Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul "Nilai-Nilai
Pancasila dalam Realitas Kehidupan Bangsa Indonesia selama Pandemi Covid-19."
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurmiani selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah membantu penulis dalam mengerjakan
karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap
semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pola makan dan
berat badan yang sehat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................4
3.1. Kesimpulan....................................................................................................9
3.2. Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10
iii
BAB I PENDAHULUAN
Pancasila memiliki kedudukan sebagai dasar falsafah juga dasar negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia. Menurut Octavian, 2018 Pancasila yang
berkedudukan sebagai dasar negara, pandangan dan falsafah hidup harus dipedomani
bangsa Indonesia dalam proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan.
Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan nilai luhur yang digali budaya
bangsa dan memiliki nilai dasar yang diakui secara universal dan tidak akan berubah
oleh perjalanan waktu. Oleh karena nilai yang terkandung pada pancasila adalah nilai
budaya bangsa, sudah seharusnya nilai tersebut dapat terus dilestarikan. Untuk
melestarikan nilai tersebut maka dibutuhkan aksi atau pengimplementasian dari
setiap individu dalam kehidupan sehari-harinya (Nurgiansah, 2021). Dalam
mengimplementasikan nilai-nilai dari Pancasila tentunya selalu ada hambatan dan
tantangannya. Jika dahulu pengimplemantasian dari nilai-nilai pancasila ini dirasakan
belum optimal dari setiap warga negara. Hal ini dikarenakan banyaknya budaya luar
yang silih berganti masuk menyebar luas ke Indonesia. Arus globalisasi tak semata-
mata hanya menyebarkan hal yang positif pastinya ada hal negatif pula. Dibuktikan
dengan banyaknya anak remaja khususnya yang lebih mencintai atau mengagumi
bangsa lain. Sekarang selain adanya tantangan globalisasi, muncul tantangan baru
yang datang kepada bangsa Indonesia. Hal itu adalah satu pandemi baru yang hadir
di hampir semua belahan dunia (Nurgiansah, 2020).
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus
baru yaitu Sars-coV-2 ditemukan pertama kali di Wuhan, Tiongkok pada tanggal 31
desember 2019. Virus corona atau Covid-19 ini bisa menyebabkan gangguan ringan
pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, bahkan kematian. Sampai
dengan saat ini setidaknya ada lima jenis virus corona yang diidentifikasi pada
1
manusia (Madrasah, 2020). Tercatat jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus
meningkat setiap harinya, per tanggal 30 maret 2021 jumlah kasus Covid-19
mencapai 1.505.775 kasus dengan angka kematian 40.754 kasus (Covid-19, 2021).
Menurut Bestari Kumala Dewi, 2021 virus corona terdapat beberapa varian ,
ada sekitar 4 varian baru dari virus corona. Yang pertama ada varian B.1.1.7 yang
pertama kali dikonfirmasi di Inggris. Adanya varian B.1.1.7 yang masuk Indonesia
juga membuat masyarakat khawatir. Terutama karena virus ini disebut lebih mudah
menular. Kedua, ada B.1.351 atau 501Y V2 yang berawal dari Afrika Selatan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian ini sudah menyebar ke lebih 30
negara lain. Yang ketiga ada Varian P.1 dari Brasil, pertama kali terdeteksi di
pertengahan Januari, pada pelancong dari negara bagian Amazonas di Brasil yang
pergi ke Jepang. varian baru virus corona lainnya adalah CAL.20C, yang mana saat
ini menyumbang setengah dari kasus COVID-19 di California Selatan.
2
2. Bagaimana nilai-nilai Pancasila saat pandemic Covid-19?
3
BAB II PEMBAHASAN
Pancasila dijadikan sebagai landasan hidup bangsa Indonesia. Hal itu berarti,
setiap nilai-nilai yang ada dalam sila Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam
hidup bernegara (Ajeng Nurasyiah, 2021).
