Anda di halaman 1dari 56

KEBIJAKAN K3 NASIONAL

BERDASARKAN UU NO 1 TAHUN
1970 TENTANG KESELAMATAN
KERJA
Budaya K3 diperusahaan :

1. Komitmen dan kepemimpinan manajemen


2. Keterlibatan pekerja/buruh
3. Tersedianya akses untuk memberikan
masukkan kritis dan saran untuk perbaikan K3
di tempat kerja
OPTIMALISASI K3

Investasi K3 Implementasi K3

BUDAYA K3

Kecelakaan kerja
Ketrampilan SDM
menurun

3
SINERGI DAN KOLABORASI
DALAM MEWUJUDKAN 3 (TIGA) N

1.Pembinaan 1. Nihil Kecelakaan Kerja


2.Pengawasan 2. Nihil Pelanggaran
MENUJU
3.Penindakan Norma K3
3. Nihil Penindakkan
Hukum K3

4
Melaksanakan standar dan protokol pencegahan
Covid-19 di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

SATGAS COVID-19 DI PERUSAHAAN


(Satker K3 atau P2K3)

TATANAN NORMA BARU

Kondisi dimana pekerja Tenaga Kerja


melakukan kegiatan dengan Hidup produktif
beradaptasi untuk dapat hidup
berdampingan dengan Covid-19
dan aman Covid-
19
ARTI PENTINGNYA K3
K3

1
3 Merupakan kebutuhan dan hak
tenaga kerja dalam perlindungan K3
untuk mewujudkan kesejahteraan;
Untuk mengurangi kerugian akibat
2 kecelakaan kerja oleh manajemen;

Merupakan persyaratan perdagangan


3 global;
Menciptakan tempat kerja yang
4 sehat, aman dan produktif;

5 Telah menjadi komitmen global.


• UU No. 1 Tahun 1970
• Undang-Undang Uap 1930 ttg ketel uap
• UU. No. 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan
• UU. No. 21 Tahun 2003 ttg Pengesahan ILO
Convention Pengawas Ketenagakerjaan
Industri dan Perdagangan
• PP No. 50 Thn 2012 ttg Penerapan SMK3
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja sebagai
peraturan pelaksana UU. No. 1 Tahun 1970.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UU NO. 1 THN 1970

Tujuan Pokok K3

• Mencegah terjadinya kecelakaan, bahaya


kebakaran, peledakan, penyakit akibat
kerja, pencemaran dll.
“Nihil kecelakaan kerja”
ZERO ACCIDENT
KASUS
KECELAKAAN

WASPADAI DAMPAK LINGKUNGAN


1. TETAPKAN SOP
2. TEKAN HUMAN
ERROR
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
$1
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
• Kerusakan peralatan

$5 $50
• Kerusakan produk dan material
HINGGA • Hambatan dan ganguan produksi
• Biaya legal hukum
• Biaya fasilitas dan perawatan gawat
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: darurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Kehilangan Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)
• Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang

$1 $3
• Biaya pemakaian pekerja pengganti / melatih
HINGGA • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
BIAYA LAIN YANG • Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
TAK DIASURANSIKAN • Hilangnya bisnis dan nama baik

