Anda di halaman 1dari 9

BAB III

PERANCANGAN ALAT

3.1. Deskripsi Sistem :

a. Nama sistem : Pengukur suhu & kelembaban (DHT 11) dengan


penampil LCD menggunakan mikrokontroller ATMega 8535

b. Fungsi sistem: Sebagai pengukur suhu & kelembaban ruangan, serta


menampilkan hasil pengukuran suhu pada suatu layar LCD
berdasarkan pegukuran yang dilakukan oleh sensor suhu &
kelembaban (DHT 11)

c. Spesifikasi Sistem :
1. Modul input sensor suhu & kelembaban berupa DHT 11
2. Modul pemroses data sistem minimum AVR USB Mikrokontroller
ATMega 8535
3. Modul Output LCD dengan ukuran 16x2

22
3.2. Blok Diagram Sistem

Process Logic

Sistem Minimum

Sensor Suhu & Mikrokontroller


Kelembaban LCD 16x2
DHT 11 AVR

ATMega 8535

Catu Daya 5-12 VDC

Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

Process Logic memprogram data ke sistem minimum Mikrokontroller


AVR ATMega 8535 untuk pembacaan sensor suhu & kelembaban DHT 11
yang digunakan sebagai input data untuk menampilkan hasil pembacaannya
ke output LCD 16x2. Dan catu daya 5-12 VDC sebagai power eksternal untuk
sistem minimum Mikrokontroller AVR ATMega 8535.

23
3.3. Perancangan Rangkaian Modul
3.3.1. Perancangan Rangkaian Sensor DHT 11

M
I
K
R
O
K
DHT 11 O
N
T
R
O
L
L
E
R

Gambar 3.2. Blok Diagram Rangkaian Sensor DHT 11

DHT11 sebagai modul input untuk pengukuran suhu & kelembaban.


Menggunakan Port A1 pada Mikrokontroller AVR ATMega 8535 yang
digunakan sebagai pemroses data.

.
Gambar 3.3. Rangkaian Skematik Sensor DHT 11

24
DHT11 merupakan sensor dengan kalibrasi sinyal digital yang mampu
memberikan informasi suhu dan kelembaban. Sensor ini tergolong komponen
yang memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik. Sensor dengan kualitas
terbaik, respon pembacaan yang cepat, dan kemampan anti-interference.
DHT11 memiliki fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi ini
disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor
mendeteksi sesuatu, maka module ini membaca koefisien sensor tersebut.
Ukurannya yang kecil, dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat
produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu
dan kelembaban.

3.3.2. Perancangan Rangkaian LCD 16x2

M
I
K
R
O
K
O LCD 16x2
N
T
R
O
L
L
E
R

Gambar 3.4. Blok Diagram Modul LCD 16x2

LCD 16x2 sebagai modul output untuk penampil hasil dari


pengukuran suhu & kelembaban. Menggunakan Port C pada Mikrokontroller
AVR ATMega 8535 yang digunakan sebagai pemroses data.

25
Gambar 3.5. Rangkaian Skematik LCD 16x2

LCD (Liquid Cristal Display) adalah suatu display dari bahan cairan
kristal yang pengoperasiannya menggunakan system dot matriks. LCD
banyak digunakan sebagai display dari alat-alat elektronika seperti kalkulator,
multitester digital, jam digital dan sebagainya.

26
3.3.3. Perancangan Sistem Minimum Mikrokontroller ATMega 8535

Gambar 3.6. Skematik Sistem Minimum ATMega 8535

ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and


Vegards Risc Processor) keluarga ATMega. Mikrokontroller AVR memiliki
arsitektur 8 bit, dimana semua intruksi dikemas dalam kode 16 bit dan
sebagian besar intruksi dieksekusi dalam satu siklus clock, berbeda dengan
MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock dalam mengeksekusi intruksi.

Konfigurasi Pin ATMega 8535 :

1. VCC merupakan Pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya


2. GND merupakan Pin Ground
3. Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC
4. Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai
fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI.

27
5. Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai
fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator.
6. Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus
yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi
serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset
mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan pin masukan untuk tegangan ADC
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC.

3.4. Perancangan Hardware

DHT11 LCD 16x2

DI-Super Smart AVR

Gambar 3.7. Blok Diagram

DHT11 sebagai modul input untuk pengukur suhu & kelembaban


dengan pemrosesan data menggunakan Sistem minimum Mikrokontroller
AVR ATMega 8535. Lalu menampilkan hasil pengukuran suhu &
kelembaban melalui modul output LCD 16x2.

28
Adapun diagram alir dari program DHT 11 adalah sebagai berikut:

Gambar 3.11. Diagram alir Program

29
Penjelasan urutan kerja dari program dht11.hex adalah sebagai berikut :

1. Pertama-tama program akan melakukan deklarasi 2 fungsi yang akan


digunakan untuk proses antarmuka dengan sensor DHT11, yaitu
start_dht11() dan read_dht11().

2. Program melakukan deklarasi variabel yang akan dibutuhkan dalam proses,


yaitu rh_data, t_data, dan buff_conv[3]. Variabel rh_data digunakan
untuk menampung data kelembaban, sedangkan variable t_data digunakan
untuk menampung data suhu. Data kelembaban dan data suhu akan
didapatkan dari pemanggilan fungsi read_dht11(). Variabel array
buff_conv[3] digunakan pada proses konversi nilai rh_data dan t_data
agar dapat ditampilkan pada EMS LCD Display.

3. Inisialisasi 2 buah register, yaitu Timer0 dan USART. Timer0 digunakan


pada proses pembacaan data dari DHT11, sedangkan USART digunakan
untuk keperluan debugging program. Setelah proses inisialisasi register,
program akan melakukan inisialisasi rutin LCD.

4. Selanjutnya, program akan melakukan modifikasi terhadap tampilan EMS


LCD Display.

5. Panggil fungsi start_dht11() untuk memulai pembacaan data dari sensor


DHT11.

6. Panggil fungsi read_dht11() untuk menerima data hasil pembacaan


sensor. Cek return value dari read_dht11 apakah sama dengan 1 atau tidak.
Jika sama, maka data yang didapatkan adalah valid, sedangkan jika tidak,
maka data yang didapatkan tidak valid.

7. Jika yang diterima merupakan data valid, lakukan konversi nilai rh_data
dan t_data kemudian tampilkan kedua data tersebut ke EMS LCD Display.
Lanjut ke langkah 9.

30

Anda mungkin juga menyukai