Anda di halaman 1dari 19

PERANCANGAN APLIKASI BIMBINGAN BELAJAR ONLINE

“AI - LEARNING” BERBASIS WEB

SKRIPSI
Dimajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan diploma
empat (D-4) Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ujung Pandang

MUHAMMAD ATHARIQ FAJRI


425 18 015

PROGRAM STUDI D-4 TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat dan peranannya sangat penting
untuk mendukung aktivitas manusia agar dapat mengoptimalkan waktu dengan
lebih baik. Salah satu contoh teknologi yang membantu aktivitas manusia adalah
sistem informasi. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan data, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan strategi kegiatan dari suatu organisasi atau instansi dan
menyediakan pembelajarn bagi pihak tertentu.
Konsep E-Learning (Bimbel Online) sebenarnya sudah lama diaplikasikan dan
sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya
implementasi E-Learning di lembaga pendidikan dan di industri internasional,
seperti yang dikeluarkan oleh Cisco System, Microsoft Corporation, dan
sebagainya sebagai sarana belajar atau hanya sebagai pelayanan lembaga
pendidikan terhadap anak didik dan industri terhadap konsumennya atau
pegawainya.
AI-Learning merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
edukasi komunitas secara online (online educational community). Educational
menurut kamus online www.thefreedictonary.com adalah “providing knowledge;
instructive or informative”(menyediakan pengetahuan yang bersifat instruksi atau
informasi) sedangkan community adalah “A group of organism or populations
living and interacting with one another in a particular environment”(sebuah
perkumpulan organisme manusia atau populasi yang hidup dan berinteraksi satu
dengan yang lainnya dalam lingkungan tertentu).
Dengan merujuk dua istilah di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
onlineeducational community merupakan sebuah komunitas atau perkumpulan
manusia yang saling berinteraksi dalam penyediaan pengetahuan yang bisa berupa
instruksi atau informasi yang aktifitasnya dilakukan secara online.
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyedian jasa onlineedukasi,
penggunaan teknologi web atau sistem e-learning yang up to date sangat di perlukan
untuk mendukung proses layanan edukasi para pelanggan perusahaan sehingga
dapat memuaskan hati para pelanggaan akan layanan yang diberikan.
Sistem ini kita dapat memberikan pemahaman dan informasi yang luas kepada
pasa pengguna mengenai pembelajaran kecerdasan buatan sehingga kedepannya
dapat meningkatkan produktifitas di bidang IT tentunya Artificial Intelegence
dalam mengelola data yang ada di negeri kita.

1
1.2 Rumusan Masalah
Untuk mencapai sasaran perancangan aplikasi ini, saya merangkum sebuah
permasalahan yakni:
1. Bagaimana proses pembuatan aplikasi bimbel online berbasis web?
2. Bagaimana cara kerja aplikasi bimbel online berbasis web?
1.3 Ruang Lingkup Kegiatan
Mencapai tujuan dari aplikasi ini kita berfokus untuk para siswa/i dan mahasiswa
yang terjun langsung dalam bidang Teknologi Informasi dapat memanfaatkan
bimbingan online ini.
1.4 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari tugas akhir ini:
1. Para pengguna dapat ahli dalam bidang kecerdasan buatan dan pengolahan
datanya.
2. Para pengguna mampu menerapkan bimbingan ini untuk kedepan yang
lebih maju bagi negara.
1.5 Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini yakni kita sebagai mahasiswa mampu menerapkan ilmu
pemrograman web pada matakuliah desain pemrograman web dan juga tentu dalam
bimbingan ini kita bisa membantu sesama orang – orang yang terjun dalam bidang
IT (Teknologi Informasi).

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendidikan
2.1.1 Definisi Pendidikan

Dewasa ini, telah banyak para ahli berusaha untuk mendefinisikan istilah
pendidikan. Namun sayangnya, hingga kini mereka tidak pernah mendapatkan
keseragaman akan istilah pendidikan tersebut. Carter V mendefinisikan pedidikan
ke dalam dua istilah (Rochaety, 2006. p. 6) yaitu:

1. Proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku


lainnya dalam masyarakat tempat mereka hidup.
2. Proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh
lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah)
sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial dan
kemampuan individu yang optimal.

2.1.2 Penggolongan Pendidikan

Penggolongan pendidikan berdasarkan pola pengelolaannya dapat dibagi menjadi


3 katagori (Gerda, 2000. p.10), yaitu:

a) Pendidikan Informal : yaitu pendidikan seseorang yang di dapat secara sadar


atau tidak sadar dalam kehidupan sehari-harinya (keluarga, pekerjaan, dan
Pergaulan).
b) Pendidikan Formal : Yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang di suatu
lembaga pendidikan secara teratur, sistematis bertingkat dan mengikuti syarat-
syarat yang jelas (contoh : bersekolah).
c) Pendidikan non formal : Yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang secara
teratur, terarah, tetapi tidak mengikuti peraturan yang ketat, seperti pengadaan
kursus atau bimbel.

