Anda di halaman 1dari 79

MODUL

Keselamatan & Kesehatan Kerja


dan Lingkungan (K3L)

Pelatihan PELAKSANA PEKERJAAN JALAN

Samarinda, 18 s/d 27 November 2013


Materi dalam PELATIHAN PELAKSANA JALAN
Materi K3L
Materi/Modul K3L : POKOK BAHASAN
Bahan Presentasi : K3L
Materi K3 & Lingkungan
Bab I. UMUM

1. 1. Latar Belakang
1.2. Pentingnya K3
1.3. Tujuan Penyampaian Materi
1.4. Pengertian : Hazard/Bahaya dan Resiko
1.5. Landasan Hukum
1.1. Latar Belakang
 Salah satu masalah yang paling sering terjadi dalam bidang Jasa
Konstruksi adalah Kecelakaan Kerja.
 Data ILO/PBB : Jasa Konstruksi adalah yg paling rentan akan K3
 Sumber ASTEK, Kecelakaan Kerja yang terjadi, berupa :
- Pengangkutan dan Lalu Lintas : 30 %
- Kejatuhan Benda : 29 %
- Tergelincir, Terpukul : 26 %
- Jatuh dari Ketinggian : 10 %
- Kebakaran : 5%
 Kecelakaan dapat dihindari atau dikurangi, jika Peraturan K3 yang
benar di terapkan di lokasi Proyek.
 Perlu Pengetahuan, Pemahaman, Perencanaan, Persiapan, serta
Koordinasi dalam mencegah terjadi K3.
1.2. Pentingnya K3 :
• Menyelamatkan karyawan, dari :
sakit, kesedihan, kehilangan masa depan, kehilangan
gaji/nafkah.
• Menyelamatkan keluarga, dari :
kesedihan, masa depan yg tak menentu, kehilangan
pendapatan.
• Menyelematkan perusahaan, dari :
kehilangan tenaga kerja, pengeluaran biaya akibat
kecelakaan, kehilangan waktu karena terhenti
kegiatan, melatih atau mengganti karyawan yang
celaka, bahkan bisa sampai terhentinya produksi.
• Inti K3L, adalah :
Mewujudkan terciptanya “Zero Accident” di tempat
kegiatan Konstruksi.
Pentingnya K3 dalam bid. Jasa Konstruksi :
1.3. Tujuan Penyampaian Materi

Agar Peserta dapat memahami dan mengerti tentang :


1. Apa yang dimaksud dengan K3.
2. Mengapa K3 perlu dalam pekerjaan Konstruksi.
3. Jenis Kecelakaan & Penyakit akibat kerja pada pek. Konstruksi.
4. Penyebab Kecelakaan & Penyakit akibat kerja.
5. Bagaimana mencegah terjadinya Kecelakaan & Penyakit akibat
kerja.
6. Apa yg harus dilakukan akibat terjadinya kecelakaan kerja.
1. 4. Pengertian-pengertian
 KESELAMATAN : Keadan dimana orang bebas dari kecelakaan dan
atau nyaris celaka.

 KESEHATAN : Sehat secara fisik, mental dan sosial.

Tujuan K3 di tempat kerja :


1. Menciptakan sistem kerja yg aman.
2. Menjamin tercapainya kesejahteraan pekerja, properti dan lingkungan
dalam melaksanakan pekerjaan.

Pengertian Hazard dan Resiko :


Hazard (Bahaya) : adalah suatu bahan/kondisi yg berpotensi
menimbulkan kerusakan/kerugian, muncul krn adanya kontak dengan
manusia, melalui beberapa cara :
- Manusia yang menghampiri bahaya.
- Bahaya yang menghampiri manusia.
- Manusia dan Bahaya saling menghampiri.
 Resiko : adalah terjadinya dampak akibat Hazard/bahaya. Perlu
menajemen resiko (Risk Management).
1.5. Landasan Hukum
3 Alasan pentingnya K3 :
1. Keselematan adalah HAM.
2. HAM dilindungi oleh Peraturan perundang-undangan.
3. Efesiensi & mengurangi kerugian akibat kecelakaan kerja.

