Anda di halaman 1dari 26

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perangkat Keras


2.1.1 Sensor DHT22

DHT-22 atau AM2302 adalah sensor suhu dan kelembaban, sensor


ini memiliki keluaran berupa sinyal digital dengan konversi dan
perhitungan dilakukan oleh MCU 8-bit terpadu. Sensor ini memiliki
kalibrasi akurat dengan kompensasi suhu ruang penyesuaian dengan nilai
koefisien tersimpan dalam memori OTP terpadu. Sensor DHT22 memiliki
rentang pengukuran suhu dan kelembaban yang luas, DHT22 mampu
mentransmisikan sinyal keluaran melewati kabel hingga 20 meter sehingga
sesuai untuk ditempatkan di mana saja, tapi jika kabel yang panjang di atas
2 meter harus ditambahkan buffer capacitor 0,33µF antara pin#1 (VCC)
dengan pin#4 (GND).

Gambar 2.1 Bentuk fisik sensor DHT221

Spesifikasi Teknis DHT22 / AM-2302:

a. Catu daya: 3,3 - 6 Volt DC (tipikal 5 VDC)


b. Sinyal keluaran: digital lewat bus tunggal dengan kecepatan
5 ms/operasi
c. Elemen pendeteksi: kapasitor polimer (polymer capacitor)
d. Jenis sensor: kapasitif (capacitive sensing)
e. Rentang deteksi kelembapan : 0-100% RH (akurasi ±2% RH)

1
P. Marian, “AM2302 / DHT22 Datasheet”, http://www.electroschematics.com,
http://www.electroschematics.com/11293/am2302-dht22-datasheet/, Akses : 15-04-2017.

5
f. Rentang deteksi suhu : -40° - +80° Celcius (akurasi ±0,5°C)
g. Resolusi sensitivitas : 0,1%RH; 0,1°C
h. Histeresis kelembaban: ±0,3% RH
i. Stabilitas jangka panjang: ±0,5% RH / tahun
j. Periode pemindaian rata-rata: 2 detik
k. Ukuran: 25,1 x 15,1 x 7,7 mm
l. Hubungkan pin#2 (data) dari sensor ini dengan pin Digital I/O
pada MCU (Microcontroller Unit).

Komunikasi DHT22
Komunikasi dan sinyal Data bus tunggal digunakan untuk
komunikasi antara MCU dan DHT22, dengan waktu 5mS untuk satu
kalikomunikasi.Data terdiri dari bagian integral dan desimal, berikut ini
adalah rumus untuk data

DATA = 16 bit data RH + 16 bit Data suhu + 8 bit check-sum


MCU telah menerima data 40 bit dari AM2302:
0000 0010 1000 1100 0000 0001 0101 1111 1110 1110
16bit data RH 16bit data T 8bit Jumlah cek
di sini pengubahan16 bit data RH dari sistem biner ke sistem desimal,
0000 0010 1000 1100 → 652
Sistem biner Sistem desimal
RH = 652/10 = 65,2% RH
di sini pengubahan16 bit data T dari sistem biner ke sistem desimal,
0000 0001 0101 1111 → 351
Sistem biner Sistem desimal
T = 351/10 = 35,1 ℃
Sum = 0000 0010 + 1000 1100 + 0000 0001 + 0101 1111 = 1110 1110
Check-sum = 8 bit terakhir dari Sum = 1110 11102

2
Liu,Thomas. Digital-output relative humidity & temperature sensor/module DHT22 (DHT22 also named as
AM2302. New York:Aosong Electronic, 2016. Buku elektronik PDF.
https://www.sparkfun.com/datasheets/Sensors/DHT22.pdf

6
2.1.2 RTC DS-1307

Pengertian Komponen Real time clock (RTC) adalah DS1307


serial (RTC) adalah jam elektronik berupa chip yang dapat menghitung
waktu (mulai detik hingga tahun) dengan akurat dan menjaga/menyimpan
data waktu tersebut secara real time. Karena jam tersebut bekerja real time,
maka setelah proses hitung waktu dilakukan output datanya langsung
disimpan atau dikirim ke device atau mikrokontroler melalui sistem
antarmuka. RTC berfungsi menyimpan informasi jam terkini dari device
atau mikrokontroler yang bersangkutan, RTC dilengkapi dengan baterai
sebagai pensuplai daya pada chip, sehingga jam akan tetap up-to-date
walaupun device atau mikrokontroler dimatikan.

RTC memiliki urutan biner berkode biner (56 MB), 56 byte NV


SRAM, data ditransfer secara serial melalui bus dua arah, untuk
menyediakan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan
tahun.Tanggal pada akhir bulan disesuaikan secara otomatis selama
berbulan-bulan dengan kurang dari 31 hari, termasuk koreksi untuk tahun
kabisat. Jam beroperasi dalam format 24 jam atau 12 jam dengan indikator
AM / PM.DS1307 beroperasi sebagai perangkat slave pada bus I2CAkses
diperoleh dengan menerapkan kondisi START dan menyediakan kode
identifikasi perangkat yang diikuti oleh alamat register. Register
selanjutnya dapat diakses secara berurutan sampai kondisi STOP
dijalankan.Saat VCC turun di bawah 1,25 x VBAT, perangkat akan
mengakhiri akses yang sedang berlangsung dan mengatur ulang
penghitung alamat perangkat. Masukan ke perangkat tidak akan dikenali
saat ini untuk mencegah data yang keliru ditulis ke perangkat dari sistem
yang tidak dapat di toleransi. DS1307 memiliki sirkuit power-sense built-
in yang mendeteksi kegagalan daya dan secara otomatis beralih ke
persediaan cadangan. Operasi penahanan terus berlangsung sementara
bagian beroperasi dari persediaan cadangan.

Bentuk komunikasi data dari IC RTC adalah I2C yang merupakan


kepanjangan dari Inter Integrated Circuit. Komunikasi jenis ini hanya

7
menggunakan 2 jalur komunikasi yaitu SCL dan SDA. Semua
microcontroller sudah dilengkapi dengan fitur komunikasi 2 jalur.3

Diagram blok pada Gambar 2.2 menunjukkan elemen utama dari


serial RTC:

Gambar 2.2 Diagram blok RTC DS1307

Gambar 2.3 Bentuk fisik Modul RTC4

3
Liu,Thomas.DS1307 64 x 8, Serial, I2C Real-Time Clock. New York:Maxim Integrated Products. 2015.
Buku elektronik PDF. https://proyekarduino.wordpress.com/2015/04/01/pengetahuan-dasar-rtc-ds1307/
4
Eko Wibowo, “Pengetahuan Dasar RTC DS1307”, https://proyekarduino.wordpress.com,
https://proyekarduino.wordpress.com/2015/04/01/pengetahuan-dasar-rtc-ds1307/, 15-04-2017

8
Gambar 2.4 Konfigurasi PIN RTC
Fungsi pin dari komponen RTC S1307 adalah sebagai berikut :
1. Pin Vcc berfungsi sebagai sumber energi listrik Utama. Tegangan
kerja dari komponen ini adalah 5 volt, dan ini sesuai dengan
tegangan kerja dari microcontroller Board.
2. Pin SQW (square wave output) berfungsi mengeluarkan sinyal
salah satu dari 13 tapsyang disediakan oleh 15 tingkat pembagi
internal dari RTC.
3. Pin SCL berfungsi sebagai saluran clock untuk komunikasi data
antara Microcontroller dengan RTC.
4. Pin SDA berfungsi sebagai saluran data untuk komunikasi data
antara Microcontroller dengan RTC.
5. Pin GND dihubungkan ke ground yang dimiliki oleh komponen
RTC dengan ground dari battery back-up.
6. Vbat Berfungsi sebagai saluran energi listrik dari Battery external.
7. X1 dan X2 berfungsi untuk saluran clock yang bersumber dari
cristal external32768kHz.5

2.1.3 ATmega32
2.1.3.1 Sejarah Mikrokontroler
Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument
dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4
bit. Pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak
menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit,
yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48.

5
Iswanto, Belajar MIKROKOTROLLER AT89S51 dengan Bahasa C, ANDI Yogyakarta, Yogyakarta,
2011, hlm 262.

9
Pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak
menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit,
yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang
dipasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai
dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan
mikroprosesor sangat tipis.
Hingga Mei 2004, mikrokontroler oleh IBM masih dikembangkan
dan dipasarkan, hingga kemudian keluarga 4xx dijual ke Applied Micro
Circuits Corporation, Diwaktu bersamaa, mikrokontroler juga
dikembangkan dan dipasarkan oleh Motorola, yang divisi semi
konduktornya dilepas untuk mempermudah pengembangan Freescale
Semi conductor.
Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah
mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh
Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan
mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA, hingga ada vendor yang
mengeluarkan jenis mikrokontroler yang dipergunakan bagi pemula yaitu
ARDUINO yang memiliki beberpa type yang sekarang beredar dipasaran. 6

2.1.3.2 Pengertian Mikrokontroler


Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu
sistem komputer dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering
disebut single chip microcomputer sehingga bentuk yang kecil.
Mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar sederhana dan
menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan
program yang dikerjakan. Mikrokontroler mengerjakan instruksi-instruksi
yang diberikan kepadanya. Bagian terpenting dan utama dari suatu sistem
mikrokontroler adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang
programmer. Program ini menginstruksikan untuk melakukan perintah dari
aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang
diinginkan oleh programmer.
6
Iwan Iwut Tritoasmoro, “Sejarah Mikrokontroler.PDF’’, www.immersa-lab.com/blog http://www.immersa-
lab.com/sejarah-mikrokontroler.htm, Akses : 15-04-2017.