Nilai-nilai Pancasila semakin relevan dengan situasi dan kondisi saat ini
dimana bangsa Indonesia sedang menghadapi pandemi yang berdampak pada sektor
ekonomi, sosial, politik, hingga hankam. Keseluruhan nilai yang terkandung dalam
sila-sila Pancasila memberi landasan berpikir dan bertindak bagaimna negara dan
warga negara bersikap dan bertindak dalam menghadapi pandemi Covid-19 (Suryani,
2020).
Negara yang berhasil keluar dari pandemi Covid-19 adalah negara yang
memiliki persatuan dan kesatuan serta solidaritas yang kuat, mulai dari pemerintah
sampai masyarakat tingkat bawah. Nilai-nilai tersebut merupakan ideologi dasar dari
Pancasila.
Dalam setiap sila Pancasila mengandung nilai-nilai yang tetap bisa diterapkan
atau diimplementasikan oleh warga sekalipun di masa pandemi. Berikut sila
Pancasila dalam implementasi di masa pandemi:
Menurut Sianturi & Dewi (2021), Nilai Ketuhanan ini berkaitan dengan
keterkaitan individu dengan sesuatu yang dianggap sakral, suci, agung, dan mulia.
Memahami ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat
yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa
maupun semangat untuk mencapai ridho Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang
dilakukannya.
4
Di saat pandemi Covid-19 kita sebagai manusia selalu berpasrah diri kepada
apa yang telah ditentukan oleh Tuhan YME, dimana pandemi ini merupakan bagian
dari ujian dalam kehidupan yang harus semakin menyadarkan kita akan tentang
kekuatan di luar kemampuan manusia. Kita manusia harusnya tidak luput dari
selalu meminta (beribadah) kepada Tuhan YME tetapi pada saat pandemi ini ada
kebijakan dimana seemua tempat ibadah di larang untuk membuka pelaksanaan
ibadah bagi para umatnya. Kami tahu bahwa kebijakan tersebut sebagian besar
untuk menerapkan peraturan agar masyarakat tetap terjaga dari Covid-19 tetapi
kebijakan tersebut perlu diubah sedikit dalam penerapannya seperti kita tidak apa
memberlakukan dibukanya rumah ibadah tetapi di sesuaikan dengan protokol
kesehatan.
Salah satu kesalahan yang terjadi di pandemi ini ketidak larasnya pemerintah
dan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah dalam
menerapkan rumah ibadah perlu di perhatikan dan juga jangan semenah menah
(contoh Wali Kota Makassar menerapakan bahwa semua tempat ibadah dilarang
untuk beroperasi tetapi kondisi Covid-19 di Makassar tidak sekeras keadaan di
Jakarta sekarang, meskipun semua tempat ibadah telah menerapkan protokol
kesehatan dalam melaksanakan ibadah tetapi tetap ditutup sedangkan semua Mall,
Klub Malam, Restoran, dsbnya tetap dioprasionalkan hanya pembatasan harus
ditutup jam 17:00) untuk kebijakan yang diperlakukan di masyarakat, dan
Masyarakat juga perlu menaati peraturan yang sudah tepat dilakukan untuk
penerapan protokol kesehatan di rumah ibadah.
5
Dalam sila ini mengandung juga nilai kesadaran, yaitu kesadaran sikap moral dan
tingkah laku manusia yang berdasarkan kepada norma-norma dan kebudayaan baik
terhadap diri sendiri, sesama manusia, ataupun pada lingkungannya.
Pada masa pandemi ini, rasa nasionalisme, kekeluargaan dan saling gotong
royong sangat dibutuhkan sekali. Masyarakat mampu saling bahu membahu dalam
menghadapi pandemi dengan memberikan bantuan secara materil atau non materil
juga do’a pada saudara-saudara kita. Contoh yang paling terlihat yakni program
yang dilakukan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan bantuan sosial
untuk semua masyarakat yang terkena dampak Covid-19.
Ibu Risma sengat berusaha dalam membantu semua kalangan terutama bagi
para yang terkena dampak ekonomi dri Covid-19, selalu memantau apakah bansos
6
sudah jalan dengan baik dan program memberi makan masyarakat yang terjadi
sekarang di Jakarta dimana sudah masuk PPKM Level 4 yang lebih parah
dibandingkan PPKM Darurat yang telah Bapak Presiden umumkn sebelumnya.
Dari hal yang terjadi diatas, bukan hanya pemerintah yang perlu melakukan
semuanya. Kita sebagai masyarakat juga perlu bersatu dalam kepatuhan pada
ketentuan hukum dalam rangka menangani pandemi Covid ini, sikap empati harus
mampu melahirkan persatuan gotong royong untuk menyelesaikan masalah. saling
membantu, berbagi, dan saling berkolaborasi tanpa melihat ras, suku dan agama.
Nilai dari sila ini yakni keputusan atau kebijakan yang diambil merupakan hasil
musyawarah juga keputusan bersama yang selanjutnya dilaksanakan bersama-sama
demi keselamatan dan kepentingan bangsa itu sendiri. Penerapan saat pandemi ini
adalah bagaimana tokoh-tokoh masyarakat mampu melakukan koordinasi dalam
rangka memahamkan masyarakat mengenai pentingnya untuk menjalankan
himbauan dari pemerintah supaya tidak melakukan aktivitas di luar rumah.
7
Adha kemarin jika tidak menggunakan masker maka akan disuruh pulang atau
dilarang masuk ke masjid.
Dalam sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat memiliki makna bahwa
ada keadilan pribadi dan sosial. Menurut khoiriah, keadilan pribadi ialah keadilan
individu atau perseorangan dan keadilan sosial adalah keadilan secara bersama-
sama. Seluruh rakyat Indonesia mendapatkan hak keadilan dalam hukum, ekonomi,
politik, dan sosial budaya tanpa ada keberpihakan pada kelompok atau pribadi
tertentu. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki makna bahwa
negara harus melakukan masyarakatnya secara adil. Di masa pandemi seperti ini,
keadilan penanganan masyarakat tidak boleh dlakukan secara membeda-bedakan
atau mengkotak-kotakan (Isnaini & Dewi, 2021).
Pada pendalaman sila ini terkait dengan contoh pengamalan di sila ketiga
dimana kita sangat menghargai jasa dari Mentri Sosial Ibu Risma dalam membantu
masyarakat Jakarta yang sedang dalam kesulitan akibat pandemi Covid-19 yang
sekarang di tahap PPKM Level 4, serta memperjuangkan anggaran Bansos dapat
tersosialisasi dengan baik untuk semua masyarakat yang terkena dampak sosial dan
ekonomi di pandemi Covid-19 ini. Tujuan bansos ini bahwa bantuan dari
pemerintah mampu membantu kelangsungan hidup masyarakatnya yang dimana
banyak kehilangan pekerjaannya serta para pengangguran yang baru menyelesaikan
Pendidikan formal dan juga bantuan ini mampu membantu masyarakat miskin agar
tidak menjadi lebih miskin dan tak punya apa-apa.
8
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Bestari Kumala Dewi. (2021, March 5). Mengenal 4 Varian Baru Virus Corona dan
Bagaimana Efektivitas Vaksin Covid-19 Melawannya Halaman all -
Kompas.com. Kompas.Com.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/05/193000123/mengenal-4-
varian-baru-virus-corona-dan-bagaimana-efektivitas-vaksin-covid?page=all
10
Nurgiansah, T. H. (2020). Filsafat Pendidikan.
Sianturi, Y. R. U., & Dewi, D. A. (2021). Penerapan Nilai Nilai Pancasila Dalam
Kehidupan Sehari Hari Dan Sebagai Pendidikan Karakter. 5(1), 222–231.
Suryani, N. (2020). Implementasi Nilai Pancasila Pada Era dan Pasca Pandemi. 3.
11