Landasan Hukum :
1. UU No. 3 – 1969 ttg Persetujuan Konvensi ILO No. 120
2. UU No. 14 – 1969 ttg Ketentuan –ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
3. UU No. 1 – 1970 ttg K3
4. UU No. 3 – 1992 ttg Jamsostek
5. UU No. 23 – 1992 ttg Kesehatan
6. UU No. 25 – 1969 ttg Ketenagakerjaan
7. UU No. 18 – 1999 ttg Jasa Konstruksi
8. Kepres No.22 – 1993 ttg Penyakit yang timbul krn Hub. Kerja
9. Per. Men. Tenaga Kerja RI No. Per.01/Men/1980 ttg K3 pada Konst.Bangunan
10. Per. Men. Tenaga Kerja RI No. Per.05/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3
11. Kep.bersama Men.PU & Men Naker No. Kep.174/Men/1986 ttg Pedoman K3 pd
Tempat Kegiatan Konstruksi. 104/KPTS/1986
Kep.bersama Men.PU & Men Naker No. Kep.174/Men/1986 ttg Pedoman K3 pd
Tempat Kegiatan Konstruksi. 104/KPTS/1986

Buku Pedoman Ttg K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi

1. Persyaratan Administrasi :
a. Ruang Lingkup berlakunya peraturan.
b. Kewajiban Umum.
c. Organisasi K3.
d. Laporan Kecelakaan.
e. K3 dan P3K.

2. Persyaratan Teknis : Pintu Masuk/Keluar, lampu/penerangan,


ventilasi, kebersihan, cegah kebakaran, perlindungan benda-benda
jatuh, terali pengaman, kebisingan, getaran (vibrasi) dll.

3. Persyaratan/Ketentuan Lain : Ketentuan teknis mengenai Perancah,


tangga, alat angkat, tali, rantai, permesinan, alat kerja bawah tanah,
pemancangan, pengerjaan beton, pembongkaran.
Peraturan SMK3 Yang Kita Kenal :
• Permen No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
• Permen Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1996 ttg SMK3
yang dikeluarkan Depnaker.
• COHSMS (Construction Industry Occupational Health
and Safety Management Systems). Jepang
• OHSAS (Occupational Health and Safety Assessment
Series.
OHSAS DIGUNAKAN OLEH 42 BADAN/ORGANISASI
STANDAR DI SELURUH DUNIA.
Bab II. KETENTUAN ADMINISTRASI
2.1. Kewajiban Umum
2.2. Organisasi & Manajemen K3
2.3. Laporan Kecelakaan
2.4. Keselamatan Kerja & P3K
2.5. Pembiayaan K3
2.1. Kewajiban Umum
2.2. Organisasi & Manajemen K3
Organisai K3
1. Untuk pekerja sehat, selamat, sejahtera, serta ada kepuasan bekerja
perlu dibentuk organisasi K3.
Dibeberapa perush. disebut Bag.K3
2. Depnaker , mensyaratkan :
- Perlu dibentuk organisasi Panitia Pembina K3.
- Keanggotaan : 50 % wakil manajemen, 50 % wakil pekerja.
- Fungsi organisasi : membuat kebijakan dan prosedur kerja dalam
melindungi K3.
3. Pada Jasa Konstruksi K3 dilakukan dengan :
- PenyKontraktor Kualifikasi B wajib membentuk Unit K3.
- Membenahi ketentuan pelaksanaan pd proyek konstruksi :
- Penyedia Jasa /Kontraktor hrs ada 1 org yg mengurus K3 (safety
construction engineer)
- Pengguna Jasa /pemilik proyek hrs ada 1 org yg mengurus K3
(safety construction engineer)
STRUKTUR K3 STRUKTUR P2K3

KETUA
AMINULAH

SEKRETARIS
ANDI (AHLI K3)

MANAJEMEN PROYEK PEKERJA


SOMAD MANDOR A
SOLICHIN MANDOR B
RAHMAT SUPLIER SEMEN
STRUKTUR TANGGAP DARURAT
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK : MENGGAMBARKAN POSISI K3 MEMADAI UNTUK BERJALAN

TANGGUNGJAWAB UTAMA :
MANAJER PROYEK

MANAJER K3 K3

domi.manuputty@gmail.com 26
PANITIA PEMBINA K3 (P2K3)

KETUA P2K3
Ir. Dwi Hari Purwanto

WAKIL KETUA P2K3


Ir. M. Makrus
?
AHLI K3
SEKRETARIS P2K3
Suratno

ANGGOTA P2K3 ANGGOTA P2K3


1. WAKIL PEKERJA
1. PEJABAT PROYEK
2. MANDOR KAYU
2. PEJABAT PROYEK
3. MANDOR BATU
3. PEJABAT PROYEK
4. REKANAN SEMEN

AHLI K3 berdasarkan UU No.1/1970


27
Manajemen K3
 Agar terciptanya tenaga kerja yg produktif, sehat & berkualitas Perlu
Sistem manajemen K3 : 1) sebagai alat utk mencapai derajad
kesehatan kerja yang setingginya bagi pekerja, 2) Upaya pencegahan
pemberantasan penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
 Perlu Perencanan manajemen K3 : Kepemimpinan & Adm,
Manejemen K3 terpadu, Pengawasan, Analisis pekerjaan dan
prosedur kerja, Penelitian & analisis pek, Latihan tenaga kerja,
pelayanan kesehatan kerja, Penyediaan alat pelindung, Kesadaran
K3, Sistem pemeriksaan dan pendataan.
SISTIM MANAJEMEN K3-PU

