Mata Kuliah
Pengembangan Program Pendidikan IPA
Dosen:
Prof. Dr. Hj. Nuryani Rustaman, M.Pd
Mestika Sekarwinahyu
1502210
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemanfaatan teknologi (dalam hal ini teknologi komputer dan internet)
merupakansalah satu upaya pengembangan pendidikan/pembelajaran. Pengadaan dan
pemanfaatan teknololgi komputer dan internet ini sudah merambah ke sekolah-sekolah
mulai dari TK sampai ke peguruan tinggi. Internet dan World Wide Web telah membuka
berbagai peluang baru untuk keentingan pengajaran dan penelitian. Berbagai wujud
aplikasi dari perkembangan teknologi komputer dan internet yang dimanfaat di bidang
pendidikan salah satunya adalah e-learning. E-learning mengalami perkembangan yang
sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Berbagai teknologi dan
aplikasi tercipta untuk mendukung berbagai kegiatan termasuk kegiatan belajar dan
mengajar.
E-learning berasal dari kata e (electornic) yang sering diasosiasikan dengan
kata diasosiasikan dengan kata tele, virtual, distance dan dari kata learning yang
sering diasosiasikan dengan kata education atau training. Memang banyak pengertian
yang diajukan oleh para ahli. Selain itu juga banyak diskusi yang dilakukan terkait
dengan e-learning.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang sebelumnya, maka permasalahan yang akan
dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian e-learning itu?
2. Apa manfaat e-learning?
3. Apakah komponen-komponen yang ada pada e-learning?
4. Bagaimanakan pendekatan e-learning?
5. Bagaimanakan teknologi e-learning dan perkembangannya?
6. Apa keunggulan dan kelemahan e-learning?
7. Bagaimanakan lingkungan belajar pada e-learning?
8. Bagaimanakan e-learning dalam pendidikan IPA?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian E-Learning
Terminologi tentang e-learning banyak diajukan oleh para ahli. Namun beberapa
terminologi tersebut pada intinya bermuara pada definisi yang sama. Terminologi yang
dapat mewakili definisi dalam lingkungan distance learning dapat dilihat pada Gambar 1.
dan
informasi,
misalnya
internet,
video/audiobroadcating,
merupakan
bentuk
PJJ
yang
memanfaatkan
teknologi
Technology-Delivered Learning
Peserta didik tidak pernah (jarang)
bertemu secara fisik dengan
guru/instruktur
Memiliki karakteristik sebagai
belajar jarak jauh (distance
education, distributed education,
atau distance learning)
Pertemuan berlangsung secara
maya (virtual classroom)
Bahan belajar disampaikan melalui
teknologi
B. Manfaat E-Learning
E-learning merupakan pilihan yang tepat ketika:
1.
terdapat sejumlah konten yang signifikan yang akan dikirimkan ke sejumlah besar
peserta didik.
2. peserta didik tersebar secara geografis; ; memiliki keterbatasan mobilitas; memiliki
ketebatasan waktu untuk belajar setiap hari; tidak memiliki kemampuan membaca dan
menulis yang efektif; memiliki kemampuan dasar komputer dan internet; disyaratkan
mengembangkan latar belakang pengetahuan yang homogen dari suatu topik; memiliki
motivasi yang tinggi untuk belajar berdasarkan kemampuan mereka
3. konten harus dapat digunakan kembali untuk kelompok peserta didik yang berbeda di
kemudian hari
4. pelatihan bertujuan untuk membangun kemampuan kognitif daripada keterampilan
psikomotorik
5. pelatihan ditujukan untuk kebutuhan jangka panjang daripada jangka pendek
6. terdapat kebutuhan untuk mengumpulkan dan melacak data
Secara umum, e-learning dapat memberikan manfaat bagi organisasi misalnya dalam
hal peningkatan produktivitas, menciptakan nilai (value) pada organisasi, efisiensi, dan
fleksibel serta interaktivitas.
mengurangi ongkos transportasi, menghemat waktu, waktu fleksibel, dan bebas dari
proses belajar mengajar dan interaksi. Sedangkan menurut mahasiswa manfaat e-lerning
yang dirasakan adalah mudah mengakses ke dalam sumber-sumber belajar, dapat
mengakses materi yang up to date, dapat belajar secara interaktif dengan banyak lokasi,
serta bebas dari proses dan interaksi belajar mengajar.
C. Pendekatan E-Learning
Terdapat dua pendekatan umum e-learning yaitu self-paced e-learning
dan
D. Komponen E-Learning
Pendekatan E--learning dapat mengkombinasikan jenis-jenis berbeda dari e-learning
yang meliputi:
1. E-learning content
E-learning content meliputi simple learning resources (sumber-sumber belajar
sederhana), interactive e-lessons, electronik simulations, dan job aids.
coaching dan e-mentoring memyediakan duluang secara individu dan umpan balik
kepada peserta didik melalui peralatan online dan teknik fasilitasi.
3. Collaborative learning
Kegiatan kolaboratif berkisar dari diskusi dan berbagi pengetahuan untuk bekerjasama
pada sebuah proyek umum. Software sosial seperti chating, forum diskusi dan blogs.
Digunakan untuk kolaborasi online antar peserta didik.
a. Diskusi online. Diskusi online baik secaraa synchronous dan asynchronous
didisain untuk memfasilitasi komunikasi dan berbagi pengetahuan antara peserta
didik. Pesera didik dapat mengomentari dan bertukar pikiran mengenai kegiatan
pelajaran atau berkontribusi kepada kelompok belajar dengan berbai pengetahuan
mereka.
b. Kolaborasi. Proyek kolaboratif berimplikasi kerjasama antar peserta didik untuk
melakukan tugas. Kegiatan kolaboratif dapat mencapuk pekerjaan proyek dan
tugas berbasis skenario.
4. Virtual Classroom.
Kelas virtual merupakan cara pembelajaran yang paling mirip dengan pembelajarn
kelas tradisional, yang sepenuhnya dipimpin oleh instruktur. Sebuah kelas virtual dalam
kegiatan e-learning dimana instruktur mengajar secara jarak jauh dan pada waktu yang
yang pada kelompok belajar menggunakankombinasi materi (seperti Slide PowerPoint,
materi audio atau video). Metode ini menyaratkan paling tidak sejumlah uspaya untuk
mengkonversikan materi (tetapi struktur masih harus mempersiapkannya). Teknologi
yang tepat harus di tempatkan baik untuk peserta didik maupun provider (misalnya
software untuk kelas virtual dan konektivitas yang bagus).
Kegiatan e-learning dapat secara synchronous atau asynchronous. Synchronous
berlangsung
secara
real-time.
Komunikasi
synchronoous
antara
dua
orang
mengharuskan mereka berada pada waktu yang sama. Contoh dari kegiatan
synchronous adalah chatting dan audio/video conference.
Peristiwa asynchronous
merupakan peristiwa yang tidak terikat oleh waktu. Self-Pased Course merupaka
contoh dari e-learning asynchronouss karena belajar secara online yang berlangsung
kapan saja. E-mail atau forum diskusi merupakan contoh dari alah komunikasi
asynchronous. Fleksibilitas teknologi internet menciptakan area abu-abu sekitar konsep
synchronous dan asynchronous. Sebagai contoh, sesi video dan aduo dapat direkam dan
disediakan bagi peserta didik yang tidak dapat menghadiri secara langsung.
Audio
Data
Video
Audio
Data
Video
Data
Audio Bideo
Audiovideo
Data
One-Way
Audio
tape,
Radio
broadcast,
Dial acess
audio
resources
CBT,
Videotext,
Bulletin
Board,
Internet
Videotape,
Videobroadcast, 1-way
video, VCD
Audio on
www
resources
Video
on
CBT,
Videotext,
WWW
AudioVideo
Supplemented
by
AudioVideotape
s, dial access,
audio, VCD
Multimedia
Programming
Two Way
Asynchro
nous
Voice mail
Email,
Internet
Videomessaging
Audio
Video
Suppleme Messanted by
ging
email,
voice mail
AudioVideo
Supplemented
by voice mail,
or
videomessaging
Multimedia
Messaging
TwoWay
Synchro
nous
Phone,
Audioconferencing
Tellecolla
boration,
Internet
Audiograp
hics, PC
appl,
sharring
tellecolab
oration
AudioVideo
Supplemented
by
audioconferenci
ng
Interactive
AVA
Collaboration
Video
progra
ms
supple
mented
by
telecol
aborati
on
a. Audio Conferencing
Teknologi audio conferencing merupakan interaksi langsung audio (suara)
antar dua orang atau lebih yang berada pada lokasi yang berbeda melalui
8
Kelemahan/Kekurangan
Kurangnya interaksi antara guru dan
siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri
10
Keunggulan/Kelebihan
konvensional, kini juga dituntut
menguasai teknikpembelajaran yang
menggunakan internet
mengatasi adanya perbedaan yang
berasal dari guru
Meningkatkan retensi dan aplikasi dari
pelajaran
Kecepatan distribusi materi pelajaran
meningkat
Kelemahan/Kekurangan
animasi sangat membantu. Sejumlah contoh yang bagus dari applet berbasis sains dapat
ditemukan pada website ExploreScience.com (www.explorescience.com).