03/24/2023 11
Pengertian K3

Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 adalah suatu


sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun
pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara
mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja
serta tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.
PRINSIP-PRINSIP K3
1. Semua kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dapat dicegah
2. K3 adalah bagian integral dari budaya, nilai
dan operasi perusahaan
3. Manajemen harus menetapkan arahan,
menyiapkan dan menjamin sepenuhnya
penerapan K3
4. K3 adalah bagian integral dari perilaku,
tanggung jawab dan peran setiap tenaga kerja
Tujuan Dibuatnya Sistem K3
1. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
2. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
3. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
4. memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada
waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
5. memberikan pertolongan pada kecelakaan;
6. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
7. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-
luaskan suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan
getaran;
8. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat
kerja, baik fisik maupun psikhis, peracunan, infeksi dan
penularan;
Tujuan Dibuatnya Sistem K3
9. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
10. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
11. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
12. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
13. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerjanya;
14. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau batang;
15. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
16. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat,
perlakuan dan penyimpanan barang;
17. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
18. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang berbahaya kecelakaannya menjadi
bertambah tinggi.
Tindakan Yang Mendukung Sistem K3
1. Melakukan analisis atas Lingkungan Kerja
2. Mengidentifikasi Perils, Hazards & Loss
3. Mengadakan Program pelatihan, Instruksi, Informasi dan
Pengawasan kecelakaan kerja
4. Membuat Prosedur penanganan ketika terjadi kecelakaan kerja
termasuk investigasinya
5. Membuat Prosedur perawatan peralatan kerja
6. Membuat Ketentuan bagi pekerja yang mengalami kecelakaan
kerja
7. Memastikan perlindungan bagi pekerja lain sebagai tindakan
preventif
8. Pemberian sanksi bila terjadi pelanggaran
9. Membuat laporan kecelakaan kerja kepada pihak yang
berwenang
10. Membuat satuan kerja yang terdiri atas orang yang
berkompeten dalam penanganan kecelakaan di area terjadi
kecelakaan kerja
Pendekatan K3
E P
NS 1. Kemanusiaan
O
K K3 2. Ekonomi
3. Philosophy
4. Keilmuan
5. Hukum
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

03/24/2023 Oleh: 17
1. Pendekatan
Kemanusiaan
1. Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
2. K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
3. K3 bagian dari HAM

03/24/2023 Oleh: 18
2. Pendekatan Ekonomi

1. K3 mencegah kerugian
2. Meningkatkan produktivitas

03/24/2023 Oleh: 19
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Upaya atau pemikiran dan


penerapannya yang ditujukan untuk
menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah
maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya,
untuk meningkatkan kesejahteraan
tenaga kerja

03/24/2023 Oleh: 20
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


science penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
03/24/2023 Oleh: 21
Undang undang No 1 tahun 1970 5. Pendekatan Hukum
1. K3 merupakan ketentuan perundangan .
2. K3 wajib dilaksanakan
Keselamatan Kerja

3. Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan


sangsi pidana (denda/kurungan)
• Tujuan :
• Melindungi TK dan orang lain, asset dan
lingkungan hidup

03/24/2023 Oleh: 22
ARAH KEBIJAKAN K3 NASIONAL
VISI

MISI

STRATEGI KEMANDIRIAN
MASYARAKAT
PROGRAM INDONESIA
BERBUDAYA K3
TAHUN 2020
Meningkatkan penerapan
SMK3

Meningkat Misi K3
kan pelaksanaan Nasional
pembinaan dan
pengawasan K3 Meningkatkan peran serta
pengusaha,
Tenaga Kerja & masyarakat untuk
mewujudkan kemandirian dalam
pelaksanaan K3
K3 n
ka
bi j a n
ia

a n n da
u s
an
M

ke
u
ya

gk yus
a
erD

nin Men
b

atk
u m
S
kan
at 3 a an
k
ng ng
K bi n
me
i m
en a pe
M b id n
di atka K3
k M
n ing an S
Me erap
pen an a d an
t k an sar n K3
k a s a
Strategi K3 g
Menin na pengaw
ra
a
prasa
Nasional
Meningkatka
n jejaring da
peran serta in n
stansi, lemb
personil dan aga,
pihak-pihak
terkait
CIRI-CIRI BERBUDAYA K3
1. Mempunyai keinginan kuat untuk selalu
melaksanakan K3
2. Mempunyai motivasi untuk selalu
melaksanakan K3
3. Mempunyai pengetahuan, kemampuan dan
kemauan untuk beraktivitas/bekerja secara
selamat dan sehat
4. Selalu peduli terhadap K3 di lingkungannya
5. Bertanggung jawab atas K3
Budaya K3
Merupakan nilai-nilai yang ada pada diri pribadi dan atau
kelompok yang senantiasa mempengaruhi sikap mental
dan perilaku dari setiap orang maupun kelompok dalam
melakukan kegiatan/pekerjaan selalu peduli terhadap K3.

ne s ia
I ndo
g sa n
Ban a

ga
kat ng

ar
ra /
k u t/ t
g ka ka
a

elu
y i Individu
as str n a
Li rde yar K
M du m
In u
um te as
m
1. INDIVIDU
Mendorong • Pemerintah
setiap orang • Organisasi Profesi
untuk sadar • LSM
K3 • Sekolah
dimanapun • Perguruan Tinggi
berada

Pemahaman Arti Setiap orang Peduli K3


Pentingnya K3

Setiap orang
Berbudaya K3 K3 Menjadi Kebutuhan
28
2. Masyarakat
Mendorong • PJK3
Pelaksanaan • Organisasi Profesi
K3 Di • Assosiasi
Masyarakat • Perguruan Tinggi
• Pemerintah Pusat & Daerah
• DK3N / W / K

Meningkatnya Kepedulian setiap individu


Pemahaman Arti maupun kelompok
Pentingnya K3 terhadap K3 meningkat

K3 Menjadi Terciptanya Pelaksanaan K3


Kebutuhan di Rumah Tangga,
Lingkungan Masyarakat dan
Masyarakat
Perusahaan/ Tempat Kerja 29
3. Perusahaan • P2K3
• Ahli K3
Mendorong • Dokter Perusahaan & Pemeriksa Kesehatan
Terlaksananya • Operator
K3 Mandiri • Teknisi
disetiap • Petugas
Perusahaan • Paramedis

Meningkatnya Kepatuhan Tingkat kecelakaan & PAK


Pengusaha/ Pengurus & dapat ditekan bahkan
Tenaga Kerja, dalam dihilangkan
Pelaksanaan Ketentuan dan
Standar K3 Terciptanya Ketenangan
Kerja dan Perlindungan K3

Tercapainya Peningkatan Efisiensi,


efektifitas dan produktifitas serta
ketenangan berusaha
30
4. Pencapaian Budaya K3
Indonesia
Berbudaya K3

• Budaya K3
• Kebiasaan Melaksanakan K3
• Berperilaku K3

 Pelaksanaan K3 di perusahaan
 Pelaksanaan K3 di masyarakat Pengawasan
Peraturan  Sadar K3 K3
& Standar Pembinaan
K3
• Lembaga • Metode
Biaya
• SDM • Tatalaksana 31
PEMBINAAN K3
A. PENYULUHAN :
- ceramah-ceramah K3
- pemasangan poster-poster K3
- pemutaran film/slide K3

B. SAFETY TALK (Toolbox Meeting)


Dilakukan setiap awal gilir kerja/shif

C. SAFETY TRAINING
- Pelatihan penggunaan peralatan kesl. Kerja
- Pelatihan pemadam kebakaran
- Pelatihan pengendalian keadaan darurat
- Pelatihan P3K
PEMBINAAN K3, Lanjutan 1…….

D. SAFETY INSPECTION
- Inspeksi rutin
- Inspeksi berkala
- Inspeksi K3 bersama, dll

E. SAFETY INVESTIGASI
Investigasi terhadap kejadian berbahaya/hampir kecelakaan

F. SAFETY MEETING
Suatu pertemuan yang membahas hal-hal yg
berkaitan dgn permasalahan K3

G. SAFETY AUDIT

H. PEMANTAUAN LINGKUNGAN KONDISI KERJA


PEMBINAAN K3, Lanjutan 2 ….

I. PENYEDIAAN ALAT-ALAT PERLENGKAPAN K3


- Alat Pelindung Diri (APD)
- Alat Perlengkapan K3

J. ORGANISASI K3

K. PROGRAM K3 TAHUNAN
Berguna sbg evaluasi pelaksanaan K3 yang
telah diterapkan (dpt sbg monitoring)
Unsur-unsur program K3 :
- Kebijakan/Policy K3
- Tanggung Jawab K3
- Rasa Keterlibatan
- Motivasi
KOMPONEN PROGRAM K3

1. Program pelatihan observasi K3


2. Program Job Safety Analysis
3. Inspeksi terencana
4. Inspeksi bersama
5. Pertemuan K3
6. Pelatihan K3
7. Audit K3
UU No. 13 Tahun 2003
Paragraf 5
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama;
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan
Penjelasan

Pasal 86
(1) Cukup jelas
(2) Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di
tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
(3) Cukup jelas
Pasal 87

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
Penjelasan

Pasal 87
(1) Yang dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaiatan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif.
(2) Cukup Jelas
Pasal 190
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara ssebagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.
(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud
ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri
KEWAJIBAN PENGURUS PERUSAHAAN
DALAM BIDANG KESEHATAN KERJA
1. MEMERIKSAKAN KESEHATAN BADAN, KONDISI
MENTAL DAN KEMAMPUAN FISIK TENAGA KERJA
(ps.8)
2. MENUNJUKKAN DAN MENJELASKAN KEPADA
SETIAP TENAGA KERJA BARU TENTANG (ps.9) :
Kondisi dan bahaya di tempat kerja
Alat pengaman/pelindung yang diharuskan di tempat kerja
Alat Pelindung Diri
Cara dan sikap kerja yang aman
KEWAJIBAN PENGURUS PERUSAHAAN
DALAM BIDANG KESEHATAN KERJA
3. MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN K3
4. MENTAATI SEMUA SYARAT-SYARAT DAN KETENTUAN
K3 YANG BERLAKU BIDANG KESEHATAN KERJA
5. MELAPORKAN SETIAP KEJADIAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA
6. MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN
KERJA
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA
BIDANG KESEHATAN KERJA
1. MEMBERIKAN KETERANGAN YANG BENAR BILA
DIMINTA OLEH PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI K3
2. MEMENUHI DAN MENTAATI SEMUA SYARAT K3
YANG DIWAJIBKAN (BIDANG KESEHATAN KERJA)
3. MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA
4. MENDAPATKAN PEMBINAAN KESEHATAN KERJA
5. MENDAPATKAN KOMPENSASI KECELAKAAN DAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA.
TANTANGAN K3:
Kasus Kecelakaan Kerja dan
PENYAKIT AKIBAT KERJA Tinggi

Masalah :
• Kualitas penerapan K3 rendah;
• Kualitas riksa uji K3 rendah;
• Kuantitas dan Kualitas Pengawasan rendah;
• Obyek pengawasan K3 semakin komplek;
PROSES KERJA Pengawasan
Ketenagakerjaan
RENCANA PELAKSA TINDAK
KERJA LAPORAN PENINDAKAN
NAAN LANJUT

• Pembinaan • Pembinaa  Nota


UNIT  Penghentian
• Pemeriksaa n Pemeri
PENGAWAS proses
n • Pemeriksa ksaan
Ketenagaker pekerjaan
• Pengujian an  Surat
jaan  sanksi
• Penyidikan • Pengujian Ketera administratif
• Penyidika ngan  Penyidikan
n K3  Rekomendasi
SPT
Feed back
Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan

OUT BE
INPUT PROSES PUT IMPACT
NEFIT

• Peraturan • Pembinaan Dipatuhinya Ketenangan Meningkatnya


Perundangan • Pemeriksaan Perundang- Bekerja dan Kesejahteraan
• Personil/SDM • Pengujian undangan Berusaha dan keadilan
• Kelembagaan • Penyidikan Ketenagakerjaa Masyarakat
• Tata Cara n (social welfare
Pelaksanaan and social
Pengawasan justice)
• Sarana/
prasarana
Feed back

JML PENGAWAS TIDAK SEBANDING DENGAN JML PERUSAHAAN


Siapa Pengawas Ketenagakerjaan?

 Pegawai Negeri Sipil

 Diangkat dan ditugaskan dalam Jabatan


Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan

 Mengawasi dan menegakan peraturan


perundang-undangan dibidang
ketenagakerjaan
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
K3

PASAL 5 (1)

PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI


KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN
MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG
TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG
INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA

Dituntut profesional dan memiliki kompetensi :


• memahami peraturan dan standar teknik K3 yang luas,
• ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan
• ahli membuat rekomendasi syarat K3 sesuai standar
Jumlah Ahli K3 yang melakukan pengawasan
langsung di perusahaan

26.547 Ahli K3 Umum Termasuk:

Ahli K3 Bidang Pesawat


383 Uap dan Bejana Tekanan

Ahli K3 Bidang
4.716 Ahli K3 Bidang 2.193 Penanggulangan Kebakaran
Listrik

469 Ahli K3 Bidang 63 Ahli K3 Bidang Pesawat


Kimia Tenaga dan Produksi

193 Ahli K3 Bidang


3.413 Ahli K3 Bidang
Pesawat Angkat dan Konstruksi
Angkut
1.050 Dokter Pemeriksa
62 Ahli K3 Bidang Elevator Kesehatan Tenaga Kerja
dan Eskalator

Ahli K3 adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus di luar Kementerian


Ketenagakerjaan yang ditunjuk oleh Menteri untuk melakukan
pengawasan terhadap UU No. 1 Tahun 1970 dan peraturan pelaksanaannya
TAHAPAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN
Preventive Educative
merupakan upaya pencegahan melalui
penyebarluasan norma, penasihatan teknis, dan
pendampingan
Repressive Non Justicia
merupakan upaya paksa diluar lembaga pengadilan
untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan dalam bentuk nota pemeriksaan dan/atau
surat pernyataan kesanggupan pemenuhan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Repressive Justicia
merupakan upaya paksa melalui lembaga pengadilan
dengan melakukan proses penyidikan oleh Pengawas
Ketenagakerjaan selaku Penyidik Pegawai Negeri
Sipil adiratna_bph_2015
50
NOTA PEMERIKSAAN
1. Setiap Wasnaker Wajib membuat Nota Pemeriksaan
2. Isi Nota Pemeriksaan:
a. tanggal pemeriksaan;
b. temuan pemeriksaan;
c. ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur;
d. perintah untuk memperbaiki ketidakpatuhan atau
mempertahankan kepatuhan;
e. jangka waktu pelaksanaan Nota Pemeriksaan;
f. tempat dan tanggal pembuatan Nota Pemeriksaan; dan
g. tanda tangan Pengawas Ketenagakerjaan yang
melakukan pemeriksaan dan diketahui oleh Pimpinan
Unit Kerja Pengawasan Ketenagakerjaan.
JENIS PENGUJIAN NORMA K3
1. pengujian pertama;
2. pengujian berkala;
3. pengujian khusus;
4. pengujian ulang
GARIS PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
1. Dalam kasus kecelakaan kerja atau penyakit akibat
kerja, Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis dapat
melokalisir tempat kejadian dan/atau sumber
terjadinya kecelakaan dan/atau penyakit akibat
kerja dengan memasang Garis Pengawas
Ketenagakerjaan
2. Garis Pengawas Ketenagakerjaan tersebut hanya
dapat dilepas atas perintah Pengawas
Ketenagakerjaan
KESIMPULAN
TK yang berkualitas mempunyai daya saing
tinggi

Investasi K3 dan kualitas tenaga kerja


mempunyai korelasi erat dengan penurunan
kecelakaan kerja

Program SMK3 berpengaruh langsung terhadap


produk perusahaan

Kecelakaan kerja kontra produktif terhadap efisiensi dan


berpengaruh terhadap daya saing

Peran AK3 Umum sangat strategis dalam menghadapi


globalisasi perdagangan di masa-masa yang akan datang 54
Referensi
1. PK, Suma’mur, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan,
(1987), CV Masagung, Jakarta

2. International Labor Office Geneva,(1989), Pencegahan


Kecelakaan, Pustaka Binaman Pressindo

3. Suardi, Rudi, (2005), Sistem Manajemen Keselamatan


Dan Kesehatan Kerja, Penerbit PPM

4. Brauer Roger, L. (2006), Safety And Health For Engineers, John


Wiley&Sons

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 55


MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai