Anda di halaman 1dari 33

IZIN KERJA K3

DENI ERI ZULFIRMAN, S.ST., M.KKK


0813 479 77477
deriz.firman@gmail.com

Pendidikan
Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Balikpapan
Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Indonesia

Pekerjaan
QHSE Consultant & Trainer
Based on SMK3 PP 50/2012
ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu
ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 45001 Sistem Manajemen K3
Mengapa pekerja perlu membuat surat
izin kerja sebelum memasuki atau
melaksanakan pekerjaan berbahaya?

Siapa yang berwenang mengeluarkan izin


kerja?

Jenis pekerjaan apa saja yang


memerlukan izin kerja?

Berapa lama masa berlaku surat izin


kerja?
Apa itu izin kerja (work permit)
dan mengapa diperlukan?
Adalah sebuah dokumen atau izin tertulis yang
digunakan untuk mengontrol jenis pekerjaan
tertentu yang berpotensi membahayakan pekerja.
Izin kerja (dikenal juga dengan istilah work
permit, permit to work, atau surat izin kerja
aman)
Izin kerja diperlukan untuk mengidentifikasi
pekerjaan yang akan dilakukan, potensi bahaya
yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan
dilakukan, dan tindakan pencegahan atau
pengendaliannya.
Izin kerja juga biasanya dilengkapi dengan
dokumen pendukung seperti job safety
analysis (JSA) dan tool box checklist.
Siapa yang berwenang mengeluarkan
izin kerja?
Izin kerja biasanya dikeluarkan oleh pimpinan tertinggi di suatu wilayah kerja
yang menjadi tanggung jawab dan wewenangnya.
Sebelum memberikan izin kerja, pengawas/ supervisor/ pelaksana biasanya
akan melakukan pemeriksaan terhadap hal-hal berikut ini:
• Kesehatan pekerja
• Kelengkapan sarana dan prasarana kerja (termasuk APD yang berhubungan
dengan pekerjaan yang hendak dilakukan)
• Kondisi terbaru di lokasi pekerjaan, apakah terdapat hal-hal yang
membahayakan atau tidak
• Hal-hal yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
di lokasi kerja tersebut.
Bila hasil pemeriksaan menunjukkan
tidak ada hal-hal yang dapat
membahayakan pekerja dan lokasi
kerja dinyatakan aman, maka izin
kerja harus di tanda tangani oleh
orang yang berwenang (authority
person) dan pekerja yang terlibat di
lapangan.
Kapan izin kerja diperlukan?
• Terdapat potensi kekurangan oksigen (oxygen deficiency) atau kadar oksigen berlebih
• Terdapat potensi atmosfer mudah terbakar atau meledak
• Terdapat potensi suhu ekstrem atau tekanan tinggi
• Terdapat paparan bahan kimia berbahaya dan beracun
• Memasuki ruang terbatas
• Bekerja di ketinggian
• Melakukan kegiatan perbaikan, pemeliharaan, atau pemeriksaan instalasi listrik
• Melakukan kegiatan perbaikan atau pemeliharaan peralatan atau di lokasi yang mengandung bahan atau
kondisi berbahaya
• Melakukan kegiatan penggalian
• Mengoperasikan alat berat
• Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan mesin berputar atau bergerak
• Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan bahan radioaktif
• Melakukan kegiatan penguncian atau isolasi sumber energi berbahaya
Apa saja jenis-jenis izin kerja yang biasanya
dibuat sebelum memulai pekerjaan?
Jenis izin kerja ditentukan
berdasarkan sifat pekerjaan
yang akan dilakukan dan
bahaya yang harus dikontrol
atau dihilangkan.
Pasalnya satu jenis izin kerja
tidak selalu berlaku untuk
berbagai kegiatan dan lokasi
pekerjaan.
Berikut jenis-jenis izin kerja yang paling sering
digunakan di tempat kerja:

1. Izin kerja pekerjaan panas (hot work permit)


2. Izin kerja pekerjaan dingin (cold work permit)
3. Izin kerja memasuki ruang terbatas (confined space entry permit)
4. Izin kerja pekerjaan listrik (electrical work permit)
5. Izin kerja khusus (special permit)
1. Izin kerja pekerjaan panas (hot work permit)

izin Kerja Panas (Hot Work Permit)


adalah izin kerja untuk pekerjaan yang
menghasilkan api atau menggunakan api,
dimana lokasi pekerjaan tersebut berdekatan
dengan bahan yang mudah terbakar.