29
2.3. Laporan Kecelakaan
domi.manuputty@gmail.com
32
domi.manuputty@gmail.com
33
2.4. Keselamatan Kerja & P3K
Pemeriksaan Kesehatan, Kotak P3K dan Kebersihan Lingkungan
PAPAN PENGUMUMAN….DINDING…PIGURA

5 6 7
sarana
Komunikasi

Papan Informasi Papan Informasi

Papan Informasi Papan Informasi

37
2.5. Pembiayaan K3
Bab III. KETENTUAN TEKNIS
 Bentuk-bentuk Alat Pelindung Diri (APD) :
Penggunaan APD
pada akhirnya harus
menjadi keharusan
untuk melindungi diri
pekerja dari paparan
bahaya zat kimia, baik
berupa cairan, gas,
uap maupun debu
partikel zat padat
KESEHATAN KERJA
Sangat dipengaruhi
oleh mutu kondisi
lingkungan kerja

Anda melakukan pengecatan menggunakan alat semprot


dengan menggunakan compresor di ruang 3 x 3 m maka
saudara sebaiknya menggunakan APD berikut:
Helm, goggles, masker pelindung pernafasan, baju
kerja yang kedap dan sepatu
Bab IV. PENYEBAB & PENCEGAHAN KECELAKAAN
4.1. Penyebab & Pencegahan Kecelakaan Kerja
4.2. Penyebab dan Pencegahan Penyakit akibat Kerja
4.3. Analisis Kecelakaan Kerja dan Pengendalian Potensi Bahaya.

4.1. a. Penyebab Kecelakaan Kerja


 Organisasi Buruh Dunia (ILO/PBB) : sebab kecelakaan kerja
1. Tindakan tidak aman (80 %) : oleh manusia, krn tingkah laku/sikap yg
tdak aman, lelah, kurang pengetahuan, cacat tubuh.
2. Kondisi yang tidak aman (20 %) : Peralatan dan Lingkungan Kerja.
 Penyebab kecelakaan pada Pek. Konstruksi :
1. Pengangkutan Alat yag bergerak dan lalu lintas (30 %)
2. Kejatuhan Benda (29 %)
3. Tergelincir, Terpukul, Terkena benda tajam/keras (26 %)
4. Jatuh dari tempat yang tinggi (10 %)
5. Terkena aliran listrik, kebakaran dan ledakan (5 %).
4.1.b. Pencegahan Kecelakaan kerja
 Perencanaan K3, meliputi :
1. Pemelihan Sistem Peralatan : Metode Kerja, Penggunaan Alat Berat.
2. Perhitungan Kekuatan dan Stabilitas Sarana Kerja : Jaring Pengaman, tangga darurat,
penutup lubang dll.
3. Menentukan Prosedur Kerja.
4. Penempatan prasarana kerja : Bahan maupun Peralatan.
5. Identifikasi Potensi Bahaya dan antisipasinya.
 Pencegahan Kecelakaan Kerja :
1. Hindari terjadinya kecelakaan kerja. Disiplin dalam bekerja.
2. Pasang poster & tanda K3 di tempat kerja
3. Tempat kerja agar tetap bersih, rapi dan tertata.
4. Memberikan kesadaran pada pekerja ttg K3 : sanksi & penghargaan.
5. Periksa kesehatan secara berkala
6. Harus tersedia kelengkapan pengamanan.
 Bagian Tubuh Yang Perlu Dilindungi :
- Kepala, Kaki, Tanga, Mata, Hidung, dan bagian lainnya.
- Alat Pelindung Diri (APD) : Helem, Sepatu, Sarung Tangan, Masker,
Kacamata, Penutup Telinga, Sabuk Pengaman, Pakaian Las.
4.2. a. Penyebab Penyakit Akibat Kerja
 Faktor – Faktor Penyebab :
1. Faktor Fisik : Bising, suhu, getaran, penerangan jelek, radiasi.
2. Faktor Kimia : Gas, Uap logam, Semen, Cat, Debu.
3. Faktor Biologis : Cacing, serangga, bakteri, virus, jamur, getah.
4. Faktor Mental-Psikologis : Ketegangan kerja, Stres, tdk bisa kerjasama.
5. Faktor Fisiologi : Angkat barang terlalu berat, cara kerja yang tidak prosudurer,
Lelah fisik, Kerja yang banyak berdiri (terjadi farises).
 Contoh Penyakit Akibat Kerja :
1. Pengemudi Traktor, Road Roller dan Crane : Pegal, sakit di bag. leher, bahu, dll.
2. Pekerja pd peralatan Vibrator : Gangguan tuli, jari tangan/kaki, dll.
3. Operator Generator, Stone Crusher : Tuli, pernapasan, luka, dll.
4. Tukang Kayu : sakit pinggul, nyeri, tulang pinggang, dll.
5. Tukang Batu : radang kulit, pinggang, nyeri, dll.
6. Tukang Las : radang, luka pada retina mata, pernapasan, terbakar, dll.
7. Pekerjaan Bahan Peledak/Dinamit : Saraf, bahaya ledakan, dll.
8. Pekerja Pengecatan : Batuk, radang kulit, gangguan pencernaan, dll.
9. Petugas Laboratorium (aspal) : gangguan sistem darah, hati, dll.
10. Pekerjaan Kantor/Administrasi : Penglihatan, pernapasan, psiksomatis, dll.
11. Surveyor : malaria, penyakit kulit, pencernaan, muntah, dll.
FAKTOR LINGKUNGAN & KESEHATAN
• Kebisingan • Tingkat  Tuli
• Pencahayaan paparan  Buta
• Tekanan • Dosis–  Depresi
Bahaya • Radiasi  Kanker
respon:
Fisik • Suhu ekstrim  Kelelahan fisik
• Konsentrasi
• Gataran  Jaringan otot rusah
• Intensitas
• Partikulat  Silikosis, asbestosis
• lama paparan
>Mudah terbakar, ekplosif Iritasi kulit
• Gas
Bahaya >Beracun Keracunan
• Padat >Iritan,Korosif, Catat pancaindera
Kimia
• Cair >Karsinogenik, Alergen Kanker, Alergi, dll