10
2.1.3.3 Prinsip Kerja Mikrokontroler
a. Berdasarkan data yang ada pada register program counter.
Mikrokontroler mengambil data dari ROM dengan alamat
sebagaimana ditunjukkan dalam program counter. Selanjutnya
program counter ditambah nilainya dengan 1 secara otomatis. Data
yang diambil tersebut merupakan urutan instruksi program
pengendali mikrokontroler yang sebelumnya telah dituliskan oleh
pembuatnya.
b. Instruksi tersebut diolah dan dijalankan. Proses pengerjaan
bergantung pada jenis instruksi, bisa membaca, mengubah nilai-nilai
dalam register, RAM, isi port atau melakukan pembacaan dan
dilanjutkan dengan pengubahan data.
c. Program counter telah berubah nilainya (baik karena penambahan
secara otomatis sebagaimana dijelaskan pada langkah ke1 di atas
atau karena pengubahan data pada langkah ke2). Selanjutnya yang
dilakukan mikrokontroler adalah mengulang kembali siklus ini pada
langkah ke1. Demikian seterusnya hingga catu daya dimatikan.

2.1.3.4 Kelebihan Mikrokontroler


a. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori,
dan I/O terintegrasi menjadi kesatuan kontrol sistem sehingga
mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat
bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.
b. Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan
komputer untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-
langkah untuk mendownload program dengan mikrokontroler sangat
mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.
c. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk
pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan
sistem.

11
d. Penggerak pada mikrokontoler ini menggunakan beberapa bahasa
pemograman.
e. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
f. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian
besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
g. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang
kompak.
h. Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.7

2.1.3.5 Pengertian ATmega32


ATmega32 adalah mikrokontroler 8bit dari keluarga AVR dengan
kapasitas penyimpanan programmable flash sebesar 32KB. ATmega32
merupakan salah satu produk IC mikrokontroler dari perusahaan yaitu
ATMEL. Nama AVR sendiri berasal dari singkatan Alf and Vegard's Risc
Processor. Nama Alf dan Vegard di ambil dari nama perancang
arsitekturnya Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan. Sedangkan kata Risc
Processor menandakan mikrokontroler ini termasuk jenis mikrokontroler
dengan instruksi set terbatas atau Reduced Instruction Set Computer
(RISC).
Mikrokontroler AVR dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu
TinyAVR, MegaAVR, XMEGAAVR, AVR32, UC3 dan AVR32 AP7.
Pengelopokan ini didasarkan pada ukuran fisik, jumlah memory,
peripheral dan fiturnya. TinyAVR merupakan kelompok terendah
sedangkan AVR32 AP7 merupakan jenis tertinggi. Kelompok MegaAVR
merupakan yang paling populer dikalangan komunitas mikrokontroler di
Indonesia. Contoh mikrokontroler yang termasuk kedalam MegaAVR
adalah ATmega8, ATmega8515, ATmega8535, ATmega16, ATmega32
dan ATmega328p.
ATmega32 merupakan seri terkini dari kelompok MegaAVR.
ATmega32 merupakan penerus dari generasi ATmega8 dan ATmega16.
Sebagai generasi terbaru, ATmega32 tentu memiilki fitur yang lebih
7
Esti Yuliana, “Pengertian Mikrokontroler”, www.teknikinformatika-esti.blogspot.co.id,
http://teknikinformatika-esti.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-mikrokontroler.html, Akses : 15-04-2017.

12
canggih dibanding dengan generasi sebelumnya. ATmega32 memiliki
kapasitas memory programmable flash sebesar 32kb, dua kali lebih besar
dari ATmega16. Selain itu ATmega32 juga memiliki EEPROM dan RAM
dua kali lebih besar dari ATmega16 yakni EEPROM sebesar 1KB dan
SRAM sebesar 2KB.8

2.1.3.6 Fungsi dan Kelebihan ATmega32


1. ATmega32 memilik kinerja yang tinggi dengan daya rendah pada
keluarga Atmel AVR mikrokontroler 8 bit.
2. Advanced RISC Architecture
a. 131 Powerful Instructions-Most Single-clock Cycle Execution.
b. 32x8 General Purpose Working Registers.
c. Fully Static Operation.
d. Up to 16 MIPS Throughput at 16MHz
e. On-chip 2-cycle Multiplier
3. High Endurance Non-volatile Memory segments
a. 32Kbytes of In-System Self-programmable Flash program
memory.
b. 1024Bytes EEPROM.
c. 2Kbytes Internal SRAM.
d. Write/Erase Cycles: 10,000 Flash/100,000 EEPROM
e. Data retention: 20 years at 85°C/100 years at 25 derajat
Celcius
f. Optional Boot Code Section with Independent Lock Bits In-
System Programming by On-chip Boot Program True Read-
While-Write Operation.
g. Programming Lock for Software Security
4. JTAG (IEEE std. 1149.1 Compliant) Interface.
a. Boundary-scan Capabilities According to the JTAG Standard.
b. Extensive On-chip Debug Support.

8
Eko Purnomo, “mikrokontroler avr atmega32.PDF”,www.nulis-ilmu.com, http://www.nulis-
ilmu.com/2015/09/mikrokontroler-avr-atmega32.html, Akses : 15-04-2017.

13
c. Programming of Flash, EEPROM, Fuses, and Lock Bits through
the JTAG Interface.
5. Peripheral Features
a. Two 8-bit Timer/Counters with Separate Prescalers and
Compare Modes.
b. One 16-bit Timer/Counter with Separate Prescaler, Compare
Mode, and Capture Mode.
c. Real Time Counter with Separate Oscillator.
d. Four PWM Channels.
e. 8 channel, 10-bit ADC:
a) 8 Single-ended Channels.
b) 7 Differential Channels in TQFP Package Only.
c) 2 Differential Channels with Programmable Gain at 1x,
10x, or 200x.
f. Byte-oriented Two-wire Serial Interface.
g. Programmable Serial USART.
h. Master/Slave SPI Serial Interface.
i. Programmable Watchdog Timer with Separate On-chip
Oscillator.
j. On-chip Analog Comparator.
6. Special Microcontroller Features.
a. Power-on Reset and Programmable Brown-out Detection.
b. Internal Calibrated RC Oscillator.
c. External and Internal Interrupt Sources.
d. Six Sleep Modes: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save,
Power-down, Standby and Extended Standby.
7. I/O and Packages.
a. 32 Programmable I/O Lines.
b. 40-pin PDIP, 44-lead TQFP, and 44-pad QFN/MLF.
8. Operating Voltages
a. 2.7V - 5.5V for ATmega32L.
b. 4.5V - 5.5V for ATmega32.

14
9. Speed Grades.
a. 0 - 8MHz for ATmega32L.
b. 0 - 16MHz for ATmega32.
10. Power Consumption at 1MHz, 3V, 25 derajat Celcius.
a. Active: 1.1mA.
b. Idle Mode: 0.35mA.
c. Power-down Mode: < 1μA.

2.1.3.7 Konfigurasi PIN ATmega32


IC ATMEGA32 memiliki 32 pin GPIO (General Purpose Input
Output). Ketigapuluh dua pin ini bisa diprogram dalam berbagai fungsi
seperti ADC, UART, INTERRUPT dan TIMER. Proses download
program flash memori melalui sistem ISP (In System Programming) juga
dilakukan melalui GPIO ini.
Secara fisik, Mikrokontroler ATMEGA32 dikemas dalam dua
model, yaitu PDIP 40 pin dan TQFP 44 pin. Kemasan PDIP atau singkatan
dari Plastic Dual In Line Package adalah yang umum kita pakai yaitu
kemasan dengan dua buah kaki berjajar masing-masing 20 pin. Sedangkan
kemasan TQFP atau singkatan dari Thin Quad Flat Pack adalah kemasan
model SMD (Surface Mount Device) yang umum dipakai pada produk
pabrik.
Konfigurasi pin dari IC ATMEGA32 model PDIP 40 pin:

15
Gambar 2.5 konfigurasi pin Atmega32

Secara fungsional konfigurasi pin ATMega32 adalah sebagai berikut:

a. VCC - Tegangan sumber


b. GND (Ground) - Ground
c. Port A (PA7 – PA0)

Port A adalah 8-bit port I/O yang bersifat bi-directional dan setiap
pin memilki internal pull-up resistor. Output buffer port A dapat
mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port A digunakan sebagai input
dan di pull-up secara langsung, maka port A akan mengeluarkan arus jika
internal pull-up resistor diaktifkan. Pin-pin dari port A memiliki fungsi
khusus yaitu dapat berfungsi sebagai channel ADC (Analog to Digital
Converter) sebesar 10 bit.9

Tabel 2.1 Fungsi khusus port A


Port Alternate Function
PA7 ADC7 (ADC input channel 7)
PA6 ADC6 (ADC input channel 6)
PA5 ADC5 (ADC input channel 5)
PA4 ADC4 (ADC input channel 4)
PA3 ADC3 (ADC input channel 3)
PA2 ADC2 (ADC input channel 2)
PA1 ADC1 (ADC input channel 1)
PA0 ADC0 (ADC input channel 0)

d. Port B (PB7 – PB0)

Port B adalah 8-bit port I/O yang bersifat bi-directional dan setiap
pin mengandung internal pull-up resistor. Output buffer port B dapat
mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port B digunakan sebagai input

9
FMPunya Inspirasiku, “DASAR TEORI MIKROKONTROLLER ATMEGA 32”, www. fmpunya.blogspot.co.id,
http://fmpunya.blogspot.co.id/p/blog-page.html, 15-04-2017.

16
dan di pull-down secara external, port B akan mengalirkan arus jika
internal pull-up resistor diaktifkan.Pin-pin port B memiliki fungsi-fungsi
khusus, diantaranya :

a. SCK port B, bit 7 = Input pin clock untuk up/downloading


memory.
b. MISO port B, bit 6 = Pin output data untuk uploading memory.
c. MOSI port B, bit 5 = Pin input data untuk downloading memory.

Tabel 2.2Fungsi khusus port B


Port Alternate Function
PB7 SCK (SPI Bus Serial Clock)

PB6 MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)

PB6 MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)

PB5 SS (SPI Slave Select Input)

PB3 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)


OCO (Timer/Counter0 Output Compare
Match Output)

PB2 AIN0 (Analog Comparator Positive Input)


INT2 (External Interrupt 2 Input)

PB1 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)

PB0 T0 (Timer/Counter External Counter Input)


XCK (USART External Clock Input/Output)

e. Port C (PC7 – PC0)

Port C adalah 8-bit port I/O yang berfungsi bi-directional dan setiap
pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port C dapat
mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port C digunakan sbagai input
dan di pull-down secara langsung, maka port C akan mengeluarkan arus
jika internal pull-up resistor diaktifkan.

17
Tabel 2.3 Fungsi khusus port C
Port Alternate Function
PC7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)
PC6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)
PC6 TD1 (JTAG Test Data In)
PC5 TD0 (JTAG Test Data Out)
PC3 TMS (JTAG Test Mode Select)
PC2 TCK (JTAG Test Clock)
PC1 SDA (Two-wire Serial Bus Data Input/Output Line)
PC0 SCL (Two-wire Serial Bus Clock Line)

f. Port D (PD7 – PD0)

Port D adalah 8-bit port I/O yang berfungsi bi-directional dan


setiap pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port D dapat
mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port D digunakan sebagai input
dan di pull-down secara langsung, maka port D akan mengeluarkan arus
jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port
D dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.4 Fungsi khusus port D


Port Alternate Function
PD7 OC2 (Timer / Counter2 Output Compare Match Output)
PD6 ICP1 (Timer/Counter1 Input Capture Pin)
PD6 OCIB (Timer/Counter1 Output Compare B Match
Output)
PD5 TD0 (JTAG Test Data Out)
PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input)
PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input)

18
PD1 TXD (USART Output Pin)
PD0 RXD (USART Input Pin)

2.1.4 LCD 2x16


2.1.4.1 Pengertian LCD

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang


berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun
grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display
elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan
tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di
sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-
lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik
dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

Material LCD (Liquid Cristal Display)LCD adalah lapisan dari


campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan
indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda
pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik
(tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri
dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer
cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang
diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat
melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang
diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin
ditampilkan.

Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.

a. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari


mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses
penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal
Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.
b. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari
atau keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data

19
tersebut keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur
sebelumnya.10

2.1.4.2 Bentuk Fisik dan konfigurasi LCD

Gambar 2.6 Bentuk fisik dan konfigurasi LCD 2 x 16

Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal
Display) diantaranya adalah :

Tabel 2.5 konfigurasi LCD 2 x 1611

Pin Nama Keterangan


1 VCC +5V
2 GND 0V

3 VEE Tegangan Kontras LCD


4 RS Register Select
5 R/W 1 = Read, 0 = Write
6 E Enable Clock LCD
7 D0 Data Bus 0

10
Elektronika Dasar, “LCD (Liquid Cristal Display)”, http://elektronika-dasar.web.id, http://elektronika-
dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display/, 16-04-2017.
11
BELAJAR ROBOT, “Rangkaian LCD 2x16 Lengkap.PDF’’, http://roboticbasics.co.id/,
http://roboticbasics.blogspot.co.id/2016/06/rangkaian-lcd-2x16-lengkap-dengan-program-arduino.html, 16-
04-2017.

20
8 D1 Data Bus 1
9 D2 Data Bus 2
10 D3 Data Bus 3
11 D4 Data Bus 4

12 D5 Data Bus 5
13 D6 Data Bus 6
14 D7 Data Bus 7
15 Anoda Tegangan Positif Backlight
16 Katoda Tegangan Negatif Backlight

2.1.5 Relay
2.1.5.1 Pengertian Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan


merupakan komponen Elektromekanikal (Electromechanical) yang terdiri
dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektro
magnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan
lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay
(yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedangkan contact
adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya
arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal
sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum
diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay :
ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya

21
elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact
akan menutup.12

Gambar 2.7 Skema relay elektromekanik13


Keterangan Gambar:
a. Rangkaian listrik (hardware)
b. Program (software)
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan
Elektronika diantaranya adalah :

a. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)


b. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time
Delay Function)
c. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi
dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
d. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun
komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat
(Short).

2.1.5.2 Bentuk fisik Relay

12
Wicaksono.Handy, Relay – Prinsip dan Aplikasi.PDF. Teknik Elektro - Universitas Kristen Petra.
Buku elektronik PDF.https://learnautomation.files.wordpress.com/2009/08/modul.keseluruhan-
automasi -1-1-bab-2.pdf
13
Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996)

22
Gambar 2.8 Bentuk fisik Relay14

Pin 1, 2, 3adalah pin-pin kontak. Jika coil diberi tegangan,inti akan


bersifat magnet dan akan menarik lempeng kontak 2 sehingga menempel
dengan kontak 3, Kontak 2 dan 3 pun tersambung. Jika pemberian
tegangan dihentikan, maka sifat magnet inti pun akan terhenti dan
lempeng pin 2 akan kembali ke posisi semula, yaitu menempel ke pin 1,
maka pin 2 tersambung ke pin 1.

2.1.6 Motor
2.1.6.1 Exhaust
Exhaust berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang untuk
dibuang ke luar, dan pada saat bersamaan menarik udara segar di luar ke
dalam ruangan. Selain itu exhaust juga bisa mengatur volume udara yang
akan disirkulasikan pada ruang. Supaya sehat setiap ruang butuh sirkulasi
udara berbeda sesuai dengan fungsinya.Misalnya, ruang tidur butuh
pergantian udara 2 – 4 kali per jam, kamar mandi 6 – 10 kali, dan dapur 10
– 15 kali.Untuk ruangan ber-AC, exhaust fan adalah pasangan yang saling
melengkapi.15

14
Teknikelektronika, Pengertian Relay dan Fungsinya, http://teknikelektronika.com/,
http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/, 16-04-2017.
15
dinoyudha, “EXHAUST FAN”, https://dinoyudha.wordpress.com,https://dinoyudha.wordpress.com/
2009/05/28/exhaust-fan-mempercepat-sirkulasi-udara-di-rumah/, 16-04-2017.

23
2.1.6.2 Pompa air
Pompa air bekerja menghisap air dari tempat yang lebih rendah dan
mendorong air tersebut ke tempat yang tinggi atau penampung air.
Setiap pompa air dilengkapi dengan peralatan otomatis yang berguna
untuk memudahkan kita pada saat pengoperasian dan tidak memerlukan
aktifitas menghidupkan ataupun mematikan pompa, karena sudah ada
sensor otomatis yang bekerja berdasarkan tekanan yang terdapat pada pipa
atau saluran air pada keluaran pompa. Pada mesin pompa air ada saluran
hisap dan ada saluran buang, alat otomatis atau sensornya menggunakan
sensor tekanan atau disebut juga Pressure Switch dan dipasang pada
tabung pada saluran keluaran pompa. Ketika pompa dihidupkan atau
dihubungkan dengan listrik, maka pompa akan berputar sehingga dibagian
dalam pompa terjadi vaccum karena adanya perbedaan tekanan, sehingga
air yang ada didalam tanah akan terhisap naik.16

2.1.7 Catu Daya

Catu Daya adalah sesuatu yang menyediakan energi listrik untuk


perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Catu daya ini
memerlukan sumber energi listrik yang kemudian mengubahnya menjadi
energi listrik dengan tegangan berbeda dan yang dibutuhkan oleh
perangkat elektronika. Tegangan listrik ini di bedakan dua jenis, yaitu catu
daya DC dan catu daya AC

2.1.7.1 Catu Daya DC


Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah.
Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung
positif menuju ujung negatif. Pengamatan yang dilakukan oleh para ahli
menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari
negatif (elektron) menuju kutub positif. Aliran-aliran ini menyebabkan

16 PT. FIRMAN Indonesia, “Pengertian Pompa”, http://www.pompaairfirman.com,


http://www.pompaairfirman.com/blog/pengertian-pompa, 16-04-2017.

