Anda di halaman 1dari 67

BIODATA

Nama : Deden Andrie SR., ST


Tempat, tanggal lahir :
Bandung, 18 September 1978
Alamat : TGA, Serang
No. WA : 0811106656
Pendidikan terakhir :
S1 – Teknik Industri, ITENAS,
Bandung
Pekerjaan :
Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi
Banten
K3
Mengapa K3 Penting ?

1
3 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga kerja
dalam perlindungan K3 untuk mewujudkan
kesejahteraan
Untuk mengurangi kerugian akibat kecelaka
2 kerja oleh manajemen

Merupakan persyaratan perdagangan


3 global
Menciptakan tempat kerja yang sehat,
4 aman dan produktif

5 Telah menjadi komitmen global


Lambang K3, Ada yang tau arti
dan maknanya?
Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.
No. Kep-1135/MEN/1987 Tgl. 3 Agustus 1987

ARTI DAN MAKNA LAMBANG PADA


BENDERA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA:

Palang : Bebas kecelakaan dan sakit akibat kerja.


Roda Gigi : Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani
Warna Putih : Bersih, Suci
Warna Hijau : Selamat, Sehat dan Sejahtera
11 Roda Gigi : 11 Bab dalam Undang-undang No.1 Tahun
1970
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Philosophy
“Suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah
atau rokhaniah tenaga kerja
pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat
adil dan makmur”.
K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PP 50-2012 “Segala kegiatan untuk


menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja”

“ACCIDENT PREVENTION”
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Secara “Merupakan suatu upaya


perlindungan agar tenaga kerja
praktis selalu dalam keadaan selamat
dan sehat selama melakukan
pekerjaan di tempat kerja serta
bagi orang lain yang memasuki
tempat kerja maupun sumber
produksi dan proses produksi
dapat dipergunakan dan dipakai
secara aman dan efisien”
TUJUAN K3

• Melindungi para pekerja dan orang lain di


tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber produksi
dapat dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar
PENERAPAN

NORMA
1. Mengidentifikasi bahaya &STANDA
R
• Memeriksa,
• Meneliti,
Pengawas •ZAT
• Menghitung,
/Ahli K3 •ENERGI SAFE
•PROSES • Mengukur
• Menguji
DANGER
• Menganalisis,
2. Menilai Risiko
3. Kendalikan
“DANGER”
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi bilamana
terjadi accident.

adalah suatu kondisi


sumber bahaya telah ter-identifikasi
dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai
(Aman/safe)
“HAZARD”
Adalah suatu obyek dimana terdapat energi, zat
atau kondisi kerja yang potensial dapat
mengancam keselamatan

Hazard dapat berupa :


bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk
energi, metode kerja atau situasi kerja.


Sumber hazard

MGT
SDM
BAHAN
LINGKUNGAN KERJA
AMAN
FAKTOR PERALATANTEMPAT KERJA Produksi
SEHAT
PENYEBAB
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI

CARA KERJA

KECELAKAAN

ANALISIS
Jenis Potensi Bahaya

Physical Hazards
Chemical Hazards
Electrical Hazards
Mechanical Hazards
Physiological Hazards
Biological Hazards
Ergonomic
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR TAK
LANGSUNG (Kontak)

PROGRAM FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN


TAK SESUAI PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
ATAU
& DENGAN
STANDAR FAKTOR ENERGI KERUSAKAN
KONDISI
TAK SESUAI KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
KEPATUHAN
PELAKSANAAN

Teori Domino
Penyebab Kecelakaan
Unsafe Action (perilaku tidak aman) →80%
Unsafe Condition (kondisi tidak aman)→15%
Lain-lain → 5%
KECELAKAAN KERJA
Secara umum Kecelakaan kerja di
bagi menjadi dua golongan :

1) Industrial Accident (Kecelakaan industri) yaitu


kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena
adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.
2) Community Accident (Kecelakaan dalam
perjalanan) yaitu kecelakaan yang terjadi di
luar tempat kerja yang berkaitan dengan
adanya hubungan kerja
Langkah Pencegahan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa.
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
2. STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak K3
3. INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat
kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
4. RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid K3
sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi
5. PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
6. PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui
penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)

7. ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3

8. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat
kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3
di tempat kerja
Objek Pengawasan Norma K3
1. Pesawat Uap dan Bejana 11. Lingkungan Kerja
Tekan 12. Pelayanan kesehatan tenaga
2. Pesawat Tenaga dan Produksi kerja
3. Pesawat Angkat dan Angkut 13. Catering untuk tenaga kerja
4. Listrik 14. bahan kimia berbahaya
5. Lift 15. Pengolahan limbah industri
6. Petir 16. Ergonomi
7. Penanggulangan Kebakaran 17. APD
8. Konstruksi 18. Kelembagaan kesehatan Kerja
9. Las 19. Sarana dan Fasilitas K3
10. Higiene perusahaan atau 20. SMK3
sanitasi 21. Personil
MANAJEMEN OPERASIONAL
PENGAWASAN K3
Pengawasan K3 secara umum meliputi :
❖ Apakah mesin/peralatan telah memiliki akte ijin pemakaian, sertifikat atau
pengesahan
❖ Apakah telah dilakukan pemeriksaan berkala / khusus
❖ Apakah jenis dan penempatan Alat Peladam Api Ringan (APAR) dan kotak
K3 ditempat kerja telah sesuai dengan ketentuan
❖ Apakah sarana dan fasilitas K3 telah tersedia sesuai dengan ketentuan
❖ Apakah para personil K3 diperusahaan telah memenuhi syarat administrasi
dan teknis
❖ Memeriksa dokumen pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan syarat-syarat
kebersihan, kesehatan dan penerangan di tempat kerja
1. Eliminasi (menghilangkan sumber / aktivitas
berbahaya).
HIRARKI PENGENDALIAN

2. Substitusi (mengganti sumber/alat/ mesin


/bahan/material/aktivitas/area yang lebih aman).
RESIKO

3. Rekayasa Engineering (modifikasi/instalasi


sumber/ alat/ mesin/ bahan/ material/ aktivitas/ area
supaya menjadi aman).

4. Administrasi (penerapan prosedur/aturan kerja,


pelatihan dan pengendalian visual di tempat kerja).

5. Alat Pelindung Diri (penyediaan alat pelindung


diri bagi tenaga kerja disesuaikan dengan potensi
bahaya yang ada
Peraturan Perundangan
UUD 1945 Psl. 27 (2)

Psl.86 dan 87
UU No. 13/2003 UU No. 14/1969 Psl.9 dan 10

Veleigheids UU Uap
Regleimene 1910 UU No. 1/1970
Stoom Ordonantie
stbl.406 12-1-1970 1930

• PP
• Perpres Stoom Verordening
• Permen/Kepmen = PP
• Perda

SE, SI
UU NO. 1 / 1970
UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN KERJA
Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No.1918)
Sejarah UU Keselamatan Kerja
1910 – 1947 – 1970

• Veiligheids reglement. Stbl Van Nederlandsch Indie No


406 Tahun 1910.
• Veiligheids reglement. Stbl Van Nederlandsch Indie No
406 Tahun 1910. diberlakukan di Indonesia oleh DE
GOUVERNEUR-GENERAAL VAN NEDERLANDSCH
diubah dengan : Stbl 1917 nr 212, 1917 nr 497 jo 645,
1919 nr 245, 1925 nr 120, 1926 nr 527, 1930 nr 39, 1931
nr 168 dan masa RI. 1947 nr 208.

Undang - Undang No. 1 tahun


6/14/2023 1970
LATAR BELAKANG

1. Veiligheids Reglement 1910 (VR 1910,


Stbl No. 406) sudah tidak sesuai lagi
2. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di
industri pabrik
3. Perkembangan teknologi / IPTEK serta
kondisi dan situasi ketenagakerjaan
4. Sifat represif dan polisional pada VR 1910
sudah tidak sesuai lagi
PERBEDAAN
VR 1910 vs UU 1/1970
• Ruang lingkup
: Tempat kerja

UU No 1 Th 1970
• Ruang lingkup • Sifat :
VR 1910

: Pabrik dan Preventive


bengkel (Pembinaan &
Koordinatif)
• Sifat :
Repressive • Sentralisasi
kebijakan
• Desentralisasi
operasional

Undang - Undang No. 1 tahun


6/14/2023 1970
Sejarah UU Keselamatan Kerja
→ → 1970 →

12 Januari 1970

• Undang undang No 1 tahun 1970 tentang


keselamatan Kerja,
Mencabut : Veiligheidsreglement. Stbl
Van Nederlandsch Indie No 406 Tahun
1910.

Undang - Undang No. 1 tahun


6/14/2023 1970
untuk menjamin dan
meningkatkan
Goals keamanan total dalam
setiap
Aktifitas, Kegiatan atau
Stop Pekerjaan
Accident

• Life Safety
Target • Property Safety
• Environmental safety
DASAR HUKUM

Pasal 27 ayat (2) UUD 1945


Tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan
yg layak bagi kemanusiaan
DASAR HUKUM
UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan :

Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
:
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Moral dan Kesusilaan
c. Perlakuan yg sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktifitas
kerja yg optimal diselenggarakan upaya K3
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dilaksanakan.

