Anda di halaman 1dari 10

ETIKA PROFESI

UAS ETIKA PROFESI

Dosen :
Dr. Ing. Ir. I.Gede Oka Sindhu Pribadi, MSc, MM

Nama :

Wibinaya Chandra (052.016.069)

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAWABAN :

1. Apa alasan arsitek menjadi anggota organisasi professional dan sebagai anggota
profesi keahlian? Jelaskan dengan menguraikan kepanjangan nama organisasi dan
keanggotaan profesi keahlian tersebut dan apa perbedaan lingkup kegiatannya.

Alasannya:

Arsitektur merupakan perpaduan antara Seni dan Teknologi, keduanya selalu mengalami
perubahan, kemajuan dan pengembangan.

Agar dapat menjamin peningakatan kompetensi secara terus menerus, maka para arsitek
diwajibkan melakukan proses belajar seumur hidup untuk dapat menjaga, memelihara,
meningkatkan dan menambah pengetahuan dan keterampilan.

Ikatan Arsitek Indonesia adalah asosiasi profesi yang mendorong anggota untuk terus
mendapatkan pengetahuan tentang perkembangan arsitektur dan profesi arsitek terkini.

IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) adalah organisasi profesi arsitek di Indonesia.

Keanggotaan IAI bersifat:

1. Perorangan, bukan badan, lembaga, atau kelompok orang.

2. Aktif, terpanggil menjadi anggota atas kehendak sendiri serta aktif berperan dalam
mencapai tujuan organisasi.

3. Khusus untuk:

1. Arsitek atau mereka yang berlatar belakang pendidikan tinggi arsitektur dan
atau yang setara, yang berwawasan pengetahuan ilmu, teknologi, dan seni
arsitektur serta menerapkan ilmu dan atau keahliannya, mempunyai minat
yang terkait dan sejalan serta tidak bertentangan kepentingan terhadap profesi
arsitek dan tujuan organisasi, melalui proses penerimaan anggota.

2. Seorang yang berjasa pada pengembangan organisasi dan profesi arsitek di


Indonesia, dalam mewujudkan tujuan organisasi melalui proses pengangkatan
anggota.

Dalam lingkung kegiatan IAI sangatlah banyak kegiatan yang dilakukan, setiap bulannya akan
selalu ada kegiatan aktif, yang sangat mudah didapat informasi kegiatan dari website IAI itu
sendiri.
2. Pertimbangan apa saja untuk penentuan fee arsitek? Sebutkan beberapa cara
penentuan fee serta kelebihan dan kekurangannya!

Beberapa pertimbangan dalam menentukan fee arsitek:

• Kategori bangunan (bangunan komersial, bangunan non-komersial, bangunan ibadah,


bangunan pemerintah, dll)

• Luas bangunan

• Anggaran bangunan

Cara menghitung biaya desain

Di Indonesia, ada dua macam cara menentukan besaran biaya desain (design fee). Cara
pertama adalah dihitung per meter persegi. Ini adalah cara yang lebih banyak digunakan. Cara
kedua adalah dihitung berdasarkan persentase dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) total
bangunan.

Berapa biaya desain arsitek per meter persegi?

(cara paling banyak digunakan)

Kisaran biaya desain untuk jasa arsitek per meter perseginya adalah sekitar 100 ribu hingga
1 juta rupiah per meternya. Perbedaan harga ini tergantung pada pengalaman dan skill dari
masing-masing arsitek. Jadi, semakin berpengalaman, harganya juga akan semakin mahal.

Di Indonesia sendiri, pembayaran biaya desain arsitek per meter persegi memang lebih banyak
digunakan dan lebih banyak dikenal. Tiap arsitek menetapkan biaya desain yang berbeda-beda
untuk setiap meter perseginya. Anda harus cukup berhati-hati dalam memilih arsitek untuk
urusan harga. Jangan sekedar memilih yang termurah, tetapi banyak fasilitas yang dikurangi
dan dikerjakan secara tidak profesional.

