PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena globalisasi yang ditandai perkembangan arus informasi dan teknologi berlangsung
sangat pesat dan tiada batas. Tingkat persaingan di antara individu maupun negara sangat tinggi.
Kondisi inilah, menuntut adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
seimbang. Peningkatan kualitas tersebut salah satunya dapat ditingkatkan melalui pendidikan.
Pendidikan tidak lepas dari proses belajar dan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses
pencerdasan, pendewasaan, kemandirian manusia yang dilakukan oleh perorangan, kelompok,
dan lembaga.
Saat ini, ketergantungan dunia pendidikan terhadap e-learning sudah makin nyata. Hal ini
terbukti dengan banyaknya lab bahasa yang menggunakan elektronik sebagai media utamanya.
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu subsistem yang tidak terlepas dari arah
perubahan yang disebabkan oleh kehadiran e-learning. Berbagai macam strategi dan metode
pembelajaran sudah dilakukan tetapi belum tercapai pembelajaran yangmemerdekakan siswa.
Luasnya penguasaan ilmu pengetahuan pada siswa perlu terus dikembangkan secara mandiri.
Dengan ditrapkannya e-learning di dunia pendidikan diharapkan akan menjadi alternatif untuk
siswa untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuannya secara lebih luas. Siswa dapat belajar
lebih bebas dan mandiri sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Berdasarkanlatar belakang masalah, maka tujuan yang diharapkan adalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini akan dibahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan e-learning dan
pembelajaran bahasa Indonesia.
A. E-learning
1. Pengertian E-learning
Dengan kata lain, e-learning merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan atau didukung
dengan penggunaan sarana atau materi pembelajaran digital. Dalam pelaksanaannya, terdapat
interaksi on-line antara siswa dan guru mereka maupun dengan teman mereka sendiri. E-
learning pada umumnyadilaksanakan melalui internet, meski ada pula yang menggunakan
teknologi lain seperti CD-ROM. Jadi, e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakanjasa
bantuan perangkat elektronik seperti audio, videotape, transmisi satelit atau komputer.
2. Tujuan E-learning
Teknologi merupakan salah satu media pendukung sebagaisarana untuk menyampaikan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan yang bertujuanuntuk memudahkan siswa dalam belajar dan
meningkatkan kualitas kegiatanpembelajaran. Bates dalam Hartoyo (2012: 116) mengemukakan
bahwa tujuanditerapkannya pendekatan e-learning sebagai berikut.
3. Karakteristik E-learning
Karakteristik e-learning ini antara lain :
a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru
dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang
bersifat protokoler. b. Memanfaatkan keunggulan komputer(digital media dan computer
networks) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di
komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang
bersangkutan memerlukannya c. Memanfaatkan jadwal pembelajaran,kurikulum, hasil kemajuan
belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di
komputer.
1. Pengertian Pembelajaran
Smith dan Ragan dalam Martinus Yamin (2012: 66) menyatakanbahwa pembelajaran adalah
desain dan pengembangan penyajian informasi danaktivitas-aktivitas yang diarahkan pada hasil
belajar tertentu. Pembelajaran bukanmenitik beratkan pada ‘apa yang dipelajari’ melainkan pada
‘bagaimana membuatsiswa mengalami proses belajar, yaitu cara-cara yang dilakukan untuk
mencapaitujuan yang berkaitan dengan cara pengorganisasian materi, cara
penyampaianpelajaran, dan cara mengelola pembelajaran. Walter dan Reiser dalam
MartinusYamin (2012: 66) mengemukakan pembelajaran yang efektif adalah pembelajaranyang
dapat membuat siswa mendapat keterampilan-keterampilan, pengetahuan, atausikap-sikap, dan
siswa senang belajar dalam pembelajaran tersebut.
2. PembelajaranBahasa Indonesia
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi.Oleh karena itu, pembelajaran bahasa
diarahkan untuk meningkatkan kemampuansiswa dalam berkomunikasi, baik lisan maupun
tulisan (Depdikbud, 1995: 34). Halini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi siswa
bahasa diarahkan kedalam empat subaspek yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan
mendengarkan.
Tujuan pembelajaran bahasa menurut Basiran (1999) adalah keterampilan komunikasi dalam
berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yangdikembangkan adalah daya tangkap makna,
peran, daya tafsir, menilai, danmengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuannya itu
dikelompokkan menjadikebahasaan, pemahaman, dan penggunaan. Sementara itu, dalam
kurikulum 2004 disebutkan bahwa tujuan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia secara
umummeliputi: 1) siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan (bahasa nasional) dan bahasa negara; 2) siswa memahami bahasaIndonesia dari segi
bentuk, makna, dan fungsi, serta menggunakannya dengantepat dan kreatif untuk bermacam-
macam tujuan, keperluan, dan keadaan; 3) siswamemiliki kemampuan menggunakan bahasa
Indonesia untuk meningkatkan intelektual,kematangan, emosional, dan kematangan sosial; 4)
siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis); 5) siswa mampu
menikmati danmemanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas
wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; dan 6) siswa
menghargai dan membanggakan satra Indonesia sebagai khasanah budaya danintelektual
manusia Indonesia., Untuk mencapai tujuan di atas, pembelajaran bahasa harus mengetahui
prinsip-prinsip belajar bahasa yang kemudian diwujudkan dalam kegiatan pembelajarannya,
serta menjadikan aspek-aspek tersebut sebagai petunjuk dalam kegiatan pembelajarannya.
prinsip-prinsip belajar bahasa dapat disarikansebagai berikut. Siswa akan belajar bahasa dengan
baik bila: a) diperlakukan sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan minat; b) diberi
kesempatan berpartisipasi dalam penggunaan bahasa secara komunikatif dalam berbagai
macamaktivitas; c) bila ia secara sengaja memfokuskan pembelajarannya kepada
bentuk,keterampilan, dan strategi untuk mendukung proses pemerolehan bahasa; d) ia
disebarkan dalam data sosiokultural dan pengalaman langsung dengan budayamenjadi bagian
dari bahasa sasaran; e) jika menyadari akan peran dan hakikat bahasa dan budaya; f) jika diberi
umpan balik yang tepat menyangkut kemajuan mereka;dan g) jika diberi kesempatan untuk
mengatur pembelajaran mereka sendiri(Aminudin, 1994: 67)
Media merupakan sarana komunikasi bagi masyarakat. media inibisa berupa koran, majalah,
TV, radio, telepon, dan internet (Fajri, 2006:556). Media dapat dikelompokkan berdasarkan
bentuknya, yaitu media cetak danmedia elektronik. Media cetak berupa alat komunikasi massa
yang diterbitkandalam bentuk cetakan seperti koran dan majalah. Media elektronik
merupakansarana yang berupa media elektronik seperti TV, radio, dan internet sertatermasuk di
dalamnya e-learning.
Untuk memilih media pendidikan, ada beberapa hal yang perludiperhatikan yaitu (a) harus
memahami usia yang akan menggunakan, lingkungansosial budaya, dan karakteristik subjek
didik; (b) kemudahan mendapatkan media;(c) membantu kelancaran pengajaran atau sekedar
suplemen; dan (d) menariktidaknya bagi siswa (Endaswara, 2003: 30) Peranan media dalam
pendidikan sangat penting. mediapendidkan sedikit banyaknya akan meningkatkan intensitas
kemampuan pemahamansiswa. siswa akan termotivasi untuk lebih dekat dalam menggauli suatu
hal dantentunya pembelajaran akan semakin menarik dan interaktif.
Menurut Arsyad (1997: 25) fungsi media pendidikan adalah :(1) materi pembelajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga pemahaman danpenguasaan siswa akan lebih mudah; (2) metode
mengajar akan lebih bervariasi,tidak hanya komunikasi verbal yang monoton sehingga siswa
tidak bosan dan guruakan lebih kreatif saat pembelajaran; dan (30 siswa akan lebih banyak
melakukan kegiatan belajar-mengajar sebab tidak hanya mendengarkan guru, tetapi siswaakan
selalu mendengar, mengamati, dan mendeskripsikan.
Menurut Kempt dan Dayton (1995: 28) media pembelajaranmemenuhi tiga fungsi utama, yaitu
(1) memotivasi minat atau tindakan; (2)menyajikan informasi. ; dan (3) memberi intruksi,
sedangkan menurut Roestiyah (2000: 67) fungsimedia pendidikan ada tiga. pertama, fungsi
edukatif, aritnya mediapendidikan yang mengandung nilai-nilai pendidikan dapat memberikan
pengaruh baik. Kedua, fungsi sosial, artinya dengan pendidikan hubungan antara guru dan siswa
menjadi lebih baik sebab mereka dapat bersama-sama menggunakan media tersebut. Ketiga,
fungsi ekonomi, artinya dengan satu macam alat atau media sudah dapat dinikmati oleh
sejumlah siswa dan dapat digunakan sepanjang waktu. Penerapan e-learning sebagai media
pembelajaran bahasa Indonesia membutuhkan rancangan pembelajaranyang efektif, efisien, dan
sistematik. Persiapan itu dapat dilakukan sejak awaluntuk menghindari pemanfaatan e-learning
yang sekedar aksesoris atau tambahan yang kurang memberikan andil dalam pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran perludijelaskan tentang kompetensi/skill yang hendak dicapai dengan
mediae-learning. Kemudian perlu dirumuskan tentang partisipasi siswa, efisiensi waktu, strategi
pembelajarannya, dan evalusi pembelajaran. Hal tersebut harus dipersiapkan dengan matang
sehingga saat pembelajaran berlangsung guru dan siswa akan terjalin komunikasi yang baik dan
tujuan pembelajaran akan tercapai.
Agar iklim pendidikan yang berbudaya dapat tercapai, adabeberapa hal atau komponen dalam
pendidikan yang perlu recovery danperubahan secara cepat dan tepat. Seiring dengan perubahan
penggunaan media E-learningtersebut, bukan berarti secara keseluruhan sistem pendidikan
menggunakanelektronik. Akan tetapi, sistem pembelajaran yang sudah ada masih digunakanjika
diperlukan dan masih up-to-date. Guru maupun siswa dapat mengkombinasikansistem
pembelajaran yang sudah ada dengan sistem pembelajaran berbasis e-learrning.
Pengajaran berbasis e-learning dalam bahasa Indonesia dapat dilakukan ketika proses
pembelajaran di laboratorium bahasa. Untuk mengajarkan keterampilan berbicara dapat
menggunakan program audio yang terkoneksi satu dengan yang lainnya. Guru hanya mengawasi
dan membimbing siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Misalnya, ketika siswa praktik
membaca berita lewat program audio, siswa yang lain akan menyimak, mencermati,
danmencatat apa yang dianggap penting. setelah itu siswa akan saling berinteraksi(tanya jawab)
melali microphone yang sudah terkoneksi dengan dipandu oleh guru. siswa akan lebih antuias
dan respon terhadap pembelajaran dilaboratorium bahasa tersebut.
Contoh lain pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan e-learning adalah berdiskusi
(group)dengan temannya. Kelompok belajar ini dapat membentuk komunitas, berkolaborasi,dan
membentuk jaringan online yang dapat dilakukan secara langsung dan tidaklangsung. Siswa
dapat selalu berkomunikasi dengan temannya membahas pembelajaran bahasa Indonesia yang
sudah dilakukan di sekolah, apapun yangmendukung pembelajaran bahasa Indonesia dapat
dibahas dalam jaringan.
Penerapan sistem e-learning dirancang untuk meningkatkan keaktifan dan kekreatifan siswa
dalam pembelajaran, serta kemampuan untuk menggunakan teknologi dengan baik. Dalam
pelaksanaannya, program website e-learning dapat dikemas sesuai dengantujuan, sasaran,
materi, metode, keterbukaan, dan output yang akan dihasilkan.Di dalam program e-learning
dapat berisi forum refleksi, tanya jawab,diskusi, penugasan (share file), pengumuman, dan
informasi lainnya.Setiap forum tersebut digunakan berdasarkan tujuan dan hasil yang
akandiperoleh oleh guru ataupun siswa. Misalnya, forum refleksi dapat digunakansiswa untuk
mengungkapkan apa yang dirasakan ketika mengikuti pembelajaran dengan memberikan
kritikan, saran, pendapat, argumen, dan masukan secaratertulis. Masukan dan pendapat yang
ditulis secara tidak langsung dan bermanfaat sebagai media pembelajaran keterampilan menulis.
Siswa akan lebih terbuka dengan guru dalam menjalin interaksi terhadap sistem pembelajaran
yangsudah dilaksanakan. Mereka akan terbiasa menulis terhadap sesuatu yang menjadimasalah
ata ide yang ada dalam pikiran masing-masing untuk disampaikan kepadaguru.
Forum ‘tanya jawab’ dapat digunakan sebagai ajang tanyajawab antara guru dengan murid
mengenai segala hal yang berkaitan denganpembelajaran. siswa akan lebih leluasa bertanya
melalui website tentangtema yang sudah ditentukan. siswa akan lebih dominan dalam
memberikan pendapatdan gagasan. guru hanya bertugas mengarahkan pada tema yang yang
didiskusikanagar tidak melenceng dari tema. siswa akan berlomba-lomba memberikan solusi
yang terbaik terhadap tema yang dibahas sehingga diperoleh proses didkusi yanginteraktif dan
kreatif di dalam website. Forum ‘share file‘ dimanfaatkan untuk pengirimantugas siswa yang
berbentuk nonpaper kepada guru yang mengampu mata pelajaranbahasa Indonesia. Tugas-tugas
siswa dapat dikirimkan melalui forum sharefile dengan waktu yang relatif singkat. selain itu,
forum ini dapatdigunakan guru dan siswa untuk upload maupun download materipelajaran
bahasa Indonesia.
Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakanoleh guru sebagai proses
transfer ilmu kepada siswa. pemanfaatan mediapembelajaran yang relevan tentunya akan
mempengaruhi proses pembelajaran karena dapat meningkatkan efektivitas dan kekondusifan
pembelajaran. begitu juga dengan pembelajaran berbasis e-learning, ketersedian media
elektronik di sekolah merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Pihak sekolah harus
menyediakan media tersebut sesuai kebutuhan dan jumlah siswa yangada. selain itu, media
pendukug lainnya juga perlu diperhatikan agar pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif.
BAB IV
KESIMPULAN
Pemanfaatan e-learning di institusi pendidikanterbukti memberikan andil dan peran yang sangat
penting di dalamnya. Hal tersebut salah satunya dapatdilihat dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, yang sekarang ini sudahsangat membutuhkan media teknologi elektronik sebagai
media. berbagai macamjenis materi dan penugasan sudah menggunakan media elektronik
(internet). Peran dan fungsi tersebut untuk mempermudah, mempercepatpelaksanaan
pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Salah satu contoh pemanfaatan media pembelajaran berbasis e-learningdapat dimulai dari
pengumpulan tugas oleh siswa kepada guru. kemudian siswamengirimkan melalui website
matapelajaran yang berkatan di mana pun dan kapan pun sehingga hasil tulisantersebut dapat
diakses dan dibaca oleh semua siswa serta dapat diketahuikelebihan dan kelemahan tugas dari
masing-masing siswa. Kemudahan dankeberagaman model pembelajaran e-learning dapat
meningkatkan mutu pembelajaranbahasa Indonesia pada khususnya dan pembelajaran lain pada
umumnya. pembelajaranberbasis e-learning bersifat terbuka yang dapat diakses siapa saja.
haltersebut bertujuan agar terjalin pertukaran informasi dengan orang lainsehingga pengetahuan
yang diperoleh akan lebih beragam. Upaya dunia pendidikan untuk meningkatkan mutu
pembelajaranharus selalu diperhatikan. Salah satu upaya tersebut yaitu pemanfaatan media e-
learning sebagai media alternatifmemperoleh pengetahuan dan informasi yang seluas-luasnya.
Media e-learningyang sudah di diterapkan di instansi pendidikan, khususnya padapembelajaran
bahasa Indonesia seharusnya diterima dengan pikiran terbuka.
Penerapan e-learning sekarang ini, sudah dapatdirasakan manfaatnya sehingga guru dan siswa
merasa perlu untuk mengajimempelajarinya secara mendalam. Segala upaya perlu dibenahi agar
pembelajaran berbasis e-learning dapat terlaksana dengan baik. Pembenahan tersebutdapat
dilakukan pada sumber daya manusia, sarana prasarana, kurikulum, dan kebijakan-kebijakan
yang berlaku. Jika pembenahan pada aspek-aspek tersebut sudah terlaksana, pastilah
pembelajaran bahasa Indnesia berbasis e-learning akan tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Basiran, Mokh. 1999. Apakah yang Dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum 1994?.
Yogyakarta: Depdikbud
Fajri,Zul Em. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Diva Publisher
Kemp, J.E. dan Dauton, D.K. 1985. Planning dan Intructional Media. New York: Harper &
Row, Publisher.
Hartoyo. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Bahasa. Semarang:
Pelita Insani.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena globalisasi yang ditandai perkembangan arus informasi dan teknologi berlangsung
sangat pesat dan tiada batas. Tingkat persaingan di antara individu maupun negara sangat tinggi.
Kondisi inilah, menuntut adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
seimbang. Peningkatan kualitas tersebut salah satunya dapat ditingkatkan melalui pendidikan.
Pendidikan tidak lepas dari proses belajar dan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses
pencerdasan, pendewasaan, kemandirian manusia yang dilakukan oleh perorangan, kelompok,
dan lembaga.
Saat ini, ketergantungan dunia pendidikan terhadap e-learning sudah makin nyata. Hal ini
terbukti dengan banyaknya lab bahasa yang menggunakan elektronik sebagai media utamanya.
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu subsistem yang tidak terlepas dari arah
perubahan yang disebabkan oleh kehadiran e-learning. Berbagai macam strategi dan metode
pembelajaran sudah dilakukan tetapi belum tercapai pembelajaran yangmemerdekakan siswa.
Luasnya penguasaan ilmu pengetahuan pada siswa perlu terus dikembangkan secara mandiri.
Dengan ditrapkannya e-learning di dunia pendidikan diharapkan akan menjadi alternatif untuk
siswa untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuannya secara lebih luas. Siswa dapat belajar
lebih bebas dan mandiri sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini akan dibahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan e-learning dan
pembelajaran bahasa Indonesia.
A. E-learning
1. Pengertian E-learning
2. Tujuan E-learning
Teknologi merupakan salah satu media pendukung sebagaisarana untuk menyampaikan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan yang bertujuanuntuk memudahkan siswa dalam belajar dan
meningkatkan kualitas kegiatanpembelajaran. Bates dalam Hartoyo (2012: 116) mengemukakan
bahwa tujuanditerapkannya pendekatan e-learning sebagai berikut.
3. Karakteristik E-learning
a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru
dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang
bersifat protokoler. b. Memanfaatkan keunggulan komputer(digital media dan computer
networks) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di
komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang
bersangkutan memerlukannya c. Memanfaatkan jadwal pembelajaran,kurikulum, hasil kemajuan
belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di
komputer.
1. Pengertian Pembelajaran
Smith dan Ragan dalam Martinus Yamin (2012: 66) menyatakanbahwa pembelajaran adalah
desain dan pengembangan penyajian informasi danaktivitas-aktivitas yang diarahkan pada hasil
belajar tertentu. Pembelajaran bukanmenitik beratkan pada ‘apa yang dipelajari’ melainkan pada
‘bagaimana membuatsiswa mengalami proses belajar, yaitu cara-cara yang dilakukan untuk
mencapaitujuan yang berkaitan dengan cara pengorganisasian materi, cara
penyampaianpelajaran, dan cara mengelola pembelajaran. Walter dan Reiser dalam
MartinusYamin (2012: 66) mengemukakan pembelajaran yang efektif adalah pembelajaranyang
dapat membuat siswa mendapat keterampilan-keterampilan, pengetahuan, atausikap-sikap, dan
siswa senang belajar dalam pembelajaran tersebut.
2. PembelajaranBahasa Indonesia
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi.Oleh karena itu, pembelajaran bahasa
diarahkan untuk meningkatkan kemampuansiswa dalam berkomunikasi, baik lisan maupun
tulisan (Depdikbud, 1995: 34). Halini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi siswa
bahasa diarahkan kedalam empat subaspek yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan
mendengarkan.
Tujuan pembelajaran bahasa menurut Basiran (1999) adalah keterampilan komunikasi dalam
berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yangdikembangkan adalah daya tangkap makna,
peran, daya tafsir, menilai, danmengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuannya itu
dikelompokkan menjadikebahasaan, pemahaman, dan penggunaan. Sementara itu, dalam
kurikulum 2004 disebutkan bahwa tujuan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia secara
umummeliputi: 1) siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan (bahasa nasional) dan bahasa negara; 2) siswa memahami bahasaIndonesia dari segi
bentuk, makna, dan fungsi, serta menggunakannya dengantepat dan kreatif untuk bermacam-
macam tujuan, keperluan, dan keadaan; 3) siswamemiliki kemampuan menggunakan bahasa
Indonesia untuk meningkatkan intelektual,kematangan, emosional, dan kematangan sosial; 4)
siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis); 5) siswa mampu
menikmati danmemanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas
wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; dan 6) siswa
menghargai dan membanggakan satra Indonesia sebagai khasanah budaya danintelektual
manusia Indonesia., Untuk mencapai tujuan di atas, pembelajaran bahasa harus mengetahui
prinsip-prinsip belajar bahasa yang kemudian diwujudkan dalam kegiatan pembelajarannya,
serta menjadikan aspek-aspek tersebut sebagai petunjuk dalam kegiatan pembelajarannya.
prinsip-prinsip belajar bahasa dapat disarikansebagai berikut. Siswa akan belajar bahasa dengan
baik bila: a) diperlakukan sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan minat; b) diberi
kesempatan berpartisipasi dalam penggunaan bahasa secara komunikatif dalam berbagai
macamaktivitas; c) bila ia secara sengaja memfokuskan pembelajarannya kepada
bentuk,keterampilan, dan strategi untuk mendukung proses pemerolehan bahasa; d) ia
disebarkan dalam data sosiokultural dan pengalaman langsung dengan budayamenjadi bagian
dari bahasa sasaran; e) jika menyadari akan peran dan hakikat bahasa dan budaya; f) jika diberi
umpan balik yang tepat menyangkut kemajuan mereka;dan g) jika diberi kesempatan untuk
mengatur pembelajaran mereka sendiri(Aminudin, 1994: 67)
C. E-learning sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Media merupakan sarana komunikasi bagi masyarakat. media inibisa berupa koran, majalah,
TV, radio, telepon, dan internet (Fajri, 2006:556). Media dapat dikelompokkan berdasarkan
bentuknya, yaitu media cetak danmedia elektronik. Media cetak berupa alat komunikasi massa
yang diterbitkandalam bentuk cetakan seperti koran dan majalah. Media elektronik
merupakansarana yang berupa media elektronik seperti TV, radio, dan internet sertatermasuk di
dalamnya e-learning.
Untuk memilih media pendidikan, ada beberapa hal yang perludiperhatikan yaitu (a) harus
memahami usia yang akan menggunakan, lingkungansosial budaya, dan karakteristik subjek
didik; (b) kemudahan mendapatkan media;(c) membantu kelancaran pengajaran atau sekedar
suplemen; dan (d) menariktidaknya bagi siswa (Endaswara, 2003: 30) Peranan media dalam
pendidikan sangat penting. mediapendidkan sedikit banyaknya akan meningkatkan intensitas
kemampuan pemahamansiswa. siswa akan termotivasi untuk lebih dekat dalam menggauli suatu
hal dantentunya pembelajaran akan semakin menarik dan interaktif.
Menurut Arsyad (1997: 25) fungsi media pendidikan adalah :(1) materi pembelajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga pemahaman danpenguasaan siswa akan lebih mudah; (2) metode
mengajar akan lebih bervariasi,tidak hanya komunikasi verbal yang monoton sehingga siswa
tidak bosan dan guruakan lebih kreatif saat pembelajaran; dan (30 siswa akan lebih banyak
melakukan kegiatan belajar-mengajar sebab tidak hanya mendengarkan guru, tetapi siswaakan
selalu mendengar, mengamati, dan mendeskripsikan.
Menurut Kempt dan Dayton (1995: 28) media pembelajaranmemenuhi tiga fungsi utama, yaitu
(1) memotivasi minat atau tindakan; (2)menyajikan informasi. ; dan (3) memberi intruksi,
sedangkan menurut Roestiyah (2000: 67) fungsimedia pendidikan ada tiga. pertama, fungsi
edukatif, aritnya mediapendidikan yang mengandung nilai-nilai pendidikan dapat memberikan
pengaruh baik. Kedua, fungsi sosial, artinya dengan pendidikan hubungan antara guru dan siswa
menjadi lebih baik sebab mereka dapat bersama-sama menggunakan media tersebut. Ketiga,
fungsi ekonomi, artinya dengan satu macam alat atau media sudah dapat dinikmati oleh
sejumlah siswa dan dapat digunakan sepanjang waktu. Penerapan e-learning sebagai media
pembelajaran bahasa Indonesia membutuhkan rancangan pembelajaranyang efektif, efisien, dan
sistematik. Persiapan itu dapat dilakukan sejak awaluntuk menghindari pemanfaatan e-learning
yang sekedar aksesoris atau tambahan yang kurang memberikan andil dalam pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran perludijelaskan tentang kompetensi/skill yang hendak dicapai dengan
mediae-learning. Kemudian perlu dirumuskan tentang partisipasi siswa, efisiensi waktu, strategi
pembelajarannya, dan evalusi pembelajaran. Hal tersebut harus dipersiapkan dengan matang
sehingga saat pembelajaran berlangsung guru dan siswa akan terjalin komunikasi yang baik dan
tujuan pembelajaran akan tercapai.
Agar iklim pendidikan yang berbudaya dapat tercapai, adabeberapa hal atau komponen dalam
pendidikan yang perlu recovery danperubahan secara cepat dan tepat. Seiring dengan perubahan
penggunaan media E-learningtersebut, bukan berarti secara keseluruhan sistem pendidikan
menggunakanelektronik. Akan tetapi, sistem pembelajaran yang sudah ada masih digunakanjika
diperlukan dan masih up-to-date. Guru maupun siswa dapat mengkombinasikansistem
pembelajaran yang sudah ada dengan sistem pembelajaran berbasis e-learrning.
Pengajaran berbasis e-learning dalam bahasa Indonesia dapat dilakukan ketika proses
pembelajaran di laboratorium bahasa. Untuk mengajarkan keterampilan berbicara dapat
menggunakan program audio yang terkoneksi satu dengan yang lainnya. Guru hanya mengawasi
dan membimbing siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Misalnya, ketika siswa praktik
membaca berita lewat program audio, siswa yang lain akan menyimak, mencermati,
danmencatat apa yang dianggap penting. setelah itu siswa akan saling berinteraksi(tanya jawab)
melali microphone yang sudah terkoneksi dengan dipandu oleh guru. siswa akan lebih antuias
dan respon terhadap pembelajaran dilaboratorium bahasa tersebut.
Contoh lain pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan e-learning adalah berdiskusi
(group)dengan temannya. Kelompok belajar ini dapat membentuk komunitas, berkolaborasi,dan
membentuk jaringan online yang dapat dilakukan secara langsung dan tidaklangsung. Siswa
dapat selalu berkomunikasi dengan temannya membahas pembelajaran bahasa Indonesia yang
sudah dilakukan di sekolah, apapun yangmendukung pembelajaran bahasa Indonesia dapat
dibahas dalam jaringan.
Penerapan sistem e-learning dirancang untuk meningkatkan keaktifan dan kekreatifan siswa
dalam pembelajaran, serta kemampuan untuk menggunakan teknologi dengan baik. Dalam
pelaksanaannya, program website e-learning dapat dikemas sesuai dengantujuan, sasaran,
materi, metode, keterbukaan, dan output yang akan dihasilkan.Di dalam program e-learning
dapat berisi forum refleksi, tanya jawab,diskusi, penugasan (share file), pengumuman, dan
informasi lainnya.Setiap forum tersebut digunakan berdasarkan tujuan dan hasil yang
akandiperoleh oleh guru ataupun siswa. Misalnya, forum refleksi dapat digunakansiswa untuk
mengungkapkan apa yang dirasakan ketika mengikuti pembelajaran dengan memberikan
kritikan, saran, pendapat, argumen, dan masukan secaratertulis. Masukan dan pendapat yang
ditulis secara tidak langsung dan bermanfaat sebagai media pembelajaran keterampilan menulis.
Siswa akan lebih terbuka dengan guru dalam menjalin interaksi terhadap sistem pembelajaran
yangsudah dilaksanakan. Mereka akan terbiasa menulis terhadap sesuatu yang menjadimasalah
ata ide yang ada dalam pikiran masing-masing untuk disampaikan kepadaguru.
Forum ‘tanya jawab’ dapat digunakan sebagai ajang tanyajawab antara guru dengan murid
mengenai segala hal yang berkaitan denganpembelajaran. siswa akan lebih leluasa bertanya
melalui website tentangtema yang sudah ditentukan. siswa akan lebih dominan dalam
memberikan pendapatdan gagasan. guru hanya bertugas mengarahkan pada tema yang yang
didiskusikanagar tidak melenceng dari tema. siswa akan berlomba-lomba memberikan solusi
yang terbaik terhadap tema yang dibahas sehingga diperoleh proses didkusi yanginteraktif dan
kreatif di dalam website. Forum ‘share file‘ dimanfaatkan untuk pengirimantugas siswa yang
berbentuk nonpaper kepada guru yang mengampu mata pelajaranbahasa Indonesia. Tugas-tugas
siswa dapat dikirimkan melalui forum sharefile dengan waktu yang relatif singkat. selain itu,
forum ini dapatdigunakan guru dan siswa untuk upload maupun download materipelajaran
bahasa Indonesia.
Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakanoleh guru sebagai proses
transfer ilmu kepada siswa. pemanfaatan mediapembelajaran yang relevan tentunya akan
mempengaruhi proses pembelajaran karena dapat meningkatkan efektivitas dan kekondusifan
pembelajaran. begitu juga dengan pembelajaran berbasis e-learning, ketersedian media
elektronik di sekolah merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Pihak sekolah harus
menyediakan media tersebut sesuai kebutuhan dan jumlah siswa yangada. selain itu, media
pendukug lainnya juga perlu diperhatikan agar pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif.
BAB IV
KESIMPULAN
Pemanfaatan e-learning di institusi pendidikanterbukti memberikan andil dan peran yang sangat
penting di dalamnya. Hal tersebut salah satunya dapatdilihat dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, yang sekarang ini sudahsangat membutuhkan media teknologi elektronik sebagai
media. berbagai macamjenis materi dan penugasan sudah menggunakan media elektronik
(internet). Peran dan fungsi tersebut untuk mempermudah, mempercepatpelaksanaan
pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Salah satu contoh pemanfaatan media pembelajaran berbasis e-learningdapat dimulai dari
pengumpulan tugas oleh siswa kepada guru. kemudian siswamengirimkan melalui website
matapelajaran yang berkatan di mana pun dan kapan pun sehingga hasil tulisantersebut dapat
diakses dan dibaca oleh semua siswa serta dapat diketahuikelebihan dan kelemahan tugas dari
masing-masing siswa. Kemudahan dankeberagaman model pembelajaran e-learning dapat
meningkatkan mutu pembelajaranbahasa Indonesia pada khususnya dan pembelajaran lain pada
umumnya. pembelajaranberbasis e-learning bersifat terbuka yang dapat diakses siapa saja.
haltersebut bertujuan agar terjalin pertukaran informasi dengan orang lainsehingga pengetahuan
yang diperoleh akan lebih beragam. Upaya dunia pendidikan untuk meningkatkan mutu
pembelajaranharus selalu diperhatikan. Salah satu upaya tersebut yaitu pemanfaatan media e-
learning sebagai media alternatifmemperoleh pengetahuan dan informasi yang seluas-luasnya.
Media e-learningyang sudah di diterapkan di instansi pendidikan, khususnya padapembelajaran
bahasa Indonesia seharusnya diterima dengan pikiran terbuka.
Penerapan e-learning sekarang ini, sudah dapatdirasakan manfaatnya sehingga guru dan siswa
merasa perlu untuk mengajimempelajarinya secara mendalam. Segala upaya perlu dibenahi agar
pembelajaran berbasis e-learning dapat terlaksana dengan baik. Pembenahan tersebutdapat
dilakukan pada sumber daya manusia, sarana prasarana, kurikulum, dan kebijakan-kebijakan
yang berlaku. Jika pembenahan pada aspek-aspek tersebut sudah terlaksana, pastilah
pembelajaran bahasa Indnesia berbasis e-learning akan tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Basiran, Mokh. 1999. Apakah yang Dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum 1994?.
Yogyakarta: Depdikbud
Kemp, J.E. dan Dauton, D.K. 1985. Planning dan Intructional Media. New York: Harper &
Row, Publisher.