Pasal 87
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistim Manajemen K3 yg terintegrasi
dengan sistim manajemen perusahaan
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistim manajemen K3 sebagaimana
dimaksud ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
TUJUAN

Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas


keselamatan dalam pekerjaannya.
Orang lain yang berada ditempat kerja perlu dijamin
keselamatannya.
Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara aman dan
efisien.

Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui :


1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
UU NO.1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

BAB I - ISTILAH
Pasal 1
(1) Tempat Kerja Unsur tempat kerja, ada :
1. Ruangan / Lapangan (1) Pengurus + Tenaga kerja
2. Tertutup / terbuka (2) Sumber bahaya
3. Bergerak / tetap (3) Usaha
(2) Pengurus → Pucuk pimpinan(bertanggung jawab / kewajiban)
(3) Pengusaha → Orang / badan hukum yg menjalankan usaha atau tempat
kerja
(4) Direktur → Pelaksana UU No.1/1970 (Kepmen No.79/Men/1977)
(5) Pegawai Pengawas → Peg. Pengawas Ketenagakerjaan dan Spesialis
(6) Ahli Keselamatan Kerja → Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Depnaker
UU NO.1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

BAB II - RUANG LINGKUP


Pasal 2
(1) Tempat kerja, dalam wilayah hukum R.I
a. Darat, dalam tanah
b. Permukaan air, dalam air
c. Udara
(2) Rincian tempat kerja, terdapat sumber bahaya yg berkaitan dengan :
a. Keadaan mesin, alat, bahan
b. Lingkungan kerja
c. Sifat pekerjaan
d. Cara kerja
e. Proses produksi
(3) Kemungkinan untuk perubahan atas rincian tempat kerja

Catatan : peraturan pelaksana digolongkan untuk bidang teknis dan sektoral


Pasal 2 (2)
(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam
tempat kerja di mana :
a. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat,
alat, perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya atau
dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan;
b. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan,
diangkut, atau disimpan bahan atau barang yang: dapat
meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan
infeksi, bersuhu tinggi;
c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan,
pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau
bangunan lainnya termasuk bangunan pengairan, saluran
atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau
dimana dilakukan pekerjaan persiapan.
Undang - Undang No. 1 tahun
6/14/2023 1970
Pasal 2 (2)
d. dilakukan usaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan,
pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya,
peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
e. dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan: emas,
perak, logam atau bijih logam lainnya, batu-batuan, gas,
minyak atau mineral lainnya, baik di permukaan atau di
dalam bumi, maupun di dasar perairan;
f. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik
di darat, melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air
maupun di udara;
g. dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu,
dermaga, dok, stasiun atau gudang;
h. dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan
lain di dalam air;
Undang - Undang No. 1 tahun
6/14/2023 1970
Pasal 2 (2)
i. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan
tanah atau perairan;
j. dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara atau suhu yang
tinggi atau rendah;
k. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun
tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau
terperosok, hanyut atau terpelanting;
l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lubang;
m. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran,
api, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi,
suara atau getaran;
n. dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau
limbah;
Undang - Undang No. 1 tahun
6/14/2023 1970
Pasal 2 (2)
o. dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio,
radar, televisi, atau telepon;
p. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan
atau riset (penelitian) yang menggunakan alat teknis;
q. dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-
bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air;
r. diputar film, pertunjukan sandiwara atau diselenggarakan
rekreasi lainnya yang memakai peralatan, instalasi listrik atau
mekanik.

Undang - Undang No. 1 tahun


6/14/2023 1970
UU NO.1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Syarat-syarat K3
Pasal 3
(1) Arah dan sasaran yg akan dicapai melalui syarat-syarat
K3
(2) Pengembangan syarat-syarat K3 diluar ayat (1) →
IPTEK

Pasal 4
(1) Penerapan syarat-syarat K3 → sejak tahap perencanaan
s/d pemeliharaan
(2) Mengatur prinsip-prinsip teknik tentang bahan dan
produksi teknis
(3) Kecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan
IPTEK dapat ditetapkan lebih lanjut.
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
Pasal 3
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-
syarat keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang
berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar
luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
Undang - Undang No. 1 tahun
6/14/2023 1970
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
Pasal 3

h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja


baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerjanya; (Ergonomi)
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;

Undang - Undang No. 1 tahun


6/14/2023 1970
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
Pasal 3

p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,


perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah
tinggi.

(2) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah


perincian seperti tersebut dalam ayat (1) sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik
dan teknologi serta pendapatan-pendapatan baru di
kemudian hari.
Undang - Undang No. 1 tahun
6/14/2023 1970
Pola penerapan K3 terhadap produk teknik Termasuk produk
Psl 4 dari Luar Negeri

Pemeriksaan/
Pemeriksaan/
perhitungan Test
pengujian
teknis
Berkala

-Pemasangan - Pemakaian
Perencanaan -Pembuatan - Peredaran
-dll - Pengangkutan

Pengesahan Pengesahan
gambar rencana Pemakaian
UU NO.1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Pasal 5
(1) Direktur sebagai pelaksana umum
(2) Wewenang dan kewajiban :
-. Direktur (Kepmen.No.79/Men/1977)
-. Peg. Pengawas (Permen No.03/Men/1978 dan Permen
No.03/Men/1984)
-. Ahli K3 (Permen No.03/Men/1978 dan Permen
No.04/Men/1992)

Pasal 6, Panitia banding (belum diatur)


Pasal 7, Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala → (Permen No.02/Men/1980 dan Permen
No.03/Men/1982).
Pasal 9
1. Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru :
Kondisi dan bahaya di tempat kerja
Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
Menyediakan APD
Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
2 Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
3 Melakukan pembinaan
pencegahan kecelakaan
pemberantasan kebakaran
peningkatan K3
pemberiaan P3k
4 Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
Pasal 10
(1) Menteri Tenaga Kerja berwenang membertuk
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja guna memperkembangkan kerja sama,
saling pengertian dan partisipasi efektif dari
pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam
tempat-tempat kerja untuk melaksanakan tugas
dan kewajiban bersama dibidang keselamatan
dankesehatan kerja, dalam rangka melancarkan
usaha berproduksi.
(2) Susunan Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, tugas dan lain-lainnya ditetapkan
oleh Menteri Tenaga Kerja.
Penjelasan Pasal 10

Ayat (1)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bertugas memberi pertimbangan dan dapat
membantu pelaksanaan usaha pencegahan
kecelakaan dalam perusahaan yang bersangkutan
serta dapat memberikan dan penerangan efektif
pada para pekerja yang bersangkutan.
Ayat (2)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
merupakan suatu Badan yang terdiri dari unsur-
unsur penerima kerja, pemberi kerja dan Pemerintah
(tripartite).
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Susunan P2K3
Diatur dan tetapkan oleh Menteri
Peraturan pelaksana Permen No.
04/Men/1987
Ketua : Manajemen
Sekretaris : AK3
Anggota : (Bipartite)
Disahkan : Disnaker

Fungsi
Wadah kerjasama peningkatan bidang K3
TRIPARTITE
Pasal 11
(1) Pengurus diwajibkan melaporkan tiap
kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja
yang dipimpinnya, pada pejabat yang
ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan
kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam
ayat (1) diatur dengan peraturan
perundangan.

• Tata cara Pelaporan diatur oleh Peraturan


Perundangan Permen No. 03/Men/1998
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA
Pasal 12
Kewajiban pekerja Hak pekerja
a. Memberikan keterangan d. Meminta pada Pengurus agar
yang benar bila diminta dilaksanakan semua syarat-
oleh pegawai pengawas syarat K3yang diwajibkan;
dan atau ahli keselamatan e. Menyatakan keberatan kerja
kerja; pada pekerjaan dimana syarat
b. Memakai alat perlindungan K3 serta alat-alat perlindungan
diri yang diwajibkan; diri yang diwajibkan diragukan
c. Memenuhi dan mentaati olehnya kecuali dalam hal-hal
semua syarat-syarat khusus ditentukan lain oleh
keselamatan dan pegawai pengawas dalam
kesehatan kerja yang batas-batas yang masih dapat
diwajibkan; dipertanggung jawabkan.
Pasal 13
Perlindungan terhadap orang lain

Barang siapa akan memasuki


sesuatu tempat kerja,
diwajibkan mentaati semua
petunjuk keselamatan kerja dan
memakai alat-alat perlindungan
diri yang diwajibkan.
Pasal 14
Pengurus diwajibkan:

a. secara tertulis menempatkan dalam tempat


kerja yang dipimpinnya, semua syarat
keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai
Undang-undang ini dan semua peraturan
pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat
kerja yang bersangkutan, pada tempattempat
yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja;
Pasal 14
Pengurus diwajibkan:
a.
b. Memasang dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, semua gambar keselamatan
kerja yang diwajibkan dan semua bahan
pembinaan lainnya, pada tempat-tempat
yang mudah dilihat dan terbaca menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
Pasal 14
Pengurus diwajibkan:
a.
b.
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua
alat perlindungan diri yang diwajibkan pada
tenaga kerja yang berada dibawah
pimpinannya dan menyediakan bagi setiap
orang lain yang memasuki tempat kerja
tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk
yang diperlukan menurut petunjuk pegawai
pengawas atau ahli-ahli keselamatan kerja.
Pasal 15 – Ketentuan Penutup
(1) Pelaksanaan ketentuan pasal-pasal diatur lebih
lanjut dengan peraturan perundangan
(2) Ancaman pidana atas pelanggaran
SEKURANG-KURANGNYA 3 (TIGA)
BULAN ATAU DENDA SETINGGI-
TINGGINYA RP. 100.000 (SERATUS
RIBU RUPIAH)
(3) Tindak pidana tersebut adalah pelanggaran
.
Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan undang
undang ini paling lama setahun
(12 Januari 1970)
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja
→ VR 1910 tetap berlaku selama tidak
bertentangan
Pasal 18
Menetapkan UU No.1/1970 sebagai undang-undang
keselamatan kerja dalam LNRI No. : 1918 mulai
tanggal 12 Januari 1970
UU 1/1970
Sistem & Kelembagaan K3
(SMK3, Safety Officer, Safety Committee, Emergency
Team)
PENGUSAHA/PENGURUS
TEMPAT KERJA

Safety Officer

Safety
Emergency Team
Committee

SATUAN UNIT KERJA


PERATURAN PELAKSANAAN
UU No.1 Tahun 1970

PERATURAN ORGANIK

Secara sektoral
Pembidangan teknis
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No.1 Tahun 1970

Secara sektoral
-. PP No. 19/1973→ K3 bidang Pertambangan
-. PP No. 11/1979→ K3 Pemurnian dan
Pengolahan Minyak & Gas Bumi
-. Per.Menaker No.01/1978 → K3 dalam
Penebangan dan Pengangkutan Kayu
-. Per.Menaker No.01/1980 → K3 pada
Konstruksi Bangunan
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No.1 Tahun 1970
Pembidangan Teknis
- PP No.7/1973 → Pestisida
- PP No.11/1975 → Keselamatan Kerja Radiasi
- Per.Menaker No.04/1980 → APAR
- Per.Menaker No.01/1982 →Bejana Tekan
- Per.Menaker No.02/1983 →Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatis
- Per.Menaker No.03/1983 →Pemakaian Asbes
- Per.Menaker No.38/2016 →Pes. Tenaga & Prod.
- Per.Menaker No.08/2020 →Pes. Angkat & Angkut
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No.1 Tahun 1970

Pembidangan Teknis

- Kep.Menaker No. 75/2002 → PUIL


- Per.Menaker No. 02/1989 →Instalasi Petir
- Per.Menaker No. 12/2015 → Listrik
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No.1 Tahun 1970

Pendekatan SDM

- Per.Menaker No. 01/1976 →Wajib latih Hiperkes bagi


Dokter Perusahaan
- Per.Menaker No. 01/1979 →Wajib latih bagi Paramedis
- Per.Menaker No. 02/1980 →Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja
- Per.Menaker No. 02/1982 →Syarat dan Klasifikasi Juru
Las
- Per.Menaker No. 01/1988 →Syarat dan Kualifikasi
Operator Pesawat Uap
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No.1 Tahun 1970
Pendekatan SDM

- Per.Menaker No.09/2010 →Operator dan Petugas


Pesawat Angkat & Angkut
- Per.Menaker No.02/1992 →Ahli K3
- Kep.Binawas No.407/1999 →Kompetensi Tehnisi
Lift
- Kep.Menaker No.186/1999 →Pengorganisasian
Penanggulangan Kebakaran
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No.1 Tahun 1970
Pendekatan Kelembagaan dan Sistem

- Per.Menaker No. 04/1987 →P2K3


- Per.Menaker No. 04/1995 →Perusahaan Jasa K3
- Per.Menaker No. 03/1998 →Pelaporan Kecelakaan
- Peraturan Pemerintah No. 50/2012→Penerapan SMK3
Undang – Undang Tujuan K3:
N0 1 Th 1970 • Menjamin keselamatan
Keselamatan Kerja tenaga kerja maupun
orang lain (keselamatan
Tempat Kerja umum)
Unsur : • Menjamin sumber
1. Kegiatan Usaha produksi aman dan
2. Tenaga kerja efisien
3. Sumber bahaya • Menjamin proses
Ps 4(2)
produksi lancar &
Produktif
Memenuhi
kriteria Aman
PENGUSAHA bagi Keselamatan
Pengurus • Umum
Pekerja • Lingkungan
• Produk ybs.

Anda mungkin juga menyukai