K3 LINGKUNGAN KERJA
RINI KRISTIANTI
Philosophy
Upaya untuk menjamin
keutuhan dan
kesempurnaan tenaga kerja
dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju
masyarakat yang adil dan
sejahtera. 3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
ACCIDENT PREVENTION
Tujuan
Melindungi para pekerja dan
orang lain di tempat kerja
hampir putus
putus
INSIDENT
ACCIDENT
DIREKTORAT PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KEMENAKERTRANS RI
TUJUAN KESELAMATAN KERJA
Tidak ada
Manusia cidera
Pasal 5
Wajib bagi perusahaan:
memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100
(seratus) orang; atau
mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Dlm menerapkan SMK3 memperhatikan peraturan perUU,
konvensi atau standar internasional
Pasal 6
2 pasal
o Bagian Ketiga: Perencanaan K3 1
pasal
o Bagian Keempat: Pelaksanaan
Perencanaan K3 4 pasal
o Bagian Kelima: Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja K3 1 pasal
o Bagian Keenam: Peninjauan dan
Peningkatan Kinerja K3 1 pasal
V1 Bab Bab III - Penilaian SMK3: 2 pasal
6 Bagian Bab IV - Pengawasan: 3 pasal
22 Pasal Bab V - Ketentuan Peraliahan: 1 pasal
3 Lampiran Bab VI - Ketentuan Penutup: 1 pasal
2 Tabel
Lampiran I : Pedoman Penerapan SMK3
Lampiran II : Pedoman Penilaian Penerapan SMK3
NO ELEMEN
SUB ELEMEN krit SUB ELEMEN krit
2. NAB - Pajanan Singkat Diperkenankan (PSD) = TLV Short Term Exposure Limit (STEL)
Kadar tertentu bahan-bahan kimia diudara lingkungan kerja dimana hampir semua tenaga kerja
dapat terpajan secara terus menerus dalam waktu yang singkat, yaitu tidak lebih dari 15 Menit dan
tidak lebih dari 4 kali pemajanan perhari kerja, tanpa menderita/mengalami gangguan iritasi,
kerusakan atau perubahan jaringan yang kronis serta efek narkosis.
A-4 Non Human Effected Crcinogen. there is inadequate data to classify these carcinogenic
substances against human being or animal.
6. Membedakan barang halus dan kontras Komputer, pemotongan kaca, quality 500-1000
sedang dalam waktu lama control
Faktor Fisik
Faktor Biologi
Faktor Kimiawi
Faktor Ergonomi
Faktor Psikologis
Faktor FISIKA
1. IKLIM KERJA
Iklim kerja merupakan keadaan lingkungan kerja yang diukur dari
perpaduan antara suhu udara, kelembaban udara, kecepatan aliran
udara, dan suhu radiasi. Tekanan panas (heat stress) adalah beban
iklim kerja yang diterima oleh tubuh. Kapan tubuh harus
mengeluarkan panas dan kapan tidak, ketahanan tubuh tetap stabil
core-temperatur sekitar 37 C, ini diatur oleh kulit tubuh dan kelenjar
keringat.
Jika suhu tubuh menurun dibawah 35 C (Hypothermia) atau
meningkat sampai 40,6 C (hyperthemia), maka beberapa radiasi
kimia dan aktivitas enzim dalam tubuh akan terganggu. Jika suhu
tubuh menurun sampai bawah 27 C atau meningkat diatas 42 C,
maka semua sel tubuh akan mati.
Faktor FISIKA
ALAT UKUR :
1. IKLIM KERJA Heatstress meter
2. Penerangan
Penerangan di tempat kerja adalah salah satu sumber cahaya yang
menerangi benda-benda ditempat kerja. Penerangan dapat berasal dari
cahaya alami dan cahaya buatan. Banyak obyek kerja beserta
benda/alat dan kondisi disekitar yang perlu dilihat oleh tenaga kerja.
Hal ini penting untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi.
Selain itu penerangan yang memadai memberikan kesan
pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang
menyegarkan.
Kadar penerangan untuk jenis tempat kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No. Jenis tempat kerja / pekerja/buruhan contoh Kekuatan cahaya
min
( lux)
6. Membedakan barang halus dan kontras Komputer, pemotongan kaca, quality 500-1000
sedang dalam waktu lama control
a. Gas
suatu bentuk fluida elastis yang mengisi seluruh ruangan
pada suhu dan tekanan normal dan dapat diubah
bentuknya menjadi cair .
contoh : CO2, O2, N2, CH4
b. Uap
bentuk gas dari suatu zat yang dalam keadaan normal
berbentuk cair.
contoh : Uap air, Uap minyak
Faktor Bahaya Kimiawi menurut Reaktivitas
1. Bahan kimia reaktif
2. Bahan Kimia mudah terbakar
3. Bahan kimia mudah meledak
4. Bahan kimia korosif
5. Bahan Kimia afinitet tinggi
Faktor Bahaya Kimiawi menurut pengaruh
fisiologis dan patologis
1. Asfiksian
2. Iritan
3. Anestetik dan narkotik
4. Racun atau poison
Faktor Bahaya Kimiawi menurut Sifat Toksik
1. Sinergis
2. Antagonis
3. Aditif
CARA MASUK
1. Inhalasi (melalui pernapasan)
2. Ingesti (Penelanan)
3. Absorpsi Kulit
FAKTOR BIOLOGI
VIRUS BAKTERI
PATOGEN
BAKTERI BINATANG
Bahaya Biologi
Bahaya biologi berasal dari sumber-sumber biologi antara lain virus,
bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari
tumbuhan. spora dan mycotoxins; Racun biogenik termasuk
endotoxins, aflatoxin dan bakteri.
Pasal 3 :
Dengan peraturan perundang-undangan
ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
untuk :
Memperoleh keserasian antara tenaga kerja,
lingkungan, cara dan proses kerjanya
UNDANG-UNDANG NO 3 TAHUN 1969 TENTANG KONVENSI ILO
NO 120 MENGENAI HYGIENE DALAM PERNIAGAAN DAN
KANTOR-KANTOR
PASAL 9
Untuk buruh yang bekerja sambil berdiri harus disediakan tempat
duduk
Tempat duduk tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
harus memenuhi ukuran-ukuran yang sesuai dengan tubuh orang
Indonesia umumnya cocok dengan buruh yang memakainya.
Harus memberi kesenangan duduk dan menghindari ketegangan otot-
otot;
Harus memudahkan gerak-gerik untuk bekerja;
Harus ada sandaran untuk punggung;
Untuk buruh yang melakukan pekerjaan sambil berdiri, berjalan,
merangkak, jongkok, atau berbaring harus disediakan tempat-tempat
duduk pada waktu ia membutuhkan;
Cara bekerja seperti dalam ayat (3) harus diatur sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan ketegangan otot, kelelahan yang
berlebihan atau gangguan kesehatan yang lain;
SE 117/ Men/ PPK-PKK/III/2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh
Pelaksanaan K3 di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat dan tempat-
tempat Publik Lainnya
Bahwa dari hasil pengamatan terhadap pusat-pusat
perbelanjaan, gedung bertingkat dan tempat-
tempat publik lainnya bahwa aspek K3 belum
mendapat perhatian khusus dari para pengelola,
salah satunya adalah aspek ergonomi.
99
Stress tergantung dari antara lain :
Pergaulan/sosialisasi
Pengetahuan umum
Informasi yang jelas
Iman
Leadership
dll
100
Penyebab Stressor di Pekerjaan
a. Faktor instriksik pekerjaan:
Lingkungan fisik : bising, vibrasi, suhu, sanitasi etc
Tuntutan tugas :
- kerja gilir/shift
- beban kerja
- berhadapan dg risiko dan bahaya
b. Peran individu dalam organisasi :
Konflik peran
Role ambiquity
c. Pengembangan karir :
Ketidakpastian pekerjaan (job insecurity)
Over/under promotion
d. Hubungan dalam pekerjaan
e. Struktur dan iklim organisasi
f. Faktor Eksternal
101
FAKTOR EKSTERNAL :
102
Terimakasih