Simulasi online merupakan sumber daya lain yang berguna untuk mendukung
pengajaran sains. Lab Geologi Online (www.sciencecourseware.com) menyediakan
berbagai simulasi percobaan bumi dan ilmu lingkungan yang tidak dapat dilakukan di
laboratorium sekolah termasuk program gempa bumi virtual, yang membawa siswa
melalui ilmu pengetahuan tentang gempa bumi. Ini merupakan kegiatan inteaktif dengan
siswa yang diperlukan untuk menanggapi petunjuk; misalnya, dengan mengukur data dari
screen pada waktu antara kedatangan dari gelombang P dan S. Yang membuat program ini
beguna adlah bahwa sertifikat akan dihasilkan jika simulasi tersebut berhasil diselesaikan.
Hal ini memungkingkan bagi peserta didik untuk bekerja melalui program diluar jam
pelajaran, dan mereka dapat memberikan bukti bahwa merela telah menyelesaikan
pekerjaan dengan memperlihatkan kepada guru sertifikat mereka. Pada situs ini juga
terdapat simulasi-simulasi yang lain, seperti radio-carbon dating.
Internet, terutama bagi guru sains, memenuhi kebutuhan guru dalam kaitannya
dengan keamanan informasi. Organisasi-organisasi seperti the Association for Science
Education,
CLEAPSS
dan
SSSERC
(www.ase.org.uk,
www.c;eapss.org.uk
dan
13
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. E-learning merupakan upaya Upaya menghubungkan peserta didik dengan sumber
belajarnya (database, pakar, guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan
berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, atau berkolaborasi secara
langsung (synchronous) atau tidak langsung (asynchronous).
2. Secara umum, e-learning dapat memberikan manfaat bagi organisasi misalnya dalam hal
peningkatan produktivitas, menciptakan nilai (value) pada organisasi, efisiensi, dan
fleksibel serta interaktivitas
3. Terdapat dua pendekatan umum e-learning yaitu self-paced e-learning
dan
facilitated/instructor-led
4. Pendekatan E--learning dapat mengkombinasikan jenis-jenis berbeda dari e-learning yang
meliputi: e-learning content; e-tutoring, ecoaching, e-mentoring; collaborative learning;
dan virtual classroom
5. Disamping memiliki kekuatan, e-learning juga memiliki kelemahan.
6. Lingkungan belajar virtual yang disediakan oleh web berfungsi sebagaimana lingkungan
belajar konvensional yang dapat menyampaikan informasi kepada peserta didik.
7. Selain informasi dalam bentuk teks dan gambar, internet memiliki sejumlah sumber yang
sangat tepat untuk mengajarkan sains. Oleh karena itu internet dapat digunakan untuk
mendukung pengajaran sains.
8.
14
DAFTAR PUSTAKA
E-Learning Methodologies: A guide for designing and developing e-learning courses. (2011).
Roma: Food and Agriculture Organization of the United Nations
Fullick Patrick (......). Using The Internet In School Science. In Barton Roy (Ed.), Teaching
Secondary With ICT (pp 71-86).
Simamora Lamhot.(2003). E-Learning: Konsep dan perkembangan Teknologi yang
Mendukungnya. In Andriani Durri (Ed.), Cakrawala Pendidikan : E-Learning dalam
Pendidikan (pp 349-376). Jakarta: Universitas Terbuka.
15