Contohnya: Pekerjaan Welding, grinding &


cutting berdekatan dengan bahan mudah
terbakar
Prosedur sebelum bekerja pekerjaan panas
adalah sebagai berikut:
• Identifikasi bahaya serta mitigasinya dengan membuat Job Safety Analysis (JSA)
dan Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
• Gunakan APD yang tepat dan sesuai dengan jenis pekerjaan dan pastikan dalam
keadaan baik.
• Siapkan APAR pada posisi yang mudah terjangkau.
• Bersihkan lokasi dari material yang mudah terbakar.
• Jika menggunakan tabung acytilene, pastikan telah mengecek kondisi selang dan
sambungan untuk menghindari kebocoran gas.
• Lakukan gas test untuk mengecekkan kandungan Hidrocarbon atau gas lain yang
mudah terbakar.
• Sebelum memulai pekerjaan pastikan koordinator pekerjaan telah memberikan
safety briefing kepada rekan kerja yang lain.
Prosedur ketika bekerja Pekerjaan Panas
adalah sebagai berikut:
• Selama bekerja pastikan coordinator pekerjaan melakukan
pengawasan pada pekerjaan yang sedang dilakukan.
• Pastikan ada seorang fire watch atau pemantau api yang bertugas
mengawasi perkerjaan panas.
• Posisikan alat pemadam api ringan atau apar mudah terjangkau.
Prosedur setelah Bekerja Pekerjaan Panas
sebagai berikut:
• Pastikan semua peralatan dirapihkan
dan dikembalikan pada kondisi semula.
• Menutup Ijin Kerja.
2. Izin kerja pekerjaan dingin
(cold work permit)
izin Kerja Dingin (Cold Work
Permit)
adalah izin kerja untuk
pekerjaan seperti: Hidro
test, Phenuematic test,
Pengecetan, Pekerjaan Sipil
dll.
3. Izin kerja memasuki ruang terbatas
(confined space entry permit)
izin Kerja Masuk Ruang Terbatas (Confined
Space Entry Permit)
adalah izin kerja untuk bekerja didalam ruang
terbatas, yang dimaksud terbatas adalah:
• Bukan ruang kerja rutin
• Ruangan bekas dari bahan kimia & gas
lainnya
• Akses masuk / keluar masuk tempat kerja
yang terbatas
• Pencahayaan yang kurang
TAHAP PERSIAPAN
• Sebelum bekerja pastikan anda mengecek kondisi tubuh ke klinik, untuk
memastikan kondisi anda dalam keadaan
baik.
• Identifikasi bahaya serta mitigasinya denganmembuat Job Safety
Analysis (JSA) dan Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
• Cek kandungan gas yang ada di dalam confined space dan jangan masuk
jika belum dinyatakan aman.
• Siapkan peralatan pendukung jika diperlukan untuk memasuki
area Confined Space seperti SCBA, gas detector dan blower. Cek selalu
kondisi oksigen yang terdapat pada tabung SCBA.
• Pastikan area yang akan dimasuki telah terisolasi dengan menerapkan blind
system dan LOTO.
• Lakukan safety briefing sebelum melakukan pekerjaan.
APD yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
Confined Space adalah sebagai berikut:
• Gunakan Hand Glove
• Gunakan Breathing Apparatus
• Gunakan Safety Boot
• Gunakan Full Body Suit
• Gunakan Full Body Harness
• Gunakan safety Helm
• Gunakan Life Line
• Gunakan Sufflied Air Respirator
Prosedur yang harus dilakukan dalam bekerja
adalah sebagai berikut:
• Ketika bekerja di Confined Space, pastikan
minimal ada 1 orang yang berjaga di luar untuk
mengawasi para pekerja.
• Letakan ID badge Anda di control board yang
telah tersedia diluar man way jika ingin masuk ke
dalam confined space.
• Selalu cek kandungan gas
dan temperature dalam confined space.
• Selalu cek kondisi oksigen pada peralatan bantu
pernapasan Anda (breathing apparatus).
• Lakukan istirahat, setelah anda
memasuki confined space maksimum 1jam sekali.
Prosedur setelah melakukan pekerjaan confined
space adalah sebagai berikut:

• Pastikan anda membersihkan


kembali lokasi kerja anda, pastikan
sudah tidak ada personel dan
barang yang tertinggal di dalam.
• Laporkan kepada supervisor area,
untuk melepas prosedur blind
system dan LOTO sekaligus
menutup ijin kerja.
4. Izin kerja pekerjaan listrik
(electrical work permit)

Diperlukan apabila akan melakukan perbaikan,


pemeliharaan, atau pemeriksaan yang berhubungan
dengan kelistrikan.
5. Izin kerja khusus (special permit)