Kelebihan

Keunggulan dari menggunakan metode pembayaran per meter persegi antara lain, arsitek
tidak akan membuat pemilik proyek boros karena biaya desain per meter sudah fix di awal
dan pemilik proyek juga bisa lebih mudah menghitung serta memperkirakan berapa biaya
desain yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.
Berapa biaya desain arsitek berdasarkan presentase biaya konstruksi?

TABEL PERHITUNGAN IMBALAN JASA ARSITEK

Biaya Bangunan
Kategori Bangunan
sampai

Khusus Sosial 1 2 3

Kurang Rp 200 juta < 2,50% 6,50% 7,00% 8,00%

Rp 200 juta Mengikuti 2,50% 6,50% 7,00% 8,00%


Ketentuan
Rp 2 milyar 2,50% 5,51% 5,90% 6,48%
dari
Rp 4 milyar Pemerintah 4,78% 5,13% 5,60%
yang
Rp 20 milyar 4,20% 4,52% 4,92%
berlaku
Rp 40 milyar 3,71% 4,01% 4,38%

Rp 60 milyar 3,29% 3,58% 3,92%

Rp 80 milyar 2,92% 3,20% 3,52%

Rp 100 milyar 2,60% 2,88% 3,18%

Rp 120 milyar 2,32% 2,59% 2,88%

Rp 140 milyar 2,07% 2,34% 2,62%

Rp 160 milyar 1,86% 2,12% 2,39%

Rp 180 milyar 1,67% 1,98% 2,20%

Rp 200 milyar 1,51% 1,76% 2,03%

Rp 220 milyar 1,37% 1,62% 1,88%

Rp 240 milyar 1,25% 1,51% 1,76%

Rp 260 milyar 1,16% 1,41% 1,67%

Rp 280 milyar 1,09% 1,34% 1,59%

Rp 300 milyar 1,04% 1,29% 1,54%

Rp 500 milyar 1,00% 1,25% 1,50%

Lebih Rp 500 milyar 1,00% 1,25% 1,50%


Catatan:

• Jika biaya bangunan terletak antara dua jumlah biaya yang tercantum dalam kolom
pertama tabel tersebut di atas, maka persentase imbalan jasa dengan/dapat mengikuti kurva
Lampiran 2.B.

KATEGORI BANGUNAN

(1) Bangunan Khusus

Bangunan-bangunan yang dimiliki, digunakan, dan dibiayai oleh Pemerintah sesuai tercantum
dalam Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

(2) Bangunan Sosial

Memiliki sosial yang tidak bersifat komersial (nonkomersial):

a. Masjid, gereja dan tempat peribadatan lainnya, rumah penampungan yatim piatu, bangunan
pelayanan masyarakat dengan luas bangunan maksimum 250 m2.

b. Bangunan rumah tinggal atau hunian dengan luas maksimum 36 m2.

(3) Bangunan Kategori 1

Memiliki karakter sederhana, kompleksitas, dan tingkat kesulitan yang rendah:

a. Tipe Hunian: asrama, hostel

b. Tipe Industri: bengkel, gudang

c. Tipe Komersial: bangunan-bangunan tidak bertingkat, tempat parkir

(4) Bangunan Kategori 2

Memiliki karakter, kompleksitas, dan tingkat kesulitan rata-rata

a. Tipe Hunian: apartemen, kondominium, kompleks perumahan

b. Tipe Industri: gardu pembangkit listrik, gudang pendingin, pabrik

c. Tipe Komersial: bangunan parkir bertingkat, kafetaria, restoran, kantor, perkantoran, rukan,
ruko, toko, pusat perbelanjaan, pasar, hanggar, stasiun, terminal, superblok/fungsi campuran

d. Tipe Komunitas: auditorium, bioskop, ruang pameran, ruang konferensi, ruang serbaguna,
ruang pertemuan, perpustakaan, penjara, kantor pelayanan umum
e. Tipe Pelayanan Medis: klinik spesialis, klinik umum, rumah jompo

f. Tipe Pendidikan: sekolah, tempat perawatan

g. Tipe Rekreasi: gedung olahraga, gimnasium, kolam renang, stadion, taman umum

(5) Bangunan Kategori 3

Memiliki karakter khusus, kompleksitas, dan tingkat kesulitan tinggi:

a. Tipe Hunian: rumah tinggal privat

b. Tipe Komersial: bandara, hotel

c. Tipe Komunitas: galeri, ruang konser, museum, monumen, istana

d. Tipe Pelayanan Medis: rumah sakit, sanatorium

e. Tipe Pendidikan: laboratorium, kampus, pusat penelitian / riset

f. Tipe Peribadatan: gereja, klenteng, masjid, dan lain-lain dengan luas lebih dari 250 m2

g. Tipe Lain: kantor kedutaan, kantor lembaga tinggi negara, pemugaran, renovasi, bangunan
dengan dekorasi khusus

Keunggulan

Keunggulan dari metode pembayaran persentase adalah pemilik proyek bisa langsung
“terima jadi” dan langsung membayar di akhir saat biaya bangunan telah diketahui
jumlahnya. Namun, metode ini mempunyai kekurangan yaitu biaya pembangunan bisa saja
membesar di akhir karena tidak ada biaya yang fix di awal.
3. Dalam praktiknya arsitek tidak sendiri dalam menyelesaikan tugas profesinya.
Sebutkan pihak-pihak yang terlibat di dalam penyelesaian pekerjaan perancangan
dan pembangunan! Jelaskan beberapa tugas tiap pihak tersebut!

PEMILIK (OWNER)
1. Pemilik bangunan / konstruksi
(Owner, Bouwheer) KONSULTAN
2. Pemberi Tugas (Employer) 1. Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK)
3. Pengembang (Developer,
Investor) 2. Konsultan Studi Kelayakan
Lemabaga Internal 4. Pengguna (User) 3. Konsultan perencana
teknis/desain/perancangan
4. Konsultan Spesialis
Lembaga Perizinan
5. Konsultan pengawas

Lemabaga Pengelolaan PEKERJAAN /


PLN, PDAM, TELKOM PROYEK
PELAKSANA KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
1. Kontraktor
Lemabaga Keuangan 2. Subkontraktor
1. Bank 3. Kontraktor Splesialis
2. Non Bank 4. Pemasok bahan dan peralatan
(Supplier)
MASYARAKAT
1. Disekitar lokasi proyek
2. Masyarakat lain yang terkena SDM (Tenaga Kerja)
dampak proyek

Dalam pembangunan proyek pihak-pihak yang biasanya terlibat adalah:

1. Investor (owner) merupakan orang/perusahaan yang akan menanamkan modal pertama kali
pada proyek. Owner disini merupakan pihak yang memiliki ide untuk membangun suatu
proyek. Owner akan melakukan tinjauan mengenai ide membuat suatu proyek untuk
mengetahui seberapa lama investasi yang mereka tanamkan mencapai BEP (Break Event Point)
dan akan dibandingkan dengan produk investasi lainnya yang lebih menjanjikan baik berupa
produk perbankan, obligasi (saham/reksadana) atau produk investasi lainnya.

2. Lenders merupakan orang/badan/perusahaan yang bekerja sama dengan peminjamnya,


menyuntikan modalnya dengan bunga yang disepakati. Lenders biasanya adalah bank. Saat
pengajuan pinjaman, lenders akan melihat cash flow pengembalian pinjaman yang diajukan.
3. Asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjaminan, dalam konteks ini
merupakan pihak yang menjamin berlangsungnya proyek selama proses pelaksanaan
pembangunan. Pihak asuransi akan melakukan ganti rugi bila terjadi kendala pada proyek
sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Sebagai gantinya, orang/badan yang mengajukan
asuransi harus membayar premi yang dibebankan.

4. Kontraktor merupakan pihak yang akan melaksanakan atau membangun suatu proyek yang
telah disetujui oleh pemilik modal (owner). Kontraktor dituntut untuk melaksanakan proyek
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh owner.

5. Konsultan merupakan pihak yang dipekerjakan oleh owner sebagai perwakilan owner saat
pelaksanaan proyek berlangsung, baik sebagai perencana maupun pengawas selama
pelaksanaan proyek.

6. Konsultan FS merupakan pihak yang dipekerjakan oleh owner untuk membuat studi
kelayakan mengenai suatu rencana proyek konstruksi. Fungsi dari studi kelayakan yang dibuat
adalah untuk mengetahui apakah suatu rencana proyek tersebut layak untuk dikerjakan atau
tidak (go or not go).

7. Kompetitor merupakan pihak yang memiliki suatu kepentingan yang sama dan pangsa pasar
yang hampir serupa dari produk yang akan dihasilkan dari pelaksanaan proyek. Kompetitor
perlu dipetakan untuk mengetahui tingkat persaingan dari produk yang akan dihasilkan.
Kompetitor yang akan dianalisa adalah resort yang memiliki fasilitas hampir serupa atau pangsa
pasar yang sama di lokasi yang berdekatan dengan proyek yang akan dibangun.

8. Regulator merupakan pihak yang membuat peraturan berkaitan dengan pembangunan


proyek ini, apakah sesuai dengan perencanaan tata ruang wilayah dan telah memenuhi studi
kelayakan serta AMDAL.

4. Setelah anda mempelajari profesi arsitek, jelaskan pertimbangan anda untuk


tetap menjadi arsitek atau ingin berkarir di profesi lain. Buat juga table SWOT
sebagai seorang arsitek.

Pertimbangan untuk tetap menjadi arsitek :

1. Arsitek Itu gaya hidup, bukan pekerjaan.


Ketika profesi lain, cepat-cepat melupakan pekerjaannya seusai jam kerja, seorang arsitek
biasanya berpikir tentang arsitektur sepanjang waktu. Bukan saja memikirkan proyek, tapi juga
mengamati hal kecil bernilai arsitektural. Memikirkan material, bentuk, massa, pencahayaan,
mengejar buku-buku arsitektur di toko buku atau mengejar image-image arsitektur di internet.
2. Orang lain respek terhadap arsitek.
Meskipun orang lain tidak tahu persis apa yang yang sebenarnya dilakukan seorang arsitek,
ada persepsi bahwa arsitek memiliki etos kerja, bertanggung jawab dan akan berusaha untuk
membuat keputusan yang tepat. Persepsi inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa 'arsitek'
begitu sering dipilih mejadi karakter yang diperankan dalam film dan TV. Arsitek umumnya
tidak dipandang money oriented layaknya dokter atau pengacara.

3. Pekerjaan Tidak Statis.


Arsitek bukan seniman – arsitek dekat dengan teknologi bangunan dan pemrograman. Jenis
material dan metode konstruksi yang senantiasa berkembang, membuat masyarakat menuntut
arsitek untuk mampu mengaplikasikannya kedalam bangunan. Bisa berupa hemat energi,
pemakaian bahan daur ulang, dll. Arsitek selalu dianggap punya kapasitas membuat konsep
desain ter modern untuk diterapkan.

4. Kebebasan artistik dan ekspresi pribadi.


Seorang arsitek biasanya diberi batasan tertentu dalam proyek. Tapi, arsitek juga diberi
kebebasan dalam mengejar bentuk artistik dalam lingkup batasan tersebut. Dua hal bertolak
belakang yang seringkali terjadi. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa 10 arsitek dengan klien
yang sama dan dengan batasan proyek yang sama akan menghasilkan 10 solusi disain yang
berbeda.

5. Menjadi bos bagi diri sendiri.


Jika profesi lain dalam membangun perusahaan membutuhkan banyak professional untuk
menangani bidang masing-masing, lain halnya jika seorang arsitek membangun sebuah
perusahaan. Arsitek bisa menjadi bos sekaligus karyawan di perusahaan yang dibuatnya sendiri
dan menawarkan sebagai penyedia jasa untuk segala jenis ukuran proyek. Arsitek dapat masuk
dalam sebuah tender berskala besar dan memenangkannya seorang diri. Seorang arsitek
bahkan terbiasa mengerjakan bangunan diatas 1000 persegi, tanpa bantuan siapapun.

6. Ketika disainnya dibangun, menciptakan eforia sendiri.


Siapa pun yang pernah melihat bangunan hasil rancangannya, pasti tahu apa apa yang saya
bicarakan ini. Ada perasaan senang melihat bangunan hasil rancangan kita, rasanya seperti
memiliki laboratorium sendiri di mana Anda bisa bereksperimen dan melakukan hal-hal yang
anda anggap penting dan berharga. Umumnya arsitek memiliki rasa kepemilikan pada setiap
proyek yang dikerjakan.

7. Arsitek memberi dampak positif pada kehidupan masyarakat.


Hubungan yang dikembangkan arsitek dengan kliennya sangat bermanfaat, terutama ketika
arsitek tahu bahwa proses yang dijalani akan menghasilkan produk akhir yang lebih
bermanfaat. Dengan memahami proses kerja, klien dapat menghargai produk arsitek. Dengan
menghargai produk, artinya mereka mengakui peran yang telah dimainkan oleh arsitek.
8. Tidak Ada yang menyalahkan ketika anda ber eksperimen.
Meskipun arsitektur berisi ilmu bangunan dan teknologi, berisi ukuran dan hitungan tapi produk
arsitektur tidak punya ukuran benar atau salah. Karena tidak ada dua orang arsitek akan
datang dan memberi solusi yang sama persis meskipun diberikan batasan yang sama. Karena
kebebasan berekspresi arsitek akan mempengaruhi disain. Arsitek akan mencoba hal-hal baru,
mengeksplorasi bahan yang berbeda, dan menggabungkan teknologi pada setiap proyek. Jika
diberi 100 juta, seorang arsitek bisa membuat bangunan dari bata dan satunya lagi bisa saja
membuatnya dari bambu, keduanya tidak ada yang bisa dianggap paling benar atau paling
salah.

9. Karir yang panjang.


Menjadi arsitek, artinya melatih kemampuan seumur hidup. Bahkan banyak arsitek yang
kualitas disainnya makin baik ketika menginjak usia yang di profesi lain dianggap mulai tidak
produktif, usia 50 tahun.

10. Menjadi arsitek, membuka pintu ke cabang profesi berbeda.


Tidak seperti profesi lain, seseorang dapat lulus dengan gelar di bidang arsitektur meskipun dia
tidak tahu jenis pekerjaan seperti apa yang akan menjadi fokusnya. Ini benar-benar hebat,
karena ketika lulus, pengetahuan anda sedikit tentang kemungkinan mengetahui apa yang
sebenarnya ingin anda lakukan. Anda bisa bergabung diantara perusahaan besar dan kecil,
bekerja diproyek, menjadi desainer, atau manajemen. Anda juga bisa bekerja pada sektor
berbeda seperti perhotelan, perumahan, sipil, ritel, dll dan tetap menjadi seorang arsitek
karena gelar yang anda miliki begitu berharga.

Tabel SWOT
STRENGTH WEAKNESS

 MUDAH BERADAPTASI
 SUKA MENUNDA
 SEDERHANA
 CEROBOH
 SENANG BERGAUL
 BOROS
 RASA INGIN TAHU TINGGI
 TERLALU MUDAH KASIHAN KEPADA ORANG
 SERIUS DENGAN APA YANG INGIN DI
LAIN
JALANKAN
OPPORTUNITY THREATS

 MEMILIKI BANYAK TEMAN


 DAPAT MENGIKUTI ORGANISASI  ADANYA PERSAINGAN KETAT DI BIDANG
 MENDAPATKAN NILAI AKADEMIK YANG AKADEMIK MAUPUN NON AKADEMIK
CUKUP MEMUASKAN  KEINGINAN SULIT TERCAPAI
 HUBUNGAN ERAT DENGAN KELUARGA

Anda mungkin juga menyukai