• Virus  PENYAKIT MENULAR


 INFEKSI
Bahaya • Serangga  BISA / RACUN
Biologi • Bakteri  ALERGI
• Jamur, dll  dll

Bahaya • Salah posisi  Sakit punggung


• Gerakan janggal  Terkilir
Ergonomis  Carpal syndrome
• Gerak monoton
• Letak tidak sesuai  Cacat permanen

Bahaya • Stress Pekerjaan,  Gangguan mental


• Masalah keluarga,  Depresi
Psikologis
• Masalah pergaulan  Gelisah
BERBAGAI JENIS PENCEMARAN
PENCEMARAN KIMIA GAS BUANG

PENCEMARAN BIOLOGIS

PAPARAN B3 SANGAT
PENCEMARAN SUARA BERBAHAYA BAGI
GENSET KESEHATAN
PEKERJA
4.2.b. Pencegahan Penyakit Akibat kerja
• Penyakit akibat kerja, krn pemanjaan di lingkungan kerja sehingga
menghambat produktifitas kerja.
• Untuk itu perlu pengenalan, evaluasi & pengendalaian linkungan kerja :
1. Substitusi : penggantian bahan2 yang membahayakan tubuh manusia.
2. Isolasi : pisahkan/isolasi proses kerja yg dpt menggangu pekerja.
3. Ventilasi : tersedia ventilasi di tempat kerja.
4. Alat Pelindung Diri (APD).
5. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja
6. Pendidikan K3
7. Ada waktu istirahat +/- 10 menit pada semua pekerja secara serentak.
4.3. Analisis Kecelakaan Kerja & Pengendalian Potensi Bahaya
1. Analisis kecelakaan Kerja :
1. Untuk mengetahui permaslahan kerja yang terjadi.
2. Menentukan penyebab kecelakaan.
3. Mengukur resiko kecelakaan.
4. Menentukan kecenderungan kecelakaan.
5. Mengembangkan pengawasan kecelakaan.
2. Pengendalian Potensi Bahaya :
1. Mengenal potensi bahaya
2. Menganalisis potensi bahaya
3. Meniadakan dan mengendalikan potensi bahaya
4. Tindakan penanggulangan potensi bahaya.

3. Pemeriksaan Kesehatan :
1. Perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
2. Menghindari adanya penyakit menular.
Bab V. PEMADAM KEBAKARAN
Bab VI. P3K
SEKIAN &TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai