MENGGUNAKAN PENDEKATAN
BLENDED LEARNING
KURNIA WIJAYANTI BAHAR, S.Si
NIM. 219033495005
MENGENAL BLENDED LEARNING
1. Live event
2. Self-paced learning
3. Collaboration
4. Asesmen
5. Performance support materials
e. Penelitian Terkait Blended
Learning
Blended learning berpeluang menggeser paradigma pembelajaran dari
pembelajaran yang terpusat ke pengajaran ke arah paradigma baru yang
terpusat ke peserta didik. Blended learning berpeluang meningkatkan
interaksi antara peserta didik dengan pengajar, peserta didik satu dengan
lainnya, peserta didik/pengajar dengan konten, peserta didik/pengajar dgn
sumber belajar lainnya.
Manfaat Blended Learning yaitu
➢ Proses belajar tidak hanya tatap muka saja tetapi ada penambahan waktu
belajar dengan memanfaatkan media online.
➢ Selain itu juga mempermudah proses komunikasi antara peserta didik
dengan pengajar,
➢ Membantu percepatan pengajaran, dan
➢ Membantu memotivasi keaktifan peserta didik yang ikut terlibat dalam
proses pembelajaran.
Sejak tahun 2009, Kusni telah mulai mengimplementasikan blended
learning pada kuliah AE3121. Masih banyak yang harus diperbaiki, tetapi
mekanisme perbaikan yang berkesinambungan telah terjadi pada kuliah
AE3121 Getaran Mekanik. Dan untuk pelaksanaannya, disarankan untuk
melibatkan asisten dalam diskusi melalui pertanyaan dari peserta didik yang
cukup banyak menyita waktu.
Hasil penelitian Hartono dan Rustaman menyimpulkan bahwa uji
coba lapangan program online learning terlaksana dengan baik. Peserta
didik yang merespon web pembelajaran online dgn baik sebanyak 42 %
dan sangat baik 58%.
Hasil penelitian faizal juga menunjukkan bahwa implementasi blended
learning dapat meningkatkan keaktifan, sikap kemandirian belajar, dan
hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran biologi. Peningkatan
keaktifan siswa dapat dilihat melalui hasil angket dan observasi.
F. Kelebihan dan kekurangan
Blended Learning
(+)
• Pesdik leluasa untuk mempelajari materi
pembelajaran secara mandiri.
• Pesdik dapat melakukan diskusi dengan pesdik
lain atau pengajar diluar jam tatap muka.
• Kegiatan pesdik diluar jam tatap muka tetap
dapat dikontrol oleh pengajar.
• Pengajar dapat menambah materi
pembelajaran melalui internet.
• Pengajar dapat meminta pesdik untuk
membaca materi atau melakukan tes sebelum
tatap muka
• Pengajar dapat memberikan kuis dan
memanfaatkan hasil tes dengan efektif.
• Pesdik dapat saling berbagi file dengan pesdik
lain.
(-)
• media yang dibutuhkan sangat beragam.
• Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki oleh
pesdik.
• Kurangnya pengetahuan sumber daya
pembelajaran (pengaar, pesdik, orang tua)
terhadap penggunaan teknologi.
Masalah bagi pengajar :
• Dibutuhkan keterampilan khusus dalam
menyelenggarakan e-learning
• Perlu menyiapkan referensi digital
• Perlu merancang referensi ang terintegrasi
dengan tatap muka.
• Perlu menyiapkan waktu khusus untuk
mengelola pembelajaran berbasis internet.
G. Kedudukan Masing-Masing
Komponen dalam Blanded Learning