3
2.1.3 Bimbel (Bimbingan Belajar)

Bimbel merupakan sebuah akronim yang sebenarnya terdiri dari 2 kata,


yaitu bimbingan dan belajar. Bimbingan berasal dari kata bimbing yang dapat
diartikan secara verbal sebagai pimpin, asuh dan tuntun. Sehingga bimbingan
dapat diartikan sebagai petunjuk, tuntunan atau penjelasan cara mengerjakan
sesuatu. (KBBI, 2008. p.201). Sedangkan belajar berasal dari kata ajar yang dapat
diartikan sebagai petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau
dituruti. Sehingga kata belajar yang mendapat imbuhan ber dari kata dasar ajar
dapat diartikan sebagai usaha untuk mengetahui sesuatu, berusaha memperoeh
ilmu pengetahuan (kepandaian, keterampilan).

Dari kedua kata tersebut, bimbel dapat diartikan sebagai suatu proses
pemberian bantuan dari guru/guru pembimbing kepada siswa agar terhindar dari
kesulitan belajar yang mungkin muncul selama mengikuti proses pembelajaran
sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Adapun optimal dalam
konteks belajar dapat dimaknai sebagai siswa yang efektif, produktif, dan prestatif
(Rakhmat, 2005).

Konsep dasar bimbingan belajar berasal dari keragaman karakteristik


individu dalam pembelajaran berimplikasi terhadap kecepatan, hasil dan dinamika
proses pembelajaran individu. Oleh karena itu, keberadaan bimbingan belajar
merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan keberadaannya.

Dalam pendidikan bimbingan belajar memiliki beberapa fungsi, antara lain adalah
(Rakhmat, 2005):

1. Mencegah atau mereduksi kemungkinan timbulnya masalah dalam belajar.


2. Menyalurkan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga potensi
belajar berkembang secara optimal.
3. Agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan pembelajaran.
4. Perbaikan terhadap kondisi-kondisi yang mengganggu proses belajar siswa.
5. Upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

4
Adapun manfaat bimbingan belajar bagi siswa adalah tersedianya kondisi
belajar yang nyaman, terperhatikannya karakteristik pribadi siswa, dan siswa
dapat mereduksi kemungkinan kesulitan belajar. Sedangkan manfaat bagi guru
atau konselor adalah membantu menyesuaikan program pembelajaran agar sesuai
dengan karakteristik siswa dan memudahkan dalam pengembangan potensi siswa
secara menyeluruh.

2.2 Sistem Informasi


2.2.1 Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan Sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya
mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005. p. 1). Sedangkan
pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005. p.2).

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu


mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),
keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
(Jogiyanto, 2005. p.3)

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya


adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2005. p.6):

1. Sistem Abstrak (abstract system) dan Sistem Fisik (physical system)


2. Sistem Alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made
system).
3. Sistem Tertentu (determinic system) dan Sistem Tak Tentu (probabilistic
system).

5
4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (Open System).
2.2.2 Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi
yang menerimanya. Sumber dari Informasi adalah data-data yang merupakan
bentuk jamak dari item. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dari kesatuan yang nyata (Jogiyanto, 2005. p.8).

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian
menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,
yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah
data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat
suatu model dan seterusnya membentuk suatusiklus. Siklus ini oleh John Burch
disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga
dengan siklus pengolahan data (data processing cycles) (Jogiyanto, 2005. p. 9).

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang


mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi,bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tetentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan(Jogiyanto, 2005. p.11).

Jhon Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi


terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan
(buildingblock), yaitu block input, model, output, technology, database dan
control (J ogiyanto, 2005. p.12).

6
2.3 E-Learning

Jhon Chambers, CEO dari Cisco Sistem pernah mengatakan pada tahun 1999
“The next killer application for Internet is going to be education. Education over
the Internet is going to be so big it is going to make email usage look like a rounding
error” (Mason, 2006. p. xiii). Aplikasi pembunuh yang lebih besar selanjutnya
adalah Internet dijadikan sebagai media pendidikan. Pendidikan melalui Internet ini
akan menjadi besar dan hal itu membuat penggunaan e-mailterlihat seperti
kesalahan yang berkelanjutan. Kemungkinan issu inilah yang membuat kemajuan
teknologi dalam pendidikan begitu cepat hingga muncul istilah-istilah baru dalam
pendidikan yang disebut dengan e-learning, CBT dan lainnya.

Selain itu, klasifikasi e-learning juga dibahas lebih mendetailkan lagi oleh
Solomon Negash, dkk, dalam bukunya yang berjudul “Handbook of Distance
Learning for Real-Time andAsyncrhrounous Information Technology Education".
Menurut mereka e-learning dibagi menjadi 6 klasifikasi (Negash, 2008. p.3), yaitu:

a. Face To Face : E-learning jenis ini lebih menekankan kepada media


internetatau online hanya sebatas media pendukung pembelajaran, pendidikan
sebenarnya berada pada saat guru dan siswa didalam kelas. Contoh e-learning
ini adalah penggunaan e-mailsebagai media Tanya jawab, dan upload dokumen
pendidikan.
b. Self Learning : E-learning jenis ini tidak melibatkan sosok guru dalam
pembelajaran siswa, baik tatap muka atau diskusi maya. Pada jenis e-learning
ini siswa lebih berusaha mendalami materi berdasarkan logika pada saat ia
menerima konten materi pendidikan tersebut
c. Asynchronous : E-learning tipe ini, pelajar tidak pernah bertatap muka secara
langsung oleh gurunya. Mereka hanya bertemu dan hanya berdiskusi melalui
sebuah media diskusi secara maya, seperti penggunaan forumonline dan
sejenisnya.
d. Syncrhonous : E-learning tipe ini mengandalkan pertemuan maya melalui kelas
virtual(web conference) secara realtime. Yang termasuk penggunaan teknologi
ini antara lain adalah adalah live video, live audio, chat dan instant messanging.

7
e. Blanded/Hybrid Asynchronous : e-learning ini merupakan campuran face to
face learning dengan asynchronous teknologi.
f. Blended/Hybrid Synchronous : e-learning ini merupakan kombinasi face to
face dengan synchronous teknologi.

8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengerjaan
4.1.1 Laman Home

Pada laman ini merupakan tampilan awal dari AI-Learning dimana kita dapat
melakukan login dan sign up, memilih menu pada kolom diatas.

Project atau bimbingan pada bimbel online ini dalam bidang IT (Kecerdasan Buatan)

9
Mengenai perusahaan atau bimbel online yang dibuat serta tertera para pembimbing
dalam bidang IT yang akan mengajar pada bimbel ini.

Bagian contact untuk call center jika terjadi masalah atau ingin bertanya dengan
perusahaan.

10
4.1.2 Laman Dashboard

Laman Awal setelah login atau sign up pada aplikasi web AI – Learning.

Laman pada components ini terdiri dari penggunaan bimbel kami dimana pada
badges ini akan menjadi tempat nilai setelah kita melakukan bimbingan pada materi
yang dipilih.

11
Laman ini untuk mengambil pelatihan atau pembelajaran yang ingin kita pelajari
serta terdiri dari detail dan contact pembimbing.

Laman ini untuk pengiriman pesan pada proses pembelajaran atau ke mentor yang
mengajar.

12
Merupakan laman progress sebagaimana pemahaman kita dalam melakukan
pembelajaran online.

4.1.3 Tambahan

Laman Forget Password jika terjadi lupa kata sandi.

13
Bagian sign up dengan mengisi sign up setelah itu akan di minta konfirmasi
mengenai user yang melakukan pendaftaran.

Laman konfirmasi sebelum masuk ke laman dashboard jika menjadi user baru.

14
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
• Aplikasi ini memudahkan kita dalam menimbah ilmu dalam bidang IT yang
terkhusus pada pembelajaran Artificial Intelegence beserta pengolahan data.
• Pengguna mampu memahami pembelajaran yang ada dan dapat saling
berkomunikasi dengan pengajar dalam sesi pembelajaran jika diperlukan.
• Menyediakan metode pembelajaran yang mudah dipahami dan memberi
contoh pemrograman dalam pembelajarn di AI – Learning.

5.2 Saran
• Membuat web lebih berkembang lagi dengan memanfaatkan pemrograman
lain seperti node.js, react.js, dll dalam mengembangkan aplikasi web.
• Memanfaatkan pemrograman backend dalam pengembangan pengelolahan
data dalam aplikasi web.

15
DAFTAR PUSTAKA

Rochaety, E., P.J. Rahayuningsih dan P.G.Yanti. 2005. Sistem Informasi


Manajemen Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.

Gerda, Wenei. 2000. Pengantar Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu


Pendidikan Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta.

Rakhmat, Cece., Suherman, dan Kustiawati, T.R. 2005. Silabus Online Mata
Kuliah Bimbingan Belajar.http://silabus.upi.edu/index.php?link=detail
&code=PPB%20525, Januari 2005, diakses 24 Juni 2010.

Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan


Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi, Yogyakarta.

Mason, Robin dan F.Rennie. 2006. Elearning The Key Concepts. Routledge,
Oxon, USA.

Negash, S., Whitman, M.E, Woszczynski, A.B, Hoganson, Ken dan Mattord,
Herbert. 2008. “Handbook of Distance Learning for Real-Time and
Asynchronous Information Technology Education”. Information Science
Refeerence (IGI Global), USA.

16
LAMPIRAN

Saya akan melampirkan link untuk mengakses script atau hasil codingan yang telah
di buat, diakses pada link google drive berikut ini:

https://drive.google.com/drive/folders/14mSOUXzYcQFsXWnbzc-
G3vMhathTmJ15?usp=sharing

Video dari aplikasi web ini dapat diakses di google drive dengan alamat link:

https://drive.google.com/file/d/1cqkIUlvBmvbdf02UIcKSurSN-
DpPFgFi/view?usp=sharing

17

Anda mungkin juga menyukai