24
timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari
positif ke negatif.

2.1.7.2 Catu Daya AC


Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang
besarnya dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus
listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan
gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri
listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN,
Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz.
Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1
(satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan frekuensi ini terdapat pada
rumah anda, kecuali jika anda tidak berlangganan listrik PLN.

2.2 Perangkat Lunak


2.2.1 Bahasa C

Tahun 1978, Brian W. Kerninghan & Dennis M. Ritchie dari AT &


T Laboratories mengembangkan bahasa B menjadi bahasa C. Bahasa B
yang diciptakan oleh Ken Thompson sebenarnya merupakan
pengembangan dari bahasa BCPL ( Basic Combined Programming
Language ) yang diciptakan oleh Martin Richard.
Sejak tahun 1980, bahasa C banyak digunakan pemrogram di
Eropa yang sebelumnya menggunakan bahasa B dan BCPL. Dalam
perkembangannya, bahasa C menjadi bahasa paling populer diantara
bahasa lainnya, seperti PASCAL, BASIC, FORTRAN.
Tahun 1989, dunia pemrograman C mengalami peristiwa penting
dengan dikeluarkannya standar bahasa C oleh American National
Standards Institute (ANSI). Bahasa C yang diciptakan Kerninghan &

25
Ritchie kemudian dikenal dengan nama ANSI C.
Mulai awal tahun 1980, Bjarne Stroustrup dari AT & T Bell
Laboratories mulai mengembangkan bahasa C. Pada tahun 1985, lahirlah
secara resmi bahasa baru hasil pengembangan C yang dikenal dengan
nama C++. Sebenarnya bahasa C++ mengalami dua tahap evolusi. C++
yang pertama, dirilis oleh AT&T Laboratories, dinamakan cfront. C++
versi kunoini hanya berupa kompiler yang menterjemahkan C++ menjadi
bahasa C.
Pada evolusi selanjutnya, Borland International Inc.
mengembangkan kompiler C++ menjadi sebuah kompiler yang mampu
mengubah C++ langsung menjadi bahasa mesin (assembly). Sejak evolusi
ini, mulai tahun 1990 C++ menjadi bahasa berorientasi obyek yang
digunakan oleh sebagian besar pemrogram professional.

Pengertian Pemrograman Bahasa C


Bahasa C adalah suatu bahasa pemrograman. Bahasa C termasuk
sebagai bahasa pemrograman tingkat menengah, maksudnya bahasa C bisa
dipelajari dengan lebih mudah karena mudah dimengerti tetapi mempunyai
kemampuan yang tinggi. Bahasa C bisa digunakan untuk merekayasa
program untuk segala kebutuhan, baik untuk aplikasi bisnis, matematis
atau bahkan game. Bahasa Pemrograman C merupakan turunan / varian /
keluarga dari Bahasa C seperti: C ++, Java Script, PHP, Java, perl dan lain
sebagainya. Bisa juga dibilang bahasa C adalah induk dari bahasa
pemrograman saat ini.

Bagian-bagian dalam pemograman BahasaC

a. Fungsi utama
Merupakan fungsi yang menjadi inti dari program dan merupakan
awal dan akhir eksekusi. Fungsi ini harus ada dalam setiap
program. Tanda kurawal buka (merupakan tanda awal fungsi main
dan tanda kurawal tutup) merupaka tanda berakhirnya fungsi main.
b. Prepocessor directive/header file

26
Preprocessor directive merupakan suatu pernyataan yang akan
diikiutsertakan dalam program, dimana pernyataan tersebut akan
di-compile sebelum proses compilasi yang sebenarnya dilakukan.
c. Deklarasi
Deklarasi diperlukan bila kita akan menggunakan pengenal
(identifier) dalam program. Identifier dapat berupa variable,
konstanta dan fungsi.
d. Konstanta
Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama
proses program berlangsung. Konstanta nilainya selalu tetap.
e. Variable
Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk
mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda
dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu
variable bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan.

Aturan umum penulisan Bahasa C :

a. membedakan penulisan huruf besar dan kecil.


b. Untuk memberi komentar pada suatu statement (keadaan), dapat
menggunakan /* di awal dan */ di akhir atau // dalam satu baris.
c. Awal dan akhir subroutine atau fungsi harus diapit kurung kurawal
({ })
d. Setiap statement harus diakhiri tanda titik koma, kecuali statement
yang diawali oleh tanda kres “#”
e. Setiap variabel yang digunakan wajib dideklarasikan terlebih
dahulu.
f. Untuk bahasa C setiap melakukan proses input dan output data
harus selalu menyertakan format datanya.17

17
Mas Sugeng, “Sejarah Bahasa Pemograman C.PDF”, http://gudang-sejarah.blogspot.co.id, http://gudang-
sejarah.co.id/2009/11/sejarah-bahasa-pemograman-c.html, 17-04-2017.

27
2.2.2 Aplikasi Bascom AVR

BASCOM AVR adalah salah satu tool untuk pengembangan /


pembuatan program untuk kemudian ditanamkan dan dijalankan pada
mikrokontroler terutama mikrokontroler keluarga AVR . BASCOM AVR
juga bisa disebut sebagai IDE (Integrated Development Environment)
yaitu lingkungan kerja yang terintegrasi, karena disamping tugas utamanya
meng-compile kode program menjadi file hex / bahasa mesin, BASCOM
AVR juga memiliki kemampuan / fitur lain yang berguna sekali seperti
monitoring komunikasi serial dan untuk menanamkan program yang sudah
di compile ke mikrokontroler.

BASCOM AVR menyediakan pilihan yang dapat mensimulasikan


program. Program simulasi ini bertujuan untuk menguji suatu aplikasi
yang dibuat dengan pergerakan LED yang ada pada layar simulasi dan
dapat juga langsung dilihat pada LCD, jika kita membuat aplikasi yang
berhubungan dengan LCD. Intruksi yang dapat digunakan pada editor
BASCOM AVR relatif cukup banyak dan tergantung dari tipe dan jenis
AVR yang digunakan. Berikut ini adalah beberapa perintah intruksi-
intruksi dasar yang digunakan pada BASCOM AVR.18

2.2.3 Aplikasi perancangan rangkaian (PROTEUS)

Proteus adalah sebuah perangkat lunak untuk mendesain PCB yang


dilengkapi dengan simulasi pspice pada level skematik sebelum rangkaian
skematik diupgrad ke PCB, sehingga proteus mengkombinasikan program
ISIS untuk membuat skematik desain rangkaian dengan program ARES
untuk membuat layout PCB dari skematik. Softwareini bagus digunakan
untuk desain rangkaian mikrokontroller.

18
Dheni yulistianto, “Pengertian Bascom AVR”, http://dheni-yulistianto.blogspot.co.id, http://dheni-
yulistianto.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-bascom-avr.html, 17-04-2017.

28
Pengenalan ARES. ARES (Advanced Routing and Editing
Software) digunakan untuk membuat modul layout PCB. Adapun fitur-
fitur dari ARES adalah sebagai berikut :

a. Memiliki database dengan tingkat keakuratan 32-bit dan memberikan


resolusi sampai 10 nm, resolusi angular 0,1 derajat dan ukuran
maksimim board sampai kurang lebih 10 m. ARES mendukung
sampai 16 layer.
b. Terintegrasi dengan program pembuat skematik ISIS, dengan
kemampuan untuk menentukan informasi routing pada skematik.
c. Visualisasi board 3-Dimensi.
d. Penggambaran 2-Dimensi dengan simbol library.

Fitur-fitur dari proteus adalah sebagai berikut :

a. Memiliki kemampuan untuk mensimulasikan hasil rancangan baik


digital maupun analog maupun gabungan keduanya, mendukung
simulasi yang menarik dan simulasi secara grafis.
b. Mendukung simulasi berbagai jenis mikrokontroler seperti PIC, 8051
series.
c. Memiliki model-model peripheral yang interactive seperti LED,
tampilan LCD, RS232, dan berbagai jenis library lainnya.
d. Mendukung instrument-instrument virtual seperti voltmeter, ammeter,
oscciloscope, logic analyser, dan berbagai jenis lainya.
e. Memiliki kemampuan menampilkan berbagi jenis analisis secara
grafis seperti transient, frekuensi, noise, distorsi, AC, DC dan berbagai
jenis lainya.
f. Mendukung berbagai jenis komponen-komponen analog.
g. Mendukung open architecture sehingga kita bisa memasukkan
program seperti bahasa C atau bahasa C++ untuk keperluan simulasi.

29
h. Mendukung pembuatan PCB yang di-update secara langsung dari
program ISIS ke program pembuat PCB-ARES.19

19
afrian H. M. , “Pengenalan Proteus (Software Simulasi & Desain PCB)”,
http://shafrianhakikamaris.blogspot.co.id, http://shafrianhakikamaris.PDF.co.id/2015/05/pengenalan-
proteus-software-simulasi_20.html, 17-04-2017.

30

Anda mungkin juga menyukai