Diperlukan apabila akan melaksanakan pekerjaan melibatkan kondisi


berbahaya, seperti bekerja dengan paparan bahan radioaktif, bekerja di
ketinggian, penggalian, atau melaksanakan pekerjaan dengan tingkat
potensi bahaya tinggi lainnya.
Informasi apa saja yang harus tercantum
dalam surat izin kerja?
Surat izin kerja harus memuat beberapa informasi
mencakup:
1. Nama pekerja (bisa lebih dari satu pekerja)
2. Detail lokasi pekerjaan
3. Pekerjaan yang akan dilakukan
4. Tanggal dan waktu pekerjaan (waktu memulai dan
berakhirnya pekerjaan)
5. Daftar potensi bahaya
6. Daftar persiapan, seperti kelengkapan peralatan yang
diperlukan, pengujian atmosfer, isolasi sumber energi
berbahaya, dll.
7. Detail urutan prosedur kerja
8. Tindakan pencegahan yang diperlukan
9. Alat pelindung diri yang dibutuhkan
10. Peralatan darurat yang dibutuhkan
11. Nomor telepon darurat dan lokasi telepon
terdekat diletakkan
12. Tanda tangan orang yang berwenang/
petugas yang mengeluarkan izin kerja (bisa
lebih dari satu)
13. Tanda tangan pekerja (bisa lebih dari satu)
yang menunjukkan bahwa mereka sudah
memahami bahaya yang terlibat dan
mengetahui tindakan pencegahan yang harus
dilakukan
14. Tanggal dan waktu izin kerja dikeluarkan.
Berapa lama masa berlaku izin kerja?
Izin kerja harus dibuat secara spesifik dan hanya berlaku bila kondisi
pekerjaan tidak berubah.
Izin kerja biasanya hanya berlaku singkat, selama 8 jam atau satu shift,
dan berlaku tidak lebih dari satu hari.
Rentang waktu yang ditetapkan dalam izin kerja biasanya dimulai pukul
07.00 pagi hingga pukul 17.00 waktu setempat atau jam kerja yang
berlaku di tempat tersebut.
Bila kondisi lingkungan pekerjaan berubah (hujan, pergantian shift, dll.),
maka izin kerja harus diperiksa kembali sesuai kondisi lingkungan kerja
saat itu.
Izin kerja sebelumnya harus diganti dengan izin kerja baru atau
Bila ada perubahan lingkungan dianggap tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keselamatan kerja, maka izin kerja dapat
dipergunakan kembali.
Apabila pekerjaan yang sedang berlangsung memerlukan perpanjangan
waktu melebihi waktu yang telah ditetapkan pada surat izin kerja, Anda
harus memperbaharuinya dan disahkan oleh pengawas pekerjaan di
lokasi tersebut.
Bagaimana prosedur pembuatan izin kerja?
Izin kerja biasanya dibuat rangkap dua
atau rangkap tiga.
Ketika dibuat rangkap dua, satu
salinan disimpan sebagai
dokumentasi dan satu salinan lagi
diberikan untuk pekerja.
Sedangkan untuk izin kerja yang
dibuat rangkap tiga, salinan ketiga
disimpan manajemen K3 perusahaan
untuk keperluan audit, apakah
persyaratan izin kerja yang selama ini
diterapkan sudah terpenuhi atau
belum.
Izin kerja harus dibuat sebelum pekerja memulai pekerjaan yang
dianggap berbahaya.
Izin kerja harus diserahkan kembali kepada orang yang berwenang
(yang mengeluarkan surat tersebut) saat pergantian shift atau saat
pekerjaan selesai dilaksanakan.
Dalam membuat atau mengeluarkan izin kerja, pekerja atau supervisor
juga harus cermat dan teliti, pasalnya banyak dari mereka yang belum
kompeten memahami pentingnya izin kerja dimasukkan ke dalam
program K3 di tempat kerja.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
sistem izin kerja di perusahaan tidak efektif:
Pengurusan izin kerja dilaksanakan oleh tenaga kerja bersangkutan
(ataupun kontraktor, pemasok, tamu, dst) dengan petugas/pengawas K3 serta
Kepala/Manajer Area bersangkutan.
izin kerja merupakan alat yang efektif untuk membantu
mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya, mencegah cedera, dan
menghindari kecelakaan fatal di tempat kerja.
Semua pekerja harus memahami persyaratan izin kerja dan mengapa
izin kerja diperlukan sebelum memulai pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai