasan untuk belajar tanpa harus
menghadiri pelajaran yang diberikan pengajarnya di kelas. Peserta didik
mempunyai otonomi yang luas dalam belajar.
Kemandirian itu perlu diberikan kepada peserta didik supaya mereka
mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya
dalam mengembangkan kemampuan belajar atas kemauannya sendiri.
Sikap-sikap seperti itu perlu dimiliki oleh peserta didik karena hal tersebut
merupakan ciri kedewasaan orang terpelajar.
Proses belajar mandiri mengubah peran guru atau instruktur menjadi
fasilitator atau perancang proses belajar dan sebagai fasilitator, seorang guru
atau instruktur membantu peserta didik mengatasi kesulitan belajar, atau
dapat menjadi mitra belajar untuk materi tertentu pada program tutorial.
Tugas perancang proses belajar mengharuskan guru untuk mengubah materi
ke dalam format yang sesuai dengan pola belajar mandiri.
Berdasarkan definisi para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar
mandiri adalah proses belajar dimana peserta didik memegang kendali atas
pengambilan keputusan terhadap kebutuhan belajarnya dengan sedikit
memperoleh bantuan dari guru atau instruktur.
Belajar mandiri merupakan salah satu komponen dalam blended learning,
karena dalam online learning didalamnya terjadi proses belajar mandiri,
karena peserta didik dapat belajar mandiri melalui online learning.
Pengembangan Blended Learning juga mengarah pada bahan ajar yang
digunakan salah satunya berupa modul dalam kemasan elektronik. Dalam
pembelajaran berbasis web model elektronik dikenal dengan istilah bahan
ajar mandiri atau bahan ajar yang dikemas untuk peserta didik belajar sendiri
secara mandiri. Di Dalam bahan ajar mandiri selain materi juga sudah ada
latihan-latihan yang harus dikerjakan peserta didik untuk mengukur
perkembangan belajarnya.

2. Salah satu peran media pembelajaran adalah menjadikan aktivitas pembelajaran


menjadi interaktif. Berikan 2 contoh interaktivitas yang dapat dilakukan dengan
memanfaatkan media pembelajaran

Keller (2006) menyatakan model desaon pembelajaran yang menekankan pada


pentingnya motivasi. Kenapa motivasi? Karena motivasi pada proses belajar
akan dapat melibatkan peserta didik untuk mau melakukan interaksi secara
intensif dengan isi pelajaran. Model desain sistem pembelajaran ini adalah
ARCS.
Attention : Media pembelajaran yang akan di gunakan harus menarik perhatian
peserta didik untuk mempelajari isi atau materi yang ada di dalamnya.
Contohnya : Seperti yang dilakukan Dr. Kusbakti Andayani. M.Pd dosen program
studi S1 Bahasa Indonesia, fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Beliau
menggunakan gumpalan bola kertas kemudian dilemparkan ke arah mahasiswa.
Mahasiswa yang terkena harus menjawab pertanyaan yg ada di gumpalan kertas
tersebut.
Relevance : media pembelajaran harus mencantumlan tujuan pembelajaran
yang akan dikuasai. Peserta didik harus mengetahui manfaat yang akan
diperoleh setelah mempelajari isi materi tersebut.
Contohnya yaitu dengan media video pembelajaran. Bila tujuannya ada mendaur
ulang sampah maka kita memberikan video cara mendaur ulang sampah.
Confidence : media pembelajaran harus membuat yakin dapat mempelajari
kemampian dan pengetahuan yang terdapat dalam media pembelajaran. Rasa
yakin akan memotivasi untuk melakukan aktivitas belajar.
Statisfaction : peserta didik merasa puas setelah mempelajari isi dari materi
pelajaran dalam media pembelajaran.

3. Media pembelajaran dapat mendorong terjadinya pembelajaran yang


menerapkan prinsip Higher Order Thinking and Concept Formation. Berikan
penjelasan Anda terkait prinsip tersebut .
Proses belajar pada dasarnya berlangsung secara bertahap atau dimulai dari
pembelajaran tentang konsep yang mudah sampai konsep yang sukar. Menurut
gagne ada tahapan yang perlu diperhatikan yaitu :

Proses belajar pada dasarnya berlangsung secara bertahap atau dimulai dari
pembelajaran tentang konsep yang mudah sampai konsep yang sukar. Menurut
gagne ada tahapan yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Signal Learning adalah aktivitas belajar yang bersifat otomatis seperti halnya
sesorang yang menghindari bahaya panas dengan cara menarik tangan dari
api. cara belajar seperti ini biasanya dilakukan untuk menghindari hal yang
membahayakan atau inisiatif untuk melakukan suatu tindakan dalam
menghadapi situasi.
2. Stimulus-response learning yaitu proses belajar yang dilakukan dengan cara
memilih untuk memberi respon tertentu dalam melakukan suatu tindakan.
3. Motor-chain learning yaitu proses belajar dilakukan dengan cara mengaitkan
gerakan fisik secara berkesinambungan seperti menari.
4. Verbal association or verbal chaining merupakan aktivitas belajar yang
dilakukan dengan cara merangkai kembali konsep-konsep verbal yang telah
dipelajari sebelumnya.
5. Multiple discrimination adalah aktivitas belajar dalam memberikan respon
berbeda terhadap stimulus yang sama
6. Concept learning yaitu belajar memberikan arti atau makna terhadap objek
dan peristiwa yang dipelajari
7. Principle learning adalah proses belajar yang mengaitkan dua atau lebih
konsep dengan menggunakan aturan-aturan yang relevan. Belajar prinsip
adalah bentuk aktivitas pembelajaran yang memerlukan kemampuan kognitif
tingkat tinggi.
8. Problem solving merupakan hirarki belajar tertinggi yang menggunakan
kombinasi prinsip dan aturan atau dalil untuk memecahkan suatu masalah.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

https://bdkbanjarmasin.kemenag.go.id/berita/teknologi-pembelajaran-dalam-blended-
learning-anang-nazaruddin

file:///C:/Users/USER/Downloads/959-2891-1-SM.pdf

BMP Teori dan Prinsip Penembangan Media 01

Anda mungkin juga menyukai